• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Usaha Pengolahan Batu Bata di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Pagar Merbau)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Usaha Pengolahan Batu Bata di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Pagar Merbau)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Tinjauan Pustaka

Sebagian besar para petani yang tinggal di daerah pedesaan nyatanya tidak

hanya melakukan pekerjaan di bidang pertanian,tetapi juga di bidang lain seperti

usaha dagang,kerajinan tangan,dan industri. Perilaku tersebut timbul karena

dorongan keadaan ekonomi yang kurang memuaskan sehingga mendesak anggota

keluarga untuk melakukan pekerjaan lain dalam rumah tangga yang dapat

menambah pengasilan keluarga atau bekerja di luar rumah yang membutuhkan

tenaga mereka dengan bayaran yang telah disetujui (Sajogyo, 1996).

Keadaan ekonomi yang kurang memuaskan membuat masyarakat

mengembangkan usaha industri kecil sebagai tambahan ekonomi bagi keluarga.

Adapun faktor utama yang mempengaruhi peranan industri kecil di Indonesia

antara lain adalah kecilnya modal, produktivitas tenaga kerja rendah, kemampuan

memimpin perusahanan kurang dan sebagainya. Peranan industri kecil dalam

pertumbuhan ekonomi negara berkembang adalah besar sekali. Di Indonesia

peranan industri kecil masih rendah dalam kemampuannya menyerap tenaga kerja

(Syahruddin, 1988).

Industri adalah kegiatan untuk memproses atau mengolah barang dengan

menggunakan sarana dan peralatan. Penggolongan industri berdasarkan jumlah

tenaga kerja yang digunakan, dapat dibagi sebagai berikut :

1. Industri Rumahtangga adalah industri yang menggunakan tenaga kerja

kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat

(2)

pengelola industri biasanya kepala rumahtangga itu sendiri atau anggota

keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri

tempe/tahu, dan industri makanan ringan.

2. Industri Keciladalah industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar lima

sampai 19 orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif

kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada

hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan

industri pengolahan rotan.

3. Industri Sedang adalah industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20

sampai 99 orang. Ciri Industri sedang adalah memiliki modal yang cukup

besar, tenaga kerja 13 orang memiliki keterampilan tertentu dan pemimpin

perusahaan memiliki kemampuan manajerial tertentu. Misalnya: industri

konveksi, industri border, dan industri keramik.

4. Industri Besar adalah industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100

orang. Ciri industri besar adalahmemiliki modal besar yang dihimpun

secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus

memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui

uji kemampuan dan kelayakan (fit and proper test). Misalnya: industri

tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang

(Siahaan, 1996).

Industri Kecil adalah industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar lima

sampai 19 orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil,

tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara.

(3)

industri batu bata adalah industri yang mengolah bahan baku tanah liat dan bahan

pembantu berupa air dan pasir serta serbuk gergaji melalui proses pencampuran,

pembentukan bahan, pengeringan dan pembakaran. Industri batu bata mengolah

sumberdaya alam, dimana lokasinya berada dekat sumber bahan baku. Batu bata

atau bata merah dibuat dengan bahan dasar lempung atau secara umum dikatakan

sebagai tanah liat yang merupakan hasil pelapukan dari batuan keras (beku) dan

batuan sedimen (Suwardono, 2002).

Tanah liat terdiri dalam beberapa jenis berdasarkan tempat dan jarak

pengangkutannya dari daerah asalnya, yaitu sebagai berikut:

1. Tanah liat residual yaitu tanah liat yang terdapat pada tempat dimana tanah

liat tersebut belum berpindah tempat sejak terbentuk.

2. Tanah illuvial yaitu tanah liat yang telah terangkat dan mengendap pada

satu tempat tidak jauh dari asalnya, misalnya kaki bukit.

3. Tanah liat alluvial atau limpah sungai yaitu tanah liat yang diendapkan

oleh air sungai.

4. Tanah liat formasi adalah tanah liat yang terjadi dari endapan yang berada

di laut.

5. Tanah liat rawa adalah tanah liat yang diendapkan di rawa-rawa dan

berwarna hitam.

6. Tanah liat danau adalah tanah liat yang diendapkan di danau air tawar

(Muray, 2011).

Di Indonesia pembuatan batu bata pada umumnya menggunakan tanah liat

alluvial. Padahal sebagian besar sawah-sawah di Indonesia terdapat endapan

(4)

sangat rendah. Ini berarti pembuatan batu bata atau barang lain yang terbuat dari

tanah liat akan merugikan pertanian, karena pada umumnya para pengusaha

industri batu bata dalam mencari dan menggunakan bahan baku tidak atau kurang

memperhatikan kerugian yang timbul sebagai akibat cara pengambilan bahan

baku yang tidak teratur. Misalnya kerugian bagi usaha pertanian apabila dalam

pengambilan tanah liat tersebut terambil pula lapisan tanah yang mengandung

zat-zat penyubur tanaman (Muray, 2011).

Landasan Teori

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya

usaha tani. Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh

dengan harga jual. Modal sangat diperlukan dalam usahatani, karena petani dapat

membeli semua keperluan yang dibutuhkan untuk lahan usahanya. Jumlah

pendapatan yang besar menunjukkan besarnya modal yang dimiliki untuk

mengelola usahataninya sedangkan jumlah pendapatan yang kecil menunjukkan

investasi yang menurun sehingga berdampak buruk terhadap usahataninya

(Soekartawi, 1995).

Ada bebrapa jenis pendapatan,yaitu :

1. Gross dan Net Income. Gross Income adalah pendapatan usahatani yang

belum dikurangi dengan biaya. Sedangkan net Income adalah pendapatan

setelah dikurangi biaya.

2. Pendapatan tenaga kerja petani adalah pendapatan pengelola ditambah

(5)

3. Pendapatan tenaga kerja keluarga petani adalah pendapatan pengelola

ditambah upah kerja petani dan anggota keluarga yang dihitung.

4. Pendapatan petani adalah pendapatan tenaga kerja petani ditambah bunga

modal milik sendiri (Prawirokusomo, 1990).

Pendapatan keluarga petani adalah pendapatan yang diperoleh dari

kegiatan usahatani ditambah dengan pendapatan rumah tangga yang berasal dari

luar usahatani. Pendapatan keluarga diharapkan mencerminkan tingkat kekayaan

dan besarnya modal yang dimiliki petani. Pendapatan yang besar mencerminkan

tersedianya dana yang cukup dalam usahatani. Rendahnya pendapatan

menyebabkan menurunnya investasi dan upaya pemupukan modal

(Soekartawi dkk, 1993).

Produksi yaitu suatu hasil yang diperoleh dalam satu lokasi dan waktu

tertentu. Dalam hal ini, untuk menentukan satuan produksi yaitu dengan satuan

berat. Keluaran (output) yang diperoleh dari pengelolaan input produksi atau

sarana produksi dari suatu usaha tani adalah hasil produksi. Produksi mencakup

modal, sumber tenaga kerja, fungsi tanah dan manajemen. hal tersebut sangat

penting untuk diperlukan dalam proses produksi atau usaha tani (Daniel, 2002).

Mencari suatu ukuran yang menyeluruh sebagai dasar persetujuan atau

penolakan maupun pengurutan suatu proyek/usaha, telah dikembangkan berbagai

macam cara yang dinamakan Investment Criteria/ criteria kelayakan, seperti :

𝑹/𝑪𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐=𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆

𝑪𝒐𝒔𝒕

= 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒂𝒏

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊

(6)

Untuk menghitung kelayakan usaha dapat juga dihitung dengan

perhitungan BEP (Break Even Point) yakni:

𝐁𝐄𝐏𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐬𝐢=𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚

𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚𝐉𝐮𝐚𝐥

𝐁𝐄𝐏𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚= 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐬𝐢

Kerangka Pemikiran

Usaha industri batu bata dilakukan oleh penduduk dan pengolahan batu bata

ini dilakukan oleh pria dan wanita. Hampir semua penduduk Desa Tanjung Mulia

mengusahakan industri batu bata untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga

untuk keluarga.

Pengolahan batu bata dilakukan dengan tenaga mesin untuk pencetakan.

Dalam melakukan proses pengolahan dibutuhkan input produksi (bahan baku,

bahan penunjang, tenaga kerja, penyusutan alat, dan sewa lahan). Bahan baku

yang digunakan adalah tanah liat dan tanah merah. Kemudian bahan penunjang

adalah kayu bakar dan bahan bakar minyak (solar).

Penggunaan input produksi menyebabkan timbulnya biaya produksi.

Biaya-biaya tersebut antara lain biaya bahan baku, biaya penunjang, biaya tenga

kerja, biaya perbaikan alat, dan sewa lahan.Tujuan dalam pembuatan batu bata ini

karena semakin banyaknya masyarakat yang mendirikan bangunan untuk usaha

ataupun untuk tempat tinggal.

Penjualan output (batu bata) menghasilkan penerimaan. Semakin tinggi harga

(7)

dari hasil penjualan batu bata. Pendapatan bersih dipengaruhi oleh penerimaan

(revenue) terhadap biaya produksi (cost).

Setelah diketahui besar biaya produksi dan penerimaan, maka untuk

selanjutnya dianalisis kelayakan usaha industri batu bata, dengan menggunakan

perhitungan R/C ratio. Kriteria yang digunakan yaitu dikatakan layak apabila

(R/C > 1) atau tidak layak (R/C < 1). Adapun skema kerangka pemikiran dari

(8)

Keterangan :

: Menyatakan Hubungan

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran Industri

Batu Bata

Biaya Produksi Penerimaan

(9)

Hipotesis Penelitian

1. Teknik pengolahan batu bata di daerah penelitian sudah intensif.

2. Pendapatan dari industri batu bata tinggi.

Gambar

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

This in itself was a puzzle. How could they know his name, or who he was? She had asked this several times on the cart journey here, but nobody had answered. They all either looked

Disertasi Peranan Teh Kompos Terhadap Pertumbuhan .... Nora

1. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai pertanggungjawaban pidana anggota militer yang melakukan tindak pidana desersi. Untuk mengetahui upaya anggota militer yang

Sinar Baru Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan barang yang menyewakan truk-truknya untuk mengangkut barang sampai tujuan sesuai

Dukungan Kepada Produsen ( Producer Support Estimate, PSE ), yaitu nilai moneter tahunan tentang transfer kotor (gross transfers) dari pembayar pajak (melalui

Proyek Gedung Pagelaran Konser Musik di Surabaya ini dibuat dengan konsep bangunan yang baru, yang diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Surabaya

Sedangkan dalam syaamil Quran ammarah diartikan sebagai menyuruh (2007:242). Kata menyuruh berorientasi kepada perbuatan yang tidak baik.. Kepribadan Ammarah berada di

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial seperti partisipasi anggaran, komitmen organisasi, dan job relevant information telah dilakukan