• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Bagian Transaksi Energi Listrik PT. PLN (Persero) Area Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Bagian Transaksi Energi Listrik PT. PLN (Persero) Area Medan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

PROFIL PERUSAHAAN

A Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah keberadaan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berawal dari

dimulainya usaha Belanda bernama NV/NIGEM/OGEM membangun sentral listrik

ditanah pertapakan yang saat ini menjadi lokasi PLN Area Medan di Jl. Listrik No. 8

Medan. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan

Brandan pada tahun 1924, di Tebing Tinggi tahun 1927, di Sibolga (oleh NV ANIWM)

Berastagi dan Tarutung Tahun 1929, di Tanjung Balai tahun 1931, di Labuhan Bilik tahun

1936 dan Tanjung Tiram pada tahun 1937.

Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tanggal 17 agustus

1945, bergeraklah aksi karyawan perusahaan listrik di seluruh penjuru tanah air untuk

mengambil alih perusahaan bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan

listrik yang diambil alih itu, kemudian diserahkan kepada Pemerintah RI yakni kepada

Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu maka dengan

penetapan Pemerintah No. 1 SD/45 ditetapkanlah tanggal 27 Oktober sebagai Hari

Listrik.

Dalam suasana hubungan antara Indonesia dan Belanda yang semakin

memburuk, maka pada tanggal 3 oktober 1953 terbitlah surat keputusan Presiden No.

163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda

(2)

kepalai oleh R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh) tahun 1959 yang dipimpin oleh Ahmad Syaifullah.

Setelah itu Badan Pemilik Usaha (BPU) PLN berdiri dengan SK Menteri PUT NO. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan pun berubah. Perusahaan listrik di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau diubah namanya menjadi PLN Eksploitasi.

Pada tanggal 1 januari 1956, BPU PLN dibubarkan memalui Peraturan Menteri PUT No. 9/PRT/64 dan kemudian dibentuklah 2 perusahaan Negara, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Kemudian dengan terbitnya Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkanlah pembagian daerah kerja PLN Sumatera Utara ditetapkan menjadi PLN Eksploitasi I.

(3)

Utara. Menyusul kemudian terbitlah Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang mengubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah, dimana PLN Eksploitasi II berubah namanya menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara.

Dengan berlakunya UU No. 15 tahun 1985 tentang ketenagalistrikan, Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara ditetapkan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK). Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektifitas usaha penyediaan tenaga listrik, maka tanggal 16 juni 1994 terbitlah Peraturan Pemerintah No. 23/1994 yang isinya menetapkan status PLN yang berubah dari Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO).

Pada abad 21, PLN tidak harus mampu menghadapi tantangan yang ada, PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswada tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, disentralisasi, profit centre dan cost centre. Untuk mencapai tujuan itu, PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industry pada PJPT II yang bertanggung jawab cukup besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonisasi dengan instansi dan lembaga yang terkait, perlu dibina dan ditingkatkan terus.

(4)

sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996, di bentuk organisasi baru dibidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT. PLN (Persero) Pembangkit dan Penyaluran Sumatera bagian Utara.

Dengan pembentukan organisasi baru PT. PLN (Persero) Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Utara yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi Pembangkit dan Penyaluran yang sebelumnya dikelola oleh PLN Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolahannya ke PLN Pembangkit dan Penyaluran SUMBAGUT. Sementara itu, PLN Wilayah II berkonsentrasi pada bidang distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada tahun 2003 PT. PLN (Persero) Wilayah II berubah menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

(5)
(6)

B Visi & Misi dan Tujuan Perusahaan.

1 Visi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

Adapun Visi dari PT. PLN (Persero), yaitu diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

2 Misi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

a. Menjalankan bisnis kelistrikan danbidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan yang berwawasan lingkungan.

(7)

C. Logo dan Makna Perusahaan 1. Bentuk Lambang

Bentuk, warna dan 11ambing Perusahaan resmi digunakan adalah sesuai yang tercantum pada lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. 031/DIR/76 Tanggal 01 Juli 1976, mengenai Pembuatan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara

Gambar 2.2 Logo Perusahaan

2. Elemen – elemen Dasar Lambang

2.1 Warna Kuning

Menjadikan bidang dasar bagi elemen – elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insane yang berkarya di perusahaan ini.

2.2 Petir atau Kilat

(8)

para pelanggannya.Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insane perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

2.3 Tiga Gelombang

Memiliki arti gayaenergi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang sering sejalan dengan kerja keras para insane PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberikan warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tepat) seperti halnya listrik yang diperlukan dalam kehidupan manusia.

D. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam menjalankan badan usaha, suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan komponen dalam suatu badan usaha / organisasi. Struktur organisasi menjelaskan tentang adanya pembagian kerja dan menjelaskan tentang bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda – beda tersebut dikoordinasikan.

Struktur organisasi juga menunjukkan spealisasi – spealisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan dikoordinasikan. Struktur organisasi juga menunjukkan spealisasi – spealisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

(9)

and Staff Organization” atau gabungan dari pada jenis struktur organisasi

fungsional dengan unsur – unsur yang terdiri dari unsure pimpinan, unsur pelaksanaan, dan unsur pengawasan.

(10)
(11)

Berdasarkan bagan struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Medan di atas, masing – masing fungsional memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

1. Manajer Area

Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha melalui optimalisasi seluruh sumber daya secara efisien, efektif dan sinergi.Pengelolaan perusahaan pembangkit, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai secara efisien, meningkatkan mutu dan keandalan serta pelayanan pelanggan, dan memastikan terlaksananya Good Corporate Governance(GCG) di PT. PLN (Persero) Area Medan. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) melakukan kegiatan pengusaha pembangkit (skala kecil) secara efisien, hemat

energy, handal dan ramah lingkungan.

b) Mengusulkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Area Medan.

c) Memastikan program Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Area

Medan, dilaksanakan sesuai penetapan Direksi.

d) Menetapkan kebijakan strategis terkait pengelolaan pengusahaan

pembangkitan, pendistribusian, dan penjualan tenaga listrik Area Medan.

e) Menjamin pengelolaan kegiatan pengusahaan pembangkitan, pendistribusian,

dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang baik dalam upaya

peningkatan pelayanan pelanggan.

f) Mengelola sistem manajemen kinerja unit dan manajemen mutu termasuk

menetapkan target kinerja unit-unit dibawah koordinasinya, memonitoring dan

mengendalikan pelaksanaannya.

g) Memastikan pelaksanaan kebijakan pokok pengembangan mekanisme niaga dan

(12)

h) Menetapkan kebijakan strategis penyusunan dan pemantauan manajemen

resiko Area Medan.

i) Mengembangkan dan memelihara kompetensi anggota organisasi.

j) Menetapkan laporan Menejemen Area Medan

2. Asissten Manajer (Asman) Jaringan

Bertanggung jawab atas rencana dan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan

Jaringan Distribusi, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan Pembangkit

Tenaga Listrik Mikro Hidro (PLTMH) untuk menjamin mutu dan keandalan jaringan

distribusi. Hasil / output pendistribusian energi listrik yang kontiniu dan handal. Rincian

tugas pokok sebagai berikut :

a) Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) untuk kegiatan operasi dan

Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

b) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi dan Pemeliharaan

Jaringan Distribusi, PDKB, serta PLTMH.

c) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Operasi dan

Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

d) Melakukan analisa dan evaluasi kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan

Distribusi dan PDKB.

e) Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja proteksi distribusi dan pelayanan

teknik.

f) Melakukan verifikasi dan validasi asset distribusi secara periodik.

g) Mengkoordinasikan penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan SOP untuk

setiap jenis pekerjaan distribusi guna tercapainya Zero Accident.

h) Melakukan koordinasi dalam rangka operasi dan pemeliharaan jaringan

(13)

i) Menyusun pola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi yang efisien.

2.1.Sub Bagian Supervisor Operasi Distribusi

Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pengoperasian jaringan distribusi sesuai SOP untuk menjamin keandalan, keamanan, mutu dan efisien penyaluran tenaga listrik. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) Menyusun Program Rencana Kerja Operasi.

b) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Operasi Jaringan Distribusi sesuai

SOP.

c) Melaksanakan pemutakhiran data asset distribusi secara berkala.

d) Melakukan pengendalian pengoperasian jaringan distribusi.

e) Mengendalikan dan memonitoring pelaksanaan operasional teknik.

f) Mengkoordinasikan dengan Area, Rayon dan Instansi terkait dalam rangka

operasi jaringan distribusi.

g) Mengevaluasi kinerja operasi.

2.2.Sub Bagian Supervisor Pemeliharaan Distribusi

Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan

jaringan distribusi untuk meningkatkan keandalan, keamanan, mutu dan efisiensi

jaringan distribusi. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) Merencanakan penyusunan Program Rencana Kerja (PRK).

b) Melaksanakan dan mengevaluasikan kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi

sesuai SOP dan anggaran yang ditetapkan.

c) Merencanakan kebutuhan material operasi dan pemeliharaan untuk

(14)

d) Melaksanakan koordinasi dengan rayon dan bagian terkait dalam pelaksanaan

pemeliharaan jaringan distribusi.

e) Menyiapkan peralatan kerja untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

2.3.Sub Bagian Supervisor PDKB

Bertanggung jawab dalam mengelola pekerjaan PDKB untuk meningkatkan keandalan, keamanan, mutu dan efisensi jaringan distribusi. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan PDKB.

b) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan PDKB sesuai dengan SOP.

c) Mengusulkan Surat Perintah Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan dan Surat

Penunjukan Pengawas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

d) Melaksanakan inventarisasi dan mengusulkan peremajaan peralatan PDKB.

e) Memonitor masa berlaku dan mengusulkan sertifikat / brevet personil PDKB.

f) Mengusulkan revisi SOP atau mengajukan SOP baru ke komisi PDKB

g) Melaporkan penyelesaian pekerjaan kepada kepala operasi

3. Asisten Manajer (Asman) Transaksi Energi Listrik

Bertanggung jawab dalam kegiatan transaksi energi pelanggan dan Area / Rayon / Unit terkait, pengendalian susut dan pemeliharaan meter transaksi untuk memenuhi standar operasional yang berlaku.Hasil / output laporan transaksi energi listrik, susut dan pemeliharaan meter transaksi. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan Manajemen Billing.

b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi sistem AP2T (Aplikasi Pelayanan

(15)

c) Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP.

d) Memonitoring dan mengendalikan realisasi penggunaan anggaran SKKI/SKKO.

e) Mengkoordinasikan kegiatan operasional dibagian transaksi energi.

f) Mengevaluasi dan mengendalikan susut, PJU, P2TL, AMR, Pemeliharaan APP,

pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur meter transaksi.

g) Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi.

h) Melaksanakan settlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam pengelolaan

transfer price energy.

i) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pemasangan dan pemeliharaan AMR.

j) Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan hasil

penerapan metrologi secara berkala.

k) Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP.

l) Mengkoordinasikan kegiatan wiring dan Setting APP.

m) Mengkoordinasikan dengan bagian dan instansi yang berwenamg untuk

kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

3.1. Sub. Bagian Supervisor Pemeliharaan Meter (Har Meter)

Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan meter transaksi untuk akurasi pengukuran pemakaian energi listrik. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) Memonitor Program Pemeliharaan Meter Transaksi yang disebabkan oleh meter

rusak, buram, macet dan tua.

b) Memonitor pelaksanaan dan pemeliharaan AMR.

c) Merencanakan kebutuhan Kwh meter untuk pemeliharaan.

(16)

e) Menyiapkan data pendukung RKAP untuk kebutuhan pemeliharaan meter

transaksi.

f) Memonitor pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP serta meter elektronik

(ME) dan sistem AMR yang dikerjakan pihak ketiga.

g) Melaksanakan pengujian alat ukur, pembatas dan kelengkapannya untuk

material baru atau bekas andal.

h) Memastikan hasil sampling peneraan APP baru hasil metrology dan rekondisi

pihak ketiga.

i) Memonitor manajemen segel APP.

3.2.Sub Bagian Supervisor Pengendalian Susut (DalSut)

Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian susut jaringan, menertibkan PJU / Reklame liar dan pelaksanaan P2TL. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) Memonitor pelaksanaan penekanan susut dan berkoordinasi dengan bagian /

Rayon terkait.

b) Memetakan dan melaporkan perkembangan susut Area dan Rayon secara

berkala.

c) Melakukan updating data PJU secara berkala.

d) Melakukan koordinasi dan pengawasan hasil P2TL yang telah dilakukan dengan

bagian atau Rayon terkait.

e) Melakukan evaluasi kinerja pihak ketiga berdasarkan SLA (Service Level

Agreement).

f) Membuat target operasi serta memonitor pelaksanaan P2TL secara rutin.

(17)

h) Melaksanakan komunikasi dengan bagian terkait dan instansi berwenang untuk

pelaksanaan P2TL.

i) Melakukan analisa dan evaluasi (ANEV) atas hasil pelaksanaan P2TL.

3.3.Sub Bagian Supervisor Transaksi dan Energi

Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian dan keakuratan APP. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) Memastikan antara data pelanggan dan APP terpasang.

b) Membuat laporan hasil berita acara pemeriksaan.

c) Berkoordinasi dengan bagian terkait tentang kelainan APP.

d) Memvalidasi data kelainan APP.

e) Memeriksa pemakaian energi listrik pelanggan prabayar secara berkala.

f) Memeriksa dan mengecek pemakaian energi listrik pelanggan prabayar secara

berkala

4. Asisten Manajer (Asman) pelayanan dan Administrasi

Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan dan pengendalian kegiatan bidang administrasi dan keuangan yang meliputi sumber daya manusia, kesekretariatan, anggaran, keuangan dan akuntansi untuk mendukung laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu serta mencapai target kinerja sesuai tujuan perusahaan. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) Mengelola peningkatan Integritas Layanan Publik (ILP).

b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan tenaga kerja.

c) Mengkoordiasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM dan

Pelanggan.

(18)

e) Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi pembayaran.

f) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan.

g) Mengkoordinir dan mengelola Anggaran Investasi, Anggaran Operasi dan Cash

Budget.

h) Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan pihak ketiga.

i) Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat.

j) Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan

pemeliharaan gedung.

k) Mengkoordinasikan proses pelanggaran disiplin pegawai.

l) Mengevaluasi fasilitas / sarana kerja, permintaan perlengkapan K3/APK,

tunjangan kecelakaan kerja.

m) Memonitor realisasi anggaran.

n) Memproses permohonan SPPD / Perjalanan Dinas

4.1.Sub Bagian Supervisor Administrasi Umum

Bertanggung jawab atas proses administrasi SDM, kegiatan kesekretariatan, proses akuntansi dan keuangan untuk menjamin terpenuhinya tertib administrasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rincian tugas sebagai berikut :

a) Melaksanakan pengelolaan tenaga kerja.

b) Melaksanakan pengelolaan K3.

c) Melaksanakan investigasi kejadian kecelakaan kerja, kebakaran, kebanjiran, dan

musibah lain yang terkait K3.

d) Melaksanakan pengelolaan sarana kerja dan administrasi perkantoran.

e) Melaksanakan pengelolaan fungsi keuangan dan akuntansi.

(19)

g) Menyiapkan data pendukung RKAP untuk bagian pelayanan dan administrasi.

h) Melaksanakan rekonsiliasi data dengan fungsi terkait atas pendapatan, bank,

hutang-piutang, persekot dinas, dan PUMP-KPR/BPRP.

i) Menyiapkan rincian biaya di Rayon untuk rencana alokasi dan dana operasional

4.2.Sub. Bagian Supervisor Pelayanan Pelanggan

Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan fungsi Pelayanan Pelanggan, administrasi pelanggan, dan pengelolaan pendapatan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pengamanan pendapatan. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a) Melaksanakan dan mensupervisi fungsi Pelayanan Pelanggan sesuai proses

bisnis.

b) Melaksanakan kunjungan pelanggan potensial (TM/TT).

c) Menyiapkan rencana Tingkat Mutu Pelayanan secara periodeik dan

menindaklanjuti pencapaian TMP.

d) Melaksanakan kegiatan Riset Pasar dan menyusun Data Potensi Pasar (Captive

Power).

e) Mengelola peta segmentasi pelanggan.

f) Melaksanakan supervise untuk penyempurnaan layanan PB/PD di Rayon.

g) Memastikan proses PB/PD dan SPJBTL pelanggan Potensial sesuai

kewenangannya.

h) Memonitor penertiban SIP/SPJBTL.

i) Memonitor Mutasi Data Induk Langganan (DIL) dan memelihara arsip Data Induk

(20)

j) Memonitor laporan penagihan lain-lain (multi guna, P2TL, BP).

k) Memonitor dan mensupervisi pengendalian piutang pelanggan.

l) Memonitor proses pemutusan sementara, bongkar rampung, piutang ragu-ragu

Gambar

Gambar 2.1  Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Medan

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Teknik Pemodelan Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Di Kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.. Universitas Pendidikan Indonesia

Yaitu peraturan mengikat yang telah ditetapkan oleh pemerintah antara lain Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang- undang Nomor 5 Tahun 1960

Menyadari ancaman yang begitu besar dari pencemaran logam berat pada perairan, maka berbagai metode alternatif telah banyak digunakan untuk mengurangi

The speci®c objectives of this study were the assessment of soil quality changes caused by (a) repeated (long-term) liquid sludge injec- tion at cumulative loadings that correspond

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas

The impact of growth factors contained in the full Rennie's (1981) medium formula [vitamins: biotin and p -aminobenzoic acid (PABA) and yeast extract (YE)] on nitrogenase activity

[r]

This paper presents an approach for automatically approximating the above-ground volume and branch size distribution of trees from dense terrestrial laser scanner produced