• Tidak ada hasil yang ditemukan

saatnya mendidik diri sendiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "saatnya mendidik diri sendiri"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Nasional

(2)
(3)

Edisi F

ebruari 2015 / R

abi

’ul ak

hir - Jumadil A

wal 1436 H

Pemberi Beasiswa Yatim Terbanyak 2011 Certificate No: 10071

ISO 9001:2008

atim Mandiri Juni 2016 / S

yab

an - Ramadhan 1437 H

Bolehkan Anak Yatim Menerima Zakat

Mengajari Anak Berpuasa

Saatnya Mendidik

Diri Sendiri

Tubuh Bugar, Puasa Lancar

ü

(4)

Surat Pembaca

Dewan Redaksi : Sumarno, Yusuf Zain, Bimo Wahyu, Sodikin, Andriyas Eko V, Zaini Faisol, Imam Solikin Pemimpin Umum : Zaini Faisol

Wakil Pemimpin Umum : Shiddiq Baihaqi

E-Mail : redaksi@yatimmandiri.org

ISSN : 1410-542X HEAD OFFICE Graha Yatim Mandiri Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya 60232 Telp.(031) 8283488 (Hunting) Fax.(031) 8291757

Website: www.yatimmandiri.org Email: info@yatimmandiri.org

SURAT DONATUR Para Donatur yang budiman,bila anda ingin memberikan masukan atau usulan terhadap Majalah Ya m Mandiri, silakan kirimkan via

E-mail : redaksi@ya mmandiri.org SMS Center : 0856 4844 3000 Blackberry : 286E4BA9

Facebook : Majalah Ya m Mandiri

Liya Yusnita

Alhamdulillah Yatim Mandiri bisa menyalurkan

amanah donatur dengan baik. Trima kasih Yatim

Mandiri semoga berkah buat semuanya.

Saksikan Liputan Berita dan Tausyiah di Yatim Mandiri TV Channel dengan subcribe di:

atau ketik : www.youtube.com/yatimmandiritv

Cahyo Butsianto

Selamat & Sukses Yatim Mandiri semoga konsisten

dalam mengemban amanah menebar manfaat

memandirikan anak2 yatim dhuafa Indonesia

Agung Heru Setiawan

Kami mengucapkan selamat dan sukses atas

disahkannya Yatim Mandiri menjadi Lembaga Amil

Zakat Nasional, semoga semakin produktif dalam

kesejahteraan ummat.

MISI

1. Membangun nilai-nilai kemandirian ya m dhuafa 2. Meningkatkan per sipasi masyarakat dan dukungan

sumberdaya untuk kemandirian ya m dan dhuafa 3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi.

VISI

Menjadi Lembaga Terpercaya dalam Membangun Kemandirian Ya m

Yayasan Yatim Mandiri

Pembina

Prof. Dr. H.Imam Bawani, MA Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA Drs. Agustianto, MA KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI Dewan Pengawas SyariahBendahara Bimo Wahyu

Yusuf Zain, S.Pd, MM

Direktur Fundraising

Penasehat Hukum H. Mahfud, SH Andriyas Eko V, SP

, .

. . GM Regional Office III Imam Solikin

H. Mutrofin, SE

BALI Jl. Merpati X No 9A, Monangmaning ,Denpasar bali 081 333241248,BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar , Balikpapan Telp.(0542) 860 609,081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung. Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan Serang Banten Telp. (0254) 219375,081287448444. BATAM Perumahan Kurnia Djaya Alam Parkit 01, no.02 Batam Center - Batam Telp. (085) 109050200,081372601112. BEKASI Jl. Laskar Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 82401706, 085 108056400 BLITAR Jl. Cemara No.286 Blitar Telp. (0342) 4559117, 085103761333, BOGOR Jl.Sempur Kaler No 2 Bogor Tengah - Kota Bogor Telp (0351) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Perumda Blok A No. 11 Bojonegoro Telp. (0353) 5254809, (0353) 893314, 0851 0461 1158 DEPOK Jl. Tanjung No. 208C, Blok B cinere estate Kota Depok Telp. 082140742135, (021) 7533982, 0852 407 421 35 GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik Telp. (031) 399 0727, 0851 0577 9727, Fax. (031) 399 0727 JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No.64 matraman Jakarta Timur. Telp. (021) 29821197, (081) 316313700 JEMBER Jl. Nusantara Komplek Ruko, GOR Kaliwates No.4, Jember Telp. (0331) 427062, 0851-0264-0333 JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III, Jombang Telp.(O321) 865879, 0851 0015 0808 KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975 KUDUS Jl. Kiai Telingsing Gang 02 Purwosari Wijilan No.419 Telp. (0291) 4250151,0851 027 542 79 KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen Telp.

4

2

(5)

2-3 Prol Majalah

16-17 Solusi Islam

Tausiyah

36-39 kabar Nusantara 40 Pustaka

(0341) 392199,081 332900639, LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar Lampung telp. (0721) 700953, 085275669977 LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427, LUMAJANG JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300. MADIUN Jl. Yos Sudarso No.64 B Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR Jl Sultan Alaudin no 76 A Makassar Telp. (0411) 884050,081330003450. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411) 371635,082343430681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612, PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok IX/5 Pasuruan Telp. (0343) 418440,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Jl. Karya Bhakti No.81 Medono Pekalongan Telp. (0285) 4410156 ,085 329277285,PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp 0352-488223,0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Cokroaminoto No.37 Probolinggo Telp (0335) 427430, 085 103644849 PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec. Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664, SEMARANG Jl. Nangka Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 085107027287,085751543068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Blok A no. 2 Magersari Sidoarjo. Telp. (031) 8921021, 085100490045 Fax. (031) 8921021 SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224 SRAGEN Jl. Cut Nyak Dien RT.01 RW.01 No.21 Mageru Kidul, Kroyo, Karangmalang Sragen, (0271) 890 296, 082 221536222, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031) 8494100, 0851- 0098-6844 TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 081218631744, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Raya Bogorejo No.29 Tuban Telp. (0356) 327118, 0813-3388-3360. TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 0851-0577-0187.YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007 , GRAHA YATIM MANDIRI: Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya Telp. (031) 8283488 , Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970,085748888170,Fax : 031-8297654.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Mengendalikan diri sendiri dari segala keinginan dan dorongan diri adalah satu hal yang sangat berat. Tidak heran jika ada pernyataan bahwa menguasai hawa nafsu sebagai jihad yang berat. Melawan diri sendiri berarti melawan sesuatu yang ghaib, abstrak. Di depan mata namun tak mudah dirasa. Ada, namun sulit dirupa. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seseorang tidak dianggap kuat karena kehebatan ilmu bertarungnya. Orang kuat sesungguhnya adalah mampu menguasai dirinya ketika marah.”

Sedemikian beratnya pengendalian diri, maka Islam mengajarkannya secara intensif dengan latihan selama sebulan lamanya. Latihan itu dinamakan dengan shiyam atau shaum yang secara etimologi berarti menahan diri (al-imsak). Sedangkan secara terminologi berarti menahan diri dari segala yang membatalkan shiyam tersebut dengan tenggang waktu antara terbit fajar hingga tenggelam matahari.

Prinsip dasar dari puasa sebagai bentuk latihan dan pendidikan adalah adanya faktor yang tidak

memberatkan umat, “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (QS. al-Baqarah: 185). Dengan puasa, seorang Muslim diajak untuk menghayati eksistensi Tuhan dan dirinya sendiri. Di mana posisi Tuhan dan di mana posisi dirinya. Akhirnya seorang Muslim menjadi seorang yang tunduk, jujur, tawadhu’ dan pandai bersyukur.

Itulah tema bahasan utama Rubrik Bekal Hidup Majalah Yatim Mandiri Edisi Juni 2016. Selain itu, ada tema-tema menarik pada rubrik-rubrik lainnya yang terkait dengan puasa Ramadhan yang jatuh di bulan ini. Tak lupa, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur Yatim Mandiri atas kepercayaan dan partisipasinya dalam membantu membina dan

(6)

Bekal Hidup

4

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

M

eng

endalikan

atau mendidik diri sendiri dari segala keinginan dan dorongan diri adalah satu hal yang sangat berat. Tidak heran jika ada pernyataan bahwa menguasai hawa nafsu sebagai jihad yang berat. Melawan diri sendiri berarti melawan sesuatu yang ghaib, abstrak. Di depan mata namun tak mudah dirasa. Ada, namun sulit dirupa.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seseorang tidak dianggap kuat karena kehebatan ilmu bertarungnya. Orang kuat yang sesungguhnya adalah yang mampu menguasai dirinya ketika marah.”

Sedemikian beratnya pengendalian diri, maka Islam mengajarkannya secara intensif dengan latihan selama sebulan lamanya. Latihan itu dinamakan dengan shiyam atau shaum yang secara etimologi berarti menahan diri (al-imsak).

Sedangkan secara terminologi berarti menahan diri dari segala yang membatalkan shiyam tersebut

dengan tenggang waktu antara terbit fajar hingga tenggelam matahari.

Seperti program diet, dalam puasa juga terdapat berbagai macam pantangan yang dapat mengurangi

tersampaikannya tujuan. Mulai dilarang makan dan minum di siang hari karena akan

membatalkan puasa itu sendiri. Atau berbuat sesuatu yang menyenangkan diri namun menyusahkan orang lain, seperti menggunjing, memaki dan lain-lain karena akan membatalkan pahala puasa. Nabi SAW bersabda, “Siapa yang tidak mampu meninggalkan

perkataan dan perbuatan yang tercela, Allah tidak memerlukan dirinya meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari)

Prinsip dasar dari puasa sebagai bentuk latihan dan pendidikan adalah adanya faktor yang tidak memberatkan umat, “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (QS. al-Baqarah: 185).

Kesadaran Diri

Dengan menahan rasa lapar, manusia diharapkan mampu berpikir sejenak tentang arti lapar. Berpikir tentang siapa yang memberi karunia; makan, minum dan kebahagiaan lain. Kesadaran seperti itu pada gilirannya akan mampu mendorong seseorang taat kepada Sang Maha, Yang memberi makan mereka untuk menghilangkan rasa lapar dan memberi mereka rasa aman dari ketakutan (QS. Quraisy: 4). Dengan puasa, seorang Muslim diajak untuk menghayati eksistensi Tuhan dan dirinya sendiri. Di mana posisi Tuhan dan di mana posisi dirinya. Akhirnya seorang Muslim menjadi seorang yang tunduk, jujur, tawadhu’ dan pandai bersyukur. Puasa juga dimaksudkan untuk menekan sifat rakus dalam diri manusia, yang pada dasarnya

Mendidik

(7)

Bekal Hidup

tidak akan pernah merasa puas sebelum ia masuk ke dalam liang lahat. Keinginan yang tak terpuaskan seringkali berakhir dengan bencana, bagi dirinya sendiri ataupun orang lain. Ketamakan merupakan perwujudan paling nyata dari egoisme yang sangat dicela dalam Islam.

Di sinilah akan tampak betapa ajaran puasa sebenarnya menekankan peningkatan cara hidup bersama orang banyak secara lebih baik. Ketika berpuasa dan ada orang yang memakinya atau mungkin sekedar berbeda persepsi dan pendapat, maka yang berpuasa tidak boleh marah atau membalas jika tidak ingin batal puasanya. Puasa juga mengajarkan umat untuk

berpandangan ke depan (future oriented). Dengan menunda kenikmatan jasmani yang bersifat sesaat, seorang Muslim sebenarnya telah melakukan investasi kenikmatan yang lebih dahsyat dan sejati di hari depan, akhirat. Atau dalam bentuknya yang amat sederhana adalah kenikmatan ketika berbuka puasa.

Puasa juga mengajarkan umat Islam untuk menumbuhkan dan mempertajam kepekaan sosial, yaitu berbagi rasa dan berempati dengan derita orang lain. Perintah mengeluarkan zakat fitrah di penghujung bulan Ramadhan, mencerminkan adanya sasaran sosial yang hendak diraih dengan melakukan ibadah puasa, yaitu sebuah komitmen moral dan keprihatinan sosial untuk mempersempit jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

Menahan Diri

Di dunia ini, hanya mereka yang memiliki kemampuan menahan diri sajalah yang dapat berjaya. Mereka yang tahan terhadap berbagai macam hempasan dan cobaan. Dan para Nabi telah membuktikan, betapa posisi mereka bukanlah posisi yang empuk seperti posisi raja-raja lalim dan atau bodoh yang suka bersenang-senang dengan tampuk kekuasaannya. Berbanding jauh, para Nabi harus menghadapi berbagai macam rasa tidak senang dan tidak aman sebagai konsekuensi seruan mereka terhadap kaumnya. Bahaya mengintai setiap saat.

Harus selalu mendengar dan sanggup menahan diri untuk tidak merutuki kaumnya sendiri.

Menempa diri, ya itulah istilah yang sering kita

pakai. Seseorang hanya akan menjadi seorang professional, seorang yang kuat jiwa ataupun raga jika mau menempa diri, bahkan kalau perlu memaksa diri.

Bahwa yang ingin dicapai oleh puasa adalah predikat taqwa. Seorang bisa dikatakan bertaqwa jika secara konsisten mampu melakukan perintah Allah dengan sebaik-baiknya dan mampu pula meninggalkan apa yang Allah perintahkan untuk ditinggalkan. Seorang bertaqwa adalah

perpaduan yang amat ideal. Kemampuan berpikir sehat, kekuatan spiritual dan kepekaan sosial. Untuk mencapai derajat taqwa butuh perjuangan yang berat. Maka puasa tidak berhenti pada dataran mampu menahan makan dan minum saja karena, puasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga. Puasa yang sesungguhnya adalah menahan diri dari perkataan dan perbuatan sia-sia dan kotor. Inti dari puasa adalah menahan diri, menahan hawa nafsu yang sering mendorong seseorang menjauhkan diri dari ketaatan kepada Allah. Dan melawan hawa nafsu diri adalah jihad yang paling utama dalam pandangan Rasulullah SAW, “Jihad yang paling utama adalah memerangi diri sendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah.” (HR. al-Thabrani).(*)

Seseorang tidak

dianggap kuat karena

(8)

6

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

Bekal Hidup

B

ulan Ramadhan yang dinanti-nantikan oleh jutaan kaum muslim di penjuru dunia sudah hadir kembali. Bulan yang dianggap sebagai bulan maghfirah penuh dengan ampunan dariNya. Puasa di bulan Ramadhan dapat mengubah perilaku manusia agar lebih dekat kepada penciptanya. Pada bulan ini, manusia sebagai insan ciptaan Tuhan dimanjakan dengan berbagai pahala yang berlimpah.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh dalam sebuah hadis, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Setiap anak Adam akan dilipat gandakan pahalanya, satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan hingga 700 kali lipat.” (HR. Muslim)

Banyaknya reward yang telah tersedia diharapkan mampu memacu semangat kita untuk menyucikan jiwa dan raga dalam rangka melanjutkan perjalanan menuju Allah SWT. Dalam perjalanan menuju Sang Khaliq membutuhkan jiwa dan hati yang bersih, serta mampu menahan godaan baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar.

Perjalanan tersebut, tentunya tidak akan selalu berjalan dengan mudah. Ada kekuatan besar yang akan mengendalikan manusia dan cenderung membawa kepada malapetaka. Kekuatan besar tersebut adalah hawa nafsu. Hawa nafsu yang tak terkendali akan membawa manusia kepada jalan yang sesat. Pantaslah jika Nabi SAW telah jauh-jauh hari memperingatkan kepada kita agar bisa mengendalikan hawa nafsu. Namun, apabila kita bertekad kuat dan tidak berputus asa dalam upaya mengendalikan hawa nafsu,

maka akan ada cahaya yang akan memberikan penerangan, dan saat itu pula kita akan mendapat petunjuk jalan yang membawa kepada arah yang benar.

Sebuah jalan yang akan menghantarkan kita untuk bertemu dengan Allah SWT. Ibnul Qayyim dalam soal keutamaan melawan hawa nafsu berkomentar, “Sesungguhnya melawan hawa nafsu bagi seorang hamba melahirkan suatu kekuatan di badan hati dan lisannya.” Sebagian ulama salaf berkata, “Orang yang bisa mengalahkan nafsunya lebih kuat daripada orang yang menaklukkan sebuah kota dengan seorang diri.” Momentum Ramadhan, kita diwajibkan untuk melakukan puasa di siang hari dan dianjurkan beribadah shalat lail di malam harinya. Dengan puasa di siang hari maka kita akan belajar untuk bisa mengendalikan hawa nafsu, menepis godaan yang menjebak agar jiwa dan hati kita kembali suci (fitrah). Hawa nafsu yang terkendali akan melahirkan jiwa yang bersih dan mendobrak batas penghalang kedekatan kita dengan Sang Pencipta.

Tentunya, puasa tidak hanya diartikan secara definitif pada etimologi imsak, yang berarti menahan dari lapar dan haus saja. Akan tetapi imsak ini harus juga diterjemahkan dengan menyucikan seluruh inderawi manusia. Dampak dari ini semua tentunya akan mewujudkan tindakan sosial seperti terciptanya masyarakat yang jujur, toleran, amanah dalam mengemban tugas serta terciptanya keamanan dan kesejahteraan.

Jika ini tidak terwujud maka setidaknya Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kita semua dalam sebuah hadis, “Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa selain hanya lapar dan dahaga.”

Dengan demikian, agar kita terhindar dari kesia-siaan dalam berpuasa adalah dengan mempuasakan seluruh jiwa maupun raga. Al-Quran menyebutkan,

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu.” (QS. Asy-Syams: 9). Jiwa yang suci akan melahirkan kedamaian hidup, jauh dari tindak amoral.(*)

Puasa

Penyucian Jiwa

(9)

Bekal Hidup

B

anyak orang yang menetapkan (membayarkan) haul zakatnya pada bulan Ramadhan. Karenanya, zakat fitrah senantiasa disandingkan dengan zakat mal dan yang lainnya demi mengejar keutamaan berbuat kebaikan pada bulan Ramadhan.

Menariknya, tidak sedikit dari mereka yang mengeluarkan zakatnya pada 10 hari terakhir. Hal ini lebih disebabkan perhitungan uang tunjangan hari raya (THR) yang diterima kebanyakan yang berstatus sebagai pegawai perusahaan dan yang lainnya. Pada akhirnya, Ramadhan yang berkah ini memunculkan bukan hanya kerinduan terhadap amalan puasanya saja, melainkan secara

menyeluruh juga masuk seluruh amalan kebaikan, termasuk zakat.

Zakat mempunyai beberapa pemahaman. Di antaranya, pertama an-Nama (tumbuh dan berkembang). Artinya, harta yang dikeluarkan zakat darinya, tidaklah akan berkurang, justru akan tumbuh dan berkembang lebih banyak.

Kedua, ath-Thaharah (suci). Artinya harta yang dikeluarkan zakatnya, akan menjadi bersih dan membersihkan jiwa yang memilikinya dari kotoran hasad, dengki, dan bakhil.

Ketiga, ash-Shalahu (baik). Artinya, harta yang dikeluarkan zakatnya, akan menjadi baik dan zakat sendiri akan memperbaiki kualitas harta tersebut dan memperbaiki amal yang memilikinya. Kata zakat dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 32 kali. Dan, khusus penyebutan kata zakat berbarengan dengan perintah shalat sebanyak 28 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perintah zakat sama pentingnya dengan perintah shalat. Para ulama juga mengaitkan perintah zakat dengan simbol seluruh urusan terhadap sesama

Ya, karena zakat sesungguhnya mengajarkan kepada kita untuk memahami beberapa ilmu. Di antaranya, database. Kita harus cerdas mendata siapa yang berhak menerima zakat dari lingkungan terdekat kita. Berkaitan dengan itu, tentu saja kita mesti melakukan survei atau blusukan. Itulah yang membuat kita bersilaturahmi, minimal pada lingkungan terdekat.

Dengan blusukan, kita bisa langsung melihat sekaligus merasakan orang-orang yang

membutuhkan pertolongan, yang kekurangan, dan sebagainya. Dengan demikian, akan memunculkan empati langsung dari hati, ikhlas tanpa rekayasa. Tidak jarang air mata

bercucuran, sekaligus tawa bahagia bercampur aduk ketika kita terjun langsung ikut dengan para amil atau lembaga zakat untuk blusukan membagikan ke pelosok-pelosok daerah. Subhanallah, begitu indah zakat. Kita akan menjadi rindu untuk senantiasa berzakat karena bisa merasakan hal yang sama.

Tetapi, jika tidak sempat karena belum mendapat kelapangan waktu, bayangkan dengan imajinasi kita hadir bersama mereka. Lihat foto-foto program para lembaga amil zakat, yang notabene mewakili kehadiran jasad kita di sana walau hal itu tidak mewakili rasa kita. Seandainya kita bisa hadir secara langsung, maka kita bisa merasakannya dengan hati. Namun, karena tidak bisa, cukuplah rasa itu yang membuncah. Sebab, jasad ini boleh saja terpisah oleh jarak, tetapi tidak dengan hati. Karena, hati selalu tetap terpaut. Semangat untuk berzakat.

Sudahkah kita berzakat? Mari segera ditunaikan.(*)

Rindu

(10)

8

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

etiap manusia mengalami pertempuran

S

abadi. Pertempuran itu bukan dengan

sosok atau pihak lain diluar diri kita, tapi sesuatu yang letaknya justru menyatu dalam diri kita, yaitu hawa nafsu. Pilihannya hanya dua saja; menang atau kalah. Jika menang, berarti kita berhasil menguasainya, menundukkannya, atau mengontrolnya. Jika kalah, berarti kitalah yang akan dikendalikan olehnya.

Dalam menghadapi hawa nafsu, manusia terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, orang yang hebat dan kuat. Mereka adalah orang yang mampu mempertahankan kemenangannya melawan dirinya sendiri (nafsu) sampai hari kematiannya. Dialah orang yang terjaga dari dosa-dosa besar. Orang seperti ini adalah yang paling ideal yang harus dicapai setiap muslim, (QS. Asy Syams 9).

Kedua, orang yang paling lemah, yaitu orang yang selalu kalah dalam pertandingan itu. Dia dikuasai oleh hawa nafsunya sendiri. Dampaknya, orang tersebut akan condong pada urusan duniawi. Hatinya tunduk pada hal-hal yang bersifat materi. Orang-orang yang semacam ini adalah orang-orang yang kufur kepada Allah SWT dan juga siapa saja yang mengikuti gaya hidup mereka. Mereka melalaikan Allah yang mengakibatkan Allah menjadikan mereka lalai terhadap diri mereka sendiri, (QS. Al-Jatsiyah 23).

Sedangkan yang ketiga, orang yang masih berusaha keras memenangi pertempuran melawan nafsu dalam dirinya. Kadang-kadang dia

memenangkan pertempuran itu, namun kadang-kadang dia kalah, tergantung pada kondisi keimanan dirinya pada saat itu. Orang-orang yang demikian ini juga tergelincir pada perbuatan dosa, namun segera menyadarinya. Mereka tidak terhanyut terus menerus dalam perbuatan dosa itu. Mereka kemudian bertaubat, mohon ampun kepada Allah, dan menyesali perbuatannya itu, (QS. Ali Imran 135).

Lalu bagaimana caranya agar kita selalu

memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu yang ada didalam diri kita? DR. Fathi Yakan dalam bukunya berjudul Madza Ya’ni Intima’i lil Islam memberikan tips yang efektif untuk mengalahkan hawa nafsu. Diantaranya, Pertama, menjaga agar hati tetap hidup. Hati yang hidup adalah yang jernih, lembut, keras dan bercahaya. Sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, “Sesungguhnya, Allah memiliki wadah-wadah di bumi, yaitu hati. Hati yang paling disukai Allah adalah yang paling lembut, jernih dan keras.” Kemudian Rasulullah SAW menerangkan maksudnya, “Paling keras dalam beragama, paling jernih dalam keyakinan, dan paling lembut terhadap saudaranya.”

Kedua, menggunakan akalnya dengan optimal dan benar. Yaitu mampu membedakan mana yang baik dan buruk, serta bisa melihat segala sesuatu dengan jernih dan paham. Akal yang kita miliki, wajib digunakan untuk menyerap ilmu-ilmu yang mampu menambah keimanan kita dan semakin membuat kita mengenal kebesaranNya. Akal yang Allah karuniakan kepada kita harus mampu melahirkan rasa takut kita kepada Allah,

sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran, “...Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.” (QS. Fathir 28)

Akal adalah senjata paling efektif melawan hawa nafsu. Hanya kemaksiatan yang bisa

memadamkannya. Bahkan akal bisa ‘mati’ jika kemaksiatan dilakukan secara terus-menerus, terang-terangan, tanpa mau bertaubat.

“Barangsiapa yang melakukan dosa tanpa disadari oleh akal (pikiran)-nya, maka dia tidak akan melakukannya lagi selama-lamanya.” (HR. Ahmad)

Maka, mari kita siapkan diri kita untuk menaklukkan diri kita sendiri, dengan dua senjata yang Allah telah karuniakan kepada kita sejak lahir, yaitu hati yang jernih dan akal. Selama kita merawat kedua senjata ampuh ini, pasti hawa nafsu akan tunduk menyerah kepada kita. InsyaAllah.(*)

Melawan

Hawa Nafsu

Oleh:

Aditya Abdurrahman

Penulis Bina Qalam Indonesia

(11)

Oase

Oleh:

Drs. Usman Daud, MA.

Konsultan Hukum Islam dan Keluarga

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yusuf: 53) Hidup ini adalah perjuangan melawan hawa nafsu yang timbul dari luar diri manusia. Kadangkala, kita menang dan kadangkala kita kalah melawan hawa nafsu setan kita. Imam Ghazali menyebut ada tiga bentuk perlawanan manusia terhadap hawa nafsu Yang pertama, nafsu muthmainnah (nafsu yang tenang), yakni ketika iman menang melawan hawa nafsu, sehingga perbuatan manusia tersebut lebih banyak yang baik dari pada yang buruk.

Yang kedua, nafsu lawwamah (nafsu yang gelisah dan menyesali dirinya sendiri), yakni ketika iman kadangkala menang dan kadangkala kalah melawan hawa nafsu, perbuatan baiknya relatif seimbang dengan perbuatan buruknya. Yang ketiga, adalah nafsu la’ammaratu bissu’ (nafsu yang mengajak kepada keburukan), yakni ketika iman kalah

dibandingkan dengan hawa nafsu, sehingga manusia tersebut lebih banyak berbuat yang buruk daripada yang baik.

Memang, salah satu ciri orang yang termasuk nafsu muthmainnah adalah segera sadar dan gelisah terhadap perbuatannya yang buruk. Walaupun ia melakukan perbuatan buruk yang kecil, tetapi sudah dianggapnya besar, sehingga ia selalu hati-hati dalam melangkah. Bersyukurlah kepada Allah SWT, karena manusia memiliki ‘sensifitas yang tinggi’ terhadap perbuatan dosa. Dan ini adalah ciri orang-orang yang

Jihad

An-Nafs

bertaqwa. Karena itu

sebaiknya kita segera meninggalkan perbuatan yang dibenci Allah sebelum jauh melangkah. Sedangkan untuk mengendalikan hawa nafsu, sebaiknya kita melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Banyak melakukan ibadah, terutama ibadah-ibadah sunnah (shalat dhuha, tahajud, baca Al-Quran, dan lainnya).

2. Minta kepada Allah dengan sungguh-sungguh (berdoa) agar keinginan Anda semakin kuat untuk meninggalkan hal-hal yang buruk. 3. Meyakini imbalan besar yang akan Allah

berikan kepada orang-orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya. Kuatkan keyakinan tersebut dengan banyak berdzikir dan beribadah kepadaNya.

4. Jaga panca indera kita dari pengaruh syahwat (nafsu). Jaga mata kita untuk tidak melihat hal-hal yang berbau maksiat, jaga pendengaran dari pembicaraan yang kotor, jaga mulut dari berkata-kata yang cabul, dan jaga tangan serta kaki kita untuk tidak menjamah atau melangkah ke hal-hal yang maksiat.

5. Jaga pikiran kita dengan selalu berpikir positif dan produktif yang akan didapat dari banyak membaca yang positif dan hindari juga lingkungan yang membangkitkan hawa nafsu kita.

Seseorang yang dapat mengangkat beban yang sangat berat terkadang tidak mampu mengangkat selimutnya untuk menunaikan shalat Subuh atau Tahajud.

Seorang yang melakukan perjalanan jauh terkadang tak mampu berjalan ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah.

(12)
(13)

Jendela

Hingga saat ini, Yatim Mandiri telah 22 tahun fokus dalam membina, memberdayakan dan memandirikan anak-anak yatim diseluruh pelosok nusantara. Lembaga ini juga telah memiliki Kantor Layanan di 40 kota besar diseluruh Indonesia. Kedepannya, dengan predikat sebagai LAZ Nasional, Yatim Mandiri tetap berkomitmen untuk mengembangkan program-program kemandirian anak-anak yatim.

Pembangunan Kampus STAINIM

Selain itu, Nur Syam juga turut meletakan batu pertama untuk menandai dimulainya pembangunan Kampus STAINIM (Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri). Kampus ini berdiri di Komplek Kampus Kemandirian, di Jalan Sarirogo, Sidoarjo.

Dalam sambutannya, Nur Syam juga mengapresiasi kepada Yatim Mandiri yang telah turut serta memajukan pendidikan di Indonesia. Pembangunan kampus baru ini diharapkan akan semakin memperluas kiprah STAINIM dalam peningkatan kualitas SDM generasi bangsa. “Selamat atas pembangunan kampus ini sebagai sarana prasarana penunjang. Bangun sistem organisasi yang bagus, maka akan maju, sukses, dan berhasil,” katanya.

Nur Syam menyambut baik inisiatif Yayasan yang mengintegrasikan LAZ dengan pendidikan. Menurutnya, investasi terbaik untuk masa depan bangsa adalah pendidikan karena hal itu akan melahirkan generasi yang unggul.

Ia berharap, Yatim Mandiri dapat

mengembangkan program kemandiriannya secara luas dengan cara kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja solid. Karenanya, Nur Syam berpesan agar STAINIM

nantinya dapat menjadi ruang belajar bagi para mahasiswa yang berbasis pada pendidikan keislaman, keindonesiaan, dan

entrepreneurship.(ir)

K

epercayaan besar diberikan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia dengan meresmikan Yatim Mandiri sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional, pada Sabtu (30/4), bertempat di Komplek Kampus Kemandirian, Jalan Sarirogo, Sidoarjo. Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Prof. Dr. Nur Syam, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Wakapolres Sidoarjo, Ketua Pembina Yatim Mandiri H. Nur Hidayat, Dewan Pengawas Syariah Yatim Mandiri Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA, Ketua Pengurus Yatim Mandiri Drs. Sumarno dan seluruh jajaran Direksi Yatim Mandiri.

Nur Syam menyambut baik hadirnya Yatim Mandiri sebagai LAZNAS. “Keberadaan LAZ

merupakan wujud partisipasi aktif masyarakat dalam ikut bersama pemerintah memberdayakan

masyarakat, khususnya umat Islam,” ujar Sekjen Kemenag RI, Nur Syam.

Sementara itu, Nur Hidayat selaku Pembina Yatim Mandiri bersyukur atas diresmikannya Yatim Mandiri sebagai LAZ Nasional. Ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh donatur Yatim Mandiri, yang tak henti-hentinya memberikan dukungan untuk ikut berpartisipasi dalam memandirikan anak yatim. “Sebuah apresiasi bagi kami dari pemerintah dan para donatur telah mempercayai Yatim Mandiri,” ungkap Nur Hidayat.

Yatim Mandiri Resmi Sebagai

(14)

Move on

Oleh:

Jamil Azzaini

Penasehat Yatim Mandiri

12

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

W

ajah yang cantik tanpa bedak dan kosmetik akan tetap terlihat cantik. Reputasi sejati yang Anda miliki tanpa optimasi dan promosi tetap akan muncul ke permukaan.

Sebaliknya, reputasi yang tidak terbukti namun gencar dipromosikan dan dioptimasi akan merusak citra seseorang dalam jangka panjang.

Saya sering prihatin, apabila ada orang yang ingin mengangkat reputasi dirinya dengan cara yang kurang elegan. Misalnya, ia menulis daftar 10 trainer/writer/profesi terbaik di bidangnya.

Dari nomor 1 hingga 9 ditulis nama seseorang yang memang sudah terbukti reputasinya di bidang yang ia tekuni, sementara nomor 10 ditulis nama dirinya. Seolah-olah ia memang diperingkat 10, padahal itu adalah pengakuan dirinya sendiri. Reputasi itu adalah pengakuan orang lain, bukan pengakuan pribadi. Dan membangun reputasi itu memerlukan waktu dan bukti. Jim Collins mengatakan, “Reputasi adalah irisan antara apa yang Anda minati, di bidang apa Anda menjadi yang terbaik dan bidang yang Anda tekuni itu

Membangun

Reputasi

menghasilkan.”

Segera temukan, apa-apa saja yang Anda minati? Silakan dirinci dan ditulis….

Setelah itu, temukan bidang-bidang apa saja yang Anda selalu menjadi yang terbaik atau berpeluang menjadi yang terbaik. Silakan dirinci dan ditulis….

Jangan lupa Anda lihat, mana diantara kedua hal tersebut di atas yang menghasilkan atau berprospek menghasilkan. Silakan ditulis… Apabila sudah ditulis dan Anda yakin, bidang itulah yang seyogyanya Anda tekuni. Bangun reputasi Anda di bidang tersebut. Asah dan terus tingkatkan kemampuan Anda di bidang yang Anda tekuni tersebut.

Konsistensi dan kesabaran dalam jangka waktu tertentu yang akan membuat Anda diakui memiliki reputasi. Reputasi yang disertai bukti akan menentramkan hati. Sementara reputasi karena kecanggihan promosi dan ilmu optimasi menyiksa diri. Pilih mana?

(15)

iajeng Lestari, namanya di dunia

D

entrepreneur tak asing lagi setelah sukses membangun e-commerce HijUp pada tahun 2011. Diajeng, yang dulunya bekerja sebagai marketing researcher dan berpenghasilan tetap Rp 8 Juta per bulannya ini, nekat keluar dan kemudian mendirikan HijUp. Bagaimana kisahnya? Bermula dari keinginannya untuk memudahkan para wanita muslimah dalam berhijab, Diajeng Lestari berani mengambil langkah besar dalam hidupnya. Ia ingin para muslimah bisa mendapatkan akses yang mudah untuk memenuhi kebutuhan sandang mereka yang tak kalah bagusnya dengan fashion global. HijUp pun berdiri dan menjadi mall online rujukan para muslimah yang ingin tampil modis, namun tetap sesuai syariat Islam.

Bagi Diajeng, Indonesia dengan statusnya sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, menjadi target yang potensial untuk bisnis pakaian muslim. Hal itulah yang membuatnya semakin yakin untuk memulai bisnis tersebut. Didukung oleh suami yang merupakan CEO dari Bukalapak.com, Diajeng pun banyak mendapat bantuan terkait masalah IT.

Tidak mudah, karena di awal ia harus melakukan banyak hal sendirian. Mulai dari mencari klien, mengurus fotografi, hingga keuangan ia lakukan sendiri. Mendapat cibiran pun sudah biasa dirasakannya. Dipandang sebelah mata tak pernah membuatnya urung untuk berusaha. Bagi ibu satu anak ini, jika ada kemauan dan usaha yang keras, keajaiban dari Allah pun selalu ada.

HijUp awalnya hanya memiliki sekitar 11 brand saja. Namun kini, mall online tersebut sudah berhasil menampung lebih dari 500 brand dari berbagai desainer yang berbeda. Bahkan, kini HijUp memperluas pasarnya hingga ke item anak-anak dan rumah tangga.

Terus Belajar

Diajeng yang selalu memiliki keyakinan, bahwa Allah akan selalu menolong hambanya yang mau berusaha ini pun tak pernah berhenti belajar. Ia masih sering menghadiri banyak pelatihan bisnis dan juga berbagi dengan para pebisnis lainnya. Baginya, pengalaman orang lain adalah mentor penting untuknya. Ia bahkan berharap adanya wadah yang bisa mempertemukan para pendiri startup agar bisa saling berbagi dan mendukung satu sama lain.

Wanita yang akrab disapa Ajeng ini juga ingin HijUp menjadi inspirasi untuk anak-anak muda lain agar bisa terus berkreasi. Terlebih lagi bagi para muslimah agar bisa bangga dengan hijabnya, karena HijUp memiliki misi membuat para muslimah berhijab agar selalu "up" atau semangat dan percaya diri.(*)

Agar Muslimah Percaya Diri

Diajeng Lestari

HijUp memiliki misi

membuat para muslimah

berhijab agar selalu "up" atau

semangat dan percaya diri.

(16)

Tausiyah

Oleh:

KH. Abdullah Gymnastiar

Memperbaiki

Mutu Diri

14

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

D

alam satu tahun, Allah SWT menciptakan satu bulan istimewa, bulan yang penuh kasih sayang, barokah, dan ampunan. Sungguh bulan yang benar-benar beda dengan sebelas bulan lainnya, hari demi harinya berbeda, jam demi jamnya berbeda, detik demi detik berbeda; begitu spesial. Inilah bulan Ramadhan. Bulan yang sangat dirindukan oleh umat Islam sedunia.

Di bulan Ramadhan ini, Allah SWT menjanjikan akan menjamu hamba-hamba yang beriman. Sedemikian dahsyatnya jamuan Allah, sampai-sampai bagi siapa pun yang melewati saat-saat Ramadhan ini dengan sebaik-sebaiknya, maka dia dijanjikan

mendapat jaminan keselamatan di dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan suci ini sebagai sarana peningkatan kualitas amal ibadah kita kepada Allah. Kita jadikan bulan ini sebagai sarana untuk mencapai tujuan mulia kita, yaitu memperbaiki mutu diri kita.

Apa sebenarnya yang harus kita perbaiki dari diri kita ini? Salah satu jebakan dari kehidupan duniawi sekarang adalah, kita merasa aman dan bangga dengan aksesori dunia.

Kita merasa senang dengan keindahan penampilan. Kita merasa senang mengeluarkan biaya yang mahal untuk memperindah rumah kita. Kita juga mau mengkredit tiap bulan untuk mobil mewah agar diri kita tampak lebih indah.

(17)

Tausiyah

memperindah aksesori duniawi. Tapi, tak banyak orang yang bersungguh-sungguh memperindah kepribadiannya dengan akhlak mulia dan kualitas ibadah yang baik.

Peningkatan Amal

Mari kita bertekad, pantang bagi kita menyia-nyiakan perpindahan detik demi detik di bulan Ramadhan ini tanpa peningkatan amal. Ramadhan ini sungguh sangat berharga bagi kita sehingga kita harus

memperhitungkan agar setiap ucapan, pikiran, dan perilaku kita menjadi amal shalih. Mari kita isi bulan Ramadhan ini dengan melakukan amal ibadah, tidak saja ibadah secara ritual, namun juga ibadah yang bersifat sosial. Salah satu caranya, kita dapat

membuat skala prioritas dalam bulan Ramadhan ini.

Pertama, manajemen waktu kita harus terkendali dengan baik. Kedua, kita harus mempunyai target yang jelas. Tentang shalat

kita, misalnya. Kita evaluasi kembali, apakah sudah khusyuk dan sesuai dengan yang dicontohkan Nabi?

Hal lain yang prioritas harus kita tekadkan di bulan Ramadhan adalah menjadi ahli sedekah. Tentu saja kemampuan ekonomi di antara kita berbeda-beda. Sedekah itu tidak diukur dari besar kecilnya, akan tetapi optimalisasi yang kita lakukan. Percayalah, tidak pernah berkurang harta dengan disedekahkan, melainkan bertambah, bertambah dan bertambah nilainya di hadapan Allah SWT. Insya Allah, selepas Ramadhan nanti, kita dapat merasakan kekuatan perubahan dalam diri kita, menjadi pribadi takwa yang dicintai Allah SWT dan disayangi

makhlukNya. Selamat menikmati jamuan Allah SWT di bulan Ramadhan.(*)

?

Apa sebenarnya

yang harus kita

perbaiki dari diri

(18)

Solusi Islam

Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur

Oleh:

KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI

Assalammualaikum Wr. Wb.

Ustad Abdurrahman Navis yang saya hormati selaku pengasuh rubrik Solusi Islam. Alhamdulillah kita masih dipertemukan dengan bulan penuh berkah, yakni Ramadhan. Dibulan ini umat Islam

melaksanakan puasa, dan diakhir bulan, ditutup dengan zakat fitrah. Saya ingin bertanya kepada ustad Abdurrahman Navis, yakni : 1. Bolehkah anak yatim menerima

zakat dan adakah dalilnya? 2. Siapa saja yang berhak

menerima zakat? Itu saja yang ingin saya tanyakan. Atas jawaban dan bimbingannya saya mengucapkan terima kasih kepada ustad Abdurrahman Navis.

Misnan Pekalongan

Bolehkah Anak Yatim

Menerima Zakat?

(19)

Solusi Islam

Jawaban:

Walaikumussalam Waramatullahi Wabarkatuh

Pak Misnan yang saya hormati. Ya semoga Ramadhan ini bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, baik qiyam, tadarus, shadaqah dan

termasuk zakat. Sehingga kita dapat meraih pahala sebanyak-banyaknya

untuk menggapai rahmat Allah SWT. Baiklah pengasuh jawab pertanyaan Anda:

1. Anak yatim karena sebab yatim bukan termasuk 8 golongan yang berhak menerima zakat. Tapi anak yatim yang faqir atau miskin diantaranya yang diasuh di panti asuhan itu boleh menerima zakat. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang-orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan (Ibnu Sabil), sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60)

Juga berdasarkan pendapat imam Hanbali merujuk pada hadis nabi bahwa Rasulullah memberi zakat ada ghulam (anak kecil) yang miskin yang membantu mendistribusikan zakat (al fiqh al islami waadillatuh. Syekhwahbah Azzuhaili. Bab zakat)

2. Yang berhak menerima zakat adalah 8 golongan yaitu:

Ÿ Faqir. Ÿ Miskin. Ÿ Amil zakat. Ÿ Mualaf. Ÿ Budak.

Ÿ Orang berhutang yang

bangkrut.

Ÿ Fis sabilillah.

Ÿ Musafir yang kekurangan

bekal. (QS.At-Taubah: 60)

(20)

18

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

Smart Parenting

Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah Hati

Oleh:

Elly Risman

S

ekian puluh tahun yang lalu, sampai saya kelas 6 SD, saya tak mampu

menyelesaikan puasa yang tinggal 3 jam lagi, karena tak dapat menahan nafsu melihat merah dan segarnya asinan bangkuang yang saya beli untuk berbuka. Kali lain, ketika saya menyuapi adik saya, nasi dan telur ceplok yang disiram kecap membuat saya membatalkan puasa di jam 8 pagi. Berbeda sekali dengan beberapa anak, dan mungkin anak-anak Anda, yang sejak TK bahkan sudah sanggup menyelesaikan puasa sebulan penuh.

Apa kunci agar seseorang dapat mengendalikan dirinya? Cynthia Stifter, Ph.D, peneliti dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, menyebutkan dua ciri pengendalian diri. Pertama, kemampuan anak untuk mengendalikan dorongan-dorongan melakukan sesuatu dan mengendalikan keinginan akan sesuatu. Kedua, kemampuan anak mematuhi norma sosial tanpa pengawasan. Dua hal ini,

dilakukan karena adanya kerelaan dari dalam dirinya.

Mematuhi Tanpa Pengawasan

Terkait dengan puasa, ciri di atas perlu ditambahkan dengan kemampuan anak mematuhi aturan agama tanpa pengawasan. Kemampuan tersebut tidak bisa dengan begitu saja ada dalam diri seorang anak. Kitalah para orang tua yang berkewajiban membantu anak membentuknya. Bulan Ramadhan ini adalah kesempatan emas yang bisa kita gunakan.

Untuk anak-anak yang baru belajar berpuasa, belum terlambat bagi Anda untuk menceritakan apa itu puasa dengan bahasa yang sederhana, jelas dan menyenangkan. Puasa itu artinya mengubah waktu, jika biasanya kita sarapan jam 7 pagi, maka kita akan lakukan sebelum Subuh. Jika kita makan siang jam 12, maka kita undur menjadi di waktu Maghrib. Makan malamnya kapan? Ya diantara Maghrib dan

Mengajari

Anak Berpuasa

Subuh. Dengan menjelaskan ini, anak-anak tak akan berpikir bahwa puasa itu berat. Dalam cerita Anda, sertakan juga penjelasan bahwa ini adalah perintah Allah SWT. Dan Allah akan memberikan hadiah yang sangat besar untuk orang-orang yang menuruti perintahNya.

Meningkatkan Ibadah

Bagian terpenting adalah meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan ini dengan

memperbanyak mengaji, shalat, dzikir dan juga bersedekah ke fakir miskin. Atau memberi makanan berbuka, hadiah atau bingkisan untuk tetangga, kerabat, teman-teman dan guru mereka serta orang-orang duafa di sekitar rumah Anda. Tentunya diam-diam Anda juga aktif menyiapkan hadiah untuk anak-anak yang berhasil menjalankan puasanya, seberapapun yang mereka bisa capai.

(21)
(22)
(23)

Muslimah

isan, punya ibadah khusus di bulan

L

Ramadhan. Sebagian berupa zikir dan

sebagian lagi berupa diam. Diam itu sendiri adalah salah satu pengertian “Shaum”.

“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.”

(QS. Maryam: 26)

Saum Maryam disebutkan di atas berupa diam dan tidak berbicara. Adapun diam yang dituntut oleh shaum kita saat ini adalah menahan diri untuk tidak mengatakan hal-hal yang berdosa, serta menjaga agar jangan sampai kita mengucapkan sesuatu yang tercela.

Berucap dan berbicara memang memiliki beberapa kekurangan yang sekaligus merupakan hasil panen sang lidah. Puasa lisan ini bisa dilakukan pada bulan Ramadhan atau pun diluar bulan Ramadhan. Namun puasa lisan di bulan Ramadhan lebih dianjurkan dan disukai.

Rasanya tepat jika kita memulai saat ramadhan untuk menjaga lisan seperti kita akan memulai puasa sunnah sehabis idul fitri. Karena sudah terbiasa dengan kondisi lapar dan haus. Jika dari awal puasa kita sudah berlatih untuk mengekang lisan, maka akan otomatis nanti setelah habis bulan ramadhan akan terbiasa mengekang lisan.

Dan yang paling mengherankan yaitu, bahwa banyak orang yang merasa mudah dalam menjaga dari makanan yang haram, perbuatan aniaya, zina, mencuri, minum-minuman keras serta melihat pada apa yang diharamkan dan lainya, namun merasa kesulitan dalam mengawasi pemahaman agama. Juga masih berbicara dengan kalimat-kalimat yang

sadari bahwa, satu kata saja dari apa yang dia ucapkan dapat menjauhkannya dari Allah. Dan betapa banyak kita lihat orang mampu mencegah dirinya dari perbuatan kotor dan aniaya namun lidahnya tetap saja membicarakan aib orang-orang, baik yang sudah mati ataupun yang masih hidup. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memberikan jaminan kepadaku dengan menjaga bagian tubuh antara dua rambut (kumis dan jenggot) dan antara dua pahanya maka aku akan

memberikan jaminan berupa surga kepadanya.” (HR. Bukhari)

Menajaga rahasia, mengendalikan lidah dan berdiam diri dalam waktu yang lama adalah sifat para sahabat Rasulullah. Nabi SAW bersabda,

“Wahai orang yang telah menyatakan iman dengan lidahnya, namun keimanan belum mengendap di hatinya, janganlah engkau menceritakan kejelekan kaum muslim di belakang mereka, karena

barangsiapa menyebutkan aib-aib mereka, maka Allah akan menyebutkan aib-aibnya. Barangsiapa yang aibnya disebutkan oleh Allah, maka akan terungkap walaupun dilakukan di sudut rumah.” (HR. Abu Dawud)

Jika seseorang shaum, namum tanpa menjaga lidahnya dari penyakit-penyakit yang diharamkan, lantas apa gunanya ia shaum? Apakah mungkin takwa yang didambakan sebagai ujung shaum itu akan tercapai dengan kondisi yang didambakan sebagai ujung shaum itu? Salah satu penyakit lidah saja misalanya yaitu berkata palsu.

Manfaatkanlah bulan Ramadhan yang mengandung aneka rahmat dan ampunan ini. Mudah-mudahan dalam suasana ramadhan ini kita

Menjaga Lisan

(24)

Dapur

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

23

Hari ketujuh : kolak pisang, gurami saus asam manis, cap cay kuah, acar kuning

Hari kedelapan : es lemon tea, salad buah, rendang, gulai singkong, sambal hijau

Hari kesembilan : es cincau, sayur lodeh, ayam goreng kalasan, tempe goreng, sambal tomat

Hari kesepuluh : es pisang hijau, rica rica seafood, tumis buncis+jagung , kerupuk udang

Hari kesebelas : kolak ubi, gurame bakar taliwang, cah kangkung, sambal dabu dabu

Hari keduabelas : es jus buah naga, ayam pangang , karedok, sambal

Hari ketigabelas : es kelapa muda, coto makasar, krupuk udang + sambal

Hari keempatbelas : es jelly buah, sayur sup kombinasi, rolade daging sapi, sambal kecap

Hari kelimabelas : bubur kacang ijo, kakap goreng tepung, tumis brokoli, tempe mendoan,sambal

Alhamdulillah ditahun ini kita masih bertemu dengan bulan Ramadhan. Dibulan yang berkah ini tentunya kita akan berlomba – lomba dalam memperoleh kebaikan.

Apalagi bagi para kaum hawa pastinya ingin mencari kebaikan dan mendapat pahala. Bagi para ibu – ibu ataupun remaja putri yang masih bingung ingin menghidangkan menu buka puasa. Kini, majalah Yatim Mandiri memberikan saran atau menu hidangan buka puasa yang mudah dan tentunya dengan cita rasa beda.

Hari pertama : Es jus kurma, sayur sop kimlo , perkedel kentang, tahu goreng kremes

Hari kedua : Es kacang merah, rawon, telur asin, tempe goreng+kerupuk udang+sambal

Hari ketiga : Es dawet, sayur asem jakarta, empal gepuk, pepes udang

Hari keempat : Bubur mutiara, sayur bayam, garang asem, tahu bacem

Hari kelima : Koktail buah, balado ikan tenggiri, gulai nangka, sambal balado

Hari keenam : es shanghai, pisang karamel, soto ayam, krupuk udang

Soup

Kimlo

Menu

Lezat

di Bulan

Rahmat

Perkedel

Kentang

Untuk menu dan resep buka puasa selama 30 hari kunjungi fanspage Yatim Mandiri

(25)

ntuk mewujudkan wirausahawan muda

U

muslim, diperlukan perjuangan keras di dalam dunia pendidikan. Karena akhir-akhir ini, begitu mirisnya melihat fenomena generasi muda penerus bangsa ini.

Fenomena yang baru saja terjadi adalah seorang pemuda umur kisaran 22 tahun telah menganiaya ibu kandungnya sendiri lantaran minta dibelikan sepeda motor sport tidak dipenuhi oleh ibunya. Ibunya ini seorang single parent dengan

penghasilan pas-pasan untuk makan sehari-hari (JP 24/4/2016). Naudzubillahi min dzalik

Dari fenomena diatas, marilah kita renungkan, apa yang salah dengan generasi muda sekarang. Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan untuk merubah generasi muda kita ini menjadi seorang entrepreneurship. Yang terpenting bagaimana merubah maindset anak muda ini bisa berfikir dan bertindak positif atau berkegiatan positif.

Kalaupun ingin menjadi seorang pengusaha sebetulnya tidak dibutuhkan sekolah yang tinggi. Yang penting memiliki kemauan keras untuk berubah, percaya diri, pantang menyerah, lebih-lebih didukung spiritual yang baik.

Secara sederhana saja, apa yang kita lakukan di lembaga diklat kami (MEC) memberikan suatu kegiatan entrepreneurship (membangun mental wirausaha) yang hanya dijalankan setiap Sabtu dan Ahad saja, sudah bisa menghasilkan rupiah untuk dijadikan tabungan.

Rata-rata tiap mahasiswa bisa meraih

keuntungan diatas Rp 30 Ribu sampai Rp 50 Ribu sehari yang hanya dilakukan kurang lebih 3 jam. Apalagi memiliki tekanan yang luar biasa. Tekanan

tekanan dari tugas-tugas akademik.

Nah, jika para pemuda saat ini bisa berfikir positif seperti apa yang dilakukan oleh para mahasiswa MEC, insya Allah pemuda sekarang tidak akan menjadi beban keluarga, masyarakat maupun negara.

Bisa dibayangkan seandainya generasi muda saat ini memiliki kesadaran yang luar biasa seperti apa yang dilakukan mahasiswa MEC. Mereka generasi muda akan semakin hebat, bisa-bisa peluang usaha akan tumbuh berkembang dengan pesat sehingga perekonomian negara Indonesia semakin kuat.

Jika kondisi ini ditunjang oleh para pakar ahli entrepreneur mau berbagi ilmu dan coaching dalam melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap generasi muda, saya yakin, insya allah para generasi muda ini akan semakin hebat untuk menjadi generasi entrepreneurship yang luar biasa. Dibutuhkan sinergi dengan berbagai pihak untuk bisa mewujudkan generasi muda yang mandiri.(*)

Generasi Muda

Mandiri Entrepreneurship

Oleh:

Muklis, ST

Direktur Mandiri Entrepreneur Center

(26)

Solusi Sehat

Oleh:

dr. Rima Hayyu Chrisnanda

Dokter Klinik Rumah Sehat Mandiri

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

25

Assalammualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, kali ini kita masih bisa bertemu dengan bulan Ramadhan kembali. Puasa pun menjadi sebuah ibadah wajib di bulan ini. Namun, terkadang sering kita merasakan tubuh kita kurang fit, disaat menjalankan ibadah puasa.

Yang ingin saya tanyakan:

1. Adakah tips-tips untuk menjaga kebugaran tubuh saat berpuasa?

2. Dan, untuk orang yang punya sakit Maag, apakah ada tips-tips khusus agar puasa tetap lancar? Demikian yang saya tanyakan. Terima kasih atas jawaban dan bimbingannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Robiansyah, Jombang

Jawaban:

Assalamualaikum Pak Robiansyah. Alhamdulillah tahun ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bertemu dengan bulan Ramadhan. Selama berpuasa, kita menahan makan dan minum selama lebih dari 12 jam. Terkadang saat berpuasa kita merasa lesu dan tidak bersemangat, terutama di siang hari. Ada beberapa tips yang bisa dijalankan agar aktivitas kerja kita tidak terganggu selama bulan puasa, yakni:

1. Makan banyak serat dan protein saat sahur. Protein dan serat membuat kita merasa kenyang lebih lama. Makan nasi atau makanan manis dalam jumlah berlebihan justru dapat menyebabkan cepat mengantuk.

2. Perbanyak minum air. Minimal 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka dan 2 gelas sebelum tidur. Jangan mengkonsumsi kopi atau teh pada saat sahur karena menyebabkan mudah kencing, sehingga tubuh cepat kekurangan cairan.

3. Saat waktu buka puasa tiba, jangan makan dengan berlebihan. Sebaiknya ikuti sunnah, yaitu dengan buah kurma dan minuman yang manis: bisa dengan susu, jus buah, ataupun sekedar air. Minumlah cukup air untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. Setelah shalat Maghrib, barulah dilanjutkan dengan makanan

Tubuh Bugar

Puasa Lancar

utama. Dan jangan makan terlalu berlebihan. 4. Berolahraga. Seperti jalan sore, bersepeda santai,

ataupun yoga. Olahraga dapat dilakukan 1 jam sebelum waktu berbuka.

5. Bila diperlukan, pada saat sahur dapat juga mengkonsumsi suplemen atau vitamin tambahan. Bagi para penderita maag, pada saat berpuasa memang membutuhkan perhatian khusus. Karena lambung yang kosong terlalu lama, dapat

menyebabkan peningkatan asam lambung, sehingga pada penderita maag mungkin akan sering kambuh saat bulan puasa. Cara untuk menghindari kambuhnya penyakit maag saat puasa:

1. Jangan mengkonsumsi makanan pedas, asam (termasuk buah yang asam), terlalu banyak minyak atau lemak.

2. Hindari minum soda maupun minuman yang mengandung cafein seperti kopi atau teh, karena dapat memicu peningkatan asam lambung. 3. Ketika berbuka, jangan langsung makan makanan

dalam porsi banyak. Sebaiknya diawali dengan takjil lalu sedikit makan setelah shalat Maghrib. Dilanjutkan dengan sedikit makan lagi setelah selesai tarawih

(27)

ilzah (6 tahun) tampak asyik menghafal

F

juz 29. Bacaannya mengalahkan para calon hafizah lain di atas usianya. Ia merupakan murid termuda kelas tahfidz di Madrasah Quran Ibnu Hajar, Depok Timur. Filzah hanyalah satu dari ratusan siswa di rumah Quran milik pasangan Fathimah Az Zahra dan Endang Setiawan. "Kami ingin membuat Depok menjadi kampung Quran," ujar Fathimah saat ditanya latar belakang mendirikan Yayasan Ibnu Hajar Cendekia.

Madrasah dan pesantren Quran Ibnu Hajar tersebut hanyalah satu contoh dari sekian banyak sekolah dan pesantren tahfizul Quran yang ada di Indonesia. Sekarang ini, menghafal Quran tengah marak di kalangan Muslimin Indonesia.

Alhasil, banyak sekolah yang menjanjikan siswanya dapat menjadi hafiz dan hafizah. Tak sedikit pula pesantren yang membuka khusus untuk mencetak generasi para hafiz.

Tentu saja tren ini menjadi hal positif di kalangan Muslimin. Namun sebetulnya, pembelajaran tahfiz di Indonesia telah dimulai sejak lama. Hanya saja, antusiasme menghafal Al-Quran hanya datang dari para santri.

Perkembangan Tahfidz

DR. H Ahmad Fathoni, Lc, MA dalam artikelnya Sejarah dan Perkembangan Pengajaran Tahfidz Al-Quran di Indonesia menyebutkan, Pesantren Krapyak milik KH Muhammad Munawwir merupakan perintis pembelajaran tahfidz di Indonesia.

Pesantren yang berlokasi di Yogyakarta tersebut membuka kelas khusus santri hafizul Quran pada 1900-an, yaitu era sebelum merdeka. Munawwir pun membuat sebuah metode pengajaran Al-Quran agar santri dapat mudah menghafal kitabullah. Hampir seluruh pesantren Al-Quran di Jawa mempraktikkan metode pembelajaran Al-Quran yang dikembangkan Munawwir tersebut. Sumbangsih KH M Munawwir dalam pelestarian Al-Quran di Indonesia sangat besar.

Sejak dibukanya kelas tahfizul Quran di Pesantren Krapyak, masyarakat pun kemudian mulai tertarik untuk menghafal Al-Quran.

Pesantren lain pun kemudian membuka kelas yang sama. Menghafal Al-Quran mulai dipelajari khusus dengan serius.

Eksintensi tahfizul Quran di Indonesia makin

Fenomena

Makin Berkembang

Tren

Menghafal

(28)

Fenomena

semarak saat memasuki era Kemerdekaan 1945 hingga Musabaqah Tilawatil Quran 1981. Lembaga tahfizul Quran mulai bermunculan di periode tersebut.

Di antara lembaga tersebut yakni di kalangan pesantren seperti Pesentren Al 'Asy'ariyah Wonosobo, Jawa Tengah, milik KH Muntaha dan Pesantren Yanbu'ul Quran yang didirikan oleh KH M Arwani Amin Said.

Terdapat pula perguruan tinggi pencetak hafizul Quran seperti Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta dan Institut Ilmu Al-Al-Quran (IIQ) Jakarta. Keduanya menawarkan program sarjana serta magister dan didirikan oleh Prof. KH Ibrahim Hosen.

Semangat menghafal Quran makin menjadi ketika diselenggarakannya Musabaqah Hifzul Quran pada 1981. Musabaqah tersebut menjadi pemicu minat menghafal Al-Quran.

Perkembangan pengajaran tahfizul Quran di Indonesia pasca-MHQ 1981 boleh diibaratkan bagaikan air bah yang tidak dapat dibendung lagi. Kalau sebelumnya hanya eksis dan berkembang di Pulau Jawa dan Sulawesi, maka sejak 1981 hingga kini hampir semua daerah di nusantara, kecuali Papua, hidup subur bak jamur di musim hujan dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, baik dalam format pendidikan formal maupun nonformal.

Pembelajaran tahfizul Quran pun terus marak hingga di zaman modern sekarang ini. Saat ini, bahkan hampir di seluruh kota besar di Indonesia memiliki banyak sekolah tahfizul Quran.

Sebut saja Darul Quran milik Ustad Yusuf Mansur. Programnya sangat banyak dan cabangnya tersebar di tanah air hingga ke mancanegara. Belum lagi sekolah-sekolah kecil yang tersebar di mana-mana.

Kualitas Pemahaman yang Baik

Maraknya sekolah tahfizul Quran saat ini mesti dibarengi kualitas serta pemahaman yang baik. Alangkah sempurnanya jika para hafiz dan hafizah tak hanya sekadar menghafal Al-Quran, tapi juga dapat memahami makna dan kandungan di balik firman Allah dengan baik.

Hal tersebut pernah diperingatkan oleh Ketua Lembaga Tadabbur Quran International Syekh

Nashir bin Sulaiman al-Umar. Ia mengingatkan agar kaum Muslimin lebih memperhatikan tadabbur Al-Quran.

Maraknya lembaga-lembaga tahfizul Quran, halaqah tahfiz di masjid-masjid, hingga daurah tahfiz, kata Syekh, merupakan fenomena yang menggembirakan. Hanya saja, pentadabburan kandungan Al-Quran hendaknya tidak dikesampingkan.

“Sangat disayangkan jika semangat dan antusiasme dalam membaca dan menghafal Al-Quran tidak disertai dengan semangat yang sama atau mendekati, dalam hal mentadabburi dan memahami Al-Quran. Kita seringkali menyaksikan ada di antara mereka yang menyempurnakan hafalan Al-Quran, tapi tidak mengetahui makna dari awal surat yang biasa dihafal oleh yang baru belajar,” ujar Syekh.

Syekh pun kemudian mengajak semua pihak agar memperhatikan hal tersebut. Seluruh Muslimin, katanya, hendaknya mentadabburi Al-Quran, baik dengan cara membaca (tilawah) maupun dengan menghafal (hifz).(*)

(29)

28

Yatim Mandiri

/Edisi Juni2016

(30)

Silaturahim

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

29

aling mengingatkan untuk bersedekah

S

membantu anak-anak yatim dhuafa. Hal inilah yang selalu dilakukan setiap bulannnya oleh 25 karyawan CV. Matahari Pink

Inspiration Madiun yang telah menjadi donatur rutin Yatim Mandiri Madiun.

Mereka mengaku senang bisa berbagi rezeki dengan anak yatim. Hal itu dibenarkan oleh Ima Tri Oktaviani selaku koordinator donatur di CV. Matahari Pink Inspiration. “Alhamdulillah, kami bisa sedekah setiap bulannya melalui Yatim Mandiri,” kata wanita kelahiran Madiun, 10 Oktober 1988. Menurut Ima Tri Oktaviani, karyawan di CV. Matahari Pink Inspiration mengenal Yatim Mandiri sejak tahun 2011. Mereka merasa mantap dan puas menyalurkan donasinya ke Yatim Mandiri, karena memiliki program yang tersusun dengan baik. “Programnya baik, mulai dari pendidikan hingga kesejahteraan ekonomi,” ujar wanita yang menjabat Customer Service di CV. Matahari Pink Inspiration.

Ia dan rekan-rekan kerjanya berharap, Yatim Mandiri dapat menjadi solusi untuk kemandirian anak yatim. “Semoga Yatim Mandiri bisa menebar manfaatnya untuk anak yatim di Indonesia,” harap Ima. (ir)

semester.

Dana bantuan tersebut adalah hasil dari zakat profesi setiap karyawan Agromedia Pustaka yang dikumpulkan oleh DKM Darul Ilmi, selaku lembaga takmir mushola di perusahaan tersebut.

Purwa Daksi Rahmad, selaku pengurus DKM Darul Ilmi ikut berbahagia karena bisa membantu Yatim Mandiri dalam memandirikan anak yatim. “Kami kesulitan dalam menyalurkan zakat yang telah terkumpul, setelah diputuskan bersama, akhirnya kami sepakat bekerja sama dengan Yatim Mandiri,” jelas Purwa kepada redaksi.

Purwa mengatakan, antara DKM Darul Ilmi dan Yatim Mandiri memiliki kesamaan pada program-programnya. “Tidak hanya untuk anak yatim, bunda yatim dan kaum dhuafa juga diperhatikan oleh Yatim Mandiri,” lanjutnya.

Purwa sebagai perwakilan DKM Darul Ilmi dan Agromedia Pustaka berharap, kedepannya sinergi ini bisa terus berlangsung, dan bisa membantu orang yang membutuhkan. “Semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat bagi mereka,” ucap emangat untuk membantu kemandirian

S

anak yatim melalui peningkatan

pendidikan berkualitas, ditunjukkan oleh karyawan Agromedia Pustaka dengan memberikan bantuan beasiswa kepada Yatim Mandiri Depok sebesar Rp 10 Juta untuk 40 anak yatim dalam 1

Agromedia Pustaka

Bantu Pendidikan

Anak Yatim

Berharap Jadi Solusi

Kemandirian Yatim Indonesia

(31)

Penerima Manfaat

agus Andreas Bintang Maulana nama

B

lengkapnya. Perawakannya kecil, namun nampak selalu ceria dan gembira. Namun, anak yatim yang akrab disapa Bintang ini mendadak diam dan gelisah ketika tim medis dari RSM (Rumah Sehat Mandiri) datang untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

Saat diperiksa kesehatannya, anak kelas 1 SDN Kebonagung 1 Sidoarjo ini terlihat gugup. Terlebih lagi ketika dokter memintanya membuka mulut untuk diperiksa kesehatan giginya. Nampak ekspresi ketakutan terlihat di raut wajahnya yang polos nan lucu. “Saya takut kalo gigi saya dicabut,” kata anak yang akrab disapa Bintang ini.

Tapi setelah diperiksa kesehatan giginya, dalam

sekejap ekspresinya berubah. Terlihat sumringah dan senang. Apalagi kemudian ia mendapatkan bingkisan dari Yatim Mandiri Sidoarjo berupa sosis dan nuget ikan. “Terima kasih Yatim Mandiri,” kata anak yang suka makan sosis ini.

Anak yang gemar melukis tersebut, lalu membuka satu kaleng sosis dan memakannya. Dia terlihat begitu senang dan menikmati sosis SGQ (Super Gizi Qurban). “Sosis satunya untuk di goreng di rumah,” tambahnya.(ir)

ungkapnya.

Anak ke 3 dari pasangan Anik Maryati dan almarhum Abdul Ghani ini selain hobi berolahraga, juga menyukai pelajaran IPA dan Matematika. Saat ditemui disekolahnya, Agung begitu cekatan dalam menjawab soal-soal matematika.

Agung berharap, bisa mengerjakan Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan pada 16 Juni2016. “Saya minta doanya, agar saya bisa lulus dengan nilai bagus,” harap anak yang gemar makan Bakso ini.(ir)

gung Bagas Laksana, atau biasa disapa

A

Agung, anak yatim berusia 12 tahun ini sangat bersemangat, energik dan gesit. Ketika mendapatkan layanan Program Kesling dari Yatim Mandiri Sidoarjo, badannya nampak sehat. Sehingga tim kesehatan RSM (Rumah Sehat Mandiri) hanya memberinya suplemen vitamin dan sosis SGQ.

Agung yang memiliki tinggi badan 102 cm ini, adalah salah satu atlet lari disekolahnya, SDN Kebonagung 1, Sidoarjo. Bahkan, ia pernah mewakili sekolahannya untuk lomba lari tingkat Kecamatan. Anak yang lahir di Jombang ini sangat terobsesi ingin menjadi seorang atlet lari nasional. “Saya ingin tanding dengan atlet lari dari seluruh Indonesia,”

Bercita-cita

Jadi Atlet Lari

Agung Bagas Laksana

Bagus Andreas Bintang Maulana

Gembira

(32)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2016

31

“Ingin jurusan yang sesuai banget dengan passionmu? hub STIFIn Jatim 0822 4440 1246 / 0858 5218 9132”

enjadi juara pertama kategori

M

Pendidik PAUD tingkat Provinsi Jatim dalam Ajang Karya Nyata Guru PAUD Se-Jatim merupakan pengalaman yang terkesan bagi Binti Mukminin. Berawal dari mewakili kelurahan Latsari, kemudian mewakili Kabupaten Tuban di ajang tingkat provinsi.

Tak disangka ia memenangi Lomba tersebut, dan akan mewakili provinsi Jawa Timur pada ajang yang sama ditingkat Nasional yang digelar pada 22 hingga 28 Mei 2016.

Rutinitas keseharian gadis bernama lengkap Binti Mukminin ini, ialah mengajar anak-anak Paud di PGTK Bina Anak Sholeh pada pagi hari, lalu sore harinya harus kuliah. Tinggal dikota Tuban, membuat gadis kelahiran Kediri, 6 Oktober 1990, harus pandai membagi waktu antara mengajar dan kuliah. Jika tidak bisa membagi waktu bisa berakibat buruk bagi pekerjaan dan perkuliahannya.

Kendati demikian, bukan menjadi perkara yang ditakuti oleh Binti Mukminin. Ia malah menikmati rutinitasnya dengan senang hati. Segalanya begitu seimbang, mulai dari ia mengajar, hingga kuliah tak ada yang terganggu sedikitpun. Segala tugas kuliah bisa diselesaikan tepat waktu. “Jika ada jadwal yang bersamaan pas ada kegiatan di paud, saya meminta izin ke dosen dan mengganti kuliahnya di lain waktu,” tuturnya.

Dalam mengajar, Binti Mukminin dengan sabar mengajar anak-anak usia balita. Memang bukan pekerjaan yang mudah, dirinya dituntut harus bisa berkomunikasi yang baik dengan balita dengan beragam karakter. Memberikan pelajaran yang baik dan bermutu dan membentuk akhlak yang baik kepada mereka. “Apalagi mereka dimasa

pertumbuhan, jadi setiap apa yang kita ajarkan, mereka akan merekam dan menirukannya, jadi saya harus berhati-hati saat mengajar,” jelasnya.

Kini kesibukannya pun bertambah, tidak hanya mengajar dan kuliah. Dirinya pun harus mengikuti bimbingan rutin yang digelar oleh Provinsi Jatim. Bersama 10 orang lainnya, Binti dibimbing oleh senior-senior pengajar PAUD. Bagi dirinya, hal ini merupakan tambahan ilmu yang sangat berharga sebagai bekal ke tingkat Nasional. “Alhamdulillah, saya akan berusaha dan berdoa untuk hasil yang terbaik di tingkat nasional nanti,” katanya.

Dapat Ilmu di MEC

Binti Mukminin, bukanlah orang baru di dunia pendidikan anak usia dini. Sudah selama 4 tahun lebih ia bergelut di bidang tersebut. Mulanya, ia adalah mahasiswi MEC Jurusan Diklat Guru TK Islam (DGTKI). Selama 1 tahun, dirinya mendapat

pelajaran tentang dunia pendidikan anak usia dini. MEC memberikan banyak pengalaman di kehidupan Binti Mukminin. Mulai dari ilmu akademik, entrepreneur dan ilmu agama.

Yatim di Usia 7 Tahun

Sejak usia 7 tahun Binti telah menjadi anak yatim. Sang ayah (Imam Sujono) meninggal dunia akibat penyakit hipertensi.

Dari profesi sebagai pengajar, Binti bisa membiayai kuliahnya di Universitas Ronggolawe Tuban. Selain itu juga bisa membantu ekonomi keluarga. “Bisa membiayai kuliah sendiri dan membantu ibu,” ungkapnya

Ia berharap dapat memberikan hasil terbaik di ajang Karya Nyata Guru PAUD tingkat nasional. “Tak lupa, saya juga berdoa kepada Allah. Untuk hasilnya saya memasrahkan kepada Allah,” pungkas Binti.(ir)

Binti Mukminin

Alumni MEC Angkatan V

Juara 1 Pendidik PAUD se-Jawa Timur

Totalitas

Dalam Mengajar

(33)

Pintu Rezeki

ebaik-baik manusia adalah yang paling

S

bermanfaat bagi manusia” (HR.Ahmad, athThabrani). Hadist inilah yang melatar belakangi sosok Eko Supriadi Wijaya untuk mendirikan komunitas ekonomi syariah. Pria yang kini berusia 53 tahun ini adalah pemrakarsa terbentuknya komunitas GRES (Gebrakan Ekonomi Syariah). Komunitas tersebut mengajak orang-orang yang ingin mengenal dan merasakan bisnis berbasis ekonomi syariah. “Kami ajak mereka yang mau berbisnis syariah,” kata pria kelahiran Jember, 3 Juni1968.

Berawal dari keinginannya mengisi aktivitas setelah pensiun dari pekerjaannya, mantan manager sebuah bank tersebut mulai terjun dibidang agrobisnis. Dengan media bisnis sebuah lahan pertanian dari dirinya dan temannya. Eko juga

memberikan biaya serta mempercayakan

pengolahan lahannya kepada temannya. Bersama-sama mereka mengembangkan bisnis agro dengan menganut bagi hasil syariah. “Hasil keuntungannya kami bagi rata,” ujar Eko.

Mulanya, kata Eko, lahan tersebut dimanfaatkan untuk bercocok tanam sayur-sayuran. Dan, seiring berjalannya waktu, bisnisnya kini merambah ke peternakan. “Disini kami juga beternak ikan lele organik, dan kambing,” lanjutnya

Berdayakan Masyarakat

Berlokasi di Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember. Tepatnya dibawah perkebunan didaerah Jember, Eko pun mulai melakukan gebrakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di desa tersebut.

Untuk mengolah lahan, Eko sebagai pengurus

dari Konvensional ke Syariah

Berkah Berhijrah

Eko Supriadi Wijaya

Pemrakarsa Komunitas Gebrakan Ekonomi Syariah (GRES)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi yang disahkan Konsil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran Indonesia

Dalam al-Quran, misalnya, Allah SWT menggambarkan bahwa orang-orang yang saling berwasiat satu sama lain untuk saling berkasih sayang akan mendapatkan keberkahan, baik di dunia

Banyaknya pelanggaran imigrasi di Jakarta mengakibatkan rumah detensi yang ada tidak dapat menampung para deteni lagi, rumah detensi di dalam kantor pusat direktorat jenderal

Program utama pengembangan agribisnis komoditas unggas sangat terkait dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Guna menjamin penyediaan pasokan d.o.c. ayam ras yang

Berdasarkan hal tersebut, sangat menarik melakukan penelitian guna menentukan adanya morf atau varian baru pada individu suku pulau Madura (yang berbeda dengan urutan

Oleh karena itu dengan mengkaji ekologi administrasi negara yang merupakan salah satu cabang ilmu administrasi, kita dapat menerangkan hubungan timbal balik yang terjadi

Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak

1) Pertumbuhan daerah perkotaan yang terus menerus, termasuk sejumlah CBD dan pusat daerah pinggir kota dan regional, membutuhkan pelayanan transportasi yang