PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERIASMA<AL-AYYA<MPADA MATA PELAJARAN
BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGICARD SORTSISWA
KELAS I MI AL-ASYHAR GRESIK
SKRIPSI
Oleh:
MINCHATUL MAULA NIM. D07212056
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERIASMA<AL-AYYA<MPADA MATA PELAJARAN
BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGICARD SORTSISWA
KELAS I MI AL-ASYHAR GRESIK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata 1
Ilmu Tarbiyah
Oleh:
MINCHATUL MAULA NIM. D07212056
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
ABSTRAK
Minchatul Maula, 2012. Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Asma> al-Ayya>m Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Strategi Card Sort Siswa Kelas I Mi Al-Asyhar Gresik. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Taufiq, M.Pd.I. Kata Kunci : Kemampuan Memahami, Mata Pelajaran Bahasa Arab,
StrategiCard Sord
Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah yang ditemukan bahwa pada proses belajar mengajar bahasa arab di MI Al-Asyhar Gresik, guru berperan aktif dalam pembelajaran, siswa terlihat kurang aktif dan kurang tertarik terhadap mata pelajaran bahasa arab. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat agar siswa dapat aktif di kelas dan mudah memahami materi yang diajarkan dengan mennggunakan strategiCard Sort.
Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan strategi card sort dalam materi asma> al-ayya>m mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik? (2) Bagaimana peningkatan pemahaman dalam materi asma> al-ayya>m mata pelajaran bahasa arab melalui strategicard sortpada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik?
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model PTK Kurt Lewin. Pada setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observing), dan refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PEERSETUJUAN SKRIPSI ... ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tindakan yang Dipilih ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Lingkup Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Memahami 1. Pengertian Kemampuan Memahami ... 7
2. Tingkatan-Tingkatan dalam Pemahaman ... 8
3. Indikator Pemahaman ... 12
B. Mata Pelajaran Bahasa Arab 1. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Arab ... 14
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Arab ... 15
C. StrategiCard Sort
1. Pengertian StrategiCard Sort... 19
2. Langkah-langkah StrategiCard Sort... 20
3. Kelebihan dan Kekurangan StrategiCard Sort... 22
D. Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Asma>al-Ayya>m pada Mata Pelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Strategi Card Sor... 23
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 25
B. Settingdan Subjek Penelitian ... 27
C. Variabel yang Diteliti ... 27
D. Rencana Tindakan ... 28
E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 37
1. Data ... 37
2. Cara Pengumpulan Data ... 40
F. Indikator Kinerja ... 42
G. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menumbuh
kembangkan potensi sumber daya manusia (siswa) dengan cara
mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.1 Kegiatan pembelajaran tidak bisa terpisahkan dengan pendidikan. Dimana ada
pendidikan disitulah terdapat pembelajaran. Pendidikan dan pembelajaran
adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan akan tercapai apabila
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan maksimal.2 Dalam proses pembelajaran seharusnya terjadi interaksi yang
positif antar guru dan siswa. Dalam pendidikan formal, proses
pembelajaran didalam kelas sangat menentukan keberhasilan pendidikan
yang dilakukan guru pada siswanya. Sehingga guru memiliki peranan
penting.
Bahasa Arab adalah bahasa utama bagi umat Islam disamping
bahasa yang lain sebagai penunjang. Bahasa Arab selain merupakan
bahasa agama, juga merupakan bahasa yang dipergunakan dalam ilmu
pengetahuan dan kebudayaan diseluruh bagian dunia yang berperadapan.3
1
Muhibbin Syah,Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 5 2
M. Fadlillah, dkk,Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif, dan Menenangkan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), 1
3
2
Mata pelajaran Bahasa Arab termasuk mata pelajaran yang harus
diikuti oleh seluruh siswa di Indonesia, termasuk siswa MI Al-Asyhar
Gresik. Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang mana alat yang
digunakan untuk berkomunikasi berbentuk huruf hijaiyah, yang sulit
dipahami oleh siswa. Dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: guru, strategi, media, dan pendekatan
pembelajaran yang diberiakan guru kepada siswa. Guru harus dapat
memilih strategi, model, media dan pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan materi asmaul ayyami agar pembelajaran dapat berjalan dengan
baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan sukses dan siswa
dapat memahami materi dengan baik.
MI Al-Asyhar berdiri sejak tahun 1955. Madrasah ini merupakan
suatu lembaga yang berada di Gresik tepatnya di Kecamatan Bungah desa
Sungonlegowo. Memiliki bangunan yang cukup bagus. Akan tetapi di
Madrasah ini fasilitasnya kurang memadai. Dalam lingkungan sekolah ini
tidak hanya terdapat unit MI saja, tapi terdapat juga unit MTs dan MA.
Madrasah ini memiliki tenaga pendidik yang cukup banyak, dan
kebanyakan tenaga pendidik di Madrasah ini sudah bersertifikasi.
Di Madrasah ini setiap angkatan dibagi menjadi dua kelas yaitu
kelas A dan kelas B. Untuk penelitian ini peneliti memilih kelas 1A yang
mana siswa kelas 1A terdiri dari 25 siswa. Mata pelajaran bahasa Arab
3
lulusan salah satu perguruan negeri di Malang. Dan sudah mengajar di MI
Al-Asyhar selama tiga tahun.
Salah satu masalah yang dijumpai pada obsevasi di MI Al-Asyhar
Gresik kelas IA pada mata pelajaran bahasa Arab adalah siswa hanya
sekedar mendengar, memperhatikan, mencatat, dan mengerjakan soal
latihan. Dalam proses pembelajaran bahasa Arab metode ceramah sering
digunakan oleh guru. Sehingga sebagian siswa menganggap kurang
penting terhadap mata pelajaran bahasa Arab, kebanyakan dari mereka
cenderung beraktifitas sendiri, terlihat bosan dan memilih berbicara sendiri
dengan temannya.
Akibat permasalahan tersebut hasil belajar yang dicapai siswa tidak
maksimal. Untuk itu, peneliti berusaha memperbaiki proses pembelajaran
dengan melakukan penelitian menggunakan strategiCard Sort. Strategi ini
dianggap cocok untuk merangsang kemampuan berfikir siswa,
membangkitkan semangat dalam belajar di kelas, siswa lebih memahami
tentang materi asma>al-ayya>m, sehingga dapat meningkatkan belajar
siswa.
Strategi Card Sort merupakan kegiatan kolaborasi yang bisa
digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta
tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya. Dari
4
fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas
yang kelelahan.4
Dari paparan peneliti di atas, peneliti merasa tertarik untuk
mengangkat masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dengan judul :
“Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Asma>al-Ayya>mPada Mata Pelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Strategi Card SortSiswa Kelas I Mi Al-Asyhar Gresik”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan strategi card sort dalam materi asma>al-ayya>m
mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman dalam materi asma>al-ayya>m
mata pelajaran bahasa arab melalui strategicard sort pada siswa kelas
I MI Al-Asyhar Gresik?
C. Tindakan yang Dipilih
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
diuraikan, penulis mempunyai sebuah gagasan yang inovatif. Gagasan
yang dimaksud adalah dengan menggunakan strategicard sortpada materi
4
5
asma>al-ayya>m untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas I MI
Al-Asyhar Gresik.
Dengan menggunakan strategi card sort siswa akan diajak belajar
dengan cara mencari atau menyusun potongan kertas yang berisi informasi
tentang materi yang disampikan oleh guru. Adapun beberapa tindakan
yang dapat diakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan:
1. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar
kegiatan sesuai dengan strategicard sort.
2. Mengembangkan instrumen penilaian yang sesuai dengan strategicard
sort.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan startegi card sort dalam
meningkatkan pemahaman terhadap materi asma>al-ayya>m mata
pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik
2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman terhadap materi asma>
al-ayya>m mata pelajaran bahasa Arab melalui strategi card sort
pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik
E. Lingkup Penelitian
6
1. Mata pelajaran bahasa arab pada materi asma>al-ayya>m. SK 3.
Mengetahui dan menghafal nama-nama hari, KD 3.1 menyimak, membaca, berbicara, dan menulis nama-nama hari
2. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas I MI
Al-Asyhar Gresik
3. Penerapan strategi card sort untuk meningkatkan kemampuan
memahami siswa pada pelajaran bahasa Arab.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa:
Siswa dapat menerima materi asma>al-ayya>>m dengan mudah
dengan menggunakan strategicard sort.
2. Manfaat bagi guru:
Guru mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam
mengembangkat perangkat pembelajaran dengan beberapa strategi.
Salah satunya dengan strategi card sort untuk meningkatkan
pemahaman siswa.
3. Manfaat bagi sekolah:
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan
sumbangan informasi kepada sekolah, sehingga akan meningkatkan
7
4. Manfaat bagi masyarakat:
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap kualitas satuan pendidikan.
5. Manfaat bagi peneliti:
Peneliti memperoleh tambahan ilmu dan pengalaman baru dari
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kemampuan Memahami
1. Pengertian Kemampuan Memahami
Dalam kamus bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata
mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakuakan sesuatu, dapat,
berada, kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan adalah suatu
kesanggupan dalam menguasai suatu keahlian dan digunakan untuk
mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut Nana
Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar, misalnya peserta didik dapat
menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang yang
dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah
dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus
lain.5
Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan
dapat melihatnya dari berbagai segi. Jadi kemampuan memahami
adalah seseorang atau siswa bisa memahami atau mengerti tentang apa
yang telah dipelajari.
5
8
2. Tingkatan-Tingkatan dalam Pemahaman
Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang
dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belaajar. Dalam proses
pembelajaran, setiap individu memiliki kemampuan yang
berbeda-beda dalam memahami apa yang dipelajari. Ada yang mampu
memahami materi secara menyeluruh dan ada pula yang sama sekali
tidak dapat dapat mengambil makna dari apa yang telah dipelajari,
sehingga yang dicapai hanya sebatas mengetahui. Untuk itulah terdapat
tingkatan-tingkatan dalam memahami.
Menurut Daryanto kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat
pemahaman dan derajat penyerapan materi dapat dijabarkan kedalam
tiga tingkatan, yaitu:
a. Menerjemahkan (translation)
Pengertian menerjemahkan bisa diartikan sebagai
pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain.
Dapat juga dari konsep abstrak menjadi suatu model simbolik
untuk mempermudah orang mempelajarinya.
b. Menafsirkan (interpretation)
Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini
adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan
dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang
lalu dengan pengetahuan yang diperoleh berikutnya,
9
sebenarnya, serta membedakan yang pokok dan tidak pokok dalam
pembahasan.6
c. Mengekstrapolasi (extrapolation)
Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih
tinggi karena seseorang dituntut untuk bisa melihat sesuatu dibilik
yang tertulis. Membuat ramalan tentang konsekuensi atau
memperluas persepsi dalam arti waktu, kasus, ataupun
masalahnya.
Berbicara mengenai peningkatan pemahaman, Bloom telah
merumuskannya didalam sebuah teori pendidikan yaitu Taksonomi
Bloom yang mengklasifikasikan tujuan pendidikan kedalam bentuk
domain/ranah/kawasan, yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif)
Berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti
pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Ranah ini
terbagi dalam beberapa aspek yaitu:
a. Aspek Pengetahuan, mancakup ingatan akan hal-hal yang
pernah dipelajari
b. Aspek Pemahaman, mencakup kemampuan untuk menangkap
makna dari bahan yang dipelajari
6
10
c. Asek Penerapan, mencakup kemampuan untuk menerapkan
suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/problem
ang konkret dan baru
d. Aspek Analisis, mencakup kemampuan untuk merinci suatu
kesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan
atau organisasinya dapat dipahami dengan baik
e. Aspek Sintesis mencakup kemampuan untuk membentuk suatu
kesatuan atau pola baru
f. Aspek Evaluasi, mencakup kemampuan untuk membentuk
suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama
dengan tanggung jawab pendapat itu, yang berdasarkan kriteria
tertentu
2. Affective Domain (Ranah Afektif)
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan
dan emosi, seperti minat, sikap, apersepsi, dan cara penyesuaian
diri. Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek yaitu:
a. Aspek Penerimaan, mencakup kepekaan akan adanya suatu
perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan
itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh
guru.
b. Aspek Partisipasi, mencakup kerelaan untuk memperhatikan
11
c. Aspek Penilaian/Penentuan Sikap, mencakup kemampuan
untuk memberikan penilaian terhadap suatu dan membawa diri
sesuai dengan penilaian itu.
d. Aspek Organisasi, mencakup kemampun untuk membentuk
suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam
kehidupan
e. Aspek Pembentukan Pola Hidup, mencakup kekmampuan
untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa,
sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan nyata
dan jelas dalam mengukur kehidupan sendiri
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)
Berisi perilaku-perilaku yang meneknkan aspek
keterampilan motorik, seperti tulisan tangan, mengetik, berenang,
dan mengoprasionalkan mesin. Ranah ini terbagi dalam beberapa
aspek yaitu:7
a. Aspek Persepsi, mencakup kemampuan untuk mengadakan
diskriminasi yang tepat anatara dua perangsang atau lebih,
berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada
masing-masing rangsangan.
b. Aspek Kesiapan, mencakup kemampuan untuk menempatkan
dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau
rangkain gerakan.
7
12
c. Aspek Gerakan Terbimbing mencakup kemampuan untuk
melakukan suatu rangakain gerak-gerik, sesuai dengan contoh
yang diberikan
d. Aspek Gerakan yang Terbiasa, mencakup kemampuan untuk
melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena
sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh
yang diberikan
e. Aspek Gerakan Kompleks, mencakup kemampuan untuk
melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa
komponen, dengan lancar, tepat an efisien
f. Aspek Penyesuaian Pola Gerakan mencakup kemampuan
untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian pola
gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu
arah keterampilan yang telah mencapai kemahiran
g. Aspek Kreatifitas, mancakup kemampuan untuk melahirkan
aneka pola gerak-gerik yang baru, seharusnya atas dasar
prakarsa dan inisiatif sendiri.
3. Indikator Pemahaman
Indikator pemahaman mennjukkan bahwa pemahaman
mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan.
Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang
13
menangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan
dengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghafal sesuatu
yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap
makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep
dari pelajaran tersebut.8
Tabel 2.1: Kategori Hubungan dan Dimensi Proses Kognitif.9
Kategori proses kognitif
dari kejadian yang ditayangkan video
2.5 Menduga
Contoh, mengambil kesimpulan
dasar-dasar contoh dari pembelajaran bahasa
asing
2.6 Membandingkan Contoh, membandingkan
peristiwa-8
Ibid 286 9
peristiwa penting di prancis abad ke 18
B. Mata Pelajaran Bahasa Arab
1. Pengertian Mata Pelajran Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa utama bagi umat Islam di samping
bahasa yang lain sebagai penunjang. Hal ini karena sumber ajaran
Islam semuanya berbahasa Arab, yang harus dimengerti dan dipahami
oleh semua penganutnya.10
Mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan
membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap
bahasa Arab. Pembelajaran bahasa arab secara formal di Madrasah
merupakan sarana utama bagi peserta didik untuk menguasai bahasa
Arab. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa
Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber
ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan hadits, serta kitab-kitab berbahasa
Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.11
10
Juwairiyah Dahlan,Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1992), v
11
15
Untuk itu bahasa Arab di Madrasah dipersiapkan untuk pencapaian
kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan
berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicra,
membaca dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan
dasar (Elementary) dititik beratkan pada kecakapan menyimak dan
berbicara sebagai landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan
menengah (Intermediate), keempat kecakapan berbahsa diajarkan
secara seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (Advanced)
dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga
peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi bahasa
Arab.
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Arab a. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab
Mata pelajaran bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam
bahasa Arab, baik lisan maupun tulisan, yang
mencakup empat kecakapan berbahsa, yakni
menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca
(qira’ah), dan menulis (kitabah)
2) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa
Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi
alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji
16
3) Mengembangkan pemahaman tentang saling
keterkaitan antara bahasa dan budaya serta
memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian
peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas
budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya12 b. Ruang lingkup Mata Pelajaran Bahasa Arab
Ruang lingkum mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi tema-tema tentang perkenalan, peralatan
madrasah, pekerjaan, alamat, keluarga, anggota badan, di rumah, di
kebun, di madrasah, di laboratorium, di perpustakaan, di kantin,
jam, kegiatan sehari-hari, pekerjaan, rumah dan rekreasi.13
Dalam pembelajaran bahasa apapun di dunia ini tanpa
terkecuali pembelajaran bahasa Arab, senentiasa melalui
tahapan-tahapan keterampilan berbahasa yang sudah masyhur di kalangan
ahli bahasa, di antaranya keterampilan mendengarkan (maharat
al-istima’), berbicara (maharat kalam), membaca (maharat
al-qiro’at) dan menulis (maharat al-kitabah).14 1) PembelajaranIstima’(mendengar)
Istima’ adalah proses menerima sekumpulan fitur bunyi
yang terkandung dalam kosakta, atau kalimat yang memiliki
makna terkait dengan kata sebelumnya, dalam sebuah topik
tertentu. Mendengar (menyimak) merupakan suatu
12
Ibid, 20 13
Ibid 22 14
17
keterampilan berbahasa pertama yang dilakukan oleh
seseorang yang mulai belajar suatu bahasa tertentu.
2) PembelajaranKalam(berbicara)
Keterampilan berbicara dianggap sebagai keterampilan
yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa Asing, karena
berbicara merupakan suatu yang aplikatif dalam bahasa dan
merupakan tujuan awal seseorang yang belajar suatu bahasa.
Hanya saja, yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran ini
agar memperoleh hasil yang maksimal yaitu kemampuan dari
seorang guru dan metode yang digunakanya, karena dua faktor
tersebut memiliki dominasi keberhasilan pembelajaran
berbicara.
3) PembelajaranQiro’ah(membaca)
Membaca merupakan keterampilan menangkap makna
dalam simbol-simbol bunyi tertulis yang terorganisir menurut
sistem tertentu. Alat indra penglihatan (mata) sangat memiliki
peran penting dalam proses tersebut. Namun qiro’ah
(membaca) bukanlah sekedar proses kerja dari indra mata dan
alat ujar saja. Tetapi ia juga merupakan aktivitas aqliyah,
meliputi: pola berpikir, menganalisis, menilai,
problem-solving, dan sebagainya.
18
Menulis merupakan salah satu keterampilan penting dalam
pembelajaran bahasa Arab. Jika berbicara merupakan sarana
untuk berkomunikasi aktif dengan orang lain sehingga dapat
mengungkapkan perasaan dan pemikirannya dan membaca
merupakan alat yang digunakan orang untuk mengetahui
sesuatu yang terjadi pada masa-masa sebelumnya, maka
menulis merupakan suatu aktifitas untuk mengaktualisasikan
kemampuan dirinya dan spesialisasi keilmuannya pada publik.
3. MateriAsma> al-Ayya>m
Peneliti telah menggunakan materi asma>al-ayya>m. Dimana asma>
al-ayya>m memiliki arti nama-nama hari. Berikut nama-nama hari
dalam bahasa arab.
Nama Hari dalam Bahasa Arab
Nama Hari dalam Bahasa Indonesia
ُﺪ َﺣ َﻷ ا Ahad
Senin
ِﺎَﺛَﻼ ﱡﺜﻟا Selasa
ِءﺎَﻌِﺑ ْﺮ َﻌﻟا Rabu
Kamis
ِﺔ َﻌ ُﻤ ُﺠ ﻟا Jumat
ِﺖ ْﺒَﺴ ﻟا Sabtu
Tabel : 2.1
19
C. StrategiCard Sort
1. Pengertian StrategiCard Sort
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategia. Strategi
merupakan sebuah perencanaan yang panjang untuk berhasil dalam
mencapai suatu keuntungan. Demikian juga strategi didefinisikan
sebagai suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.15
Selain itu istilah card sort berasal dari bahasa Inggris yang terdiri
dari dua kata, yakni “Card” dan “Sort”. Card berarti kartu, dan Sort
berarti memilah. Jadi, Card sort yaitu strategi pembelajaran berupa
potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi
informasi atau materi pelajaran. Adapun strategi pembelajaran Card
Sort merupakan aktivitas kerjasama yang bisa digunakan untuk
mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda,
atau menilai informasi. Gerak fisik didalamnya dapat membantu siswa
menghilangkan kejenuhan.16
Metode Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa
digunakan untuk mengerjakan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta
tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya.
15
Martinis Yamin,Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik,(Jakarta: Ciputat Mega Mall, 2012), 64
16
20
Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu
mendinamisir kelas yang kelelahan.17
Metode Card Sort (Mensortir Kartu) yaitu suatu strategi yang
digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk
menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas
dalam pembelajaran.18
Pembelajaran aktif modelCard Sortmerupakan pembelajaran yang
menekankan kektifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap
siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang
akan dibahas, kemudian siswa mengelompokkan sesuai kartu indeks
yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan
mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori
kelompoknya.
Tujuan strategi Card Sort sendiri adalah mengaktifkan setiap
individu sekaligus membangun kerja sama kelompok (active learning)
dalam belajar.19
2. Langkah-langkah StrategiCard Sort
Setiap strategi memiliki alur atau langkah-langkah pelaksanaan,
demikian pula dengan strategi card sort. Berikut langkah-langkah
strategicard sort:
17
Ahmad Sabri,Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching, (Padang: Quantum Teaching, 2005), 134.
18
A. Falah Yasin,Dimensi-dimensi Pendidikan Islam,(Malang: UIN PRESS, 2008), 185. 19
21
1. Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau
contoh yang tercakup dala satu atau lebih kategori.
2. Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling didalam kelas untuk
menemukan kartu dengan kategori yang sama (anda dapat
mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan
siswa menemukan sendiri)
3. Siswa dengan kategori yang sama di minta mempresentasikan
kategori masing-masing di depan kelas
4. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan
poin-poin penting terkait materi.
5. Minta setiap kelompok untuk melakukan menjelaskan tentang
kategori yang mereka selesaikan.
Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim. Beri tiap tim satu set
kartu yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir tidak
nampak. Mintalah setiap tim untuk mensortir kartu-kartu tersebut
kedalam kategori tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap
kartu yang disortir dengan benar.20
Gerakan fisik yang dominan dalam strategi card sort dapat
membantu mendinamisir kelas yang jenuh dan bosan. 21 Berikut langkah-langkah strategicard sort:
20
Ahmad Sabri,Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching,(Padang: Quantum Teaching, 2005), 134
21
22
a. Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentu
secara acak.
b. Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas
c. Mintalah siswa untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/kartu yang berisi kategori yang sama untuk membentuk
kelompok dan mendiskusikannya.
d. Mintalah siswa untuk mempresentasikannya.
3. Kelebihan dan Kekurangan StrategiCard Sort a. Kelebihan strategi pembelajaranCard Sort
1) Guru mudah menguasai kelas
2) Mudah dilaksanakan
3) Mudah mengorganisir kelas
4) Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
5) Mudah menyiapkannya
6) Guru mudah menerangkan materi dengan baik
7) Siswa lebih mudah menangkap materi dibanding dengan
menggunakan ceramah
8) Siswa lebih antusias dalam pembelajaran
9) Sosialisasi antar siswa lebih terbangun yakni antar siswa
dengan siswa lebih akrab setelah menggunakan strategi
pembelajaran card sort
23
b. Kelemahan strategi pembelajaranCard Sort
1) Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian siswa,
terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik
perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan
dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula.
2) Banyak menyita waktu terutama untuk mempersiapkan strategi
pembelajarancard sort.
3) Strategi pembelajaran card sort sulitt dalam merencanakan
pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam
belajar.
4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi
pembelajaran card sort akan sulit diimplementasikan oleh
setiap guru.22
D. Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Asma> al-Ayya>m pada Mata Pelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Strategi Card Sort
Penerapan strategi card sort pada materi asma> al-ayya>m
merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan kemampuan memahami.
Dan dari penerapan strategi ini diharapkan dapat merangsang kreaktif
siswa, siswa terlibat lebih aktif dan guru hanya memberikan bantuan
22
24
secara bertahap sehingga merangsang siswa melakukan aktivitas baik
individual maupun kelompok agar dapat mengembangkan kemandirian
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Penerapan strategi ini juga menjadikan suasana proses belajar
mengajar menjadi lebih menyenangkan. Siswa terlihat lebih antusias
ketika pemebelajaran berlangsung, dibandingkan ketika guru
menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa dapat dengan mudah
BAB III
METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian
tindakan kelas. Kata Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris
Classroom Action Research, yang berarti penelitian tindakan kelas.
PTK meliputi tiga kata yaitu “penelitian”, “tindakan”, dan “kelas”.
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam
rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah suatu
gerak kegiatan yang senagaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam
pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan
kelas adalah sekelompok siswa/mahasiswa yang dalam waktu yang sama
dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang
guru/dosen yang sama.24 Dari pengertian tersebut maka penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam
kelas dalam rangka memecahkan masalah sampai masalah itu dapat
dipecahkan.
Dalam pelaksanaanya, penelitihan tindakan kelas ini,
menggunakan model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin merupakan model
24
26
yang selama ini menjadi acuan pokok dari berbagai model action research,
terutama classroom action research (CAR). Lewin adalah orang pertama
yang memperkenalkan action reserch. Konsep pokok action reserch
menurut Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) perencanaan
(planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan
(4) refleksi (reflecting), hubungan antara keempat komponen tersebut
menunjukkan sebuah siklus.25
Apabila digambarkan dalam bentuk visualisasi, maka model Kurt
Lewin akan tergambar dalam bagan lingkaran seperti berikut.
Gambar 3.1 Model PTK Kurt Lewin
Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif walaupun
data yang dikumpulkan bisa saja bersifak kuantitatif. Penelitian tindakan
25
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas [Classroom Action Research];Teori &Praktik, cet.ke-3, (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2012), . 29-30.
27
kelas berbeda dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji
hipotesis dan mengembangkan teori yang bersifat umum (general).
Penelitian tindakan kelas lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja,
sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun
demikian hasil PTK dapat saja diterapkan oleh orang lain yang
mempunyai latar yang mirip dengan yang dimiliki peneliti.26
B. Setting dan Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian
a. Tempat penelitian : MI Al-Asyhar Gresik.
b. Waktu penelitian : Semester genap tahun ajaran 2016 – 2017.
2. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I MI Al-Asyhar
Gresik tahun ajaran 2016 – 2017 dengan jumlah 25 siswa dalam satu
kelas.
C. Variabel yang Diteliti
Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik fokus untuk
menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu :
1. Variabel input : Siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik tahun ajaran 2016
– 2017.
2. Variabel proses : Penerapan strategi Card Sort
26
28
3. Variabel output : Peningkatan kemampuan memahami materi asma> al-
ayya>m pada mata pelajaran bahasa Arab.
D. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian dari
Kurt Lewin. Model penelitian tindakan kelas menurut Lewin terdiri dari
empat komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan
(acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting).27
Beberapa prosedur yang peneliti lakukan di kelas I MI Al-Asyhar
Gresik sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang harus dilakukan
peneliti antara lain:
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang
diperlukan di kelas
c. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis
data mengenai proses dan hasil tindakan.
b. Tindakan
27
29
Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah
dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual. Meliputi kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan basmalah
bersama-sama.
c) Guru mengecek kehadiran siswa
d) Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran. (tepuk 1, tepuk 2 dan sebagainya)
e) Guru melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan
sekilas tentang asma> al-ayya>m (siapa yang tau dalam
seminggu ada berapa hari?)
f) Guru menginformasikan materi yang akan di ajarkan yaitu
tentang “Asma> al-Ayya>m”
g) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
diharapkan
2) Kegiatan Inti
a) Siswa membuka buku paket bahasa Arab
b) Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi asma>
al-ayya>m dalam buku dengan waktu 5 menit.
c) Guru membagikan potongan kertas tentang asma> al-ayya>m
30
d) Siswa mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan
kartunya untuk berpasangan.
e) Masing-masing kelompok menempelkan kartu yang sudah
ditemukan di papan tulis dan membacakannya di depan
kelas
f) Setelah itu, guru memberikan lembar kerja kepada siswa
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
g) Guru bersama siswa membahas soal yang telah diujikan
h) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah
diajarkan
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan
pertanyaan- pertanyaan kepada siswa secara merata.
b) Bersama-sama siswa dan guru membuat kesimpulan hasil
belajar
c) Guru melakukan evaluasi
d) Guru menyampaikan pelajaran minggu depan
e) Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
f) Guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Observasi
Pada tahap pengamatan ini, kegiatan yang dilakukan oleh
31
1. Mengamati guru dalam proses pembelajaran.
2. Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
d. Refleksi
Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan serta rencana bagi tindakan siklus selanjutnya.
1) Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil
observasi
2) Merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih
dianggap sulit oleh siswa
3) Memberi solusi untuk mengatasi masalah siswa
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang harus dilakukan
peneliti antara lain:
1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penerapan alternatif
pemecahan masalah
2) Membuat ulang rencana pelaksanaan pembelajaran
3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan
di kelas
4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran
b. Tindakan
32
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan basmalah
bersama-sama.
c) Guru mengecek kehadiran siswa
d) Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran. (tepuk 1, tepuk 2 dan sebagainya,
menyanyi bersama tentang materi asma> al-ayya>m)
e) Guru melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan
sekilas tentang asma> al-ayya>m (siapa yang tau dalam
seminggu ada berapa hari?)
f) Guru menginformasikan materi yang akan di ajarkan yaitu
tentang “Asma>u al-Ayya>mi”
g) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
diharapkan
2) Kegiatan Inti
a) Siswa membuka buku paket bahasa Arab
b) Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi asmau
al ayyami dalam buku dengan waktu 5 menit.
c) Guru membagikan potongan kertas tentang asma> al-ayya>m
kepada siswa
d) Siswa mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan
33
e) Siswa yang sudah menemukan pasangan baris sesuai urutan
pertama sampai akhir
f) Masing-masing pasangan menempelkan kartu yang sudah
ditemukan di papan tulis dan membacakannya di depan
kelas
g) Guru memberikan reward kepada pasangan yang
menemukan pasangan kartu tercepat
h) Setelah itu, guru memberikan lembar kerja kepada siswa
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
i) Guru bersama siswa membahas soal yang telah diujikan
j) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah
diajarkan
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan
pertanyaan- pertanyaan kepada siswa secara merata.
b) Bersama-sama siswa dan guru membuat kesimpulan hasil
belajar
c) Guru melakukan evaluasi
d) Guru menyampaikan pelajaran minggu depan
e) Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
34
c. Observasi
Pada tahap pengamatan ini, kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai berikut:
a) Mengamati guru dalam proses pembelajaran.
b) Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
d. Refleksi
Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan serta rencana bagi tindakan siklus selanjutnya.
1) Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil
observasi
2) Merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih
dianggap sulit oleh siswa
3) Memberi solusi untuk mengatasi masalah siswa
3. Siklus III
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang harus dilakukan
peneliti antara lain:
1) Membuat ulang rencana pelaksanaan pembelajaran
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas
35
b. Tindakan
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan basmalah bersama-sama.
c) Guru mengecek kehadiran siswa
d) Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. (tepuk 1, tepuk 2 dan sebagainya, menyanyi bersama tentang materi asma> al-ayya>m)
e) Guru melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan sekilas tentang asma> al-ayya>m (siapa yang tau dalam seminggu ada berapa hari?)
f) Guru menginformasikan materi yang akan di ajarkan yaitu tentang “Asma> al-Ayya>m”
g) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan 2) Kegiatan Inti
a) Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi asma>
al-ayya>m dengan cara membaca buku dan berdiskusi dengan
teman sebangku dalam waktu 5 menit.
b) Guru membagikan potongan kertas tentang asma> al-ayya>mi kepada siswa
c) Siswa mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan kartunya untuk berpasangan.
36
e) Masing-masing kelompok menempelkan kartu yang sudah ditemukan di papan tulis dan membacakan nama-nama hari dalam bahasa arab dan bahasa indonesia di depan kelas
f) Setelah itu, guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
g) Guru memberikan reward kepada pasangan yang menemukan pasangan kartu tercepat dan siswa yang mendapatkan nilai bagus.
h) Guru bersama siswa membahas soal yang telah diujikan
i) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah diajarkan
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa secara merata.
b) Bersama-sama siswa dan guru membuat kesimpulan hasil belajar
c) Guru melakukan evaluasi
d) Guru menyampaikan pelajaran minggu depan
e) Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran
f) Guru menutup pembelajaran dengan salam c. Observasi
Sama halnya dengan siklus II, pada tahap ini peneliti
37
kegiatan siswa dengan menggunakan pedoman observasi guru dan
siswa.
d. Refleksi
Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan serta rencana bagi tindakan siklus selanjutnya.
1) Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil
observasi
2) Merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih
dianggap sulit oleh siswa
3) Memberi solusi untuk mengatasi masalah siswa
E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Data
Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden
maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk
statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang
dimaksud.28
Dalam penelitian ini, data yang diperlukan ada dua macam, yaitu :
a. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa
28
38
kata-kata. Adapun yang termasuk dalam data kualitatif pada
penelitian ini, meliputi:
1) Materi yang disampaikan dalam Penelitian Tindakan Kelas
2) Pendekatan yang dipakai dalam penelitian Tindakan Kelas
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berwujud
angka-angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini bisa didapatkan
dari data jumlah siswa, nilai tes hasil belajar siswa, serta
prosentase dari instrumen aktivitas guru dan aktivitas siswa.
Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan
untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk
mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.29
1) Analisis Prosentase Aktivitas Guru dan Siswa
Data tentang aktivitas siswa dianalisis dengan menghitung
presentase aktivitas guru dan siswa. Rumus mengitung presentasi
aktivitas guru dan siswa adalah :
Presentase aktivitas (guru/siswa) =
29
39
Untuk memberikan makna terhadap angka prosentase, maka
digunakan ketetapan sebagai berikut :
76%-100% = Baik Sekali
51%-75% = Baik
26%-50% = Cukup
< 26% = Kurang
2) Analisis ketentuntasan
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga
diperoleh nilai rata-rata. Untuk menghitung rata-rata kelas
menggunakan rumus sebagai berikut:30
Keterangan : X = Nilai rata-rata
x = Jumlah semua nilai siswa
N = Banyak siswa
Sedangkan tingkat keberhasilan belajar dikelompokkan ke
dalam kategori berikut:
Tabel 3.2
Tingkat Keberhasilan Belajar
Tingkat keberhasilan (%) Arti
90-100% Sangat Baik
30
40
70-89%
50-69%
0-49%
Baik
Cukup baik
Tidak Baik
Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus I dan siklus II dapat digunakan rumus:
p =
x 100% (3)
Keterengan :
P = Presentase yang akan dicari
Kriteria ketuntasan siswa dikatakan tuntas apabila
memperoleh ≥ 75% dari skor maksimal. Dan suatu pembelajaran
dikatakan efektif jika ketuntasan klasikalnya ≥ 75% maksudnya
jika dalam satu kelas siswa yang berhasil ≥ 75% maka
ketuntasannya tercapai.
2. Cara Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan perlu melakukan
pengumpulan data. Pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan upaya yang dilakukan
pelaksanaan PTK untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan
41
alat bantu atau tidak.31 Observasi dalam PTK dapat dilakukan untuk memantau aktivitas guru dan siswa.
Adapun yang dilakukan pada waktu pengamatan adalah
mengamati gejala-gejala sosial dalam kategori yang tepat,
mengamati berkali-kali dan mencatat segera dengan menggunakan
alat bantu mekanik.
b. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan sebuah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden (orang yang diwawancarai), dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara.32
Peneliti mengadakan wawancara yang dijadikan sebagai
subyek penelitian yaitu guru bahasa Arab kelas I A MI Al-Asyhar
yakni Ibu Uswatun Hasanah, S.Pd.I. Teknik wawancara ini
digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa
materi asma> al-ayya>m sebelum dan sesudah PTK dilakukan.
c. Pengukuran Tes
Teknik tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur
kemampuan yang dimiliki siswa. Tes yang digunakan adalah tes
tulis. Tes ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa pata
31
Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 64 32
42
materi asma> al-ayya>m. Dari hasil belajar tersebut dapat diketahui
keberhasilan menggunakan strategi Card Sort dalam peningkatan
kemampuan memahami siswa.
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, rapat, langger, agenda, dan
sebagainya.33 Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data seperti profil, visi-misi, daftar guru
dan karyawan, nama-nama siswa kelas I A, foto sebagai penunjang
data.
F. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk
melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau
memperbaiki KBM di kelas.34 Melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi asma> al-ayya>m,
maka digunakan indikator sebagai berikut:
1. Setelah penelitian dilakukan diharapkan pemahaman siswa meningkat
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2006), 231
34
43
2. Meningkatnya jumlah siswa yang berhasil mencapai Kriteria
Ketuntasan Maksimal (KKM) 75 berdasarkan petunjuk pelaksanaan
belajar mengajar pada strategi Card Sort.
3. Jika sekurang-kurangnya 75% mencapai KKM maka dinyatakan
berhasil, tetapi jika belum mencapai 75% maka harus melanjutkan
siklus berikutnya.
4. Terlaksananya langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan strategi
Card Sort yang dikategorikan baik apabila prosentase kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran dan kemampuan siswa dalam
mengikuti pembelajaran ≥80%.
G. Tim Peneliti dan Tugasnya 1. Guru, bertugas:
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi
Card Sort
c. Mitra kerja peneliti dalam pengambilan data
2. Mahasiswa, bertugas:
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan
b. Menyusun RPP dan instumen penelitian
c. Melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar
mengajar
44
e. Menganalisis hasil penelitian tiap siklus
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa
siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan proses belajar mengajar di kelas.
Dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, sebagaimana paparan
berikut:
1. Siklus I
a. Penerapan Strategi Card Sort pada Siswa Kelas I MI Al-Asyhar Gresik
Siklus I ini dilakukan pada proses pembelajaran bahasa
Arab materi asma> al-ayya>m dengan menggunakan startegi card
sort di kelas I MI Al-Asyhar Gresik dengan jumlah siswa sebanyak
25 anak pada hari Kamis, 25 Februari 2016 jam pelajaran pertama
dan kedua dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit).
Pada siklus I materi asma> al-ayya>m diterapkan strategi card
sort, adapun kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran adalah mengondisikan semua siswa agar siap
mengikuti pelajaran dengan menggunakan “tepuk 1, tepuk 2, dan
seterusnya” dan memberikan apersepsi tentang materi asma>
al-ayya>m, tidak lupa guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada saat pembelajaran inti, guru memberi kesempatan
46
akan dipelajari selama 5 menit. Kemudian guru membagikan kartu
atau potongan kertas yang bertuliskan tentang asma> al-ayya>m
dalam bahasa arab dan bahasa indonesia. Setiap siswa mendapat
satu kartu, kemudian setiap siswa harus menemukan pasangan atau
menemukan pemegang kartu yang sesuai dengan apa yang mereka
pegang. Jika sudah menemukan pasangan kartu tersebut setiap
pasangan menempelkan kartu tersebut di papan tulis kemudian
pasnagan tersebut membacakan apa yang mereka tempel di depan
kelas.
Kegiatan selanjutya yaitu guru memberikan lembar kerja
kepada siswa untuk mengukur tingkat pemahaman masing-masing
siswa. Setelah itu guru memberikan penguatan tentang materi yang
sudah dipelajari.
b. Peningkatan Kemampuan Memahami Siswa dalam Penerapan Strategi Card Sort
1) Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat mengajar
yang diperukan seperti: RPP, format kegiatan guru, format
kegiatan siswa, instrumen penelitian, media atau alat bantu
pemebelajaran berupa kartu dan sumber belajar yaitu berupa
buku bahasa Arab.
47
Sesuai dengan hasil perencanaan yang telah dibuat,
diimplementasikan dalam proses belajar mengajar.
Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi card sort pada siklus I
adalah pada kegiatan awal guru mengucap salam dan
membuka pelajaran dengan mengucapkan basmallah,
kemudian guru mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan
siswa agar siap dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Pada kegiatan inti, siswa membuka buku paket bahasa arab,
dan diberi kesempatan untuk mempelajari materi yang akan
dipelajari selama 5 menit. Setelah waktu yang ditentukan
selesai, guru membagikan potongan kertas atau kartu kepada
semua siswa. Setiap siswa memegang satu kartu, dan tiap kartu
tersebut terdapat tulisan nam-nama hari dalam bahasa arab dan
bahasa indonesia. Jadi tiap siswa harus menemukan pasangan
yang mana dalam pasangan tersebut salah satu siswa
memegang kartu yang bertuliskan nama hari dalam bahasa
arab dan satunya memegang nama hari dalam bahasa
indonesia. Jika sudah menemukan pasangan, setiap pasangan
dapat menempelkan kartunya di papan tulis. Setelah
menempelkan tiap pasangan membacakan nama hari yang
mereka tempelkan dengan kompak didepan kelas. Setelah
semua sudah mendapat pasangan, menempel, dan
48
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi
asma> al-ayya>m. setelah itu guru meberikan penguatan
terhadap materi yang sudah dipelajari.
Kegiatan yang dilakukan pada akhir pembelajaran adalah
menarik kesimpulan dari materi yang diajarkan. Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, namun tidak ada
yang bertanya. Jadi diarasa proses belajar mengajar dianggap
selesai dan ditutup dengan doa. Setelah melakukan proses
belajar mengajar, guru bahasa Arab dan mahasiswa melakukan
evaluasi tentang kekurangan yang perlu diperbaiki dan
kelebihan yang harus ditingkatkan lagi dalam siklus II.
3) Observasi Tindakan
Dalam hal ini, peneliti mengamati kegiatan guru pada saat
pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan
menggunakan pedoman observasi guru dan siswa, dan hasilnya
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Aspek yang Diamati Skor
Kegiatan Awal
1 Guru mengucapkan salam 16
49
mengucapkan basmalah bersama-sama.
3 Guru mengecek tentang kehadiran siswa
4 Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
(tepuk 1, tepuk 2 dan sebagainya) 5 Guru melakukan apersepsi
6 Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari
7 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1 Guru mengintruksikan siswa membuka buku
paket bahasa Arab
16
2 Guru mengintruksikan Siswa untuk
memahami isi bacaan dalam buku dengan
waktu 5 menit.
3 Guru membagikan potongan kertas tentang
asma> al ayya>m kepada siswa
4 Guru mengintruksikan siswa untuk mencari
pasangan
5 Guru mengintruksikan siswa untuk
menempekan potongan kartu yang sudah
ditemukan di papan tulis
50
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
Kegiatan Penutup
1 Guru memberikan umpan balik dengan cara
mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada
siswa secara merata.
14
2 Guru bersama siswa membuat kesimpulan
hasil belajar
3 Guru melakukan evaluasi
4 Guru menyampaikan pelajaran minggu depan
5 Guru membaca hamdalah untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
6 Guru menutup pembelajaran dengan salam
Pengelolaan Waktu
Ketepatan waktu dalam belajar 9
Ketepatan memulai pelajaran
Ketepatan menutup pembelajaran
Kesesuaian dengan RPP
Suasana kelas
Kelas kondusif 5
Kelas hidup
Jumlah Item yang diobservasi 25
51
Skor Ideal 100
Persentase
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam
kegiatan pembelajaran pada tabel di atas, jumlah yang
diperoleh 60 dari skor maksimal 100 Dengan demikian,
prosentase skor yang diperoleh guru adalah 60% hal ini
menunjukkan kategori baik.
Pada penelitian siklus pertama ini, hasil observasi yang
didapat peniliti masih dalam kategori cukup dikarenakan
kemampuan guru dalam membimbing atau memberikan
instruksi kepada siswa kurang jelas. Dan pengelolaan waktu
belum sesuai dengan RPP.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No
Aspek yang Diamati Skor
Kegiatan Awal 17
1 Siswa menjawab salam
2 Siswa membaca bismillah bersama-sama
52
mengabsensi
4 Siswa berpartisipasi menjawab pertanyaan
kabar dari guru
5 Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan
oleh guru
6 Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang materi yang akan dipelajari
7 Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran
yang disampaikan guru
Kegiatan Inti 15
1 Siswa membuka buku bahasa Arab
2 siswa memahami isi bacaan dalam buku
dengan waktu 5 menit
3 Siswa menerima potongan kertas tentang
asma> al-ayya>m yang diberikan guru
4 Siswa mencari teman (pemegang kartu)
yang sesuai dengan masalah yang ada pada
kartunya untuk satu kelompok.
5 Masing-masing kelompok menempelkan
kartu yang sudah ditemukan di papan tulis
dan membacakannya di depan kelas
6 Siswa menerima lembar kerja kepada siswa
53
Kegiatan Penutup 14
1 Siswa menjawab pertanyaan-pertanyan
yang diberikan oleh guru secara merata
2 Siswa bersama guru membuat kesimpulan
hasil belajar
3 Siswa memperhatikan informasi materi
yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
4 Siswa membaca hamdalah untuk
mengakhiri kegiatan pelajaran
5 Siswa menjawab salam
Suasana Kelas 3
1 Antusias siswa
Jumlah Item yang diobservasi 19
Jumlah Skor 49
Skor Ideal 76
Persentase
Berdasarkan hasil observasi siswa diperoleh skor 49 dari
54
skor yang diperoleh adalah 64,47% yang berarti aktifitas siswa
selama kegiatan pembelajaran bearada dalam kategori baik. Dari hasil observasi siswa juga terdapat beberapa
kekurangan, diantaranya siswa kurang termotifasi dalam
belajar bahasa arab, sehingga menyebabkan kesulitan dalam
memahami materi asma> al-aya>m. selain itu dengan adanya
variasi belajar yang baru atau strategi ini terlihat antusias
seluruh siswa, akan tetapi keantusiasan siswa tersebut mebuat
pembelajaran kurang efektif. Dengan begitu pembelajaran
dikatakan belum sesuai dengan harapan peneliti dan perlu
diaksanakan siklus II karena indikator keberhasilan tercapai
jika kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
mencapai 80%.
Tabel 4.3
Hasil Tes Tulis Siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A. DIS 100 Tuntas
2 AQ 100 Tuntas
3 AAR 20 Belum Tuntas
4 ADF 50 Belum Tuntas
5 AHH 60 Belum Tuntas
6 AJD 80 Tuntas
55
8 GAA 70 Belum Tuntas
9 GAN 70 Belum Tuntas
10 M. FS 100 Tuntas
11 M. APR 90 Tuntas
12 M. FR 100 Tuntas
13 MAAA 100 Tuntas
14 AAN 100 Tuntas
15 ASH 100 Tuntas
16 ANS 100 Tuntas
17 AS 40 Belum Tuntas
18 CIM 90 Tuntas
19 ILH 20 Belum Tuntas
20 IA 100 Tuntas
21 IBF 80 Tuntas
22 LIA 60 Belum Tuntas
23 LZS 100 Tuntas
24 MBA 100 Tuntas
25 WAI 70 Belum Tuntas
Jumlah Nilai (∑ ) 1935
Jumlah Siswa (∑ 25
Nilai Rata-Rata ̅
∑∑
56
̅ 77,4
Nilai Maksimum 100
Nilai Minimum 20
Jumlah anak yang tuntas 15
Jumlah anak yang tidak tuntas 10
Persentase Ketuntasan ∑ ∑
= 60%
Dari tabel 4.3 diatas, dapat dijelaskan bahwa dengan
menerapkan strategi card sort pada siklus I diperoleh nilai
rata-rata sebesar 77,4 dan persentase ketuntasan belajar
mencapai 60% atau ada 15 dari 25 siswa telah tuntas belajar.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang
dicapai siswa tergolong cukup. Akan tetapi masih perlu peningkatan lagi, karena secara individu siswa yang belum
tuntas dalam belajar masih terdapat 10 siswa. Jadi perlu adanya
tindakan siklus II.
4) Refleksi
Setelah seluruh proses pembelajaran pada siklus I selesai
dilakukan, peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan
untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang terdapat
pada siklus I. Selanjutnya hasil temuan dimanfaatkan untuk