• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 132008047 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 132008047 BAB III"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu (Deny, 2010).

3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi

(2)

3.2.2. Sampel

Dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan tehnik proporsional random sampling. Random sampling adalah pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu. Dalam random sampling ini semua individu dalam populasi baik secara sendiri – sendiri atau bersama – sama deberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Adapun cara yang digunakan dalam random sampling dalam penelitian ini dengan menggunakan cara undian. Cara undian yaitu dilaksanakan dengan mengadakan undian terhadap obyek yang diteliti yang desebut cara acak.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak, yakni pemilihan objek dari populasi yang akan dimasukan didalam sampel yang dalam hal ini, sampel yang digunakan harus menjadi cermin dari heterogenesis populasi. Dalam istilah tehnik statistik dikatakan sampel harus mewakili populasi atau sampel harus merupakan populasi dalam bentuk kecil.

Menurut Suharsimi Arikunto (2005) mengemukakan apabila populasi lebih dari 100, maka sampel lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi dan dapat diambil antara atau atau lebih tergantung setidak – tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana,

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data,

(3)

Sampel dari penelitian ini adalah 25% dari 226 siswa yaitu 57 siswa yang mana setiap siswa diperlakukan sama. Peneliti memilih tehnik tersebut dengan adanya alasan faktor homogenetis populasi, yang mana seluruh populasi terdiri dari seluruh kelas IX dan belajar pada lembaga yang sama yaitu SMP Negri 9 Salatiga tahun ajaran 2013/2014, serta adanya alasan dengan menggunakan tehnik ini akan diperoleh sejumlah sampel yang tepat.

Adapun langkah pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan jumlah populasi yaitu semua siswa kelas IX SMP Negri 9 Salatiga tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 226 siswa.

b. Menetapkan besarnya sampel yaitu 25% dari jumlah populasi, dengan demikian sampel yang akan diteliti adalah 57 siswa.

c. Menetapkan jumlah sampel setiap kelas sesuai dengan perbandingan jumlah sampel secara keseluruhan.

d. Menentukan siswa disetiap kelas yang akan dijadikan sampel peneliti dengan menggunakan random sampling dengan cara undian.

Undian dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut :

a. Menulis nama siswa pada secarik kertas kecil untuk tiap kelasnya, b. Kertas–kertas yang berisi nama siswa digulung satu persatu dan

dimasukan kedalam kotak kecil tertutup yang sudah diberi lubang kecil, c. Kotak tersebut dikocok dan melalui lubang kecil dikeluarkan gulungan

kertas yang berisi nama siswa tersebut,

(4)

e. Kegiatan mengocok baru berhenti setelah mendapatkan jumlah siswa yang dikehendaki kemudian diteruskan dengan kelas lain sampai selesai.

Variabel dalam penelitian ini adalah kemantapan pengambilan keputusan karier, yakni kesanggupan untuk menentukan pilihan karier. Kesiapan siswa membuat keputusan karier didasari oleh keyakinan dan keinginan. Keyakinan adalah kepercayaan diri bahwa siswa akan mampu dengan tepat mengambil keputusan karier yaitu untuk melanjutkan kesekolah tingkat atas (SMA, dan SMK).

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah dengan

menggunakan kuesioner. Dimana kuesioner adalah merupakan suatu alat

(5)

penelitian ini adalah instrument yang dibuat oleh penulis dengan berdasarkan pada

teori yang dikembangkan oleh Winkel dan Hastuti (2004) yang menjelaskan bahwa persiapan karier di sekolah lanjutan membantu siswa mengenal dunia

kerja, lingkungan pendidikan lanjutan dan diri sendiri dalam kaitan satu sama lain. Terutama bila siswa sudah mulai memikirkan secara serius mengenai kemungkinan untuk memasuki bidang jabatan tertentu. Super, D.E. (2004), menjelaskan bahwa manusia itu bisa melakukan banyak hal namun jalan ditempat dan perubahan yang terjadi pada individu itu berkelanjutan. Teori ini merupakan model perkembangan yang sangat komperehensif yang mencoba untuk menjelaskan berbagai pengaruh penting pada seseorang saat mereka/individu mengalami peran dalam pengalaman hidup yang berbeda dan berbagai tahap kehidupan. Oleh karena itu pada jenjang ini siswa mampu menangkap relasi antara kualifikasi-kualfikasi yang dituntut dalam memegang suatu jabatan, pendidikan lanjutan, pendidikan prajabatan, serta dirinya sendiri dalam berbagai aspeknya. Pada jenjang ini dimungkinkan pula siswa membuat perencanaan yang lebih tegas tentang masa depannya, yang menyangkut pilihan program studi disekolahnya, pilihan kegiatan ekstrakurikuler dan pilihan studi lanjutan.

3.5. Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Kuesioner

(6)

yaitu fase eksplorasi (exploration), dari umur 15-24 tahun, dimana orang muda memikirkan berbagai alternatif jabatan, tetapi belum mengambil keputusan yang Table 3.2. Kisi-kisi instrument Kesesuaian dengan bakat dan

minat

14, 15, 16, 17, 18, 19 6

∑ 19

3.6 Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 2 september 2013 kepada 57 siswa SMP Pangudi Luhur Salatiga dengan menyebarkan kuesioner kemantapan pengambilan keputusan karir. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen tersebut.

3.6.1 Validitas

Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas instrumen kuesioner kemantapan pengambilan keputusan karir menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Saiffudin Azwar (2006), suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,3

(7)

Sedangkan 5 item dinyatakn tidak valid karena menunjukkan corrected item to total correlation≤0,3.

3.6.2 Reliabilitas

Untuk menentukan tingkat Reliabilitas instrumen. Menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Geogre dan Mallery tahun 1995 (dalam Mawardi, 2005) sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

dari uji reliabilitas 19 item pernyataan dalam kemantapan pengambilan keputusan karir maka diperoleh angka koefisien Alpha = 0,805. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Rekapitulasi Hasil Analisis Reliabilitas Uji Coba Kemantapan Pengambilan Keputusan Karir Dengan 19 Item

Cronbach's Alpha N of Items

(8)

3.7 Teknik Analisis Data

Gambar

Tabel Sampel Penelitian
Table 3.2. Kisi-kisi instrument
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Analisis Reliabilitas Uji Coba Kemantapan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membuat objek pada WebGL, yang pertama kali dilakukan adalah dengan menentukan vertex dari objek dan disimpan pada sebuah array. Lalu dengan menggunakan

Menurut mowen dan minor menjelaskan bahwa kepercayaan konsumen adalah “semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut

Menurut Scott A.Bernard (2005, p73), Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalor untuk mendukung penciptaan dan

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Sementara itu, tingkat inflasi Swiss pada bulan Juni 2013 sebesar -0,6% dimana mengalami peningkatan dibanding bulan Mei tahun 2013.. Sedangkan, bila dibandingkan dengan

Orang perseorangan warga Indonesia dan/ atau Badan Hukum Indonesia yang telah memiliki sertifikat operasi pelayanan jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam