RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bantul
Kelas/Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Menelusuri Peradaban Awal Di Kepulauan Indonesia Sub Materi Pokok : Kedatangan Deutro dan Proto Melayu
Pertemuan ke : 10
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1. 1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agama.
2. 1. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa praaksara, Hindu—Buddha, dan Islam
3. 3. Menganalisis asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid). 4. 3. Menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari informasi mengenai asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid) dalam bentuk tulisan.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan asal daerah nenek moyang bangsa Indonesia.
2. Menganalisis keterkaitan antara rumpun bangsa Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang Indonesia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis migrasi dan penyebaran ras asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.
2. Menganalisis keterkaitan antara migrasi nenek moyang bangsa Indonesia dengan perkembangan budaya neolitikum.
E. MATERI AJAR
1. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia 2. Persebaran ras di Indonesia
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran
:
Diskusi, Ceramah, tanya jawab
Pendekatan Pembelajaran :
Scientifik/ Ilmiah
Model Pembelajaran : Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery
Learning dsb
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu Pendahuluan Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki
ruang kelas
Berdoa sebelum membuka pelajaran
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu Menegur siswa yang terlambat dengan sopan
Menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
Merievew pelajaran yang diberikan pada minggu sebelumya Menyanyikan lagu nenek moyangku seorang pelaut
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
Mempersiapkan materi ajar dan alat/ media pembelajaran
10 Menit
Inti MENGAMATI
Peserta didik mengamati peta jalur migrasi nenek moyang bangsa Indonesia
Peserta didik membaca buku teks untuk mengetahui latar belakang migrasi Proto Melayu dan Deutero Melayu menuju kepulauan Indonesia
MENANYA
Melalui membaca buku teks ( halaman 46-48 ), peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan, misalnya :
1. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang asal-usul bangsa Indonesia?
2. Menurut pendapatmu faktor apa saja yang mendorong migrasi Proto dan Deutro Melayu?
3. Jelaskan Rute Persebaran Proto dan Deutero Melayu berdasarkan peta sejarah!
4. Sebutkan contoh-contoh hasil kebudayaan Proto Deutero Melayu!
MENALAR
Untuk menjawab pertanyaan-pertayaan tersebut, peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota
MENCOBA
Peserta didik melaksanakan diskusi “siapakah aku”
Kelas dibagi menjadi 5 kelompok jumlah masing-masing kelompok disesuaikan dengan jumlah rombongan belajar .
Setiap kelompok mendapat satu pasang kartu yang berisi pertanyaan dan 5 amplop.
Kemudian dengan kelompok lain memulai permainan secara bersama-sama
Masing-masing anggota kelompok bekerjasama menyeselaikan dengan memasukkan kartu kedalam amplop yang sudah sesuai antara kartu dengan amplop.
Setiap kelompok yang selesai ditulis kecepatannya dan dihargai dengan nilai
Setelah selesai seluruh kelompok kemudian dinilai oleh guru, kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjasamanya, dan ditanggapi oleh kelompok lain.
MEMBUAT JEJARING
Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas
Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang telah selesai dibahas pada hari itu Mengerjakan tugas mandiri terstuktur sebagai pekerjaan rumah guna
merefleksi dari materi yang telah dibahas
Penutup Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik asal-usul nenek moyang di Indonesia
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran Memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah dari materi yang
telah dibahas
Menutup dengan salam
20 Menit
H. ALAT/ BAHAN/SUMBER BAHAN
Bahan : , power pint, LCD. 2. Sumber Belajar
... 2013. Sejarah Indonesia SMK Kelas X. Jakarta: Erlangga
Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugrohonotosusanto.2009. Sejarah Nasional II. Jakarta: Balai Pustaka
Soekmono,R.1985.Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2.Yogyakarta. www.wikipedia.com
I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Teknik : Tes dan Non Tes Bentuk : Uraian dan Tugas Instrumen (Tes dan Non tes)
1. Tes Uraian
1. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang asal-usul bangsa Indonesia? 2. Jelaskan ciri-ciri ras negroid!
3. Jelaskan rute persebaran Proto Melayu berdasarkan peta sejarah! 4. Jelaskan ciri-ciri fisik orang Indonesia!
5. Sebutkan contoh-contoh hasil kebudayaan Proto -Deutero Melayu!
Jawaban :
1. Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sudah ada suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal dari daerah Tonkin.Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik. Suku Bangsa Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) dan Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)
2. Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
3. Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur :
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak , Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok).
kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).
4. Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm, Berat badan berkisar antara 30-75 kg,
Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam, Warna rambut antara coklat dan hitam,
Bentuk rambut antara lurus dan keriting.
5. Proto Melayu : kapak persegi/ beliung persegi, kapak lonjong
Duetro Melayu : kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan.
2. Non tes
Pedoman Penilaian
No Nama siswa
Aspek Penilaian Sikap/ketermpilan dalam diskusi
Jumlah
Skor Nilai
Partisipasi/ keaktifan
Kerjasama Dalam diskusi
Antusias Bertanya/ menjawab
Kemampuan mengemukaka
n pendapat
Skor maksimum 20 Keterangan :
5 : sangat baik 4 : Baik 3 : Cukup 2 : Kurang 1 : Sangat Kurang
Hasil Penilaian : Jumlah perolehan skor X 10 Skor maksimum
NO ASPEK PENILAIAN Skor
1 2 3
1 Jumlah contoh yang diungkap 2 Cakupan materi
3 Ketepatan identifikasi siswa 4 Hasil analisis
5 Ketepatan simpulan kelompok Jumlah Jumlah total skor
Pedoman penilaian
Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :
1. Jumlah < 2, cakupan materi tidak lengkap, identifikasi tidak tepat, hasil analisis tidak ada, simpulan tidak tepat
2. Jumlah 2 s/d 3, cakupan materi kurang lengkap, identifikasi kurang tepat, hasil amalisis kurang lengkap, simpulan kurang tepat
3. Jumlah > 3, cakupan materi lengkap, idetifikasi tepat, hasil analisis lengkap, simpulan tepat Skor minimal : 3
Skor maksimal : 15
Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100 Skor maksimum
Mengesahkan: Diverifkasi: Bantul, 15 Juli 2013
Kepala Sekolah WAKA I Guru Mata Pelajaran
Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani Drs. M. Hannan Windu Mahmud, S.Pd., M.Eng.
NIP. 196106221993032005 NIP.196409061991021001 NIP. 197809252005011009
INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ( SIKAP )
NO ASPEK PENILAIAN Skor
1 Perhatian 2 Tanggung jawab
3 Ketepatan menyerahkan tugas 4 Partisipasi
5 Kemampuan menghargai pendapat lain Jumlah
Jumlah total skor Pedoman penilaian
Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :
1. Tidak perhatian, tidak bertanggung jawab, terlambat mengumpulkan tugas, tidak berpartisipasi dalam pembelajaran, tidak bias menghargai pendapat lain
2. Kurang perhatian, kurang bertanggung jawab, terlambat kurang dari satu mingu dalam pengumpulan tugas, kurang berpartisipasi, kurang bias menghargai pendapat lain
3. Sangat perhatian, sangat bertanggung jawab, tepat waktu dalam pengumpulan tugas, parisipasi dalam pembelajaran, sangat menghargai pendapat lain
a. Skor minimal : 3 b. Skor maksimal : 15
c. Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100 15
MATERI AJAR
ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA
A. Ras di Dunia
keduanya berbeda. Ras itu sendiri merupakan penggolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik rumpun bangsa. Sedangkan, Suku Bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan khususnya bahasa. Ras itu sendiri menurut para ahli diturunkan secara genetik yang akan membedakan satu kelompok dengan kelompok yang lain.
Menurut Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara lain.
No. Ras Utama Domisili Ciri Keterangan
1. Ras Mongoloid Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar
Tapi seperti orang Indian di Amerika berkulit merah bahkan orang Asia Tenggara berkulit coklat muda sampai coklat gelap.
2. Ras Kaukasoid Sebagian besar Eropa, Afrika Utara, Timur Etiopia meskipun termasuk dalam ras Kaukasoid tetapi memiliki kulit hitam dan lebih mirip ras Negroid.
3. Ras Negroid Benua Afrika di sebelah selatan Gurun Sahara.
4. Ras Austroloid India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia
Orang Malaysia berkulit cenderung putih.
B. Persebaran ras di Indonesia
bangsa Vedda oleh Sarasin. Ras yang masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa Hieng di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung Malaya.
Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala di Sulawesi merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia. Mereka mempunyai hubungan erat dengan nenek moyang Melanesia masa kini dan orang Vedda yang saat ini masih terdapat di Afrika, Asia Selatan, dan Oceania. Vedda itulah manusia pertama yang datang ke pulau-pulau yang sudah berpenghuni. Mereka membawa budaya perkakas batu. Kedua ras Melanesia dan Vedda hidup dalam budaya mesolitik. Pendatang berikutnya membawa budaya baru yaitu budaya neolitik. Para pendatang baru itu jumlahnya jauh lebih banyak daripada penduduk asli. Mereka datang dalam dua tahap. Mereka itu oleh Sarasin disebut sebagai Deutero dan Protomelayu. Kedatangan mereka terpisah diperkirakan lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Protomelayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik. Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan. Dari Cina bagian selatan itu mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam kemudian ke Kepulauan Indonesia. Kedatangan para imigran baru itu kemudian mendesak keberadaan penduduk asli dan pendatang sebelumnya.
Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es wilayah Indonesia bagian barat masih bersatu dengan benua Asia sedangkan daerah bagian timur bersatu dengan benua Australia. Pada masa itu telah tersebar 2 ras di Indonesia, yaitu :
1. Ras Mongoloid
Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini ras mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai berikut. Dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian barat.
Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia masih bersatu dengan benua Asia Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya terbentuklah pulau-pulau di Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan dan Jawa, daratan yang menjadi lautan disebut paparan sunda.
2. Ras Austroloid
Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur khususnya wilayah Papua/Irian Jaya. Persebaran ke daerah inipun dilakukan melalui darat sebab saat itu papua masih bersatu dengan benua Australia perkembangannya daratan yang menjadi lautan disebut paparan sahul.
Sementara itu daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku merupakan daerah penyaringan bagi migrasi manusia dan fauna dari paparan sunda ke paparan sahul maupun sebaliknya sehingga sangat terbatas sekali ras yang dapat masuk ke wilayah ini.
Jadi awalnya ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Mongoloid dan ras Austroloid.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi migrasi/ perpindahan ras dari berbagai daerah ke Indonesia, yaitu :
Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting.
Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua.
Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
2. Migrasi kedua, Ras Weddoid
Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian selatan.
Keturunan ras ini mendiami kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
3. Migrasi Ketiga, Ras Melayu Tua (Proto Melayu)
Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini termasuk dalam Ras Mongoloid (sub ras Malayan Mongoloid) berasal dari daerah Yunan (Asia Tengah) masuk ke Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/ Indo Cina baru selanjutnya ke Indonesia.
Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan Neolithikum yang dibawanya, yaitu.
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak ditemukan peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak , Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok).
2) Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).
4. Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)
Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin, Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun pedalaman.
Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan. Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam yaitu Budaya Dongson. Tampak dengan adanya kemiripan antara artefac perunggu di Indonesia dengan di Dongson.