• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh I Gede Juli Agus Puja Astawa Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh I Gede Juli Agus Puja Astawa Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

343 STRATEGI PEMBELAJARAN AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS V SD N 2 SELAT KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh

I Gede Juli Agus Puja Astawa Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

sastranandana@gmail.com Abstrak

Pendidikan Agama Hindu merupakan upaya sadar dan terencana menyiapkan siswa dalam mengenal, memahami, menghayati, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam pengamalan ajaran Agama Hindu dari sumber utamanya kitab suci : Sruti, Smerti, Sila, Acara, dan Atmanastuti. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang maksimal adalah dengan menggunakan Strategi pembelajaran yang sesuai dan tepat. Dalam penelitian ini digunakan Strategi pembelajaran Agama Hindu dengan menggunakan metoda Dharma Tula. Berdasarkan Latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimanakah hasil belajar siswa pada siswa kelas V SD N 2 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2016/2017 sebelum menggunakan Strategi Pembelajaran Agama Hindu ? (2) Apakah faktor yang menghambat kurang efektifnya Strategi pembelajaran yang diterapkan Guru Agama Hindu di kelas V SD N 2 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2016/2017 ? (3) Bagaimanakah Peningkatan Hasil belajar setelah menggunakan Strategi Pembelajaran Agama Hindu pada siswa kelas V SD N 2 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2016/2017 ?

Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa : (1) terjadi peningkatan persentase nilai rata-rata hasil belajar pendidikan Agama Hindu kelas V SD Negeri 2 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, rata-rata hasil belajar pra-siklus yaitu sebesar 63,60 mengalami peningkatan sebanyak 9,80 pada siklus I, menjadikan perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 73,40. Pada siklus ke II Nilai rata-rata siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 7,00 sehingga nilai rata-rata siswa menjadi 80,40. (2) terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng dimana, persentase tingkat ketuntasan belajar siswa pada pra-siklus sebesar 48% meningkat menjadi 72% pada siklus I dan pada Siklus II kembali mengalami peningkatan menjadi 92%.

Kata kunci: Strategi Pembelajaran Agama Hindu, Hasil Belajar, Pendidikan Agama Hindu.

I. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU Sistem Pendidikan Nasional: 2003).

(2)

344 Wiana (1997) Pendidikan agama Hindu merupakan upaya sadar dan terencana menyiapkan siswa dalam mengenal, memahami, menghayati, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam pengamalan ajaran Agama Hindu dari sumber utamanya kitab suci : Sruti, Smerti, Sila, Acara, dan Atmanastuti. Pendidikan Agama Hindu diarahkan untuk membangun kualitas mental pribadi siswa agar memiliki visi yang jelas, komitmen terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip hidup secara harmonis dan kreatif dalam masyarakat yang pluralistik, kepedulian terhadap lingkungan dan berkarya sesuai dengan swadarmanya.

Mengingat begitu pentingnya pendidikan agama Hindu bagi peserta didik, ini merupakan sebuah tantangan bagi guru agama Hindu untuk mampu menfasilitasi siswa supaya dapat belajar agama Hindu dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut maka guru agama Hindu hendaknya mampu mendesain pembelajaran dengan Strategi yang tepat pada setiap jenjang pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di SD N 2 Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2016/2017, bahwa pembelajaran perlu ditingkatkan. Dari rata-rata hasil belajar Pendidikan Agama Hindu siswa kelas V SD N 2 Selat, belum sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu dengan KKM 75. Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran Agama Hindu yang menggunakan Metoda Dharma Tula, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

II. PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian Pra-Siklus

Setelah diamati, hanya 12 siswa yang nilainya di atas KKM (75) sedangkan 13 siswa nilainya di bawah KKM. Untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa sebelum diadakan penelitian, maka dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

1. Menghitung Rata-rata (Mean)

Mean adalah rata-rata dari keseluruhan siswa. Untuk itu nilai mean dapat dicari dengan rumus sebagi berikut.

x

= ∑ 𝑋 𝑁

Keterangan:

∑ X : Jumlah skor Seluruh siswa N : Jumlah Siswa

: Rata-rata kelas Diketahui:

∑ X = 1590,00 N = 25

Jadi, rata-rata dapat dicari sebagai berikut: = 1520,00

25 = 63.60

2. Menghitung Ketuntasan Belajar

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut.

(3)

345 KB= Jumlah Siswa Tuntas

Jumlah Siswa Keseluruhanx 100% Keterangan:

KB = Ketuntasan belajar Diketahui:

Jumlah Siswa yang tuntas = 12 Jumlah siswa seluruhnya = 25

Jadi dapat dihitung ketuntasan belajar sebagai berikut. KB = 12 x 100 %

25 = 48 %

Berdasarkan data di atas, maka perlu ada suatu perubahan dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, maka dapat diterapkan Strategi Pembelajaran Agama Hindu yang menggunakan metoda Dharma Tula dalam proses pembelajaran pendidikan Agama Hindu.

2. Faktor Yang Menghambat Kurang Efektifnya Strategi Pembelajaran Yang Diterapkan Guru Agama Hindu Di Kelas V SD N 2 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2016/2017.

keberhasilan merupakan tujuan dari pada guru didalam menerapkan Strategi pembelajaran, sehingga guru dengan sekuat tenaga didalam mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis, namun kadang-kadang keberhasilan yang di cita-citakan kadang kala menemui hambatan-hambatan yang dijumpai. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor tertentu yang menyebabkan kurang efektifnya strategi yang diterapkan oleh guru.

Mudana dalam ( Dwi hari : 2012 ) terdapat 2 faktor yang mempengaruhi kurang efektifnya strategi pembelajaran yang diterapkan yaitu : faktor internal dan faktor external. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Agama Hindu di SD N 2 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, adapun faktor internal yang menjadi kendala dalam penerapan Strategi Pembelajaran ialah, faktor kesehatan siswa, bakat siswa dan minat belajar siswa, sedangkan faktor externalnya ialah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

3. Hasil Penelitian Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I dilaksanakan dalam 3 x pertemuan yaitu 2 x pertemuan untuk membahas materi dan 1 x pertemuan untuk mengadakan evaluasi.

Pada siklus I sudah menunjukan ada peningkatan, dapat dilihat dari tabel 18 siswa yang nilainya di atas KKM (75) sedangkan 7 siswa nilainya di bawah KKM. Ini berarti secara persentase mencapai 72% siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa, maka dapat dicari dengan cara sebagai berikut.

1. Menghitung Rata-rata (Mean)

Mean adalah rata-rata dari keseluruhan siswa. Untuk itu nilai mean dapat dicari dengan rumus sebagi berikut.

x

= ∑ 𝑋 𝑁

(4)

346 ∑ X : Jumlah skor Seluruh siswa

N : Jumlah Siswa : Rata-rata kelas Diketahui:

∑ X = 1835 N = 25

Jadi, rata-rata dapat dicari sebagai berikut: = 1835

= 25 = 73.40

Jadi dapat dihitung peningkatan rata-rata sebagai berikut: Peningkatan = (rata-rata siklus 1)-(rata-rata pra siklus)

= 73.40 - 63.60 = 9.80

2. Menghitung Ketuntasan Belajar

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut.

KB= Jumlah Siswa Tuntas

Jumlah Siswa Keseluruhanx 100% Keterangan:

KB = Ketuntasan belajar Diketahui:

Jumlah Siswa yang tuntas = 18 Jumlah siswa seluruhnya = 25

Jadi dapat dihitung ketuntasan belajar sebagai berikut. 18

KB =--- x 100 % 25

= 72 %

Jadi dapat disimpulkan, bahwa ketuntasan belajar pendidikan Agama Hindu di kelas V SD Negeri 1 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng sudah meningkat secara signifikan. Namun karena KKM yang ditentukan sekolah sebesar 75, maka ketuntasan belajar masih perlu ditingkatkan ke siklus II.

4. Hasil Penelitian Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I dilaksanakan dalam 3 x pertemuan yaitu 2 x pertemuan untuk membahas materi dan 1 x pertemuan untuk mengadakan evaluasi.

Pada siklus II sudah menunjukan ada peningkatan, dapat dilihat dari tabel 23 siswa yang nilainya di atas KKM (75) sedangkan 2 siswa nilainya di bawah KKM. Ini berarti secara prosentase mencapai 92% siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa, maka dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

1. Menghitung Rata-rata (Mean)

Mean adalah rata-rata dari keseluruhan siswa. Untuk itu nilai mean dapat dicari dengan rumus sebagi berikut.

X

X

(5)

347

x

= ∑ 𝑋 𝑁

Keterangan:

∑ X : Jumlah skor Seluruh siswa N : Jumlah siswa

: Rata-rata kelas Diketahui:

∑ X = 2010 N = 25

Jadi, rata-rata dapat dicari sebagai berikut: = 2010

25 = 80.40

Jadi dapat dihitung peningkatan rata-rata sebagai berikut: Peningkatan = (rata-rata siklus II)-(rata-rata siklus I)

= 80.40 - 73,40 = 7.00

2. Menghitung Ketuntasan Belajar

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut.

KB= Jumlah Siswa Tuntas

Jumlah Siswa Keseluruhanx 100% Keterangan:

KB = Ketuntasan belajar Diketahui:

Jumlah Siswa yang tuntas = 23 Jumlah siswa seluruhnya = 25

Jadi dapat dihitung ketuntasan belajar sebagai berikut. 23

KB =--- x 100 % 25

= 92 %

Jadi dapat disimpulkan, bahwa ketuntasan belajar Pendidikan Agama Hindu di kelas V SD Negeri 2 Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng sudah meningkat secara signifikan. Maka dari itu pembelajaran dikatakan sudah susuai dengan target.

III. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal, Strategi pembelajaran dengan menggunakan metoda Dharma Tula dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Hindu pada siswa kelas V SD Negeri 2 Selat kecamatan Sukasada kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata hasil belajar pra-siklus yaitu sebesar 63,60 mengalami peningkatan sebanyak 9,80 pada siklus I, menjadikan perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 73,40. Pada siklus ke II Nilai rata-rata siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 7,00 sehingga nilai rata-rata siswa menjadi 80,40. Dari hasil perolehan tersebut rata-rata hasil belajar siswa pada akhir penelitian berada pada kriteria baik.

X

X

(6)

348 Tingkat ketuntasan belajar siswa juga meningkat, hal ini dapat dilihat dari persentase tingkat ketuntasan belajar siswa pada pra-siklus sebesar 48% meningkat menjadi 72% pada siklus I dan pada Siklus II kembali mengalami peningkatan menjadi 92%. Sehingga dapat disimpulkan bahawa penelitian ini berhasil.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: DEPDIKNAS RI

Wiana. 1997. Cara Belajar Agama Hindu yang Baik. Denpasar : Pustaka Bali Post. Suparno, paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Jakarta : Kanisius Dahar. R.W, 1989. Teori – Teori belajar, Jakarta : Erlangga.

Sudarsana, I. K. (2016). PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN DALAM BUKU LIFELONG LEARNING: POLICIES, PRACTICES, AND PROGRAMS (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia). Jurnal Penjaminan Mutu, (2016), 44-53.

Sudarsana, I. K. (2015). PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM UPAYA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal Penjaminan Mutu, (Volume 1 Nomor 1 Pebruari 2015), 1-14.

Sudarsana, I. K. (2017). Interpretation Meaning of Ngaben for Krama Dadia Arya Kubontubuh Tirtha Sari Ulakan Village Karangasem District (Hindu Religious Education Perspective). Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies, 1(1), 1-13.

Arikunto, Suharsini. Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Wati, Ratna. 2016. Peran Tri Guru Dalam Meningkatkan Kemajuan Belajar Siswa Di Sd Negeri 1 Mendoyo Dauh Tukad Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana.

Referensi

Dokumen terkait

Gejala-gejala ini timbul dalam *3 jam pertama sesudah bayi lahir dengan gradasi yang berbeda-beda. !amun yang selalu ada ialah dispnea, sehingga dapat kita katakan baha kita

Untuk sampel plot sumur yaitu dengan menggunakan beberapa peta yang di overlaykan menjadi peta satuan lahan untuk kemudian setelah itu ditentukan daerah – daerah mana

Satu kesimpulan yang dapat ditarik ialah bahwa situasi-kondisi pertanian Indonesia pada skala nasional tidak memungkinkan bagi diberlakukannya gagasan kedaulatan

Adapun peserta yang kurang lebih berjumlah 24 orang berasal dari 12 propinsi (Sumatera Utara, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Riau, Kalimantan Timur, Papua, Jawa Tengah, DIY, Bali,

Fungsi adalah peran sebuah unsur dalam satuan sintaksis yang lebih luas (Kridalaksana, 20011: 67). Dalam sebuah kalimat tidak selalu kelima fungsi sintaktis itu

Melihat buaya yang kesakitan sebab pohon yang menindih badannya, kerbau merasa iba.. Kerbau pun hendak menolong sang

Kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris dikembangkan untuk mencapai kompetensi komunikatif yang tidak hanya menguasai keterampilam berbicara, mendengarkan, membaca, dan

Dari penelitian ini, tergambarkan bahwa latar belakang politis kental menjadi sebab-musabab terjadinya gerakan sosial ini.Struktur politik yang berbentuk keresidenan atau