• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MOTIVASI PETANI DALAM BERUSAHATANI JARAK KEPYAR (Ricinus Communis L) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Analyses of Farmer’s Motivation to Cultivate Castor Plant (Ricinus Communis L) in East Lombok I Made Anggayuda Pramadya1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS MOTIVASI PETANI DALAM BERUSAHATANI JARAK KEPYAR (Ricinus Communis L) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Analyses of Farmer’s Motivation to Cultivate Castor Plant (Ricinus Communis L) in East Lombok I Made Anggayuda Pramadya1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MOTIVASI PETANI DALAM BERUSAHATANI JARAK KEPYAR

(Ricinus Communis L) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Analyses of Farmer’s Motivation to Cultivate Castor Plant

(Ricinus Communis L) in East Lombok

I Made Anggayuda Pramadya

1

1

Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Jl. Kaktus 1-3 Mataram

*Email: anggayuda.pramadya@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui motivasi petani, faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi dan hubungan antara factor-faktor dalam berusahatani jarak kepyar di

Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian

dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur yaitu Kecamatan Jerowaru dan Kecamatan

Pringgabaya. Penentuan responden dilakukan secara “

Quota Sampling”

dan penetapan jumlah

responden dilakukan secara “

Proporsional Sampling”

.

Untuk mengetahui motivasi petani

digunakan analisis Frequencies dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

petani digunakan analisis Regresi Logistik dan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor

yang mempengaruhi motivasi petani digunakan analisis Rank Spearman. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kategori faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani adalah pendidikan

formal termasuk kategori rendah, tanggungan keluarga termasuk kategori sedang, pengalaman

termasuk kategori rendah, ketersediaan saprodi termasuk kategori tinggi, keuntungan relatif

termasuk kategori sangat tinggi, adanya jaminan pasar termasuk kategori sangat rendah, tingkat

kesesuaian potensi lahan termasuk kategori sangat sesuai, tingkat penghematan waktu budidaya

termasuk kategori sangat cepat serta tingkat kesesuaian budaya setempat termasuk kategori sangat

sesuai. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap motivasi petani adalah pengalaman,

ketersediaan saprodi, adanya jaminan pasar, tingkat kesesuaian potensi lahan dan tingkat

penghematan waktu budidaya. Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani

adalah ada hubungan yang signifikan antara pengalaman dengan motivasi petani, adanya jaminan

pasar dengan motivasi petani, tingkat kesesuaian potensi lahan dengan motivasi petani dan tingkat

kesesuaian budaya setempat dengan motivasi petani.

ABSTRACT

The research aimued to know

the farmer’s motivation to cultivate castor plant on their

land. The factors induced the motivation were identified, classified and assessed the relationship.

Descriptive method was applied on this research. The experiments were conducted in Jerowaru

and Pringgabaya region, with quota sampling. The respondents on each regions were determined

with purposive sampling . The main factors induced th

e farmer’s motivation were catagorized with

analyses of frequency and the effects of main factors on the motivation were analyzed with Logistic

regresion. The Rank Spearman were used to assess the relationship between the factors to the

motivation. The result showed that education, family expanditures, and experiences were

catagorized as high, medium and low, respectively. The avaibility of on farm input was classified

into high category, however, relative benefit and market guarantee were classified very high and

very low, respectively. Land and culture for cultivated castor plant were classfied into appropriate

and cultivation technique was eficient. The farmer experiences, the availbility of input on farm,

market guarantee, land and efeciency of cultivation technique had significantly effect on farmers

motivation to cultivate castor plant. The relationship between the farmer experiences, the

availbility of input on farm, market guarantee, land and efeciency of cultivation technique to the

motivation were significant.

____________________________________________________

Kata Kunci

: Motivasi, Jarak Kepyar (

Ricinus Communis. L)

.

Keywords: Motivation, Castor Plant.

PENDAHULUAN

Tanaman

jarak

kepyar

(

Ricinus

communis L.

) merupakan jenis tanaman

(2)

dan kelembaban rendah dengan intensitas

cahaya tinggi sehingga tanaman ini tahan

terhadap kekeringan. Jarak Kepyar (

Ricinus

communis L.

) berasal dari Afrika (Ethiopia),

masuk ke Indonesia pada abad ke 16

bersamaan

dengan

masuknya

bangsa

Portugis. Di Indonesia tanaman ini dijumpai

diberbagai tempat, baik sebagai tumbuhan

liar maupun sebagai tanaman yang telah

dibudidayakan.

Tanaman

ini

dapat

dibudidayakan secara ekstensif, tetapi untuk

memperoleh

hasil

yang

tinggi

perlu

diusahakan secara intensif.

Tanaman jarak kepyar ini telah lama

dikenal

oleh

masyarakat

Indonesia.

dimanfaatkan untuk kepentingan pengobatan

tradisional. Saat ini tanaman jarak kepyar

(

Ricinus communis L.

) dimanfaatkan secara

besar-besaran untuk berbagai kepentingan

perindustrian.

Bagian

terpenting

dari

tanaman jarak yang dimanfaatkan adalah

bijinya. Biji jarak tersebut, menghasilkan

suatu minyak yang disebut dengan minyak

jarak atau minyak

ricine

. Minyak jarak pada

umumnya,

sering

dipergunakan

untuk

keperluan industri, pengobatan dan militer.

Di Indonesia, minyak jarak (

castor oil

)

dipergunakan untuk industri cat, tekstil, serat

sintetis,

obat-obatan,

hingga

bahan

kosmetik. Minyak jarak yang memiliki sifat

tahan panas ini, selama ini banyak disukai

dan dipesan oleh industri pengolahan

kosmetik, farmasi, pabrik cat, industri kayu

lapis, tekstil, dan lain-lain, baik dari dalam

maupun luar negeri (Anonim, 2015).

Data Statistik Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Lombok Timur

tahun 2016 menunjukkan bahwa luas areal

tanaman jarak kepyar di Kabupaten Lombok

Timur dari tahun 2014

2016 telah

mengalami peningkatan yaitu pada tahun

2014 sebesar 707,60 ha, tahun 2015 sebesar

868,50 ha dan pada tahun 2016 sebesar

887,50. Lebih terinci luas areal tanam dan

produksi tanaman jarak kepyar dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Tanaman Jarak Kepyar di Kabupaten Lombok

Timur Tahun 2014

2016.

Tahun

Luas Area

(ha)

Produksi

(ton)

Produktivitas

(ton/ha)

2014

707,60

300,80

0.43

2015

868,50

413,53

0.48

2016

887,50

536,33

0.60

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016.

Tabel

1.

menunjukkan

tingkat

penambahan

luas

areal

tanam

yang

signifikan. Keadaan ini juga diikuti oleh

meningkatnya

jumlah

petani

yang

mengusahakan tanaman jarak kepyar, namun

laju pertumbuhan produksi dan produktivitas

usaha masih sangat rendah. Rendahnya

produktivitas bisa berdampak kepada petani

untuk menanam jarak kepyar. Untuk

mengatasi persoalan tersebut, pemberian

motivasi kepada para petani jarak kepyar

agar

terus

berusaha

meningkatkan

produktivitas tanaman jarak kepyar menjadi

sangat penting dan sangat diperlukan

mengingat

adanya

peluang

untuk

bertambahnya luas lahan jarak kepyar.

Berdasarkan uraian-uraian di atas

bahwa kegairahan (motivasi) petani untuk

berusahatani jarak kepyar bisa

berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh faktor

internal dari individu sendiri maupun faktor

eksternal dari lingkungan luar, maka tujuan

yang ingin dilakukan dalam penelitian ini

adalah untuk mengkaji kategori faktor-faktor

yang mempengaruhi motivasi petani dalam

berusahatani

jarak

kepyar

(

Ricinus

Communis. L

), untuk mengetahui

faktor-faktor apa saja yang memotivasi petani

dalam berusahatani jarak kepyar (

Ricinus

Communis. L

), untuk mengetahui hubungan

antara faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi petani dengan motivasi petani

dalam berusahatani jarak kepyar (

Ricinus

Communis. L

) di Kabupaten Lombok Timur

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan

selama

enam bulan, mulai bulan Maret 2016 sampai

dengan bulan September 2016

di Kabupaten

Lombok Timur.

Metode Sampling

(3)

Timur merupakan wilayah yang terluas

untuk potensi pengembangan Jarak kepyar

di pulau Lombok. Dengan dasar tersebut

terpilih Kecamatan Jerowaru dan Kecamatan

Pringgabaya merupakan penghasil produksi

jarak

kepyar

terbanyak.

Penentuan

responden dalam penelitian ini dilakukan

secara “

Quota Sampling”

yaitu dengan

menetapkan sebanyak 60 responden petani

jarak kepyar. Penetapan jumlah responden di

masing-masing

desa

dilakukan

secara

Proporsional Sampling” dengan perincian

50 responden di Desa Pringgabaya Utara

dan 10 responden di Desa Pemongkong.

Analisis Data

Untuk mengetahui motivasi petani

dalam berusahatani jarak kepyar digunakan

analisis

Frequencies

,

untuk

melihat

hubungan variabel tidak bebas dengan

variabel bebas secara bersamaan digunakan

analisis Regresi Logistik dengan program

SPSS

versi 17 for windows

PEMBAHASAN

Karakteristik Petani Responden

Petani responden pada usia 15 - 64

Tahun sebanyak 59 orang (98.33%), pada

usia > 65 Tahun 1 orang (1.67%), dan pada

kisaran <15 Tahun sebanyak 0 orang

(0,00%).

Berdasarkan

hasil

penelitian

tersebut diketahui bahwa kisaran umur

petani responden berada pada kisaran umur

yang produktif, sesuai dengan pendapat

Simanjuntak

(1985)

yang

menyatakan

bahwa seseorang dikatakan memiliki umur

produktif jika umurnya berkisar antara 15-64

tahun.

Sebanyak 81.67 % atau 49 orang petani

responden berjenis kelamin laki-laki dan

18.33 % atau 11 orang petani berjenis

kelamin

perempuan.

Kaum

laki-laki

memang memiliki peran yang banyak dalam

berusahatani dan kaum laki-laki adalah

sebagai pemimpin dan lebih dominan dalam

hal pengambilan keputusan usahatani.

Luas

lahan

keseluruhan

petani

responden terbanyak berada pada luas lahan

(< 1,0 ha), yaitu sebanyak 55.00 % atau

sebanyak 33 petani. Menurut Suproyo

(1979) penguasaan lahan yang sempit

merupakan

salah

satu

faktor

yang

menyebabkan rendahnya produksi dan

pendapatan yang akan diterima petani,

sedangkan status penguasaan lahan yang

luas merupakan suatu motivasi bagi petani

untuk meningkatkan produksinya.

Kategori

faktor-faktor

yang

mempengaruhi motivasi petani dalam

berusahatani jarak kepyar

Karakteristik sosial ekonomi petani

responden di daerah penelitian disajikan

pada Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Responden dalam Berusahatani Jarak Kepyar

(

Ricinus Communis L)

di Kabupaten Lombok Timur.

No

Kategori

Sangat

Frekuensi / %

Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat

Tinggi

1

Pendidikan

Formal (X1)

2

5

(41.67)

2

8

(46.67)

6

(10.00)

1

(1.67)

0

(0.00)

2

Tanggungan

Keluarga

(X2)

1

(1.67)

9

(15.00)

3

1

(51.67)

1

4

(23.33)

5

(8.33)

3

Pengalaman

(X3)

3

2

(53.33)

7

(11.67)

7

(11.67)

3

(5.00)

1

1

(18.33)

Sumber: Data primer diolah

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa

karakteristik

sosial

ekonomi

petani

responden terdiri dari kategori Pendidikan

Formal yaitu sebagian besar petani atau

sebanyak 46.67 % (28 orang) berada pada

kategori rendah, yaitu telah tamat SD.

Secara

umum

sebagian

petani

telah

menempuh pendidikan walaupun sampai

pada sekolah dasar. Dengan demikian petani

telah mempunyai kemampuan akademik

(4)

inovasi-inovasi

baru

sehingga

akan

berdampak pada pembangunan pertanian.

Tanggungan keluarga petani dalam

berusahatani jarak kepyar berada pada

kategori sedang yaitu sebanyak 31 orang

atau 51.67 %. Menurut Ilyas (1988) jumlah

tanggungan keluarga dikategorikan menjadi

3 golongan yaitu keluarga kecil jika

tanggungan keluarganya berkisar antara 1 -2

orang, keluarga menengah jika jumlah

tanggungan keluarganya berkisar 3

4

orang dan keluarga besar jumlah tanggungan

keluarganya lebih besar atau sama dengan 5

orang. Berdasarkan kriteria tersebut bahwa

51.67 % petani tergolong menengah ini

memberikan indikasi bahwa petani memiliki

tenaga kerja dalam keluarga yang relatif

kurang,

sehingga

untuk

membantu

usahataninya harus menggunakan tenaga

kerja luar keluarga.

Pengalaman petani dalam berusahatani

jarak kepyar berada pada kategori sangat

rendah yaitu sebanyak 32 orang atau 53.33

%. Kesimpulannya adalah banyak petani

yang tergolong baru dalam berusahatani

jarak kepyar. Dengan pengalaman yang

sangat rendah diharapkan petani dapat

mengelola

usahatani

sesuai

dengan

pengalaman yang ada selama ini guna

memperoleh hasil yang optimal sehingga

dapat mempengaruhi tingkat pendapatan dan

kesejahteraannya.

Faktor Ekonomi

Faktor Ekonomi petani responden di

daerah penelitian disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Faktor Ekonomi Petani Responden dalam Berusahatani Jarak Kepyar (

Ricinus

Communis L)

di Kabupaten Lombok Timur.

No

Kategori

Sangat

Frekuensi / %

Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat

Tinggi

1

Ketersediaan

Sarana Produksi

(X4)

0

(0.00)

0

(0.00)

0 (0.00) 36 (60.00) 24 (40.00)

2

Keuntungan Relatif

(X5)

0

(0.00)

0

(0.00)

0 (0.00) 24 (40.00) 36 (60.00)

3

Adanya Jaminan

Pasar (X6)

39 (65.00) 0

(0.00)

0 (0.00) 18 (30.00)

0

(0.00)

Sumber: Data primer diolah

Dari Tabel 3. dapat dilihat bahwa faktor ekonomi petani responden terdiri dari kategori

Ketersediaan Sarana Produksi yaitu

berada pada kategori tinggi yaitu 60.00 %

atau 36 orang. Saprodi yang dgunakan

petani dalam berusahatani jarak kepyar

antara lain peralatan pertanian, bibit, pupuk

dan obat-obatan. Untuk bibit didapat dari

pembibitan sendiri yaitu dari tanaman jarak

kepyarnya dan beberapa petani ada yang

memperolehnya di Kelompok Tani, untuk

pupuk dan pestisida diperoleh dengan

membelinya di kios tani tetangga atau kios

tani diluar desa dan untuk peralatan

pendukung usahatani jarak kepyar diperoleh

dengan membeli di Pasar atau toko alat

pertanian yang ada tidak jauh dari lokasi

tempat tinggal mereka.

Keuntungan Relatif untuk jarak kepyar

berada pada kategori sangat tinggi yaitu

60.00 % atau 36 orang. Hal ini menunjukkan

bahwa keunggulan tanaman jarak kepyar

antara lain mampu menghasilkan biji pada

musim kemarau, ketika tanaman lain tidak

mampu

tumbuh,

serta

adaptif

ditumpangsarikan dengan tanaman lain

seperti kacang hijau ataupun jagung.

Menurut petani ternyata hasil panen jarak

kepyar lebih cepat dirasakan manfaatnya dan

bisa di panen berkali-kali.

(5)

perusahaan dengan kelompok tani mulai dari

proses produksi sampai pemasaran hasil

Faktor Teknis Sosial

Faktor Teknis Sosial petani responden

di daerah penelitian disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Faktor Teknis Sosial Petani Responden dalam Berusahatani Jarak Kepyar (

Ricinus

Communis L)

di Kabupaten Lombok Timur.

No

Kategori

Frekuensi / %

Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Sedang

Sesuai

Sangat

Sesuai

1

Tingkat Kesesuaian

Potensi Lahan (X7)

0 (0.00) 0 (0.00) 0 (0.00) 28 (46.67) 32 (53.33)

2

Tingkat Penghematan

Waktu Budidaya (X8)

0 (0.00) 0 (0.00) 0 (0.00) 22 (36.67) 38 (63.33)

3

Tingkat Kesesuaian

Budaya Setempat (X9)

0 (0.00) 0 (0.00) 0 (0.00) 24 (40.00) 36 (60.00)

Sumber: Data primer diolah

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa faktor

teknis social petani responden terdiri dari

kategori Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan

yaitu berada pada kategori sangat sesuai

yaitu 53.33 % atau 32 orang. Salah satu

potensi sumberdaya alam yang dimiliki

Provinsi NTB dalam rangka mendukung

pembangunan daerah adalah keberadaan

lahan kering yang membentang cukup luas

di wilayah daratan NTB. Luas lahan kering

di Provinsi NTB diperkirakan mencapai 1,8

juta ha, melihat potensi lahan kering yang

begitu besar tentunya lahan kering memiliki

prospek yang cukup menjanjikan untuk

dikelola secara optimal guna mendukung

percepatan pembangunan dan pertumbuhan

ekonomi masyarakat.

Tingkat penghematan waktu budidaya

tanaman jarak kepyar berada pada kategori

sangat cepat yaitu 63.33 % atau 38 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa waktu budidaya

tanaman jarak kepyar sangat cepat yaitu dari

berkisar antara 3

4 bulan dari pengolahan

lahan, penanaman, pemanenan, penjemuran

serta pengupasan biji jarak kepyar.

Tingkat kesesuaian tanaman jarak

kepyar dengan budaya setempat berada pada

kategori sangat sesuai yaitu 60 persen atau

36 orang. Hal ini menunjukkan bahwa

tanaman jarak kepyar memang mereka

budidayakan dan perlu terus dibudidayakan.

Terbukti bahwa dengan luas lahan yang

sedikit tanaman jarak kepyar tetap ada dan

dibudidayakan.

Responden

menganggap

bahwa budidaya tanaman jarak kepyar

adalah warisan nenek moyang yang harus

dilestarikan.

Motivasi Petani

(Y)

Kategori motivasi petani berusahatani

jarak kepyar disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Kategori Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar di Kabupaten Lombok Timur.

Skor

Motivasi Petani

Frekuensi

%

1

Keinginan untuk memperoleh

pendapatan lebih tinggi

39

65.00

0

Keinginan selain memperoleh

pendapatan lebih tinggi

21

35.00

Total

60

100.00

Sumber: Data primer diolah

Pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa

secara umum petani termotivasi dalam

melakukan usahatani jarak kepyar ini

terbukti bahwa 65.00 % atau 39 orang

memilih

keinginan

untuk

memperoleh

pendapatan yang lebih tinggi dan 35.00 %

atau 21 orang memilih keinginan selain

memperoleh pendapatan yang lebih tinggi

seperti (keinginan untuk menambah dan

(6)

Menganalisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi Motivasi Petani dalam

Berusahatani Jarak Kepyar (Ricinus

Communis. L)

Hasil Analisis Regresi Logistik dari

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

petani dalam berusahatani jarak kepyar

disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Logistik dari Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani

dalam Berusahatani Jarak Kepyar

Variabel Bebas

Β

P

Exp (β)

Ket

Pendidikan Formal (X1)

-0.104

0.863

0.901

NS

Tanggungan Keluarga (X2)

-0.171

0.731

0.843

NS

Pengalaman (X3)

1.139

0.006

3.123

S

Ketersediaan Saprodi (X4)

1.718

0.074

5.574

S

Keuntungan Relatif (X5)

0.803

0.338

2.231

NS

Adanya Jaminan Pasar (X6)

1.088

0.002

2.969

S

Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan (X7)

0.401

0.050

1.493

S

Tingkat Penghematan Waktu Budidaya (X8)

1.686

0.080

5.400

S

Tingkat Kesesuaian Budaya setempat (X9)

-0.743

0.431

0.476

NS

Konstanta

-19.666

0.025

Sumber : Data primer diolah

Keterangan

B = koefisien regresi

P = nilai signfikan

Exp(β) = nilai harapan koefisien regresi

S = signifikan

NS = non signifikan

Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat

disimpulkan bahwa pada taraf 20 % (0,2)

uji signifikansi memperlihatkan dari ke

sembilan (9) variabel bebas yang diduga

berpengaruh hanya lima (5) variabel bebas

yang signifikan (nilai p ≤ 0,2) dan sisanya

empat (4) variabel lagi tidak memberikan

pengaruh yang signifikan (nilai p > 0,2).

Berikut ini disajikan hasil analisis

masing-masing

variabel

yang

berpengaruh

signifikan terhadap motivasi petani (variabel

Y).

Pengalaman

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

variabel pengalaman berpengaruh secara

signifikan terhadap motivasi petani. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai p = 0,006 (nilai p <

0,2). Hal ini juga diperkuat dengan hasil

pengamatan dilapangan yang menunjukkan

bahwa

Pengalaman

petani

dalam

berusahatani jarak kepyar berada pada

kategori sangat rendah yaitu sebanyak 32

orang atau 53.33 %. Kesimpulannya adalah

banyak petani yang tergolong baru dalam

berusahatani

jarak

kepyar.

Hal

ini

menunjukkan

bahwa

terdapat

kecenderungan bahwa semakin banyak

pengalaman berusahatani maka memberikan

pengaruh yang nyata terhadap adopsi suatu

inovasi.

Ketersediaan Saprodi

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

variabel ketersediaan saprodi berpengaruh

secara signifikan terhadap motivasi petani.

Hal ini ditunjukkan oleh nilai p = 0.074

(nilai p < 0.2). Hal ini juga diperkuat dengan

hasil

pengamatan

dilapangan

yang

menunjukkan bahwa ketersediaan saprodi

berada pada kategori tinggi yaitu 60.00 %

atau 36 orang. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat kecenderungan bahwa senakin

tersediannya saprodi yang dibutuhkan maka

mendorong petani untuk lebih giat lagi

meningkatkan hasil produksinya.

Adanya Jaminan Pasar

(7)

perjanjian antara petani dan pedagang maka

akan

membantu

petani

dalam

hal

menentukan

harga

dan

mendapatkan

jaminan pembelian dari pedagang itu

sendiri. Sehingga petani akan merasa aman

dalam membudidayakan jarak kepyar.

Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

variabel

tingkat

kesesuaian

lahan

berpengaruh secara signifikan terhadap

motivasi petani. Hal ini ditunjukkan oleh

nilai p = 0.050 (nilai p < 0,2). Hal ini juga

diperkuat

dengan

hasil

pengamatan

dilapangan

yang

menunjukkan

bahwa

tingkat kesesuaian potensi lahan berada pada

kategori sangat sesuai yaitu 53.33 % atau 32

orang. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman

jarak kepyar sangat sesuai ditanam di

daerah penelitian dan semakin sesuai

potensi lahan maka motivasi ekonomi petani

dalam membudidayakan tanaman jarak

kepyar akan semakin tinggi.

Tingkat Penghematan Waktu Budidaya

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

variabel

tingkat

penghematan

waktu

budidaya berpengaruh secara signifikan

terhadap

motivasi

petani.

Hal

ini

ditunjukkan oleh nilai p = 0.080 (nilai p <

0,2). Hal ini juga diperkuat dengan hasil

pengamatan dilapangan yang menunjukkan

bahwa tingkat penghematan waktu budidaya

tanaman jarak kepyar berada pada kategori

sangat cepat yaitu 63.33 % atau 38 orang..

Hal ini menunjukkan bahwa waktu budidaya

tanaman jarak kepyar sangat cepat yaitu dari

berkisar antara 3

4 bulan dari pengolahan

lahan, penanaman, pemanenan, penjemuran

serta pengupasan biji jarak kepyar. Sejalan

dengan pernyataan (Silip

et al

., 2010) bahwa

jarak kepyar sudah dapat dipanen minimal

setelah 3 bulan sejak ditanam. Buah pada

setiap tandan tidak masak serentak.

Hubungan Antara Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Motivasi

Dengan

Motivasi Petani Dalam Berusahatani

Jarak Kepyar (Ricinus Communis. L)

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

petani dalam berusahatani jarak kepyar

disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Petani

dalam Berusahatani Jarak Kepyar

No

Faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi petani

Rs

Value

(Sig 2 tailed)

Ket

1

Pendidikan Formal (X1)

-0.083

0.527

NS

2

Tanggungan Keluarga (X2)

0.144

0.273

NS

3

Pengalaman (X3)

0.365**

0.004

S

4

Ketersediaan Saprodi (X4)

0.123

0.348

NS

5

Keuntungan Relatif (X5)

0.114

0.385

NS

6

Adanya Jaminan Pasar (X6)

0.395**

0.002

S

7

Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan

(X7)

0.196

0.133

S

8

Tingkat

Penghematan

Waktu

Budidaya (X8)

0.167

0.203

NS

9

Tingkat

Kesesuaian

Budaya

Setempat (X9)

0.257*

0.048

S

Sumber : data primer diolah

Keterangan

S : Signifikan

NS : Non signifikan

rs : koefesien rank spearman

value (Sig 2 tailed) : nilai signifikan

*) : signifikan pada α = 20%

Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat

disimpulkan bahwa pada taraf 20 % (0,2)

uji signifikansi memperlihatkan dari ke

sembilan (9) variabel bebas yang diduga

berhubungan hanya empat (4) variabel bebas

(8)

yang

berpengaruh

signifikan

terhadap

motivasi petani (variabel Y).

Hubungan Pengalaman dengan Motivasi

Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar

Uji koefisien korelasi Rank Spearman

pada Tabel 7 menunjukkan bahwa hubungan

antara pengalaman berusahatani dengan

motivasi petani berusahatani jarak kepyar

signifikan. Hal tersebut jelas terlihat dari

nilai signifikansi yaitu 0,004 (< 0,2). Nilai

korelasi yang didapat adalah 0.365** artinya

menurut batasan Champion dikategorikan

sebagai moderately low association atau ada

hubungan

tetapi

lemah

karena

nilai

korelasinya masuk ke dalam interval 0.26

0.50. Tetapi karena ada hubungan nyata,

maka dapat dijelaskan bahwa semakin

banyak pengalaman berusahatani maka

petani semakin meningkatkan motivasinya

tersebut dalam berusahatani jarak kepyar.

Kondisi tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Rakhmat (2001), bahwa

pengalaman tidak selalu lewat proses belajar

formal.

Pengalaman

dapat

bertambah

melalui rangkaian peristiwa yang pernah

dihadapi. Sehingga dengan pengalaman

yang

banyak

dapat

memperoleh

pengetahuan baru yang dapat digunakan

sebagai bekal untuk meningkatkan motivasi

usahataninya.

Hubungan

Adanya

Jaminan

Pasar

dengan

Motivasi

Petani

dalam

Berusahatani Jarak Kepyar

Uji koefisien korelasi Rank Spearman

pada Tabel 7 menunjukkan bahwa hubungan

antara adanya

jaminan pasar dengan

motivasi petani berusahatani jarak kepyar

berhubungan nyata. Hal tersebut jelas

terlihat dari nilai signifikansi yaitu 0,002 (<

0,2). Nilai korelasi yang didapat adalah

0.395** artinya menurut batasan Champion

dikategorikan

sebagai

moderately

low

association atau ada hubungan tetapi lemah

karena nilai korelasinya masuk ke dalam

interval 0.26

0.50. Tetapi karena ada

hubungan nyata maka dapat dijelaskan

bahwa semakin adanya jaminan pasar maka

akan semakin meningkatkan motivasi petani

dalam berusahatani jarak kepyar. Disamping

itu Dewandini (2010) menunjukkan bahwa

adanya jaminan pasar juga sangat membantu

petani untuk dapat bekerjasama dengan

orang lain dalam berusahatani jarak kepyar

dengan

memperhatikan

jaminan

pasar

karena mereka hidup bermasyarakat.

Hubungan Tingkat Kesesuaian Potensi

Lahan dengan Motivasi Petani dalam

Berusahatani Jarak Kepyar

Uji koefisien korelasi Rank Spearman

pada Tabel 7 menunjukkan bahwa hubungan

antara tingkat kesesuaian potensi lahan

dengan motivasi petani berusahatani jarak

kepyar berhubungan nyata. Hal tersebut

jelas terlihat dari nilai signifikansi yaitu

0.133 (< 0,2). Nilai korelasi yang didapat

adalah 0.196 artinya menurut batasan

Champion

dikategorikan

sebagai

no

association kondisi yang menunjukkan tidak

adanya hubungan atau hubungan sangat

lemah karena nilai korelasinya masuk ke

dalam interval 0.00

0.25. Tetapi karena ada

hubungan nyata maka dapat dijelaskan

bahwa semakin sesuainya tingkat kesesuaian

potensi lahan maka petani belum tentu

positif untuk meningkatkan motivasinya

dalam berusahatani jarak kepyar. Menurut

Ballitas (2009) jarak kepyar merupakan

salah satu jenis tanaman jarak yang mudah

dikembangkan karena hanya memerlukan

teknik budidaya sederhana dan dapat hidup

pada tanah relatif kurang subur, terutama di

tanah yang berstruktur ringan di mana

tanaman

pangan

kurang

berkembang

sehingga

adanya

potensi

lahan

yang

mendukung ini akan mendorong petani

untuk membudidayakan tanamannya.

Hubungan Tingkat Kesesuaian Budaya

Setempat dengan Motivasi Petani dalam

Berusahatani Jarak Kepyar

(9)

dengan budaya setempat jika disertai dengan

adanya

kerjasama

yang

baik

antara

pedagang dan petani maka pemasaran akan

lebih baik, karena kerjasama merupakan

salah satu budaya masyarakat yang melekat

dalam diri setiap individu yang hidup

bermasyarakat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan

maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

(1)

Kategori

faktor-faktor

yang

mempengaruhi motivasi petani adalah faktor

status sosial ekonomi petani meliputi

pendidikan formal termasuk kategori rendah,

tanggungan keluarga termasuk kategori

sedang, pengalaman termasuk kategori

rendah,

faktor

ekonomi

meliputi

ketersediaan saprodi termasuk kategori

tinggi, keuntungan relatif termasuk kategori

sangat

tinggi,

adanya

jaminan

pasar

termasuk kategori sangat rendah, faktor

teknis sosial meliputi tingkat kesesuaian

potensi lahan termasuk kategori sangat

sesuai, tingkat penghematan waktu budidaya

termasuk kategori sangat cepat serta tingkat

kesesuaian

budaya

setempat

termasuk

kategori sangat sesuai. (2) Faktor-faktor

yang berpengaruh secara nyata terhadap

motivasi petani dalam berusahatani jarak

kepyar adalah pengalaman, ketersediaan

saprodi, adanya jaminan pasar, tingkat

kesesuaian potensi lahan dan tingkat

penghematan waktu budidaya. (3) Hubungan

antara faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi dalam berusahatani jarak kepyar

adalah ada hubungan yang sangat signifikan

antara pengalaman dengan motivasi petani,

adanya jaminan pasar dengan motivasi

petani, tingkat kesesuaian potensi lahan

dengan

motivasi

petani

dan

tingkat

kesesuaian

budaya

setempat

dengan

motivasi petani.

DAFTAR PUSTAKA

Badan

Pusat

Statistik

NTB.

2016.

Kabupaten Lombok Timur Dalam

Angka

. BPS NTB. Mataram

Balittas, 2009.

Teknik Budi Daya Jarak

Kepyar.

Balai Penelitian Tanaman

Industri

dan

Serat.

http://balittas.litbang.deptan.go.id/i

nd/index.

php?option=com_

content&view=

article&id=47:jaraj-kepyar&catid=36:hasil

penelitian&Itemid=47. Diakses

tanggal 16 Juni 2011.

Dinas

Kehutanan

dan

Perkebunan

Kabupaten Lombok Timur Tahun

2016. Luas Areal, Produksi dan

Produktivitas

Tanaman

Jarak

Kepyar di Kabupaten Lombok

Timur Tahun 2014

2016

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Lombok Timur 2016, Luas Lahan

Kering Menurut Kecamatan dan

Jenisnya di Kabupaten Lombok

Timur Tahun 2016.

Hosmer, D.W dan Lemesshow, 1989.

Applied Logistic Regression

. John

Wiley and Sons, New York.

Dewandini, 2010.

Motivasi Petani dalam

Budidaya

Tanaman

Mendong

(Fimbristylis

globulosa)

di

Kecamatan Minggir Kabupaten

Sleman

. Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Ilyas, 1988.

Kajian Sosial Ekonomi Yang

Mempengaruhi

Fertilisasi

Pasangan

Usia

Subur

Dalam

Angka

Pengolahan

Penduduk.

Dalam

Majalah

Demografi

Indonesia. Jakarta.

Mason, R.D dan A.L. Douglas, 1999.

Teknik

Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi,

Jilid 2

. Erlangga. Jakarta.

Mubyarto,

1989.

Pengantar

Ekonomi

Pertanian.

LP3ES. Jakarta.

Nazir, M. 2003.

Metode Penelitian Cetakan

ke-5

. Ghalia Indonesia. Jakarta

.

Soekartawi, 1996.

Prinsip Dasar Ekonomi

Pertanian.

Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Gambar

Tabel 2. Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Responden dalam Berusahatani Jarak Kepyar
Tabel 5. Kategori Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar di Kabupaten Lombok Timur
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Logistik dari Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar
Tabel 7. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi  Motivasi Petani

Referensi

Dokumen terkait

Direksi Perseroan dengan ini mengundang para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Saya mengesahkan bahawa Jawatankuasa Pemeriksa bagi Norizan Binti Che Su telah mengadakan peperiksaan akhir pada 3 Mac 2006 untuk menilai tesis Master Sastera

dipelajari dengn begitu mereka akan dengan mudah untuk menyimpannya di dalam otak, dengan menggunakan cara-cara seperti layaknya suatu permainan yaitu dengan mencocokkan

げ、詳しく説明したいと思う。まず、洗い出したマーケティング効果変数は「新

For example, one student said: “I was able to ask many questions individually at once… because it is hard to ask about the essay in class.” In addition, one-to-one time with a

Variabel bebas (independent variable) adalah pengajaran menggunakan teori Ausubel dan pengajaran konvensional. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa. Pengambilan sampel

Pompa yaitu suatu alat yang dapat digunakan untuk proses pemindahan fluida dari suatu tempat menuju tempat lainnya.. Dengan total headloss pompa sebesar 19.63. Dengan total

Hak atas merek diberikan sesuai Pasal 3 UUM No 15 Tahun 2001 yang menyatakan hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik