• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Teknik Industri

PENGENDALIAN KUALITAS

Universitas Brawijaya

PENGENDALIAN KUALITAS

STATISTIK

(2)

Teknik-teknik Perbaikan Kualitas

Manajemen Kualitas seringkali disebut sebagai the problem solving, sehingga manajemen kualitas dapat menggunakan metodologi dalam problem solving tersebut untuk mengadakan perbaikan (Ridman dan problem solving tersebut untuk mengadakan perbaikan (Ridman dan Zachary, 1993). Ada berbagai teknik perbaikan kualitas yang dapat digunakan dalam organisasi, antara lain:

Diagram Pareto diagram pencar

(scatter diagram)

box plots

histogram run chart peta multi−variabel lembar pengecekan

(check sheet)

diagram grier peta pengendali (control chart)

analisis matriks time series analisis kemampuan proses analisis matriks time series analisis kemampuan proses diagram sebab akibat stem-and-leaf plots

Masing-masing teknik tersebut mempunyai kegunaan yang dapat berdiri sendiri maupun saling membantu antar satu teknik dengan teknik yang lain.

(3)

Seven Tools

Diagram Pareto

Ch k Sh t

Histogram

Scatter Diagram

Check Sheet

Cause Effect Diagram

Scatter Diagram

Flowchart

(4)

Diagram Pareto

• Diagram Pareto diperkenalkan oleh Alfredo Pareto. • Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang • Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang

mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. g gg gg

• Dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus segera diselesaikan

(ranking terendah).

• Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk mem−bandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan proses, sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan terhadap proses

(5)

Contoh Diagram Pareto

70 60 83 93 100 60 50 40 72 % 54 40 30 % Kumulatif dari kerusakan Jumlah Kerusakan 20 10 12 4 3 2 0 Tergores Salah Ukur Salah Warna Salah Bentuk Lain lain 72 % 16 % 5 % 4% 2 %

(6)

60 70 (64) cause 50 from each c 30 40

Contoh

Percent f 20 (13) (10)

Diagram

Pareto

0 10 ( ) (6) (3) (2) (2)

(7)

Penyusunan Diagram Pareto

1. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data,

misalnya berdasarkan masalah, penyebab jenis ketidaksesuaian, dan sebagainya.

dan sebaga nya.

2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik- karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit dan sebagainya

unit, dan sebagainya.

3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.

4. Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yang terbesar hingga yang terkecil.

5. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang g g p y g digunakan.

6. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif masing- masing masalah Mengidentifikasi beberapa hal

relatif masing- masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian.

(8)

Prinsip Pareto

• Vilfredo Pareto (1848-1923) ahli ekonomi Italia:

• Vilfredo Pareto (1848-1923), ahli ekonomi Italia:

20% dari population

memiliki

80% dari

total kekayaan

total kekayaan

• Juran mengistilahkan “

vital few, trivial

many

”:

many

:

20%

dari

masalah kualitas

menyebabkan

(9)

Histogram

Histogram

Histogram

Contoh Histogram

Histogram

35 40 20 25 30 10 15 20 0 5 1 2 6 13 10 16 19 17 12 16 20 17 13 5 6 2 1

(10)

Histogram

• Histogram menjelaskan variasi proses, namun

belum mengurutkan rangking dari variasi

terbesar sampai dengan yang terkecil.

• Histogram juga menunjukkan kemampuan

Histogram juga menunjukkan kemampuan

proses, dan apabila memungkinkan, histogram

dapat menunjukkan hubungan dengan

dapat menunjukkan hubungan dengan

spesifikasi proses dan angka-angka nominal,

misalnya rata-rata

misalnya rata-rata.

• Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan

b

b

(11)

Langkah-langkah

Penyusunan Histogram

Penyusunan Histogram

1. Menentukan batas-batas observasi: perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil

terbesar dan terkecil.

2. Memilih kelas-kelas atau sel-sel.

Pedoman: banyaknya kelas = √n dengan n = banyaknya Pedoman: banyaknya kelas = √n, dengan n = banyaknya data,

3. Menentukan lebar kelas-kelas tersebut.

Biasanya, semua kelas mempunyai lebar yang sama. Lebar kelas = range / banyak kelas.

4. Menentukan batas-batas kelas.

Kelas-kelas tersebut tidak saling tumpang tindih.

5. Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batangnya.( Mitra (1993)

(12)
(13)

Contoh Lembar Pengecekan

CHECK SHEET

Kesalahan Jmh Kesalahan Dlm 1 Semester Total C j IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII

Cara mengajar IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 30 Pelayanan administrasi IIIII IIIII IIIII IIIII 20 Pelayanan perpust. IIIII IIIII IIIII 15 Buku teks kuno IIIII IIIII III 13 Tidak ada dukungan IIIII IIIII IIIII IIIII II 22

Sumber G

oetsch dan Davis (I995)

Sumber : G

oetsch dan Davis (I995)

(14)

Lembar Pengecekan

(Check Sheets)

• Tujuan pembuatan lembar pengecekan adalah

menjamin bahwa data dikumpulkan secara teliti

dan akurat oleh karyawan operasional untuk

diadakan pengendalian proses dan penyelesaian

masalah

masalah.

• Data dalam lembar pengecekan tersebut

• Data dalam lembar pengecekan tersebut

nantinya akan digunakan dan dianalisis secara

cepat dan mudah.

• Lembar pengecekan ini memiliki beberapa

b t k

(15)

Contoh Lembar Pengecekan

Contoh Lembar Pengecekan

Shifts Shifts √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ TypeType √ √ √ Defect T Defect T √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(16)

Contoh Lembar Pengecekan

COMPONENTS REPLACED BY LAB TIME PERIOD: 22 Feb to 27 Feb 1998 REPAIR TECHNICIAN: Bob

REPAIR TECHNICIAN: Bob TV SET MODEL 1013 TV SET MODEL 1013 Integrated Circuits |||| Capacitors |||| |||| |||| |||| |||| || Resistors || Transformers |||| Commands Commands CRT |

(17)

Analisis Matriks

• Analisis matriks adalah suatu alat yang

• Analisis matriks adalah suatu alat yang

sederhana, tetapi efektif.

• Alat ini dapat berfungsi untuk membandingkan

beberapa kelompok kategori seperti operator,

karyawan penjualan, mesin-mesin, pemasok,

dan seterusnya.

• Semua elemen dalam kategori tersebut

melakukan kegiatan yang sama.

g

y g

• Analisis matriks sering disebut dengan Diagram

Pareto dua dimensi

(18)

Contoh Analisis Matriks

Jenis

kesalahan

A B C D E F

Petugas Penyiapan

Total

1 0

0

1

0 2

1

4

2 1

0

0

0 1

0

2

3

0

16

1

0

2

0

19

3

0

16

1

0

2

0

19

4 0

0

0

0 1

0

1

5 2

1

3

1

4

2

13

.

.

15

0

0

0

0

3

0

3

15

0

0

0

0

3

0

3

Total 6 20

8

3 36

7

80

Sumber: Besterfield, I998

(19)

Cause-and-Effect Diagrams

(Diagram sebab-akibat)

Cause-and-Effect Diagrams

(Diagram sebab-akibat)

(

g

)

(

g

)

• Menunjukkan hubungan antara suatu

l h d

k

ki

b b

masalah dan kemungkinan penyebabnya

• Dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa (1953)

• Disebut juga

– Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram)

g

g

(

g

)

– Diagram Ishikawa

7 Quality Tools 7 Quality Tools

(20)

Cause and Effect “Skeleton”

Material Prosedur Material Prosedur Problem Kualitas Kualitas Peralatan Karyawan

(21)

Diagram Sebab-Akibat

• Keunggulan

• Keunggulan

– Dengan membuat diagram ini kita telah

mempelajari sistem

p

j

– Diagram ini menunjukkan pemahaman

tentang tim pemecahan masalah

– Diagram ini menghasilkan penemuan secara

aktif tentang penyebab masalah

Di

i i bi

b i

t j k

t k

– Diagram ini bisa memberi petunjuk untuk

pengumpulan datanya

(22)

Penyusunan Diagram Sebab-Akibat

Untuk menyusun kerangkanya harus

dii

t

diingat:

• Untuk industri barang - 4 M

9

man, method, machine, material

• Untuk industri jasa:

(23)

Diagram Tulang Ikan

Mesin Pengukuran Manusia

Kesalahan Pengujian alat Pengawasan jelek Pemasangan salah

Spesifikasi tidak teliti

Metode tidak sesuai

Kurang konsentrasi

Pelatihan tidak cukup

Peralatan salah Keausan/tua Problem Kualitas Rancangan proses Pengendalian suhu

Kerusakan bahan baku

Tidak ada spesifikasi

Manajemen kualitas Tak efektif jelek Pengendalian suhu tidak tepat Kotor dan berdebu Proses Lingkungan Material Masalah penangan-an material Ketakcukupan Rancangan Produk Proses Lingkungan Material

(24)

Contoh Diagram Sebab-Akibat

Lain-lain Alat/mesin Orang

Keterlambatan awak

Pesawat l b t

Lain-lain Alat/mesin Orang

Keterlambatan datangnya penumpang lambat Kegagalan k ik cuaca mekanik Keterlambatan penerbangan pesawat Keterlambatan prosedur check in Keterlambatan bahan bakar pesawat Pengumuman kedatangan buruk Keterlambatan bagasi bahan Prosedur

(25)

Contoh Diagram Sebab-Akibat

penyebaran persiapanpersiapan Pemberian pelumasPemberian pelumas

panjang sudut lokasi Tidak sudut Tidak dapat digunakan pengeboran pemotongan pengangkutan

penggunaan penggunaan penggunaan

kecepatan goncangan

Penguasaan teknik

(26)

Contoh Diagram Sebab-Akibat

Operator pencampuran Bahan baku yang datang

h waktu pembuangan Pemilihan pemasok kecepatan suhu Ukuran lubang ban pelatihan kepadatan

Deteksi kesalahan saringan alat suhu Mudah dibaca

pengemasan pengepresan

(27)

Diagram Penyebaran (Scatter Diagram)

Scatter diagram

merupakan cara yang paling

Scatter diagram

merupakan cara yang paling

sederhana untuk menentukan hubungan antara

b b d

kib t d i d

i b l

sebab dan akibat dari dua variabel.

• Langkah

langkah penyusunan:

Data dikumpulkan dalam bentuk pasangan titik

(x, y).

Dari titik-titik tersebut dapat diketahui

hubungan antara variabel x dan variabel y

hubungan antara variabel x dan variabel y,

apakah terjadi hubungan positif atau negatif.

(28)

Contoh Diagram Pencar

.

Contoh diagram pencar hubungan antara. kecepatan

t k d d k hli i d

(29)

Flowcharts (Diagram Alir)

• Flowcharts

• Flowcharts

– Gambaran tentang urutan suatu proses yang

akan dilakukan

akan dilakukan.

– Digunakan untuk menguraikan proses-proses

yang akan diperbaiki

yang akan diperbaiki.

" D

fl

h t f h t

" Draw a flowchart for whatever you

do. Until you do, you do not know

h t

d i

what you are doing,

you just have a job.”

(30)

Flowchart

Activity

Decision YesYes

No No

(31)
(32)
(33)

Process Chart (Diagram Proses)

Process Chart Symbols

Operations

Inspection

Inspection

Transportation

Delay

Storage

(34)

Process Diagram (Diagram Proses)

D t 9 30 00 L ti G s M t i

on ort t y e Description e ) nce t)

Date: 9-30-00 Analyst: TLR

Location: Graves Mountain Process: Apple Sauce

Step Operati o Transp o Inspec t Dela y Storag e Dista n (fee t Tim e (min of process

1 Unload apples from truck 20 1

2 3 4

Unload apples from truck Move to inspection station Weigh, inspect, sort

Move to storage 30 20 50 ft 100 ft 5 6 7 g Wait until needed Move to peeler

Apples peeled and cored 15 360 20 ft 50 ft 8 9 10

Soak in water until needed Place in conveyor

Move to mixing area

5 20

20 ft

11 Weigh, inspect, sort Total

Page 1 0f 3 480

30

(35)
(36)

Run Charts

• Run Charts (time series plot)

• Run Charts (time series plot)

– Menguji perilaku suatu variabel dari waktu ke

waktu

waktu.

– Sebagai dasar untuk peta kendali (Control

Charts)

(37)

Control Chart/ Peta Kendali

27 21 24 UCL = 23.35 18 21 sakan c = 12.67 12 15 lah keru s 6 9 Jum 3 LCL = 1.99 2 4 6 8 10 12 14 16 Nomor sampel

(38)

Control Charts

Control Charts

Control Charts

Control Charts

(39)

“Stem and leaf” displays / Diagram

Batang dan Daun

Batang dan Daun

Data Data

Integrated Circuit Response Time (ps)

4.6 4.0 3.7 4.1 4.1 5.6 4.5 6.0 6.0 3.4

3.4 4.6 3.7 4.2 4.6 4.7 4.1 3.7 3.4 3.3

37 41 45 46 44 48 43 44 51 39

3.7 4.1 4.5 4.6 4.4 4.8 4.3 4.4 5.1 3.9

(40)

“Stem and Leaf” Displays

3 7 4 4 7 7 4 3 7 9

Integrated Circuit Response Time (ps)

3 7 4 4 7 7 4 3 7 9

4 6 0 1 5 6 2 6 7 1 1 5 6 4 8 3 4 5 6 1

(41)

Dot diagrams / Diagram Titik

Integrated Circuit Response Time (ps)

3 4 5 6

Plant A Plant B Plant B

(42)

Metode Taguchi

• Teknik SQC dikenal sebagai metode pengendalian • Teknik SQC dikenal sebagai metode pengendalian

kualitas yang bersifat online, sedang usaha perbaikan kualitas yang dimulai dari perancangan hinggay g p g gg

pemrosesan dikenal sebagai metode pengendalian kualitas yang bersifat offline yang dikenal sebagai metode Taguchi.

• Metode Taguchi sangat efektif untuk mengadakan

perbaikan kualitas dan pengurangan biaya, perbaikan dalam pembuatan produk serta pengurangan biaya

b d k

pengembangan produk.

• Metode Taguchi banyak diterapkan di pabrik-pabrik di

J l h t k i i t k b iki d

Jepang oleh para teknisi untuk memperbaiki proses dan produk.

(43)

Sasaran dan filosofi metode Taguchi

• Sasaran metode Tagauchi: mengoptimalkan fungsi tujuanSasaran metode Tagauchi: mengoptimalkan fungsi tujuan

yang berubah-ubah dan mengurangi sensitivitas desain terhadap faktor yang tak terkendali.

• Dalam metode Tagauchi penekanan dilakukan terhadap • Dalam metode Tagauchi penekanan dilakukan terhadap

penerapan strategi perancangan yang efektif dari tingkat hulu hingga lantai dasar pabrik.

D l di ti k t h l di k

• Dalam perancangan di tingkat hulu digunakan

percobaan skala kecil untuk mengurangi variabilitas dan menemukan biaya efektif, desain yang kuat atau standar

t k d k i k l b

untuk produksi skala besar.

• Dalam perancangan di tingkat lantai dasar pabrik

menyediakan metode yang nyata berdasarkan biaya untuk memonitor dan memelihara kualitas produksi.

• Filosofi metode Tagauchi: kualitas yang diukur dengan

penyimpangan karakteristik dari nilai target. penyimpangan karakteristik dari nilai target.

(44)

Dua Ide Dasar Dalam Konsep Taguchi

1 K alitas di k r melal i pen impangan dari

1. Kualitas diukur melalui penyimpangan dari

target nilai, bukan hanya melalui kesesuaian

dengan batas-batas toleransi

2. Kualitas tidak dapat terjamin hanya melalui

p

j

y

inspeksi dan pengerjaan ulang, tetapi harus

dibangun melalui desain produk dan proses yang

dibangun melalui desain produk dan proses yang

tepat.

(45)

Quality Loss Function Dan Target

Oriented Quality

• Taguchi • Taguchi:

kualitas berhubungan dengan biaya dan kehilangan (loss),

bukan hanya dengan waktu produksi tetapi dengan pelanggan dan masyarakat umum

dan masyarakat umum.

• Loss mencakup kegagalan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan serta pengurangan market share.

• Loss a g be kaita de ga a iasi p od k pada ki e ja a • Loss yang berkaitan dengan variasi produk pada kinerjanya

sama dengan kuadrat dari penyimpangan karakteristik kinerja dari nilai sasarannya (quadratic loss function).

• Disamping itu kualitas dan biaya pembuatan produk juga • Disamping itu kualitas dan biaya pembuatan produk juga

dipengaruhi oleh desain produk dan proses.

• Metode Taguchi memisahkan faktor-faktor dalam tiga kategori:

faktor pengendalian yang dibutuhkan untuk mengurangi variasi – faktor pengendalian yang dibutuhkan untuk mengurangi variasi,

– faktor penyesuaian yang digunakan untuk menyusun output pada target yang diinginkan, dan

– faktor penyesuaian biaya bermanfaat dalam memperbaiki efektivitas p y y p biaya produk.

• Tiga tingkatan desain dalam metode Tagauchi adalah desain proses, desain parameter dan desain toleransi.

(46)

Quality Loss Function Dan Target

Oriented Quality

Loss L=(X-Target)2.C LSL Target USL X a) Frequency Target berorientasi kualitas b) LSL Target USL X

(47)

Gambar

Diagram Pareto diagram pencar  (scatter diagram)
Diagram Pareto
Gambar Check Sheet  untuk Banyaknya Kesalahan
Diagram Sebab-Akibat
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan FMEA bertujuan untuk memberikan alternatif langkah-langkah perbaikan atas faktor-faktor mendasar penyebab kecacatan pada diagram sebab-akibat sehingga proses produksi

Berdasarkan metode rapid entire body assement resiko gangguan tubuh pekerja dan sikap postur tubuh pekerja pada pemindahan buah kelapa sawit perlu tindakan perbaikan..

Teknik Industri adalah disiplin keilmuan teknik yang berkonsentrasi pada perancangan, perbaikan dan instalasi sistem terintegrasi yang meliputi manusia, mesin, material,

Pada penelitian ini diagram pareto digunakan untuk mengurutkan data cacat produk CA 478 Senandung dari frekuensi terbesar hingga yang terkecil untuk melihat jenis kecacatan

lebih didekatkan serta sesuai dengan posisi ketika akan diproses sehingga mempersingkat proses pengambilan dan proses pemosisian. Setelah dilakukan perbaikan selanjutnya

mempunyai batasan yang jelas satu sama lain, dan jika ada aktivitas yang dikerjakan dengan menggunakan sumber daya (tenaga kerja atau fasilitas) yang sama tidak bisa dilakukan

Sumber : Olahan Data SPSS Diagram IPA pada Kuesioner Gabungan Media Gambar diatas menunjukkan diagram IPA pada kuesioner gabungkan media cetak dan Televisi ada 6 indikator yaitu warna

Sebanyak 15% responden memilih pantai Hukurila, dengan alasan karena kondisi jalan baik seiring dengan telah diaspalnya jalan di seluruh desa, jaringan listrik dapat berfungsi dengan