• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran : Terbangunnya solidaritas antar kelompok masyarakat dan toleransi antar umat beragama

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

49. Sasaran : Terbangunnya solidaritas antar kelompok masyarakat dan toleransi antar umat beragama

Tabel 3.52 Rencana dan Realisasi Capaian Terbangunnya solidaritas antar kelompok masyarakat dan toleransi antar umat beragama

No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Target Akhir RPJMD (2015) Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%) Target Realisasi % Realisasi 1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja

per 10.000 Penduduk.

47 25 47 188% 30 156,67%

2 Jumlah Linmas per jumlah 10.000 penduduk

120 125 107 85,60% 125 85,60% 3 Rasio Pos Siskamling per jumlah

desa/kelurahan

14 200 200 100% 20 1.000%

Berdasarkan pengukuran kinerja pada sasaran Terbangunnya

solidaritas antar kelompok masyarakat dan toleransi antar umat beragama,Capaian kinerja Tahun 2015 Jumlah Linmas per 10.000 penduduk target 125, sedangkan realisasi 107 adanya penurunan disebabkan karena sebagian besar anggota linmas umurnya rata-rata diatas 50 tahun dan belum ada regenerasi keanggotaan, jumlah Linmas sampai dengan tahun 2015 sejumlah 6906 orang. Untuk Anggaran Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan khususnya kegiatan Operasional Pemberdayaan Pos kamling terealisasi 100 % sesuai target dan sesuai Keputuan Bupati Wonogiri Nomor 186 Tahun 2015 tentang Penetapan lokasi dan Alokasi Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa untuk pemberdayaan Pos Kamling Tahun 2015, sedangkan capaian kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat untuk

98 | dengan kegiatan Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri Tahun 2015

Sedangkan program-program pendukung pencapaian sasaran di atas adalah :

- Program Peningkatan Kapasitas SDM

- Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

- Program Pemeliharaan Keamanan, Ketenteraman, Ketertiban Masyarakat,

dan Pencegahan Tindak Kriminal

- Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan

Keamanan

Permasalahan :

- Personil Linmas Kabupaten hanya 46 personil tidak sebanding dengan luasnya daerah operasional

- Tahapan kegiatan Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati berlangsung selama 3 (tiga) bulan khususnya jadwal kampanye kebanyakan dilakukan secara tentative

Solusi :

- Melaksanakan pembagian personil yang ada dengan pengurangan personil pada masing-masing tim

- Mengoptimalkan tugas dan fungsi Kasi Trantib Kecamatan se Kabupaten Wonogiri dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

- Memberdayakan anggota Satlinmas Desa / Kelurahan dalam membantu tugas-tugas Kantramtibmas

50.Sasaran : Meningkatnya kepedulian masyarakat pada penyelenggaraan

governance

Tabel 3.53 Rencana dan Realisasi Capaian Meningkatnya kepedulian masyarakat pada penyelenggaraan governance

No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Target Akhir RPJMD (2015) Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%) Target Realisasi Realisasi%

1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) 75 desa/kel 75 desa/kel 150 desa/kel 200% 294 desa/kel 51,02%

PSM PSM PSM / 2 kube

PSM 20 org KT 30 org KT 20 org KT /

2 kube 66,67% 190 org KT 10,53% 30 org WPUS 30 org WPUKS 30 org WPUKS / 3 kube 100% 120 org WPUKS 25% 837 Togatoma 300 Togatama 498 PSKS Togatama 166% 1.490 Togatoma 33,42% 5 PA 7 PA 7 PA 100% 11 Pensos 5 Pensos 5 Pensos 100% 15 Pensos 33,33% 1 TMP 1 TMP/ 294 org PSKS 1 TMP 100% 1 TMP 100% 4 PKK Aktif 90,05% 91% 91% 100% 68% 133,82% 5 Posyandu aktif 100% 100% 100% 100% 96% 104,17%

Berdasarkan pengukuran indikator kinerja sasaran Meningkatnya kepedulian masyarakat pada penyelenggaraan governance, pada

indikator kinerja Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga

pemberdayaan masyarakat (LPM) dari 75 desa/kel target tahun 2015 yang ditetapkan terealisasi 150 desa/kel dengan persentase sebesar 200% hal ini berarti melampaui target, tetapi tidak dapat mencapai target akhir RPJMD sebesar 294 desa/kel. Untuk indikator kinerja Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK pada tahun 2015 ini berhasil mencapai realisasi sebanyak 91 kelompok, namun dari realisasi ini tidak bisa diukur persentase realisasi tahun 2015 dan capaian di akhir target RPJMD karena perbedaan satuan yang disebabkan oleh penyesuaian rumus penghitungan pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Untuk indikator kinerja PKK Aktif dan Posyandu Aktif

berhasil mencapai target yang ditentukan dengan persentase realisasi sebesar 100%, selain itu juga telah melebihi target akhir RPJMD. Indikator

kinerja Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial dan jumlah Potensi

Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS ) dari realisasi tahun 2015 yang terdapat LKS/PSKS yang jumlahnya di bawah target tahun 2015 yaitu jumlah PSM dan Karang Taruna.

Program-program pendukung capaian kinerja di atas adalah :

- Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya

100 | Narkoba, dan penyakit sosial lainnya)

- Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

- Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

51.Sasaran : Masyarakat memiliki integritas untuk bekerja keras dan

mengupayakan kehidupan yang lebih baik

Tabel 3.54 Rencana dan Realisasi Capaian Masyarakat memiliki integritas untuk bekerja keras dan mengupayakan kehidupan yang lebih baik

No Indikator Kinerja Capaian2014

2015 Target Akhir RPJMD (2015) Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%) Target Realisasi % Realisasi

1 PMKS yang memperoleh bantuan sosial

16.819 1.614 112.331 6.959,79% 26.848 418,40% 2 Penanganan penyandang masalah

kesejahteraan sosial

928 411 1.246 303,16% 21.007 5,93%

Dari 2 (dua) indikator kinerja pada sasaran Masyarakat memiliki integritas untuk bekerja keras dan mengupayakan kehidupan yang lebih baik, realisasinya melebihi target tahun 2015, pada indikator kinerja PMKS yang memperoleh bantuan sosial, melebihi target tahun 2015 dan target akhir RPJMD, dari target sebanyak 1.614 orang, tahun 2015 realisasinya sebanyak 112.331 orang dengan persentase realisasi 6.959,79%. Realisasi ini dibandingkan dengan target akhir RPJMD tercapai sebesar 418,40%.

Sedangkan pada indikator kinerja Penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial, dari target tahun 2015 sebesar 411 orang, tercapai realisasi 1.246 orang, hal ini mengalami peningkatan yang tinggi jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014, selain itu juga telah melebihi target tahun 2015 dan target akhir RPJMD.

Program-program yang mendukung keberhasilan sasaran ini adalah :

- Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya

- Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

- Program Pembinaan Anak Terlantar

- Belum adanya kapastian realisasi kegiatan APBN yang akan didampingi dengan dana APBD Kabupaten Wonogiri, sehingga sampai batas akhir tahun anggaran 2015 kegiatan pendampingannya tidak dapat realisasi, yaitu pendampingan Bantuan Mobil Rescue Tactical Unit (RTU) dan Dapur Umum Lapangan (DUMLAP) Kabupaten Wonogiri.

- Mayoritas 33 kegiatan mempunyai obyek belanja ataupun nomenklatur

kegiatan yang bersifat bantuan fasilitas (bantuan keuangan / modal usaha (stimulan) untuk orang, keluarga, kelompok masyarakat dan atau organisasi / yayasan yang menangani permasalahan sosial), yang lebih tepat jika kegiatan dan atau obyek belanja menjadi Bantuan Sosial. Hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan Permendagri Tahun 2011 tanggal 27 Juni 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial serta Permendagri No. 39 Tahun 2012 tanggal 21 Mei 2012 tentang Perubahan Permendagri No. 32 Tahun 2011.

Solusi :

- Peningkatan sinergis pelaksanaan program kegiatan APBN,APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Wonogiri.

- Peningkatan konsolidasi dalam proses perencanaan dan koordinasi

pelaksanaan program kegiatan dengan stakeholder.

- Pelaksanaan 33 kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan, kecuali obyek belanja fasilitasi tidak direalisasikan.

52.Sasaran : Mendorong iklim yang mendukung masyarakat mentaati peraturan

Tabel 3.55 Rencana dan Realisasi Capaian Mendorong iklim yang mendukung masyarakat mentaati peraturan

No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Target Akhir RPJMD (2015) Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%) Target Realisasi % Realisasi 1 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 ( Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten 25 kecamatan 25 kecamatan 13 Kecamatan 52% 25 Kec 52%

Dari pengukuran indikator kinerja sasaran strategisMendorong iklim yang mendukung masyarakat mentaati peraturan tergambar bahwa,

102 | sebesar 52%.

Program-program kegiatan yang berkaitan dengan indikator kinerja di atas adalah :

- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia

- Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

- Program Pemeliharaan Keamanan, Ketenteraman, Ketertiban Masyarakat, dan Pencegahan Tindak Kriminal

- Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Menjaga Ketertiban dan

Keamanan

Secara umum capaian program telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan target kinerja namun ada 1 (satu) program yang tidak maksimal dilaksanakan yaitu Program Pemeliharaan Keamanan, Ketentraman, Ketertiban Masyarakat dan Pencegahan Tindak Kriminal karena masih adanya pelanggaran PKL yang menempati tempat -tempat yang dilarang dan masih adanya pengamen dijalanan atau tempat-tempat yang dapat mengganggu keamanan/ kenyamanan pengguna jalan, untuk angka kriminalitas tidak bisa menyajikan data karena bukan kewenangan Satpol PP.

Permasalahan :

- Belum adanya Perda yang mengatur Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dan masih minimnya jumlah PPNS sehingga belum dapat melakukan penyidikan dan proses Hukum bagi para pelanggar

Solusi :

- Penyusunan Raperda Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat - Mendorong SKPD terkait untuk mengusulkan Peraturan Daerah yang

berhubungan dengan tupoksinya

- Meningkatkan kualitas SDM aparatur Satpol PP melalui berbagai pelatihan dan pembekalan Ke Satpol PP an

- Memaksimalkan Sarpras yang ada dan mengusulkan penambahan Sarpras baik melalui APBD maupun DAK

No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Target Akhir RPJMD (2015) Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%) Target Realisasi % Realisasi

1 Jumlah grup kesenian 693 28 693 2.475% 30 2.310%

2 Jumlah gedung kesenian 1 1 1 100% 3 33,33%

3 Penyelenggaraan festival seni dan budaya

1 2 2 100% 50 4%

Dari pengukuran indikator kinerja sasaran Budaya lokal daerah dikembangkan untuk pencitraan daerah dapat dijelaskan bahwa dari 3 (tiga) indikator kinerja semuanya mencapai target tahun 2015, bahkan 1 (satu) indikator kinerja mempunyai capaian yang sangat jauh jika dibandingkan dengan target yang ditentukan baik itu target tahun 2015 maupun target akhir RPJMD, yaitu indikator kinerjaJumlah grup kesenian.

Pada indikator kinerja Jumlah gedung kesenian dan

Penyelenggaraan festival seni dan budaya walaupun terpenuhi target tahun 2015, tetapi belum dapat mencapai target akhir RPJMD.

Program-program untuk mendukung sasaran Budaya lokal daerah

dikembangkan untuk pencitraan daerahadalah :

- Program Pengembangan Nilai Budaya

- Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

- Program Pengelolaan Keragaman Budaya

- Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

Permasalahan :

- Kurangnya sumber daya manusia yang mengampu bidang kebudayaan

- Belum adanya sarana dan prasarana gedung kesenian sebagai ajang kreatifitas

Solusi :

104 | No Indikator Kinerja Capaian

2014 2015 Target Akhir RPJMD (2015) Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%) Target Realisasi % Realisasi

1 Jumlah organisasi pemuda 30 24 30 125% 206 14,56% 2 Jumlah kegiatan kepemudaan 10 10 10 100% 15 66,67% 3 Jumlah organisasi olah raga 30 30 33 110% 7 471,43% 4 Jumlah kegiatan olah raga 35 23 35 152,17% 15 233,33% 5 Jumlah lapangan olah raga 206 200 206 103%

6 Jumlah gedung olah raga 231 35 231 660% 35 660%

Berdasarkan pengukuran indikator kinerja sasaran Berkembangnya potensi olah raga daerah sehingga mampu mempromosikan daerah tingkat regional, nasional, atau hingga internasional dapat disimpulkan bahwa dari 6 (enam) indikator kinerja seluruhnya mencapai target tahun 2015 yang ditetapkan, bahkan 5 (lima) indikator kinerja yang melebihi target tahun 2015. Selain itu dibandingkan dengan target akhir RPJMD, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yang realisasinya melebihi target akhir RPJMD.

Program-program yang mendukung sasaran ini antara lain :

- Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

- Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

- Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan

Kecakapan Hidup Pemuda

- Program Pengembangan Kebijakan dan Pengembangan Olah Raga

- Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

- Program Pembibitan, Pembinaan, Pemanduan serta Pemasyarakatan

Permasalahan :

- Belum adanya keberpihakan alokasi penganggaran / pendanaan terhadap

program pembangunan kepemudaan

- Potensi yang dimiliki oleh para pemuda sampai saat ini belum

dikembangkan secara optimal

- Belum adanya partisipasi aktif masyarakat dalam program pembangunan kepemudaan

- Pengaruh budaya asing terhadap perilaku pemuda

- Pemuda makin acuh terhadap budaya bangsa dan nilai-nilai lokal

- Merosotnya rasa nasionalisme dan kebangsaan sebagai suatu bangsa di kalangan pemuda dan cenderung dimanfaatkan untuk kepentingan politik sesaat

- Trend perilaku pemuda yang destruktif

- Atlet berprestasi di tingkat internasional belum mendapat jaminan pekerjaan

- Minimnya sarana olah raga

- Belum tercukupinya alokasi anggaran untuk kegiatan olah raga

Solusi :

- Mengupayakan pemberian pemahaman terhadap pihak pengambil

kebijakan penganggaran sehingga paham akan pentingnya pembangunan kepemudaan

- Mengupayakan pembentukan wadah dalam bentuk pelayanan

kepemudaan untuk menampung semua potensi pemuda yang dapat berguna bagi pembangunan nasional

- Mengupayakan koordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan

memberikan penjelasan tentang pentingnya program pembangunan kepemudaan

- Mengupayakan peningkatan kualitas daya saing pemuda dalam

mengakses pasar kerja, kesempatan usaha dan kewirausahaan pemuda

- Menjalin koordinasi dan sinkronisasi dari beberapa lembaga yang

menangani pembinaan kepemudaan sebagai upaya meminimalisir pemuda dari pengaruh destruktif dan lost generation dengan peningkatan iman dan takwa pemuda

- Mendukung situasi yang kondusif sehingga menurunnya pergeseran

angtar golongan, agama, dan OKP

- Menjalin koordinasi dan sinkronisasi dari beberapa lembaga yang

menangani pembinaan kepemudaan sebagai pelaksana pembinaan kepemudaan yang berjalan secara efektif dan sistematik

106 | 55.Sasaran : Terwujudnya kecukupan dan ketersediaan rumah ibadah

Tabel 3.58 Rencana dan Realisasi Capaian Terwujudnya kecukupan dan ketersediaan rumah ibadah

No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Target Akhir RPJMD (2015) Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%) Target Realisasi % Realisasi 1 Rasio tempat ibadah per satuan

penduduk

38,21% 40% 0% 0 % 1:150

Dari pengukuran kinerja sasaran Terwujudnya kecukupan dan

ketersediaan rumah ibadah untuk indikator Rasio tempat ibadah per satuan pendudukpada tahun 2015 ini belum dapat memenuhi target yang ditetapkan sebesar 40%.

Pada akhir 2015 ini tidak ada penambahan jumlah tempat ibadah, mulai akhir tahun 2014 jumlah tempat ibadah sesuai agama adalah berturut-turut sebagai berikut : Masjid sebanyak 2.345, mushola sebanyak 1.556, gereja sebanyak 94, pura sebanyak 1, dan vihara sebanyak 19.

Program pendukung sasaran ini adalah Program Peningkatan Pengamalan Agama.

Permasalahan :

- Menurunnya capaian kinerja tahun 2015 karena tidak pahamnya para calon penerima dengan adanya aturan baru yaitu UU Nomor 23 Tahun 2014 yang mensyaratkan berbadan hukum Indonesia.

Solusi :

- Mengadakan sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat.

56.Sasaran : Masyarakat berperilaku sopan, saling menghormati, dan tidak