Sistem Informasi MEWS di Sumatera Selatan Berbasis
SMS Gateway
Sely Septiwi1, Gusmelia Testiana2, Beni Setiaji3
[email protected], [email protected]2, [email protected]3
1Prodi Sistem Informasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Raden Fatah Palembang 2Prodi Sistem Informasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Raden Fatah Palembang 3Prodi Sistem Informasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Raden Fatah Palembang
Diterima: 02 Desember 2015 | Direvisi: 16 Desember 2015 | Disetujui: 30 Desember 2015 © 2015 Prodi Sistem Informasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Indonesia
Abstrak: Sistem Informasi MEWS (Meteorology Early Warning System) di Sumatera SelatanBerbasis SMS Gateway yang berstudi kasus di Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang ini dibuat untuk memberi kemudahan bagi pihak BMKG dalam menyampaikan informasi peringatan dini mengenai cuaca ekstrim di Sumatera Selatan dan pengguna dapat menerima informasi dengan cepat dan tepat. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu Model Air Terjun (Waterfall) serta menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman serta Gammu sebagai aplikasi yang menghubungkan database SMS Gateway dengan device modem. Dalam sistem SMS Gateway ini mampu melakukan pengiriman SMS Personal, maupun SMS Group dengan format SMS yang telah ditentukan.
Kata Kunci: MEWS, SMS Gateway, Waterfall
Abstract: Information system MEWS (Meteorology Early Warning System) in south Sumatra based on SMS Gateway at the Sultan Mahmud Badaruddin II Meteorology Station Palembang made to provide convenience for the BMKG to deliver early warning information about extreme weather in South Sumatra and users can receive information quickly and precisely. System development methods used Waterfall model and used PHP Programming language, used Gammu as application to connected SMS Gateway databases with modem device in sms Gateway system able to send Personal SMS, or SMS Group with a predetermined SMS format.
Keywords: MEWS, SMS Gateway, Waterfall
1
PENDAHULUAN
Saat ini banyak terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, badai dan lain sebagainya. Dampak dari bencana tersebut sangat besar, karena banyak memakan korban baik nyawa maupun materil. Faktor keamanan dan keselamatan merupakan faktor yang penting dalam masyarakat (Purwanto, 2013). Dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memberitahukan adanya informasi terkait akan adanya kejadian alam, dapat berupa bencana maupun berisikan tentang prediksi peluang terjadi nya cuaca ekstrim kepada masyarakat yaitu menggunakan fasilitas SMS. SMS merupakan fasilitas standar dari Global System for Mobile (GSM) (Jogiyanto, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis, 2015). Fasilitas ini dipakai untuk mengirim dan menerima pesan. Mengingat pada masa sekarang hampir semua orang memiliki telepon genggam sebagai alat komunikasi. Selain mudah digunakan, SMS juga merupakan cara yang cepat untuk menyampaikan informasi peringatan dini cuaca ekstrim (Budiyanto, M. N., Santosa, P. I., & Sumaryono, S., 2012). Pada bagian sistem pelayanan jasa meteorologi mengenai informasi peringatan dini di Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang saat ini sudah memberikan pelayanan yang baik. Penyampaian informasi peringatan dini dilakukan melalui SMS Gateway
p-ISSN: 2460-092X, e-ISSN: 2623-1662 Volume 1, Nomor 1, Des 2015
Hal. 31 - 40
JUSIFO
dengan menggunakan NowSMS sebagai aplikasi software-nya (Mardiyati, 2010). Namun demikian sistem yang sedang berjalan dirasa masih kurang baik karena aplikasi SMS Gateway tersebut terdapat fitur dan tools yang tidak dapat berfungsi dengan optimal, baik itu dalam fitur kotak masuk, pengiriman pesan, maupun dalam penambahan kontak serta pengelompokkan kontak yang tidak tersusun dengan baik. Data user (pengguna dari instansi terkait atau pengguna umum) didapat secara manual melalui instansi-instansi terkait seperti BPBD, Polda Sumsel, DinSos, PPKk Sumsel, Berita Pagi, Dinas Pertanian Sumsel, Dinas Perkebunan Sumsel, Kadishut, Satpol PP Palembang, yang kemudian baru dapat diinputkan kedalam aplikasi NowSMS. NowSMS merupakan aplikasi yang tidak open source, artinya setelah pemakaian selama 60 hari kita harus melakukan registrasi (membayar) untuk menggunakannya kembali.
2
METODOLOGI PENELITIAN
2.1
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh gambaran mengenai data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan ini metode yang digunakan yaitu:
1. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan megajukan pertanyaan secara langsung kepada objek yang diteliti. Adapun wawancara yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara langsung kepada Bapak Bambang Beny Setiaji sebagai pegawai bagian Prakirawan cuaca di Ruang Forecaster di Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
2. Observasi
Observasi merupakan teknik mendapatkan data dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2008). Dalam hal ini penulis mengamati secara langsung objek untuk lebih mengetahui cara kerja sistem yang dilakukan pegawai agar data yang dikumpulkan sesuai dengan sistem nyata nya
3. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data dengan cara mencari buku-buku ilmu pengetahuan, jurnal, skripsi, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian.
2.2
Metode Pengembangan Sistem
Metode Pengembangan Sistem yaitu menggunakan Model air terjun (Waterfall) karena metode ini menyediakan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan komunikasi, perencanaan, pemodelan, konstruksi, serta penyerahan sistem/perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna (Pressman, 2012). Siklus hidup pengembangan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Komunikasi
Merupakan tahap pertama, yang dilakukan menguraikan hasil wawancara. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data, melakukan pertemuan dengan pengguna, dimana pengguna disini ialah forecaster di Stasiun Meteorologi SMB II Palembang.
2. Perencanaan
Merupakan lanjutan dari tahap komunikasi. Pada Tahap ini akan menghasilkan data yang berhubungan dengan keinginan dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3. Pemodelan
Merupakan lanjutan setelah tahap komunikasi dan perencanaan. Pada tahap ini dilakukan analisis dan perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding dimana perancangan yang dibuat menggunakan UML. Pada tahap ini berfokus pada
rancangan sistem dan rancangan interface. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement (kebutuhan perangkat lunak).
4. Konstruksi
Merupakan proses pengkodean. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, dan setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing yang bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Penyerahan Sistem
Merupakan tahapan akhir dari metode pengembangan Model air terjun (waterfall). Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user dan dilakukan pemeliharaan secara berkala.
2.3
Unified Modelling Language
(UML)
1. Use Case Diagram
Gambar 1 adalah Use case diagram Sistem Informasi MEWS (Meteorology Early Warning System) di Sumatera Selatan Berbasis SMS Gateway, dimana pada sistem ini terdiri dari tiga aktor yaitu Admin, forecaster dan user. Semua aktor harus melakukan login terlebih dahulu untuk mengelola sistem. Admin dapat mengelola data-data, yaitu mengelola pengguna, mengelola pbk_group, mengelola SMS, mengelola inbox, mengelola sent items, mengelola profil dan mengelola berita. Sementara Forecaster dapat mengelola data-data, yaitu mengelola pengguna, mengelola SMS, mengelola inbox, mengelola sent items dan mengelola berita. Sedangkan User dapat mengelola pengguna, menerima SMS dan bagi User baru dapat melakukan pendaftaran secara online untuk mendapatkan informasi cuaca ekstrim melalui SMS. Forecaster mempunyai inheritance atau pewarisan sifat ke User, jadi forecaster juga dapat menerima SMS dan bagi forecaster baru dapat melakukan pendaftaran secara online dengan memasukkan nama, nomor telepon, alamat dan lainnya serta dengan memilih level yang telah tersedia yang kemudian nanti akan diverifikasi terlebih dahulu oleh Admin.
Gambar 1
Use case diagram
Sistem Informasi MEWS
2. Class DiagramBerikut ini class diagram Sistem Informasi MEWS (Meteorologi Early Warning System)
Gambar 2 Class Diagram SMS Gateway 3. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan aliran kerja dan aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.
Gambar 3
Activity Diagram
Admin
Pada Gambar 3, menjelaskan admin melakukan login dengan memasukkan username dan password. Jika username dan password salah akan kembali ke halaman login, ketika login benar akan menampilkan menu admin, admin memilih menu yang tersedia, kemudian admin mengelola data yang akan diolah menjadi informasi, sistem memproses data yang diolah untuk disimpan.
Pada Gambar 4, menjelaskan aktivitas yang dilakukan forecaster yaitu dapat melakukan daftar atau tidak, dapat memilih mengelola data-data inbox, pengguna, SMS, berita dan sent items.
Gambar 5 Activity Diagram User
Pada Gambar 5, menjelaskan aktivitas yang dilakukan user yaitu dapat melakukan daftar atau tidak, dan dapat mengelola pengguna.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Halaman Awal
Halaman awal pada Gambar 6 merupakan halaman home yang memberitahukan warning atau MEWS terkini mengenai cuaca ekstrim di wilayah Sumatera Selatan.
Gambar 6
Halaman awal
3.2
Halaman Menu
MEWS
Halaman menu MEWS berisi form login dan form daftar yang akan digunakan oleh pengguna.
3.3
Halaman Login
Halaman login pada Gambar 7 merupakan form untuk Admin, forecaster dan user masuk ke dalam sistem dengan memasukkan username dan password yang telah ditentukan sebelumnya.
Gambar 7 Halaman Login
3.4
Halaman Daftar
Halaman daftar seperti pada Gambar 8 merupakan form
daftar untuk
forecaster
dan
user
baru.
Gambar 8 Halaman Daftar
3.5
Halaman Awal Admin
Halaman awal admin merupakan halaman yang terdiri dari menu home, menu profil, menu meteorologi, menu pesan dan menu kontak, seperti pada Gambar 9.
Gambar 9 Halaman Awal Admin
3.6
Halaman menu home admin
Halaman menu home admin merupakan menu untuk menampilkan berita MEWS serta gambar radar yang sebelumnya dikirim bersama SMS serta untuk mengubah dan menghapus
Gambar 10 Halaman Menu Home Admin
3.7
Halaman Menu Pesan
Halaman menu pesan merupakan menu yang terdiri dari tulis pesan, pesan masuk dan pesan terkirim. Pada Gambar 11 merupakan Halaman Tulis Pesan.
Gambar 11 Halaman Tulis Pesan
3.8
Halaman Form Pesan Masuk
Halaman form pesan masuk berfungsi untuk melihat pesan yang masuk ke nomor modem. Admin dapat mengelola pesan masuk untuk membalas atau menghapus pesan masuk. Pada Gambar 12 merupakan Halaman Pesan Masuk.
3.9
Halaman Form Pesan Terkirim
Halaman form pesan terkirim berfungsi untuk melihat atau mengetahui pesan yang telah admin atau forecaster kirim kepada user. Admin dapat mengelola pesan terkirim untuk mengulang isi pesan untuk dikirim kembali dan menghapus pesan terkirim. Pada Gambar 13 merupakan Tampilan Halaman Pesan Terkirim.
Gambar 13 Halaman pesan
terkirim
3.10
Halaman Menu Kontak
Halaman menu kontak merupakan menu yang terdiri dari personal dan group. Gambar 14 merupakan tampilan Halaman Group.
Gambar 14 Halaman Group
3.11
Halaman Awal
Forecaster
Halaman awal forecaster merupakan halaman yang terdiri dari menu home, menu pesan dan terdapat form untuk mengupdate data pribadi, ganti password dan logout untuk forecaster mengakhiri pengelolaan logout untuk mengakhiri pengelolaan. Pada Gambar 15 merupakan Tampilan halaman awal forecaster.
Gambar 15 Halaman awal forecaster
3.12
Halaman Awal
User
Halaman awal user merupakan halaman yang berisi menu home, profil dan meteorologi. User juga dapat mengubah atau mengupdate data pribadi user, mengganti password serta logout untuk mengakhiri pengelolaan. Gambar 16 merupakan Halaman awal user
Gambar 16 Halaman Awal User
4
KESIMPULAN
Penulis melakukan penelitian pada Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
a. Sistem yang dibangun dapat memberi kemudahan bagi pihak BMKG dalam menyampaikan informasi peringatan dini mengenai cuaca ekstrim di Sumatera Selatan. b. Sistem ini dibangun dengan menggunakan metode model air terjun, PHP sebagai bahasa
pemrograman serta Gammu sebagai aplikasi yang menghubungkan database SMS Gateway dengan device modem.
c. Kemampuan sistem yang dihasilkan dalam penelitian ini antara lain pengguna umum dapat melihat informasi-informasi baik tentang informasi peringatan dini mengenai cuaca ekstrim di Sumatera Selatan maupun informasi mengenai Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Bagi pengguna umum yang ingin mendapatkan informasi peringatan dini melalui SMS dapat melakukan pendaftaran yang kemudian nanti akan di verifikasi terlebih dahulu oleh bagian Admin sesuai ketentuan yang berlaku. Dan bagi Forecaster yang baru juga dapat melakukan pendaftaran terlebih dahulu yang nantinya juga di verifikasi dahulu oleh bagian Admin.
d. Dalam sistem SMS Gateway ini mampu melakukan pengiriman SMS Personal, maupun SMS Group dengan format SMS yang telah ditentukan.
DAFTAR RUJUKAN
Budiyanto, M. N., Santosa, P. I., & Sumaryono, S. (2012). Purwarupa Sistem Peringatan Dini Awan Panas Gunungapi Berbasis Sistem Informasi Geografis (Kasus Gunung Merapi di Perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). JNTETI, 24-30.
Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto. (2015). Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Mardiyati, U. (2010). Sistem Informasi Nilai Berbasis SMS. Telematika, 53-67.
Pressman, R. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) Edisi 7. Yogyakarta: Andi.
Purwanto. (2013). Aplikasi Informasi Cuaca dan Gempa Bumi pada BMKG Semarang Berbasis SMS Gateway. Semarang: UNISBANK.