• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

34 4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya yang dilaksanakan 2 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut:

Perencanaan Tindakan

Setelah melakukan pengamatan pada pra siklus, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi perkembangan teknologi untuk menyiapkan bahan yang perlu disajikan serta sebagai alat penunjang pelaksanaan. Untuk memaksimalkan pembelajaran dengan menerapkan pedekatan problem based learningdi dalam kelas, persiapan yang dilakukan harus sangat matang.

Adapun persiapan yang dilakukan yaitu diantaranya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran (lampiran 1) yang

dibuat mengenai KD Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya yang dirancang sesuai dengan langkah-langkah pendekatan problem based learning, lembar pengamatan tindakan

(2)

pembelajaran BSE IPS kelas 4, dan membuat lembar kerja siswa (lampiran 2) yang berupa permasalahan yang akan dipecahkan oleh siswa.

Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Berdasarkan tahap perencanaan siklus I, maka pelaksanaan tindakan siklus I berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui pendekatan problem based learning

pada mata pelajaran IPS. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Durasi jam pada tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dan pengamatan kreativitas belajar IPS siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015. Pertemuan pertama pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi yang lebih dikhususkan yaitu perkembangan teknologi.

Pada saat pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama pembelajaran ini guru memasuki ruangan, mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan memperlihatkan sebuah gambar alat transportasi “Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengalaman siswa

menggunakan alat transportasi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan cara pemecahan masalah yang akan dilakukan siswa didalam kelompok dan memberitahukan untuk menyediakan alat tulis serta buku BSE IPS serta buku LKS IPS. Kemudian guru juga memberi motivasi agar siswa terlibat aktif dalam aktifitas pemecahan masalah.

(3)

tentang perkembangan alat-alat produksi, guru menunjukkan sebuah handphone, guru membimbing siswa untuk membuat gagasan tentang perkembangan teknologi komunikasi, guru meminta siswa untuk mencari informasi tentang keuntungan dan kerugian dari perkembangan teknologi, guru meminta siswa untuk merumuskan permasalahan yang timbul akibat perkembangan teknologi, guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah, guru membagikan lembar kerja siswa dan kemudian mencari informasi tentang permasalahan yang telah dirumuskan. Pembelajaran ditutup dengan guru meminta siswa untuk belajar dirumah untuk persiapan pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan pertama dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat/teman sejawat. Pada saat melakukan pengamatan dari awal sampai akhir pembelajaran pengamat mengisi lembar pengamatan tindakan guru dan siswa melalui pendekatan problem based learningserta kreativitas belajar siswa.

Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 26 mei 2013. Pada pertemuan kedua, guru melanjutkan pembelajaran dari pertemuan pertama. Pembelajaran disesuaikan dengan RPP pada materi dampak negatif perkembangan teknologi.

Kegiatan pada pertemuan kedua meliputi guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar, mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran, guru

mengulas kembali pembelajaran yang sebelumnya, dan memotivasi untuk bekerja sama dan ikut terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah.

(4)

berdiskusi, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain untuk menanggapi pendapat kelompok presentasi.

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi, guru mengevaluasi hasil diskusi siswa dan proses diskusi. Pada akhir pembelajaran, siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Selama pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan kedua, dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dengan mengisi lembar pengamatan tindakan guru dan siswa melalui pendekatan problem based learning serta lembar pengamatan kreativitas belajar IPS siswa. Dari hasil pengamatan dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan pada kegiatan pembelajaran pertemuan kedua. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan problem based learning ini akan dilanjutkan ke siklus II sebagai pemantapan keberhasilan siklus I.

Refleksi

Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama dan kedua, selanjutnya diadakan refleksi dengan menganalisis hasil pengamatan maupun catatan yang dilakukan pengamat. Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan melalui pendekatanproblem based learningoleh siswa kelas 4

(5)

Tabel 4.1

Distribusi Tindakan PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

No Tindakan

Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan melalui pendekatan problem based learning oleh siswa didapatkan hasil pada siklus I yang meliputi pengamatan kegiatan siswa pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Pada pertemuan pertama kegiatan awal pembelajaran siswa menunjukan kesiapan untuk belajar dengan merapikan tempat duduk, menyimak tujuan pembelajaran dari guru serta mendengarkan motivasi untuk terlibat dalam aktifitas pemecahan masalah. Pada kegiatan inti, siswa dibagi kedalam kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa, siswa mengamati gambar alat-alat transportasi, kemudian siswa dibimbing oleh guru untuk membuat gagasan tentang perkembangan alat-alat transportasi. Setelah siswa mengajukan gagasan, siswa

(6)

kemudian siswa dibimbing untuk membuat gagasan tentang perkembangan teknologi komunikasi. Siswa mencari informasi tentang keuntungan dan kerugian dari perkembangan teknologi, kemudian siswa merumuskan permasalahan yang timbul akibat perkembangan teknologi. Siswa dibantu guru merumuskan masalah, guru membagikan lembar kerja siswa dan kemudian mencari informasi tentang permasalahan yang telah dirumuskan. Pembelajaran ditutup dengan guru meminta siswa untuk belajar dirumah untuk persiapan pembelajaran selanjutnya. Kekurangan dari pertemuan pertama adalah beberapa siswa malas untuk mencari informasi tentang perkembangan teknologi, siswa juga belum berani membuat gagasan tentang perkembangan teknologi.

Pada saat pertemuan kedua, siswa sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran yang dilakukan siswa. Kelebihan pada pertemuan kedua ini diantaranya adalah siswa mau mencari informasi dan membaca buku. Ketika berdiskusi sudah banyak siswa yang aktif memberikan gagasan. Namun beberapa kekurangan-kekurangan masih nampak pada pertemuan kedua yaitu siswa masih banyak yang belum berani untuk menanggapi jawaban teman yang presentasi dan belum berani membuat kesimpulan. Siswa masih merasa takut, malu dan kurang percaya diri dan

banyak siswa yang kurang kreatif untuk memberikan tanggan dikarenakan terbiasa hanya mendengarkan penjelasan guru. Hasil yang diperoleh dari tindakan belajar IPS siswa mengunakan pendekatanproblem based learningsiswa kelas 4 SDN Pringapus

(7)

Gambar 4.1

Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswaKelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

Dari gambar 4.1 nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal yang dilakukan sebanyak 10 tindakan terlaksanakan dengan baik, tindakan pada kegiatan inti yang

dilakukan sebanyak 16 kegiatan dan 2 kegiatan tidak dilakukan oleh siswa. Sedangkan pada kegiatan akhir 3 tindakan dilakukan dengan oleh siswa.

Aktivitas kegiatan pembelajaran melalui pendekatan problem based learning

yang dilakukan oleh guru kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015, secara lebih rinci akan disajikan pada tabel 4.2 distribusi tindakan pendekatan problem based learning.

0

Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan Akhir

(8)

Tabel 4.2

Distribusi Tindakan PendekatanProblem Based LearningGuru Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

No Tindakan

Dari tabel 4.2 didapatkan hasil tindakan pembelajaran dengan pendekatan

Problem based learning yang dilakukan oleh guru pada pertemuan pertama. kelebihan-kelebihan pada pertemuan pertama adalah guru sudah memberikan tujuan dan memberikan apersepsi pembelajaran dengan baik. Guru juga sudah memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif dalam memecahkan masalah. Akan tetapi dalam menyampaikan penjelasan guru seringkali hanya duduk dimeja guru.

(9)

Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 secara rinci dapat dijelaskan melalui gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2

Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningGuru Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

Dari gambar 4.2 nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal yang dilakukan sebanyak 10 tindakan dilakukan dengan baik, tindakan pada kegiatan inti yang dilakukan sebanyak 16 kegiatan dan 2 kegiatan tidak dilakukan oleh guru. Sedangkan pada kegiatan akhir sebanyak 3 tindakan telah dilakukan.

Hasil Kreativitas Belajar IPS Siklus I

Hasil skor kreativitas belajar IPS melalui pendekatanproblem based learning

diperoleh dari pengamatan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang terdiri dari 12 indikator pernyataan kreativitas belajar. Kreativitas belajar tersebut diantaranya adalah mengajukan konsep esensial tentang teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, bersedia mendengarkan cara penyelesaian masalah dan

0

Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan Akhir

(10)

menyiapkan sarana yang diperlukan, bersedia mendengarkan motivasi dari guru untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah, terbuka menerima teman menjadi anggota kelompok, merumuskan masalah bagaimana mengatasi dampak negatif perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, mencari informasi tentang dampak negatif perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, memberikan gagasan cara mengatasi dampak negatif perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, berani mempresentasikan hasil diskusi, bersedia mendengarkan pendapat teman presentasi, menanggapi pendapat teman, bersedia mendengarkan hasil evaluasi terhadap hasil diskusi, dan berani membuat kesimpulan.

Secara lebih rinci hasil kreativitas belajar IPS melalui pendekatan Problem Based Learrning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 akan disajikan pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

No

Kreativitas Siswa Skor

Kreativitas Kriteria Frekuensi Persentase

1 9-12 Tinggi 12 52,17%

2 5-8 Sedang 10 43,48%

3 1-4 Rendah 1 4,5%

Jumlah 23 100

Sumber : Data Primer

(11)

1-4). Skor kreativitas yang diperoleh dari tiga aspek kreativitas yakni aspek rasa ingin tahu, toleransi terhadap resiko, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.

Dari data diatas setelah adanya tindakan melalui pendekatan problem based learning dalam pembelajaran diketahui adanya peningkatan kreativitas siswa, yaitu siswa dengan kriteria tinggi ada 11 siswa atau 47,83 %, siswa dalam kriteria sedang ada 11 siswa atau 77,83%, selanjutnya siswa dalam kriteria rendah ada 1 siswa atau 4,5%. Jadi pembelajaran melalui pendekatan problem based learning dapat mengembangkan kemampuan kreativitas belajar siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Namun, karena belum mencapai seperti target yang ditetapkan perlu dilakukan tindakan pada siklus II. Lebih jelasnya deskripsi kreativitas pada siklus I akan ditunjukan melalui gambar 4.3 dibawah ini:

Gambar 4.3

Grafik Distribusi Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

(12)

Dari gambar 4.3 diagram garis diatas nampak bahwa siswa yang memiliki skor kreativitas dari yang terendah dengan skor 3 sebanyak 1 siswa, skor 5 sebanyak 2 siswa, skor 6 sebanyak 3 siswa, skor 7 sebanyak 3 siswa, skor 8 sebanyak 2 siswa, skor 9 sebanyak 2 siswa, skor 10 sebanyak 3 siswa, skor 11 sebanyak 1 siswa dan

skor 12 sebanyak 6 siswa.

4.6 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II dengan KD mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu melalui pendekatanproblem based learningdengan rincian sebagai berikut:

Perencanaan Tindakan

(13)

Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. RPP yang dibuat dibagi dalam 2 pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Mei 2015 dengan waktu 2 x 35 menit, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 28 Mei 2015 dengan waktu 2 x 35 menit. Selanjutnya secara bersamaan juga dilaksanakan pengamatan pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatanproblem based learning oleh guru dan siswa serta pengamatan kreativitas belajar IPS yang ditunjukkan siswa.

Pertemuan Pertama:

Seperti yang telah dirancang dalam RPP, rencana pelaksanaan pembelajaran terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pertemuan pertama pada awal pembelajaran, Guru memasuki ruangan dan mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang sudah menonton berita kemudian guru bertanya jawab untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang akan dipelajari. Guru memberikan tujuan pembelajaran tentang mengenal permasalahan sosial dan menjelaskan cara penyelesaian masalah yang akan dilakukan serta sarana yang diperlukan seperti alat tulis dan buku peket BSE IPS

kelas 4. Tidak lupa guru memberikan motivasi agar siswa terlibat aktif dalam aktifitas pemecahan masalah.

(14)

kemiskinan kemudian guru membimbing siswa untuk mengajukan gagasan penyebab timbulnya permasalahan sosial yaitu kemiskinan. Siswa membaca permasalahan sosial yaitu kenakalan remaja, selanjutnya guru membimbing siswa untuk mengajukan gagasan penyebab terjadinya permasalahan sosial kenakalan remaja dalam kegiatan ini guru juga memberikan nasehat jika nanti siswa mulai remaja untuk bisa memilih pergaulan yang baik. Siswa di minta membaca berita. Siswa diminta untuk merumuskan permasalahan apa yang ada di dalam berita. Guru kemudian membimbing siswa untuk merumuskan upaya apa yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam berita. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa dan siswa di minta untuk mengumpulkan informasi tentang permasalahan sosial yang ada dalam berita. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memotivasi siswa untuk belajar dirumah sebagai persiapan untuk pertemuan selanjutnya.

Selama pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan pertama pada siklus dua ini dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pada saat melakukan pengamatan dari awal sampai akhir pembelajaran, pengamat mengisi lembar pengamatan tindakan guru dan siswa melalui pendekatan problem based learning

serta lembar pengamatan kreativitas belajar IPS siswa.

Pertemuan Kedua:

Dalam pertemuan kedua pada kegiatan awal guru memasuki ruangan dan mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Siswa mengucapkan salam dan berdo’a sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan apersepsi dilakukan guru

dengan melakukan tanya jawab pada siswa tentang materi yang telah lalu, selanjutnya guru memotivasi siswa untuk bekerja sama dan aktif dalam aktifitas pemecahan masalah.

(15)

mencari informasi tentang upaya yang tepat untuk mengatasi permasalahan. Dalam kegiatan diskusi, guru memberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk berdiskusi memecahkan masalah dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Guru berkeliling untuk mengawasi siswa dan membantu siswa yang membutuhkan bantuan. Setelah siswa selesai beerdiskusi, siswa mempresentasikan hasil diskusi sedangkan kelompok lain untuk menanggapi pendapat dari kelompok presentasi.

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penguatan dan evaluasi dari guru terhadap hasil diskusi dan proses diskusi, selanjutnya guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.

Kegiatan pelaksaan proses pembelajaran pada pertemuan ke dua pada siklus dua ini dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pada saat melakukan pengamatan dari awal sampai akhir pembelajaran pengamat mengisi lembar pengamatan tindakan guru dan siswa melalui pendekatan problem based learning

serta lembar pengamatan kreativitas belajar siswa.

Reflekasi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi. Kegiatan refleksi dengan

menganalisis hasil pengamatan maupun catatan yang dilakukan pengamatan. Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan melalui pendekatan problem based

(16)

Tabel 4.4

Distribusi Tindakan PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II

No Tindakan Kegiatan

Pertemuan I Pertemuan II Siklus I

∑ P1 + P2

Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan melalui pendekatan problem based learningoleh siswa didapatkan hasil pada siklus II yang meliputi pengamatan kegiatan siswa pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

(17)

Pada pelaksanaan kegiatan inti siswa membentuk kelompok dengan cara berhitung masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Salah seorang siswa membaca permasalahan sosial yaitu kebodohan yang di minta guru dan siswa yang lain menyimak. Siswa saling berebut mengajukan gagasan tentang penyebab masalah kebodohan yaitu disebabkan malas dan tidak mempunyai uang untuk sekolah dalam kegiatan ini siswa mendengarkan motivasi untuk tidak malas belajar agar tidak terjadi permasalahan sosial yaitu kebodohan. Salah seorang siswa membaca permasalahan sosial yaitu kemiskinan. Siswa mengajukan gagasan penyebab timbulnya permasalahan sosial yaitu kemiskinan. Setelah siswa mengajukan gagasan tentang penyebab kemiskinan, salah satu siswa diminta membaca permasalahan sosial yaitu kenakalan remaja. Siswa mengajukan gagasan penyebab terjadinya permasalahan sosial kenalan remaja dalam kegiatan ini guru juga memberikan nasehat jika nanti siswa mulai remaja untuk bisa memilih pergaulan yang baik. Kegiatan selanjutnya, siswa membaca berita yang diberikan oleh guru. Siswa merumuskan permasalahan apa yang ada di dalam berita. Siswa merumuskan upaya apa yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam berita. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa dan siswa mengumpulkan informasi tentang permasalahan sosial yang ada dalam berita. Dikegiatan penutup siswa mendengarkan motivasi dari guru untuk

belajar dirumah sebagai persiapan untuk pertemuan selanjutnya.

Pada saat pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran melalui pendekatan

(18)

based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 secara rinci dapat dijelaskan melalui gambar 4.4 Berikut ini.

Gambar 4.4

Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Pada Siklus II

Dari gambar 4.5 nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal sebanyak 10 kegiatan sudah dilakukan dengan baik, pada kegiatan inti 18 kegiatan sudah dilakukan dan pada kegiatan akhir 3 tindakan sudah dilakukan dengan baik pada siklus II.

Aktivitas kegiatan pembelajaran melalui pendekatan problem based learning

yang dilakukan oleh guru kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015, secara lebih rinci akan disajikan pada tabel 4.2.

Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan akhir

(19)

Tabel 4.5

Distribusi Tindakan PendekatanProblem Based LearningGuru Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II

No Tindakan

Dari tabel 4.5 didapatkan hasil bagaimana guru melakukan tindakan melalui pendekatan problem based learning pada pertemuan pertama siklus II, guru sudah melakukan semua tindakan dengan baik. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, kemudian guru memberikan apersepsi pembelajaran dengan baik. Tujuan dan langkah-langkah pembelajaran telah disampaikan oleh guru. Guru membimbing siswa untuk berani mengajukan gagasan. Guru juga membimbing siswa untuk dapat merumuskan masalah.

Pada saat pertemuan kedua, guru sudah melakukan semua kegiatan pembelajaran dengan baik mulai dari kegiatan awal yaitu mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa, bertanya jawab mengulas kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya, dan memberi motivasi

(20)

dengan baik. Guru juga melakukan kegiatan akhir yamg meliputi kegiatan mengevaluasi hasil dan proses diskusi serta membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dengan baik. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran pada siklus II ini sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Hasil yang diperoleh dari tindakan belajar IPS melalui pendekatanproblem based learningsiswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 secara rinci dapat dijelaskan melalui gambar 4.5.

Gambar 4.5

Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun 2014/2015 Siklus II

Dari gambar 4.5 Nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal sebanyak 10 kegiatan sudah dilakukan dengan baik, pada kegiatan inti 18 kegiatan sudah

dilakukan dan pada kegiatan akhir 3 tindakan sudah dilakukan dengan baik pada

Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan akhir

(21)

Hasil Kreativitas Belajar IPS Siklus II

Hasil skor kreativitas belajar IPS melalui pendekatanproblem based learning

diperoleh dari pengamatan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang terdiri dari 12 indikator pernyataan kreativitas belajar. Kreativitas belajar tersebut diantaranya adalah mengajukan konsep esensial tentang permasalahan sosial kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja, bersedia mendengarkan cara penyelesaian masalah dan menyiapkan sarana yang diperlukan, terbuka menerima teman menjadi anggota kelompok, merumuskan masalah bagaimana mengatasi permasalahan sosial kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja, mencari informasi tentang permasalahan sosial kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja, memberikan gagasan cara mengatasi permasalahan sosial kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja, berani mempresentasikan hasil diskusi, bersedia mendengarkan pendapat teman presentasi, menanggapi pendapat teman, bersedia mendengarkan hasil evaluasi terhadap hasil diskusi, dan berani membuat kesimpulan.

Secara lebih rinci hasil kreativitas belajar IPS melalui pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015akan disajikan pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2

1 9-12 Tinggi 20 86,96%

2 5-8 Sedang 3 13,04%

3 1-4 Rendah - 0%

Jumlah 23 100

(22)

Klasifikasi kreativitas, dikelompokan menjadi 3 kriteria yaitu kriteria kreativitas rendah (skor 1-4), kriteria kreativitas sedang (skor 5-8) dan kriteria kreativitas tinggi (skor 8-12). Skor kreativitas yang diperoleh dari 12 pernyataan dalam lembar pengamatan kreativitas terdiri dari tiga aspek kreativitas yakni aspek rasa ingin tahu, toleransi terhadap resiko, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.

Dari data diatas setelah adanya tindakan melalui pendekatan problem based learning dalam pembelajaran diketahui adanya peningkatan kreativitas belajar IPS siswa, yaitu siswa dengan kriteria tinggi ada 20 siswa atau 86,96%, siswa dengan kriteria sedang ada 3 siswa atau 13,04%, selanjutnya tidak ada siswa dengan kriteria rendah atau 0%. Jadi pembelajaran melalui pendekatanproblem based learningdapat mengembangkan kemampuan kreativitas belajar siswa. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa setelah adanya tindakan pada siklus II melalui pendekatan

problem based learning, kreativitas belajar IPS siswa sudah meningkat dan sesuai dengan target dibanding dengan siklus pertama. Jadi pembelajaran melalui pendekatan problem based learning dapat mengembangkan kemampuan kreativitas belajar siswa. Secara lebih rinci, deskripsi skor kreativitas belajar IPS melalui pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan

(23)

Gambar 4.6

Grafik Distribusi Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Pada Siklus II

Dari gambar 4.2 diagram garis diatas nampak bahwa siswa yang memperoleh skor 6 sebanyak 1 siswa, skor 7 sebanyak 2 siswa, skor 8 sebanyak 0 siswa, skor 9 sebanyak 5 siswa, skor 10 sebanyak 6 siswa, skor 11 sebanyak 3 siswa dan skor 12 sebanyak 6. Dengan demikian pencapaian kreativitas belajar IPS siklus II dapat

dikatakan kreativitas belajar IPS seluruh siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 meningkat.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tindakan penelitian terhadap kreativitas belajar IPS siswa melalui pendekatan problem based learning pada mata pelajaran IPS, dengan kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi,

(24)

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya pada siklus I dan kompetensi dasar mengenal permasalahan sosial di daerahnya pada siklus II bagi siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun 2014/2015 dapat dinyatakan berhasil. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Perbandingan Tindakan PendekatanProblem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I dan Siklus II

Tindakan PBL

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

SI SII SI SII SI SII

F % F % F % F % F % F %

Terlaksana 10 100 10 100 16 88,89 18 100 3 100 3 100 Belum

(25)

Gambar 4.7

Grafik Perbandingan Tindakan Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Pada Siklus I dan 2

Dari gambar 4.7 nampak bahwa pada siklus I tindakan kegiatan awal seluruh tindakan telah dilaksanakan oleh siswa . Pada siklus II juga seluruh tindakan telah dilakukan. Kegiatan inti siklus I hanya 16 tindakan yang dilakukan dan 2 tindakan tidak dilakukan sedangkan pada siklus II, 18 tindakan atau seluruh tindakan telah dilakukan siswa. selanjutnya pada kegiatan akhir siklus I, 3 tindakan telah lakukan dengan baik dan kegiatan akhir siklus II, 3 tindakan atau seluruh tindakan telah dilakukan.

Adapun aktivitas tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem based learning, ditunjukan melalui tabel 4.8 perbandingan tindakan pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 yang dilakukan guru dalam siklus I dan siklus II.

0

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

(26)

Tabel 4.8

Perbandingan Tindakan PendekatanProblem Based Learning Guru Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I dan Siklus II

Tindakan PBL

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

SI SII SI SII SI SII

F % F % F % F % F % F %

(27)

Gambar 4.8

Grafik Perbandingan Tindakan Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningGuru Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I dan II

Dari gambar 4.8 nampak bahwa, dalam kegiatan awal, jumlah tindakan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan melalui pendekatan problem based learning dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan tindakan. Dari kegiatan awal siklus I dan siklus II seluruh tindakan pendekatanproblem based learning telah dilaksanakan. Pada kegiatan inti siklus I dari 28 tindakan guru telah melaksanakan tindakan pendekatan Problem based learning sejumlah 16 aktivitas, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 18 tindakan atau seluruh tindakan telah dilakukan. Dalam kegiatan akhir siklus I dari 3 aktivitas tindakan guru sudah terlaksana, kemudian pada siklus II guru juga telah melaksanakan seluruh tindakan kegiatan akhir.

Skor kreativitas belajar IPS siswa menggunakan pendekatan Problem based learning diperoleh melalui lembar pengamatan kreativitas belajar IPS, yang terdiri

0

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

(28)

dari: mengajukan konsep esensial, bersedia mendengarkan cara penyelesaian masalah dan menyiapkan sarana yang diperlukan, bersedia mendengarkan motivasi untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah, terbuka menerima teman dalam kelompok, merumuskan masalah, mencari informasi ( dalam membuat indikator ini dibagi menjadi dua disesuaikan dengan materinya), memberikan gagasan ( dalam membuat indikator ini dibagi menjadi dua disesuaikan dengan materinya), berani mempresentasikan hasil diskusi, bersedia mendengarkan teman presentasi, menanggapi pendapat teman, bersedia mendengarkan hasil evaluasi terhadap hasil diskusi dan berani membuat kesimpulan.

Selanjutnya perbandingan hasil kreativitas belajar IPS siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 dalam siklus I dan 2 siklus dapat disajikan secara rinci tabel 4.9.

Tabael 4.9

Perbandingan Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I dan Siklus II

No

Kreativitas Siswa Skor

Kreativitas Kriteria

Skilus I Siklus II

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1 9-12 Tinggi 12 52,17% 20 86,96%

2 5-8 Sedang 10 43,48% 3 13,04%

3 1-4 Rendah 1 4,35% -

-Jumlah 23 100 23 100

Sumber : Data Primer

(29)

disajikan melalui gambar 4.9 yaitu grafik perbandingan jumlah skor kreativitas belajar IPS melalui pendekatanProblem based learningsiswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 siklus I dan siklus II.

Gambar 4.9

Grafik Perbandingan Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui PendekatanProblem Based LearningSiswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar 4.9 yaitu grafik perbandingan skor kreativitas belajar IPS melalui pendekatanproblem based learningsiswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 siklus I dan siklus II menunjukan bahwa ada peningkatan kriteria kreativitas belajar IPS tinggi dari siklus I ke siklus II. Peningkatan kreativitas belajar IPS terjadi setelah diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatanproblem based learning.

(30)

Hipotesis tindakan menyatakan bahwa peningkatan kreativitas belajar IPS diduga dapat diupayakan melalui pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 terbukti. Hal ini ditunjukkan adanya perbandingan kreativitas belajar IPS tinggi antara siklus I dan siklus II adalah 52,17%: 86,96%.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cici Budi Asih yang berjudul Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Strategi Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas 4 SDN Tluwah Tahun Pelajaran 2012/2013. Dalam Penelitiannya, diperoleh hasil yang menunjukkan adanya peningkatan kreativitas belajar IPA pada siswa melalui strategi problem based learning (PBL), yaitu: memperoleh skor rata-rata pada kreativitas belajar di pra siklus sebesar 3,09 dengan kriteria kurang, pada siklus I sebesar 9,52 dengan kriteria cukup dan pada akhir siklus, yaitu siklus II sebesar 13,6 dengan kriteria baik. Ketuntasan belajar (KKM ≥75) pada pra siklus sebesar 57,14% atau 12 siswa, pada siklus I sebesar 71,42% atau 15 siswa, dan diakhir siklus sebesar 85,71% atau 18 siswa. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa melalui strategi problem based learning

(PBL) digunakan indikator kreativitas belajar sebagai usaha siswa dalam pemecahan

masalah (problem solving), yaitu: dengan dorongan rasa ingin tahu yang besar, sopan dalam bertingkah laku, berani mengeluarkan pendapat, melaksanakan pekerjaan tepat waktu, dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kelebihan dari penelitian ini

adalah peningkatan kreativitas siswa pada siklus II melebihi dari indikator kinerja yaitu sebanyak 85,71% siswa tergolong kreatif. Kekurangan dari penelitian ini adalah indikator yang digunakan belum terstruktur sesuai dengan langkah-langkahProblem based learningdan indikator KD IPA yang digunakan dalam penelitian.

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif dengan mengikuti tahapan analisis percakapan model Tannen.Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa kohesi

Godfrey, dkk,(1969:8) mengemukakan pengertian keterampilan gerak sebagai berikut : Motor skill is a motor activity limited in extent on involving a single movement or a

Batuan Piroklastik atau pyroclastics (berasal dari bahasa Yunani πῦρ, yang berarti api; dan κλαστός, yang berarti rusak) adalah Batuan yang memiliki sifat klastik yang

Pada klien 1 berat badan lahir bayi yaitu 2000 gram dengan hipotermi suhu tubuh 36 0 C dan tidak ditemukan penyakit penyerta seperti asfiksia, sedangan klien 2

Abdurrachman dalam Buku Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan menjelaskan bahwa "Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai

Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fitriatin (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap produktivitas

Penurunan konversi yang relatif sedikit seiring dengan penggantian jenis alkohol dan penambahan jumlah reaktor menunjukkan bahwa cordierite tidak cepat

Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa spiritualitas di tempat kerja secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan akan