• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No.38/08/33/Th.IV, 02 Agustus 2010

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

J

AWA

T

ENGAH

B

ULAN

J

ULI

2010

; Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah Bulan Juli 2010 mengalami kenaikan sebesar 1,19 persen, yaitu dari posisi indeks 101,09 pada Bulan Juni 2010 menjadi 102,29 pada Bulan Juli 2010. Dan NTP nasional naik 0,38 persen berubah dari 101,39 menjadi 101,77 .

; Indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan 3,00 persen, dari posisi 123,79 menjadi 127,50 pada Bulan Juli 2010. Sementara Ib mengalami perubahan dari posisi 122,45 pada Bulan Juni 2010 menjadi 124,64 pada Bulan Juli 2010 atau naik sebesar 1,79 persen,

; Pada Bulan Juli 2010, hampir semua sub sektor komponen penyusun NTP mengalami kenaikan, kecuali NTP sub sektor tanaman perkebunan rakyat (TPR). NTP sub sektor tanaman pangan (NTP-Pp) naik 2,55%, hortikultura (NTP-H) naik 5,31%, peternakan (NTP-Pt) naik 0,28% dan perikanan (NTP-N) naik 0,08%. Sedangkan sub sektor TPR (NTP-Pr) mengalami penurunan indeks sebesar 1,69%.

; Pada Bulan Juli 2010 terjadi inflasi pedesaan secara regional di Provinsi Jawa Tengah sebesar 2,24 karena dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga di semua kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks harga tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan, yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 2,24 persen, kemudian kelompok makanan jadi (naik 1,18%), perumahan (naik 0,88%), sandang (naik 0,39%), kesehatan (naik 0,58%), pendidikan, rekreasi dan olah raga (naik 0,63%) dan kelompok transportasi dan komunikasi (naik 0,08%).

; Dari 5 (lima) provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan Juli 2010, hanya Provinsi Jawa Timur yang mengalami penurunan NTP. NTP Jawa Timur mengalami penurunan 0,08 persen. Sedangkan NTP di 4 (empat) provinsi lain di Pulau Jawa mengalami kenaikan. NTP Banten mengalami kenaikan tertinggi (naik 1,99 %), NTP Jawa Barat naik 1,73 persen, NTP Jawa Tengah naik 1,19 persen dan NTP DI.Yogyakarta mengalami kenaikan terendah (naik 0,50 %).

1. Nilai Tukar Petani Jawa Tengah

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari hasil perbandingan antara indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menggambarkan nilai tukar

(2)

(term of trade) dari produk pertanian terhadap barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi serta pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di Provinsi Jawa Tengah pada Bulan Juli 2010, menunjukkan bahwa NTP Jawa Tengah kembali mengalami kenaikan indeks. Pada Bulan Juli 2010 terjadi kenaikan indeks sebesar 1,19 persen, yaitu dari posisi indeks 101,09 pada Bulan Juni 2010 menjadi 102,29 pada

Bulan Juli 2010. Hal ini disebabkan karena kenaikan indeks harga hasil

produksi pertanian yang dihasilkan petani, atau indeks harga yang diterima petani (It) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun

untuk keperluan produksi pertanian, atau indeks harga yang dibayar petani (Ib).

It Jawa Tengah pada Bulan Juli 2010 mengalami kenaikan sebesar 3,00 persen yaitu dari posisi 123,79 pada Bulan Juni 2010 menjadi 127,50 pada Bulan Juli 2010. Kenaikan It ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan Ib. Pada Bulan Juli 2010, Ib Jawa Tengah hanya mengalami kenaikan sebesar 1,79 persen, dari posisi 122,45 pada Bulan Juni 2010 menjadi 124,64 pada Bulan Juli 2010.

Sedangkan NTP nasional pada Bulan Juli 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen yaitu naik dari posisi indeks 101,39 menjadi 101,77. Hal ini disebabkan karena kenaikan It sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan Ib. It nasional mengalami kenaikan 1,96 persen, sedangkan Ib naik 1,57 persen.

Dari 5 (lima) sub sektor pertanian yang menjadi komponen penyusun NTP, hanya sub sektor tanaman perkebunan rakyat (TPR) yang mengalami penurunan indeks dibandingkan dengan bulan sebelumnya. NTP sektor TPR (NTP-Pr) turun 1,69 persen dari posisi indeks 117,86 pada Bulan Juni 2010 menjadi 115,87 pada Bulan Juli 2010. Sedangkan sektor-sektor yang lain mengalami kenaikan yang bervariatif. NTP sub sektor tanaman pangan (NTP-Pp) naik 0,65 persen, dari posisi indeks 96,36 pada Bulan Juni 2010 menjadi 96,99 pada Bulan Juli 2010; NTP sub sektor hortikultura (NTP-H) mengalami kenaikan cukup signifikan, yaitu sebesar 5,31 persen, dari posisi indeks 100,12 pada Bulan

(3)

Juni 2010 menjadi 105,44 pada Bulan Juli 2010; NTP sub sektor peternakan (NTP-Pt) mengalami kenaikan indeks menjadi 112,09 dari 111,77 atau naik sebesar 0,28 persen; dan NTP sub sektor perikanan (NTP-N) juga mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen dari posisi indeks 109,50 pada Bulan Juni 2010 menjadi 109,59 pada Bulan Juli 2010.

Tabel 1.

NTP JAWA TENGAH PER SUB SEKTOR JULI 2010

Perubahan

Juni '10 Juli '10 Juli '10 (%)

(2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan

a. Indeks Yang Diterima (It) 118.09 121.09 2.55 b. Indeks Yang Dibayar (Ib) 122.54 124.86 1.89

c. Nilai Tukar Petani (NTP) 96.36 96.99 0.65

2. Hortikultura

a. Indeks Yang Diterima (It) 122.67 131.41 7.13 b. Indeks Yang Dibayar (Ib) 122.52 124.64 1.73 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 100.12 105.44 5.31 3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks Yang Diterima (It) 143.43 143.49 0.04 b. Indeks Yang Dibayar (Ib) 121.70 123.84 1.76 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 117.86 115.87 -1.69 4. Peternakan

a. Indeks Yang Diterima (It) 136.96 139.57 1.90 b. Indeks Yang Dibayar (Ib) 122.53 124.51 1.61 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 111.77 112.09 0.28 5. Perikanan

a. Indeks Yang Diterima (It) 133.62 135.70 1.56 b. Indeks Yang Dibayar (Ib) 122.02 123.82 1.47 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 109.50 109.59 0.08 Jawa Tengah

a. Indeks Yang Diterima (It) 123.79 127.50 3.00 b. Indeks Yang Dibayar (Ib) 122.45 124.64 1.79 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 101.09 102.29 1.19 Nasional

a. Indeks Yang Diterima (It) 126.76 129.24 1.96 b. Indeks Yang Dibayar (Ib) 125.02 126.99 1.57 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 101.39 101.77 0.38

Sub Sektor (1)

(4)

2. Indeks Harga Yang Diterima Petani

Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Pada Bulan Juli 2010, It Jawa Tengah naik 3,00 persen dibandingkan Bulan Juni 2010, yaitu dengan perubahan indeks dari 123,79 menjadi 127,50. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh kenaikan It pada semua sub sektor penyusun NTP.

Grafik 2.

Perubahan It per Sub Sektor Provinsi Jawa Tengah Bulan Juli 2010 (%)

Kenaikan It tertinggi terjadi pada sub sektor hortikultura, yang mengalami kenaikan 7,13 persen dari posisi 122,67 pada Bulan Juni 2010 menjadi 131,41 pada Bulan Juli 2010. Kemudian disusul kenaikan It sub sektor tanaman pangan, yang mengalami kenaikan 2,55 persen dari posisi 118,09 pada Bulan Juni 2010 menjadi 121,09 pada Bulan Juli 2010. It sub sektor peternakan berubah dari posisi 136,96 menjadi 139,57 atau naik 1,90 persen. Sedangkan It sub sektor perikanan dan tanaman perkebunan rakyat masing-masing mengalami kenaikan 1,56 persen dan 0,04 persen. It sub sektor perikanan berubah dari posisi indeks 133,62 menjadi 135,70 dan It sub sektor tanaman perkebunan rakyat berubah menjadi 143,49 pada Bulan Juli 2010.

Komoditas yang berperan terhadap kenaikan It pada sub sektor hortikultura adalah cabe merah dan bawang merah yang mengalami perubahan 24,27 persen dan 17,15 persen, sedangkan pada sub sektor tanaman pangan banyak dipengaruhi oleh perubahan indeks harga pada komoditas gabah kering giling yang berubah sebesar 3,01 persen.

(5)

3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani

Pada indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar pada masyarakat pedesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Ib terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu kelompok indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan kelompok Biaya Produksi dan Pembentukan Barang Modal (BPPBM). Kelompok IKRT dibagi menjadi sub kelompok Makanan dan Non Makanan.

Ib Jawa Tengah pada Juli 2010 naik sebesar 1,79 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari posisi indeks 122,45 menjadi 124,64. Kenaikan ini disebabkan naiknya IKRT (naik 2,24 persen), terutama komoditas kelompok Bahan Makanan yang mengalami kenaikan cukup tinggi, yaitu sebesar 3,86 persen. Sementara indeks kelompok BPPBM naik 0,42 persen.

Ib di semua sub sektor pertanian mengalami kenaikan. Kenaikan Ib tertinggi terjadi pada sub sektor tanaman pangan (naik 1,89 persen), diikuti sub sektor tanaman perkebunan rakyat yang mengalami kenaikan sebesar 1,76 persen dan sub sektor hortikultura naik 1,73 persen. Kenaikan Ib sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan masing-masing sebesar 1,61 persen dan 1,47 persen.

4. Indeks Harga Konsumen Pedesaan

Perubahan indeks harga konsumsi rumah tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi / deflasi di wilayah pedesaan. Pada Bulan Juli 2010 di wilayah pedesaan Provinsi Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 2,24 persen, sedangkan secara nasional mengalami inflasi sebesar 1,93 persen. Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, ternyata kelompok bahan makanan yang menjadi pemicu terjadinya inflasi baik di Provinsi Jawa Tengah maupun secara nasional. Sedangkan komoditas yang mempengaruhi adalah beras, telur ayam dan daging ayam yang secara rata-rata mengalami kenaikan harga sekitar 5 persen.

1,89 2,24 0,58 1,73 2,23 0,16 1,76 2,24 0,13 1,61 2,25 0,26 1,47 2,18 0,29 1,79 2,24 0,42 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 Tanaman Pangan

Hort ikult ura TPR Pet ernakan Perikanan Jawa Tengah

Grafik 3.

Perubahan Ib, IKRT dan BPPBM Per Sub Sektor Jawa Tengah Juli 2010

(6)

Tabel 2.

INFLASI PEDESAAN PROVINSI JAWA TENGAH DAN NASIONAL MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN, JULI 2010

Kelompok Pengeluaran Inflasi Pedesaan Jawa Tengah Juli 2010 Inflasi Pedesaan Nasional Juli 2010 (1) (2) (3)

Konsumsi Rumah Tangga 2,24 1,93

a. Bahan Makanan 3,86 3,41

b. Makanan Jadi 1,18 0,81

c. Perumahan 0,88 0,52

d. Sandang 0,39 0,43

e. Kesehatan 0,58 0,24

f. Pendidikan, Rekreasi & Olah rag 0,63 0,55

g. Transportasi dan Komunikasi 0,08 0,12

5. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulai Jawa

Dari 5 (lima) provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan Juli 2010 hanya Provinsi Jawa Timur yang mengalami penurunan NTP. NTP Jawa Timur mengalami penurunan 0,08 persen. Sedangkan NTP di 4 (empat) provinsi lain di Pulau Jawa mengalami kenaikan. NTP Banten mengalami kenaikan tertinggi (naik 1,99 %), NTP Jawa Barat naik 1,73 persen, NTP Jawa Tengah naik 1,19 persen dan NTP DI.Yogyakarta mengalami kenaikan terendah (naik 0,50 %).

Tabel 3.

NTP di 5 (Lima) PROVINSI SE-PULAU JAWA BULAN JULI 2010

Perubahan JUNI '10 JULI '10 Juli '10 (%)

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Jawa Barat 97,99 99,68 1,73 2 Jawa Tengah 101,09 102,29 1,19 3 DI. Yogyakarta 112,60 113,16 0,50 4 Jawa Timur 98,65 98,57 -0,08 5 Banten 101,18 103,19 1,99 NO PROVINSI BULAN

(7)

Ju ni '10 Ju li '10 Pe ru ba ha n Ju li '1 0 ( % ) Ju ni '1 0 Ju li '10 Pe ru ba ha n Ju li ' 10 (% ) Ju ni '10 Ju li '10 Pe ru ba ha n Ju li ' 10 ( % ) Ju ni '1 0 Ju li '10 Pe ru ba ha n Ju li ' 10 (% ) Ju ni '10 Ju li '10 Pe ru ba ha n Ju li '1 0 ( % ) Ju ni '1 0 Ju li '10 Pe ru ba ha n Ju li ' 10 (% ) (2 ) (3) (4 ) (5) (6 ) (7) (8 ) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (1 6) (1 7) (1 8) (19) I. In de ks Di ter im a Pe ta ni 118 ,09 12 1,0 9 2,5 5 122, 67 131, 41 7,13 143, 43 143, 49 0,04 136, 96 139, 57 1,90 133 ,62 135 ,70 1,5 6 123, 79 127, 50 3,00 II. In de ks Di bay ar P eta ni 122 ,54 12 4,8 6 1,8 9 122, 52 124, 64 1,73 121, 70 123, 84 1,76 122, 53 124, 51 1,61 122 ,02 123 ,82 1,4 7 122, 45 124, 64 1,79 1. Ko ns um si Ru ma h T ang ga 123 ,22 12 5,9 9 2,2 4 123, 21 125, 96 2,23 123, 15 125, 92 2,24 122, 16 124, 90 2,25 122 ,86 125 ,54 2,1 8 123, 07 125, 82 2,24 a. B ah an M ak an an 124 ,26 12 9,0 7 3,8 7 124, 09 128, 86 3,84 124, 30 128, 87 3,68 122, 23 127, 08 3,96 123 ,30 128 ,07 3,8 8 123, 94 128, 72 3,86 b. M aka na n J adi 124 ,26 12 5,7 5 1,2 1 124, 21 125, 70 1,21 126, 09 127, 63 1,22 125, 32 126, 63 1,04 124 ,55 125 ,95 1,1 2 124, 51 125, 99 1,18 c. Per um ah an 129 ,35 13 0,4 7 0,8 7 131, 26 132, 42 0,89 126, 40 127, 74 1,06 126, 44 127, 49 0,83 128 ,22 129 ,34 0,8 8 129, 08 130, 22 0,88 d. Sa nd an g 117 ,84 11 8,3 2 0,4 0 117, 16 117, 64 0,40 118, 71 119, 23 0,43 120, 96 121, 36 0,33 120 ,84 121 ,24 0,3 3 118, 33 118, 79 0,39 e. Ke se ha tan 117 ,15 11 7,8 3 0,5 8 115, 90 116, 58 0,58 118, 18 118, 85 0,57 118, 07 118, 74 0,57 117 ,55 118 ,17 0,5 3 117, 13 117, 81 0,58 f. P en did ikan , R ekr ea si & Ol ah ra ga 119 ,69 12 0,4 4 0,6 3 118, 25 118, 98 0,62 117, 46 118, 17 0,60 119, 28 120, 04 0,64 119 ,41 120 ,26 0,7 1 119, 22 119, 970 ,63 g. T ran sp or tas i dan K om un ikas i 111 ,67 11 1,7 5 0,0 7 111, 54 111, 62 0,07 112, 93 113, 02 0,08 108, 81 108, 93 0,10 113 ,36 113 ,45 0,0 8 111, 51 111, 60 0,08 2. BP PB M 120 ,10 12 0,8 0 0,5 8 120, 43 120, 62 0,16 117, 07 117, 22 0,13 123, 34 123, 66 0,26 120 ,64 120 ,99 0,2 9 120, 36 120, 86 0,42 a. Bi bit 124 ,40 12 5,3 0 0,7 3 95, 57 95, 86 0,31 128, 84 128, 84 0,00 119, 82 120, 50 0,56 90, 60 90, 60 0,00 116, 97 117, 63 0,56 b. Ob at-ob ata n & Pu puk 118 ,80 12 0,2 7 1,2 3 120, 54 120, 82 0,23 114, 98 114, 98 0,00 139, 81 140, 00 0,13 125 ,24 125 ,75 0,4 1 121, 67 122, 62 0,78 c. Sewa L ah an , Paj ak & L ain ny a 133 ,84 13 4,7 2 0,6 5 140, 21 140, 72 0,36 126, 03 126, 03 0,00 109, 51 109, 72 0,19 139 ,59 140 ,22 0,4 5 131, 98 132, 64 0,50 d. Tr an sp or tas i 122 ,29 12 2,2 9 0,0 0 118, 90 118, 92 0,02 121, 01 121, 03 0,02 109, 75 109, 95 0,19 102 ,29 102 ,37 0,0 8 118, 91 118, 95 0,03 e. Pen am ba han Ba ran g M oda l 126 ,83 12 7,4 2 0,4 7 125, 68 125, 72 0,03 118, 40 118, 75 0,29 118, 13 118, 50 0,32 114 ,67 114 ,88 0,1 8 124, 29 124, 72 0,35 f. Upah B ur uh T an i 116 ,99 11 7,3 1 0,2 7 121, 22 121, 40 0,15 111, 38 111, 68 0,27 112, 61 112, 61 0,00 104 ,70 104 ,70 0,0 0 116, 08 116, 32 0,20 III .Nil ai T uk ar Pe ta ni 96, 36 96, 99 0,65 100, 12 105, 44 5,31 117, 86 115, 87 -1 ,69 111, 77 112, 09 0,28 109 ,50 109 ,59 0,0 8 101, 09 102, 29 1,19 JA W A T EN GA H Tabe l 4 NTP JA W A TENG AH P ER SUB S EK TOR BU LA N JU LI 2 01 0 Pe rik an an Ta na ma n Pe rkeb un an R aky at Pe tern aka n

Rin

cian

Ta na ma n P ang an Ho rti ku ltu ra (1 )

Gambar

Tabel 4 NTP JAWA TENGAH PER SUB SEKTOR BULAN JULI  2010 PerikananTanaman Perkebunan RakyatPeternakan RincianTanaman PanganHortikultura (1)

Referensi

Dokumen terkait

pembakaran pun dipraktekkan. Inilah dosa terakhir dari sebuah model pengelolaan yang salah kaprah; dan pembakaran lahan juga merupakan salah satu yang digunakan oleh

Radiasi adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Pada radiasi kalor atau energi yang merambat tanpa membutuhkan zat perantara, berbeda dengan

Bahwa selama dalam perkawinan tersebut, Terdakwa dan Saksi-1 tinggal di daerah Rawageni Depok, semula kehidupan Terdakwa dan Saksi-1 berjalan harmonis dan mempunyai

Sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran seperti sarana panel kontrol alarm menggunakan energi listrik, sprinkler tidak terpasang pada oven karena di tempat

Pembangunan Bangunan Dam Parit 1 Paket Kelompok Tani Vois Desa Tunas Muda.. Pembangunan Bangunan Dam Parit 1 Paket Kelompok Jujuk Permai

Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi klien untuk menyelesaikan masalah kegawatdaruratan

Temuan penelitian khusus ditemukan perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dan model pembelajaran kooperatif tipe

Angket dengan menggunakan skala Likert pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul sains-islam pada materi gerak lurus yang