Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 dapat terselesaikan.
LKj IP ini disusun dengan menggunakan data realisasi kinerja dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Materi LKj IP mengandung analisis pencapaian sasaran serta pengukuran atas
kegiatan, program dan sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah untuk tahun 2015. LKj IP juga memuat informasi mengenai keberhasilan/kegagalan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam pencapaian tujuan dan sasaran, dan dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja pemerintah pada masa mendatang.
Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja keras dari semua pihak yang terlibat didalamnya yaitu Pemerintah Kabupaten Wonogiri, swasta dan masyarakat. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan LKj IP Kabupaten Wonogiri tahun 2015 ini masih terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh pelbagai keterbatasan yang dimiliki.
Secara keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2015 telah banyak membuahkan hasil pembangunan, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Berkenaan dengan itu, laporan ini dapat menjadi sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
Wonogiri, Maret 2016 BUPATI WONOGIRI
iii |
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Sejarah Singkat Pemerintah Kabupaten Wonogiri ... 1
C. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri ... 2
D. Kondisi Geografis Pemerintah Kabupaten Wonogiri ... 4
E. Gambaran Umum Demografi Pemerintah Kabupaten Wonogiri 6 F. Permasalahan Makro dan Prioritas Pembanguan Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 ... 9
BAB II : PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Wonogiri ... 14
1. Visi dan Misi ... 14
2. Tujuan ... 15
3. Sasaran . ... 18
4. Perjanjian Kinerja (PK) ... 22
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Indikator Kinerja ... 30
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 38
C. Realisasi Anggaran ... 109
D. Realisasi Kinerja, Anggaran, dan Analisa Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 118
BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan ... 139
1 | A. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKjIP dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja
organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan wujud
pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
Proses penyusunan LKjIP dilakukan oleh setiap instansi pada setiap akhir tahun anggaran untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Wonogiri. LKjIP menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Target kinerja Pemerintah Kabupaten Wonogiri pada tahun 2015
merupakan penjabaran dari visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 - 2015. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong
terwujudnya sebuah tata pemerintahan yang baik (Good Governence) di
Kabupaten Wonogiri.
B. Sejarah Singkat Pemerintah Kabupaten Wonogiri
2 |
sebagai basis perjuangan Raden Mas Said, adalah dari rakyat Wonogiri sendiri (Wiradiwangsa) yang kemudian didukung oleh penduduk Wonogiri pada saat itu.
Mulai saat itulah Nglaroh menjadi daerah yang sangat penting, yang melahirkan peristiwa-peristiwa bersejarah di kemudian hari. Tepatnya pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabi’ul awal (Mulud) Tahun Jumakir , Windu Senggoro : Angrasa retu ngoyang jagad atau 1666, dan apabila mengikuti perhitungan masehi maka menjadi hari Rabu Kliwon tanggal 19 Mei 1741 ( Kahutaman Sumbering Giri Linuwih), Ngalaroh telah menjadi kerajaan kecil yang dikuatkan dengan dibentuknya kepala punggawa dan patih sebagai perlengkapan (institusi pemerintah) suatu kerajaan walaupun masih sangat sederhana. Masyarakat Wonogiri dengan pimpinan Raden Mas Said selama penjajajahan Belanda telah pula menunjukkan reaksinya menentang kolonial.
Jerih payah pengeran Samber Nyawa (Raden Mas Said) ini berakhir dengan hasil sukses terbukti beliau dapat menjadi Adipati di Mangkunegaran dan Bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya ( KGPAA) Mangkunegoro I. Peristiwa tersebut diteladani hingga sekarang karena berkat sikap dan sifat kahutaman ( keberanian dan keluhuran budi ) perjuangan pemimpin, pemuka masyarakat yang selalu didukung semangat kerja sama seluruh rakyat di Wilayah Kabupaten Wonogiri.
C. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri
3 |
perpustakaan. Sedangkan urusan yang bersifat pilihan meliputi pertanian, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, kelautan dan perikanan, perdagangan, industri dan ketransmigrasian.
Untuk melaksanakan urusan-urusan pemerintahan sebagaimana tersebut di atas, penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan tugas-tugas lainnya, Pemerintah Kabupaten Wonogiri dipimpin oleh seorang Bupati dengan dibantu oleh seorang Wakil Bupati dan perangkat daerah. Organisasi perangkat daerah Kabupaten Wonogiri terdiri dari :
a. Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, sebagai unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi Kabupaten Wonogiri;
b. Dinas Daerah, sebagai unsur pelaksana urusan daerah;
c. Lembaga Teknis Daerah, sebagai unsur pendukung tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik; d. Kecamatan dan Kelurahan, sebagai unsur kewilayahan.
Adapun Pola Hubungan Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri tampak pada Bagan di bawah ini.
4 |
Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu daerah yang terletak di dalam wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Wonogiri merupakan Kabupaten diwilayah selatan Jawa Tengah, dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut :
- Sebelah Selatan : Kab. Pacitan dan Samudra Indonesia.
- Sebelah Utara : Kab. Sukoharjo dan Kab. Karanganyar.
- Sebelah Timur : Kab. Karanganyar dan Kab. Ponorogo.
- Sebelah barat : Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sumber : BAPPEDA Kab. Wonogiri
Gambar 1.2 Peta Administrasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri
Pemerintah Kabupaten Wonogiri terdiri atas 25 Kecamatan dan 251desa dan 43 kelurahan.
2. Luas Wilayah
5 |
Wonogiri dapat dilihat dalam grafik berikut :
Sumber : Wonogiri Dalam Angka 2014, BAPPEDA & BPS Kab. Wonogiri Gambar 1.3 Luas Wilayah Kabupaten Wonogiri Menurut Kecamatan
3. Topografi
Secara topografis, sebagian besar wilayah Kabupaten Wonogiri merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 100-300 meter di atas permukaan air laut (dpl). Sedangkan sebagian lagi merupakan dataran tinggi yaitu berada pada 500 m atau lebih dari permukaan air laut. Wilayah ini meliputi Kecamatan Jatiroto dan Karangtengah.
14.214,32 6.475,42
6.163,22 10.060,13
5.165,00 8.459,00 9.301,08 8.040,518.910,38
12.035,85 7.260,778.164,43
5.017,98 8.292,36 9.325,55 5.719,706.277,36
6.986,11 5.952,78 4.051,84
3.161,54 6.414,79 5.002,745.546,40
6.236,68
6 |
Jumlah Penduduk Kabupaten Wonogiri menurut hasil Sensus Penduduk (SP) Tahun 2014 sebanyak 945.817 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 459.799 jiwa dan perempuan sebanyak 486.018 jiwa.
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Wonogiri Hasil Sensus Penduduk 2014
Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri
Dari data tersebut di atas, populasi terbesar berada di Kecamatan Wonogiri dengan jumlah penduduk sebesar 78.678 jiwa dan populasi terkecil berada di Kecamatan Paranggupito dengan jumlah penduduk sebesar 16.822
Nama Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Penduduk
1. Pracimantoro 28.469 31.453 59.922
2. Paranggupito 7.947 8.875 16.822
3. Giritontro 9.153 10.470 19.623
4. Giriwoyo 17.324 19.187 36.511
5. Batuwarno 8.270 8.932 17.202
6. Karangtengah 11.129 11.463 22.592
7. Tirtomoyo 24.150 25.351 49.501
8. Nguntoronadi 11.288 11.755 23.043
9. Baturetno 21.839 23.255 45.094
10. Eromoko 19.783 21.470 41.253
11. Wuryantoro 12.414 13.507 25.921
12. Manyaran 16.677 17.783 34.460
13. Selogiri 19.056 19.433 38.489
14. Wonogiri 38.676 40.002 78.678
15. Ngadirojo 26.355 27.398 53.753
16. Sidoharjo 19.726 20.751 40.477
17. Jatiroto 17.395 18.851 36.246
18. Kismantoro 17.724 18.401 36.125
19. Purwantoro 23.967 24.919 48.886
20. Bulukerto 14.510 14.847 29.357
21. Puhpelem 9.294 9.984 19.278
22. Slogohimo 22.360 23.534 45.894
23. Jatisrono 28.022 29.092 57.114
24. Jatipurno 15.423 15.811 31.234
25. Girimarto 18.848 19.494 38.342
7 | Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri
Gambar 1.4 Persebaran Jumlah Penduduk Kabupaten Wonogiri Menurut Kecamatan
2. Kondisi Ekonomi Kabupaten Wonogiri
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu daerah khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dihitung dengan melihat pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan ( PDRB adhk).
Data PDRB dalam LKjIP Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 ini adalah data PDRB sampai dengan Tahun 2014. Pada tahun 2014 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB adhb) Kabupaten Wonogiri adalah sebesar 19.67 trilyun rupiah dan PDRB adhk sebesar 16.11 trilyun rupiah.
59.922 16.82219.623
36.511 17.20222.592
49.501
23.043 45.094
41.253 25.92134.460
38.489 78.678
53.753 40.477
36.246
36.125 48.886 29.357
19.278 45.894
57.114 31.23438.342
0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 90.000 PracimantoroParanggupito
GiritontroGiriwoyo Batuwarno KarangtengahTirtomoyo NguntoronadiBaturetno Eromoko WuryantoroManyaran Selogiri Wonogiri NgadirojoSidoharjo Jatiroto Kismantoro PurwantoroBulukerto Puhpelem SlogohimoJatisrono Jatipurno Girimarto
8 |
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.724.883,10 5.266.837,33
Pertambangan dan Penggalian 662.954,05 568.873,52
Industri Pengolahan 2.983.255,55 2.409.449,67
Pengadaan Listrik dan Gas 12.266,09 12.837,99
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 13.311,82 12.506,33
Konstruksi 1.269.994,18 1.032.983,80
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.107.736,69 2.759.196,68
Transportasi dan Pergudangan 1.148.080,05 1.060.922,81
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 445.797,88 387.735,95
Informasi dan Komunikasi 146.792,90 161.928,53
Jasa Keuangan dan Asuransi 575.462,64 454.083,30
Real Estate 143.588,27 131.458,57
Jasa Perusahaan 72.275,04 60.544,11
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib 587.243,41 458.215,09
Jasa Pendidikan 1.241.626,95 880.282,85
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 183.675,56 143.650,76
Jasa lainnya 355.407,06 308.200,50
PDRB Kabupaten Wonogiri 19.674.351,24 16.109.707,79 Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Wonogiri
Pada tahun 2014 lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 0,77 persen, melambat dari tahun 2013 yang sebesar 1,04 persen. Peranan lapangan usaha ini terhadap total PDRB keseluruhan di Wonogiri adalah 34,18 persen.
3. SDM Pemda Kabupaten Wonogiri
9 | Tabel 1.3 Komposisi PNS Kabupaten Wonogiri Menurut Jenjang Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Jumlah
1 SD 79
2 SMP 296
3 SMA 2.376
4 D1 98
5 D2 827
6 D3 865
7 D4 44
8 S1 6.795
9 S2 952
10 S3 1
JUMLAH PNS 12.333
Sumber : BKD Kab. Wonogiri
Dari data di atas, menunjukkan bahwa dari segi jenjang pendidikan, Pemerintah Kabupaten Wonogiri memiliki SDM yang baik.
F. Permasalahan Makro dan Prioritas Pembanguan Kabupaten Wonogiri Tahun 2015
1. Permasalahan Makro
Beberapa masalah utama yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Wonogiri pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
a. Pengurangan penduduk miskin dan peningkatan kesejahteraan rakyat b. Peningkatan daya saing produk unggulan daerah
c. Peningkatan kualitas layanan dasar d. Peningkatan infrastruktur wilayah e. Peningkatan kualitas SDM f. Peningkatan daya saing daerah
g. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan kepemerintahan yang bersih
10 |
a. Pengurangan Penduduk Miskin dan Peningkatan Kesejahteraaan Rakyat Pengurangan penuduk miskin, diprioritaskan pada pengembangan penghidupan penduduk miskin dan rentan, peningkatan produktivitas usaha mikro, tindaklanjut Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan (demand site). Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penduduk miskin, peningkatan jumlah siswa kategori penduduk miskin penerima beasiswa, dan jumlah pengangguran yang mempunyai pekerjaan sementara. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat, program pembangunan diarahkan pada peningkatan kerukunan beragama, peningkatan pengelolaan destinasi, pemasaran, dan SDM pariwisata, peningkatan kapasaitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan pemberdayaan perempuan, peningkatan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan, peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam berbagai bidang pembangunan, dan peningkatan budaya dan prestasi olahraga. Selain itu upaya-upaya untuk menjaga kondusifitas daerah, terutama terkait pelaksanaan pemilihan legislatif dan presiden. Hal ini bertujuan untuk meningkatnya dan terpeliharanya kondisi dan suasana yang aman dan damai di kalangan umat beragama, meningkatnya kualitas dan kuantitas penataan kelembagaan, SDM dan obyek wisata, meningkatnya peran PUG di bidang pendidikan, kesehatan, politik, dan ketenagakerjaan, meningkatnya perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan, perlindunga, tenaga kerja perempuan dan korban tindak pidana perdagangan orang. Meningkatnya wawasan pemuda di bidang
kebangsaan dan pelestarian lingkungan, kepemimpinan dan
kewirausahaan pemuda, meningkatnya prasarana dan sarana
keolahragaan serta pembinaan olahraga prestasi untuk meraih juara pada tingkat regional maupun nasional.
b. Peningkatan Daya Saing Produk Unggulan Derah
11 |
memperkuat kelembagaan hubungan industrial. Hal ini bertujuan untuk menurunkan rata-rata koefisien variasi harga bahan pokok utama, dan mempercepat waktu penyelesaian perijinan non perijinan di bidang pembinaan pasar dan distribusi barang/jasa. Selain itu upaya bagi peningkatan ketahanan pangan, terutama pangan berbagai bahan baku lokal, diprioritaskan untuk mendukung pencapaian surplus beras 10 juta ton dan peningkatan produksi jagung, kedelai, gula, produksi perikanan, kesejahteraan petani/nelayan, dan rehabilitasi jaringan irigasi. Hal tersebut bertujuan untuk peningkatan luas layanan jaringan irigasi yang direhabilitasi dan produksi bahan pangan seperti padi, jagung, kedelai, daging sapi, dan perikanan.
c. Peningkatan Kualitas Layanan Dasar
Pembangunan Bidang Pendidikan, diprioritaskan pada peningkatan akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas, kualitas wajib belajar pendidikan menengah yang berkualitas dan selaras dengan kebutuhan pembangunan, termasuk rintisan Pendidikan Menengah Universal (PMU), peningkatan akses pendidikan tinggi berkualitas dan selaras dengan kebutuhan pembangunan, peningkatan profesionalisme pendidik dan
tenaga kependidikan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
persentase guru yang mengikuti peningkatan kompetensi dan
profesionalisme, peningkatan jumlah siswa penerima dana BOS, dan peningkatan persentase sekolah yang menerapkan kurikulum yang telah disempurnakan.
12 |
penurunan AKB, penurunan prevalinsi kekurangan gizi, penurunan angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR).
d. Peningkatan Infrastruktur Wilayah
Pembangunan infrastruktur, diprioritaskan pada penyediaan infrastruktur dasar untuk menunjang peningkatan kesejahteraan, konektifitas yang menjamin tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dan industri, penyediaan infrastruktur yang mengurangi kesenjangan antar wilayah, penyediaan infrastruktur untuk mendukung ketahanan pangan dan energi. Khusus untuk pembangunan sektor energi, diprioritaskan pada peningkatan rasio elektrifikasi, dan diversifikasi pemanfaatan energi.
e. Peningkatan Kualitas SDM
Peningkatan kualitas SDM sifatnya menyeluruh, mulai dari kesehatan, pendidikan dan pengembangan karakter. Kebijakan ini diarahkan pada upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia, sehingga mampu memenuhi permintaan tenaga kerja yang kompeten. Program yang dilaksanakan disinergikan dengan program pembangunan pada bidang pendidikan, kesehatan, serta berbagai pelatihan.
f. Peningkatan daya saing daerah
Peningkatan daya saing daerah mencakup peningkatan daya saing potensi daerah dan daya saing sumber daya manusia. Selain program dan kegiatan yang mengarah pada optimalisasi produk unggulan dan peningkatan kompetensi SDM, pengembangan kebudayaan, ekonomi kreatif, dan inovasi teknologi juga perlu mendapatkan perhatian, terutama diprioritaskan pada penguatan jati diri bangsa dan pelestarian budaya, peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam rangka mendukung percepatan dan perluasan ekonomi nasional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah paket difusi dan pemanfaatan pajak.
g. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan kepemerintahan yang bersih
13 |
penongkatan kinerja laporan keuangan pemerintah daerah, peningkatan skor integritas pelayanan publik, meningkatkan peringkat kemudahan berusaha, peningkatan indeks efektifitas pemerintahan, dan meningkatkan kinerja pemerintahan provinsi/kabupaten/kota yang transparan, partisipatif dan akuntabel.
h. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan peningkatan mitigasi bencana
Pembangunan berwawasan lingkungan dan peningkatan mitigasi bencana
merupakan isu sentral pembangunan daerah. Program-program
A. Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Wonogiri 1. Visi dan Misi
Kerangka Pembangunan Perencanaan Strategis Kabupaten
Wonogiri untuk periode 5 tahun ditetapkan dalam sebuah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD sebagai dokumen yang memuat penjabaran visi, misi dan program Bupati disahkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2011. Visi dan Misi Bupati Wonogiri dalam RPJMD Kabupaten Wonogiri diuraikan sebagai berikut :
VISI :
Terwujudnya Pemerintah Wonogiri yang Kredibel dan Efektif demi Terciptanya Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas dan Berakhlak Mulia Bebas dari Kemiskinan
Visi di atas mengandung 2 (dua) muatan utama yang menunjukkan keseimbangan aspek yang hendak diwujudkan dalam 5 (lima) tahun mendatang, yaitu : (i) Aspek Pemerintahan, dan (ii) Aspek Kehidupan Masyarakat. Sasaran atau keadaan yang hendak dicapai melalui Aspek Pemerintahan adalah Kredibel dan Efektif. Sasaran ini mempunyai makna bahwa, seluruh sumber daya pemerintah baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sumber daya dana dijalankan secara optimal, direncanakan dengan sebaik-baiknya, realistis dan dapat dipercaya sehingga menghasilkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
MISI :
1. Meningkatkan profesionalitas kelembagaan dan aparatur pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan yang transparan (prinsip transparancy), akuntabel (prinsip accountability), responsibel (prinsip responsibility) dan adil (prinsip fairness).
2. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 3. Mengembangkan tata kota, pembangunan sarana dan prasarana dan
pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
4. Mengembangkan kapasitas membangun jejaring kerjasama antar daerah dan dunia usaha untuk meningkatkan investasi fisik sarana prasarana, permodalan, dan rekayasa sosial untuk mengolah potensi unggulan Kabupaten Wonogiri sehingga memiliki keunggulan kompetitif di bidang industri pengolahan hasil pertanian (dalam arti luas), perdagangan, dan pariwisata.
5. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UKMK) berbasis perdagangan dan industri pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian.
6. Mengembangan kearifan lokal sebagai modal dasar membangun masyarakat yang berakhlak mulia dalam berkompetisi di kehidupan ekonomi, sosial, dan politik sehingga terjaga kerukunan dan ketertiban masyarakat.
2. Tujuan
Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut:
profesionalitas
b. Meningkatkan kinerja lembaga perwakilan rakyat
c. Mengembangkan transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan keadilan dalam administrasi aparatur
d. Meningkatkan responsibilitas, transparansi, dan keadilan dalam pemberian pelayanan publik
e. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan dan aset daerah
2. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. a. Memperluas akses dan peningkatan kualitas pendidikan yang
berkeadilan untuk semua (dari aspek gender dan kelompok berkebutuhan khusus).
b. Memperluas akses dan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, berkualitas, dan berkeadilan untuk semua (dari aspek gender dan kelompok berkebutuhan khusus).
c. Meningkatkan kecukupan kebutuhan Rumah Layak Huni bagi
masyarakat.
d. Memantapkan ketahanan pangan daerah. e. Memantapkan pengendalian laju penduduk.
f. Meningkatkan implementasi pengarusutamaan gender di tahap
perencanaan, implementasi, dan evaluasi dan pemanfaatan hasil pembangunan.
3. Mengembangkan tata kota, pembangunan sarana dan prasarana dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
a. Pengembangan tata kota sesuai peruntukannya sebagaimana dalam RTRW
dengan jaringan/infrastruktur kota (termasuk kawasan Perbatasan)
f. Pengelolaan sumber daya alam yang menjaga keberlanjutan
(sustainabilitas) alam
4. Mengembangkan kapasitas membangun jejaring kerjasama antar daerah dan dunia usaha untuk meningkatkan investasi fisik sarana prasarana, permodalan, dan rekayasa sosial untuk mengolah potensi unggulan Kabupaten Wonogiri sehingga memiliki keunggulan kompetitif di bidang industri pengolahan hasil pertanian (dalam arti luas), perdagangan, dan pariwisata.
a. Pengembangan jejaring kerjasama antar daerah
b. Pengembangan jejaring kerjasama dengan dunia usaha di bidang: Permodalan, Pelatihan dan Pendampingan/ rekayasa sosial
c. Membangun dan mengembangkan sarana prasanan fisik (termasuk
saranat ransportasi) pendukung pemasaran hasi industri pengolahan hasil pertanian dalam arti luas
d. Membangun kerjasama dengan pemerintah pusat/provinsi dan dunia usaha dan lembaga non pemerintah untuk upaya peningkatan kualitas hidup KK miskin
e. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas sistem transportasi f. Meningkatkan Penciptaan iklim ramah investasi
5. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UKMK) berbasis perdagangan dan industri pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian.
a. Mengembangkan lembaga perbankan rakyat
b. Mengembangkan industri pengolahan berbasis hasil pertanian dalam arti luas disinergikan dengan sektor perdagangan dan pariwisata.
c. Mengembangkan jejaring dengan lembaga keuangan dan non
keuangan untuk mendukung pendanaan Koperasi dan UMKM. 6. Mengembangan kearifan lokal sebagai modal dasar membangun
membangun sistem kerukunan hidup bermasyarakat, termasuk kerukunan antar umat beragama
b. Mengembangkan organisasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan pembangunan untuk
semua golongan tanpa diskriminasi
c. Membangun etos kerja masyarakat yang produktif dan kolaboratif bagi semua golongan tanpa diskriminasi
d. Mengembangkan budaya sadar hukum
e. Mengembangkan potensi lokal, seni budaya, pemuda, dan olah raga
f. Mengembangkan kebebasan hidup beragama yang
bertanggungjawab terhadap sesama
3. Sasaran
Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut :
1. Misi Meningkatkan profesionalitas kelembagaan dan aparatur pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan yang transparan (prinsip transparancy), akuntabel (prinsip accountability), responsibel (prinsip responsibility) dan adil (prinsip fairness), dengan sasaran :
a. Terciptanya sistem pengadaan/rekruitmen CPNS yang transparan dan akuntabel
b. Terpenuhinya penempatan, mutasi, promosi pegawai sesuai analisis kebutuhan jabatan dan kompetensi
c. Terwujudnya pengawasan dan penegakan profesionalisme aparatur dan lembaga perwakilan rakyat
d. Menurunnya tingkat pelanggaran peraturan oleh aparatur maupun masyarakat
kelompok masyarakat
h. Konsistensi dan harmonisasi pelaksanaan hukum (regulasi daerah) di masyarakat
i. Tersedianya regulasi yang menjamin perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat secara berkualitas dan adil bagi semua
kelompok masyarakat tanpa diskriminasi (pengarusutamaan
pembangunan berkeadilan bagi semua)
j. Meningkatnya cakupan pelayanan dari masing-masing jenis layanan yang dibutuhkan masyarakat
k. Meningkatnya kecepatan pelayanan publik.
l. Meningkatnya kualitas pelayanan yang ditandai dengan indeks
kepuasan pengguna layanan dari masing-masing jenis layanan yang disajikan
m. Tersedianya regulasi yang kondusif bagi peningkatan kapasitas keuangan
n. Meningkatnya pendapatan daerah o. Efisiensi pembelajaan daerah
p. Peningkatan pengawasan dalam pengelolaan keuangan
q. Peningkatan jumlah investasi pemerintah (di bidang ekonomi dan sosial)
r. Meningkatnya pencapaian return investment (hasil investasi daerah) s. Peningkatan pola kemitraan industri lokal dengan investor
t. Meningkatkan pengelolaan aset daerah.
2. Misi Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan sasaran:
a. Akses dan Cakupan layanan pendidikan terjangkau semua kelompok masyarakat secara adil
lingkungan dan keluarga, sarana-prasarana, kemampuan masyarakat mengakses kesehatan) meningkat
e. Kualitas dan mutu tenaga kesehatan
f. Meningkatkan kecukupan kebutuhan Rumah Layak Huni bagi masyarakat
g. Penurunan jumlah rumah tak layak huni
h. Kecukupan kebutuhan sanitasi sehat dan air bersih
i. Pengembangan drainase dan fasilitas publik yang sehat terpenuhi
j. Kecukupan kebutuhan pangan dan keberlanjutan ketersediaan
cadangan pangan
k. Terjaganya kapasitas pemenuhan beban kebutuhan keluarga
l. Partisipasi perempuan dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi
pembangunan meningkat
3. Misi Mengembangkan tata kota, pembangunan sarana dan prasarana dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan sasaran:
a. Terciptanya tata kota sesuai regulasi RTRW b. Pengendalian konversi lahan produktif
c. Pembangunan sarana dan prasarana kota yang mendukung
peningkatan kemampuan ekonomi, tidak membahayakan
keberlanjutan kelestarian sumber daya alam dan aksesibel bagi semua
d. Pengembangan sumber air yang mudah, murah dan sehat
e. Tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk ruang interaksi public
f. Optimalisasi fungsi RTH sebagai kawasan tangkapan/resapan air
g. Tercukupinya kebutuhan pemukiman yang tertib dan bebas kumuh h. Pembangunan PSU di seluruh wilayah kabupaten Wonogiri
i. Mengurangi resiko kerusakan alam karena proses ekstraksi/
pemanfaatan sumber daya alam
dan pariwisata, dengan sasaran:
a. Terbentuknya kerjasama antar daerah di bidang pemasaran produk unggulan daerah
b. Pengembangan kerjasama antar daerah untuk pengelolaan sumber daya di wilayah perbatasan
c. Peningkatan kerjasama melalui optimalisasi potensi daerah
d. Berkembangnya ekonomi pasar tradisional meliputi Penataan fisik, Perilaku pedagang pasar, Perilaku konsumen dan menejemen pasar e. Berkembangnya UMKM bidang
f. Berkembangnya Kluster industri bidang
g. Terjalinnya hubungan pemasaran usaha besar- pengusaha kecil-menengah
h. Sarana dan prasarana transportasi antar moda industri dan pasar lancar
i. Perbaikan kualitas hidup kelompok miskin melalui peningkatan pendapatan
j. perbaikan kualitas hidup kelompok miskin melalui peningkatan pendapatan
k. Meningkatnya jumlah investasi swasta yang masuk
5. Misi Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UKMK) berbasis perdagangan dan industri pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian, dengan sasaran:
a. Lembaga Perbankan rakyat meningkat kemampuan permodalan dan pelayannannya
b. Berkembangnya Kluster industri
c. Tumbuhnya kemitraan dalam mengembangkan industri berbasis
potensi lokal
d. Berkembangnya industri kreatif berbasis pertanian
dengan dunia usaha dalam bentuk CSR
h. Meningkatnya jejaring pemasaran produk hasil Koperasi dan UMKM yang ditangani oleh pelaku dari dalam maupun dari luar Wonogiri i. Bertambahnya tempat-tempat (outlet) untuk pemasaran produk hasil
Koperasi dan UMKM dari kabupaten Wonogiri, baik di tingkat lokal, regional (1 provinsi) maupun tingkat nasional (lain provinsi)
6. Misi Mengembangkan kearifan lokal sebagai modal dasar membangun
masyarakat yang berakhlak mulia dalam berkompetisi di kehidupan ekonomi, sosial, dan politik sehingga terjaga kerukunan dan ketertiban masyarakat, dengan sasaran :
a. Terbangunnya solidaritas antar kelompok masyarakat dan toleransi antar umat beragama
b. Meningkatnya kepedulian masyarakat pada penyelenggaraan
governance
c. Masyarakat memiliki integritas untuk bekerja keras dan mengupayakan kehidupan yang lebih baik
d. Mendorong iklim yang mendukung masyarakat mentaati peraturan e. Budaya lokal daerah dikembangkan untuk pencitraan daerah
f. Berkembangnya potensi olah raga daerah sehingga mampu mempromosikan daerah tingkat regional, nasional, atau hingga internasional
g. Terwujudnya kecukupan dan ketersediaan rumah ibadah
h. Masyarakat berperilaku sopan, saling menghormati, dan tidak melakukan kekerasan pada yang lain
4. Perjanjian Kinerja (PK)
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2015
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA / OUTCOME TARGET
1 Terciptanya sistem
pengadaan/rekruitmen CPNS yang transparan dan akuntabel
1 Pengadaan CPNS yang transparan 200%
2 Penggunaan Website 40%
2 Terpenuhinya penempatan, mutasi, promosi pegawai sesuai analisis kebutuhan jabatan dan kompetensi
1 Rasio PNS kelulusan S1/S2/S3 65% 2 Penempatan pegawai sesuai analisis jabatan
dan kompetensinya
90%
3 Profesionalitas aparat desa 1 Penyelenggaraan administrasi desa benar dan tepat waktu
100%
2 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik
251 desa
4 Efektvitas fungsi lembaga perwakilan rakyat
1 Meningkatnya jumlah capaian kinerja Dewan yang ditandai dengan meningkatknya Indeks Kepuasan Masyarakat atas kinerja Dewan
12 kali
5 Menurunnya tingkat pelanggaran peraturan oleh aparatur maupun masyarakat
1 Penegakan Peraturan Per Undang-undangan
100 Obrik 10 aduan
2 LHP khusus DAK
2 LHP khusus pendapatan 6 Menurunnya Indeks Persepsi Korupsi
(Corruption Perception Index) di Kabupaten Wonogiri
1 Menurunnya Indek Persepsi Korupsi 0
7 Tersedianya sistem informasi publik yang aksesibel bagi semua kelompok masyarakat
1 Sistem informasi Manajemen Pemda 23 SKPD
2 Cakupan jangkauan media informasi publik di Kabupaten Wonogiri
190 Tower
8 Konsistensi dan harmonisasi pelaksanaan hukum (regulasi daerah) di masyarakat
1 Penegakan PERDA 80%
9 Tersedianya regulasi yang menjamin perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat secara berkualitas dan adil bagi semua kelompok masyarakat tanpa diskriminasi (pengarusutamaan pembangunan berkeadilan bagi semua)
1 Tersedianya regulasi/SOP/pelaksanaan teknis SPM Daerah dibidang pendidikan, kesehatan, pangan, papan yang adil bagi semua kelompok masyarakat tanpa diskriminasi
pemerintah dan pelaksana tehnisnya maupun organisasi mitra pemerintah di Kabupaten Wonogiri
2 Ketersediaan pelayanan perijinan terpadu 61 layanan 3 Rasio penduduk berKTP per satuan
penduduk (10.000 )
100%
4 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
73,85% 5 Penerapan KTP Nasional Sudah 11 Meningkatnya kualitas pelayanan yang
ditandai dengan indek kepuasan pengguna layanan dari masing-masing jenis layanan yang disajikan
1 Penerapan SPM dan Indikator Kunci 75%
12 Tersedianya regulasi yang kondusif bagi peningkatan kapasitas keuangan
1 Jumlah PERDA yang mendukung peningkatan kapasitas dan efisiensi keuangan daerah yang dihasilkan
1 buah
13 Meningkatnya pendapatan daerah 1 Peningkatan APBD 10%
2 Pertumbuhan PDRB 5,78
3 Laju inflasi kabupaten Wonogiri 4,50%
4 PDRB per Kapita
-5 Laporan Realisasi Anggaran 57
14 Efisiensi pembelajaan daerah 1 Pemenuhan sarana prasarana perkantoran 100%/65 SKPD 15 Peningkatan pengawasan dalam
pengelolaan keuangan
1 Opini pemeriksaan keuangan BPK WTP WTP
16 Peningkatan jumlah investasi pemerintah (di bidang ekonomi dan sosial)
1 Jumlah PERDA yang mendukung iklim usaha
1 buah
2 Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional)
0,227
3 Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan
89,42% 4 Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA)
1.260
5 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dlm juta rupiah
131.069
17 Akses dan Cakupan layanan pendidikan terjangkau semua kelompok masyarakat secara adil
1 Angka Partisipasi Kasar ( APK )
• PAUD 60%
• SD/MI/Paket A 100%
• SMP/MTs/Paket B 99%
• SMA/SMK/MA/Paket C 70% 2 Angka Partisipasi Murni ( APM )
• SD/MI/Paket A 97,95%
• SMP/MTs/Paket B 85%
• SMA/SMK/MA/Paket C 62% 3 Angka Putus Sekolah ( APS ):
• SD/MI 0,037%
• SMP/MTS 0,17%
5 Angka rata-rata lama sekolah 8,49
6 Jumlah perpustakaan 1
7 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 22.500 18 Kualitas dan mutu pendidikan (tenaga
kependidikan, prestasi sekolah, standar mutu sekolah)
1 Pendidikan Dasar
• Rasio ketersediaansekolah/penduduk usia sekolah
1 : 135
• Rasio guru/murid 1 : 20 • Rasio guru/murid per kelas rata-rata 1 : 17,8 2 Pendidikan Menengah
• Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
1 : 138
• Rasio guru/murid 1 : 20 • Rasio guru/murid per kelas 1 : 17,8 3 Angka Kelulusan ( AL )
• SD/MI 99,98%
• SMP/MTs 99,955%
• SMA/SMK/MA 99,55%
4 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D4 100% 19 Relevansi pendidikan dengan
penyediaan tenaga kerja terdidik sesuai kebutuhan lapangan kerja
1 Ketersediaan Jenis Pendidikan kecakapan hidup (non formal) di masyakarat bertambah
9 jenis
20 Akses dan Cakupan layanan kesehatan (daya tampung hunian, lingkungan dan keluarga, sarana-prasarana, kemampuan masyarakat mengakses kesehatan) meningkat
1 BOR 80%
2 LOS 6 hari
3 TOI 2,8 hari
4 BTO 48 Kali
5 Angka kematian bayi 12 / 1000 kelahiran 6 Persentase balita gizi buruk 1% 7 Rasio posyandu per satuan balita 1 : 30 8 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
satuan penduduk
0,34
9 Rasio Rumah Sakit per 1000 penduduk 0,0053 21 Kualitas dan mutu tenaga kesehatan 1 Rasio dokter per 1.000 penduduk 0,45
2 Rasio tenaga medis per satuan penduduk 75 22 Pemenuhan kebutuhan rumah terpenuhi 1 Terpugarnya rumah KK miskin 100 rumah/KK
2 Rumah layak huni 85%
3 Persentase luas pemukiman yang tertata 44% 23 Penurunan jumlah rumah tak layak huni 1 Meningkatnya rumah layak huni 1.000 KK
2 Rasio pemukiman layak huni 85% 24 Kecukupan kebutuhan sanitasi sehat dan
air bersih
1 Persentase penanganan sampah 85% 2 Persentase rumah tinggal bersanitasi 50% 3 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS)
per satuan penduduk
90%
4 Persentase Rumah Tangga ( RT ) yang menggunakan air bersih
26 Kecukupan kebutuhan pangan dan keberlanjutan ketersediaan cadangan pangan
1 Ketersediaan pangan utama 100% 2 Produktifitas padi atau bahan pangan utama
lokal lainnya per hektar
Padi : 55,9 Kw/Ha
Jagung : 56 Kw/Ha
Ubi kayu : 195 Kw/Ha Kacang tanah :
12,40 Kw/Ha 3 Cakupan bina kelompok tani 500 kelompok 27 Terjaganya kapasitas pemenuhan beban
kebutuhan keluarga
1 Rata-rata jumlah anak per keluarga 1 2 Cakupan Peserta KB Aktif 80,47 3 Meningkatnya peserta KB baru pria 2.000 4 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I
37,54
28 Partisipasi perempuan dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi pembangunan meningkat
1 Prosentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
0,69
2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta 0,44
3 Jumlah KDRT 0,00003
4 Prosentase jumlah tenaga kerja di bawah umur
0,048
5 Partisipasi angkatan kerja perempuan 85% 29 Terciptanya tata kota sesuai regulasi
RTRW
1 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
80%
2 Ketaatan terhadap RTRW 80% 3 Luas wilayah produktif 72,72% 4 Luas wilayah industri 4 Lokasi 5 Luas wilayah kebanjiran 101 desa 6 Luas wilayah kekeringan 9 Kecamatan 7 Luas wilayah perkotaan 48.095,84 Ha 30 Pengendalian konversi lahan produktif 1 Terfasilitasinya pengelolaan lahan dalam
upaya pelestariannya konservasi , rehabilitasi dan reklamasi .
200 Ha
2 Terfasilitasinya sarana pengembangan pelestarian lahan ( APPO, rumah kompos )
10 APPO, 2 rumah kompos 3 Terlaksananya peningkatan perlindungan
dan konservasi sumber daya alam
75%
31 Sarana dan prasarana kota berdaya dukung ekonomi, ramah lingkungan dan ramah diffabel.
1 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,01% 2 Panjang jalan dilalui roda 4 1.038,471 3 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
( > 40 Km/jam )
55%
4 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik -5 Rasio ketersediaan daya listrik 80% 6 Persentase Rumah Tangga yang
menggunakan listrik
89%
9 Jumlah surat kabar lokal 1 10 Jumlah penyiaran radio 12 32 Pengembangan sumber air yang mudah,
murah dan sehat
1 Rumah tangga pengguna air bersih dan sehat
70% 2 Persentase penduduk berakses air minum 70% 33 Tersedianya Ruang Terbuka Hijau
(RTH) untuk ruang interaksi publik
1 Pengelolaan ruang terbuka hijau ( RTH) 100%
34 Pengelolaan sumber daya alam yang menjaga keberlanjutan (sustainabilitas ) alam
1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 3 komposter 4.500 bibit 100 buah bipori
10 sumur 35 Terbentuknya kerjasama antar daerah
untuk mengoptimalkan potensi daerah dan pemasaran produk unggulan daerah
1 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
6% 2 Ekspor bersih perdagangan 155 milyar 3 Jumlah orang/barang melalui dermaga/
terminal per tahun
2.900.000
4 Produksi perikanan 3% / 7.630,25 ton
5 Cakupan bina kelompok nelayan 3% / 123 kelp
36 Pengembangan kerjasama antar daerah untuk pengelolaan sumber daya di wilayah perbatasan
1 Koordinasi kerjasama perbatasan sehingga Tidak terjadi konflik pengelolaan sumber daya di Wilayah perbatasan
1 kali
37 Berkembangnya ekonomi pasar tradisional, dalam hal Permodalan, Pelatihan, Pendampingan/rekayasa social, Pemasaran.
1 Meningkatnya Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
26 pasar yang tersebar di 25 kecamatan 2 Kerjasama Pemerintah dan pelaku usaha 4 kali
38 Berkembangnya UMKM dan Kluster industri
1 Pertumbuhan industri 1% 2 Cakupan bina kelompok pengrajin 900 KUMKM 3 Perkembangan kluster 25 Kec 39 Terjalinnya hubungan pemasaran usaha
besar- pengusaha kecil-menengah
1 Fasilitasi Kerjasama Usaha Besar dan UKM 1 kali 2 Pameran/Ekspo/CJIBF 5 kali
3 Peningkatan ekspor 5%
4 Peningkatan pemasaran hasil pertanian/perkebunan
75%
40 Sarana dan prasarana transportasi antar moda industri dan pasar lancar
1 Jumlah arus penumpang angkutan umum 2.900.000
2 Rasio ijin trayek
-3 Jumlah uji kir angkutan umum 5.000
4 Jumlah terminal bus 0
5 Pemasangan rambu rambu 3.500 41 Perbaikan kualitas hidup kelompok
miskin melalui peningkatan pendapatan
1 Pertumbuhan PDRB 5,78
2 Angka partisipasi angkatan kerja 75% 3 Angka sengketa pengusaha-pekerja per
tahun
7 Transmigrasi swakarsa 0 8 Rasio penduduk yang bekerja 97% 42 Meningkatnya jumlah investasi swasta
yang masuk
1 Jenis dan jumlah Bank dan cabang-cabangnya
10 2 Jenis dan jumlah perusahaan asuransi 2 3 Jumlah UKM dan BPR/LKM UKM 28.000/280 4 Jenis, kelas, dan jumlah restoran 53 5 Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel 27
6 Angka kriminalitas 0
7 Jumlah demo 9
8 Lama proses perijinan 3 - 15 hari 9 Jumlah dan macam pajak dan retribusi
daerah
Pajak Daerah 10 jenis Retribusi 1
jenis 10 Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha 1 11 Persentase desa berstatus swasembada
terhadap total desa
44%
12 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA )
1.260
13 Jumlah investasi berskala nasional (PMDN/PMA ) dalam juta rupiah
131.069
43 Lembaga Perbankan rakyat meningkat kemampuan permodalan dan pelayanannya
1 Jenis dan jumlah Bank dan Cabang 10 2 Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan
cabang
2
3 Jumlah BPR/LKM 22/75
44 Tumbuhnya kemitraan dalam mengembangkan industri berbasis potensi local ( pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan )
1 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri
-45 Meningkatnya pemasaran hasil industri pengolahan hasil pertanian dalam arti luas melalui paket wisata (agrowisata)
1 Kunjungan wisata 6 kegiatan 2 Kontribusi sektor perdagangan terhadap
PDRB
6% 3 Cakupan bina kelompok perdagangan/usaha
informal
100 kelompok
46 Meningkatnya jejaring pendanaan Koperasi dan UMKM dengan lembaga keuangan dan non keuangan perbankan
1 Persentase koperasi aktif 87% 2 Jumlah UKM Non BPR/LKM UKM 28.000 3 Jumlah Usaha Mikro dan kecil 27.000 47 Semakin bertambahnya pola – pola
kemitraan Koperasi dan UMKM dengan dunia usaha dalam bentuk CSR
1 Jumlah usaha mikro kecil yang mendpatkan CSR
12
2 Jumlah perusahaan yang memberi CSR 1 48 Meningkatnya jejaring pemasaran
produk hasil Koperasi dan UMKM yang ditangani oleh pelaku dari dalam maupun dari luar Wonogiri
1 Frekuensi pameran/Ekspo 5 2 Bertambahnya tempat tempat ( outlet ) untuk
pemasaran produksi hasil koperasi dan UMKM dari Wonogiri, baik ditingkat lokal, regional maupun nasional.
umat beragama
2 Jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk 125 3 Rasio Pos Siskamling per jumlah
desa/kelurahan
200
50 Meningkatnya kepedulian masyarakat pada penyelenggaraan governance
1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
75 desa/kel
2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 91,84% 3 Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial dan
jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS )
10 lembaga, 100 org PSM,
30 org KT, 30 org WPUS,
300 Togatama,
5 Posyandu aktif 100%
51 Masyarakat memiliki integritas untuk bekerja keras dan mengupayakan kehidupan yang lebih baik
1 PMKS yang memperoleh bantuan sosial 1.614 2 Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
411
52 Mendorong iklim yang mendukung masyarakat mentaati peraturan
1 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten
25 kecamatan
53 Budaya lokal daerah dikembangkan untuk pencitraan daerah
1 Jumlah grup kesenian 28 2 Jumlah gedung kesenian 1 3 Penyelenggaraan festifal seni dan budaya 2 54 Berkembangnya potensi olah raga
daerah sehingga mampu
mempromosikan daerah tingkat regional, nasional, atau hingga internasional
1 Jumlah organisasi pemuda 24 2 Jumlah kegiatan kepemudaan 10 3 Jumlah organisasi olah raga 30 4 Jumlah kegiatan olah raga 23 5 Jumlah lapangan olah raga 200 6 Jumlah gedung olah raga 35 55 Terwujudnya kecukupan dan
ketersediaan rumah ibadah
1 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 40%
56 Masyarakat berperilaku sopan, saling menghormati, dan tidak melakukan kekerasan pada yang lain
1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
28 kegiatan
30 | A. Capaian Indikator Kinerja
Pengukuran capaian kinerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan rencana tingkat capaian (target) masing-masing indikator kinerja dengan capaian kinerja nyata (realisasi), membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2015 dengan tahun sebelumnya, dan membandingkan antara realisasi tahun 2015 dengan target akhir RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015.
Capaian indikator kinerja Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 secara matrik adalah sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
Capaian 2015 Target
Akhir 2014 Target Realisasi Realisasi%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Pengadaan CPNS yang transparan 20,76% 200 - 0% 1450 0%
2. Penggunaan Website 33,85% 40% 0% 0% 100% 0%
3. Rasio PNS kelulusan S1/S2/S3 290,50% 65% 62,82% 96,65% 20% 483,25% 4. Penempatan pegawai sesuai analisis
jabatan dan kompetensinya
83,78% 90% 89,25% 99,17% 100% 99,17%
5. Penyelenggaraan administrasi desa benar dan tepat waktu
60% 100% 90% 90% 100% 90%
6. Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik
251 desa 251 desa 251 desa 100% 251 DESA 100%
7. Meningkatnya jumlah capaian kinerja Dewan yang ditandai dengan meningkatknya Indeks Kepuasan Masyarakat atas kinerja Dewan
9 kali 12 kali hearing
10 kali hearing
83,33% 95% 10,53%
8. Penegakan Peraturan Per Undang-undangan
50% 100 Obrik 100 Obrik 100% 200 Obrik 50% 17,78% 10 aduan 3 Aduan 30% 45 Aduan 6,67%
2 LHP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
9. Menurunnya Indek Persepsi Korupsi 0 0 0 0% 0
10. Sistem informasi Manajemen Pemda 30 SKPD 23 SKPD 23 SKPD 100% 60 SKPD 38,33% 11. Cakupan jangkauan media informasi
publik di Kabupaten Wonogiri
193 Tower 190 Tower 202 tower 106,32% 143 Tower 141,26%
12. Penegakan PERDA 52,94% 80% 52% 65% 90% 57,78%
13. Tersedianya regulasi/SOP/pelaksanaan teknis SPM Daerah dibidang pendidikan, kesehatan, pangan, papan yang adil bagi semua kelompok masyarakat tanpa diskriminasi
10 buah 4 buah - 0% 4 buah 0%
14. Ketersediaan Web site milik Pemerintah Daerah yang memuat informasi layanan pemerintah dan pelaksana tehnisnya maupun organisasi mitra pemerintah di Kabupaten Wonogiri
1 Web 1 Web 1 Web 100 % 1 Web 100 %
15. Ketersediaan pelayanan perijinan terpadu
66 Layanan 61 layanan 123 layanan
201,64% 61 layanan 201,64%
16. Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk (10.000 )
98,16% 100% 94,49% 94,49% 100% 94,49%
17. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
66,59% 73,85% 66,81% 90,47% 100% 66,81% 18. Penerapan KTP Nasional Sudah Sudah sudah terealisasi sudah diterapkan 19. Penerapan SPM dan Indikator Kunci 75% 75% 90% 120 % 80 % 112,50% 20. Jumlah PERDA yang mendukung
peningkatan kapasitas dan efisiensi keuangan daerah yang dihasilkan
2 buah 1 buah 0 0% 5 buah 0 %
21. Peningkatan APBD 222.794.110.241 10% 14,55% 145,5% 4.865.546.900
22. Pertumbuhan PDRB - 5,78 4,89 84,60% 5,78 84,60%
23. Laju inflasi kabupaten Wonogiri 5,99% 4,50% 2,13% 152,67% 4,50% 152,67% 24. PDRB per Kapita 9.354.359 - 20.801.435 2.561.742 812% 25. Laporan Realisasi Anggaran 57 57 57 100% 100% 100% 26. Pemenuhan sarana prasarana
perkantoran
65 SKPD 100%/65 SKPD
27. Opini pemeriksaan keuangan BPK WDP WTP WDP WTP 28. Jumlah Perda yang mendukung iklim
usaha
2 1 0 0% 3 0%
29. Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional)
0,227 0,227 0,222 102,20% 0,227 102,20%
30. Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan
89,42% 89,42% 86,91% 102,81% 89,42 102,81% 31. Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA)
32 |
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
32. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dlm juta rupiah
674.915 131.069 7.3 trilyun 5.569,59% 131.069 5.569,59 % 33. Angka Partisipasi Kasar (APK)
• PAUD 63,74% 60% 44,58% 74,3% 60% 74,3%
• SD/MI/Paket A 101,10% 100% 79,69% 79,69% 100% 79,69% • SMP/MTs/Paket B 100,52% 99% 103,9% 104,95% 92,50% 112,32% • SMA/SMK/MA/Paket C 76,96% 70% 79,6% 113,71% 70% 113,71% 34. Angka Partisipasi Murni (APM)
• SD/MI/Paket A 87,52% 97,95% 69,34% 70,79% 97,95% 70,79% • SMP/MTs/Paket B 75,83% 85% 74,64% 87,81% 92,50% 80,69% • SMA/SMK/MA/Paket C 49,96% 62% 54,9% 88,55% 63% 87,14% 35. Angka Putus Sekolah ( APS ):
• SD/MI 0,05% 0,037% 0,02% 145,95% 0,037% 145,95% • SMP/MTS 0,17% 0,17% 0,09% 147,06% 0,170% 147,06% • SMA/SMK 0,20% 0,52% 0,29% 144,23% 0,52% 144,23% 36. Angka melek huruf 99,82 99 99,9 100,91% 100 99,90% 37. Angka rata-rata lama sekolah 7 8,49 8,1 95,4% 9 90%
38. Jumlah perpustakaan 1 1 1 100% 1 100%
39. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
19.706 22.500 19.791 87,96% 24.000 82,46%
40. Pendidikan Dasar • Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah
1 : 74 1 : 135 1 : 149 89,63% 1 : 100 51%
• Rasio guru/murid 1 : 14 1 : 20 1 : 10 150% 1 : 20 150% • Rasio guru/murid per kelas rata-rata 1 : 14 1 : 17,8 1 : 19 97,5% 1 : 17,5 97,5% 41. Pendidikan Menengah
• Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
1 : 16 1 : 138 1 : 525 180,43% 1 : 135 188,89%
• Rasio guru/murid 1 : 07 1 : 20 1 : 7,9 160,5% 1 : 13 139,23% • Rasio guru/murid per kelas 1 : 09 1 : 17,8 1 : 3,9 178,09% 1 : 20 180,5% 42. Angka Kelulusan ( AL )
• SD/MI 99,72% 99,98% 99,7% 99,8% 99,99% 99,8%
• SMP/MTs 99,55% 99,955% 98,4% 98,5% 99,956% 98,5%
• SMA/SMK/MA 100% 99,55% 100% 100% 98,60% 100%
43. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D4 73% 100% 87,1% 87,1% 100% 87,1% 44. Ketersediaan Jenis Pendidikan
kecakapan hidup (non formal) di masyakarat bertambah
8 jenis 9 jenis 9 jenis 100% 8 jenis 112,50%
45. BOR 68,34% 80% 70,23% 87,79% 85% 82,62%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 49. Angka kematian bayi 6,61/1000
kelahiran
12/1000 kelahiran
9,15/1000 kelahiran
123,75% 12 123,75%
50. Persentase balita gizi buruk 0,63% 1% 0,53% 147% 0,50% 150% 51. Rasio posyandu per satuan balita 1 : 27 1 : 30 1 : 27 110% 1 : 30 110% 52. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
satuan penduduk
0,39 0,34 0,32 94,12% 1 : 32
53. Rasio Rumah Sakit per 1000 penduduk 0,01 0,0053 0,0067 73,58% 0,0053 73,58% 54. Rasio dokter per 100.000 penduduk 0,15 0,45 0,20 44,44% 0,45 44,44% 55. Rasio tenaga medis per satuan
penduduk
66,65 75 1,45 1,93% 75 1,93%
56. Terpugarnya rumah KK miskin 100 rumah/KK
100 Rumah 100 rumah/kk
100 % 4.380 kk miskin
4,3%
57. Rumah layak huni 57,79% 85% 83,48% 98,21% 96% 86,96% 58. Persentase luas pemukiman yang
tertata
95% 44% 44% 100% 80% 55%
59. Meningkatnya rumah layak huni 684 KK 1.000 KK 450 KK 45%
60. Rasio pemukiman layak huni - 85% 30,95% 36,41% 85% 36,41% 61. Persentase penanganan sampah 72% 85% 80,87% 95,14% 100% 80,87% 62. Persentase rumah tinggal bersanitasi 49,75% 50% 50,32% 100,64% 42% 119,81%
63. Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
79 % 90% 79% 87,78% 82% 96,34%
64. Persentase Rumah Tangga ( RT ) yang menggunakan air bersih
63,86% 70% 77,48% 110,69% 98% 79,06%
65. Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
68% 70% 71% 101,43% 70% 101,43%
66. Ketersediaan pangan utama 100% 100% 89% 89% 85% 104,71% 67. Produktifitas padi atau bahan pangan
utama lokal lainnya per hektar
Padi :
110,73% 55,9 kw/ha 110,73%
Jagung :
68. Cakupan bina kelompok tani 500 kelompok 69. Rata-rata jumlah anak per keluarga 0,94 1 belum ada
data
- 1
34 |
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
72. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
33,61 37,54 33,58 89,45%
73. Prosentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
0,48 0,69 0,46 66,67% 0,73 63,01%
74. Partisipasi perempuan di lembaga swasta
0,52 0,44 0,54 122,73% 0,44 122,73%
75. Jumlah KDRT 0,000077 0,00003 0,000017 143,33% 0,00003 143,33% 76. Prosentase jumlah tenaga kerja di
bawah umur
0,054 0,048 0,056 83,33% 0,048 83,33% 77. Partisipasi angkatan kerja perempuan 0,0094% 85% 95,94% 112,87% 100% 95,94% 78. Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan sumber mata air
- 80% 120% 150% 100% 120%
79. Ketaatan terhadap RTRW 80% 80% 80% 100% 80% 100% 80. Luas wilayah produktif 72,72% 72,72% 72,72% 100% 72,72% 100% 81. Luas wilayah industri 4 lokasi 4 Lokasi 4 Lokasi 100% 4 lokasi 100% 82. Luas wilayah kebanjiran 101 desa 101 desa 101 desa 100% 4 desa 100% 83. Luas wilayah kekeringan 9 Kec. 9 Kec. 9 Kec. 100% - % 84. Luas wilayah perkotaan 48.095,84
Ha 85. Terfasilitasinya pengelolaan lahan
dalam upaya pelestariannya konservasi, rehabilitasi dan reklamasi .
200 Ha 200 Ha 4000 Ha 2.000% 800 Ha 500%
86. Terfasilitasinya sarana pengembangan pelestarian lahan ( APPO, rumah
87. Terlaksananya peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam
- 75% 89,20% 118,93%
88. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
0,00003% 0,01% 0,27% 2.700% 0,012% 2.250% 89. Panjang jalan dilalui roda 4 1.038,47 1.038,471 1.038,471 100%
90. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 Km/jam )
61,85% 55% 55,11% 100,20% 60,70% 90,79%
91. Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
67,41% - - - 88% %
92. Rasio ketersediaan daya listrik 112,93% 80% 112,63% 140,79% 85% 132,51% 93. Persentase Rumah Tangga yang
menggunakan listrik
87,62% 89% 92,06% 103,44% 85% 108,31%
94. Jumlah jaringan komunikasi 182 174 174 100% 21/9 0,43% 95. Jumlah surat kabar nasional 12 12 4 30% 9 44,44%
96. Jumlah surat kabar lokal 12 1 9 900% 9 100%
97. Jumlah penyiaran radio 15 12 10 83,33% 8 125%
98. Rumah tangga pengguna air bersih dan sehat
63,86% 70% 77,48% 110,69% 62% 124,97%
99. Persentase penduduk berakses air minum
48,45% 70% 61,48% 87,83% 65% 94,58% 100. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 80% 100% 100% 100% 80% 125% 101. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 3
komposter
- 0% 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 4.500 bibit 107.900
bibit
2.397,78% 4.500 bibit 2.397,78 % 10 sumur 280 sumur 2.800% 10 sumur 2.800% 102. Kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB
5,65% 6% 15,8% 263,33% 4.297.210.000
103. Ekspor bersih perdagangan 188,88 milyar
155 milyar 341 milyar 220% naik 25% 104. Jumlah orang/barang melalui dermaga/
terminal per tahun
2.864.131 2.900.000 789.358 27,22% 432.000 182,72%
105. Produksi perikanan 5.000,25 ton
106. Cakupan bina kelompok nelayan 102 kelp 3% / 123 kelp
129 klp 104,88%
107. Koordinasi kerjasama perbatasan sehingga Tidak terjadi konflik pengelolaan sumber daya di Wilayah perbatasan
6 Kali 1 kali 8 kali 133,33% 1 800%
108. Meningkatnya Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
109. Kerjasama Pemerintah dan pelaku usaha
- 4 kali - - 14 keg
-110. Pertumbuhan industri 0,31% 1% 3% 300% 25 kec
111. Cakupan bina kelompok pengrajin 950 KUMKM
112. Perkembangan kluster 25 Kec 25 Kec 25 Kec 100% 4 kali 113. Fasilitasi Kerjasama Usaha Besar dan
UKM
1 kali
114. Pameran/Ekspo/CJIBF 4 / 1 kali 5 kali 5 kali 100%
115. Peningkatan ekspor 5% naik 25%
116. Peningkatan pemasaran hasil pertanian/perkebunan
75% 100%
117. Jumlah arus penumpang angkutan umum
2.864.131 2.900.000 789.358 27,22% 182.000 433,71%
118. Rasio ijin trayek 0,0000789 - 0 0% 0,00123 0%
119. Jumlah uji kir angkutan umum 5.892 5.000 6.228 124,56% 5.200 119,77%
120. Jumlah terminal bus 24 0 24 % 25 96%
121. Pemasangan rambu rambu 111 3.500 1.240 35,43% 35%
122. Pertumbuhan PDRB - 5,78 4,89 84,60 5,78 84,60%
123. Angka partisipasi angkatan kerja 71,52% 75% 71,95% 83,66% 86% 83,16% 124. Angka sengketa pengusaha-pekerja per
tahun
0,14% 0,25% 0% 200% 0,25% 200%
36 |
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
127. Tingkat pengangguran terbuka 3,45% 3,25 % 3,37% 96,31% 3% 87,67%
128. Transmigrasi swakarsa 0 0 0 0% 10KK 0%
129. Rasio penduduk yang bekerja 96,60% 97% 96,63% 99,62% 96,66% 99,97% 130. Jenis dan jumlah Bank dan
cabang-cabangnya
25 10 - 0% 10 0%
131. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi 2 2 - 0% 2 0% 132. Jumlah UKM dan BPR/LKM UKM 28.000/280 27.258/70 97,35%/25
%
99.800/22/ 66
27,32%/ 318,18% 133. Jenis, kelas, dan jumlah restoran 53 68 128,31% 35 194,29% 134. Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/
hotel
25 27 27 100% 18 150%
135. Angka kriminalitas 0 0 0 100% 0 100%
136. Jumlah demo 0 9 1 188,89% 8 200%
137. Lama proses perijinan 3 - 15 hari 3 - 15 hari 1 - 7 hari 160% 4 - 14 162,5% 138. Jumlah dan macam pajak dan retribusi
daerah
139. Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
2 1 0 0% 3 0%
140. Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa
43,53% 44% 44% 100% 90% 48,89%
141. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA )
867 1.260 1.162 92,22% 1.260 92,22%
142. Jumlah investasi berskala nasional (PMDN/PMA ) dalam juta rupiah
674.915 131.069 7,3 trilyun 5.569,59% 131.069 5.569,59 % 143. Jenis dan jumlah Bank dan Cabang 25 10 - 0% 10 0% 144. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi
dan cabang
2 2 - 0% 2 0%
145. Jumlah BPR/LKM 22/283 22/75 - 0% 22/66 0%
146. Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri
-147. Kunjungan wisata 6 Kegiatan 6 kegiatan 6 Keg 100% 8 keg 75% 148. Kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB
13,13 % 6% 15,16 % 252,67% 4.297.210.000
149. Cakupan bina kelompok perdagangan/usaha informal
150. Persentase koperasi aktif 91,88% 87% 92,01% 105,76% 84% 109,54% 151. Jumlah UKM Non BPR/LKM UKM 27.244 28.000 -
-152. Jumlah Usaha Mikro dan kecil 26.878 27.000 26.892 99,6% 153. Jumlah usaha mikro kecil yang
mendapatkan CSR
- 12 12 100%
154. Jumlah perusahaan yang memberi CSR
- 1 1 100%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 156. Bertambahnya tempat tempat
( outlet ) untuk pemasaran produksi hasil koperasi dan UMKM dari Wonogiri, baik ditingkat lokal, regional maupun nasional.
1 1 1 100% 1 100%
157. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk.
47 25 47 188% 30 156,67%
158. Jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk
120 125 107 85,60% 125 85,60%
159. Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
14 200 200 100% 20 1.000%
160. Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
75 desa/kel 75 desa/kel 150 desa/kel
200% 294 desa/kel
51,02%
161. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 8,50% 91,84% 91 kelompok
8,50% 162. Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial
dan jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS )
8 lembaga 10 lembaga UKS
10 lembaga UKS
100% 10 lembaga 100%
30 org
66,67% 190 org KT 10,53% 30 org
100% 120 org WPUKS
11 Pensos 5 Pensos 5 Pensos 100% 15 Pensos 33,33% 1 TMP 1 TMP/ 294
org PSKS
1 TMP 100% 1 TMP 100%
163. PKK Aktif 90,05% 91% 91% 100% 68% 133,82%
164. Posyandu aktif 100% 100% 100% 100% 96% 104,17%
165. PMKS yang memperoleh bantuan sosial
16.819 1.614 112.331 6.959,79% 26.848 418,40% 166. Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
928 411 1.246 303,16% 21.007 5,93%
167. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 ( Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten
168. Jumlah grup kesenian 693 28 693 2.475% 30 2.310%
169. Jumlah gedung kesenian 1 1 1 100% 3 33,33%
170. Penyelenggaraan festival seni dan budaya
1 2 2 100% 50 4%
38 |
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
175. Jumlah lapangan olah raga 206 200 206 103%
176. Jumlah gedung olah raga 231 35 231 660% 35 660% 177. Rasio tempat ibadah per satuan
penduduk
38,21% 40% 0% 0 % 1:150
178. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
4 keg 28 keg 22 keg 78,57% 50 keg 44%
179. Kegiatan pembinaan politik daerah 4 Keg 9 keg 9 Keg 100% 42 keg 21,43% 180. Angka kriminalitas tertangani 88% 100% 0% 0% 85% 0%
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam sub bab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan per sasaran strategis. Beberapa sasaran strategis yang terkait digabungkan menjadi satu dalam analisis ini.
1. Sasaran : Terciptanya sistem pengadaan/rekruitmen CPNS yang transparan dan akuntabel
Tabel 3.2 Rencana dan Realisasi Capaian Terciptanya sistem pengadaan/rekruitmen CPNS yang transparan dan akuntabel
No Indikator Capaian
2014
2015 Target
Akhir RPJMD
(2015)
Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%) Target Realisasi %
Realisasi
1. Pengadaan CPNS yang transparan 20,76% 200 - 0% 1450 0% 2. Penggunaan Website 33,85% 40% 0% 0% 100% 0%
Dari pengukuran indikator kinerja nomor 1 tergambar bahwa pada tahun 2015 ini ditargetkan 200 orang namun realisasinya 0 (0%). Hal ini diakibatkan oleh adanya peraturan dari pemerintah pusat terkait pembatasan pengadaan CPNS, sehingga pada tahun 2015 ini Pemerintah Kabupaten Wonogiri tidak mendapat formasi untuk pengadaan CPNS.
Sedangkan pengukuran indikator kinerja nomor 2 yaitu Penggunaan Website, capaian kinerja Penggunaan Website pada tahun 2015 ini tidak ada
penambahan, karena tidak adanya formasi penerimaan CPNS yang
- Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
- Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
- Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Permasalahan :
- Dengan adanya pembatasan dari Pemerintah Pusat terhadap pengadaan
CPNS di Daerah, serta semakin tingginya PNS yang pensiun di Kabupaten Wonogiri, sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi di masing-masing SKPD, sehingga mengakibatkan kurang
optimalnya kualitas pelayanan kepada masyarakat, serta kurang maksimalnya pencapaian target dari program dan kegiatan.
- Masih rendahnya pemahaman mengenai pentingnya penggunaan website
sebagai sarana penyebarluasan informasi secaraonline.
Solusi :
- Mengoptimalkan semua aparatur yang ada di masing-masing SKPD
dengan peningkatan kemampuan SDM aparatur serta penataan ulang masing-masing jabatan agar sesuai dengan kemampuan / kompetensinya. - Melakukan edukasi yang lebih terfokus tentang pentingnya keterbukaan
informasi publik.
2. Sasaran : Terpenuhinya penempatan, mutasi, promosi pegawai sesuai
analisis kebutuhan jabatan dan kompetensi
Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Capaian Terpenuhinya penempatan, mutasi, promosi pegawai sesuai analisis kebutuhan jabatan dan kompetensi
No Indikator Capaian2014
2015 Target
Akhir RPJMD
(2015)
Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%) Target Realisasi Realisasi%
1 Rasio PNS kelulusan S1/S2/S3 290,50% 65% 62,82% 96,65% 20% 483,25% 2 Penempatan pegawai sesuai analisis
jabatan dan kompetensinya
83,78% 90% 89,25% 99,17% 100% 99,17%
40 | 2015 sudah melampaui target yang diharapkan pada akhir RPJMD yaitu 20% atau jika dipersentasikan adalah 483,25%.
Dari pengukuran kinerja sasaran 2 pada indikator kinerja kedua yaitu
Penempatan pegawai sesuai analisis jabatan dan kompetensinyadengan capaian kinerja sebesar 99,17% dari target sebesar 90% dan realisasi
sebesar 89,25% sehingga persentase realisasinya sebesar 98,56%. Jika
dibandingkan dengan target RPJMD 2015 sebesar 100% maka capaian kinerja pada tahun 2015 ini sebesar 99,17%.
Pencapaian kinerja pada kedua indikator di atas dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
- Minimnya alokasi anggaran untuk peningkatan kompetensi aparatur melalui tugas belajar maupun ijin belajar. Pada saat ini masih tergantung pada pihak ke-3 sebagai penyandang dana (Bappenas dan Star BPKP, Kementerian Pendidikan, dan pegawai yang bersangkutan. Pemerintah Kabupaten Wonogiri baru bisa memberikan bantuan biaya hidup maupun penunjang saja belum bisa menyentuh pada biaya pendidikan secara menyeluruh.
- Adanya pemetaan dan semakin intensnya dalam penataan kembali PNS agar lebih sesuai antara jabatan dengan kompetensinya
Sedangkan beberapa program pendukungnya antara lain :
- Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
- Program Pembinaan Dan Pengembangan Aparatur
Permasalahan :