• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Diplomasi maritim Amerika Seri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kebijakan Diplomasi maritim Amerika Seri"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DIPLOMASI MARITIM

HAKKA ATTHARIQ ( 116105024 )

HAVIER BADZLI ( 116105029 )

JASON HARJANTO ( 116105030 )

ADIMAS RANDHY (116105040 )

(2)

Latar Belakang

Trend terbaru dari globalisasi adalah adanya kompetisi sumber daya, pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim. Maka Indonesia perlu merubah sektor kemaritiman dari satu keterhubungan kepada berbagai keterhubungan dengan membangun infrastruktur baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis Indonesia yang diharapkan dapat berdampak pada segi keamanan dan kesejahteraan negara. Bagi negara adidaya, seperti Amerika Serikat, kepentingan terhadap Selat Sunda, antara lain, adalah untuk mobilisasi armada militer dari dan menuju Laut China Selatan.

(3)

Kebijakan Diplomasi maritim Amerika Serikat

Konsep keamanan maritim berawal dari resolusi majelis umum PBB yaitu Informal Consultative Process (ICP) yang mengeluarkan dokumen-dokumen mengenai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional yang datang dari laut berupa praktek kegiatan ilegal seperti perdagangan gelap narkotika, migrasi ilegal, serta kejahatan terorganisir. Menurut Geoffrey Till dalam Keliat, keamanan maritim merupakan sebuah istilah baru yang ruang lingkupnya tidak lagi membahas hal-hal yang bersifat tradisional seperti pengendalian dan ekspedisi militer di laut, melainkan menjaga ketertiban di laut yang menjadi sumber daya alam, sarana transportasi, dan aspek penting dalam lingkungan hidup.

Namun semenjak peristiwa 9/11, komunitas maritim internasional meninjau kembali hukum tentang keamanan di laut: International Convention of Safety of Life at Sea (SOLAS) untuk melindungi pelabuhan dan kapal di seluruh dunia dari ancaman terorisme. Berdasarkan konvensi tersebut terciptalah International Ship and Port Facility Security Code (ISPS Code) serta amandemen SOLAS 74 yang menjadi standar keamanan di industri maritim untuk mencegah tindak kejahatan di laut seperti pembajakan, penyanderaan, penyelundupan, penyalahgunaan fungsi kapal serta perusakan kargo.

Bagi negara adidaya seperti Amerika Serikat yang dimana amerika Serikat membuat suatu kebijakan diplomasi maritim agar negara Amerika Serikat a harus bertindak secara ketat sesuai dengan hukum laut internasional dan menghindarkan penerapan kebijakan-kebijakan unilateral apapun yang bertentangan dengan norma-norma hukum yang ada yang berasal dari UNCLOS. Bukan hanya itu saja Amerika serikat membuat kebijakan tersebut agar terhindar dari Tindakan teroris terhadap pelayaran kapal dan instalasi lepas pantai (terrorist acts against shipping and offshore installations), Pembajakan dan perampokan bersenjata (piracy and armed robbery against ships), lalu lintas obat terlarang dan narkrotik yang ilegal dan zat-zat psikotropik (illicit traffic in narcotic drugs and psychotropic substances).

(4)

Kerjasama maritime Negara Indonesia-Amerika serikat

Sebagai bagian dari Kemitraan Strategis AS-Indonesia, Amerika Serikat dan Indonesia melakukan berbagai kerja sama di bidang maritim yang akan mendukung kepentingan kedua negara, melindungi lautan, serta mempromosikan pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan. Pada tanggal 24 Oktober 2015, Indonesia dan Amerika Serikat menandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama di Bidang Maritim (Memorandum of Understanding on Maritime Cooperation). Lembar fakta ini memberikan rincian lebih lanjut terkait sejumlah prakarsa utama di bidang maritim antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Melindungi Masyarakat Pesisir dan Perikanan: Amerika Serikat akan memberikan bantuan substansial guna mendukung kelestarian keanekaragaman hayati laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, serta peningkatan tata kelola sumber daya kelautan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional. Upaya-upaya ini akan difokuskan di tiga provinsi di kawasan Indonesia timur yang memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi.

Memerangi Pencurian Ikan: Amerika Serikat dan Indonesia bekerja sama untuk memerangi dan mencegah pencurian ikan atau “IUU Fishing” baik di Indonesia maupun di kawasan ASEAN yang lebih luas. Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Departemen Kehakiman, dan Departemen Pertahanan AS membantu Indonesia dalam pengadaan teknologi, integrasi sistem, serta pengembangan kapasitas. Termasuk pelatihan yang berkaitan dengan penerapan Persetujuan Tentang Ketentuan Negara Pelabuhan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO Agreement on Port State Measures), penegakan peraturan di bidang perikanan, serta tentang analisis informasi dan intelijen. Kerjasama ini juga akan mendukung kapasitas Indonesia untuk memenuhi persyaratan data baru dari program penelusuran asal makanan laut (seafood traceability) yang sedang dikembangkan untuk memerangi penipuan serta penangkapan ilegal produk makanan laut dalam perdagangan AS.

(5)

Kerjasama ini akan meningkatkan pemahaman tentang interaksi kompleks antara laut dan atmosfer serta kemampuan untuk memprediksi respons perubahan iklim dan ekosistem jangka panjang. Amerika Serikat dan Indonesia akan dapat: membantu memperkirakan kekeringan dan curah hujan yang abnormal untuk wilayah di Indonesia, memahami bagaimana fenomena oseanografi di Samudra Hindia mempengaruhi Amerika Serikat, serta memahami dampak ekologis pengasaman air laut pada terumbu karang.

Meningkatkan Keamanan Laut dan Pelabuhan: Penjaga Keamanan Pantai AS atau U.S. Coast Guard dan Program Export Control and Related Border Security Program Departemen Luar Negeri AS menyelenggarakan pelatihan untuk petugas penjaga pantai. Program Keamanan Pelabuhan Internasional dari US Coast Guard juga melakukan peningkatan kapasitas untuk memenuhi standar Keamanan Kapal dan Pelabuhan Internasional (International Ship and Port Security). Upaya ini bertujuan untuk mendeteksi serta mencegah ancaman keamanan di sektor transportasi laut, terutama untuk barang-barang yang dikirim antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Mempromosikan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan: Amerika Serikat dan Indonesia akan menjajaki dan mendukung kegiatan perdagangan dan investasi untuk lebih mengembangkan hubungan dagang kedua negara di sektor maritim. AS juga akan menjajaki kemitraan pemerintah-swasta, pertemuan delegasi bisnis, serta promosi melalui pameran dagang untuk mendukung pembangunan sektor perikanan dan pelabuhan yang berkelanjutan di Indonesia. Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk melalui kerja sama dengan sektor swasta, akan mendukung penggunaan metode penangkapan berkelanjutan oleh perusahaan makanan laut yang beroperasi di Indonesia.

(6)

menuntut serta mengadili para agen perekrutan, calo, dan pejabat publik korup yang terlibat dalam eksploitasi korban.

Referensi

Dokumen terkait

Kurva-kurva tertentu pada suatu bidang, spt lingkaran, kardioid dan mawar lebih mudah diuraikan dalam bentuk koordinat kutub daripada koordinat cartesius, sehingga lebih

Honorarium Tim/ Pelaksana Kegiatan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil/Non Pegawai Negeri yang diberikan tugas untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan Surat Keputusan

Sistem penanganan kebakaran usulan menggunakan software yang berisi database serta formulasi yang dapat memberikan output yang berupa informasi kebakaran, rute yang ditempuh,

Rasa kesepian dan disregulasi emosi pada remaja juga ditemukan berhubungan dengan gangguan melukai diri sendiri tanpa ada niatan bunuh diri dan dengan borderline

Pada konteks pemikiran tersebut, maka arsitektur masjid juga merupakan bagian dari ekspresi jiwa, yaitu jiwa spiritualitas dalam bentuk kebendaan. Mas- jid sebagai implementasi

Dalam mewujudkan pelaksanaan konvensi hak anak maka pemerintah Indonesia telah membuat aturan hukum dalam upaya melindungi anak.Aturan hukum tersebut telah tertuang

We found significant correlations for diagnosis of HIV/AIDS, opportunistic infections, time since HIV diagnosis, duration of ARV therapy, social support, modes of transport,

Sementara itu, kegiatan melaut pada komunitas nelayan di Kelurahan Malabro membentuk suatu pola hubangan patron-klien yang terjadi antara juragan dengan