• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Strategi Pemasaran dengan A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Implementasi Strategi Pemasaran dengan A"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

I mplementasi Str ategi P emasar an dengan A nalisis Segmentasi, T ar geting, Positioning dan B aur an

P emasar an P ada P r oduk J oger Sehingga M enj adi I con P r oduk di P ulau B ali

H er lina Sibur ian, SE

Pascasarjana Magister Manajemen, Universitas S umatera Utara herlinasiburian86@ gmail.com

A bstr act

Merchandise business become a business that is able to attract a large market share for the tourists. Many types of merchandise that are marketed make the need for special uniqueness that can be an icon representing a tourist area. One of the merchandise icon representing Bali island is J oger. The marketing strategy that can be done in running the business is STP strategy which includes segmenting, targeting, and product positioning and marketing mix strategy which includes product, price, promotion, and place that can influence consumer purchasing decision. This study aims to determine the segmentation, targeting, positioning and marketing mix at Pakbrik K ata-kata J oger in Bali. Methods of data collection in this study using documentation and observation of secondary data. According the result of this research, it can be concluded that market segmentation strategy, targeting, product positioning, and marketing mix are used by J oger to become a merchandise icon in Bali Island.

K ey W or ds: marketing strategy, segmenting, targeting, positioning, marketing mix

Pendahuluan

B erkunjung ke suatu tempat tidaklah lengkap jika tidak membawa souvenir dari tempat tersebut. B anyak hal yang bisa dijadikan kenang-kenangan, misalnya kaos, gantungan kunci, dan masih banyak lagi. K ebiasaan seseorang untuk membelikan souvenir untuk oleh-oleh atau cinderamata kepada keluarga dan kerabat.

Pulau D ewata B ali memiliki bisnis merchandise yang lahir lebih dahulu pada tahun 1981 yang bernama J OGE R . J oger didirikan oleh seseorang yang bernama J oseph T heodorus W ulianadi, atau lebih dikenal dengan dengan sebutan Mr. J oger. Produk yang terkenal di J oger adalah kaos atau t-shirt. T api tidak hanya t-shirt saja yang dijual di toko yang dinamakan Pabrik K ata-kata J oger, berbagai macam merchandise seperti sandal, gantungan kunci, sampai jam dinding juga diperjual-belikan di Pabrik K ata-kata J oger. C iri khas dari produk J oger sendiri adalah permainan kata-kata yang memang dibuat oleh sang creator, yaitu Mr J oger dalam jogerjelek.com

J oger memiliki pangsa pasar yang sangat luas dan menjadi icon merchandise di Pulau B ali. K eberhasilan J oger menjadi icon merchandise di pulau B ali tidak terlepas dari peran pelanggan. K ekuatan utama untuk tetap mempertahankan pelanggan yaitu menerapkan sistem pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan dengan dunia luar dan memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan.

Setiap perusahaan dapat menjadi icon apabila dapat menerapkan strategi pemasaran secara tepat. S trategi pemasaran yang terarah dapat menghindari pemasaran masal dan mendekati pemasaran terarah. Perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat untuk setiap pasar

sasaran dan menyesuaikan harga, saluran distribusi, dan iklannya untuk mencapai pasar sasaran secara efisien.

D engan menggunakan pemasaran terarah, yang semakin dekat dengan bentuk pemasaran mikro, perusahaan menyesuaikan program pemasaran pada kebutuhan dan keinginan dari segmen geografik, demografik, psikografik, atau tingkah laku, yang telah ditentukan secara sempit. B entuk akhir dari pemasaran terarah adalah pemasaran yang disesuaikan, yaitu bila perusahaan menyesuaikan produk dan program pemasaran pada kebutuhan pelanggan secara spesifik.

B erdasarkan uraian diatas, penulis ingin menganalisis strategi segmenting, targeting, positioning serta strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh J oger sehingga bisa menjadi icon di Pulau B ali.

K aj ian Pustak a

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain (K otler:2006) . Strategi pemasaran menurut A rmstrong dan K otler ( 2000) “T he marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective” yaitu logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk mencapai tujuan pemasaran.

Str ategi S egmentasi

(2)

yaitu suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.

A da beberapa variabel segmentasi yaitu: 1. D emografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis, seperti usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan dan geografis.

2. Psikografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychographics untuk lebih memahami karakteristik konsumen.

3. Perilaku

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. C ara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.

Str ategi T ar geting

D efinisi targeting menurut K eegan & Green ( 2008) adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada sebuah negara, propinsi, atau sekelompok orang yang memiliki potensi untuk memberikan respon. T arget pasar dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan.

Str ategi P ositioning

Penempatan produk ( positioning) mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya penempatan produk adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen ( L ubis, 2004) .

B aur an P emasar an (M ar k eting M ix)

B auran pemasaran ( marketing mix) dapat didefinisikan sebagai sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran ( K otler, 2000). B auran pemasaran ( marketing mix) dapat juga didefinisikan sebagai kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni produk, struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan promosi ( R ismiati dan Suratno, 2001).

Gambar 1: 4 P B auran Pemasaran

( Sumber : Principles of Marketing J ilid1 , Philip K otler & Gary A rmstrong)

Pr oduct

Strategi bauran pemasaran produk/ merk dapat dilakukan dengan cara:

1. New brands adalah strategi mengenalkan produk dengan cara menggunakan merk baru untuk kategori produk lama.

2. L ine extension adalah sebuah strategi mengenalkan sebuah produk baru melalui atau dibawah naungan suatu produk yang memiliki merek atau brand yang telah ada sebelumnya. Product L ine E xtension terjadi pada saat perusahaan memperkenalkan barang tambahan didalam kategori produk yang sama dibawah nama merk yang sama, biasanya dengan ciri yang baru, seperti rasa baru, bentuk, warna, bahan – bahan yang ditambah, ukuran kemasan dan sebagainya.

3. B rand extension adalah mengembangkan sebuah produk dengan kategori baru tetapi tetap merk yang sama. 4. Multi brands strategi mengenalkan sebuah produk dengan cara menggunakan merk baru untuk kategori produk lama. D alam pendekatan ini, produk sama saja dengan yang sebelumnya, tetapi merknya dibuat berbeda. D engan demikian, sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa merk untuk produk yang sama.

Pr ice

Strategi penetapan harga produk, yaitu:

1. Premium strategy dapat digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk bermutu tinggi dan memasang harga tinggi pula.

2. Good-value strategy merupakan cara menyerang pemasang harga premium.

3. Overcharging strategy merupakan strategi pemasangan harga tinggi, tetapi kualitas produknya tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan.

(3)

3 Place

B auran pemasaran D istribusi ( place) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dengan mudah tersedia bagi konsumen sasaran sebagaian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. B erikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba.

1. S trategi D istribusi Intensif

D istribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. T eknik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. C ontoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.

2. S trategi D istribusi S elektif

D istribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. D i antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing. C ontoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.

3. S trategi D istribusi E ksklusif

D istribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. B arang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. C ontoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, multi level marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.

Pr omotion

Strategi promosi menurut Moekijat ( 2000 : 443) : “strategi promosi adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan dengan mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada para pembeli.”

Menurut K otler & A rmstrong ( 2002:656) variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu:

a. Periklanan (advertising)

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.

b. Penjualan Personal ( personal selling)

Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

c. Promosi penjualan ( sales promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

d. Hubungan masyarakat ( public relation)

Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.

e. Pemasaran langsung ( direct marketing)

K omunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.

M etodologi Penelitian

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan pengumpulan data sekunder. Y ang dimaksud data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, yaitu diolah dan disajikan oleh pihak lain (Supramono dan Sugiarto, 1993). A dapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan dengan teknik analisis deskriptif.

K onsep yang dianalisis adalah strategi segmenting, targeting, positioning dan strategi bauran pemasaran. K onsep-konsep tersebut diukur dengan menggunakan skala nominal. T eknik analisis merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk yang lebih ringkas sehingga akan mempermudah bagi peneliti memberikan jawaban atas masalah yang telah dirumuskan ( Supramono dan Haryanto, 2005).

H asil dan Pembahasan

B rand J oger salah satu fenomena di dunia B isnis yang berhasil menanamkan brand pabrik kata-kata yang identik juga dengan pulau B ali. Maka dari itu tidak lengkap jika berlibur ke pulau B ali jika tidak mengunjungi J oger. Hampir tiap hari ribuan orang memenuhi show room J oger yang terletak di J alan R aya K uta. T erutama ketika musim liburan tiba, 17 kasir yang tersedia selalu berisi antrian panjang. Sebagaimana D agadu di J ogja, J oger adalah ikon untuk toko souvenir berupa kata-kata lucu yang sebenarnya banyak mengandung filsafat hidup. Pendiri J oger adalah J oseph T heodorus W ulianadi, lelaki kelahiran K ota D enpasar, 9 September 1951. J oseph menyebut dirinya memang berbeda dari yang lain, merdeka, tidak terikat, dan unik. K arakter inilah yang kemudian melekat pada berbagai produk J oger.

Pada tahun 1970-an J oseph bersekolah di di Hotelfachshule, B ad W iesee, J erman B arat. Ia berkenalan dengan Mr. Gerhard S eeger, hingga menjadi kawan akrab yang sangat baik. Saat Mr J oger menikah dengan istrinya Ibu E ry K usdarijati, Mr Gerhard Seeger memberinya hadiah uang sebesar U SD 20.000. Uang hasil pemberian inilah yang kemudian dijadikan modal untuk membangun usaha. A walnya tidak terpikir memberikan nama apa, tetapi untuk menghargai Mr. Gerhadr, J oseph berinisiatif menggabungkan nama depan dirinya dan Mr Gerhard sehingga menjadi nama J OGE R yaitu gabungan dari nama depan J oseph dan Gerhard.

(4)

J oger memutuskan hanya ada satu toko besar ini. T etapi kemudian karena membludaknya pengunjung hingga sering memacetkan jalan di sekitar K uta, J oger akhirnya membuka lagi satu toko yang menyediakan barang-barang yang sama di T abanan, ke arah B edugul.

A nalisis S T P Str ategi S egmenting  Segmentasi G eogr afis

Segmentasi Pasar J oger adalah Pemasaran Mikro/W ilayah L okal ( local market) . Untuk jenis ini umumnya merupakan pemasaran yang didasarkan pada satu wilayah (disebut area lokal) , dimana perusahaan cenderung tidak melakukan ekspansi di luar wilayah tersebut. Produk-produknya otomatis sangat bernafaskan daerah dan hanya bisa ditemui di daerah tersebut, kebanyakan contohnya adalah produk-produk makanan daerah atau produk kesenian/wisata. K onsistensi J oger untuk mempertahankan B rand J oger di pulau B ali juga mampu mempertahankan hidup brand dan keaslian brand tersebut. J oger tidak bisa dibeli di luar pulau B ali, sehingga jika orang menggunakan J oger berarti pernah berlibur ke B ali.

 Segmentasi P sik ogr afis

J oger merupakan sebuah merek terkenal dari B ali yang memposisikan dirinya melalui tagline yang diusung sebagai “Pabrik K ata-K ata”. Mulai dari T -shirt, keramik, gantungan kunci, sandal, stiker, batik, dan sebagainya dapat kita temui di sana tentunya dengan desain kata-katanya yang unik dan nyeleneh. K eberanian J oger mengusung slogan “B ali B agus, J oger J elek”. Hal ini sungguh terbilang keberanian yang sangat besar. D i saat produsen lain sibuk mengusung slogan yang mengunggulkan produknya dengan menampilkan segala kelebihan yang dimiliki, J oger justru mengklaim produknya sebagai produk yang jelek.

 Segmentasi D emogr afis

Sasaran dari produk joger adalah para wisatawan local maupun wisatawan mancanegara.

 Segmentasi P er ilak u

J oger yang menjadi salah satu ciri dari souvenier B ali ini di gemari banyak orang karena kreasi yang dihasilkan dari desainernya benar-benar up-to date yang unik dan asyik bagi pemakainya. K reatifitas dibutuhkan dalam menjalankan bisnis ini sehingga hal ini menjadi salah satu strategi pemasaran kaos J oger. K onsumen pun akan tertarik dengan apa yang dijelekkan oleh pemilik bisnis ini. Sehingga konsumen mempunya respon yang tinggi dengan adanya keberadaan joger, setiap hari outlet joger selalu ramai dipenuhi dengan para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara sehingga orang yang menggunakan J oger berarti pernah berlibur ke B ali.

Hal ini yang menyebabkan respon dari para pelanggan semakin meningkat karena pemilik joger mempunyai prinsip “B ahwa ia berharap orang beli kepuasan, kebahagiaan, bukan beli barang”, dan

adanya inovasi yang diciptakan setiap hari mampu memberikan nilai lebih. T ernyata inovasi untuk produk baru dijalankan hampir setiap hari sehingga setiap hari selalu ada produk baru yang diciptakan dan membuat setiap pelanggan mempunyai rasa penasaran dengan setiap inovasi yang diciptakan.pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap sebuah produk.

Str ategi T ar geting

D esain yang digunakan lebih menuju sasaran para remaja tetapi joger tidak hanya diperuntukan untuk remaja dilihat dari setiap desain kata-kata yang dikeluarkan yang menglengkapi setiap produk yang diproduksi. J oger tidak hanya berfokus menghasilkan produknya untuk para remaja melainkan dari mulai anak kecil sampai orang dewasa dapat menggunakan produk yang ditawarkan joger. K arena pemilik joger mempunyai prinsip selalu memenuhi keinginan customer. Pemilik joger pun mengatakan bahwa: “Saya berharap orang beli kepuasan, kebahagiaan, bukan beli barang.”

Segmen pasar jogger adalah umum mencakup semua kalangan yaitu kalangan menengah atas menengah kebawah. Hal ini dibuktikan dari harga jual produk mulai dari harga ribuan hingga ratusan ribu tergantung kualitas barang.

Str ategi Positioning

Pemilik joger menggunakan strategi pemasaran paradoksal adalah, berbanding terbalik dari biasanya, strategi ini lebih memilih untuk menjelek-jelekan produknya sendiri, ketimbang mengunggul-unggulkannya. Padahal semua orang pun tahu bahwa Produk J oger lebih unggul kualitasnya sampai turis mancanegara pun mengakuinya.

T indakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen. J oger merupakan oleh-oleh khas pulau D ewata. D engan kata lain, J oger identik dengan B ali. K ekhasan J oger tampak dari outlet, pemilik J oger sendiri menyebut tokonya sebagai “Pabrik K ata-kata”. J oger selalu berinovasi dengan merangkai kata-kata untuk setiap produknya sehingga setiap hari selalu tercita kata-kata baru yang terpasang pada produk J oger.

Hal ini merupakan cara tersendiri dari pemilik J oger dalam pemikiran pemilik J oger untuk selalu berinovasi dengan kata-kata baru yang dirangkainya yang melengkapi setiap produk baru yang dikeluarkan. Outlet J oger yang didesain seunik kaosnya dan juga jargo “J oger J elek” yang mampu membius konsumennya untuk tidak lupa mampir membeli kaos joger sebelum meninggalkan pulau B ali.

A nalisis B aur an Pemasar an (M ar k eting M ix) Pr oduct

(5)

5 bisa dipungkiri, kata-kata yang kadang terkesan konyol tersebut sangat filosofis, dan penuh perenungan.

D engan produk-produk yang unik dan kata-kata yang kreatif, yang dimana sangat cocok dijadikan cinderamata oleh wisatawan baik local maupun mancanegara sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara. Produk J oger antara lain pakaian berupa kemeja, kaos, sandal, sepatu, tas, jacket, topi, sticker, kerajinan tangan, dan accessories unik lainnya misalnya seperti jam terbalik. K husus untuk wisatawan mancanegara, J oger biasanya memproduksi kaos-kaos yang berbahasa Inggris untuk menyesuaikan segmen pasar mereka yaitu turis luar negeri.

Pr ice

Harga barang di J oger relatif masih terjangkau contohnya harga kaos, di J oger kaos termurah berharga R p 69 ribu per pc sedangkan di Pasar Sukowati harganya cuman 25 ribu perak. Untuk barang lain seperti gantungan kunci harganya berkisar dari R p 3.500 sampai R p 8 ribu. Untuk sandal harganya mulai R p 11 ribu.

Strategi penjualan yang unik dari Mr. J oger juga sangat menarik, misalnya penjualan sandal J oger. S andal yang mulanya dijual biasa-biasa saj a namun menjadi tidak biasa karena strategi penjualannya yang unik. J oger hanya menjual sandal sebelah kiri saja, dan jika dibeli sebelah kiri maka akan mendapatkan bonus sandal sebelah kanan. Harga sandalpun dibagi dua, masing-masing R p 16.000,00.

Pr omotion

Untuk membangun image merk, awalnya J oger mengandalkan strategi promosi bergerilya dari mulut ke mulut, dari satu tourist guide ke tourist guide yang lain, mengabarkan kepada mereka agar mau merekomendasikan dan mempromosikan produknya kepada para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. L ambat laun, kerja kerasnya mulai mendapatkan hasil. D engan keunikan produknya yang memang berbeda dari biasanya, J oger mulai mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Media massapun mulai meliriknya sebagai berita. Munculllah J oger di berbagai media, baik lokal maupun nasional. S ejak kemunculannya di berbagai media inilah, tidak pelak lagi, J oger mulai menancapkan kakinya sebagai salah satu barang souvenir wajib yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pulau D ewata. Hingga puncaknya pada tanggal 7 J uli 1987, diputuskan membangun gerai besar J oger yang terletak di kawasan J alan R aya K uta.

Setelah itu, J oger melakukan konsep pemasaran yang tidak biasa yang dikenal dengan istilah D ispromosi atau istilah lainnya A nti Marketing yang dijalankan J oger dinilai sangat berhasil. Orang biasanya selalu hanya ingin mengungkapkan hal-hal baik pada dirinya, tetapi sejak awal, J oger bilang: “J oger jelek, B ali bagus”.

Place

J oger juga memfokuskan produknya bagi para wisatawan yang datang ke B ali. K arena produk J oger hanya memiliki outlet di B ali, maka tentu para wisatawan akan memburu produk J oger yang memang khas B ali dan J oger

menempatkan produknya untuk wisatawan-wisatawan yang ingin membeli cinderamata unik dan kreatif di pulau D ewata ini. J oger sendiri lain daripada yang lain dan keunikannya tidak mudah didapat dipasaran sehingga pelanggan ingin datang lagi ke toko J oger. Inilah yang membuat J oger terpatri di benak pelanggannya, ingat B ali ya ingat J oger.

Simpulan

J oger telah berhasil menjadi icon produk dan menguasai pangsa pasar di B ali untuk jenis merchandise karena memiliki strategi S T P ( S egementing T argeting Positioning) dan bauran pemasaran yang telah direncanakan secara jelas dan diaplikasikan secara konsisten. A dapun saran yang dapat diberikan yaitu supaya J oger juga memperhatikan ancaman dari competitor yang seiring waktu semakin bertumbuh dengan inovasi-inovasi yang baru.

R eferensi

A ssauri, Sofyan, 1999. Manajemen Pemasaran, D asar, K onsep dan Strategi, R ajawali Press, J akarta.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ , 2004. Manajemen Pemasaran, R ajawali Press, J akarta

http://www.jualanbuku.com/2009/02/01/kisah-sukses-brand-joger/ diakses pada tanggal 14 J uli 2017

http://aridudul.blogspot.co.id/2010/06/strategipemasaran-paradoksal-ala-joger.html diakses pada tanggal 14 J uli 2017

K otler, Philip, 1994. Manajemen P emasaran Analisis, Perencanaan Implementasi dan P engendalian, E rlangga, J akarta.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ , 1997. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan Implementasi dan P engendalian, E rlangga, J akarta.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ , 2000. Marketing Management, Prentice Hall, New J ersey

K otler, Philip dan G ary A rmstrong, 2001. Marketing Management, Prenhallindo, J akarta

R ismiati dan Ig. B ondan S uratno, 2001. Pemasaran Barang dan J asa, K anisius, Y ogyakarta

Gambar

Gambar 1: 4 P Bauran Pemasaran (Sumber : Principles of Marketing Jilid1 , Philip Kotler &

Referensi

Dokumen terkait

POLA PIKIR PENINGKATAN KESELAMATAN PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN ROAD MAP TO ZERO ACCIDENT FUNGSI REGULATOR INSPEKSI DAN AUDIT KESELAMATAN PENINGKATAN KOMPETENSI SDM

Dalam hal ini data yang digunakan sebagai penganalisian adalah data laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba-rugi selama 5 periode yaitu mulai dari tahun 2011

Christiana Hari Soetjiningsih, M.S., selaku Dosen Pembimbing I serta ketua peneliti dalam Penelitian Tim Pascarajana (dalam penelitian tentang Successful Aging ),

Penerapan model dengan menggunakan algoritma Naïve Bayes Classifier menghasilkan prediksi mahasiswa yang lulus tepat waktu sebanyak 46 orang dan lulus tidak tepat

Melakukan perawatan bayi secara bersamaan akan membantu orang tua memiliki peran yang. sama dalam

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimanakah merancang, membuat, dan menguji sistem pendukung keputusan penerimaan

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi dengan penerapan strategi pembelajaran Writing in the Here and Now (menulis di sini dan

Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil dan peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan, maka penyedia dapat melaksanakan pekerjaan dengan syarat personil dan