• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Marawola | Hasanah | GeoTadulako 2609 7836 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Marawola | Hasanah | GeoTadulako 2609 7836 1 PB"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1

MARAWOLA

BABUL HASANAH A 351 09 037

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ABSTRAK

Jenis penelitian adalah penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Marawola sebanyak 61 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rhitung

(0,99) > rtabel(0,325). Jadi, terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan

keluarga dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Marawola.

(3)

ABSTRACT

This was a survey research using quantitative approach. The population of the research was 61 students of the school with 37 students as the sample. The technique of sampling done through stratified random. The data obtained was analyzed with product Moment correlation. The research results showed that rcounted(0,99) > rtable(0,325). So, H0was rejected and Hawas accepted meant that

there was a significant influence of family environment toward student’s learning

outcome on Geography Subject of SMA Negeri 1 Marawola.

(4)

PENDAHULUAN

Lingkungan merupakan salah satu faktor belajar yang penting. Hamalik

(2001:195) menyatakan, “lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan

merupakan faktor belajar yang penting”. Salah satu lingkungan belajar yang

paling penting adalah lingkungan keluarga, karena pada dasarnya pendidikan berlangsung di lingkungan keluarga. Drijarkara (2006:57) menyatakan,

“pendidikan secara prinsip adalah berlangsung dalam lingkungan keluarga”.

Keluarga mempunyai fungsi yang sangat kuat pengaruhnya terhadap pendewasaan anak. Orang tua mempunyai peran yang besar dalam pembentukan pola kepribadian anak. Adanya ikatan emosional yang kuat antara anak dengan orang tua akan lebih mudah dalam memberikan pengaruh tentang berbagai hal kepada anak termasuk dalam hal belajar. Tinggi rendahnya mutu pendidikan dalam skala kecil misalnya sekolah, dapat dilihat dari hasil belajar siswanya. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (intern) maupun faktor dari luar (ekstern). Yang termasuk internadalah faktor psikologis, misalnya kecerdasan, motivasi, berprestasi dan kemampuan kognitif. Sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental, misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran, (Djamarah, 2000:45).

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 15 Agustus sampai dengan 5 Oktober 2013, pembelajaran geografi di SMA Negeri 1 Marawola belum terlaksana secara efektif dan efisien. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah dalam lingkungan keluarga siswa di antaranya: 1) kurangnya waktu keluarga membimbing anak dalam belajar; 2) keluarga belum menyiapkan fasilitas belajar yang memadai; dan 3) keluarga selalu beranggapan bahwa kegiatan belajar di sekolah sudah cukup untuk memenuhi pendidikan anaknya.

(5)

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap

Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Marawola”.

Pada penelitian ini penulis tidak melaksanakan penelitian eksperimen berupa penelitian pelaksanaan pembelajaran, pengukuran pembelajaran ataupun penilaian pembelajraan di SMA Negeri 1 Marawola. Melainkan Penulis hanya melaksanakan penelitian terhadap hasil penilaian pembelajaran geografi yang telah diraih oleh siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Marawola. Kegunaan dari penelitian ini dalam (a) aspek teoritis dapat memberikan masukan bagi pengembangan pendidikan dalam pembelajaran geografi di sekolah pada layanan peningkatan hasil belajar siswa; (b) aspek praktis, bagi peneliti dapat menambah pengalaman dan pengetahuan tentang lingkungan keluarga dan hasil belajar dan bagi SMA Negeri 1 Marawola, pihak sekolah dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui bimbingan khusus kepada siswa-siswa yang memiliki permasalahan dengan lingkungan keluarga.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Menurut Tika, (2005: 6),

“survei dipakai untuk tujuan deskriptif maupun untuk menguji suatu hipotesis dan

lebih umum lagi menjelaskan hubungan antara variabel-variabel”. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono, (2011:14),

“pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Secara administratif lokasi penelitian terletak di desa Binangga Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi.

(6)

Usman, dkk (2003:183), “stratified random sampling (sampel acak berstrata) adalah teknik sampling yang digunakan apabila populasi heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat”. Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah Siswa SMA Negeri 1 Marawola Kelas XI IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPS 3 dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode angket, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik Korelasi Person Product Moment untuk menguji hipotesis pada taraf kepercayaan 95%. Di bawah ini rumus yang digunakan untuk

(ΣX)2 = jumlah kuadrat skor butir

(ΣY)2 = jumlah kuadrat skor total

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengaruh lingkungan Keluarga

Berdasarkan data dari responden siswa dan responden orang tua diperoleh informasi bahwa lingkungan keluarga siswa SMA Negeri 1 Marawola kurang baik dalam mendukung pembelajaran Geografi. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Frekuensi Tanggapan Responden Mengenai Cara Orang Tua Mendidik

No. Item Penilaian

1 Saya diingatkan utuk belajar oleh orang tua 16 11 8 2

2 Saya dilarang bermain / menonton televisi

(7)

3 Saya didampingi orang tua belajar 0 2 17 18

4 Saya dibantu orang tua menyelesaikan PR 0 1 14 22

5 Orang tua mengajarkan disiplin 19 16 2 0

6

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa (28%) siswa menyatakan selalu, (22%) siswa menyatakan sering, (27%) siswa menyatakan kadang-kadang dan (23%) siswa menyatakantidak pernah.

Tabel 1.2 Frekuensi Tanggapan Responden Mengenai Pendidikan Terakhir

No. Item Penilaian Frekuensi Tanggapan Responden

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa (43%) orang tua menyatakan tamat

SMU/sederajat, (41%) orang tua menyatakan tamat SMP/sederajat dan (16%) orang tua menyatakan tamatSD/sederajat.

Tabel 1.3 Frekuensi Tanggapan Responden Mengenai Pekerjaan

No. Item Penilaian Frekuensi Tanggapan Responden

Tabel 1.3 menunjukkan bahwa (75,7%) orang tua menyatakan seorang

wiraswasta, (24,3%) orang tua menyatakan seorangpetani.

Tabel 1.4 Frekuensi Tanggapan Responden Mengenai Pengeluaran Biaya Pendidikan Anak Perbulan

No. Item Penilaian Frekuensi Tanggapan Responden

Frekuensi Persentase (%)

(8)

2 Antara Rp. 150.000–Rp. 200.000 18 48,65

3 Antara Rp. 100.000–Rp. 150.000 14 37,84

4 < Rp. 100.000,- 0 0

Jumlah 37 100

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa (13,51%) orang tua menyatakan biaya pendidikan anak perbulan > Rp.200.000, (48,65%) orang tua menyatakan biaya pendidikan anak perbulan antara Rp.150.000-Rp.200.000dan (37,84%) orang tua menyatakan biaya pendidikan anak perbulanantara Rp.100.000-Rp.150.000.

Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa, jumlah siswa yang memperoleh hasil belajar rendah lebih banyak disbanding siswa yang memperoleh hasil belajar tinggi.

Pengujian Hipotesis

(9)

Hasil analisis yang diperoleh yaitu rhitung (0,99) > rtabel (0,325). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan keluarga (X) dengan hasil belajar (Y) siswa pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Marawola. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi pada Tabel 3.6 maka diketahui bahwa pengaruh lingkungan keuarga (X) terhadap hasil belajar siswa (Y) adalah sangat kuat.

b) Uji t

Harga thitung

(10)

pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Marawola sebesar 0,99 adalah signifikan. Jika mengacu pada ketentuan Ha diterima dan H0 ditolak, dengan melihat hasil perhitungan di atas dikonsultasikan dengan nilai ttabelmaka diperoleh thitung (0,99) > ttabel (0.325) Hal itu berarti hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Marawola.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, “terdapat pengaruh yang signifikan

antara lingkungan keluarga dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Geografi di SMA Negeri 1 Marawola”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh

informasi bahwa, siswa yang lingkungan keluarganya sangat baik memiliki hasil belajar yang tinggi dan sebaliknya siswa yang lingkungan keluarganya tidak baik memiliki hasil belajar yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jadi, lingkungan keluarga siswa harus baik agar memperoleh hasil belajar yang tinggi. Sebab pada dasarnya pendidikan pertama dan utama adalah berlangsung dalam lingkungan keluarga.

Drijarkara (2006:57) menyatakan, “pendidikan secara prinsip adalah berlangsung

dalamlingkungan keluarga”.

Keluarga yang mempunyai pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lainnya sehingga anak akan termotivasi dalam belajar. Berbeda dengan keluarga yang mempunyai penghasilan yang relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga dengan keperluan lainnya. Hal ini dapat menurunkan semangat anak untuk belajar. Dengan kata lain, kondisi sosial dan ekonomi keluarga dapat mempengaruhi hasil belajar anak. Sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan akan membutuhkan sosial ekonomi orang tua. Slameto (2010:63), menyatakan “keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak”.

(11)

membuat pribadi anak menjadi patuh dan menuruti nasehat-nasehat yang diberi oleh orang tua. Begitupun dengan cara orang tua mendidik, orang tua yang mendidik anaknya dengan baik, bisa mengatur waktu belajar anak, memberi bimbingan serta motivasi sehingga anak terdorong untuk melalukan sesuatu yang sifatnya positif. Slameto (2010:62) menyatakan “hubungan yang baik adalah

hubungan yang penuh pengetian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri”.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru mata pelajaran Geografi terkait lingkungan keluarga siswa diperoleh informasi bahwa siswa yang sering mengalami konflik atau permasalahan dalam lingkungan keluarganya cenderung bersikap murung di dalam kelas, selalu berdiam diri, tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran, tidak memperhatikan guru pada saat mengajar sehingga apa yang disampaikan guru tidak dapat diterima atau dimengerti siswa dan tugas yang diberikan oleh gurupun tidak dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu, siswa yang memiliki permasalahan dalam keluarga juga terkadang menjauh dari teman-temannya dan tidak bersosialisasi dengan lingkungan sekolah seperti anak lainnya bahkan sampai tidak masuk sekolah. Hal inilah yang mengakibatkan siswa memperoleh hasil belajar yang rendah.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

(12)

Saran

1) Bagi siswa yang memiliki hasil belajar yang baik dan kondisi lingkungan keluarganya kurang mampu, diharapkan pihak sekolah bisa memberikan beasiswa atau program lainnya sehingga kebutuhan anak untuk pendidikan dapat tercukupi dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.

2) Bagi sekolah diharapkan agar lebih meningkatkan komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan orang tua siswa, sebab antara pihak sekolah dan orang tua memiliki keterkaitan yang erat dengan hasil belajar siswa.

3) Bagi orang tua yang kondisi lingkungan keluarganya kurang mampu, diharapkan selalu berusaha untuk meningkatkan pendapatannya agar pemenuhan kebutuhan pendidikan anaknya dapat tercukupi sehingga dapat memotivasi anak untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya.

4) Bagi mahasiswa tingkat akhir yang berminat melakukan penelitian di lokasi yang sama disarankan untuk meneliti tentang kaitan keterbatasan prasarana dan sarana belajar di rumah dengan hasil belajar. Selanjutnya bagi mahasiswa yang berminat melakukan penelitian di lokasi yang berbeda dengan tema penelitian yang sama dapat meneliti tentang faktor-faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar seperti faktor-faktor psikologis misalnya kecerdasan, motivasi, prestasi dan kemampuan kognitif.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah. (2000). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Drijarkara, PN. (2006).Filsafat Pendidikan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hamalik, O. (2006).Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

(13)

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan Research and Development. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa (28%) siswa menyatakan selalu, (22%)
Tabel 1.4 menunjukkan bahwa (13,51%) orang tua menyatakan biaya

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman antara siswa kelompok atas, tengah, dan bawah yang dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran Guided

Sahabat MQ/ Tujuh proyek perbaikan jalan di Kabupaten Magelang/ dipastikan belum akan selesai pada H min 7 Lebaran// Pengerjaan enam proyek perbaikan akan dihentikan pada

Dalam rancangan pengujian penelitian ini dillakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk menguji kedua variabelnya.Tujuan menggunakan regresi

Sahabat MQ/ Badan Pengkajian Obat dan Makanan -BPOM Yogyakarta/ telah menyita puluhan bungkus kemasan obat-obatan dan kosmetik ilegal/ senilai hampir 1.9 Miliar Rupiah//

1) Anggota Direksi dapat diberhentikan sementara oleh RUPS atau oleh Komisaris dengan menyebutkan alasannya yang diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi

Sahabat MQ/ Jumlah penumpang pesawat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada H-6 Lebaran 2009/ menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding hari biasa//

[r]

Maka Pejabat Pengadan Barang/Jasa dilingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Aceh Selatan Tahun Anggaran 2014 telah menetapkan sebagai PEMENANG PENGADAAN LANGSUNG