PERSEPSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KOTA MEDAN TENTANG KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI
KOTA MEDAN TAHUN 2013
SKRIPSI
Oleh :
KHAIRUNNISA N I M : 0 9 1 0 0 0 1 5 3
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSEPSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KOTA MEDAN TENTANG KEBIJAKAN KAWASAN TANPA
ROKOK DI KOTA MEDAN TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh :
KHAIRUNNISA N I M : 0 9 1 0 0 0 1 5 3
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Kawasan tanpa rokok merupakan kegiatan dalam hal produksi, penjualan, iklan, promosi dan/atau penggunaan rokok yang dinyatakan dilarang untuk dilakukan dalam area atau ruangan. Kawasan tanpa rokok perlu ditetapkan untuk melindungi masyarakat dari lingkungan paparan asap rokokyang dapat membahayakan perokok pasif serta dapat mengurangi kebiasaan perokok aktif untuk merokok. Sementara itu pemerintah berkewajiban melindungi masyarakatnya. Hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan menggunakan srudi penelitian kualitatif untuk mengetahui dan memahami persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan tentang kebijakan kawasan tanpa rokok di Kota Medan Tahun 2013 karena DPRD yang memberikan keputusan terhadap penetapan kawasan tanpa rokok ini akan berjalan atau tidak.
Dalam penelitian ini digunakan metode pendekatan kualitatif untuk melihat persepsi Anggota DPRD terhadap kebijakan kawasan tanpa rokok di Kota Medan, dengan tekhnik pengumpulan data dengan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap informan yang berjumlah delapan orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh informan setuju apabila kawasan tanpa rokok ditetapkan di Kota Medan namun DPRD meminta kesiapan pemerintah daerah apabila nanti peraturan ini ditetapkan. Selain itu informan juga memiliki komitmen terhadap peraturan ini yaitu komitmen mereka sebagai DPRD yang memiliki tugas untuk mengawasi apakah peraturan ini berjalan atau tidak. Peneliti menyarankan agar pihak DPRD menyegerakan pengambilan keputusan untuk menetapkan kawasan tanpa rokok di Kota Medan dan melaksanakan tugas DPRD.
Kesimpulan dari penelitian ini, Persepsi informan terhadap kawasan tanpa rokok adalah mereka berpersepsi bahwa itu sebuah kawasan yang dilarang merokok ditempat umum dan merupakan sebuah kebijakan yang harus direalisasikan namun dengan melihat kesiapan dari perangkat daerah tersebut, serta sarannya adalah agar DPRD cepat merealisasikan kawasan tanpa rokok di Kota Medan agar masyarakat Kota Medan terjaga kesehatannya dari lingkungan yang bebas asap rokok.
ABSTRACT
Smoke Free Area is a room or area which prohibited the production, sales, advertising, promotion, or smoking. Smoke Free Areas need to be created to protect people from smoke that can threaten passive smoker and can decrease smoke habit of active smoker. Besides, the government has an obligation to protect the community. That is what forms the background of this study by using qualitative research to know and understand perceptions of Medan Regency DPRD members about Smoke Free Area regulation in Medan because DPRD that make decision of Smoke Free Area can run or not.
This research was qualitative to see the perception of DPRD members about Smoke Free Area, Data were collected by using indepth interview to informant which number 8 persons.
The result of research showed that all of informant agree if Smoke Free Area is established in Medan but DPRD ask the regency government readiness if this regulation has been decided. Besides that, informan also have commitment to this regulation which have duty to supervise the implementation of this regulation. It is suggested to DPRD to establish the smoke free area soon.
The conclusion of this research, Perception informant against the Smoke Free Area is they perceived that it was an area that prohibited smoking in public places and is a policy that must be realized, but by looking at the readiness of the region, as well as advice is parliament quickly realize that without a cigarette in the region Medan so that the public health of the city of Medan maintained smoke-free environment.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : KHAIRUNNISA
Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 17 Januari 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat Rumah : Jl. Karya Gg Sukaria No. 11 Medan
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 1995-1997 : TK Harapan I Medan
2. 1997-2003 : SD Harapan I Medan
3. 2003-2006 : SMP Harapan I Medan
4. 2006-2009 : SMA Harapan I Medan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan
Tentang Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan Tahun 2013”, guna
memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat di Universitas Sumatera Utara.
Penulis khusus mempersembahkan skripsi ini teruntuk kedua orang tua
tercinta ayahanda Drs. Kasim, SE dan Ibunda Halimatuzzahriah. Atas kasih sayang
dan doa yang tulus dan tidak pernah putus untuk penulis.
Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan,
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak dr. Heldy BZ, MPH selaku Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sekaligus
sebagai Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan arahan kepada
penulis.
3. Ibu Dr. Juanita, SE, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
4. Ibu dr. Rusmalawaty, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak
memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi
ini.
5. Bapak dr. Fauzi, SKM selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan
bimbingan, saran, dan arahan kepada penulis.
6. Ibu Siti Khadijah Nasution, SKM, M.Kes, selaku dosen Departemen
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan yang telah banyak memberikan
bimbingan, motivasi, nasihat dan ilmu yang bermanfaat.
7. Ibu Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku dosen Departemen Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan yang telah banyak memberikan ilmu dan motivasi.
8. Ibu Umi Salmah, SKM, M.Kes, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan banyak bimbingan dan nasehat selama penulis mengikuti pendidikan
di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
9. Para Dosen dan staf di lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.
10.Kepada Bapak MHD. Azwarlin Nasution, SH. Yang telah memberikan peneliti
izin penelitian di Kantor DPRD Kota Medan.
11.Kepada seluruh informan yang telah meluangkan waktunya untuk penulis.
12.Kepada seluruh Staf di Kantor DPRD Kota Medan yang telah banyak membantu.
13.Bapak Ir. H. M. Faisal Nasution yang telah memberikan motivasi dan semangat
14.Kepada abang dan adik-adik tersayang, Khairul Syah Alam, Khair Dina dan Khair
Ilham yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan serta semangat
kepada penulis selama ini.
15.Sahabat-sahabatku tersayang, Nurmaida Sari Tanjung, Siska Marina Damanik,
Dian Royana dan terkhususnya untuk Kak Dian Akhfiana Fitri Lubis, bang Jufrie,
Fahrurrozi Arfad yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis.
16.Teman – teman di Departemen AKK : Faisal, Ulfah, Anggit, Irin, Tria, Imel,
Tika, Vebri, Mince, Kak Licha, Kak Sherly, Kak Tri, Kak Latifah, Kak Imel,
Rahmah, atas dukungan, motivasi, dan pembelajaran selama masa perkuliahan
dan penulisan skripsi ini.
17.Teman – teman stambuk 2009 yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu atas
proses pembelajaran di FKM USU selama ini, serta teman-teman seperjuangan
PBL di Bahorok atas kebersamaan dan pembelajaran selama proses PBL.
18.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak
membantu dan memberikan semangat serta doa kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi para
pembaca. Amiin.
Medan, Agustus 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
2.3.4 Hubungan dalam Penyusunan Kebijakan Daerah ... 23
2.4 Alur Proses Penyusunan Peraturan Daerah ... 23
2.4.1 Prinsip Dasar Proses Penyusunan Peraturan Daerah ... 23
2.4.2 Langkah Penyusunan Peraturan Daerah ... 25
2.4.3 Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah ... 34
2.6.1 Prinsip Dasar Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ... 39
2.6.2 Langkah-Langkah Pengembangan KTR ... 41
2.7 Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok ... 45
2.8 Kerangka Pikir Penelitian ... 47
BAB III METODE PENELITIAN ... 49
3.5 Definisi Operasional... 50
3.6 Instrumen Penelitian... 51
3.7 Teknik Analisis Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 53
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53
4.2 Karakteristik Informan ... 55
4.3 Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kota Medan ... 56
4.3.1 Distribusi Status Merokok dari Informan ... 56
4.3.2 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Rokok ... 56
4.3.3 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Dampak dari Rokok ... 58
4.3.4 Distribusi tentang Efek yang Dirasakan Informan saat Berada didekat Perokok ... 59
4.3.5 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok ... 60
4.3.6 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok yang Menjadi Sebuah Ketetapan di Daerah-Daerah di Indonesia serta Kontroversi yang Menyangkut Kawasan Tanpa Rokok ... 62
4.3.7 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan serta Persepsi terhadap Usulan Tersebut ... 64
4.3.8 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Komitmen Informan sebagai Pembuat Kebijakan ... 66
4.3.9 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Alasan Mengusulkan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan ... 68
4.3.10 Distribusi tentang Persepsi Informan terhadap Alur Proses dalam mengajukan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok ... 68
BAB V PEMBAHASAN ... 71
5.2 Persepsi Informan terhadap Dampak dari Rokok ... ... 72
5.3 Efek yang Dirasakan Informan saat Berada didekat Perokok ... 72
5.4 Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok ... 73
5.5 Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok yang Menjadi Sebuah Ketetapan di Daerah-Daerah di Indonesia serta Kontroversi yang Menyangkut Kawasan Tanpa Rokok ... 74
5.6 Persepsi Informan terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan serta Persepsi terhadap Usulan Tersebut .... 75
5.7 Komitmen Sebagai Pembuat Kebijakan ... 76
5.8 Alasan Mengusulkan Rancangan Perda (Ranperda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ... 77
5.9 Alur Proses Mengusulkan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Ke DPRD ... 78
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 86
6.1 Kesimpulan ... 86
6.2 Saran ... 86
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Komposisi Personalia Komisi-Komisi DPRD Kota Medan
Periode 2013-2014 ... 53
Tabel 4.2 Komposisi Anggota DPRD Kota Medan Periode 2009-2014 Berdasarkan Partai Politik ... 55
Tabel 4.3 Karakteristik Informan ... 55
Tabel 4.4 Status Merokok dari Informan ... 56
Tabel 4.5 Persepsi Informan terhadap Rokok ... 56
Tabel 4.6 Persepsi Informan terhadap Dampak dari Rokok ... 58
Tabel 4.7 Pernyataan Informan terhadap Efek yang Dirasakan Informan saat Berada didekat Perokok ... 59
Tabel 4.8 Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok ... 60
Tabel 4.9 Persepsi Informan terhadap Kawasan Tanpa Rokok yang Menjadi Sebuah Ketetapan di Daerah-Daerah di Indonesia serta Kontroversi yang Menyangkut Kawasan Tanpa Rokok ... 62
Tabel 4.10 Persepsi Informan terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan serta Persepsi terhadap Usulan Tersebut ... 64
Tabel 4.11 Persepsi Informan terhadap Komitmen Informan sebagai Pembuat Kebijakan ... 66
Tabel 4.12 Persepsi Informan terhadap Alasan Mengusulkan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan ... 68
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Proses Penyusunan Perda ... 27