Proposal Bisnis
Keripik Kentang Pedas Manis
Disusun Untuk Memenuhi TugasMata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Dosen Pengampu Ibu. Estiningtyastuti SE, MM
Oleh Halim Albar NIM : 10111016 Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi STIE YKP Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan tuntunan-Nya saya dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik.
Berbicara rencana usaha atau rencana bisnis, usaha adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam berusaha seseorang harus melakukan setiap usahanya dengan tekun agar kegiatan usaha yang di jalankan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana usaha berawal dari ide usaha, kemudian ide usaha tergantung dari kreativitas yang dimiliki oleh setiap orang, ide usaha juga timbul dari hobby dan minat setiap orang. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin menjalankan usahanya maka harus sesuai dengan minat dan bakat yang di miliki dalam diri sendiri.
Proposal ini membahas tentang rencana usaha keripik kentang pedas manis yang ingin saya dijalankan. Pembuatan proposal ini di dorong oleh kenyataan bahwa
proposal ini masih jauh dari kesempurnaan.Untuk itu saya memohon saran dan kritik yang membangun atas proposal ini sangat di harapkan. Akhir kata saya ucapkan limpah terima kasih.
Surakarta, Januari 2015
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki kesuburan tanah yang sangat tinggi. Hal ini nampak pada hasil tanaman umbi-umbian, salah satunya yaitu kentang. Tanaman ini mempunyai kadar karbohidrat yang tinggi dan pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi.
Kentang (Solanum tuberosum) tergolong bahan makanan yang kaya nutrisi
dan semakin meningkat kebutuhannya. Beberapa manfaat tanaman kentang antara lain: sebagai bahan diversifikasi pangan non beras yang bernilai gizi tinggi, tanaman cepat
menghasilkan (cash crop) bagi petani, komoditas ekspor non-migas, bahan dasar industri
pangan dan tekstil, serta bahan makanan fast-food yang menjamur di kota-kota besar.
Saat ini potensi di sekitar pertanian menjadi salah satu aspek yang harus diprioritaskan dan menjadi peluang usaha yang bagus bagi pembangunan nasional. Misalnya dengan mengolah umbi-umbian menjadi berbagai macam makanan ringan maupun berat yang mempunyai rasa khas dan tahan lama untuk disimpan. Bentuk olahan tersebut bisa berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainnya.
Makanan ringan atau snack telah berkembang dengan pesat baik jenisnya,
cita rasa maupun kemasannya. Salah satu jenis makanan ringan yang cukup berhasil di pasaran adalah keripik. Produk makanan ringan dalam perkembangannya dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku diantaranya makanan ringan berbahan baku kentang.
Keripik merupakan salah satu makanan ringan favorit yang pastinya disukai oleh banyak orang. Selain enak, pembuatan keripik ini tergolong mudah, sehingga banyak orang yang menyukainya bahkan menjadikannya peluang bisnis yang memiliki omset penjualan cukup tinggi. Pembuatan keripik saat ini masih terbatas pada usaha kecil atau industri rumah tangga dengan ditujukan untuk pasaran lokal. Pada umumnya dipasarkan melalui pedagang perantara, warung, toko-toko kecil, penjajah jalanan serta pasar swalayan dengan pengemasan dan cara pengemasan bervariasi tergantung pada sasaran yang dituju. Dengan makin baiknya pengolahan dan pengemasan sehingga diperoleh keripik yang bermutu dan terjaga kebersihan, diharapkan pemasaran produk ini dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.
BAB II RENCANA BISNIS
2.1 Deskripsi Usaha
Usaha ini saya kembangkan karena melihat adanya sebuah peluang usaha yang sangat besar. Selain itu keripik kentang ini sangat diminati oleh berbagai kalangan dari mulai anak – anak sampai orang dewasa karena digunakan sebagai makanan cemilan. Pengelolaan terhadap usaha ini sudah terbilang mudah dan cepat diterima masyarakat.
Saya berharap dari usaha saya ini nantinya dapat berkembang dan bisa mencukupi kebutuhan hidup serta memberikan laba yang menjanjikan. Keripik kentang ini saya buat bebas dari bahan pengawet dan rasanya gurih, enak, pedas.
1. Produk
Produk yang dihasilkan berbentuk keripik yang memiliki ukuran seragam terbuat dari olahan kentang yang diberi bumbu-bumbu serta berbagai macam penunjangnya.
Bahan – bahan pembuatan keripik kentang pedas manis : 1) Kentang
2) Minyak goreng 3) Garam
4) Gula
5) Sambal Dalam Kemasan merk A
Alat – alat :
1) Penggorengan (wajan) 2) Kompor atau tungku 3) Baskom
4) Pisau 5) Sendok
2. Tempat
Tempat produksi dilaksanakan di rumah Sumber - Solo. Lokasi ini dipilih karena lokasinya dekat dengan sarana transportasi, area pemasaran dan pasar sebagai tempat pembelian bahan baku.
3. Proses Produksi
Cara membuat keripik kentang ini yaitu :
1. Kentang dikupas terlebih dahulu lalu dicuci hingga bersih
2. Kentang diiris dengan menggunakan slicer (pengiris kentang) lalu direndam dalam air kapur sirih agar kentang keras dan hasilnya lebih renyah. Dapat ditambahkan garam juga pada air rendaman agar lebih gurih.
3. Goreng kentang hingga matang dan kering, lalu tiriskan. Minyak yang digunakan
dalam menggoreng harus merupakan minyak yang baru agar keripik kentang lebih renyah.
4. Tumis sambal masak sampai harum dengan dicampur sedikit garam dan bawang
putih. Lalu masukkan gula, masak hingga gula meleleh dan merata.
5. Masukkan kentang, campurkan hingga merata dan angkat
6. Simpan dalam wadah kedap udara.
2.2 Aspek Pemasaran
Kegiatan pemasaran mempunyai peran sangat penting dalam kelancaran suatu usaha. Lancar tidaknya usaha ini selain dilihat dari kualitas produk, juga tergantung dari bagaimana cara kita sebagai produsen memasarkannya dengan strategi yang baik. Dalam usaha ini kami melakukan dua cara pemasaran, yaitu pemasaran langsung dan pemasaran tidak langsung.
Kegiatan pemasaran langsung, yaitu memasarkan produk secara langsung kepada konsumen tanpa perantara lain. Cara ini dilakukan pada usaha dengan kapasitas yang kecil atau secara skala rumah tangga. Keuntungan memperoleh laba dalam menggunakan jalur pemasaran ini lebih besar daripada pemasaran tidak langsung karena tidak memberikan jasa kepada pengecer atau distributor.
Kegiatan pemasaran tidak langsung, yaitu memasarkan produk melalui pengecer. Cara ini dilakukan dengan dua strategi pemasaran, pertama memasarankan di tempat-tempat yang stategis, seperti: di tempat-tempat wisata. Kedua, memasarkan dengan cara menitipkan produk ke tempat mini market.Harga di pasaran sebesar Rp 30.000 per 250 gram.
2.3. Strategi Pengembangan Usaha
Ada beberapa strategi untuk pengembangan usaha yang akan dilaksanakan, yaitu: a. Promosi yang menarik dan berkesinambungan.
b. Menciptakan keripik kentang dengan bentuk yang menarik tidak sekedar bulat, seperti bentuk segitiga, persegi dll.
c. Menjual di beberapa tempat yang ramai, seperti tempat wisata, wilayah kampus, wilayah sekolah, dan supermarket.
BAB III ANALISIS SWOT 1. Kekuatan (Strength)
a. Harga Terjangkau b. Kualitas Terjamin
c. Bahan baku yang mudah didapat d. Tidak menggunakan bahan pengawet
e. Proses produksinya mudah sehingga tidak mebutuhkan banyak waktu dan tenaga
2. Kelemahan (Weakness)
a. Rasa dan bentuk keripik yang seragam
b. Management tradisional
c. Sarana dan prasarana sederhana
3. Peluang (Opportunity)
a. Pasar yang masih luas
b. Bahan baku yang mudah didapat
4. Ancaman (Threath)
a. Munculnya variasi makanan jajanan b. Munculnya pesaing baru
BAB IV ANALISIS BIAYA
Rincian biaya-biaya yang di keluarkan dalam pengolahan keripik kentang pedas manis untuk 1 (satu) bulan adalah :
A. Biaya Bahan Baku
Kentang 60 Kg @ Rp. 15.000 Rp. 900.000
Minyak Goreng 15 Liter Rp. 240.000
Garam Halus 10 bungkus @ Rp. 5.000
Rp. 50.000
Gula 5 Kg @ Rp. 14.000 Rp. 90.000
Sambal ABC 30 botol @ Rp. 10.000 Rp. 300.000
Gas 10 tabung @ Rp. 15.000 Rp. 150.000
Plastik Packing + Label 300 pcs @ Rp 1.000
Rp. 300.000
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp. 2.030.000
B. Biaya Peralatan
Baskom 2pcs @ Rp. 25.000 Rp. 50.000
Pisau 2pcs @ Rp. 25.000 Rp. 50.000
Alat Pengiris Kentang 2pcs @ Rp 1.000.000
Rp. 2.000.000
Wajan 2 pcs @ Rp. 150.000 Rp. 300.00
Kompor 2 pcs @ Rp. 300.000 Rp. 600.000
Alat Menggoreng 2 set @ Rp 100.000
Rp. 200.000
Timbangan Rp. 150.000
Alat Packing Rp. 1.000.000
C. Biaya Penyusutan dengan masa Umur Ekonomis 2 tahun
Biaya Penyusutan Peralatan = Biaya Peralatan / Umur Ekonomis BPP = Rp. 4.350.000 / 36 bulan
Jumlah Biaya Penyusutan Peralatan
Rp. 120.850
D. Biaya Tenaga Kerja + Pemasaran + Air / Listrik
Tenaga Kerja 2 orang @ Rp. 1.000.000
Rp. 2.000.000
Transportasi dan pemasaran Rp. 350.000
Air + Listrik Rp.150.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.500.000
I. Perhitungan Penerimaan
Produksi
Jumlah keripik kentang yang diproduksi = 60 kg : 250gr / packing = 240 pcs
II. Biaya Produksi Untuk 1 Bulan ( 240 bungkus )
Biaya Bahan Baku Rp. 2.030.000
Biaya Penyusutan Peralatan / Bulan Rp. 120.850
Biaya Tenaga Kerja + Pemasaran Rp. 2.500.000
Jumlah Rp. 4.650.850
Break Even Point di Harga Jual
III. Keuntungan ( Pendapatan )
Penerimaan = Jumlah Produksi x Harga Jual
= 240 x Rp 25.000
= Rp 6.000.000
Keuntungan = Penerimaan – Biaya Produksi
= Rp 6.000.000 – Rp 4.650.850
= Rp 1.349.150
Dari hasil analisis biaya diatas maka keuntungan yang didapatkan untuk memproduksi keripik kentang dalam periode produksi 1 bulan adalah Rp 1.349.150 serta BEP di harga Rp. 19.400.
STUDI KELAYAKAN BISNIS KRIPIK KENTANG PEDAS MANIS
URAIAN CASH FLOW
Modal Awal Rp. 20.000.000
Aliran Kas Tahun 1 Rp. 16.200.000
Aliran Kas Tahun 2 Rp. 16.200.000
Aliran Kas Tahun 3 Rp. 16.200.000
Suku Bunga 20%
Dasar Penilaian PI
Nett Present Value ( NPV ) Rp. 11.770.833
Profitability Index ( PI ) 1,59
Kesimpulan LAYAK
Dengan perhitungan studi kelayakan bisnis metode diatas maka dapat disimpulkan bahwa bisnis keripik kentang pedas manis adalah LAYAK dikembangkan menjadi usaha / bisnis.
BAB V PENUTUP
Keyakinan dan harapan saya sebagai pengusaha keripik kentang adalah ingin usaha ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang saya harapkan dan juga dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat luas. Selain itu juga saya berharap agar usaha saya ini mendapatkan perhatian dari pemerintah agar setiap kendala yang dihadapi oleh usaha ini dapat ditanggulangi sehingga kedepannya usaha ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan industri – industri terkemuka yang ada.
Melihat potensi pertanian Indonesia khususnya di Jawa Tengah maka kita harus optimis jika usaha ini dikelola dengan manajemen yang baik maka usaha ini akan dapat bertahan dan berkembang menjadi lebih baik. Sumber daya alam yang melimpah akan membuat peluang usaha ini mempunyai prospek yang cerah dan menjanjikan. Semoga sumbang saran dari pembaca akan semakin membuat proposal usaha ini semakin baik.