• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentasi Umum Berkaitan Kurikulum 2013 di SMK | Mustafatope's Weblog

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Presentasi Umum Berkaitan Kurikulum 2013 di SMK | Mustafatope's Weblog"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN

PEMBELAJARAN MUATAN

LOKAL

(2)

Tujuan

Peserta dapat:

1.Menjelaskan pengertian muatan lokal

2.Menjelaskan langkah-langkah pengembangan

muatan lokal

(3)

Landasan Hukum:

-Permendikbud No. 79 tahun 2014:

Muatan Lokal Kurikulum 2013

-Permendikbud 61 tahun 2014,

Lampiran: tentang KTSP:

(4)

Link Permendikbud No. 79 PS 2

(1

) Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata

pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman

peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.

(2) Muatan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk:

a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; dan

(5)

Link Permendikbud No. 61 Tahun 2014

PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 dilaksanakan mulai tahun 2013. Dalam

rangka implementasi Kurikulum 2013 disusun perangkat kurikulum yang meliputi:

1. Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. 2. Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah.

3. Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. 4. Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah

Aliyah Kejuruan.

5. Pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

6. Pedoman Muatan Lokal Kurikulum 2013.

(6)

Bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan

pendidikan yang berisi muatan dan proses

pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.

Membekali peserta didik dengan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan

untuk mencintai lingkungan Alam, sosial, dan

Budaya di daerahnya.

(7)

kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;

keutuhan kompetensi;

fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu

penyelenggaraan;

kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan

menghadapi tantangan global.

(8)

Link Permendikbud 79 ps 3

Muatan lokal dikembangkan atas prinsip:

a.Kesesuaian dengan perkembangan

peserta didik

(9)

Mata Pelajaran Muatan lokal dapat berupa :

a. seni budaya,

b. prakarya,

c. pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,

d. bahasa, dan/atau

e. teknologi.

(10)

Link Permendikbud 79 ps 4

(1) Muatan lokal dapat berupa antara lain: a. seni budaya,

b. prakarya,

(11)

Muatan lokal dirumuskan dalam bentuk dokumen

yang terdiri atas:

a. kompetensi dasar;

b. silabus; dan

c. buku teks pelajaran.

(12)

Muatan lokal dikembangkan dengan tahapan:

a. analisis konteks lingkungan alam, sosial,

dan/atau budaya;

b. identifikasi muatan lokal;

c. perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis

muatan lokal;

d. penentuan tingkat satuan pendidikan yang

sesuai untuk setiap kompetensi dasar;

e. pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam

muatan pembelajaran yang relevan;

f. penetapan muatan lokal sebagai bagian dari

muatan pembelajaran atau menjadi mata pelajaran

yang berdiri sendiri;

Tahap Awal

(13)

Link permendikbud 79 ps.6

Muatan lokal dikembangkan dengan tahapan:

a. analisis konteks lingkungan alam, sosial, dan/atau

budaya;

b. identifikasi muatan lokal;

c. perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan

lokal;

d. penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk

setiap kompetensi dasar;

(14)

(1) Muatan lokal dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.

(2) Muatan lokal ditetapkan berdiri sendirisebagai mata pelajaran , satuan pendidikan dapat menambah beban belajar paling banyak 2 (dua) jam per minggu.

(3) Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban belajar muatan lokal, ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan.

(4) Pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan perlu didukung dengan:

a. kebijakan Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan satuan pendidikan sesuai kewenangannya; dan

(15)

Latihan

Pengembang muatan lokal di satuan pendidikan

adalah tim pengembang kurikulum satuan

pendidikan yang melibatkan unsur komite

sekolah/madrasah, dan nara sumber, serta pihak

lain yang terkait.

Tim Pengembang muatan lokal provinsi adalah: Tim

Pengembang Kurikulum provinsi, Pengembang

Kurikulum kabupaten/kota, pengembang Kurikulum

di satuan pendidikan, dan dapat melibatkan nara

sumber serta pihak lain yang terkait.

Pengembangan muatan lokal dikoordinasikan dan

disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor

(16)

1. Analisis Potensi Daerah

(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

There are three steps of revision process by authors: 1) revision manuscript to accomodate peer reviewer sug- gestions within 2-4 weeks; 2) revision to accomodate Section

pengaruh Coaching dan Training terhadap kinerja karyawan BSM Rantau Prapat. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian asosiatif

Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pengendalian internal atas siklus pendapatan pada Departemen Food

dr.. bahwa dalnm rangka pemberian ljin Apotik KPRI RSUD Dr. SOETOMO IRD sesuai dcngan sural permohonan Sami Rahnyu, S.Farm, Apt tanggal 10 Mci 2010 tentang

Pada penelitian ini dilakukan eksplorasi gen enzim lipase pada tanah hasil pengolahan limbah kelapa sawit (POME) melalui pendekatan metagenomik menggunakan desain

Menurut Sedarmayanti (2009: 31) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan

Mahasiswa dapat berkomunikasi/chatting dengan Bot Telegram yang dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan informasi dan layanan kampus, serta dokumen lainnya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap daya hambat terhadap Escherichia