• Tidak ada hasil yang ditemukan

meaning Komunikasi (Wood, 2010:12): systemic process in which people interact with and through symbols to create and interpret meaning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "meaning Komunikasi (Wood, 2010:12): systemic process in which people interact with and through symbols to create and interpret meaning"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

 Komunikasi (Wood, 2010:12): “systemic

process in which people interact with and through symbols to create and interpret meaning”

 Proses: dinamis, kontinyu, terus berubah.

Sistemik: sistem sosial, budaya, politik dsb. adl. konteks mempengaruhi proses komunikasi. Simbolik: mengandalkan simbol/lambang Makna: komunikasi berisi usaha-usaha untuk memproduksi dan menginterpretasikan makna melalui simbol-simbol.

 RISET/PENELITIAN: “the systematic study of

experience that leads to understanding, knowledge, and theory” (Littlejohn, 2011:9).

 Tiga langkah dasar riset: (1) mengajukan

pertanyaan, (2) melakukan “observasi” atas fenomena yang diteliti, dan (3) menyusun jawaban

 Obyek penelitian komunikasi (Wood, 2010:12):

“systemic process in which people interact with and through symbols to create and interpret meaning”

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 3

1. Interpersonal Communication mengkaji komunikasi antar manusia yang bersifat pribadi dan face-to-face, yaitu bagaimana komunikasi menciptakan/membangun dan mempertahankan relasi antar manusia.

2. Group Communication mempelajari pola-pola komunikasi dan interaksi antar individu di dalam suatu kelompok sosial (biasanya kelompok kecil). Fokus kepada proses diskusi, pengambilan keputusan, proses mencapai kesepakatan.

(2)

3. Organizational Communication berkenaan dengan komunikasi yang terjadi dalam jaringan kerjasama antara pribadi/kelompok dalam suatu organisasi/ institusi.

Mempertimbangkan struktur dan budaya organisasi.

4. Mass Communication mempelajari proses di mana organisasi yang kompleks, dengan bantuan mesin, menghasilkan dan menyampaikan pesan-pesan publik yang diarahkan kepada khalayak (audience) dalam jumlah yang besar, heterogen, dan tersebar luas.

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 5

 Karena riset itu bersifat sistematis, maka

seorang peneliti harus membuat/memilih suatu desain penelitian tertentu.

 Tiga komponen desain penelitian (Cresswell,

2010:6):

(1) paradigma (basic beliefs, asumsi-asumsi filosofis)

(2) strategi/metodologi penelitian yang sesuai dengan paradigma yang dipilih; dan (3) metode/prosedur yang menterjemahkan

strategi penelitian ke dalam praktik nyata.

 Metode kualitatif merujuk pada “cara-cara” mempelajari berbagai aspek kualitatif dari kehidupan sosial yang mencakup ragam dimensi sosial dari tindakan (actions) dan keadaan (circumstances) hingga proses (processes), dan peristiwa (events) sebagaimana dimengerti dan berdasarkan konstruksi dan makna yang dorganisasikan oleh dan melalui praktik-praktik sosial (social practices).

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 7

Metode penelitian yang bertujuan untuk:

memahami/menginterpretasi bagaimana

manusia dalam lingkungan sosialnya membentuk dunia di sekeliling mereka.

Untuk mencapai tujuan tersebut, secara umum

langkah yang dilakukan adalah: (1) mendeskripsikan fenomena.

(2) menggali arti (interpretasi) atas fenomena tersebut.

(3) membangun tesis/teori/kesimpulan berdasar interpretasi.

(3)

 Paradigma: keyakinan-keyakinan mengenai

ontologi (sifat realitas), epistemologi (hubungan peneliti dan yang diteliti), dan metodologi (cara melakukan penelitian) (Denzin & Lincoln, 1994)

Paradigma mengandung pandangan tentang

dunia, cara pandang untuk menyederhanakan dunia, sehingga—dalam konteks penelitian— memberi gambaran mengenai apa yg penting, apa yg dianggap sah untuk dilakukan, apa yang dapat diterima akal sehat (Patton, 1990)

Paradigma adalah cara berpikir yang menentukan

pilihan teori dan metode yang akan digunakan.

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 9

POSITIVISM INTERPRETATIF CRITICAL

1. Reason to

research To discover natural laws so people can

predict and control events

To understand and describe meaningful social action

To smash myths and empower people to change society radically 2. Nature of social reality Stable preexisting patterns of order that can be discovered

Fluid definitions of a situation created by human interaction

Conflict filled and governed by hidden underlying structures 3. Nature of human being Self-interested and rational individuals who are shaped by external forces

Social beings who create meaning and who constantly make sense of their world

Creative, adaptive people with unrealized potential, trapped by illusion and exploitation

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 11

POSITIVISM INTERPRETATIF CRITICAL

4. Role of common sense

Clearly distinct from and less valid than science

Powerful everyday theorist used by ordinary people

False beliefs that hide power and objective conditions 5. Theory looks like A logical, deductive system of interconnected definitions, axioms, and laws A description of how group’s meaning system is generated and sustained

A critique that reveals true conditions and helps people see the way to better world

6. An ex-planation that is true

Is logically connected to laws and based on fact

Resonates or feels right to those who are being studied

Supplies people with tools needed to change the world

POSITIVISM INTERPRETATIF CRITICAL

7. Good

evidence Is based on precise observations that

others can repeat

Is embedded in the context of fluid social interactions

Is informed by a theory that unveils illusions

8. Place for

value Science is value free, and values have no place except when choosing a topic

Values are an integral part of social live: no group’s values are wrong, only different

All science must begin with a value position: some positions are right, some are wrong Sumber: Neumann (2007)

(4)

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 13

ASUMSI KUANTITATIF KUALITATIF Ontology Realitas bersifat obyektif dan

tunggal

Realitas bersifat subyektif dan jamak

Epistemology Peneliti mengambil jarak dari

obyek

Peneliti mendekat & berinteraksi dgn obyek

Axiology Bebas nilai, tidak bias Tidak bebas nilai, bias

Rhetoric Formal, penggunaan definisi yang ketat, istilah kuantitatif

Informal/personal, sedikit pembatasan definisi, istilah kualitatif

Methodology Deduktif, desain ketat,

generalisasi, statistik

Induktif, desain longgar, kontekstual

Sumber: Pawito (2007)

KUANTITATIF KUALITATIF

Mendasarkan diri pada angka Mendasarkan diri pada narasi

Mengambil jarak dari situasi alamiah Studi dalam situasi alamiah

Menjaga jarak dari yang diteliti Kontak langsung di lapangan

Cara berpikir deduktif Cara berpikir induktif

Bersifat reduktif (menyederhanakan) Perspektif holisitk (menyeluruh)

Menekankan keajegan/statis/mekanis Perspektif perkembangan/dinamis

Orientasi generalisasi Orientasi kasus unik

Pengumpulan data: obyektif/ketat Pengumpulan data: netral-empatis

Desain tegas ditentukan dari awal. Fleksibilitas desain

Proses bersifat linear Proses bersifat sirkuler

Peneliti adalah salah satu aspek saja Peneliti adalah instrumen kunci Sumber: Purwandarie (2001)

1. Realitas sosial adalah sesuatu yang subyektif dan interpretasikan, bukan sesuatu yang berada di luar individu-individu;

2. Manusia tidak secara sederhana mengikuti hukum-hukum alam di luar diri, melainkan menciptakan rangkaian makna dalam menjalani kehidupannya;

3. Ilmu didasarkan pada pengetahuan sehari-hari, bersifat induktif, idografis, dan tidak bebas nilai. 4. Penelitian bertujuan untuk memahami

kehidupan sosial.

(Sarantakos, 1993)

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 15

1. Latar Alamiah

Fenomena diamati/dikaji di dalam konteks alamiah (lingkungan di mana fenomena itu berada/terjadi). Karena itu, harus sangat mempertimbangkan konteks fenomena. 2. Manusia sebagai instrumen

Alat/instrumen risetnya adalah manusia, sebab hanya manusia yang dapat memahami fenomena secara utuh. Peneliti sebagai instrumen 

dituntut memiliki kemampuan untuk mengobservasi dan menginterpretasi.

(5)

3. Pendekatan Kualitatif

Mendeskripsikan fenomena tidak dengan angka, namun dengan detil secara kualitatif, naratif dan interpretatif.

4. Analisis Data Induktif

Kesimpulan ditarik tidak dari teori, tetapi dari data/temuan dalam penelitian. Dari data/detil spesifik yang ditemukan, peneliti menarik kesimpulan-kesimpulan penelitian.

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 17

5. Grounded Theory

Tidak bertujuan membuktikan/konfirmasi teori. Teori/konsep hanya sebagai pemandu.

Tujuannya justru membangun teori berdasar data/temuan penelitian.

6. Deskriptif

Data berupa kata-kata/narasi yang detil/ rinci atas fenomena yang dikaji. Tujuannya untuk menjawab pertanyaan “why?” dan “how?”

7. Mementingkan Proses daripada Hasil

Bagian-bagian yang sedang diteliti (realitas) adalah sebuah proses yang sedang bergerak dinamis. Peneliti berkehendak menangkap proses tersebut serta dinamikanya.

8. Fokus Penelitian

Tidak mengamati aspek yang terlalu luas/ banyak, namun fokus kepada satu aspek tertentu fenomena sentral. Eksplorasi hanya

kepada satu konsep saja.

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 19

9. Desain Riset bersifat Sementara

Strategi riset bersifat luwes dan adaptatif, dapat berubah ketika penelitian mulai dilakukan. Peneliti tidak bisa meramalkan secara pasti apa yang terjadi di lapangan.

10. Kesepakatan

Kesimpulan yang ditarik merupakan hasil usaha menemukan kesepakan/konfirmasi dari

sebanyak mungkin sumber data. Juga dari kesepakatan dalam hubungan antara peneliti dan informan.

(6)

1. Kemantapan penelitian berdasarkan pengalaman penelitian.

2. Dalam beberapa bidang studi, pada dasarnya lebih tepat digunakan jenis penelitian kualitatif. 3. Metode kualitatif dapat digunakan untuk

mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikitpun belum diketahui. 4. Metode ini dapat juga digunakan untuk

mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang baru sedikit diketahui. Metode kualitatif dapat memberi rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif.

MPK Kualitatif 01: Dasar-dasar Penelitian Kualitatif - 21

Meninjau kembali dan menganalisis situasi secara

kritis.

Mengenali dan menghindari bias.

Mendapatkan data yang sahih dan andal; danBerpikir secara abstrak.

Kepekaan teoretis dan sosial;

Kemampuan menjaga jarak analisis, sekaligus

memanfaatkan pengalaman terdahulu dan pengetahuan teoretis untuk memahami apa yang terlihat

Kemampuan pengamatan yang cermat dan

Referensi

Dokumen terkait

Akte Pendirian Perusahaan dan Perubahan Terakhir Asli. Kontrak Asli

Additional Profit Tax (APT) is applicable for Bayu Undan regime, the Supplemental Petroleum Tax (SPT) is applicable for ‘JPDA but not Annex F’ and ‘100% Timor-Leste Territory’

Karena semakin banyak pengguna di lingkungan kampus Universitas Gunadarma yang menggunakan fasilitas jaringan nirkabel ini, sehingga perlu dilakukan suatu pengamatan

Kem aslahat an larangan jual beli gharar juga dapat dit ent ukan dengan m enganalisis illah 20 hukum yang t erdapat dalam hadist yang m elarang menjual ikan di

Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap hasil belajar matematika

Jika dilihat dari dasar, tujuan pendidikan Islam pasti semua sama. Yang membedakan antara sekolah satu dengan sekolah yang lainnya. adalah terdapat dalam tehnik

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Penawaran (Evaluasi Admistrasi, Teknis dan Harga) dan Evaluasi Dokumen Kualifikasi untuk

Pada kehamilan normal, adanya sintesis prostaglandin dapat melindungi sel endotel pembuluh darah terhadap bahan –.. Sehingga dibutuhkan kadar vasopresor yang lebih