• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non Pertanian di Kecamatan Depok Tahun 2004 - 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non Pertanian di Kecamatan Depok Tahun 2004 - 2011"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI LAHAN NON PERTANIAN

DI KECAMATAN DEPOK TAHUN 2004 - 2011

Dwi Satya Purnawan gokilsatya1987@gmail.com

Sudrajat

pembimbing@email.com

Abstract

The change of land-use from agricultural to non-agricultural are happening in Depok district, Sleman, Yogyakarta. Depok district is the district that is very close to the main city of Yogyakarta. This district has complex and high intensity of the land-use. The fact that the writer mentioned those durations of the research, because in those years there has been changing of the agriculture land. Therefore the achieved purpose by the writer are knowing the changing of the wide-scale of the agriculture land into non-agriculture land, and also to know the qualitative connection between those changes against the other influenced factors. The method of the research is descriptive qualitative, by using the result of spatial analysis and secondary data based on BPS. Spatial analysis is using temporal data which is processed by ArcGIS 9.3. The source of the data contains RBI map with scale 1 : 25.000 in 2004, Quickbird imagery in 2008, and Google Earth imagery in 2011. The result of the mapping of the Land-Use in Depok District with scale 1 : 35.000 or the middle scale describe that there has been decreasing the wide-scale of agriculture land for 201 Ha in 2004 – 2008, from 927 Ha into 726 Ha.

(2)

Abstrak

Perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian banyak terjadi di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Penelitian ini dilakukan dengan mengambil kurun waktu antara tahun 2004 – 2008 dan 2008 – 2011, mengingat bahwa fakta yang ada menyebutkan antara kurun waktu tersebut banyak lahan pertanian yang telah berubah fungsinya. Tujuan yang ingin dicapai peneliti antara lain mengetahui perubahan luas perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian, mengetahui pola pemanfaatan lahan pertanian menjadi non pertanian, dan mengetahui hubungan kualitatif antara perubahan lahan pertanian menjadi non pertanian terhadap faktor-faktor yang berpengaruh. Metode yang dilakukan adalah analisis kualitatif deskriptif dengan menggunakan hasil analisis spasial. Analisis spasial menggunakan data temporal yang diolah dengan ArcGIS 9.3. Sumber data tersebut meliputi Peta RBI skala 1 : 25.000 tahun 2004, citra Quickbird tahun 2008, dan citra Google Earth tahun 2011. Hasil pemetaan penggunaan lahan di Kecamatan Depok dengan skala 1 : 35.000 atau skala menengah menyatakan bahwa terjadi penurunan luas lahan pertanian sebanyak 201 Ha pada tahun 2004 – 2008 yaitu dari 927 Ha menjadi 726 Ha. Pada ahun 2008 – 2011 luas lahan sawah berkurang menjadi 18 Ha yaitu dari 726,4 Ha

(3)

3 PENDAHULUAN

Perkembangan suatu wilayah, ditandai oleh perkembangan

kota-kota sebagai nodal yang merupakan pusat konsentrasi penduduk dan segala aktivitas atau kegiatan, senantiasa akan mengalami pertumbuhan dan berkembang baik secara fisik, sosial, maupun ekonomi. Dari waktu ke waktu kota berkembang secara dinamis dalam artian selalu berubah dari waktu ke waktu, dan demikian pula pola penggunaan lahannya. Penggunaan lahan adalah segala bentuk campur tangan atau kegiatan manusia, yang berlangsung berupa siklus ataupun secara permanen pada suatu sumberdaya lahan baik alami maupun buatan, untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (Malingreau, 1978)

Kecamatan Depok merupakan kecamatan yang berdekatan dengan Kota Yogyakarta, serta mempunyai intensitas pemanfaatan lahan yang tinggi dan kompleks. Pesatnya pertumbuhan penduduk dengan berbagai aktivitas perekonomiannya menuntut kondisi sosial-ekonomi yang lebih baik, sehingga kebutuhan lahan juga meningkat dari waktu ke waktu, sementara potensi dan luas lahan yang tersedia sangat terbatas. Pertumbuhan penduduk yang pesat di kecamatan ini cenderung meniadakan ruang terbuka hijau, mendorong desentralisasi pemukiman, serta menggeser lahan pertanian ke wilayah pinggiran (Andrianto, dkk, 2012).

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui perubahan luas dan

jenis perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian di Kecamatan Depok antara tahun 2004-2008 dan 2008-2011.

2. Mengetahui pola pemanfaatan

lahan perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian di Kecamatan Depok antara tahun 2004-2008 dan 2008-2011.

3. Mengetahui hubungan secara

kualitatif antara perubahan

penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian terhadap faktor-faktor yang berpengaruh.

Secara umum penggunaan lahan terbagi atas dua kelompok besar yaitu pertanian dan non pertanian. Manusia dalam rangka memenuhu kebutuhan hidupnya dan tempat tinggal akan memanfaatkan lahan yang tersedia, akan tetapi jika keberadaan lahan yang tersedia tidak mencukupi maka manusia akan menggunakan lahan yang telah digunakan untuk penggunaan lahan yang berbeda (Harini,2009). Lahan secara geografis

menurut Vink, 1975 (dalam

Ritohardoyo, 2002) sebagai suatu wilayah tertentu di atas permukaan bumi, khususnya meliputi semua benda penyusun biosfer yang dianggap bersifat menetap atau berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, meliputi atmosfer, tanah batuan induk, topografi, air, tumbuh-tumbuhan, dan binatang serta akibat-akibat kegiatan

(4)

manusia baik masa lalu maupun masa sekarang, yang semuanya memiliki pengaruh nyata terhadap penggunaan lahan oleh manusia, pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Lestari (2009) mendifiniskan alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri.

Faktor utama yang dianggap memiliki peranan yang besar dalam mempengaruhi terjadinya perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian menurut Bintarto (1987) diantaranya adalah :

1. Kondisi lahan (luas lahan, topografi, lokasi);

2. Keadaan penduduknya meliputi aspek demografi (jumlah, penyebaran kepadatan, dan komposisi penduduk);

3. Aspek sosoal (strata sosial, strata pendidikan);

4. Aspek ekonomi (strata ekonomi, pendapatan per kapita, pendapatan daerah).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan kali ini yaitu metode analisis kualitatif deskriptif., yaitu dengan cara menganalisis peta dan data sekunder yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Pengolahan

data dan analisis data sekunder merupakan pengolahan data yang sudah ada dan berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan melalui tahap pengumpulan data. Pengolahan data sekunder digunakan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian di Kecamatan Depok.

Data yang dikumpulkan adalah :

Tujuan Data yang

dugunakan

Sumber Data Mengetahui

luas dan jenis perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian di Kecamatan Depok antara tahun 2004-2008, dan 2008-2011 Data penggunaan lahan tahun 2004, 2008, dan 2011 Peta RBI, Citra Quickbird, dan Citra Google Earth . Mengetahui pola pemanfaatan lahan perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian di Kecamatan Depok antara tahun 2004-2008 dan 2008-2011. Hasil pemetaan penggunaan lahan tahun 2004, 2008, dan 2011 Pengolahan spasial Mengetahui hubungan secara kualitatif Pertumbuhan penduduk, fasilitas pendidikan, Data Sekunder Kecamatan dalam angka

(5)

5 antara perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian terhadap faktor-faktor yang berpengaruh fasilitas kesehatan, Fasilitas ekonomi dari BPS dan survei lapangan

Tabel tujuan penelitian, data yang digunakan dan dan sumber data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Luas perubahan penggunaan lahan di

Kecamatan Depok sebagai berikut:

Tipe Penggunaan Lahan Luas (dalam Hektar) 2004 - 2008 2008-2011 CATUR TUNGGAL Air Tawar -0.1 0.0 Belukar/Semak 0.0 0.0 Kebun 0.0 0.0 Pemukiman 36.3 31.9 Rumput -10.4 -16.4 Sawah Irigasi -26.4 -6.5 Tanah Ladang/Tegalan 0.7 -8.9 CONDONG CATUR Belukar/Semak 0.0 0.0 Kebun 0.0 -1.6 Pemukiman 126.6 5.1 Rumput -2.2 0.0 Sawah Irigasi -124.5 -3.4 Tanah Ladang/Tegalan 0.0 0.0 MAGUWOHARJO Air Tawar -0.9 0.0 Bandara 9.6 0.0 Kebun 0.0 -4.2 Pemukiman 45.0 23.3 Rumput -2.0 0.0 Sawah Irigasi -49.7 -8.0 Tanah Ladang/Tegalan -2.0 -11.1

Kelurahan Condong Catur terlihat mengalami penambahan penggunaan lahan pemukiman, yaitu pada tahun 2004-2008 sebesar 126.6 Ha. Sedangkan pada tahun 2008-2011 Kelurahan Maguwoharjo memiliki penambahan pemukiman terbesar yaitu sebesar 23.3 Ha. Pada tahun 2011, di kelurahan Catur Tunggal luasan pemukiman sebesar 716.6 Ha dimana sebelumnya memiliki luasan 684.8 Ha pada tahun 2008 dan 648.5 pada tahun 2004. Di Kelurahan Condong Catur juga mengalami lonjakan yang berarti yaitu 435.5 Ha pada tahun 2004 dan 567.2 pada tahun 2011.

Dari ketiga kelurahan di Kecamatan Depok, Kelurahan Maguwoharjo memiliki luas sawah irigasi yang terluas yaitu 507.8 Ha pada tahun 2004. Pada tahun yang sama, Kelurahan Condong Catur memiliki luas sawah irigasi seluas 247.2 Ha dan disusul Kelurahan Catur Tunggal dengan luasan 172.0 Ha. Sedangkan penggunaan lahan pemukiman terluas yaitu di Kelurahan Catur Tunggal dengan luas 648.5 Ha pada tahun 2004. Secara keseluruhan ketiga kelurahan tersebut mengalami peningkatan luas pemukiman dan penurunan luas lahan pertanian (sawah

(6)

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa pada kurun waktu tahun 2004 – 2008 penggunaan lahan non pertanian terutama pemukiman berkembang dengan cukup pesat, yaitu seluas 36.3 Ha. Sedangkan pada kurun

waktu tahun 2008 – 2011

perkembangan pemukiman lebih rendah yaitu 31.9 Ha. Tetapi secara keseluruhan dalam kurun waktu 2004 – 2011 penggunaan lahan pemukiman mengalami peningkatan dan sebaliknya penggunaan lahan pertanian (sawah) mengalami penurunan dengan nilai yang cukup berarti. Pada kurun waktu tahun 2004 – 2008 mengalami penurunan sebesar 10.4 Ha dan pada tahun 2008 – 2011 penurunannya seluas 16.4 Ha.

Kelurahan Condong Catur mengalami penambahan penggunaan

lahan non pertanian yang lebih besar jika dibandingkan dengan Kelurahan Catur Tunggal. Pada kurun waktu tahun 2004 – 2008 penggunaan lahan pemukiman mengalami peningkatan seluas 126.6 Ha dan pada tahun 2008 – 2011 juga mengalami peningkatan seluas 5.1 Ha. Penambahan tersebut selain berasal dari alih fungsi lahan sawah juga berasal dari penggunaan lahan kebun pada tahun 2008 – 2011. Pemanfaatan alih fungsi lahan tersebut terlihat sangat signifikan karena maraknya pembangunan pemukiman yang digunakan untuk bisnis usaha kos, kontrakan, dan usaha lainnya. Letaknya yang sangat strategis terutama yang berdekatan dengan jalan kaliurang sebagai akses utama menuju kaliurang yang sangat strategis, menjadi tujuan utama untuk mengembangkan berbagai macam jenis usaha.

(7)

7

Kelurahan Maguwoharjo mengalami alih fungsi lahan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan Kelurahan Catur Tunggal.

Seluas 49.7 Ha lahan sawah

mengalami alih fungsi lahan menjadi lahan non pertanian pada kurun waktu tahun 2004 – 2008. Sedangkan dalam kurun waktu tahun 2008 – 2011 mengalami penurunan luas penggunaan lahan sawah sebanyak 8.0 Ha. Sebagian besar perubahan tersebut karena dialihfungsikan menjadi pemukiman..

Di Kelurahan Maguwoharjo sendiri banyak terjadi pembangunan perumahan dari penggunaan lahan sawah. Dengan adanya akses bandara

Adisucipto menyebabkan perkembangan pembangungan sebagai

lahan usaha. Pada tahun 2004 – 2008 terjadi penambahan penggunaan lahan pemukiman seluas 45.0 Ha.

Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Depok dalam kurun waktu tahun 7 tahun yaitu dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 yaitu sebesar 1,093 %, menyebabkan bertambahnya kegiatan perdagangan dan berkembangnya perumahan. Kegiatan perdagangan cukup berkembang di Kelurahan Condong Catur, dimana hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan universitas dan minat mahasiswa.

Kawasan caffe di Kelurahan Condong Catur

(8)

Berdasarkan analisis data spasial dengan melihat perubahan penggunaan lahan dari peta penggunaan lahan tahun 2004, 2008 dan 2011 dapat disimpulkan terjadi perubahan luas lahan sawah yang cukup signifikan. Dalam kurun waktu antara tahun 2004 – 2008 terjadi penurunan luas lahan sawah dari 927 Ha menjadi 726 Ha atau sebanyak 201 Ha. Sedangkan pada ahun 2008 – 2011 luas lahan sawah berkurang menjadi 18 Ha yaitu dari 726,4 Ha menjadi 708.4 Ha. Pengurangan luas lahan tersebut disebabkan karena alih fungsi lahan baik yang yang didukung dari faktor pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun pertumbuhan penduduk.

KESIMPULAN

Kesimpulan penelitian ini meliputi :

1. Perubahan luas lahan sawah yang cukup signifikan. Dalam kurun waktu antara tahun 2004 – 2008 terjadi penurunan luas lahan sawah dari 927 Ha menjadi 726 Ha atau sebanyak 201 Ha. Sedangkan pada ahun 2008 – 2011 luas lahan sawah berkurang menjadi 18 Ha yaitu dari 726,4 Ha menjadi 708.4 Ha.

2. Pola pemanfaatan lahan pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Depok sebagian besar akibat pemanfaatan untuk pemukiman, kemudian pusat perdagangan (pertokoan), fasilitas pendidikan, dan fasilitas kesehatan.

3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan lahan pertanian

menjadi non pertanian antara lain pertumbuhan penduduk, fasilitas pendidikan, kesehatan dan ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustakan di tulis sebagai berikut :

Baros, S. (2005). Dampak perubahan bentuk penggunaan lahan terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk di Desa Maguwoharjo Kecamatan Depok Kabupaten Sleman DIY tahun 1995 – 2003. Skripsi, Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM

Bintarto. (1979). pengantar Geografi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. BPS. 2000. Kecamatan Depok Dalam

Angka Tahun 2000. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

BPS. 2008. Kecamatan Depok Dalam Angka Tahun 2008. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik

Hugget, R.J. (2007). Fundamentals of Geomorfologi, 2nd Edition. New York: Routledge.

Irawan, B. dan S. Friyanto. 2002. Dampak Konversi Lahan Sawah di Jawa Terhadap Produksi Beras dan Kebijakan Pengendaliannya. Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA : Vol. 2 No. 2 : 79-95. Denpasar Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kamila R. (2007). Pengaruh

Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian menjadi Lahan Non Pertanian Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani diKecamatan Banguntapan Bantul Selama Kurun Waktu

(9)

9

2000-2005. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

Kustriharyanto, S. (2003). Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan di Desa Maguwoharjo Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta. Skripsi, Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.

Malingreau. (1978). Pembangunan Lahan Pedesaan. Yogyakarta: Pusat Pendidikan dan Interpretasi Citra dan Survey Terpadu UGM.

Mantra, I.B. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Martopo, Sugeng. (1994). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Regional, Yogyakarta : PPLH-UGM

Nasoetion, L. 2003. Konversi Lahan Pertanian: Aspek Hukum dan

Implementasinya dalam Prosiding Seminar Nasional

Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian. Jakarta: Badan Pertanahan Nasional.

Nursid. (1988). Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.

Ritohardoyo. (2002). Penggunaan dan Tata Guna Lahan. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.

Sujarta, Djoko. (1974). Beberapa Pengertian Pokok Mengenai Kota. Yogyakarta: Pemda Yogyakarta.

Vink, G.J. (1984). Dasar-dasar Usaha Tani di Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Whynne-Hammond. (1979). Element of Human Geograpy. London: Allan and Uwin

Widarjono. (2007). Ekonomitrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi UII.

Worosuprojo, S. 2008. Evaluasi Sumberdaya Lahan Untuk Perencanaan Penggunaan dalam Geografi Pedesaan Sebuah Antologi. Yogyakarta: Ideas Media

Yuliana. (2007). Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk di Desa Condongcatur Kecamatan Depok Kabupaten Sleman D.I Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

Yunus, Hadi Sabari. 1999. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Gambar

Tabel tujuan penelitian, data yang digunakan  dan dan sumber data

Referensi

Dokumen terkait

Disampaikan kepada masyarakat luas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal melalui Pejabat Pengadaan telah melakukan proses Pengadaan Langsung pekerjaan konstruksi

Ziarah Pamijahan Sebagai Gagasan dan Objek Desain Kaos Anak” ini akan menjadi salah satu ajang mempromosikan objek wisata ziarah Pamijahan yang lebih.. menarik lagi

Sumberdaya Hayati Kebun Raya Cibodas (Flora) ... Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati ... Permintaan Wisata Kebun Raya Cibodas ... Karakteristik Responden Berdasarkan

This research is intended to investigate the effect of recycled aggregate concrete and various types of cement which are OPC, PCC and PPC due to sulphuric attack The concrete

Suatu penelitian tidak mungkin meneliti semua penelitian yang ada, tetapi setiap penelitian akan membatasi masalah-masalah tertentu yang berkaitan dengan judul penelitian. Untuk

Hasil pengujian kadar vitamin C sari buah songi ( Dillenia serrata Thunb.) menggunakan persamaan regresi linear y = 0,053x-0,177 sebesar 1,09% dengan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara lingkungan keluarga dengan hasil belajar siswa kelas XI dan XI semester Juli-Desember

Tabel 1 Deskripsi Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen Kelompok Eksperimen Pretest Posttest Mean 6,5 6,67 Std. Hasil tes kemampuan under basket shoot sebelum