• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Sweet Biscuit, Snack Bar, dan Makanan Ringan Rasa Buah. Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) São Paulo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Produk Sweet Biscuit, Snack Bar, dan Makanan Ringan Rasa Buah. Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) São Paulo"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

MARKET INTELIJEN

Produk Sweet Biscuit, Snack Bar, dan

Makanan Ringan Rasa Buah

Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) São Paulo

Edificio Park Lane, Alameda Santos N° 1787 - Conj. 111 - 11° Andar Cerqueira César - CEP. 01419-002 - Sao Paulo - SP - Brazil

Tel: (55-11) 3263-0472, Fax: (55-11) 3253-8126

E-mail: itpc-bra@kemendag.go.id, website: www.itpcsaopaulo.org

(2)

i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penjualan kategori Sweet Biscuit (SWB), Snack Bars (SB), dan Food Snacks (FS) di Brazil terus meningkat sejak periode 2012-2016 dan di tahun 2016 mencapai 18,3 milyar Brazilian Reais (BRL) atau setara dengan US$ 6,1 milyar. Hal ini menunjukkan tingginya konsumsi masyarakat Brazil pada makanan manis seperti rasa coklat, keju, dan susu kental manis (doce de leite).

Walaupun masyarakat Brazil cenderung memakan makanan manis namun mereka juga rajin berolahraga, terlihat dari banyaknya pusat kebugaran baik di dekat daerah perkantoran dan pemukiman. Hal ini mendorong peningkatan gaya hidup sehat termasuk konsumsi fruit snacks dan snack bars yang cenderung lebih sehat dibandingkan produk sweet biscuits. Diperkirakan pilihan produk sehat akan semakin membooming pada tahun mendatang.

Penjualan melalui jalur distribusi, mayoritas penjualan melalui store based retailing mencapai 99,8% dan hanya 0,2% melalui non store retailing. Non store retailing mencakup utamanya internet retail, mesin penjual, homeshopping, direct selling.

Untuk penetrasi pasar produk ini, khususnya bagi pengusaha atau pemain baru dapat ditempuh dengan melakukan pendekatan selama beberapa tahun kepada distributor dan supermarket skala kecil menengah di negara bagian São Paulo, Rio de Janeiro, Curitiba.

Pendekatan per wilayah di São Paulo dan sekitarnya penting karena São Paulo merupakan negara bagian dengan income tertinggi di Amerika Latin dan memiliki banyak industri dan pemukiman besar. Intensitas kunjungan dan penawaran produk, pengenalan produk dan sampling terus dilakukan kedua perusahaan Indonesia di Brazil membuahkan hasil dan dibantu agen di Brazil.

Diperkirakan pertumbuhan ketiga kategori akan terus bertumbuh secara positif hingga tahun 2021, dengan kategori SWB tetap konstan memberikan andil yang paling besar khususnya sub kategori filled dan plain biscuits, wafers, dan cookies. Adapun dried fruit dan cereal bars, serta fruit dan nuts bars juga akan terus bertumbuh.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Sebagai bagian upaya peningkatan dan pengembangan ekspor non-migas Indonesia ke wilayah Brazil, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sao Paulo, Brazil, disusun market Intelligence produk-produk unggulan ekspor Indonesia. Market Intelijen ini akan disebarkan ke pemangku kepentingan di Indonesia.

Market Intelligence tahun 2016 ini membahas mengenai Sweet Biscuit (SWB), Snack Bars (SB), dan Food Snacks (FS) laut) yaitu pada Klasifikasi HS.19 khususnya 1905. Informasi yang disampaikan adalah data neraca perdagangan Brasil dengan Dunia dan Indonesia, besaran dan peluang pasar, hambatan ekspor, serta informasi lain yang berkaitan. Adapun data statistik pada market intelligence ini kami dasarkan pada data yang dikeluarkan oleh Ministry of Development, Industry, and Commerce, (MDIC) Brazil, , serta hasil desk

research , peninjauan pasar secara langsung, dan pameran-pameran makanan olahan yang

diadakan di Brasil.

Harapan kami agar market intelligence ini dapat membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh dunia usaha Indonesia yang bergerak dalam bidang usaha ini. Semoga dengan demikian, semakin banyak pengusaha berorientasi ekspor ke Brazil untuk meningkatkan lagi ekspornya dan juga bagi pengusaha baru untuk dapat menjajaki peluang pasar Brasil.

Sao Paulo, Desember 2016 ITPC Sao Paulo

(4)

iii

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN 1 1. Perkembangan Perdagangan Brasil – Dunia ... 1

2. Perekonomian dan Profil Brazil ... 2

BAB II : POTENSI PRODUK DAN INFORMASI PASAR 8

1. Karakteristik Pasar dan Tren Sweet Biskuit, Snack Bar, dan Makanan Ringan Rasa Buah ...8

2. Potensi dan Peluang ... 11

3. Profil Pelaku Usaha Utama Produk Biskuit Manis, Snack Bar dan Fruit Snack di Brazil ... 12

BAB III : INFORMASI PASAR DAN PERDAGANGAN 17

1. Impor Brazil dari Dunia ... 17

2. Nilai dan Volume Penjualan Produk Fruit Snack ... 20

3. Jalur Distribusi Produk ...27

4. Regulasi dan Kebijakan Impor ...31

BAB IV : STRATEGI 40

1. Strategi Penetrasi Pasar ...40

2. Prospek Ke Depan ...42

3. Tantangan ...43

BAB IV : INFORMASI PENTING 44

1. Kedutaan Brazil di Indonesia ... 44

2. Kedutaan/Perwakilan Indonesia di Brazil ... 44

3. Kamar Dagang Brazil ... 45

4. Assosiasi Terkait ... 45

5. Daftar Importir ... 46

6. Daftar Pameran Terkait ... 50

(5)

1

I. PENDAHULUAN

I.1. Perkembangan Perdagangan Brazil – Dunia

Total perdagangan Brazil dengan Dunia pada periode 2016 sebesar USD 322.787.403.661 atau mengalami penurunan 11,0 persen dibandingkan dengan total perdagangan 2015 sebesar USD 362.583.375.493. Total Ekspor 2016 sebesar USD 185.235.400.805 atau menurun 3,1 persen apabila dibandingkan dengan total nilai ekspor 2015 sebesar USD 191.134.324.584. Total Impor 2016 sebesar USD 137.552.002.856 atau menurun 19,8 persen apabila dibandingkan dengan total nilai impor periode sebelumnya 2015 sebesar USD 171.449.050.909. Pada 2016, neraca perdagangan Brazil-Dunia surplus sebesar USD 47.683.397.949.

Total nilai perdagangan NON MIGAS Brazil- Dunia pada periode 2016 sebesar USD 298.198.198.487 atau turun sebesar 8,7 persen apabila dibandingkan dengan nilai perdagangan periode sebelumnya sebesar USD326.635.773.544. Nilai Ekspor Non Migas Brazil ke Indonesia pada 2016 sebesar USD 173.713.025.500 turun sebesar 2,1 persen apabila dibandingkan dengan nilai ekspor periode sebelumnya sebesar USD 177.435.114.285. Total Impor Non Migas Brazil pada periode 2016 sebesar USD 124.485.172.987 atau turun sebesar 16,6 persen apabila dibandingkan dengan periode 2015 sebesar USD 149.200.659.259. Dengan demikian, pada neraca perdagangan Non Migas 2016 ini Brazil-Dunia Surplus USD 49.227.852.513.

Total nilai perdagangan NON MIGAS Brazil - Indonesia pada 2016 sebesar USD 3.429.860.739 turun sebesar 3.5 persen apabila dibandingkan dengan nilai perdagangan periode sebelumnya 2015 sebesar USD 3.555.599.215. Nilai Ekpor Brazil ke Indonesia pada periode 2016 sebesar USD 2.204.388.071 atau naik sebesar 1,1 persen dibandingkan dengan periode 2015 sebesar USD 2.180.768.876 Sedangkan Nilai Impor Brazil dari Indonesia (atau Ekspor Indonesia ke Brazil) pada periode 2016 sebesar USD 1.225.472.668 atau turun sebesar 10,9 persen dibandingkan dengan 2015 sebesar USD 1.374.830.339. Pada 2016, neraca perdagangan Brazil mengalami SURPLUS (Indonesia DEFISIT) sebesar USD 978.915.403.

Beberapa faktor penyebab fluktuasi (naik atau turunnya) nilai ekspor Indonesia ke Brazil diantaranya: kebijakan pengenaan berbagai macam pajak yang memberatkan para pelaku bisnis,

(6)

2

kebijakan perdagangan luar negeri atau prosedur impor Brazil yang cukup restriktif dan sering berubah-ubah sebagai upaya menghambat atau mengurangi volume produk impor yang masuk ke pasar Brazil, tarif bea masuk umum Brazil yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia (Brazil sekitar 13,7 persen sementara Indonesia hanya sekitar 6,8 persen), pengenaan tindakan safeguard (pengamanan perdagangan), pengenaan tuduhan dumping, pengenaan tuduhan subsidi, penerapan tindakan anti circumvention, ketatnya persaingan dan berubahubahnya permintaan (demand) pasar terhadap produk-produk ekspor dari Indonesia ke pasar Brazil.

Tabel-1. Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia-Brasil dan Dunia

TREND (%) PERUB (%) PERUB (%) PERUB (%) 2013-2015 2014-2015 2015 2016 2015-2016 2015 2016 2015-2016 MIGAS dan NON MIGAS

I. DENGAN DUNIA

1. EKSPOR 225.100.884.831 191.134.324.584 185.235.400.805 -9,3 -3,1 191.134.324.584 185.235.400.805 -3,1 16.783.231.319 15.940.640.971 -5,0 2. IMPOR 229.060.058.144 171.449.050.909 137.552.002.856 -22,5 -19,8 171.449.050.909 137.552.002.856 -19,8 10.543.233.761 11.525.482.231 9,3 3. TOTAL PERDAGANGAN 454.160.942.975 362.583.375.493 322.787.403.661 -15,7 -11,0 362.583.375.493 322.787.403.661 -11,0 27.326.465.080 27.466.123.202 0,5 4. NERACA -3.959.173.313 19.685.273.675 47.683.397.949 0,0 142,2 19.685.273.675 47.683.397.949 142,2 6.239.997.558 4.415.158.740 -29,2 II. DENGAN INDONESIA

1. EKSPOR 2.246.297.205 2.180.799.748 2.204.412.424 -0,9 1,1 2.180.799.748 2.204.412.424 1,1 278.127.083 110.514.669 -60,3 2. IMPOR 1.795.272.635 1.374.913.763 1.225.472.668 -17,4 -10,9 1.374.913.763 1.225.472.668 -10,9 86.097.630 102.908.398 19,5 3. TOTAL PERDAGANGAN 4.041.569.840 3.555.713.511 3.429.885.092 -7,9 -3,5 3.555.713.511 3.429.885.092 -3,5 364.224.713 213.423.067 -41,4 4. NERACA 451.024.570 805.885.985 978.939.756 47,3 21,5 805.885.985 978.939.756 21,5 192.029.453 7.606.271 -96,0 MIGAS (HS Code 2709 s/d 2713) I. DENGAN DUNIA 1. EKSPOR 20.579.303.205 13.699.210.299 11.522.375.305 -25,2 -15,9 13.699.210.299 11.522.375.305 -15,9 979.588.990 824.022.952 -15,9 2. IMPOR 42.108.702.913 22.248.391.650 13.066.829.869 -44,3 -41,3 22.248.391.650 13.066.829.869 -41,3 1.387.557.881 996.073.902 -28,2 3. TOTAL PERDAGANGAN 62.688.006.118 35.947.601.949 24.589.205.174 -37,4 -31,6 35.947.601.949 24.589.205.174 -31,6 2.367.146.871 1.820.096.854 -23,1 4. NERACA -21.529.399.708 -8.549.181.351 -1.544.454.564 0,0 9,0 -8.549.181.351 -1.544.454.564 -81,9 -407.968.891 -172.050.950 -57,8 II. DENGAN INDONESIA

1. EKSPOR 12.762 30.872 24.353 38,1 -21,1 30.872 24.353 -21,1 0 0 0 2. IMPOR 76.322.366 83.424 0 0,0 -100,0 83.424 0 -100,0 40.603 0 -100,0 3. TOTAL PERDAGANGAN 76.335.128 114.296 24.353 -98,2 -78,7 114.296 24.353 -78,7 40.603 0 -100,0 4. NERACA -76.309.604 -52.552 24.353 0,0 -146,3 -52.552 24.353 -146,3 0 0 0 NON MIGAS I. DENGAN DUNIA 1. EKSPOR 204.521.581.626 177.435.114.285 173.713.025.500 -7,8 -2,1 177.435.114.285 173.713.025.500 -2,1 15.803.642.329 15.116.618.019 -4,3 2. IMPOR 186.951.355.231 149.200.659.259 124.485.172.987 -18,4 -16,6 149.200.659.259 124.485.172.987 -16,6 9.155.675.880 10.529.408.329 15,0 3. TOTAL PERDAGANGAN 391.472.936.857 326.635.773.544 298.198.198.487 -12,7 -8,7 326.635.773.544 298.198.198.487 -8,7 24.959.318.209 25.646.026.348 2,8 4. NERACA 17.570.226.395 28.234.455.026 49.227.852.513 67,4 74,4 28.234.455.026 49.227.852.513 74,4 6.647.966.449 4.587.209.690 -31,0 II. DENGAN INDONESIA

1. EKSPOR 2.246.284.443 2.180.768.876 2.204.388.071 -0,9 1,1 2.180.768.876 2.204.388.071 1,1 278.127.083 110.514.669 -60,3 2. IMPOR 1.718.950.269 1.374.830.339 1.225.472.668 -15,6 -10,9 1.374.830.339 1.225.472.668 -10,9 86.057.027 102.908.398 19,6 3. TOTAL PERDAGANGAN 3.965.234.712 3.555.599.215 3.429.860.739 -7,0 -3,5 3.555.599.215 3.429.860.739 -3,5 364.184.110 213.423.067 -41,4 4. NERACA 527.334.174 805.938.537 978.915.403 36,2 21,5 805.938.537 978.915.403 21,5 192.070.056 7.606.271 -96,0

No URAIAN 2014 2015 2016 JANUARI - DESEMBER DESEMBER

I.2. Perekonomian dan Profil Brazil

Produk domestik bruto (PDB) atau GDP di Brazil mencapai 1,796 milyar US Dollar di tahun 2016 berdasarkan laporan World Bank Group. Brazil adalah salah satu negara berkembang tercepat di dunia. Dengan pertumbuhan yang pesat di sektor pertanian, pertambangan,

(7)

3

manufaktur dan sektor jasa, perekonomian Brazil berada di atas peringkat semua negara-negara Amerika Selatan dan juga telah memperoleh posisi yang kuat dalam perekonomian global.

Kerangka ekonomi makro Brazil dalam jangka menengah secara keseluruhan solid dan berkelanjutan hal ini terlihat dari perkiraan pertumbuhan GDP Brazil pada tahun 2017 sebesar positif 0.2%, meningkat dibandingkan negative 3,5% tahun 2016. Risiko utama yang ada adalah adanya prospek yang berhubungan dengan lingkungan eksternal namun begitu hal ini bisa diatasi dengan cadangan devisa, komposisi utang eksternal yang kondusif, rekening giro sepenuhnya ditutupi oleh investasi langsung asing. Consumer Confidence Index di Brazil rata-rata konstan sebesar 107,5 dari tahun 1996-2017. Namun tingkat pengangguran di Brazil diakhir tahun 2016 sebesar 11,2% meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 6%.

Perekonomian Brazil bersifat terbuka dan Export-oriented market place dimana pemerintah Brazil berusaha menjaga pencapaian nilai perdagangan yang surplus dengan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekspornya. Dilain pihak berusaha memperketat masuknya produk impor dengan mengenakan beberapa hambatan perdagangan (trade

barriers) berupa tuduhan dumping dan tuduhan circumvention terhadap beberapa produk dari

mancanegara termasuk dari Indonesia. Selera konsumen di Brazil sangat dipengaruhi oleh value, brand, awareness dan innovation. Sementara untuk kondisi Pasar Brasil cukup menjanjikan bagi produk-produk Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perekonomian Brazil yang kuat dan kebijakan liberalisasi perdagangan yang terbuka. Produk-produk mentah dan setengah jadi banyak diperlukan dalam proses produksi akhir industri Brazil.

Konsumen pasar Brazil berubah signifikan sejak akhir tahun 1990-an. Ini disebabkan adanya perubahan kebijakan dan kemajuan ekonomi sehingga masyarakat yang tadinya miskin meningkat kualitas hidupnya, termasuk inflasi yang rendah, berkurangnya pengangguran, meningkatnya akses untuk kredit murah/ringan, serta variasi dari adanya program-program dan mekanisme pendanaan.

Dari meningkatnya ekonomi tersebut, menghasilkan 3 kemajuan dasar yaitu :

(8)

4

 Kesenjangan pendapatan berkurang, (tahun 2009 sesuai Gini coefficient sebesar 0.518,

terendah dalam 30 tahun).

 Pola konsumsi menjadi berubah, yang tadinya sebagian besar hanya utuk keperluan primer,

mulai membutuhkan keperluan sekunder dan tersier.

PETA BRAZIL

(9)

5

Letak Geografis Pertumbuhan Ekonomi

Posisi: Amerika Selatan Jumlah penduduk (2016 – juta) 207,847 Area: 8.514.876.799 km2 (empat kali dari

luas daratan Indonesia)

GDP current prices 2016(US$ milyar)

$1,769.6

Garis Pantai: 7.491 km GDP PPP 2016 (US$ milyar) $3,134.9 Batas daratan: 15.621 km (berbatasan

dengan 10 negara) yaitu:

Argentina (1.244 km), Bolívia (3.338 km), Colômbia (1.532 km),

Guiana (1.731 km), French Guiana (1.664 km), Paraguay (1.311 km), Peru (2.241 km), Suriname (438 km), Uruguay (1.044 km) dan Venezuela (2.078 km)

GDP per capita 2016 (US$)

$.8,586.6

Koordinat Geografis: 10°00'S, 55°00'W Pertumbuhan GDP 2017 (perkiraan) 2016 2015 +0,2 -3.5 % -3.8 % Titik tertinggi: Pico da Neblina (Amazonas)

2.993,8 meter

Iklim: Secara dominan Sub Tropis Pembagian Wilayah Administratif: 26 Negara Bagian, satu Federal District serta 5.565 Kota Madya (Municipalities) Sources:

Ministério do Desenvolvimento, Indústria, e Comércio Exterior (MDIC) Brazil, IMF, World Economic Forum, Banco central do Brasil; www.tradingeconomics.com, OECD Economic Look. IBGE – Focus- The Economist

a) Geografi. Brazil berada pada posisi Amerika bagian Selatan dengan luas area: 8.514.876,599 km² (empat kali dari luas daratan Indonesia). Brazil memiliki Garis Pantai seluas 7.491 km dengan batas daratannya seluas 15.621 km. Brasil berbatasan dengan 10 negara yaitu: Argentina (1.244 km), Bolivia (3.338 km), Kolombia (1.532 km), Guyana (1.731 km), French Guyana (1.664 km), Paraguay (1.311 km), Peru (2.241 km), Suriname (438 km), Uruguay (1.044 km) dan Venezuela (2.078 km). Brazil berada dikoordinat Geografis 10°00'S dan 55°00'W. Daerah dengan titik tertinggi berada di Pico da Neblina (Amazonas) setinggi 2.993,8 meter. Umumnya Brazil memiliki iklim tropis dan ada wilayah sub tropis di wilayah selatan negaranya yang berbatasan dengan Argentina dan Paraguay.

(10)

6

b) Pemerintahan. Bentuk pemerintah Brazil adalah Republik Demokratis, dengan sistem presidensial. Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan dan dipilih untuk masa jabatan empat tahun, dengan kemungkinan pemilihan kembali untuk masa jabatan berturut-turut. Presiden saat ini adalah Michael Temer yang dilantik pada 31 Agustus 2016. Presiden menunjuk Menteri negara, yang membantu dalam tugas pemerintahan. Parlemen dalam setiap entitas politik merupakan sumber utama ukum di Brazil. Kongres Nasional bersifat bikameral, terdiri dari Dewan Perwakilan dan Senat Federal. Pembagian wilayah administratifnya dibagi menjadi 26 Negara Bagian, satu Federal District serta 5.565 Kota Madya (Municipalities).

c) Demografi. Berdasarkan sensus tahun 2014, populasi Brazil tahun 2014 mencapai 202,8 juta jiwa, dimana sekitar 83 persen penduduknya tinggal diperkotaan (kaum urban). Penduduk Brazil sangat terkonsentrasi di wilayah tenggara (80 jutaan jiwa) dan di timur laut (55 jutaan jiwa), sementara dua wilayah paling luas di Barat tengah dan utara yang mencakup 64.12% dari seluruh wilayah Brazil, hanya memiliki total penduduk sekitar 30 juta jiwa. Berdasarkan data sensus 2010, ras di Brazil terdiri dari 47.73 persennya merupakan penduduk kulit putih, sedangkan 43.13% kulit coklat (campuran/multiras), sedangkan kuit hitamnya hanya 7.61%. Penduduk ras dari Asia hanya sekitar 1.09%, sedangkan sisanya adalah orang Amerindian (0.43%).

d) Infrastruktur. Brazil adalah konsumen energi kesepuluh terbesar di dunia dengan mayoritas energinya dari sumber terbarukan, khususnya hidrolistrik dan etanol. Brazil diharapkan dapat menjadi produser dan eksportir besar minyak bumi karena memiliki cadangan besar minyak bumi di wilayahnya. Adapun berdasarkan survey 2014 (road traffic technology), Brasil memiliki total panjang jalan (road network) 1,6 juta kilometer, nomor 4 terbesar di dunia, yang tediri dari 74.000 km milik federal dan 1.2 juta KM milik negara bagian dan kota. Total panjang jalur kereta api pada tahun 2015 berdasarkan

Ministry of Transport sekitar 28.190 KM dimana sebagian besar sistem rel kereta api milik Federal Railroad Corp. The São Paulo Metro adalah sistem kereta Metro bawah tanah

pertama di Brasil. Sistem metro lainnya berada di Rio de Janeiro, Porto Alegre, Recife, Belo Horizonte, Brasília, Teresina, Fortaleza, dan Salvador. Ada sekitar 2.500 bandara di

(11)

7

Brazil, termasuk landasan pesawat terbang (landing fields): jumlah terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Bandara Internasional São Paulo Guarulhos, di São Paulo, adalah bandara terbesar dan tersibuk yang menangani sebagian besar lalu lintas komersial negara dan menghubungkan hampir semua kota-kota besar di seluruh dunia. Pelabuhan Santos di Sao Paulo merupakan pelabuhan terbesar di Brazil. Disamping itu ada pelabuhan-pelabuhan penting lainnya: Itajaí, Rio Grande, Paranaguá, Rio de Janeiro, Sepetiba, Vitória, Suape, Manaus dan São Francisco do Sul adalah yang paling penting. e) Ekonomi. Brazil merupakan negara dengan ekonomi terbesar kesembilan di dunia dari

segi nominal GDP 2016 dengan nilai USD 2 milyar. Produk ekspor utama Brazil adalah pesawat terbang, perlengkapan elektronik, mobil, ethanol, tekstil, alas kaki, bijih besi, baja, kopi, jus jeruk, kedelai dan daging kalengan. Suku bunga bank yang tinggi selama beberapa tahun di Brasil menarik minat para investor asing untuk menanamkan uangnya yang pada akhirnya membuat mata uang Brazil “Real” mengalami apresiasi sehingga mengancam industri manufaktur dalam negeri. Akibatnya pemerintah turun tangan ke pasar valuta asing serta diantaranya membuat kebijakan dengan menaikan pajak pada beberapa modal asing yang masuk ke Brazil. Pemerintah Brazil tetap mempertahankan nilai tukar mengambang, pengetatan fiskal dan komitmen pada target inflasi.

(12)

8

II. POTENSI PRODUK DAN INFORMASI PASAR

II.1. Karakteristik Pasar dan Tren Sweet Biskuit, Snack Bar, dan Makanan Ringan Rasa Buah

Berdasarkan data euromonitor, penjualan kategori Swet Biscuit (SWB), Snack Bars (SB), dan Food Snacks (FS) di Brazil terus meningkat sejak periode 2012-2016 dan di tahun 2016 mencapai 18,3 milyar Brazilian Reais (BRL) atau setara dengan US$ 6,1 milyar. Hal ini menunjukkan tingginya konsumsi masyarakat Brazil pada makanan manis dan terbukti berdasarkan pengamatan pasar bahwa konsumen Brazil cenderung menggemari makanan manis khususnya rasa coklat, keju, dan susu kental manis (doce de leite).

Walaupun masyarakat Brazil cenderung memakan makanan manis namun mereka juga rajin berolahraga, terlihat dari banyaknya pusat kebugaran baik di dekat daerah perkantoran dan pemukiman. Hal ini mendorong peningkatan gaya hidup sehat termasuk konsumsi fruit

snacks dan snack bars yang cenderung lebih sehat dibandingkan produk sweet biscuits.

Diperkirakan pilihan produk sehat akan semakin booming pada tahun mendatang.

Biskuit dan snack bar di tahun 2016 selain menunjukkan minat konsumen lebih lanjut pada produk dengan konsep sehat dan fungsional, juga menawarkan kenyamanan dan kepraktisan untuk siap dikonsumsi dimana saja. Bertumbuhnya kesadaran akan kesehatan dan kesejahteraan merupakan salah satu faktor paling penting bertumbuhnya permintaan untuk

snack bar, terutama snack bar berbahan granola dan mengandung buah. Meningkatnya

ketersediaan produk tersebut di berbagai saluran distribusi, serta munculnya dan berkonsolidasinya berbagai merek regional yang beroperasi dengan harga satuan yang lebih rendah, mendorong meningkatnya permintaan untuk produk-produk yang sebelumnya dianggap terlalu mahal bagi sebagian masyarakat Brazil.

Kategori Produk Market Intelijen ini dibatasi pada:

Sweet Biscuits (Chocolate coated biscuit, cookies, Filled biscuits, Plain biscuits, Wafers) SWB; Snack Bars (Cereal, Energy, Fruit & Nuts, Others) SB;

(13)

9

BISKUIT

Biskuit telah menikmati tingkat penetrasi tinggi di Brazil, dengan pertumbuhan nilai ritel yang didukung oleh penambahan nilai daripada peningkatan penetrasi. Cookies terus terlihat memiliki kinerja penting pada 2016 dengan pertumbuhan saat ini senilai 12%. Banyak konsumen menjadi lebih canggih dalam memilih produk mereka khususnya pada beberapa tahun terakhir diharapkan akan terus membeli produk yang sama dan tidak berpengaruh pada kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan. Namun, terdapat kecenderungan beralih ke pilihan yang lebih murah, merek atau bahkan produk private label sebagaimana kategori biscuit di Brazil sangat terfragmentasi, dengan pemain regional yang beroperasi di segmen harga yang berbeda dan saluran distribusi.

Pendorong utama peningkatan penetrasi produk seperti biskuit adalah meningkatnya ketersediaan merek di segmen harga yang berbeda, yang akan membuat produk lebih mudah dibeli bahkan untuk konsumen berpenghasilan rendah. Ukuran lebih kecil, paket porsi tunggal juga dapat berkontribusi pada peningkatan penetrasi, terutama melalui dorongan pembelian oleh konsumen yang mencari produk untuk konsumsi on-the-go.

Merek Biscuit yang popular di Brazil

SNACK BAR

Snack bar tetap menjadi kategori ceruk/terbatas di negeri ini, melihat pertumbuhan nilai

sebesar 14% pada tahun 2016 mencapai BRL1.4 miliar. Pertumbuhan nilai itu sampai batas tertentu dibatasi oleh situasi ekonomi di negara itu, dengan snack bar masih dianggap sebagai indulgensi. Banyak konsumen lebih memilih produk alternatif dengan posisi yang sama untuk konsumsi on-the-go.

(14)

10

Harga rata-rata unit dalam kategori ini meningkat sebesar 9% pada tahun 2016. Hal ini terjadi terutama karena munculnya lanjutan nilai tambah produk yang ditawarkan, terutama dalam kategori biskuit sandwich and cookies. Meningkatnya bahan baku dan biaya kemasan, yang dipengaruhi oleh nilai tukar, juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan harga satuan.

Snacks Bar

MAKANAN RINGAN RASA BUAH

Makanan ringan rasa buah mendapatkan pertumbuhan di sisi ritel sebesar 11% di tahun 2016. Produk tersebut telah terbukti populer di perusahaan Horeca, dengan meningkatkan penjualan buah-buahan kering seperti aprikot, plum dan pisang. Snack Bar independen juga

(15)

11

memperkenalkan makanan ringan pada menu mereka, terutama untuk makanan pembuka selama happy hour, yang biasanya setelah jam kerja sehingga lebih banyak orang bisa minum bir dan makan bersama dengan teman-teman. Hal ini telah menyebabkan peningkatan pembelian produk di gerai ritel untuk konsumsi rumah. Snack buah juga mendapat manfaat dari meningkatnya kesadaran masyarakat brazil mengenai hubungan antara diet dan kesehatan.

Snacks rasa buah pisang kering II.2. Potensi dan Peluang

Ukuran Produk/Porsi

Investasi pada produk porsi tunggal sedang dibuat oleh semua perusahaan besar, yang berfokus pada kenyamanan dan kepuasan untuk tingkat yang lebih besar daripada segi kesehatan. Hal ini penting untuk dicatat, bahwa paket yang lebih besar masih menjadi bagian dari portfolio perusahaan, menunjukkan bahwa meskipun konsumsi on-the-go merupakan tren penting, paket ukuran penuh masih memainkan peran penting untuk pembelian keluarga. Sebagai contoh, merek Belvita terus melihat investasi dalam format multipack, sementara berfokus juga pada kenyamanan dan konsumsi on-the-go.

Pricing

Sebagai konsekuensi dari situasi ekonomi dan penurunan pendapatan konsumen, kategori ini menawarkan potensi untuk produk dengan semua segi harga, dari level ekonomis ke super-premium. Sementara itu merek premium telah meningkatkan investasi dalam diferensiasi

(16)

12

melalui pengenalan rasa baru, bahan-bahan berkualitas tinggi dan format baru, ekonomi dan merek standar semakin bersaing dari segi harga, distribusi dan kesadaran konsumen.

Segment Anak-anak

Dalam hal target market anak-anak, kehadiran karakter berlisensi pada kemasan produk, dalam promosi, kampanye komunikasi dan platform interaktif juga meningkat. Label pribadi juga mendapatkan relevansi, dengan contoh merek Qualitá yang berinvestasi di berbagai jenis biskuit - seperti cookies - tetapi pada harga yang lebih rendah, untuk menarik konsumen segmen yang kurang mampu.Biskuit dan snack bar di tahun 2016 selain menunjukkan minat konsumen lebih lanjut pada produk dengan konsep sehat dan fungsional, juga menawarkan kenyamanan dan kepraktisan untuk siap dikonsumsi dimana saja. Bertumbuhnya kesadaran akan kesehatan dan kesejahteraan merupakan salah satu faktor paling penting bertumbuhnya permintaan untuk

snack bar, terutama snack bar berbahan granola dan mengandung buah. Meningkatnya

ketersediaan produk tersebut di berbagai saluran distribusi, serta munculnya dan berkonsolidasinya berbagai merek regional yang beroperasi dengan harga satuan yang lebih rendah, mendorong meningkatnya permintaan untuk produk-produk yang sebelumnya dianggap terlalu mahal bagi sebagian masyarakat Brazil.

II.3. Pofil Pelaku Usaha Utama Produk Biskuit Manis, Snack Bar, dan Fruit Snacks di Brazil A. M Dias Branco SA Industria e Comercio de Alimentos

M Dias Branco SA Industria e Comercio de Alimentos tetap merupakan leader kategori pada tahun 2016, dengan nilai share 11%. Perusahaan memiliki beberapa portofolio bermacam merek mapan, seperti Adria, Zabet, Isabela, dan Pilar, dengan posisi harga yang berbeda. Perusahaan ini juga memiliki keuntungan karena cakupan nasional. Saat ini, perusahaan melihat tahun yang sangat positif dalam hal penjualan, dan memiliki rencana optimis untuk meningkatkan produksi pasta dan biskuit di negara bagian Minas Gerais, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan distribusi dan pasokan ke daerah-daerah di mana permintaan untuk produk-produknya telah meningkat. Tahun 2015 adalah tahun yang sangat positif bagi merek Isabela, yang terus bertumbuh pada tahun 2016 dengan

(17)

13

10% dari segi nilai. Merek ini cukup sênior, 60 tahun pada tahun 2014, dengan fokus pada wilayah selatan negara Brazil.

Sumber: http://mdiasbranco.com.br/en/products/

B. Nestle Brazil

Nestlé Brazil Ltda berada di peringkat kedua dan memiliki peningkatan nilai saham lebih dari 10% pada tahun 2016. Merek Passatempo merupakan merek terpenting perusahaan dalam kategori ini, dan pada tahun 2016 terlihat peningkatan nilai penjualan 11%. Line produk ini termasuk biskuit Sandwich, wafer, biskuit polos dan berlapis coklat, dan cukup populer ke berbagai konsumen. Pada Juli 2015 diluncurkan versi cookie Passatempo, produk diposisikan dengan harga yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan versi Sandwich tradisional - R $ 41 / kg dan R $ 12 / kg, harga masing-masing. NesFit juga penting dalam portofolio Nestlé, baik dalam presentasi individu dan multipack. Pada tahun 2016 merek ini memiliki pertumbuhan nilai sebesar 14%. Merek lain yang dimiliki oleh Nestlé Brazil Ltda adalah Tostines, Calipso dan Negresco.

(18)

14

Sumber: https://www.nestle.com.br/site/marcas.aspx#/Ordem=N&Categoria=61&Contem=Todos

C. Kraft Foods Brasil Ltda (Mondelēz International Inc)

Kraft Foods Brasil Ltda (Mondelēz International Inc) tetap berada pada posisi ketiga dengan nilai saham 9%. Merek terkemuka perusahaan ini adalah Club Social mencatat 3% nilai keseluruhan saham di tahun ini, diikuti oleh Trakinas dengan 2% dan Chocooky dengan 1%. Klub Sosial adalah salah satu merek biskuit yang paling dinamis dalam hal peluncuran produk baru dan perkenalan rasa baru yaitu: Sanduba Misto de Queijo e presunto dan Sanduba Peito de Peru e Queijo Branco. Club Social menggabungkan tiga lapisan biskuit gurih dengan dua lapisan krim - salah satu jenis keju dan satu jenis daging, baik ham atau kalkun.

(19)

15

Sumber: http://br.mondelezinternational.com/brand-family

D. PepsiCo do Brasil Ltda

Ranking 10 dalam kategori adalah PepsiCo do Brasil Ltda, terlihat memiliki pertumbuhan nilai 15% di tahun 2016. Kedua merek perusahaan, Toddy dan Quaker memperlihatkan memiliki kenaikan dua digit pada 2016. Banyak dari kinerja positif ini adalah karena sangat kuatnya kesadaran akan merk yang dibangun dengan cokelat bubuk susu Toddy, serta memperluas portofolio dari berbagai jenis biskuit. Kampanye komunikasi media massa juga memainkan peran penting. Kampanye "Vamos cowzar", ("Mari kita bersenang-senang"), telah diluncurkan di daerah selatan dan selatan-timur, yang menampilkan komedian Brazil dan merek terkenal karakter – Sapi Toddy. Line produk juga diharapkan memiliki kinerja positif selama periode proyeksi, dengan peluncuran terbaru dari jenis lain seperti Toddy Recheado, sandwich biskuit vanilla rasa, dan Toddy Chocotorta, jenis biscuit isi.

(20)

16

E. Merek Lokal

Merek domestik tetap kuat dikarenakan kehadiran memiliki banyak pemain regional dan lebih kecil, yang bersaing dalam hal harga dan distribusi. Sedangkan merek impor tetap terbatas dalam hal distribusi, terutama yang tersedia melalui hipermarket besar, toko high-end dan spesialis makanan. Namun, sebagai contoh merek yang didistribusikan oleh Cia Brasileira de Distribuicao di Pao de Acucar supermarket membantu produk impor untuk lebih dikenal dan lebih mudah diakses bagi konsumen berpenghasilan menengah. Line biskuit termasuk berlapis coklat dan biscuit isi, kue dan petit fours dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga domestik standar.

(21)

17

III. INFORMASI PASAR DAN PERDAGANGAN

III.1. IMPOR BRAZIL DARI DUNIA

Terdapat peluang yang cukup besar bagi Indonesia untuk semua kategor karena ekspor Indonesia masih relatif kecil dibandingkan impor Brazil dari negara lain untuk ketiga kategori. Berdasarkan HS code 1905, Brasil melakukan impor sebesar US$ 50 juta pada tahun 2016 dan memiliki penurunan tren antara tahun 2012-2016.

First detail: NCM 8 digits

2012 2013 2014 2015 2016 Trend ( %) 2012-2016 TOTAL 80.368.855 90.893.135 77.913.087 74.736.364 50.330.101 -10,70 1 19059090 Other products of bakery, pastry shop, biscuits ind.etc 31.380.344 33.035.900 36.267.704 31.674.906 21.558.427 -7,62 2 19053200 Waffles and wafers 26.173.029 36.126.339 20.600.236 23.455.293 14.906.051 -14,43 3 19053100 Sweet biscuits, containing sweetener added 12.831.065 13.766.020 12.788.781 12.924.706 9.215.213 -6,99 4 19052010 Panettone 4.133.485 2.394.163 2.675.046 1.901.589 1.575.596 -19,42 5 19059020 Cookies 2.842.458 2.444.529 2.202.248 2.129.979 1.328.693 -15,28 6 19059010 Pan loaf 626.189 747.622 1.044.758 964.263 793.814 7,56 7 19052090 Other gingerbread and the like 889.085 1.305.723 1.781.123 952.691 479.146 -14,37 8 19054000 Rusks, toasted bread and similar toasted products 1.492.770 1.072.839 553.191 732.937 464.850 -23,77

9 19051000 Crispbread 430 0 0 0 8.311 0,00 Description of MCN Code MCN Rangking 2016 USD - FOB Heading - HS 4 digits: 1905 - Bread, pastry, cakes, biscuits and other bakers'

wares, whether or not containing cocoa; communion wafers, empty cachets of a kind suitable for pharmaceutical use, sealing wafers, rice paper and similar products

IMPOR BRASIL HS 1905 CODE

Impor Brasil HS code 1905

IMPORT BRASIL FROM INDONESIA

Code

MCN Description of MCN 2012 2013 2014 2015 2016

Trend (%) 2012-2016 19053100 Sweet biscuits, containing sweetener added 7.044 234.914 29.921 72.917 76.988 43,52 19053200 Waffles and wafers 199.989 479.065 264.697 338.100 74.898 -20,65

19059020 Cookies 0 0 0 0 1.782 0,00

Heading -

HS 4 digits: 1905

- Bread, pastry, cakes, biscuits and other bakers' wares, whether or not

containing cocoa; communion wafers, empty cachets of a kind suitable for pharmaceutical use, sealing wafers, rice paper and similar products

(22)

18

Khusus untuk kategori sweet biscuits, impor Brazil dari Indonesia cenderung meningkat dan memiliki tren positif khususnya sweet biscuits. Adapun waffle dan wafers mengalami penurunan sedangkan cookies mulai meningkat pada tahun 2016.

NCM 8 digits: 19053100 - Sweet biscuits, containing sweetener added First detail: Country

Rangking 2016 Country Description 2012 2013 2014 2015 2016 Trend ( % ) 2012-2016 12.831.065 13.766.020 12.788.781 12.924.706 9.215.213 -6,99 1 Germany 3.046.405 3.898.349 3.599.518 3.430.670 2.020.639 -9,05 2 Portugal 1.357.064 1.853.597 1.599.641 1.573.160 1.832.693 4,47 3 Italy 611.715 965.696 849.787 1.268.759 708.031 5,82 4 France 1.195.125 1.146.559 1.349.314 936.797 697.812 -12,00 5 Argentina 815.164 1.331.128 1.101.658 888.660 626.193 -8,89 6 Thailand 5.232 20.841 257.170 222.987 558.829 222,60 7 Switzerland 1.330.300 486.475 441.110 538.693 409.063 -20,20 8 Denmark 839.007 597.543 589.145 472.201 315.672 -19,67 9 Poland 136.204 144.664 88.241 189.150 305.013 20,69 10 Belgium 289.187 557.577 608.058 738.224 294.968 3,25 11 Spain 306.843 385.740 243.942 421.593 284.723 -0,61 12 Japan 216.724 309.413 319.302 215.982 269.502 0,77 13 South Korea 132.982 121.560 197.311 126.183 126.225 -0,67 14 United States 74.580 109.403 57.393 420.874 119.616 25,76 15 Falkland Islands (Malvinas) 0 0 0 0 101.219 0,00 16 Canada 101.069 64.497 103.089 207.140 91.514 10,17 17 Taiwan 111.103 110.403 93.335 91.115 80.628 -7,99 18 Indonesia 7.044 234.914 29.921 72.917 76.988 43,52 19 China 502.573 235.020 243.302 178.685 71.385 -34,15 20 Netherlands 286.803 258.077 278.529 162.699 67.527 -28,49 1.465.941 934.564 739.015 768.217 156.973 -37,28 TOTAL Others

(23)

19

Indonesia merupakan pemasok nomor 18 untuk HS 19053100 dengan trend positif selama periode 2012-2016 sebesar 43,52% (US$ 76.988 tahun 2016). Pesaing utama Indonesia adalah Taiwan dan RRT. Adapun Thailand cukup jauh berada di atas Indonesia (US$ 558.829).

NCM 8 digits: 19053200 - Waffles and wafers First detail: Country

Rangking 2016 Country Description 2012 2013 2014 2015 2016 Trend ( % ) 2012-2016 26.173.029 36.126.339 20.600.236 23.455.293 14.906.051 -14,43 1 Poland 6.054.325 7.699.920 8.078.216 6.540.012 6.279.666 -0,90 2 Russia 10.625.048 15.314.289 0 344.972 3.205.198 0,00 3 Bulgaria 0 232.368 219.318 5.785.994 1.926.641 0,00 4 Argentina 1.914.060 1.325.919 1.577.862 1.109.123 994.589 -13,82 5 Germany 1.997.068 4.825.100 4.712.074 3.367.484 873.036 -18,25 6 Italy 3.850.315 5.064.739 4.747.775 4.719.665 616.548 -31,16 7 Belgium 85.899 86.601 86.053 177.012 373.787 44,14 8 Netherlands 351.706 198.147 221.111 151.996 112.394 -22,48 9 Malaysia 64.241 12.749 0 92.061 107.520 0,00 10 Portugal 0 0 0 0 82.725 0,00 11 Switzerland 41.593 217.960 368.204 466.181 78.040 22,37 12 Indonesia 199.989 479.065 264.697 338.100 74.898 -20,65 13 Austria 90.737 82.249 81.127 69.364 59.306 -9,71 14 United States 117 0 0 0 34.780 0,00 15 Spain 3.929 98.735 9.090 43.126 30.037 38,26 16 France 42.356 40.731 82.475 13.010 22.562 -21,34 17 Turkey 9.882 15.228 57.782 214.474 18.145 47,11 18 United Arab Emirates 0 0 1.376 3.255 9.083 0,00 19 Japan 896 1.515 2.124 1.120 4.011 30,94 20 Taiwan 5.782 2.793 2.632 3.350 2.126 -16,63

Others 835.086 428.231 88.320 14.994 959 -81,53

TOTAL

Tabel Negara penyuplai waffles dan wafer ke Brazil

Untuk waffle dan wafers, Indonesia berada pada peringkat 12 dengan nilai US$ 74.898 dengan pesaing utama Malaysia (US$ 107.520 tahun 2016) yang melakukan lompatan cukup baik pada tahun 2015 hingga 2016.

Adapun untuk kategori cookies, Indonesia berada di peringkat 17 pemasok dengan nilai (US$ 1.782 tahun 2016) dan masih harus bersaing dengan Thailand US$ 23.526. Namun Indonesia sudah melakukan lompatan karena tahun sebelumnya masih sangat sedikit menyuplai cookies ke Brazil.

(24)

20

NCM 8 digits: 19059020 - Cookies

First detail: Country

Rangking 2016 Country Description 2012 2013 2014 2015 2016 Trend ( % ) 2012-2016 2.842.458 2.444.529 2.202.248 2.129.979 1.328.693 -15,28 1 Colombia 912.236 896.700 941.916 745.901 529.333 -11,95 2 Spain 148.665 436.604 184.066 372.312 234.713 7,83 3 Germany 82.929 235.465 397.363 199.757 123.892 6,59 4 Portugal 1.702 7.825 12.895 78.091 92.563 179,90 5 Paraguay 0 0 0 0 81.432 0,00 6 Uruguay 141.831 158.648 140.554 86.776 69.709 -18,32 7 Italy 14.242 105.201 90.520 183.923 63.977 42,81 8 Argentina 24.648 12.488 0 0 35.711 0,00 9 Thailand 5.183 19.591 11.582 116.200 23.526 61,70 10 United Kingdom 95.491 300.026 121.683 71.266 20.488 -36,34 11 United States 47.656 38.717 8.237 674 15.179 -46,95 12 Switzerland 57.202 24.217 37.360 0 11.174 0,00 13 France 765 703 10.868 62.482 10.596 164,96 14 Belgium 0 0 0 0 5.117 0,00 15 Netherlands 95.536 94.491 127.683 64.232 3.775 -49,58 16 Poland 0 9.663 0 8.491 2.725 0,00 17 Indonesia 0 0 0 0 1.782 0,00 18 Czech Republic 0 0 0 0 1.573 0,00 19 Denmark 112.489 102.291 89.054 51.754 1.428 -60,99 20 Austria 269 237 0 3.207 0 0,00 Others 1.101.614 1.662 28.467 84.913 0 0,00 TOTAL

Tabel Negara penyuplai cookies ke Brazil

III.2. Nilai dan Volume Penjualan Produk Sweet Biscuits, Snack Bar, Fruit Snacks di Brazil

Berdasarkan data euromonitor, penjualan kategori SWB, SB, dan FS di Brazil terus meningkat dan mencapai tahun 2016 18,3 milyar Brazilian Reais (BRL) atau setara dengan US$ 6,1 milyar. Hal ini menunjukkan tingginya konsumsi masyarakat Brazil pada makanan manis dan terbukti berdasarkan pengamatan pasar bahwa konsumen Brazil cenderung menggemari makanan manis khususnya rasa coklat, keju, dan susu kental manis (doce de leite).

Walaupun masyarakat Brazil cenderung memakan makanan manis namun mereka juga rajin berolahraga, hal ini terlihat dari banyaknya pusat kebugaran baik di dekat daerah perkantoran dan pemukiman. Hal ini mendorong peningkatan gaya hidup sehat termasuk

(25)

21

konsumsi fruit snacks dan snack bars yang cenderung lebih sehat dibandingkan produk sweet

biscuits. Diperkirakan pilihan produk sehat akan semakin membooming pada tahun mendatang.

Volume penjualan 2011-2016 (ribu ton), sumber Euromonitor

Penjualan Sweet Biscuits (SWB), snacks bar (SB) dan fruit snacks (FS) di Brasil berdasarkan volume mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2016. Pada tahun 2016, kategori sweet biscuits memiliki pangsa terbesar mencapai 98,15% (919 ribu ton) dari total volume penjualan diikuti SB 1,83% (17.100 ton) dan FS 0,02% (200 ton). Khusus pada kategori SWB, Filled Biscuits, Plain Biscuits, dan wafers memiliki volume yang sedikit menurun pada periode 2011 ke 2014 namun kembali meningkat pada 2016/2015.

Dari segi volume penjualan, cereal bars menunjukkan pertumbuhan positif pada kategori SB, diikuti Fruit dan Nuts Bars. Sedangkan kategori FB, dried fruit tetap konstan sebesar 200 ton pertahun.

Hal ini menunjukkan bahwa konsumen tetap menginginkan biscuit manis sebagai kudapan utama tetapi juga mulai menggemari cereal bar, dan bar rasa buah dan kacang sebagai alternative pilihan. Secara khusus untuk volume ton penjualan SB selama 2011-2016 sebagai berikut

(26)

22 Perkembangan Penjualan Produk Biscuits dalam Volume

Tahun 2011 – 2016 ( TON )

2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata- Rata Pertum 2011-2016

TREND (%) 2011-2016 Volume 910,700 907,000 917,400 915,300 916,700 919,000 914,350 0.21 Pertum 0 -0.41% 1.15% -0.23% 0.15% 0.25% 0.15%

Volume penjualan biscuit manis 2011-2016 (ton)

Berdasarkan nilai penjualan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini bahwa kategori biscuit manis (SWB) tetap memegang pangsa terbesar yaitu mencapai 92,62% (16,9 milyar BRL), diikuti SB 7,29% (1,3 milyar BRL), dan FS 0,09% (16,7 juta BRL).

(27)

23

Nilai Penjualan 2011-2016

Khusus untuk kategori biscuit manis, terdapat filled biscuit dan plain biscuit serta wafers merupakan penyumbang nilai terbesar selama periode 2011-2016. Selain itu, cookies terus bertumbuh dan memiliki perubahan yang signifikan dari tahun 2011 (549 juta BRL) ke 2016 (1,5 milyar BRL). Untuk kategori SB, terdapat cereal bars dan fruit dan nuts bars merupakan penyumbang terbesar. Adapun dried fruit menjadi penyumbang utama FS selama periode yang sama.

Perkembangan perdagangan sweet biscuits di Brazil bisa dikatakan sangat baik perkembangannya hal ini dapat dilihat dari data perkembangannya dari tahun ke tahun yang mana terus mengalami peningkatan yang stabil.

Penjualan sweet Biscuits di Brazil tampak terus mengalami pertumbuhan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 tercatat pertumbuhan rata-rata sebesar 7.82% sedangkan dalam nilainya (value) tercatat peningkatan rata-rata sebesar R$ 5.931.400. Secara khusus untuk nilai penjualan SB selama 2011-2016 sebagai berikut

Perkembangan Penjualan Produk Biscuits dalam Nilai ( BRL ribu) Tahun 2011 – 2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata- Rata Pertum 2011-2016

TREND (%) 2011-2016 Volume 10,858,000 12,055,600 13,238,500 14,399,900 15,626,500 16,998,300 13,862,800 9.27 Pertum 0 11.03% 9.81% 8.77% 8.52% 8.78% 7.82%

(28)

24

Pertumbuhan CACGR Volume penjualan 2011-2016 (ribu ton)

Berdasarkan perhitungan Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate) CAGR, perubahan nilai volume pertumbuhan kategori sweet bscuits dari tahun

(29)

25

2015 sampai 2016 sebesar 0.3% dengan cookies memiliki pertumbuhan positif 2,5% pada 2015/2016 dan meningkat pada periode 2011-2016 (13,7%). Sedangkan pertumbuhan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 sebesar 0.9 %. Dan jika kita lihat rata rata pertumbuhan dalam volume dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 sebesar 914.350 ton menunjukkan kenaikan pertubuhan yang sangat stabil.

Perkembangan Penjualan Produk Sweet Biscuits dalam Volume

Tahun 2011 – 2016 ( TON )

2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata- Rata Pertum 2011-2016 Perubahan (%) 2015/2016 Pertum (%) 2011 - 2016 TREND (%) 2011-2016 Volume 910,700 907,000 917,400 915,300 916,700 919,000 914,350 0.3 0.9 0.21 Pertum 0 -0.41% 1.15% -0.23% 0.15% 0.25% 0.15%

Penjualan kategori SWB, SB dan FS per CACGR volume growth(%)

Berdasarkan metode CACGR, Perkembangan volume penjualan terbesar dari tahun 2011 – 2016 kategori produk Sweet Biscuits, Snack Bar and Fruit Snacks menurut jenisnya adalah produk Cookie dengan jumlah peningkatan sebesar 89.8%. Adapun kategori SB terdapat Sereal

(30)

26 Bar (61,5%) dan Fruit dan Nuts bar (43,6%). Adapun pertumbuhan terendah terdapat pada

wafers dan plain biscuit.

(31)

27

Dari sisi pertumbuhan nilai menggunakan metode Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate) CAGR, perubahan nilai pertumbuhan kategori sweet biscuits dari tahun 2015 sampai 2016 sebesar 8,08% namun secara total periode 2011/16 mencapai 56,6%. Adapun kenaikan signifikan terdapat pada cookies mencapai 188,3% pada periode yang sama, diikuti filled, plain bicusit, serta wafer. Sedangkan pada FS disumbang oleh dried fruit sebesar 48,1% dan SB oleh cereal dan druit dan nuts bar.

Secara nilai, ketiga kategori tersebut terus bertumbuh secara positif.

III.3. Jalur Distribusi Produk

Tabel berikut menunjukkan pola distribusi produk yang mayoritas melalui store based retailing dan non store retailing.

Jalur Distribusi kategori SWB, SB dan FS per retail value Sumber: Euromonitor

(32)

28

Berdasarkan jalur distribusi, mayoritas penjualan melalui store based retailing mencapai 99,8% dan hanya 0,2% melalui non store retailing. Non store retailing mencakup utamanya internet retail, mesin penjual, homeshopping, direct selling.

Grafis persentase jalur distribusi penjualan produk

Sedangkan store based retailing umumnya banyak melalui retailer grosiran (92%) yaitu grosiran modern (65%), grosir tradisional (26%), mixed (4,9%), dan non grocery specialist (2,7%).

(33)

29

Khusus untuk grosir modern yang mencakup 65% total distribusi, terdapat peningkatan penjualan di supermarket (33%) dibandingkan hypermarket (29%) di tahun 2016.

Grafis persentase jalur distribusi penjualan produk melalui toko grosir modern

Sedangkan untuk tradisional grosir yang mencakup 26% total distribusi, toko grosir independent berukuran kecil konstan sebagai pilihan utama penjualan (21%), pilihan lain adalah toko makanan minuman, cerutu, serta grosiran jenis lainnya.

(34)

30

Grafis Grafis persentase jalur distribusi penjualan produk melalui toko grosir tradisional

Untuk toko non grosir, penjualan dilakukan via non specialty stores dan juga toko kesehatan dan kecantikan.

Grafis persentase jalur distribusi penjualan produk melalui toko non grosir spesialis

(35)

31

Grafis persentase jalur distribusi penjualan produk melalui mixed retalier dan non store retailing

Hal ini menunjukkan bahwa distribusi produk dan penjualan melalui toko grosir modern seperti supermarket, hypermarket, serta toko retail grosir independen kecil memegang peranan penting.

III.4. Regulasi dan Kebijakan Impor

Prosedur Administrasi Import (Ekspor ke Brazil)

Ekspor ke Brazil umumnya memiliki prosedur yang sama kompleksitasnya dengan yang terdapat di negara lain. Semua prosedur impor dilakukan melalui Sistem Perdagangan Luar Negeri Terpadu (Sistema Integrado de Comercio Exterior - SISCOMEX), yang ter-interkoneksi antar lembaga pemerintah dengan institusi yang terlibat dalam kegiatan ekspor dan impor.

Sekretariat Perdagangan Luar Negeri (Secretaria de Comercio Exterior - SECEX), sebuah badan di bawah Kementerian Pembangunan, Industri, dan Perdagangan Luar Negeri (MDIC), memiliki tanggung jawab utama untuk melaksanakan mekanisme dan instrumen yang digunakan dalam pengawasan dan penegakan transaksi ekspor dan impor. Lembaga-lembaga penting lain mencakup Revenue Department Brasil Federal (Secretaria da Receita federal do Brazil - SRFB), sebuah unit dari Departemen Keuangan, yang bertanggung jawab atas kebiasaan yang berlaku, fiskal, dan prosedur pajak, dan Bank Sentral Brazil (BACEN), bertanggung jawab untuk melaksanakan peraturan bursa keuangan dan luar negeri negara itu. Prosedur administratif untuk mengimpor ke Brasil melibatkan persyaratan berikut:

1. Sertifikasi kelayakan importir di SISCOMEX; 2. Klasifikasi barang impor;

(36)

32

3. Penyerahan Proforma Invoice;

4. Pendaftaran transaksi pada SISCOMEX;

5. Perizinan impor (persyaratan perizinan yang dibebaskan untuk sebagian besar barang); 6. Pemuatan barang di negara asal;

7. Penerbitan dokumen internasional dan bea cukai; 8. Kontrak valuta asing;

9. Pembayaran bea yang dikenakan; 10. Penerbitan Pemberitahuan Impor; 11. Pelepasan kargo di Brasil.

a. SISCOMEX

Sistem Perdagangan Luar Negeri terpadu (Sistema Integrado de Comercio Exterior -SISCOMEX) adalah database informasi konsolidasi di mana pendaftaran, pemantauan, dan pengendalian transaksi perdagangan luar negeri dilakukan. SISCOMEX mendorong proses terpadu semua instansi pengawas perdagangan luar negeri, memberi tindak lanjut, bimbingan, dan kontrol dari berbagai tahap proses ekspor dan impor.

Untuk melaksanakan ekspor atau impor barang melalui SISCOMEX, masing-masing perusahaan atau perwakilannya harus mendaftar untuk transaksi pada SISCOMEX melalui dengna username dan password. The SISCOMEX dapat diakses di:

http://www.desenvolvimento.gov.br/portalmdic/siscomex/index.html.

b. Klasifikasi Barang

Barang yang dijual di pasar internasional diklasifikasikan berdasarkan Common

Nomenklatur MERCOSUR (CNM), sistem ini diadopsi oleh Argentina, Paraguay, dan Uruguay. Klasifikasi kode CNM terdiri dari delapan angka dan kompatibel dengan Harmonized System (HS). Klasifikasi ini berfungsi untuk penilaian oleh pihak pabean, akses tarif yang diatur dalam perjanjian perdagangan bilateral dan multilateral Brasil. Kode CNM dapat diperoleh di situs Web Revenue Department federal Brasil: http://www4.receita.fazenda.gov.br/simulador/. Daftar lengkap dari item CNM, termasuk bea impor yang terkait, juga tersedia di:

http://www.mdic.gov.br//sitio/interna/interna.php?area=5&menu=1848.

c. Proforma Invoice

Untuk memudahkan prosedur administrasi impor, eksportir asing harus memberikan informasi komersial dan teknis yang komprehensif, dengan tujuan untuk memastikan klasifikasi yang tepat dari produk impor dan persyaratan administrasi dan aturan di Brazil. • Identifikasi lengkap importir dan eksportir;

(37)

33

• Keterangan barang impor, menentukan karakteristik mereka, dengan tujuan untuk memfasilitasi kebiasaan klasifikasi dan penilaian tugas yang berlaku dan tarif;

• Negara asal;

• Harga satuan dalam mata uang asing;

• Bentuk penjualan sesuai dengan negosiasi Incoterms;

• Total nilai (berdasarkan Incoterms, jumlah barang terpisah dan total asuransi internasional yang harus diserahkan);

• Masa berlakunya proposal; • Berat kargo (bersih dan total);

• Pelabuhan bongkar muat (pelabuhan, bandara, atau daerah perbatasan di mana barang akan lewat);

• Formulir pembayaran.

d. Lisensi Impor

Sebagai aturan umum, lisensi dibebaskan untuk importir Brazil. Importir atau kuasa hukumnya hanya diminta untuk mendaftarkan Pemberitahuan Impor Barang (ID) di SISCOMEX untuk prosedur di Bea Cukai. Namun untuk beberapa produk harus memiliki lisensi yang menurut Undang-Undangnya membutuhkan otorisasi dari lembaga Administrasi Publik tertentu Brazil atau di mana kondisi tertentu berlaku.

Perizinan secara otomatis atau non-otomatis berdasarkan klasifikasi produk Common Nomenklatur MERCOSUR (CNM). Dalam kasus ini, importir harus mengajukan permohonan Izin Impor (IL) ke SISCOMEX, berkaitan dengan semua transaksi terkait. IL harus terdaftar terlebih dahulu, sesuai dengan undang-undang sebelum prosedur di Bea Cukai. Periode maksimum untuk proses aplikasi LI adalah 10 hari kerja untuk Perizinan otomatis, dan 60 hari untuk Perizinan Non-Otomatis, sejak tanggal pendaftaran di SISCOMEX. Secara umum, kedua kategori lisensi berjalan selama 60 hari, bertujuan untuk menyediakan waktu yang diperlukan untuk pemuatan kargo.

Sementara importir bertanggung jawab untuk mematuhi peraturan di Brazil, Eksportir memiliki kewajiban untuk menyediakan semua informasi yang diperlukan secara tepat waktu, khususnya rincian teknis terkait produk, memastikan klasifikasi yang tepat, dan perijinan terhadap syarat yang diperlukan. Dalam kasus-kasus tertentu, pemeriksaan fisik

barang impor dan penerbitan masing-masing sertifikasi akan diperlukan.

III.4.1. Model-model Impor Import on Own Account

Importer sekaligus sebagai suplier, mengimpor barang dan mendistribusikan ke seluruh Brazil, dan bertanggungjawab untuk seluruh prosedur logistik. Importer adalah pemilik barang dan bertanggungjawab untuk semua biaya yang muncul, termasuk pajak-pajak maupun

(38)

34

currency. Importer bertanggungjawab atas aktivitas dan resiko yang muncul atas komitmen dengan vendor (eksportir), melalui distribution agreement, purchase agreement, dan promosikan produk di pasar domestiknya.

Import by Order of Third Parties

Sama dengan model di atas, importir merupakan pemilik dari barang dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi biaya. Namun dalam model impor ini, terdapat atau diperlukan buyer local, yaitu tempat dimana barang akan dijual. Importer menjual barangnya kepada buyer local dan tidak memiliki resiko terhadap penjualan-penjualan selanjutnya dan distribusi

barang di pasar domestik.

Import on Behalf of Third Parties

Purchaser tertarik atas komoditi tertentu dan mencari penyedia jasa impornya. Importer akan mengimpor komoditi sesuai yang diinginkan purchaser. Bill of Lading dikonsinyasikan kepada importer yang memegang kepemilikan komoditi yang diimpor, sementara untuk pembiayaan ditanggung oleh pihak ketiga tersebut.

Pihak ketiga memiliki opsi untuk melakukan pembayaran dimuka yang dihitung untuk semua biaya yang muncul seperti pajak atau pengeluaran lainnya. Kontrak yang disepakati hanya terkait jasa-jasa yang diberikan. Kedua pihak bertangungjawab terhadap pengenaan pajak terhadap komoditi yang diimpor.

III.4.2. Pengenaan Pajak Umum

Perlakuan pajak yang berlaku untuk impor Brasil termasuk Pajak Impor Pajak (Imposto de Importacao - II) serta sejumlah pungutan tambahan dikenakan untuk produk yang dijual di pasar domestik, dengan maksud untuk menjamin barang yang diproduksi di Brazil mendapat perlakuan yang sama. Untuk menghitung secara manual tentu sangat kompleks, SISCOMEX dapat menghitung secara otomatis kewajiban yang berlaku hanya dengan memasukkan klasifikasi masing-masing dan nilai pabeannya.

a. Pajak Impor (IT/II)

Pajak federal diberlakukan untuk peraturan ekonomi secara eksklusif dan perlindungan dan berlaku hanya untuk produk impor. Pajak Impor selektif, karena bervariasi menurut negara asal barang impor (karena perjanjian perdagangan) dan karakteristik masing-masing produk. Nilai yang berlaku ditetapkan dalam Common External Tariff (CET), bea yang dikenakan dinilai oleh Negara anggota MERCOSUR. Ada tingkat tertentu untuk setiap item dari Common Nomenklatur MERCOSUR (CNM).

Pajak dihitung atas nilai barang yang diimpor. Sebagaimana aturan umum, bea pabean dihitung berdasarkan Free on Board (FOB) dan nilai ditambah barang yang sesuai dan

(39)

35

asuransi internasional. Pajak Impor dihitung melalui penerapan tarif CET ke basis pajak masing-masing. Pajak Impor menganut rumus berikut:

IT/II = CET (%) x Nilai Pabean (FOB)

b. Pajak Cukai (Imposto sobre Produtos Industrializados - IPI)

Seperti dengan Pajak Impor, tingkat tertentu berlaku (Cukai Indeks Pajak - TIPI) untuk setiap item dari Common Nomenklatur MERCOSUR (CNM). IPI diterapkan secara selektif, artinya, retribusinya berbeda berdasarkan kepentingan strategis produk, sehingga produk yang paling penting dibebaskan. Kewajiban ini dihitung berdasarkan nilai pabean produk masing-masing ditambah jumlah impor Tax.

IPI = TIPI (%) x (Nilai Pabean + IT)

a. Program Kontribusi Integrasi Sosial (Programa de Integracao Sosial -PIS) dan Kontribusi Pembiayaan Jaminan Sosial (Contribuição para o Financiamento da Seguridade Sosial - Cofins)

Kontribusi sosial federal ditujukan untuk pendanaan jaminan sosial. Sejak tahun 2004 diterapkan pada produk impor. Barang-barang impor dikenakan pajak pada tingkat yang sama dengan produk dalam negeri. Tingkat bunga tetap diterapkan untuk keduanya yaitu 1,65% untuk PIS dan 7,6% untuk Cofins.

Perhitungan kedua kontribusi didasarkan pada nilai pabean barang ditambah pajak

barang dan jasa yang berlaku (Imposto sobre Circulação de Mercadorias e de Serviços - ICMs)

dari barang impor dan nilai total kontribusi sendiri, karena ini masuk dalam harga akhir

barang (gross up).

PIS = 1.65% x (Nilai Pabean + ICMs + + PIS Cofins) Cofins = 7,6% x (Nilai Pabean + ICMs + + PIS Cofins)

d. Pajak Barang dan Jasa (Imposto sobre a Circulação de Mercadorias e Prestação de Serviços - ICMs)

Pajak negara bagian yang diterapkan untuk peredaran barang di pasar domestik, pelayanan transportasi antar dan inter-kota, serta jasa telekomunikasi. Tarif pajak dibedakan berdasarkan pentingnya produk dan dapat berkisar dari 0% untuk barang-barang penting, hingga 25%. Setiap negara bagian dan Distrik Federal memiliki peraturan ICMs mereka sendiri, termasuk tingkat yang berbeda dan perlakuan pajak yang berbeda. Untuk memperkirakan kewajiban pajak total, perlu diketahui di mana barang dijual. The ICMs dihitung dengan menambahkan nilai pabean, IT, IPI, dan ICMS sendiri (gross up), serta pungutan lain yang berlaku pada barang impor, dan biaya pabean impor yang bersangkutan, yaitu biaya yang berkaitan dengan impor clearance, seperti pergudangan, bea pelabuhan, dll

Kewajiban estimasi pajak, yang hanya dapat dihitung setelah kedatangan didasarkan pada rumus:

(40)

36

ICMs = ICMs Rate (%) x (Nilai Pabean + II Beban + IPI + ICMs + + PIS Cofins + Bea Cukai)

atau

ICMs = ICMs Rate (%) x [(Nilai Pabean + II + IPI + + PIS Cofins + Bea Cukai Beban) / (1 - ICMs Rate)]

e. Kontribusi untuk Intervensi Ekonomi (Contribuição de Intervenção no Dominio Econômico - CIDE-Combustiveis)

Kontribusi ini adalah pajak federal yang dikenakan untuk mengatur harga BBM. The CIDE-Fuel berlaku untuk impor dan penjualan bensin, solar, minyak tanah penerbangan, bahan bakar minyak, bahan bakar gas cair, dan etanol. Iuran dihitung berdasarkan volume penjualan, dimana nilai tetap dinilai untuk setiap unit yang dijual.

f. kargo tambahan untuk Renovasi Marine Merchant (adicional ao Frete para Renovação da Marinha Mercante - AFRMM)

AFRMM adalah kontribusi sosial federal untuk intervensi bidang ekonomi yang dikenakan untuk Internasional freight bertujuan untuk menyediakan sumber daya untuk mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan industri pedagangan laut Brasil dan galangan kapal. Tambahan freight dinilai pada persentase dari layanan transportasi air port-to-port, termasuk pelabuhan dan biaya-biaya lain yang tercantum pada bill of lading. Tarif angkutan tambahan bervariasi sesuai dengan jenis menu:

 25% untuk lama-kursus navigasi;

 10% untuk navigasi cabotage; dan

 40% untuk pedalaman dan navigasi sungai.

AFRMM tidak berlaku untu barang yang berasal dari negara-negara anggota MERCOSUR dan Negara yang termasuk perjanjian internasional yang ditandatangani oleh Brasil yang tegas membebaskan biaya pengiriman tambahan.

g. Biaya di SISCOMEX

Dikenakan untuk menutupi biaya pendaftaran PIB pada Sistem Perdagangan Luar Negeri Terpadu - SISCOMEX. Biaya bervariasi sesuai dengan nomor klasifikasi CNM di mana Deklarasi Impor terdaftar.

III.4.3. Biaya Tambahan

Selain item yang tercantum di atas, impor dikenakan biaya lain sebagai berikut negara:

Wharfage (pergerakan barang di pelabuhan);

 Pergudangan;

 biaya lisensi Impor;

(41)

37

Transportasi barang ke tempat dari perusahaan lokal;

 Biaya Bank yang berkaitan dengan pembukaan jalur kredit, dll

III.4.4. Contoh Biaya dan Bea Masuk

Simulação do Tratamento Tributário e Administrativo das Importações

Código NCM 1905.31.00

Descrição NCM -- BOLACHAS E BISCOITOS, ADICIONADOS

DE EDULCORANTES

Taxa de Câmbio R$ 3,0958

Valor Aduaneiro Convertido R$309,58

Alíquota II (%) 18,00 Tributo II R$ 55,72

Alíquota IPI (%) 0,00 Tributo IPI R$ 0,00

Alíquota PIS (%) 2,10 Tributo PIS R$ 6,50

Alíquota COFINS (%) 10,65 Tributo COFINS R$ 32,97

As alíquotas podem ser preenchidas manualmente e os tributos recalculados

Jika asumsi nilai impor sebesar US$ 100 atau setara R$ 30958, maka komponen tambahan yang harus dibayar sebesar R$(55,72+6,5+32,97)

PENTING: Untuk panduan model simulasi pajak impor dapat di akses di :

http://www.receita.fazenda.gov.br/simulador/

Dengan memasukkan kode NCM dan tingkat ICMs, simulasi akan memproses secara otomatis kewajiban pajak federal (Pajak Impor, IPI, PIS, dan Cofins) dan menentukan apakah produk ini dikenakan bea tambahan sehubungan dengan tindakan perlindungan perdagangan yang berlaku. Importir juga dapat memverifikasi keakuratan klasifikasi produk dengan cross referencing impor dengan kode NCM yang disediakan.

*NCM (Nomenclatura Comum do Mercosul) = HS Code yang digunakan khusus untuk negara-negara anggota Mercosur (Latin America).

III.4.5. Hambatan Non Tariff

a. Hambatan Prosedur Pengiriman Barang

Perusahaan Indonesia dan juga perusahaan-perusahaan dari negara lain yang ingin berpartisipasi dalam pameran perdagangan di Brazil dapat mengalami kendala dalam hal pengiriman barang contoh (sample product). Hal ini perlu menjadi perhatian semua

(42)

38

pengusaha di Indonesia yang ingin melakukan pameran di Brazil yang ingin mengirimkan

barang contoh sebelum penyelenggaraan pameran. Pengusaha Indonesia dapat bekerja sama

dengan customs broker yang ditunjuk oleh pihak penyelenggara pameran agar dapat terhindar dari hal-hal yang sering terjadi dan menyebabkan biaya tinggi. Alternatif lainnya adalah para pengusaha yang akan mengikuti pameran tersebut dapat membawa barang contoh tersebut secara hand carry (bagasi/lugagge) ketika berangkat mengikuti pameran. b. Kebijakan Pengamanan Perdagangan

Peningkatan pengamanan perdagangan (safeguard) Brasil adalah salah satu tujuan dari rencana besar Brasil, kebijakan industri pemerintah Federal, penetapan tujuan dan tindakan untuk meningkatkan daya saing perdagangan luar negeri Brasil dan memperluas partisipasi terstruktur dalam perdagangan internasional. Rencana ini terdiri dari langkah-langkah dalam tindakan secara defensif maupun ofensif. Dengan diadakannya sejumlah investigasi bermacam tuduhan terhadap produk impor yang masuk ke Brasil, maka Brasil telah berhasil menghambat produk impor yang masuk ke negaranya. Hal ini menyebabkan perubahan keseimbangan perdagangan yang dapat menyebabkan perdagangan Brasil mengalami surplus. Tercatat di tahun 2015 ada sekitar 90 inisiasi tuduhan yang dilontarkan Brasil terhadap beberapa produk dari beberapa Negara, diantaranya adalah Indonesia (Porcelain). Jumlah tersebut telah melebihi catatan tahun-tahun sebelumnya. Namun hal ini dilakukan dengan tetap mengikuti aturan organisasi perdagangan dunia (WTO).

c. Lingkungan, Kesehatan Sosial dan Persyaratan

Setiap prosedur Impor diatur melalui perizinan impor yang terintegrasi dengan system SISCOMEX. ANVISA (lembaga karantina) akan memutuskan apakah suatu produk mendapatkan otorisasi perizinan impor atau tidak. Produk tersebut juga akan terkena pemeriksaan sanitasi, sebelum barang di-clearance. Prosedur pemeriksaan sanitasi setelah kedatangan barang adalah dengan meminta perusahaan bersangkutan atau perwakilan resminya harus menunjukkan the clearance of goods, the Petition for Supervisory and

Sanitary release, Post Arrival of Merchandise Planning at National completed dan disertai

(43)

39 i. Union Collection Guide, the National Treasury;

ii. Operating License (permit) or corresponding document valid for the activity forecast issued by the competent health authority of the state, municipality or the Federal District;

iii. Statement from the record authorizing imports by third parties, original and copy, when appropriate;

iv. Document attorney to legalize the bond of the legal representative legal entity v. that holds the document to stabilize the product in ANVISA, not only in the case vi. of registration of this bond by competent health authority in the Third Master vii. Legally Qualified to represent the Importer;

viii. v. Appraisal of Analytical Quality Control, as required in legislation ANVISA ix. regulated health supplement;

x. vi. Knowledge of cargo shipped (AWB, BL, CTR); vii. Commercial Invoice xi. (Invoice);

xii. vii. Access authorization for physical inspection, and

xiii. viii. Term of Responsibility Guard and the merchandise in storage external to the xiv. bonded warehouse, where applicable.

III.4.6. Pengemasan dan Pelabelan

Sejumlah barang yang diimpor dan diproduksi di luar negeri Brasil dikenakan persyaratan khusus dalam hal pengepakan dan pelabelan khusus di Brasil. Diantaranya adalah Bahan makanan secara umum, produk-produk hewani, baik untuk dikonsumsi atau untuk diproses oleh perusahaan-perusahaan lain, mainan, obat-obatan/obat resep, kosmetika/ barang-barang kecantikan. Sedangkan Instansi yang berfungsi sebagai regulator utama: National Institute of Metrology, Standardization, and Industrial Quality (Instituto Nacional de Metrologia, Normalizacao e Qualidade Industrial – INMETRO); the Ministry of Agriculture, Livestock, and Food Supply (MAPA); and the National Health Surveillance Agency (ANVISA).

Gambar

Tabel Negara penyuplai sweet biscuit ke Brazil
Tabel Negara penyuplai waffles dan wafer ke Brazil
Tabel Negara penyuplai cookies ke Brazil
Tabel berikut menunjukkan pola distribusi produk yang mayoritas melalui store based retailing dan  non store retailing

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan membandingkan profil lipid darah (PLD) dan perkembangan lesi aterosklerotik antara tikus Wistar yang telah diinduksi aterosklerosis dan diberi

Terjadinya kesamaan pola dinamika populasi tersebut mungkin erat kaitannya dengan kesamaan waktu berbunga, pertumbuhan dan perkembangan buah jeruk, terutama masa

Formula optimum emulsi minyak cengkeh ditentukan berdasarkan hasil optimasi menggunakan program Design Expert versi 10 trial dengan variabel bebas komposisi minyak

Menimbang : bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Agar pengobatan dapat berjalan sesuai dengan jadwal, aplikasi pengingat jadwal akan membantu.Aplikasi pengingat jadwal untuk kontrol rutin ke dokter akan dibuat

Probolinggo Mengulang UTL 426 15052002820156 LIHAYANATUL FAJRIYAH MIS Miftahul Ulum Kuripan Kab... Probolinggo Mengulang UTL 453 15052002820266 HANIM LATIFA ROHMATIKA

Penelitian Yuristisia (2007) Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial dengan Variable Moderasi Strategi bisnis, Perceived Environmental Uncertainty

Kedua telah secara tegas menyebut perlunya keadilan sosial, keadilan gender, hak asasi manusia, tetapi – kalau saya tidak salah mengutip dari proposal pengajian Ramadlan pimpinan