• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 09 November 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 09 November 2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Peluang IHSG untuk melaju pada teritori positif di pekan ini cukup terbuka, pasalnya dari beberapa indkator teknikal mengkonfirmasikan positif. Hal tersebut tercermin dari indikator MACD dan Stochastics yang mensinyalkan trend IHSG positif. Selain itu, lagging indikator yang terlihat dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan positif bagi IHSG

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4566.552 -10.681 3,665.99 3,708.47

LQ-45 783.829 -3.185 735.49 2,288.26

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada pekan lalu IHSG ditutup pada level 4566.55. Dari domestik,Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2015 sebesar 4,73% secara year on year (YoY). Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan kuartal II 2015 hanya 4,67% dan kuartal I 2015 4,72%.Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Suhariyanto menyebut, salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi adalah realisasi belanja pemerintah meningkat yang pesat. Belanja barang tumbuh 34,28% dan belanja modal meningkat 58,10%. Dari berita lain, pemerintah telah mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap VI. Ada empat poin yang masuk dalam paket kebijakan ini. Keempat regulasitersebut adalah RPP mengenai fasilitas dan kemudahan di KEK, pemerintah juga akan memasukkan RPP mengenai sistem penyediaan air minum (SPAM), RPP tentang sumber daya air, serta peraturan menteri perdagangan terkait Indonesia National Single Window (INSW). Dari regional. Survey dari Caixin untuk aktivitas sektor manufaktur Cina menunjukan kontraksi di bulan Oktober meski dengan laju yang lebih cepat dibanding bulan sebelumnya. PMI sektor manufaktur Cina naik menjadi 48.3 di bulan Oktober, angka tersebut naik dibandingkan dengan 47.2 di bulan September yang merupakan level terendah sejak Maret 2009. Sebelumnya, pada akhir pekan lalu aktivitas sektor manufaktur yang resmi dikeluarkan pemerintah Cina juga berkontraksi di bulan Oktober untuk kali ketiga secara beruntun yang berada di level 49. Diperkirakan perekonomian Cina akan kembali melambat di kuartal keempat kendati pemerintah melakukan sejumlah kebijakan stimulus. Dari pasar global, Gubernur Federal Reserve, Janet Yellen, mengatakan kinerja ekonomi Amerika Serikat tetap mantap sehingga bank sentral bisa memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember. Pengeluaran domestik tumbuh pada kecepatan yang kuat dan The Fed memperkirakan ekonomi akan terus bertumbuh cepat, cukup untuk meningkatkan pasar tenaga kerja dan mulai mendorong inflasi ke arah yang ditarget The Fed sebesar 2,0 persen. Mengingat kondisi tersebut, Yellen menegaskan kembali posisi yang diambil oleh pengambil kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pertemuan akhir Oktober. Namun, dia menekankan, hal itu juga bergantung pada apa yang data katakan tentang prospek ekonomi AS ketika FOMC bertemu pada 15-16 Desember.

Membaiknya rilis data ekonomi AS yang pada pekan lalu, menjadi sebuah isyarat apakah ini menjadi salah satu pegangan bagi otoritas moneter AS untuk mengambil keputusan di pertemuannya pada Desember nanti yakni pada jalur kenaikan. Pertumbuhan pekerjaan di AS meningkat pada bulan Oktober, yang menekan tingkat pengangguran ke level terendah dalam tujuh tahun dan menjaga Federal Reserve di jalur menuju kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun. Ekonomi AS menciptakan 271.000 pekerjaan baru pada bulan lalu, dengan 3.000 di antaranya disumbangkan sektor swasta, Pertumbuhan upah juga memperlihatkan angka mengesankan, dimana upah per jam meningkat dengan kecepatan tahunan tertinggi sejak AS keluar dari resesi pada pertengahan tahun 2009. Sementara tingkat pengangguran turun ke level terendah sejak April 2008 menjadi 5% dari sebelumnya 5,1%. Lebih banyak orang yang memasuki angkatan kerja untuk mencari pekerjaan, di sisi lain juga mengindikasikan tersedianya pekerjaan. Berbeda halnya dengan informasi ekonomi dari Cina. Sektor industri negara ini masih menghadapi meningkatnya tekanan penurunan, yakni lemahnya permintaan, turunnya investasi dan anjloknya ekspor yang tengah memberikan kesulitan besar untuk perusahaan-perusahaan. Hal ini menjadi sinyalemen negatif bagi pasar global. Sedangkan sentimen dari dalam negeri, berkenaan dengan akankah muncul respon pelaku pasar terhadap paket kebijakan yang dapat memicu kepercayaan terhadap pemerintah. Pemerintah dalam Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VI yang diluncurkan salah satunya untuk menggerakkan perekonomian di wilayah pinggiran melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Melalui Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VI ini, pemerintah memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan bagi KEK. Berbagai fasilitas dan kemudahan tersebut antara lain pemberian tax holiday atau tax allowance Pajak Penghasilan (PPh); pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM); keringanan tarif kepabeanan; kemudahan kepemilikan properti bagi orang asing/badan usaha asing di KEK; pengurangan pajak pembangunan dan pajak hiburan bagi kegiatan utama pariwisata. Diharapkan paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini dapat sebagai katalis masuknya investasi asing ke Indonesia. Ekspektasi atas kebijakan menjadi pandangan positif bagi investor di bursa saham. Tentunya ini dapat membuka peluang bagi IHSG ke zona positif dalam pekan ini, meski dibayangi kekhawatiran fed rate naik akhir tahun ini.

WEEKLY REPORT

09 November 2015

•PTPP realisasikan capex 48% dari target tahun 2015

•TBIG finalisasi pinjaman hingga USD 275 juta

•PGAS perluas pasar gas bumi di Pasuruan

•DGIK bukukan laba bersih Rp12,12 miliar hingga 3Q15

•Perkembangan proyek feronikel ANTM capai 6%

•48% saham rights issue HMSP diserap pemodal asing

•Produksi pabrik garam farmasi KAEF mundur

•Pendapatan ISAT per 9M15 naik 10,5% YoY

•ISAT tekan porsi utang valas menjadi 20%, siap terbitkan obligasi

•TLKM anggarkan capex 2016 Rp25 triliun

•EXCL anggarkan capex 2016 Rp7 triliun

•MTLA jajaki pinjaman hingga Rp 500 miliar

•BBCA & BBKP bermitra dengan BPJS Ketenagakerjaan

•BBNI berupaya tingkatkan pembiayaan ke energi terbarukan

•ASRI realisasikan prapenjualan 32,4%

•SMRA akan terbitkan PUB Rp3 triliun

•KRAS targetkan volume penjualan 2,5 juta ton di 2016

•TBLA realisasikan capex Rp1 triliun

•SMGR akan galang dana eksternal hingga Rp2 triliun

•GIAA kaji ulang penerbitan global bond, alternatif lain bridging loan

•BAJA incar penjualan Rp 1,5 triliun

•Rugi BLTA turun 36,17%

•BIRD siapkan dana Rp 300 miliar untuk tambah 200 taksi MPV di 2015

•MKNT akan bangun pabrik di dalam negeri

•Anak usaha PBRX akan bangun 3 pabrik di 2016, rekrut 21 ribu pekerja

(2)

     

           

 

 

9 November 2015

9 November 2015

Pembangunan Perumahan (PTPP) mengeluarkan belanja modal senilai Rp 876,79 miliar selama sembilan bulan 2015 atau sekitar 48% dari target Rp 1,8 triliun pada tahun 2015. PTPP itu mengeluarkan belanja modal paling besar untuk ekspansi lahan (land bank expansion) oleh anak usaha di bidang properti, yaitu PP Properti (PPRO) senilai Rp 763,83 miliar. Selain itu alokasi belanja modal lain yang relatif cukup besar untuk keperluan pembangunan proyek Terminal Kuala Tanjung di Sumatera Utara oleh PTPP sebagai induk usaha senilai Rp 50 miliar serta pembangunan jalan tol Medan-Kuala Namu senilai Rp 6 miliar. Dalam proyek tol Medan-Kuala Namu tersebut, porsi investasi PTPP mencapai 15% dari total nilai investasi Rp 4 triliun dengan mitra kerja sama Jasa Marga (JSMR), PT Hutama Karya (Persero) dan Waskita Karya (WSKT). Belanja modal lainnya untuk anak perseroan lainnya, yaitu PT PP Peralatan senilai Rp 39,7 miliar untuk keperluan alat berat dan kendaraan senilai Rp 5,88 miliar serta untuk PT PP Pracetak senilai Rp 3,72 miliar untuk pabrik dan Rp 900 juta untuk peralatan dan mesin pabrik. Dari anggaran belanja modal Rp 1,82 triliun, alokasi paling banyak untuk 3 anak perusahaan PTPP. PP Properti dianggarkan senilai Rp 596,78 miliar, PP Pracetak Rp 154,55 miliar dan PP Peralatan Rp 144,31 miliar. Selain itu belanja modal lainnya untuk investasi PTPP di sektor energi senilai Rp 459,5 miliar, sektor infrastruktur Rp 143,8 miliar, sektor property Rp 228,66 miliar dan sektor perhotelan Rp 87,5 miliar.

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) sedang memfinalisasi pinjaman dari 10 bank senilai USD 200-275 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi utang revolving yang jatuh tempo akhir November 2015. Aksi ini bertujuan untuk memperpanjang tenor utang revolving. Seiring dengan penjajakan pinjaman ini, perseroan akan menghentikan penawaran umum berkelanjutan I senilai Rp 3,1 triliun pada kuartal IV-2015. Aksi korporasi ini kemungkinan dilanjutkan pada kuartal II-2016.

Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) membukukan laba bersih sebesar Rp12,12 miliar hingga kuartal III/2015 atau turun 77,6% dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp54,16 miliar. Pendapatan perseroan turun 16% menjadi Rp1,28 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh mundurnya perolehan kontrak baru sehingga pencatatan pendapatan tidak mencapai target.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) memperluas penggunaan gas bumi bagi para pelanggan rumah tangga di Pasuruan, Jawa Timur. Total gas bumi yang disalurkan perseroan melalui jaringan pipa ini sebanyak 1.370 meter kubik kepada 137 kepala keluarga. Aneka Tambang (ANTM) kembali meneruskan pembangunan pabrik pengolahan biji nikel menjadi feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara dengan perkembangan mencapai 6% pada Oktober 2015. Realisasi tersebut merupakan konstruksi engineering, procurement and constrution (EPC). Pembangunan pabrik tahap I yang ditargetkan selesai pada 2018 tersebut dipekirakan memiliki kapasitas 13.500-15.000 TNi per tahun. Sebesar Rp3,5 triliun akan digunakan oleh perseroan untuk penyelesaian proyek pembangunan Pabrik Feronikel Haltim untuk tahap I.

Sampai dengan akhir September, Tunas Baru Lampung (TBLA) telah merealisasikan capex sebesar Rp1 triliun, setara dengan 71,4% dari total capex pada tahun ini. Sebagian besar capex digunakan untuk pembangunan beberapa pabrik yang tengah dikembangkan pada tahun ini. Perseroan memastikan tiga pabrik baru yang tengah dikembangkan saat ini akan beroperasi pada akhir 2015. Pabrik tersebut adalah pabrik kelapa sawit (PKS) di

Muko-Muko (Bengkulu), pabrik minyak goreng di Surabaya, dan pabrik biodiesel di Way Lunik (Lampung).

Anak usaha Indofood Sukses Makmur (INDF) di China, China Minzhong Food Corporation, membukukan penurunan laba bersih sebesar 73% YoY menjadi RMB 15,5 juta (USD 2,44 juta) hingga September 2015. Penjualan turun 4% YoY menjadi RMB 467,7 juta. Penurunan tersebut akibat berkurangnya penjualan segmen branded business sebesar RMB 48,1 juta.

Sebanyak 48% saham baru yang diterbitkan Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) diserap oleh investor asing dan sisanya 52% dibeli oleh investor domestik. Hampir seluruh manajer invetasi besar lokal dan luar negeri membeli rights issue senilai Rp20,76 triliun tersebut.

Rencana produksi komersial pabrik garam farmasi Kimia Farma (KAEF) mundur ke November, setelah perseroan tidak kunjung memperoleh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Semula, pabrik berkapasitas 3.000 ton per tahun di Jombang, Jawa Timur, itu dijadwalkan beroperasi Oktober menyusul kesuksesan uji coba produksi akhir Agustus.

Lima bank swasta telah mengajukan kemitraan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk mengelola dana yang dihimpun badan ini. Dari lima bank itu, hanya dua bank swasta yang dinyatakan layak dan siap untuk bermitra, yakni Bank Central Asia (BBCA), dan Bank Bukopin (BBKP). Sedang tiga bank lain masih diproses ratingnya. Bank swasta tersebut nantinya akan dilibatkan dalam cash management dan deposito. Besaran jumlah dana yang bisa dikelola oleh swasta disesuaikan dengan kriteria masing-masing bank tersebut.

Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana untuk meningkatkan pembiayaan ke energi terbarukan. Hingga saat ini, porsi pembiayaan ke energi terbarukan masih di bawah 5%. Perseroan sedang membidik beberapa proyek di sektor tersebut, di antaranya adalah pembiayaan untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), solarcel dan PLTA.

Bank Tabungan Negara (BBTN) dan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menyatakan masih melakukan beberapa diskusi terkait pendirian bersama anak usaha berupa perusahaan asuransi jiwa. Salah satu hal yang menjadi kajian adalah mengenai porsi kepemilikan saham dari Dana Pensiun (Dapen) BBTN. Modal tahap pertama yang diberikan kepada perusahaan asuransi jiwa tersebut kemungkinan akan mencapai sekitar Rp 100 miliar. Bank Mandiri (BMRI) meluncurkan kartu kredit Visa Signature yang ditujukan untuk nasabah prioritas sehingga dapat mendorong peningkatan transaksi yang ditargetkan tumbuh 9% tahun ini. Bank Bukopin (BBKP) berencana meluncurkan program layanan keuangan tanpa kantor cabang untuk keuangan inklusi (Laku Pandai) pada bulan ini. Pada tahap awal, perseroan akan menjalankan program Laku Pandai melalui 400 agen bank yang selama ini sudah menjadi agen payment point online bank (PPOB) Bukopin.

Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT), perusahaan agen tunggal handset merk Cyrus, berencana membangun pabrik di dalam negeri guna memenuhi aturan pemerintah terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30%. Pabrik itu nantinya akan didirikan di atas tanah 3.000 ha dengan kapasitas sekitar 60.000 produk setiap bulan. Nilai investasinya saat ini masih dalam perhitungan. Nantinya rencana pembangunan pabrik

(3)

     

           

 

 

9 November 2015

9 November 2015

tersebut akan didanai baik dari penerbitan obligasi ataupun pinjaman bank, di mana keduanya masih dikaji atas bunga kompetitif yang diberikan. Hingga akhir tahun 2015 manajemen memprediksi MKT bisa membukukan laba sebesar Rp 15 miliar – Rp 20 miliar, atau naik sekitar 141,93% - 222,58% dibanding Rp 6,2 miliar di tahun 2014.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) berencana menyiapkan minimal Rp25 triliun untuk belanja modal, termasuk dana investasi, pada tahun depan. Rencana capex tersebut setara dengan 25% dari target pendapatan 2015 sebesar Rp100 triliun. Adapun sebagian besar dana capex tersebut akan dialokasikan ke anak usahanya, Telekomunkasi Seluler (Telkomsel) dan pengembangan bisnis infrastruktur data. Perseroan juga akan mengucurkan capex untuk membiayai akuisisi, salah satunya akuisisi kepemilikan saham hingga 100% daham AP Teleguam Holding Inc. di Guam. TLKM juga masih mencari peluang ntuk mengakuisisi perusahaan digital di Asia PAsifik. Salah satu dana capex dan dan investasi pada taaun depan akan dipenuhi dari kas internal dan penerbitan obligasi. TLKM masih memiliki sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai Rp5 triliun dari total Rp12 triliun. Rencananya, awal tahun depan sisa PUB sebesar Rp5 triliun akan diterbitkan.

XL Axiata (EXCL) menganggarkan belanja modal 2016 sebesar Rp7 triliun, lebih besar dari anggaran capex 2015 sebesar Rp6 triliun. Pada 2016, perseroan akan fokus membangun jarngan 3G dan long term evolution (LTE), sekaligus menghentikan pembangunan jaringan 2G akibat kian sedikitnya handset 2G. Adapun untuk kebutuhan belanja modal tersebut akan berasal dari kas internal yang sumbernya dari EBITDA 2015.

Indosat (ISAT) menganggarkan belanja modal 2016 Rp7 triliun, sama dengan belanja modal tahun ini. Terdapat kemungkinan realisasi belanja modal 2015 lebih tinggi dari pedoman Rp6-Rp7 triliun. Hal tersebut dikarenakan capex untuk beberapa proyek yang harusnya dikerjakan tahun lalu, digeser pengerjaannya ke tahun ini, serta ditambah juga dengan proyek 4G.

Indosat (ISAT) siap menerbitkan obligasi dalam skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap III senilai Rp900 miliar pada Desember 2015. Hasil emisi obligasi ini akan digunakan untuk pelunasan utang, pembayaran sewa frekuensi, dan kebutuhan belanja modal tahun depan. Dengan aksi korporasi tersebut, total PUB I yang dirilis bertahap sejak Desember 2014 menjadi Rp6,5 triliun.

Indosat (ISAT) mencatat kenaikan pendapatan 10,5% YoY per September 2015 menjadi Rp 19,58 triliun dari sebelumnya Rp 17,72 triliun. Kenaikan pendapatan antara lain didorong oleh kenaikan jumlah pelanggan dan kemampuan perseroan untuk memperluas jaringan sehingga mampu memberikan pelayanan yang memuaskan. Laba usaha naik 284,3% dari Rp 491,3 miliar menjadi Rp 1,89 triliun. Pendapatan selular, data tetap atau MIDI dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi 82%, 14% serta 4% terhadap konsolidasi perusahaan. Sementara pelanggan Indosat meningkat 27,3% di kuartal III 2015 dibanding periode sama 2014 menjadi 69 juta pelanggan dari 54,2 juta pelanggan.

Indosat (ISAT) berencana menurunkan porsi utang dalam USD menjadi 20% dari total utang pada 2016 untuk mengurangi risiko rugi selisih kurs. Hal ini akan dilakukan dengan dua cara. Pertama, melunasi utang dalam USD. Kedua, mengalihkan utang dalam USD ke Rupiah. Perseroan juga melakukan lindung nilai dengan kebijakan rasio lindung nilai 35% dari total utang valas.

Krakatau Steel (KRAS) menargetkan volume penjualan sebesar 2,5 juta ton pada 2016 atau menignkat sekitar 25% dibandingkan dengan perkiraan penjualan 2 juta ton pada 2015. Perkiraan itu didasarkan dari proyeksi perekonomian nasional yang lebih baik dan dampak dari sejumlah paket kebijakan yang dirilis oleh pemerintah pada tahun depan.

Semen Indonesia (SMGR) akan menggalang dana eksternal atau fund raising pada kuartal III-2016. Perseroan menargetkan perolehan dana sebesar Rp1-2 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk membiayai capex perseroan tahun 2016 sebesar Rp6-7 triliun.

Saranacentral Bajatama (BAJA) mengincar penjualan senilai Rp 1,5 triliun pada 2016 atau meningkat 15-20% dibandingkan dengan perkiraan penjualan Rp 1,2-1,3 triliun pada 2015. Perseroan memperkirakan bahan baku baja paling banyak tetap berasal dari Krakatau Steel (KRAS), sisanya perusahaan lokal lainnya serta impor tahun depan. Penjualan per bulan diperkirakan dapat mencapai Rp 140-150 miliar atau mencapai 12.000 ton per tahun.

PT Eco Smart Garment Indonesia, anak usaha Pan Brothers (PBRX), merekrut tenaga kerja untuk mendukung target pemenuhan 21.000 pekerja pada tahun 2016. Sejauh ini yang sudah terbangun ada di Boyolali. Untuk target kebutuhan 21.000 tenaga kerja pada tahun 2016, saat ini baru tercapai separuhnya dan telah dipekerjakan di empat pabrik yang ada. Saat ini telah terbangun 4 pabrik untuk ESGI dan menyusul 3 pabrik pada tahun 2016. Semua ada di Jawa Tengah.

Eterindo Wahanatama (ETWA) membukukan rugi sebesar Rp132,30 miliar per September 2015 dibandingkan rugi Rp 16,34 miliar per September 2014. Penjualan turun menjadi Rp 248,13 miliar dibandingkan sebelumnya mencapai Rp 860,59 miliar. Garuda Indonesia (GIAA) telah mengkaji ulang penerbitan obligasi global (global bond) minimal USD 500 juta pada tahun 2016. Oleh sebab itu perseroan mencari alternatif strategi lain dengan melakukan bridging loan. Bridging loan atau pinjaman jangka pendek untuk mengatasi kekurangan dana ini telah dilakukan perseroan sejak awal tahun. Strategi bridging loan untuk reprofiling terhadap utang perseroan. Dalam menerbitkan obligasi global (global bond) harus memerlukan pertimbangan terlebih

dahulu dengan melihat situasi dan kondisi pasar.Dengan telah

dan tengah dilakukannya strategi bridging loan yang bersifat jangka pendek ini, struktur utang perseroan akan mampu diperbaiki dan membaik. Bridging loan juga dilakukan karena penawaran sukuk global perseroan pada kuartal II 2015 sempat mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga mencapai USD 2 miliar dari rencana emisi sebesar USD 500 juta. Blue Bird (BIRD) akan menambah 200 taksi jenis multi purpose vehicle (MPV) lagi hingga akhir tahun 2015. Perseroan siap mengucurkan dana Rp 300 miliar guna merealisasikannya. Saat ini jumlah taksi perseroan berjenis MPV sebanyak 400 unit. Lokasi penempatan armada baru tersebut masih akan lebih banyak di Pulau Jawa, termasuk Jakarta dengan tarif yang masih sama dengan taksi jenis reguler lainnya.

Berlian Laju Tanker (BLTA) berhasil menekan rugi sebesar 36,17% pada kuartal III/2015 menjadi US$27,58 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya sekitar US$43,22 juta. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$207,21 juta atau 13,39% lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai

(4)

     

           

 

 

9 November 2015

9 November 2015

US$239,26 juta. Sebesar 94,14% diantaranya disumbangkan oleh segmen kapal kimia, sedangkan sisanya dari kapal gas dan lain-lain.

Selama periode Januari-September tahun ini, Alam Sutera Realty (ASRI) telah memperoleh pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp1,46 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 32,4% target marketing sales perseroan tahun ini sebesar Rp4,5 triliun.

Summarecon Agung (SMRA) menerbitkan obligasi berkelanjutan II dengan total target dana yang diraih sebesar Rp3 triliun pada akhir tahun ini. Dari jumlah penawaran umum berkelanjutan II (PUB II) tersebut, perseroan akan melakukan emisi tahap pertama sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.

Metropolitan Land (MTLA) menjajaki pinjaman sekitar Rp 200-500 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi tahun depan. Salah satu proyek utama yang akan diluncurkan tahun depan adalah sebagian produk pada Metland Cyber City. Produk tersebut berupa landed house Metland Cyber kluster I yang akan diluncurkan pada kuartal I-2016. Selain itu, perseroan berencana meluncurkan proyek high rise bersama perusahaan Singapura, Ascendas Group pada kuartal IV-2016.

Lippo Group menggandeng Mitsubishi Corporation Jepang untuk berinvestasi dalam berbagai bidang, seperti pengembangan perumahan, komersial, rumah sakit, ritel, hotel, serta jasa keuangan. Pada tahap awal Lippo Group dengan Mitsubishi Corporation akan mengembangkan dua menara residensial mewah dengan nilai investasi USD 100 juta yaitu proyek kondominium mewah Glendale Park di Orange County di Cikarang, Jawa Barat. Dalam jangka menengah investasi kedua grup ini dapat mencapai USD 1 miliar. Orange County merupakan proyek pembangunan mega konstruksi seluas 16,5 juta meter persegi (m2) yang mencakup area Lippo CBD Cikarang seluas 82,3 ha. Proyek Orange County mencakup area Japan Town, Korean Town, dan China Town, sebagai tempat berkumpulnya ribuan komunitas ekspatriat di Cikarang.

PT Solusi Ecommerce Global (Mataharimall.com),e-commerce

milik Lippo Group hadir dengan memberikan beberapa kemudahan bagi pelaku usaha. Metode ini sanggup meningkatkan omzet penjual hingga 100%. Ada beberapa fasilitas dan fitur yang

disediakanmarketplace untuk mendukung penjual dalam

mempromosikan dan menjual produknya.

Asosiasi Industri Otomotif Indonesia memperkirakan pertumbuhan otomotif Indonesia tahun 2015 akan tumbuh 10% didorong oleh peningkatan ekonomi. Melambatnya aktivitas ekonomi dan tingginya bahan bakar telah menyebabkan penjualan otomotif

melemah tahun ini.Sedangkan pada tahun 2016 penjualan

mencapai 1,1 juta unit dari 1 juta unit tahun 2015 dan 1,2 juta tahun 2014.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat Penarikan Pembiayaan Infrastruktur kembali marak pada triwulan III 2015. Seiring dengan peningkatan penarikan pinjaman infrastruktur pada triwulan III 2015, otoritas mencatat terjadi peningkatan penarikan sumber pembiayaan. Tercatat pinjaman perusahaan pembiayaan infrastruktur akhir Maret dari bank luar negeri mencapai Rp 1,12 triliun namun pada akhir September penarikan telah Rp 2,28 triliun atau tumbuh 103,57%. Sedangkan penarikan pinjaman dari bank di dalam negeri pada akhir triwulan I 2015 sebesar Rp 2,54 triliun sementara akhir triwulan III 2015 menjadi Rp 2,87 triliun atau naik 12%.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa penanaman modal negara (PMN) dapat mempercepat pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Anggaran tidak hanya ditumpukan di PU, tapi juga di BUMN. PMN bertujuan untuk mendorong tempat-tempat yang belum menguntungkan.

Meski pertumbuhan kredit pada kuartal III 2015 naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya, Bank Indonesia masih optimis target pertumbuhan kredit akhir tahun akan tercapai. Pertumbuhan kredit hingga kuartal III 2015 tersebut naik tipis dari Agustus 2015 dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 10,8% secara tahunan menjadi Rp 3.915 triliun dari Rp 3.522,4 triliun. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, mengatakan BI menargetkan penyaluran kredit perbankan akhir tahun sebesar 11%-13%.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisicadangan devisaIndonesia

akhir Oktober 2015 sebesar USD 100,7 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir September 2015 sebesar USD 101,7 miliar. Hal itu disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta

penggunaandevisadalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah

sesuai dengan fundamentalnya. Hal tersebut sejalan dengan komitmen BI yang telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa per akhir Oktober 2015 masih cukup membiayai 7,1 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada November

2015Indonesia akan kembali mengalami inflasi, setelah terjadi

deflasi dua bulan. Survei indeks harga konsumen (IHK) hingga Minggu I November 2015 yang dilakukan BI

menunjukkaninflasisebesar 0,13%. Tekanan inflasi yang terjadi di

November 2015 masih di kontribusikan oleh daging ayam, beras, cabai yang mengalami kenaikan harga menjelang akhir tahun. BI melihat ini sejalan dengan mengarahnya inflasi sesuai dengan target BI yaitu 4% ± 1%. BI bahkan optimis sekarang bisa di bawah 4%. BI akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah agar inflasi bisa terjaga hingga akhir tahun. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 akan ada di kisaran terbawah dari kisaran target 4,7 %-5,1% atau di bawah perkiraan awal 4,9%. Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan bahwa Bank Indonesia masih tetap mempertahankan perkiraan pertumbuhan tahun 2016 yang akan berada di kisaran 5,2%-5,6%. Pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III 2015 berada di level 4,73% YoY atau lebih cepat dari 4,67% di kuartal II 2015. Sebelumnya BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2015 sebesar 4,85%.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan berupaya mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2015 dengan mengembangkan produksi dalam negeri. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,7% pada akhir tahun bisa dilakukan melalui belanja pemerintah serta dorongan ekspor dari perusahaan swasta, konsumsi masyarakat dan investasi domestik.

(5)

      

 

 

 

 

 

9 November 2015

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 44,30 0,01 TLKM (US) 40 13.550 -27

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,38 0,01 ANTM (GR) 0,01 189 -15

Gold (US$)/Ounce 1089,62 -0,18

Nickel (US$)/MT 9630,00 -170,00

Tin (US$)/MT 14640,00 -10,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 52,15 -10,25

Coal (RB) (US$)/MT* 52,05 -11,31

CPO (ROTH) (US$)/MT 620,00 0,00

CPO (MYR)/MT 2177,00 16,50

Rubber (MYR/Kg) 629,00 -4,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 808,59 -2,58

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17910,33 0,26 0,49 16,23 15,25 3,08 2,92 5.435,2

USA NASDAQ COMPOSITE 5147,12 0,38 8,68 23,08 19,74 3,70 3,39 8.103,0

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6353,83 -0,17 -3,23 15,78 14,79 1,78 1,73 1.647,9

CHINA SHANGHAI SE A SH 3759,86 1,91 10,93 15,30 13,71 1,79 1,63 4.653,6

CHINA SHENZHEN SE A SH 2252,14 2,83 52,33 31,05 22,42 3,57 3,20 2.721,6

HONG KONG HANG SENG INDEX 22867,33 -0,80 -3,13 11,46 10,81 1,21 1,13 1.820,0 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4566,55 -0,23 -12,63 16,19 14,10 2,39 2,15 355,8

JAPAN NIKKEI 225 19265,60 0,78 10,40 18,39 16,80 1,64 1,53 2.887,0

MALAYSIA KLCI 1685,70 -0,17 -4,29 16,39 15,06 1,82 1,72 229,8

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3010,47 -0,44 -10,54 13,10 12,41 1,17 1,12 290,9

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.563,50 20,50 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0001

EUR/IDR 14.563,13 -183,45 EUR / USD 1,07 -0,0004

JPY/IDR 110,06 -1,21 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.542,22 -91,07 SGD / USD 0,70 -0,0003

AUD/IDR 9.548,16 -162,08 AUD / USD 0,70 -0,0003

GBP/IDR 20.415,10 -161,83 GBP / USD 1,51 -0,0002

CNY/IDR 2.134,81 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0002

MYR/IDR 3.134,98 -12,50 MYR / USD 0,23 -0,0008

KRW/IDR 11,77 -0,11 100 KRW / USD 0,09 -0,0008

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.24

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

9 November 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description October-15 September-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.16 2.24 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 6.25 6.83 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % -0.08 -0.05 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 100.70 Bn 101.72 Bn SBIS (12M) 7.15

GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

10 Nov US Import Price Index MoM Turun menjadi -0.3% dari -0.7% 10 Nov US Import Price Index YoY Naik menjadi -9.3% dari -10.7% 10 Nov US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.0% dari 0.1%

10 Nov US Wholesale Trade Sales MoM --

12 Nov US Initial Jobless Claims --

12 Nov US Continuing Claims --

13 Nov Indonesia BoP Current Account Balance --

13 Nov US Monthly Budget Statement Sekitar -$130.0 Bn

13 Nov US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1% 13 Nov US Business Inventories Naik menjadi 0.1% dari 0.0%

13 Nov US PPI MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.5%

13 Nov US PPI YoY Turun menjadi -1.2% dari -1.1%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 6600 1.54 4.13 UNTR IJ 17925 -4.14 -2.95 TLKM IJ 2735 1.11 3.09 BBNI IJ 4815 -2.63 -2.45 UNVR IJ 37000 0.61 1.75 TBIG IJ 6850 -6.80 -2.45 HMSP IJ 95400 0.74 0.83 PGAS IJ 2925 -3.15 -2.35 ISAT IJ 4345 3.08 0.72 INTP IJ 19750 -2.35 -1.79 SMMA IJ 5600 1.82 0.64 SCMA IJ 3205 -3.46 -1.72 PLIN IJ 3850 4.76 0.63 INDF IJ 5850 -2.50 -1.34 SDRA IJ 1160 11.00 0.59 LPKR IJ 1225 -3.92 -1.18 TOWR IJ 4250 1.19 0.52 BIRD IJ 6500 -5.80 -1.02 BMTR IJ 895 3.47 0.44 KLBF IJ 1405 -1.40 -0.96 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Gelombang Seismic Indonesia

(7)

      

 

 

 

 

 

 

9 November 2015

9 November 2015 DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

DMAS 12.00 Cash Dividend 05 Nov-15 06 Nov-15 10 Nov-15 17 Nov-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

MAIN Rights Issue 4:1 1200.00 06 Nov-15 09 Nov-15

 

13 Nov – 19 Nov’15

 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15

 

27 Nov – 03 Dec’15

 

BACA Rights Issue 81:8 102.00 24 Nov-15 25 Nov-15

 

01 Dec – 07 Dec’15

 

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 07 Dec’15 08 Dec’15

 

14 Dec – 21 Dec’15

 

GSMF Rights Issue 32:15 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15

 

22 Dec – 30 Dec’15

 

AGRS Rights Issue TBA 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15

 

22 Dec – 30 Dec’15

 

DEFI Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

BBNI RUPSLB 09-Nov-15

DAJK RUPSLB 09-Nov-15

KLBF RUPSLB 10-Nov-15

KBRI RUPSLB 10-Nov-15

BIPI RUPST/LB 10-Nov-15

PICO RUPSLB 11-Nov-15

MCOR RUPSLB 13-Nov-15

MYRX RUPSLB 16-Nov-15

ASII RUPSLB 16-Nov-15

OKAS RUPSLB 16-Nov-15

PSAB RUPSLB 16-Nov-15

UNSP RUPSLB 17-Nov-15

GEMS RUPSLB 17-Nov-15

BLTA RUPST/LB 17-Nov-15

CNKO RUPSLB 19-Nov-15

INDR RUPSLB 20-Nov-15

TOWR RUPSLB 20-Nov-15

(8)

      

 

 

 

 

 

9 November 2015

9 November 2015

ASII

TRADING BUY

S1 6500 R1 6700 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 6325 R2 6875

Closing

Price 6600

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 6500-Rp 6700

•Entry Rp 6600, take Profit Rp 6700

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 74.49 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 43.88 Positif

Bollinger Band (Mid) 6328 Positif

MA5 6465 Positif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400

April May Jun Jul August September October November

ASII Broadening Wedge

6,465 6,327.5 6,262.5 5,725 5,575.13 5,568.75 5,568.75 6,600 6,600 6,600 6,875 7,587.5 7,587.5 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 92.91, Stochastic %K = 94.28, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 92.9142

80 20 92.9142 94.2766 94.2766 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0

ASII - MACD (5,3) = -73.03, Signal() = -66.88

-73.0327 -66.8757 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

ASII - TSI(3,5,3) = 43.88, Volume() = 44,206,300.00

33.0912 0.00000 43.8803

44,206,300

ASII - William's % R(14) = -5.41, Volume() = 44,206,300.00 -5.40541

44,206,300

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

UNVR

TRADING BUY

S1 36750 R1 37400 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 36150 R2 38000

Closing

Price 37000

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 36750-Rp 37400

•Entry Rp 37000, take Profit Rp 37400

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 12.44 Positif

MACD -182.04 Positif

True Strength Index (TSI) -46.21 Positif

Bollinger Band (Mid) 37963 Negatif

MA5 36900 Positif 34,000 36,000 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000

April May Jun Jul August September October November

UNVR Wedge 37,112.5 37,000 37,000 37,000 36,900 36,641.1 36,500 37,962.5 39,200 39,343.8 39,343.8 39,720.6 39,720.6 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 21.92, Stochastic %K = 29.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

21.9235 21.9235 20 29.955 29.955 80 -600 -400 -200 0 200 400 600 0 UNVR - MACD (5,3) = 73.51, Signal() = 120.01

73.5102 120.014 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNVR - TSI(3,5,3) = -46.21, Volume() = 768,400.00

-46.2063 -53.9472 0.00000 768,400

UNVR - William's % R(14) = -81.48, Volume() = 768,400.00 -81.4815 768,400 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(9)

      

 

 

 

 

 

9 November 2015

9 November 2015

AKRA

TRADING BUY

S1 5950 R1 6100 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 5825 R2 6225

Closing

Price 6025

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 5950-Rp 6100

•Entry Rp 6025, take Profit Rp 6100

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 51.70 Positif

MACD 22.46 Positif

True Strength Index (TSI) 28.94 Positif

Bollinger Band (Mid) 5894 Positif

MA5 5930 Positif 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800 6,000 6,200 6,400

April May Jun Jul August September October November

AKRA Upward Sloping Channel

6,025 5,930 5,893.75 5,862.5 5,610.34 5,610.34 5,600 6,025 6,025 6,127.13 6,225 6,411.67 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 85.54, Stochastic %K = 86.82, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 85.5399

80 20 85.5399 86.8192 86.8192 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0

AKRA - MACD (5,3) = -34.25, Signal() = -28.57

-34.2452 -28.5725 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

AKRA - TSI(3,5,3) = 28.94, Volume() = 6,158,300.00

21.7063 0.00000 28.9427

6,158,300

AKRA - William's % R(14) = -19.05, Volume() = 6,158,300.00 -19.0476

6,158,300

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BISI

TRADING BUY

S1 1360 R1 1470 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1280 R2 1550

Closing

Price 1410

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 1360-Rp 1470

•Entry Rp 1410, take Profit Rp 1470

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 75.24 Positif

MACD 26.06 Positif

True Strength Index (TSI) 41.36 Positif

Bollinger Band (Mid) 1256 Positif

MA5 1396 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700

April May Jun Jul August September October November

BISI Upward Sloping Channel

1,396 1,321.88 1,256.25 1,186.82 1,186.82 1,165 1,020.28 1,410 1,410 1,410 1,470 1,542.86 1,542.86 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 77.41, Stochastic %K = 72.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

72.0219 72.0219 20 77.4112 77.4112 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0

BISI - MACD (5,3) = -19.19, Signal() = -21.54

-21.5424 -19.1858 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

BISI - TSI(3,5,3) = 41.36, Volume() = 850,700.00

41.361

0.00000

44.5081 850,700

BISI - William's % R(14) = -19.67, Volume() = 850,700.00 -19.6721

850,700

(10)

      

 

 

 

 

 

9 November 2015

9 November 2015

KAEF

TRADING BUY

S1 895 R1 970 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 845 R2 1020

Closing

Price 940

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 895-Rp 970

•Entry Rp 940, take Profit Rp 970

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 36.00 Positif

MACD 6.59 Positif

True Strength Index (TSI) 23.74 Positif

Bollinger Band (Mid) 874 Positif

MA5 882 Positif 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400

April May Jun Jul August September October November

KAEF Broadening Wedge

882 873.5 871.875 810 760 760 681.072 900 940 940 940 1,067.83 1,067.83 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 61.40, Stochastic %K = 75.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

61.3985 61.3985 20 75.9259 75.9259 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0

KAEF - MACD (5,3) = -11.92, Signal() = -5.56

-11.9204 -5.55808 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

KAEF - TSI(3,5,3) = 23.74, Volume() = 14,761,100.00

7.00233 0.00000 23.7363

14,761,100

KAEF - William's % R(14) = -18.75, Volume() = 14,761,100.00 -18.75

14,761,100

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

INAF

TRADING BUY

S1 150 R1 170 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 135 R2 185

Closing

Price 158

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 150-Rp 170

•Entry Rp 158, take Profit Rp 170

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 39.58 Positif

MACD 2.15 Positif

True Strength Index (TSI) 45.14 Positif

Bollinger Band (Mid) 137 Positif

MA5 142.2 Positif 120.0 160.0 200.0 240.0 280.0 320.0

April May Jun Jul August September October November

INAF Upward Sloping Channel

Bullish Breakout 153 142.2 140.625 137.45 134.5 134.5 132 154.636 154.636 158 158 158 160.651 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

INAF - Stochastic %D(6,3,3) = 56.39, Stochastic %K = 76.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

56.3899 56.3899 20 76.2515 76.2515 80 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0

INAF - MACD (5,3) = -3.50, Signal() = -1.95

-3.49529 -1.94892 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0

INAF - TSI(3,5,3) = 45.14, Volume() = 27,820,500.00

26.8286 0.00000 45.1405

27,820,500

INAF - William's % R(14) = -6.45, Volume() = 27,820,500.00 -6.45161

27,820,500

(11)

      

 

 

 

 

 

 

9 November 2015

9 November 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

06-11-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 20025 20025 20200 19600 19900 20200 20500 Negatif Positif Negatif 22100 16725 LSIP Trading Buy 1440 1435 1455 1415 1435 1455 1475 Negatif Positif Negatif 1585 1245 SGRO Trading Buy 1375 1375 1400 1300 1350 1400 1450 Positif Negatif Positif 1360 1010 Mining

PTBA Trading Sell 7475 7475 7425 7275 7425 7575 7725 Negatif Negatif Negatif 7825 5350

ADRO Trading Sell 620 620 610 585 610 635 660 Negatif Negatif Negatif 710 510

MEDC Trading Buy 1125 1125 1150 1040 1095 1150 1205 Positif Positif Negatif 1315 1065 INCO Trading Buy 2225 2225 2255 2155 2205 2255 2305 Positif Negatif Positif 2700 1730 ANTM Trading Buy 355 352 360 344 352 360 368 Positif Positif Negatif 454 353

TINS Trading Sell 610 610 600 570 600 630 660 Negatif Negatif Negatif 740 585

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 970 960 980 940 960 980 1000 Positif Negatif Positif 1090 765 SMGR Trading Buy 10675 10675 10800 10050 10425 10800 11175 Positif Positif Positif 11300 8650 INTP Trading Buy 19750 19750 20225 18625 19425 20225 21025 Positif Negatif Positif 21025 16000 SMCB Trading Buy 1075 1075 1090 1050 1070 1090 1110 Positif Negatif Positif 1160 965 Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6600 6600 6700 6325 6500 6700 6875 Positif Positif Positif 6875 4975 GJTL Trading Sell 600 600 580 580 595 610 625 Negatif Negatif Negatif 690 478 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 5850 5800 5950 5650 5800 5950 6100 Positif Negatif Negatif 6425 4960 GGRM Trading Buy 48100 48100 48700 45800 47250 48700 50150 Positif Negatif Positif 48400 39500 UNVR Trading Buy 37000 37000 37400 36150 36750 37400 38000 Positif Positif Positif 40000 35350 KLBF Trading Sell 1405 1435 1385 1335 1385 1435 1485 Negatif Negatif Negatif 1610 1250 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1705 1705 1730 1630 1680 1730 1780 Positif Negatif Positif 1795 1235 PTPP Trading Sell 3710 3710 3690 3630 3690 3750 3810 Negatif Negatif Negatif 3930 3350 WIKA Trading Buy 2885 2885 2900 2840 2870 2900 2930 Positif Positif Positif 3150 2485 ADHI Trading Sell 2255 2255 2240 2195 2240 2285 2330 Negatif Negatif Negatif 2410 1765 WSKT Trading Sell 1700 1700 1690 1665 1690 1715 1740 Negatif Negatif Negatif 1770 1525 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2925 2925 2880 2745 2880 3015 3150 Negatif Negatif Negatif 3160 2530 JSMR Trading Sell 5050 5050 5000 4885 5000 5125 5250 Positif Negatif Negatif 5625 4680 ISAT Trading Buy 4345 4345 4390 4120 4255 4390 4525 Positif Positif Positif 4275 3585 TLKM Trading Buy 2735 2735 2755 2685 2720 2755 2790 Negatif Positif Positif 2830 2485 Finance

BMRI Trading Buy 8975 8975 9075 8725 8900 9075 9250 Positif Negatif Positif 9650 7150 BBRI Trading Sell 10700 10700 10600 10300 10600 10900 11200 Negatif Negatif Positif 11700 7975 BBNI Trading Sell 4815 4815 4745 4535 4745 4955 5175 Negatif Negatif Negatif 5375 3800 BBCA Trading Buy 13550 13550 13725 13125 13425 13725 14025 Positif Positif Positif 13775 11300 BBTN Trading Sell 1145 1145 1135 1100 1135 1170 1205 Negatif Negatif Negatif 1230 970 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 17925 17925 17675 16975 17675 18375 19075 Negatif Negatif Negatif 21200 15225 MPPA Trading Buy 2235 2235 2275 2095 2185 2275 2365 Positif Positif Positif 2750 1825

(12)

 

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Sungguhpun kooperasi itu sudah ada dalam masjarakat desa, apabila kita sekarang m enjebut „kooperasi” , kita maksud semata-mata kooperasi ekonomi.. baiknja kita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak kulit biji mete (CNSL) yang terbaik dalam pembuatan formulasi pestisida nabati CNSL

Mengenal lebih dalam tentang teknologi yang sesuai dengan bidang yang dipelajari di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS dengan penerapan teknologi di

Dalam langkah ini konselor menetapkan bantuan atau terapi yang akan diberikan kepada konseli. Untuk memberikan bantuan konselor menggunakan Strategi Restrukturing

oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi

Keadilan merupakan suatu nilai moral di dalam kehidupan bermasyarakat, yang selalu diimpikan oleh setiap manusia ada di dunia ini, karena merupakan nilai yang

penyalahgunaan adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Gapuk untuk memenuhi keinginan mereka; Pertama, dari para remaja umumnya para lelaki menganggap awiq-awiq desa tempat ia

Menunjukkan bahwa, Intellectual Capital (IC) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, semakin baik perusahaan dalam mengelola intellectual capital