• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anak Terlambat Jalan Lbm 4 Nesa-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Anak Terlambat Jalan Lbm 4 Nesa-1"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

 ANAK TERLAMBAT

 ANAK TERLAMBAT JALANJALAN

STEP 1 STEP 1 Head

Head lag lag :: Milestone

Milestone : : suatu suatu tingkat tingkat perkembangan perkembangan yang yang harus harus dicapai dicapai anak anak sesuai sesuai umurnyaumurnya  bahasa, social, motorik halus, motorik kasar, kognitif (Dewi A)

bahasa, social, motorik halus, motorik kasar, kognitif (Dewi A)

STEP 2 STEP 2

1.

1. Mengapa di usia yang ke 2tahun 6bulan belum bisa Mengapa di usia yang ke 2tahun 6bulan belum bisa berdiri dan belum bisa berjalan?berdiri dan belum bisa berjalan? (Okto)

(Okto) 2.

2. Mengapa ditemukan LK mikrosefali? Apakah ada hubungannya dengan kelainanMengapa ditemukan LK mikrosefali? Apakah ada hubungannya dengan kelainan congenital? (Ulya)

congenital? (Ulya) 3.

3. Mengapa ditemukan tonus keempat ekstremitas hipertonus dan head lag (+)? (DewiMengapa ditemukan tonus keempat ekstremitas hipertonus dan head lag (+)? (Dewi A)

A) 4.

4. Mengapa dokter mencurigai developmental delayed dengan keterlambatanMengapa dokter mencurigai developmental delayed dengan keterlambatan milestone 4 domain? (Dinar)

milestone 4 domain? (Dinar) 5.

5. Apa saja yang dimaksud 4 Apa saja yang dimaksud 4 domain perkembangan tsb? (Miranti)domain perkembangan tsb? (Miranti) 6.

6. Apakah ada hubungan usia 1tahun sakit infeksi dengan keluhan? (Rohminisa)Apakah ada hubungan usia 1tahun sakit infeksi dengan keluhan? (Rohminisa) 7.

7. Pemeriksaan apa saja yang harusnya dilakukan? Pemeriksaan apa saja yang harusnya dilakukan? (Ardanti)(Ardanti) 8.

8. Apa yang dimaksud tumbuh kembang? Dan apa saja tahapannya? (Fairus)Apa yang dimaksud tumbuh kembang? Dan apa saja tahapannya? (Fairus) 9.

9. Bagaimana cara menilai deteksi dini Bagaimana cara menilai deteksi dini gangguan perkembangan? (Miranti)gangguan perkembangan? (Miranti) 10.

10. Factor apa saja yang Factor apa saja yang mempengaruhi tumbuh kembang? (Dewi A)mempengaruhi tumbuh kembang? (Dewi A) 11.

11. Tingkat perkembangan berdasarkan usia! (Okto)Tingkat perkembangan berdasarkan usia! (Okto) 12.

12. Ciri pertumbuhan dan perkembangan! (Fairus)Ciri pertumbuhan dan perkembangan! (Fairus) 13.

13. Jenis-jenis tumbuh kembang! (Rohminisa)Jenis-jenis tumbuh kembang! (Rohminisa)

STEP 3 STEP 3

1.

1. Mengapa di usia yang ke 2tahun 6bulan belum bisa berdiri dan belum bisaMengapa di usia yang ke 2tahun 6bulan belum bisa berdiri dan belum bisa berjalan?

berjalan? Dinar Dinar : :

Harusnya 2tahun 6bulan sudah bisa naik-turun tangga, makan sendiri, Harusnya 2tahun 6bulan sudah bisa naik-turun tangga, makan sendiri, menggunakan 2 kata, menggambar garis, bermain dengan anak lain

menggunakan 2 kata, menggambar garis, bermain dengan anak lain  belum bisa belum bisa berjalan

berjalan ada gangguan motorik kasar ada gangguan motorik kasar Dewi A

(2)

Motorik : Koordinasi musculoskeletal dan saraf  Motorik : Koordinasi musculoskeletal dan saraf 

Motorik kasar? Gerakan yang melibatkan otot-otot besar

Motorik kasar? Gerakan yang melibatkan otot-otot besar seperti berjalan, berdiriseperti berjalan, berdiri Motorik halus? Koordinasi penglihatan (otot penggerak bola mata), mengancingkan Motorik halus? Koordinasi penglihatan (otot penggerak bola mata), mengancingkan baju

baju 2.

2. Mengapa ditemukan LK mikrosefali? Apakah ada hubungannya denganMengapa ditemukan LK mikrosefali? Apakah ada hubungannya dengan kelainan congenital?

kelainan congenital? Ulya :

Ulya : ukuran lingkar kepala : parameter penting dalam mendeteksi gangguanukuran lingkar kepala : parameter penting dalam mendeteksi gangguan pertumbuhan dan perkembangan

pertumbuhan dan perkembangan

Mikrosefali : kemungkinan retardasi mental dan

Mikrosefali : kemungkinan retardasi mental dan malnutrisi kronismalnutrisi kronis 3.

3. Mengapa ditemukan tonus keempat ekstremitas hipertonus dan head lag Mengapa ditemukan tonus keempat ekstremitas hipertonus dan head lag (+)?(+)? Miranti :

Miranti : kelainan UMNkelainan UMN Head lag : tonus otot Head lag : tonus otot 4.

4. Mengapa dokter mencurigai developmental delayed dengan keterlambatanMengapa dokter mencurigai developmental delayed dengan keterlambatan milestone 4 domain?

milestone 4 domain? Miranti :

Miranti :

Karena menurut milestone tidak sesuai, seharusnya usia 2tahun sudah bisa naik/ Karena menurut milestone tidak sesuai, seharusnya usia 2tahun sudah bisa naik/ turun tangga, menggambar garis, berinteraksi dengan teman-temannya turun tangga, menggambar garis, berinteraksi dengan teman-temannya  developmental delayed

developmental delayed 5.

5.  Apa saja yan Apa saja yang dimaksud 4 g dimaksud 4 domain perkembdomain perkembangan tsb?angan tsb? Dewi A:

Dewi A:

Personal/ perilaku social : untuk bersosialisasi

Personal/ perilaku social : untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungandan berinteraksi dengan lingkungan Find motor adaptive : kemampuan anak untuk mengamati sesuatu

Find motor adaptive : kemampuan anak untuk mengamati sesuatu   melakukan  melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh yang memerlukan koordinasi yang gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh yang memerlukan koordinasi yang cermat, misal kemampuan untuk menggambar dan memegang suatu benda

cermat, misal kemampuan untuk menggambar dan memegang suatu benda

Motorik kasar : aspek yang berhubungan dengan pergerakkan dan sikap tubuh Motorik kasar : aspek yang berhubungan dengan pergerakkan dan sikap tubuh contoh berjalan, berlari

contoh berjalan, berlari

Language : kemampuan untuk memberikan respon thd suara mengikuti perintah Language : kemampuan untuk memberikan respon thd suara mengikuti perintah dan berbicara spontan

dan berbicara spontan 6.

6.  Apakah ada  Apakah ada hubungan usia hubungan usia 1tahun sak1tahun sakit infeksi denit infeksi dengan keluhan?gan keluhan? Miranti :

Miranti :

Dalam factor yang mempengaruhi ada factor eksternal salah satunya ada infeksi Dalam factor yang mempengaruhi ada factor eksternal salah satunya ada infeksi  mengganggu perkembangan (TORCH, kernikterus)

mengganggu perkembangan (TORCH, kernikterus) 7.

7. Pemeriksaan Pemeriksaan apa apa saja saja yang yang harusnya harusnya dilakukan dilakukan untuk untuk menilaimenilai perkembangan?

perkembangan? Okto :

Okto :

DDST : denver development screening test DDST : denver development screening test a.

a. Auditory evoked potential : suaraAuditory evoked potential : suara  respon batang otak thd suara, dengar atau respon batang otak thd suara, dengar atau tidak

tidak b.

b. Auditory response cradle : respon perilaku thd suara (kepala menoleh)Auditory response cradle : respon perilaku thd suara (kepala menoleh) c.

(3)

Motorik : Koordinasi musculoskeletal dan saraf  Motorik : Koordinasi musculoskeletal dan saraf 

Motorik kasar? Gerakan yang melibatkan otot-otot besar

Motorik kasar? Gerakan yang melibatkan otot-otot besar seperti berjalan, berdiriseperti berjalan, berdiri Motorik halus? Koordinasi penglihatan (otot penggerak bola mata), mengancingkan Motorik halus? Koordinasi penglihatan (otot penggerak bola mata), mengancingkan baju

baju 2.

2. Mengapa ditemukan LK mikrosefali? Apakah ada hubungannya denganMengapa ditemukan LK mikrosefali? Apakah ada hubungannya dengan kelainan congenital?

kelainan congenital? Ulya :

Ulya : ukuran lingkar kepala : parameter penting dalam mendeteksi gangguanukuran lingkar kepala : parameter penting dalam mendeteksi gangguan pertumbuhan dan perkembangan

pertumbuhan dan perkembangan

Mikrosefali : kemungkinan retardasi mental dan

Mikrosefali : kemungkinan retardasi mental dan malnutrisi kronismalnutrisi kronis 3.

3. Mengapa ditemukan tonus keempat ekstremitas hipertonus dan head lag Mengapa ditemukan tonus keempat ekstremitas hipertonus dan head lag (+)?(+)? Miranti :

Miranti : kelainan UMNkelainan UMN Head lag : tonus otot Head lag : tonus otot 4.

4. Mengapa dokter mencurigai developmental delayed dengan keterlambatanMengapa dokter mencurigai developmental delayed dengan keterlambatan milestone 4 domain?

milestone 4 domain? Miranti :

Miranti :

Karena menurut milestone tidak sesuai, seharusnya usia 2tahun sudah bisa naik/ Karena menurut milestone tidak sesuai, seharusnya usia 2tahun sudah bisa naik/ turun tangga, menggambar garis, berinteraksi dengan teman-temannya turun tangga, menggambar garis, berinteraksi dengan teman-temannya  developmental delayed

developmental delayed 5.

5.  Apa saja yan Apa saja yang dimaksud 4 g dimaksud 4 domain perkembdomain perkembangan tsb?angan tsb? Dewi A:

Dewi A:

Personal/ perilaku social : untuk bersosialisasi

Personal/ perilaku social : untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungandan berinteraksi dengan lingkungan Find motor adaptive : kemampuan anak untuk mengamati sesuatu

Find motor adaptive : kemampuan anak untuk mengamati sesuatu   melakukan  melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh yang memerlukan koordinasi yang gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh yang memerlukan koordinasi yang cermat, misal kemampuan untuk menggambar dan memegang suatu benda

cermat, misal kemampuan untuk menggambar dan memegang suatu benda

Motorik kasar : aspek yang berhubungan dengan pergerakkan dan sikap tubuh Motorik kasar : aspek yang berhubungan dengan pergerakkan dan sikap tubuh contoh berjalan, berlari

contoh berjalan, berlari

Language : kemampuan untuk memberikan respon thd suara mengikuti perintah Language : kemampuan untuk memberikan respon thd suara mengikuti perintah dan berbicara spontan

dan berbicara spontan 6.

6.  Apakah ada  Apakah ada hubungan usia hubungan usia 1tahun sak1tahun sakit infeksi denit infeksi dengan keluhan?gan keluhan? Miranti :

Miranti :

Dalam factor yang mempengaruhi ada factor eksternal salah satunya ada infeksi Dalam factor yang mempengaruhi ada factor eksternal salah satunya ada infeksi  mengganggu perkembangan (TORCH, kernikterus)

mengganggu perkembangan (TORCH, kernikterus) 7.

7. Pemeriksaan Pemeriksaan apa apa saja saja yang yang harusnya harusnya dilakukan dilakukan untuk untuk menilaimenilai perkembangan?

perkembangan? Okto :

Okto :

DDST : denver development screening test DDST : denver development screening test a.

a. Auditory evoked potential : suaraAuditory evoked potential : suara  respon batang otak thd suara, dengar atau respon batang otak thd suara, dengar atau tidak

tidak b.

b. Auditory response cradle : respon perilaku thd suara (kepala menoleh)Auditory response cradle : respon perilaku thd suara (kepala menoleh) c.

(4)

Rini Rini

Skala yaumil mimi : perkembangan berdasar dari usia untuk nilai gerakan kasar, Skala yaumil mimi : perkembangan berdasar dari usia untuk nilai gerakan kasar, halus, emosi, social, perilaku, dan bicara contohnya usia 3bulan harusnya sudah ada halus, emosi, social, perilaku, dan bicara contohnya usia 3bulan harusnya sudah ada kontak mata dengan orang tua, misalnya diajak bercanda

kontak mata dengan orang tua, misalnya diajak bercanda tertawa tertawa Dinar

Dinar

Milestone ; perkembangan dan pertumbuhan anak berdasarkan umur untuk Milestone ; perkembangan dan pertumbuhan anak berdasarkan umur untuk menentukan terlambat/ tidak

menentukan terlambat/ tidak

4-6minggu : tersenyum spontan, mengeluarkan sedikit suara 4-6minggu : tersenyum spontan, mengeluarkan sedikit suara

12minggu ; mulai bisa menegakkan kepalanya, belajar tengkurap, saat dipanggil 12minggu ; mulai bisa menegakkan kepalanya, belajar tengkurap, saat dipanggil sudah bisa menoleh

sudah bisa menoleh

20minggu ; diberi benda sudah bisa meraih 20minggu ; diberi benda sudah bisa meraih

9-10bulan : bisa menunjuk sesuatu, sudah belajar untuk merangkak 9-10bulan : bisa menunjuk sesuatu, sudah belajar untuk merangkak

13bulan ; sudah belajar berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal 13bulan ; sudah belajar berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal 18bulan : bisa menyusun 2-3 kotak, dan mengucapkan 5-10 kata

18bulan : bisa menyusun 2-3 kotak, dan mengucapkan 5-10 kata

24bulan : mampu naik/ turun tangga, belajar makan sendiri, menggambar garis, 24bulan : mampu naik/ turun tangga, belajar makan sendiri, menggambar garis, bermain dengan anak lain

bermain dengan anak lain

3tahun : melompat, memanjat, dan menyusun kalimat dengan baik, melakukan 3tahun : melompat, memanjat, dan menyusun kalimat dengan baik, melakukan tugas sederhana

tugas sederhana

4tahun : menggunakan pakaian sendiri, lebih terampil menggambar, selalu ingin 4tahun : menggunakan pakaian sendiri, lebih terampil menggambar, selalu ingin tahu, banyak bertanya

tahu, banyak bertanya

5tahun : sudah bisa menari, menggambar orang lengkap, berhitung, mengenali 5tahun : sudah bisa menari, menggambar orang lengkap, berhitung, mengenali warna, rasa ingin tahu

warna, rasa ingin tahu kegiatan orang dewasa tinggi (menyapu, bersih-bersih)kegiatan orang dewasa tinggi (menyapu, bersih-bersih) 8.

8.  Apa yang dimak Apa yang dimaksud tumbuh kemsud tumbuh kembang? Dan apa bang? Dan apa saja tahapsaja tahapannya?annya? Rohminisa:

Rohminisa:

Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai maturitas/ dewasa yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan, maturitas/ dewasa yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan, tahapan-tahapannya:

tahapannya: a.

a. Pertumbuhan Pertumbuhan yang yang cepat cepat dalam dalam tahun tahun pertama pertama kemudian kemudian mengurangmengurang berangsur-angsur umur 3-4tahun

berangsur-angsur umur 3-4tahun b.

b. Pertumbuhan yang berjalan lambat dan teratur sampai masa akil balighPertumbuhan yang berjalan lambat dan teratur sampai masa akil baligh c.

c. Pertumbuhan cepat pada masa akil baligh (12-16tahun)Pertumbuhan cepat pada masa akil baligh (12-16tahun) d.

d. Pertumbuhan kecepatan yang mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktuPertumbuhan kecepatan yang mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu berhenti (kira-kira umur 18tahun)

berhenti (kira-kira umur 18tahun) 9.

9. Bagaimana cara menilai deteksi dini gangguan Bagaimana cara menilai deteksi dini gangguan perkembangan?perkembangan? Okto

Okto

DDST : denver development screening test DDST : denver development screening test a.

a. Auditory evoked potential : suaraAuditory evoked potential : suara  respon batang otak thd suara, dengar atau respon batang otak thd suara, dengar atau tidak

tidak b.

b. Auditory response cradle : respon perilaku thd suara (kepala Auditory response cradle : respon perilaku thd suara (kepala menoleh)menoleh) c.

(5)

Tahap pertama : secara periodic dilakukan pada anak yang berusia 3-6bulan, Tahap pertama : secara periodic dilakukan pada anak yang berusia 3-6bulan, 9-12bulan, 18-24 bulan, 3tahun, 4 tahun, 5tahun

12bulan, 18-24 bulan, 3tahun, 4 tahun, 5tahun

Tahap kedua ; dilakukan pada anak yang dicurigai ada hambatan perkembangan Tahap kedua ; dilakukan pada anak yang dicurigai ada hambatan perkembangan pada tahap pertama

pada tahap pertama kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostic yang lengkapkemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostic yang lengkap Rini

Rini

Skala yaumil mimi : perkembangan berdasar dari usia untuk nilai gerakan kasar, Skala yaumil mimi : perkembangan berdasar dari usia untuk nilai gerakan kasar, halus, emosi, social, perilaku, dan bicara contohnya usia 3bulan harusnya sudah ada halus, emosi, social, perilaku, dan bicara contohnya usia 3bulan harusnya sudah ada kontak mata dengan orang tua, misalnya diajak bercanda

kontak mata dengan orang tua, misalnya diajak bercanda tertawa tertawa Dinar

Dinar

Milestone ; perkembangan dan pertumbuhan anak berdasarkan umur untuk Milestone ; perkembangan dan pertumbuhan anak berdasarkan umur untuk menentukan terlambat/ tidak

menentukan terlambat/ tidak

4-6minggu : tersenyum spontan, mengeluarkan sedikit suara 4-6minggu : tersenyum spontan, mengeluarkan sedikit suara

12minggu ; mulai bisa menegakkan kepalanya, belajar tengkurap, saat dipanggil 12minggu ; mulai bisa menegakkan kepalanya, belajar tengkurap, saat dipanggil sudah bisa menoleh

sudah bisa menoleh

20minggu ; diberi benda sudah bisa meraih 20minggu ; diberi benda sudah bisa meraih

9-10bulan : bisa menunjuk sesuatu, sudah belajar untuk merangkak 9-10bulan : bisa menunjuk sesuatu, sudah belajar untuk merangkak

13bulan ; sudah belajar berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal 13bulan ; sudah belajar berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal 18bulan : bisa menyusun 2-3 kotak, dan mengucapkan 5-10 kata

18bulan : bisa menyusun 2-3 kotak, dan mengucapkan 5-10 kata

24bulan : mampu naik/ turun tangga, belajar makan sendiri, menggambar garis, 24bulan : mampu naik/ turun tangga, belajar makan sendiri, menggambar garis, bermain dengan anak lain

bermain dengan anak lain

3tahun : melompat, memanjat, dan menyusun kalimat dengan baik, melakukan 3tahun : melompat, memanjat, dan menyusun kalimat dengan baik, melakukan tugas sederhana

tugas sederhana

4tahun : menggunakan pakaian sendiri, lebih terampil menggambar, selalu ingin 4tahun : menggunakan pakaian sendiri, lebih terampil menggambar, selalu ingin tahu, banyak bertanya

tahu, banyak bertanya

5tahun : sudah bisa menari, menggambar orang lengkap, berhitung, mengenali 5tahun : sudah bisa menari, menggambar orang lengkap, berhitung, mengenali warna, rasa ingin tahu kegiatan orang dewasa tinggi (menyapu, bersih-bersih)

warna, rasa ingin tahu kegiatan orang dewasa tinggi (menyapu, bersih-bersih) 10.

10.Factor apa saja yang mempengaruhi Factor apa saja yang mempengaruhi tumbuh kembang?tumbuh kembang? Fairus :

Fairus : a.

a. Factor internal meliputi perbedaan ras, keluarga, umur, jenis kelamin, kelainanFactor internal meliputi perbedaan ras, keluarga, umur, jenis kelamin, kelainan genetic, dan kelainan kromosom

genetic, dan kelainan kromosom b.

b. Factor eksternalFactor eksternal kelainan dilihat dari factor prenatal bisa kerena gizi, toksin,kelainan dilihat dari factor prenatal bisa kerena gizi, toksin, endokrin, infeksi, kelainan imunologi, serta psikologis ibu; jika dilihat dari endokrin, infeksi, kelainan imunologi, serta psikologis ibu; jika dilihat dari persalinan bisa karena komplikasi persalinan,

persalinan bisa karena komplikasi persalinan, factor lingkunganfactor lingkungan 11.

11.Tingkat perkembangan berdasarkan usia!Tingkat perkembangan berdasarkan usia! Dinar :

Dinar :

Milestone ; perkembangan dan pertumbuhan anak berdasarkan umur untuk Milestone ; perkembangan dan pertumbuhan anak berdasarkan umur untuk menentukan terlambat/ tidak

menentukan terlambat/ tidak

4-6minggu : tersenyum spontan, mengeluarkan sedikit suara 4-6minggu : tersenyum spontan, mengeluarkan sedikit suara

12minggu ; mulai bisa menegakkan kepalanya, belajar tengkurap, saat dipanggil 12minggu ; mulai bisa menegakkan kepalanya, belajar tengkurap, saat dipanggil sudah bisa menoleh

(6)

20minggu ; diberi benda sudah bisa meraih 20minggu ; diberi benda sudah bisa meraih

9-10bulan : bisa menunjuk sesuatu, sudah belajar untuk merangkak 9-10bulan : bisa menunjuk sesuatu, sudah belajar untuk merangkak

13bulan ; sudah belajar berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal 13bulan ; sudah belajar berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal 18bulan : bisa menyusun 2-3 kotak, dan mengucapkan 5-10 kata

18bulan : bisa menyusun 2-3 kotak, dan mengucapkan 5-10 kata

24bulan : mampu naik/ turun tangga, belajar makan sendiri, menggambar garis, 24bulan : mampu naik/ turun tangga, belajar makan sendiri, menggambar garis, bermain dengan anak lain

bermain dengan anak lain

3tahun : melompat, memanjat, dan menyusun kalimat dengan baik, melakukan 3tahun : melompat, memanjat, dan menyusun kalimat dengan baik, melakukan tugas sederhana

tugas sederhana

4tahun : menggunakan pakaian sendiri, lebih terampil menggambar, selalu ingin 4tahun : menggunakan pakaian sendiri, lebih terampil menggambar, selalu ingin tahu, banyak bertanya

tahu, banyak bertanya

5tahun : sudah bisa menari, menggambar orang lengkap, berhitung, mengenali 5tahun : sudah bisa menari, menggambar orang lengkap, berhitung, mengenali warna, rasa ingin tahu kegiatan orang dewasa tinggi (menyapu, bersih-bersih)

warna, rasa ingin tahu kegiatan orang dewasa tinggi (menyapu, bersih-bersih) 12.

12.Ciri pertumbuhan dan Ciri pertumbuhan dan perkembangan!perkembangan! Miranti :

Miranti :

Pertumbuhan : tambah berat, tinggi Pertumbuhan : tambah berat, tinggi Perkembangan : perubahan fungsi organ Perkembangan : perubahan fungsi organ

Criteria perkembangan anak yang normal? Criteria perkembangan anak yang normal? Dinar

Dinar : perkembangan yang sesuai umur : perkembangan yang sesuai umur 4-6 minggu : senyum

4-6 minggu : senyum

12 minggu : menegakkan kepala 12 minggu : menegakkan kepala Rohminisa :

Rohminisa : polanya sama, kecepatan berbeda, bisa diprediksipolanya sama, kecepatan berbeda, bisa diprediksi Miranti :

Miranti : memiliki tahapan yang berurutan memiliki tahapan yang berurutan 13.

13.Jenis-jenis tumbuh kembang!Jenis-jenis tumbuh kembang! Dewi A

Dewi A

Tumbuh kembang fisis : perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme/ Tumbuh kembang fisis : perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme/ individu

individu

Intelektual : berkaitan pada kepandaian komunikasi dan kemampuan untuk Intelektual : berkaitan pada kepandaian komunikasi dan kemampuan untuk menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik contohnya berbicara, menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik contohnya berbicara, bermain, berhitung

bermain, berhitung Emosional

Emosional : bergantung : bergantung pada kemampuan pada kemampuan bayi untuk bayi untuk membentuk ikmembentuk ikatan batin,atan batin, bercinta dan berkasih saying, menangani kegelisahan akibat frustasi, mengelola bercinta dan berkasih saying, menangani kegelisahan akibat frustasi, mengelola rangsangan agresif

rangsangan agresif 14.

14.Menentukan perkembangan?Menentukan perkembangan? Fairus :

Fairus : pemeriksaan fisik, antropometripemeriksaan fisik, antropometri Miranti :

Miranti : tes IQ (intelegensi), tes proyeksi (gambar bunga, permen, balon)tes IQ (intelegensi), tes proyeksi (gambar bunga, permen, balon)  senang/ sedih/ acuh untuk sensoris

senang/ sedih/ acuh untuk sensoris Rini :

Rini :  interaksi dengan anak, bagaimana responnya, dilihat verbal, gerakan halus  interaksi dengan anak, bagaimana responnya, dilihat verbal, gerakan halus (menyodorkan mainan, bisa mengambil atau tidak?)

(menyodorkan mainan, bisa mengambil atau tidak?) 15.

(7)

Rohminisa :

Lingkungan : sosek kurang, tekanan keluarga, keluarga bisu, bahasa bilingual Emosi : ibu yang tertekan, gangguan serius pada anak

Masalah pendengaran : cacat bawaan dan bisa didapat Cacat bawaan : palatoskisis, sindrom down

Kerusakan otak : kerusakan neuromuscular dan sensori motorik, cerebral palsy, kelainan persepsi

16. Apakah diagnosanya? 17. Apa saja etiologinya?

18.Bagaimana pathogenesis adanya developmental delayed jika dilihat dari 4domain mailstone (bicara, motorik, dll)? GAMBARNYA!

19.Bagaimana penatalaksanaan yang tepat?

dria.anggraeny@yahoo.com Step 7

1. Mengapa di usia yang ke 2tahun 6bulan belum bisa berdiri dan belum bisa berjalan?

Secara garis besar faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya GPN dapat dibagi

menjadi 3 :

1. Faktor pranatal

Termasuk dalam golongan ini adalah faktor-faktor genetik yaitu defek gen/kromosom, misalnya trisomi 21 pada sindrom Down.Terdapat banyak defek kromosom yang dapat menyebabkan GPN. Penyimpangan-penyimpangan ini sudah ada sejak dini dan dalam bermacam-macam fase, yang dapat menyebabkan malformasi serebral tergantung gen/ kromosom yang bersangkutan. Kesehatan ibu selama hamil, keadaan gizi dan emosi yang baik, ikut mempengaruhi keadaan bayi sebelum lahir. Faktor pranatal lain yang dapat mempengaruhi terjadinya GPN adalah penyakit menahun pada ibu hamil seperti : tuberkulosis, hipertensi, diabetes mellitus, anemia ; termasuk pula penggunaan

(8)

narkotika, alkohol serta merokok yang berlebihan. Usaha menggugurkan kandungan sering berakibat bayi yang lahir cacat, yang selanjutnya dapat menyebabkan GPN. Infeksi virus pada ibu hamil seperti rubella, sitomegalovirus (CMV) dan toksoplasmosis dapat mengakibatkan kerusakan otak yang potensial sehingga otak berkembang secara abnormal. Anoksia dalam kandungan, terkena radiasi sinar-X dalam kehamilan, abruptio placenta, plasenta previa juga dapat mempengaruhi timbulnya GPN.

2. Faktor perinatal

Keadaan-keadaan penting yang harus diperhatikan pada masa perinatal berkaitan

dengan GPN adalah : a. Asfiksia

Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan, teratur dan adekuat pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir. Bila keadaan ini berat dapat menyebabkan kematian atau kerusakan permanen otak, sehingga bayi dapat mengalami GPN bahkan menderita cacat seumur hidup.

b. Trauma lahir

Beberapa faktor risiko terjadinya trauma lahir antara lain : primigravida, partus presipitatus, letak janin abnormal, penilaian feto-pelvik yang meragukan dan oligohidramnion. Demikian pula dengan cara dan jenis persalinan akan turut menentukan berat ringannya trauma lahir. Trauma lahir merupakan salah satu faktor potensial terjadinya GPN karena terdapat risiko terjadinya kerusakan otak terutama akibat perdarahan.

c. Hipoglikemia

Dikatakan hipoglikemia bila kadar glukosa darah <45 mg/dL (2,6 mmol/L) atau pendapat lain mengatakan bila kadar glukosa darah <20 mg% pada bayi preterm atau <30 mg% pada bayi aterm. Keadaan ini bila tidak ditanggulangi dengan segera dapat menyebabkan kerusakan otak berat bahkan kematian. d. Bayi berat lahir rendah (BBLR/berat lahir <2500 gram)

(9)

BBLR tergolong bayi risiko tinggi karena mempunyai angka morbiditas dan mortalitas tinggi. Prognosis tumbuh-kembang termasuk perkembangan neurologis pada bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) lebih jelek dibanding bayi sesuai masa kehamilan (SMK). Hal ini disebabkan pada KMK telah terjadi retardasi pertumbuhan sejak didalam kandungan, terlebih jika tidak mendapat nutrisi yang baik sejak lahir.

e. Infeksi

Bayi baru lahir terutama BBLR sangat peka terhadap infeksi termasuk potensi untuk terjadinya infeksi intrakranial. Infeksi pada bayi umumnya merupakan infeksi berat dengan mortalitas tinggi, sehingga pencegahan menjadi hal yang sangat penting. Pencegahan dititikberatkan pada cara kerja aseptik, memberi kesempatan ibu untuk menyusui seawal mungkin dan melaksanakan rawat gabung. Infeksi berat dapat memberi dampak gejala sisa neurologis yang jelas seperti : hidrosefalus, buta, tuli, cara bicara yang tidak jelas dan retardasi mental. Gejala sisa yang ringan seperti gangguan penglihatan, kesukaran belajar dan kelainan tingkah laku dapat pula terjadi.

f. Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia akan berpengaruh buruk apabila bilirubin indirek telah melalui sawar otak, sehingga terjadi ensefalopati biliaris (Kernicterus) yang dapat mengakibatkan kematian atau GPN dikemudian hari.

3. Faktor Pasca natal

Banyak faktor pasca natal yang dapat menimbulkan kerusakan otak dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya GPN, diantaranya adalah infeksi (meningitis, ensefalitis, meningoensefalitis dan infeksi pada bagian tubuh lain yang menahun), trauma kapitis, tumor otak, gangguan pembuluh darah otak, epilepsi, kelainan tulang tengkorak (misalnya kraniosinostosis), kelainan endokrin dan metabolik, keracunan otak, sosial ekonomi rendah, tidak adanya rangsangan mental serta malnutrisi.

Pada penelitian neuropatologis, didapatkan otak anak dengan malnutrisi lebih kecil daripada otak normal seumurnya, jumlah sel neuron berkurang dan

(10)

jumlah lemak otak juga berkurang. Namun umur yang paling rentan terhadap terjadinya GPN belum diketahui pasti.

SUMBER : Jurnal GANGGUAN PERKEMBANGAN NEUROLOGIS PADA BAYI DENGAN RIWAYAT HIPERBILIRUBINEMIA NEURODEVELOPMENTAL DISORDER AMONG BABIES WITH  HISTORY OF HYPERBILIRUBINEMIA,Tesis, Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 dan memperoleh keahlian dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak , oleh Baginda P Hutahaean , PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU BIOMEDIK DAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILMU KESEHATAN ANAK UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG, 2007

2. Mengapa ditemukan LK mikrosefali? Apakah ada hubungannya dengan kelainan congenital?

LINGKAR KEPALA MIKROCEPALI

1. Mikrosefali primer jinak berkaitan dengan faktor genetik. Mikrosefali genetik ini termasuk mikrosefali familial dan mikrosefali akibat aberasi khromosom. Mikrosefali akibat penutupan sutura prematur (kraniosinostosis). Jenis mikrosefali ini berakibat bentuk kepala abnormal, namun pada kebanyakan kasus tak ada anomali serebral yang jelas.

 2. Mikrosefali sekunder terhadap atrofi serebral. Mikrosefali sekunder dapat disebabkan oleh infeksi intrauterin seperti penyakit inklusi sitomegalik, rubella, sifilis, toksoplasmosis, dan herpes simpleks; radiasi, hipotensi sistemik maternal, insufisiensi plasental; anoksia; penyakit sistemik maternal seperti diabetes mellitus, penyakit renal kronis, fenilketonuria; dan kelainan perinatal serta pascanatal seperti asfiksia, infeksi, trauma, kelainan jantung kronik, serta kelainan paru-paru dan ginjal. Jenis mikrosefali ini berhubungan dengan retardasi mental dalam berbagai tingkat (Saanin, 2007).

PATOFISIOLOGI

Perkembangan susunan saraf dimulai dengan terbentuknya neural tube yaitu induksi daerah dorsal yang terjadi pada minggu ke 3 masa gestasi. Setiap

(11)

gangguan pada masa ini mengakibatkan kelainan congenital seperti kranioskisis,totalis,dsb. Fase selanjutnya terjadi proliferasi neuron yang terjadi pada masa gestasi. Gangguan pada masa ini dapat menyebabkan mikrosefali. 1. Sifilis : Melalui kontak langsung dengan lesi. Disebabkan bakteri Treponema

malibu melalui selaput lendir yang utuh/kulit dengan lesi kemudian masuk ke peredaran darah dan semua organ dalam tubuh (salah satunya otak) ke janin.  2. Rubella: Rubella menginfeksi embrio pd 3 bulan pertama kehamilan.

Menyebabkan malformasi mata,telinga bagian dalam,jantung dan gigi.

3. Herpes: Bayi lahir lewat vagina (ibu terkena herpes) sehingga bayi jadi terinfeksi. 4. Sitomegalovirus: Sitomegalovirus merupakan organisme yang ada di mana-mana

serta pada hakekatnya menginfeksi sebagian besar manusia, bukti adanya infeksi janin ditemukan di antara 0,5 –2 % dari semua neonatus. Sesudah terjadinya infeksi primer yang biasanya asimtomatik, 10 % infeksi pada janin menimbulkan simtomatik saat kelahiran dan 5-25 % meninggalkan sekuele. Pada beberapa negara infeksi CMV 1 % didapatkan infeksi in utro dan 10-15 % pada masa prenatal(5) Virus tersebut menjadi laten dan terdapat reaktivasi periodik dengan pelepasan virus meskipun ada antibodi di dalam serum. Antibodi humoral diproduksi, namun imunitas yang diperantarai oleh sel tampaknya merupakan mekanisme primer untuk terjadinya kesembuhan, dan keadaan kekebalan yang terganggu baik terjadi secara alami maupun akibat pemakaian obat-obatan akan meningkatkan kecenderungan timbulnya infeksi sitomegalovirus yang serius. Diperkirakan bahwa berkurangnya surveilans imun yang diperantarai oleh sel, menyebabkan janin-bayi tersebut berada dalam risiko yang tinggi untuk terjadinya sekuele pada infeksi ini.

5. Down Syndrome 6. Trisomi 13

7. Trisomi 18

8. Rubeinstein-Taybi Syndrome: Ketiadaan gen yang menyebabkan ketidaknormalan pada protein pengikat CREB.

(12)

Pembagian tetraparese berdasarkan kerusakan topisnya: a. Tetrapares spastic

Tetraparese spastik terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron (UMN), sehingga menyebabkan peningkatan tonus otot atau hipertoni.

b. Tetraparese flaksid

Tetraparese flaksid terjadi karena kerusakan yang mengenai lower motor neuron (LMN), sehingga menyebabkan penurunan tonus atot atau hipotoni.

Patofisiologi Tetraparese

Tetraparese dapat disebabkan karena kerusakan Upper Motor Neuron(UMN) atau kerusakan Lower Motor Neuron (LMN). Kelumpuhan/ kelemahanyang terjadi pada kerusakan Upper Motor Neuron (UMN) disebabkan karena adanya lesi di medula spinalis. Kerusakannya bisa dalam bentuk jaringan scar,atau kerusakan karena tekanan dari vertebra atau diskus intervetebralis. Hal ini berbeda dengan lesi pada LMN yang berpengaruh pada serabut saraf yang berjalan dari horn anterior medula spinalis sampai ke otot.

Pada columna vertebralis terdapat nervus spinalis, yaitu nervus

servikal,thorakal, lumbal, dan sakral. Kelumpuhan berpengaruh pada nervus spinalis dari servikal dan lumbosakral dapat menyebabkan kelemahan/kelumpuhan pada keempat anggota gerak. Wilayah ini penting, jika terjadi kerusakan pada daerahini maka akan berpengaruh pada otot, organ, dan sensorik yang dipersarafinya.

Ada dua tipe lesi, yaitu lesi komplit dan inkomplit. Lesi komplit dapatmenyebabkan kehilangan kontrol otot dan sensorik secara total dari

bagiandibawah lesi, sedangkan lesi inkomplit mungkin hanya terjadi kelumpuhan ototringan (parese) dan atau mungkin kerusakan sensorik. Lesi pada UMN dapat menyebabkan paresespastic sedangkan lesi pada LMN menyebabkan parese flacsid

(13)

4. Mengapa dokter mencurigai developmental delayed dengan keterlambatan milestone 4 domain?

5.  Apa saja yang dimaksud 4 domain perkembangan tsb?

Milestone perkembangan : tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu

 Motorik kasar

 Lahir-3bulan

- Belajar mengangkat kepala

- Kepala bergerakdari kiri ke kanan mengikuti anda  Usia 3– 4 bulan

- Menegakkan kepala 90 derajat dan mengangkat dada

dengan bertopang dada

(14)

 Usia 6 – 9 bulan

- Duduk tanpa dibantu

- Dapat tengkurap dan berbalik sendiri

- Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang  Usia 9– 12 bulan

- Merangkak

- Berdiri sendiri tanpa dibantu - Dapat berjalan dengan dituntun  Usia 12– 13 bulan

- Berjalan tanpa dibantu  Usia 13– 18 bulan

- Berjalan mengekplorasi rumah dan sekelilingnya  Usia 18 – 24 bulan

- Naik turun tangga  Usia 2– 3 tahun

- Belajar meloncat, memanjat, melompat, dengan satu kaki - Mengayuh sepeda roda tiga

 Usia 3– 4 tahun

- Berjalan pada jari kaki  Usia 4– 5 tahun

- Melompat dan menari  Motorik halus

 Lahir-3bulan

- Mengikuti obyek dengan matanya - Menahan barang yang dipegangnya  Usia 3– 6 bulan

- menyentuhkan tangan satu ke tangan lainnya

- belajar meraih benda dalam dan di luar jangkauannya - menaruh benda di mulut

(15)

- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang

lainnya

- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk - Bergembira dengan melempar benda - benda

 Usia 9– 12 bulan

- Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda ke

mulut

 Usia 12– 18 bulan

- Menyusun 2-3 balok/kubus  Usia 18 – 24 bulan

- Menyusun 6 kubus

- Menunuk mata dan hidung - Belajar makan sendiri

- Menggar garis di kertas atau pasir sepanjang 2,5 cm  Usia 2– 3 tahun

- Menggambar lingkaran

- Membuat jembatan dengan 3 balok  Usia 3– 4 tahun

- Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri - Menggambar orang hanya kepala dan badan

 Usia 4– 5 tahun

- Menggambar orang terdiri dari kepala, badan dan lengan - Mampu menggambar segiempat dan segitiga

 Bahasa/kognitif  Lahir-3bulan

- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

(cooing)  Usia 3 – 6 bulan

- Tertawa dan menjerit gembira bila diajak main  Usia 6– 9 bulan

(16)

- Mengeluarkan kata-kata yang tak berarti (bubbling ), da

– da, ta - ta  Usia 9– 12 bulan

- Menirukan suara

- Dapat mengulang bunyi yang didengarnya - Belajar menyatakan satu atau dua kata  Usia 12– 18 bulan

- Mengatakan 5– 10 kata  Usia 18– 24 bulan

- Menyusun 2 kata membentuk kalimat - Menguasai sekitar 50– 200 kata

 Usia 2– 3 tahun

- Mampu menyusun kalimat lengkap

- Menggunakan kata saya, bertanya, mengerti

kata-kata yang ditujukan kepadanya  Usia 3– 4 tahun

- Mampu bicara dengan baik

- Mampu menyebut namanya, jenis kelamin, dan umur - Bertanya tanya

 Usia 4– 5 tahun

- Pandai bicara– jarinya

- Mampu menyebut hari– hari dalam seminggu - Berminat pada kata baru dan artinya

- Mampu menghitung jari

- Memprotes bila dilarang apa yang diinginkan - Mendengan dan mengulang hal penting dan cerita

 Sosial

 Usia 3– 4 bulan

- Mampu menatap mata anda

(17)

- Tertawa dan menjerit gembira bila diajak main  Usia 6– 9 bulan

- Mulai berpartisipasi dalam tepuk tangan dan petak

umpet

 Usia 9– 12 bulan

- Berpartisipasi dalam permainan  Usia 18– 24 bulan

- Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain

main dengan mereka  Usia 2 – 3 tahun

- Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya

lingkungan lain diluar keluarganya  Usia 4 – 5 tahun

- Bermain bersama anak lain, dan dapat mengikuti aturan

permainan

 Emosi

 Lahir-3bulan

- Bereaksi terhadap suara/bunyi  Usia 3– 6 bulan

- Tersenyum melihat gambar/mainan lucu atau binatang

peliharaan

- Tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain  Usia 6– 9 bulan

- Mengenal anggota keluarga dan takut terhadap orang

asing

 Usia 9– 12 bulan

- Memperlihatkan minat yang besar terhadap sekitarnya  Usia 12– 18 bulan

- Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing  Usia 18 – 24 bulan

(18)

- Menaruh minta pada apa yang dikerjakan orang dewasa  Usia 3– 4 tahun

- Menunjukan rasa sayang kepada saudaranya

SUMBER : Tumbuh Kembang Anak, oleh dr. Nur Faizah MILESTONE PERKEMBANGAN

4 bulan

8 bulan

(19)

18 bulan

(20)

6.  Apakah ada hubungan usia 1tahun sakit infeksi dengan keluhan? Perkembangan janin secara normal

8 minggu pertama

Setelah terjadi pembuahan antara ovum dan sperma maka terbentuklah zigot. Lalu sel zigot tersebut membelah menjadi 32 sel (biasanya dikenal dengan blastosit) dan terjadi penanaman (implantasi) sel-sel tersebut pada dinding uterus. Lalu akan terbentuk plasenta yang bersifat elementer yang akan memberikan nutrisi bagi embrio. Delapan minggu setelah implantasi dinamakan periode embrionik. Pada masa ini, organ, system, dan jaringan akan dibentuk, berdiferensiasi, dan diletakan pada tempatnya.

 Jika terjadi kesalahan selama 8 minnggu pertama, dapat terjadi kelainan  struktur atau system. Sekitar hari ke-14, embrio memiliki panjang sekitar 2

mm. pada hari ke 17-20 masa gestasi, terbentuklah neural plate yang akan berkembang menjadi system syaraf dari individu.

(21)

7. Pemeriksaan apa saja yang harusnya dilakukan untuk menilai perkembangan?

Cara mendeteksi dini

Ketika mengamati balita memasuki ruang pemeriksaan bersama orang tuanya, sebenarnya kita sudah mulai ‘mendeteksi’ tumbuh kembangnya. Dengan memperhatikan penampilan wajah, bentuk kepala, tinggi badan, proporsi tubuh, pandangan matanya, suara, cara bicara, berjalan, perilaku, aktivitas dan interaksi dengan lingkungannya bisa didapatkan beberapa informasi penting berkaitan dengan tumbuh kembangnya. Tetapi deteksi dini gangguan tumbuh kembang balita sebaiknya dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisis dan skrining perkembangan yang sistematis agar lebih obyektif.

 ANAMNESIS

Keluhan utama dari orangtua berupa kekhawatiran terhadap tumbuh kembang anak dapat mengarah kepada kecurigaan adanya gangguan tumbuh kembang, misalnya anaknya lebih pendek dari teman sebayanya, kepala kelihatan besar, umur 6 bulan belum bisa tengkurap, umur 8 bulan belum bisa

duduk, umur 15 bulan belum bisa berdiri, 2 tahun belum bisa bicara dan lain lain. Namun orang tua tidak selalu benar, karena 20-25% orang tua tidak mengetahui bahwa anaknya terganggu perkembangannya, dan banyak orang tua yang khawatir pada perkembangan anaknya padahal tidak terganggu. Oleh karena itu kita harus melakukan pemeriksaan fisis dan skrining perkembangan untuk membuktikan apakah kecurigaan orang tua itu benar. Faktor risiko pada balita (intrinsik, genetikheredokonstitusional)

Faktor risiko yang harus ditanyakan antara lain retardasi pertumbuhan intra uterin, berat lahir rendah, prematuritas, infeksi intra uterin, gawat janin, asfiksia, perdarahan intrakranial, kejang neonatal, hiperbilirubinemia, hipoglikemia, infeksi, kelainan kongenital, temperamen, dan lain-lain.

(22)

Faktor risiko pada ibu antara lain umur, tinggi badan, pendidikan, kesehatan ibu selama hamil dan persalinan (kadar Hb, status gizi, penyakit, pengobatan), jumlah anak dan jarak kehamilan, pengetahuan, sikap dan ketrampilan ibu dalam mencukupi kebutuhan biopsikososial (‘asuh’, ‘asih’, ‘asah’) untuk tumbuh

kembang balitanya, penyakit keturunan, penyakit menular, riwayat pernikahan (terpaksa, tidak direstui, single parent, perceraian dan lain-lain), merokok,

alkoholism, narkoba, pekerjaan/penghasilan, dan lain-lain. Faktor risiko di lingkungan mini

• Ayah: umur, tinggi badan, pendidikan, pekerjaan/ penghasilan, pengetahuan, sikap dan ketrampilan ayah dalam mencukupi kebutuhan bio-psikososial

(‘asuh’, ‘asih’, ‘asah’) untuk tumbuh kembang balitanya, penyakit, riwayat pernikahan (terpaksa, tidak direstui, perceraian dan lain-lain), komitmen perencanaan kehamilan, hubungan ayah-ibu dan anak dan lain-lain.

• Saudara kandung/tiri yang tinggal serumah: jumlah, jarak umur, kesehatan (status gizi, imunisasi, kelainan bawaan, gangguan tumbuh kembang, penyimpangan perilaku), pendidikan, hubungan dengan ayah-ibu dan lain-lain.

• Anggota keluarga lain serumah (nenek, kakek, paman, bibi, pengasuh anak, pembantu): pengetahuan, sikap dan ketrampilan mencukupi kebutuhan tumbuh kembang balita. Sarana bermain, mainan (kubus, puzzle, kertas, pensil, boneka, bola dan lain-lain). Contoh nilai-nilai, aturan-aturan, penghargaan, hukuman dan lain-lain.

• Sanitasi: cahaya, aliran udara, kebersihan lantai, kamar tidur, ruang bermain, sumber air, kakus, septic tank, selokan, pembuangan sampah dan lain-lain.

Faktor risiko di lingkungan meso

Tetangga (tingkat ekonomi, sikap dan perilaku tetangga), teman bermain, sarana bermain, polusi, pelayanan kesehatan (kualitas pelayanan Posyandu),

(23)

pendidikan (pendidikan usia dini, program bina keluarga dan balita dan lain-lain), sanitasi lingkungan, adat-budaya dan lain-lain dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan bio-psikososial untuk tumbuh kembang balita.

Faktor risiko di lingkungan makro

Program-program untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan keluarga dalam mencukupi kebutuhan biopsikososial untuk tumbuh kembang anaknya belum menjangkau semua keluarga (terutama keluarga berpenghasilan

rendah), walaupun secara konseptual pemerintah, organisasi profesi, perguruan tinggi (iptek), LSM, WHO, Unicef dan lain-lain sejak lama peduli pada

masalah ini. Demikian juga upaya deteksi dini belum mendapat prioritas penting di dalam program rutin dan belum didukung sarana intervensi, serta belum mampu menjangkau semua balita berisiko tinggi.

PEMERIKSAAN FISIK UMUM Tinggi badan

Tinggi badan dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan, yaitu dengan mengukur panjang (tinggi) badan secara periodik, kemudian dihubungkan menjadi sebuah garis pada kurva pertumbuhan tertentu.

Penyebab gangguan pertumbuhan tinggi badan

Gangguan pertumbuhan dapat diakibatkan oleh penyebab primer dan sekunder. Penyebab primer antara lain kelainan pertumbuhan tulang (osteokondroplasia, osteogenesis imperfekta), kelainan kromosom (sindrom Turner, Down, dan lain-lain), kelainan metabolik (mukopolisakaridosis, mukolipidosis), dan faktor keturunan (genetik, familial). Gangguan pertumbuhan akibat penyebab primer

umumnya sulit diperbaiki. Penyebab sekunder antara lain retardasi pertumbuhan intra uterin, malnutrisi kronik, penyakit-penyakit kronik (infeksi, kelainan jantung, paru, saluran cerna, hati, ginjal, darah dan lain-lain), kelainan endokrin (defisiensi GH, IGF-1, hipotiroidisme, kelebihan glukokortikoid,

(24)

diabetes melitus, diabetes insipidus, rickets hipopostamemia) dan kelainan psikososial (sindrom deprivasi emosional). Ada perawakan pendek pada anak yang akhirnya pada masa dewasa dapat mencapai tinggi normal (dalam rentang midparental height), disebut lambat tumbuh konstistusional akibat keterlambatan maturasi (usia) tulang lebih dari 2 tahun.

Gangguan pertumbuhan dapat berupa perawakan jangkung, antara lain disebabkan oleh kelainan endokrin (pituitary gigantism, sexual precocity, tirotoksikosis, sindrom Beckwith-Wiedeman), kelainan kromosom, dan variasi normal (genetik, konstitusional).

Berat badan

Berat badan dapat membantu mendeteksi gangguan pertumbuhan, yaitu dengan menimbang berat badan secara periodik, kemudian dihubungkan menjadi

sebuah garis pada kurva berat badan yang dipublikasi oleh United Stated National Center for Health Statitistic (NCHS) pada tahun 1979.

Umumnya balita normal berat badannya selalu di atas persentil 5 kurva NCHS, namun bisa naik atau turun memotong 1-2 kurva persentil berat badan. Jika kurva berat badan anak mendatar atau menurun hingga memotong lebih dari 2 kurva persentil, disebut failure to thrive (gagal tumbuh), bisa

disebabkan oleh faktor medik (organik, penyakit) atau non medik (psikososial). Berat badan berkaitan erat dengan masalah nutrisi (termasuk cairan,

dehidrasi, retensi cairan). Obesitas dapat dijumpai dengan retardasi mental (sindroma Prader-Willi dan Beckwith-Wiedeman).

Kepala

Perhatikan ukuran, bentuk dan simetri kepala. Mikrosefali (lingkar kepala lebih kecil dari persentil 3) mempunyai korelasi kuat dengan gangguan perkembangan kognitif, sedangkan mikrosefali progresif berkaitan dengan degenerasi SSP.

(25)

Makrosefali (lingkar kepala lebih besar dari persentil 97) dapat disebabkan oleh hidrosefalus, neurofibromatosis dan lain-lain. Bentuk kepala

yang ‘aneh’ sering berkaitan dengan sindrom dengan gangguan tumbuh kembang. Ubun-ubun besar biasanya menutup sebelum 18 bulan

(selambat-lambatnya 29 bulan). Keterlambatan menutup dapat disebabkan oleh hipotiroidi dan peninggian tekanan intrakranial (hidresefalus, perdarahan subdural atau pseudotumor serebri).

Kelainan bagian dan organ tubuh lainnya

Kelainan yang dijumpai pada bagian-bagian tubuh dan atau organ tubuh (terutama kelainan mayor) harus diwaspadai kemungkinannya disertai sindrom yang berkaitan dengan gangguan tumbuh kembang anak.

Pemeriksaan neurologis dasar

Pemeriksaan beberapa fungsi syaraf kranial, sistem motorik (kekuatan otot, tonus otot, refleks-refleks), sistem sensorik, cara berjalan dan lain-lain dapat mendeteksi adanya gangguan tumbuh kembang anak.

Skrining Perkembangan

Menurut batasan WHO, skrining adalah prosedur yang relatif cepat, sederhana dan murah untuk populasi yang asimtomatik tetapi mempunyai risiko tinggi atau dicurigai mempunyai masalah.

Skrining perkembangan DENVER II

Skrining perkembangan yang banyak digunakan oleh profesi kesehatan adalah Denver II, antara lain karena mempunyai rentang usia yang cukup lebar (mulai bayi baru lahir sampai umur 6 tahun), mencakup semua aspek perkembangan dengan realiability cukup tinggi.

Walaupun secara eksplisit metode ini untuk mendeteksi 4 aspek perkembangan, tetapi di dalamnya sebenarnya terdapat aspek-aspek lain sebagai berikut:

• Gerak kasar

• Gerak halus (di dalamnya terdapat aspek koordinasi mata dan tangan, manipulasi benda-benda kecil, pemecahan masalah ),

(26)

• Berbahasa (di dalamnya terdapat juga aspek pendengaran, penglihatan dan pemahaman, komunikasi verbal),

• Personal sosial (di dalamnya terdapat juga aspek penglihatan, pendengaran, komunikasi, gerak halus dan kemandirian).

Uji Denver membutuhkan waktu cukup lama sekitar 30-45 menit. Kesimpulan hasil skrining Denver II hanya menyatakan bahwa balita tersebut: normal

atau dicurigai ada gangguan tumbuh kembang pada aspek tertentu. Normal, jika ia dapat melakukan semua kemampuan (atau berdasarkan laporan

orangtuanya) pada semua persentil yang masuk dalam garis umurnya. Walaupun ada 1 ketidakmampuan atau menolak melakukan pada persentil 75-90 masih dianggap normal. Dicurigai ada gangguan tumbuh kembang jika ada 1 atau lebih ketidakmampuan pada persentil > 90, atau 2 (atau lebih) ketidakmampuan/ menolak pada persentil 75-90 yang masuk garis

umurnya. Selain itu di dalam Denver II ada bagian terpisah untuk menilai perilaku anak secara sekilas. Tetapi Denver II tidak mampu mendeteksi gangguan emosional, atau gangguan-gangguan ringan. Tidak ada metoda skrining yang sempurna.

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

Kuesioner ini diterjemahkan dan dimodifikasi dari Denver Prescreening Developmental Questionnaire (PDQ) oleh tim Depkes RI yang terdiri dari beberapa dokter spesialis anak, psikiater anak, neurolog, THT, mata dan lain-lain pada tahun 1986. Kuesioner ini untuk skrining pendahuluan bayi umur 3 bulan

sampai anak umur 6 tahun yang dilakukan oleh orangtua. Setiap umur tertentu ada 10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan anak, yang harus diisi (atau dijawab) oleh orangtua dengan ya atau tidak, sehingga hanya membutuhkan waktu 10-15 menit (lihat lampiran). Jika jawaban ya sebanyak 6

atau kurang maka anak dicurigai ada gangguan perkembangan dan perlu dirujuk, atau dilakukan skrining dengan Denver II. Jika jawaban ya sebanyak

(27)

7-8, perlu diperiksa ulang 1 minggu kemudian. Jika jawaban ya 9-10, anak dianggap tidak ada gangguan, tetapi pada umur berikutnya sebaiknya dilakukan

KPSP lagi.

Buku Pedoman Pembinaan Perkembangan Anak di Keluarga

Buku ini disusun oleh tim dari Fakultas Kedokteran UI (terdiri dari dokter spesialis anak, psikiater anak, neurologi, mata, THT), Fakultas Psikologi UI, Depkes dan UNICEF pada tahun 1987-1988, untuk digunakan oleh keluarga dan kader kesehatan dalam memantau perkembangan anak umur 0 - 6 tahun. Di dalam buku ini pada setiap rentang umur tertentu dipilih 4 milestone perkembangan untuk umur tersebut (masing-masing mewakili aspek gerak kasar,

gerak halus, bicara-bahasa kecerdasan, kemampuan bergaul dan mandiri dari skala perkembangan Denver) yang mudah dikenali atau dilakukan oleh orangtua atau kader karena dilengkapi dengan gambar-gambar yang mudah dimengerti.

Kuesioner Skrining Perilaku Anak Prasekolah (KSPAP)

Kuesioner ini diterjemahkan dan dimodifikasi dari Home Screening Questionnaire (Frankenburg, 1986) oleh tim Departemen Kesehatan RI yang terdiri dari beberapa dokter spesialis anak, psikiater anak, neurolog, THT, mata dan lain-lain pada tahun 1986. Kuesioner terdapat di dalam ‘buku hijau’

berjudul Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita Depkes RI 1994, tetapi tampaknya jarang dimanfaatkan. Kuesionir ini berisi 30 perilaku anak (lihat

lampiran) yang ditanyakan kepada orangtua (oleh kader kesehatan, guru atau diisi sendiri oleh orangtua) untuk mendeteksi dini kelainan perilaku anak prasekolah (3-6 tahun). Orangtua dapat menjawab: tidak pernah (nilai 0), kadang-kadang (nilai 1), atau sering (nilai 2), sesuai dengan perilaku anaknya sehari-hari. Jika jumlah nilai seluruhnya lebih dari 11, maka anak perlu dirujuk. Jika kurang dari 11 tidak perlu dirujuk.

(28)

Pediatric Symptom Checklist (PSC)

Kuesioner ini dipublikasikan oleh Jelllinek dkk (1988) untuk skrining perilaku anak umur 4-16 tahun berupa 35 perilaku anak yang harus dinilai oleh orangtua (lihat lampiran). Orangtua dapat menjawab tidak pernah (nilai 0), kadang-kadang (nilai 1), atau sering (nilai 2), sesuai dengan perilaku anaknya seharihari. Jika jumlah nilai seluruhnya lebih dari 28, maka anak perlu dirujuk. Jika kurang dari 28 tidak perlu dirujuk.

Checklist for Autism in Toddlers (CHAT)

American Academic of Pediatrics (AAP) sejak 2001 merekomendasikan CHAT sebagai salah satu alat skrining untuk deteksi dini gangguan spektrum autistik (autistic spectrum disorder) anak umur 18 bulan sampai 3 tahun, di samping PDDST (pervasive developmental disorder screening test) yang diisi oleh orangtua. CHAT dikembangkan di Inggris dan telah dipublikasikan oleh Cohen dkk,. sejak tahun 1992 serta telah digunakan untuk skrining lebih dari 16.000 balita. Walaupun sensitivitasnya kurang, AAP menganjurkan dokter menggunakan salah satu alat skrining tersebut. Bila dicurigai ada risiko autis atau gangguan perkembangan lain maka dapat dirujuk untuk penilaian komprehensif dan diagnostik.

Pemeriksaan Lanjutan

Pemeriksaan lanjutan untuk menentukan diagnosis dan etiologinya tergantung kepada jenis gangguan tumbuh kembangnya, misalnya pemeriksaan neurologis (klinis, EEG, BERA dan lain-lain), radiologis, mata, THT, psikiatris, psikologis, genetis (kromosom), endokrin dan lain-lain.

Intervensi

Intervensi selanjutnya tergantung jenis gangguan tumbuh kembang dan faktor penyebabnya. Semakin kompleks gangguan tumbuh kembangnya dan etiologinya maka membutuhkan suatu tim yang lebih lengkap dan terkoordinir, antara lain dapat melibatkan spesialis anak, THT, mata, psikiter, rehabilitasi medik, ortopedi, psikolog, terapis wicara, fisioterapis, pendidik dan lain-lain.

(29)

SUMBER : Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita, oleh Soedjatmiko, Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001: 175 - 188

8.  Apa yang dimaksud tumbuh kembang? Dan apa saja tahapannya?

Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai maturitas/ dewasa yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan, tahapan-tahapannya:

e. Pertumbuhan yang cepat dalam tahun pertama kemudian mengurang berangsur-angsur umur 3-4tahun

f. Pertumbuhan yang berjalan lambat dan teratur sampai masa akil baligh g. Pertumbuhan cepat pada masa akil baligh (12-16tahun)

h. Pertumbuhan kecepatan yang mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu berhenti (kira-kira umur 18tahun)

Deteksi Dini

 Pertumbuhan

(30)

 TB

 Lingkar kepala,lingkar lengan, lipat kulit  Penglihatan

 pendengaran

 Perkembangan

Milestone perkembangan : tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu

 Motorik kasar

 Lahir-3bulan

- Belajar mengangkat kepala

- Kepala bergerakdari kiri ke kanan mengikuti anda  Usia 3– 4 bulan

- Menegakkan kepala 90 derajat dan mengangkat dada

dengan bertopang dada

- Menoleh ke arah suara  Usia 6– 9 bulan

- Duduk tanpa dibantu

- Dapat tengkurap dan berbalik sendiri

- Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang  Usia 9 – 12 bulan

- Merangkak

- Berdiri sendiri tanpa dibantu - Dapat berjalan dengan dituntun  Usia 12– 13 bulan

- Berjalan tanpa dibantu  Usia 13 – 18 bulan

- Berjalan mengekplorasi rumah dan sekelilingnya  Usia 18– 24 bulan

- Naik turun tangga  Usia 2– 3 tahun

(31)

- Belajar meloncat, memanjat, melompat, dengan satu kaki - Mengayuh sepeda roda tiga

 Usia 3– 4 tahun

- Berjalan pada jari kaki  Usia 4– 5 tahun

- Melompat dan menari  Motorik halus

 Lahir-3bulan

- Mengikuti obyek dengan matanya - Menahan barang yang dipegangnya  Usia 3– 6 bulan

- menyentuhkan tangan satu ke tangan lainnya

- belajar meraih benda dalam dan di luar jangkauannya - menaruh benda di mulut

 Usia 6– 9 bulan

- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang

lainnya

- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk - Bergembira dengan melempar benda - benda

 Usia 9– 12 bulan

- Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda ke

mulut

 Usia 12– 18 bulan

- Menyusun 2-3 balok/kubus  Usia 18 – 24 bulan

- Menyusun 6 kubus

- Menunuk mata dan hidung - Belajar makan sendiri

- Menggar garis di kertas atau pasir sepanjang 2,5 cm  Usia 2– 3 tahun

(32)

- Membuat jembatan dengan 3 balok  Usia 3– 4 tahun

- Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri - Menggambar orang hanya kepala dan badan

 Usia 4– 5 tahun

- Menggambar orang terdiri dari kepala, badan dan lengan - Mampu menggambar segiempat dan segitiga

 Bahasa/kognitif  Lahir-3bulan

- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

(cooing)  Usia 3– 6 bulan

- Tertawa dan menjerit gembira bila diajak main  Usia 6– 9 bulan

- Mengeluarkan kata-kata yang tak berarti (bubbling ), da

– da, ta - ta  Usia 9– 12 bulan

- Menirukan suara

- Dapat mengulang bunyi yang didengarnya - Belajar menyatakan satu atau dua kata  Usia 12– 18 bulan

- Mengatakan 5– 10 kata  Usia 18– 24 bulan

- Menyusun 2 kata membentuk kalimat - Menguasai sekitar 50 – 200 kata

 Usia 2– 3 tahun

- Mampu menyusun kalimat lengkap

- Menggunakan kata saya, bertanya, mengerti

kata-kata yang ditujukan kepadanya  Usia 3– 4 tahun

(33)

- Mampu menyebut namanya, jenis kelamin, dan umur - Bertanya tanya

 Usia 4– 5 tahun

- Pandai bicara– jarinya

- Mampu menyebut hari– hari dalam seminggu - Berminat pada kata baru dan artinya

- Mampu menghitung jari

- Memprotes bila dilarang apa yang diinginkan - Mendengan dan mengulang hal penting dan cerita

 Sosial

 Usia 3– 4 bulan

- Mampu menatap mata anda

- Tersenyum bila diajak bicara/ senyum

- Tertawa dan menjerit gembira bila diajak main  Usia 6– 9 bulan

- Mulai berpartisipasi dalam tepuk tangan dan petak

umpet

 Usia 9– 12 bulan

- Berpartisipasi dalam permainan  Usia 18– 24 bulan

- Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain

main dengan mereka  Usia 2– 3 tahun

- Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya

lingkungan lain diluar keluarganya  Usia 4– 5 tahun

- Bermain bersama anak lain, dan dapat mengikuti aturan

permainan

(34)

 Lahir-3bulan

- Bereaksi terhadap suara/bunyi  Usia 3– 6 bulan

- Tersenyum melihat gambar/mainan lucu atau binatang

peliharaan

- Tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain  Usia 6– 9 bulan

- Mengenal anggota keluarga dan takut terhadap orang

asing

 Usia 9 – 12 bulan

- Memperlihatkan minat yang besar terhadap sekitarnya  Usia 12– 18 bulan

- Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing  Usia 18– 24 bulan

- Menaruh minta pada apa yang dikerjakan orang dewasa  Usia 3 – 4 tahun

- Menunjukan rasa sayang kepada saudaranya

(35)

SUMBER : Jurnal GANGGUAN PERKEMBANGAN NEUROLOGIS PADA BAYI DENGAN RIWAYAT HIPERBILIRUBINEMIA NEURODEVELOPMENTAL DISORDER AMONG BABIES WITH  HISTORY OF HYPERBILIRUBINEMIA,Tesis, Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 dan memperoleh keahlian dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak , oleh Baginda P

(36)

Hutahaean , PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU BIOMEDIK DAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILMU KESEHATAN ANAK UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG, 2007

(37)
(38)

9. Bagaimana cara menilai deteksi dini gangguan perkembangan? 10.Factor apa saja yang mempengaruhi tumbuh kembang?

2. Faktor heredokonstitusionil a. Jenis kelamin

Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain2nya sehingga memerlukan ukuran2 normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesenasi pd umur 10 th, sedangkan pd pria mulai pada umur 12 th.

b. Ras atau bangsa

Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras ini mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.

c. Keluarga

Dalam 1 keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.

(39)

d. Umur

Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pd masa fetus, bayi dan masa adolesensi.

3. Faktor lingkungan (prenatal dan pascanatal) 2.1 Faktor prenatal

a. Gizi (defisiensi vitamin, jodium dll)

Ibu dg keadan gizi yang jelek tidak dapat terjadi konsepsi sehingga meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.

b. Mekanis (pitaamniotik, ektopia, posisi fetus yg abnormal, trauma, oligohidramnion )

 Posisi fetus yang abnormal dan oligohidromnion

menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok.

 Implantasi ovum yg salah menggangu gizi embrio dan

berakibat gangguan pertumbuhan.

c. Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dll) Obat2n tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti palatoskizis, hidrosefalus, disostosis kranial.

d. Endokrin (diabetes melitus pd ibu, hormon yg dimakan, umur tua dan lain2)

 Ibu diabetes melitus bayi makrosomia, kardiomegali,

hiperplasia adrenal

 Bayi hiperplasi pulau langerhans hipoglikemi

e. radiasi (sinar rontgen, radium dll)

pemakaian radium dan sinar rontgen yg tdk mengikuti aturan dpt mengakibatkan kelaianan pd fetus contoh mikrosefali, spina bifida, retradasi mental dan deformitas anggota gerak.

f. infeksi

 trimester I : rubella, dll

mengakibatkan kelainan pd fetus seperti katarak, bisu-tuli, mokrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung

 trimester II dan berikutnya : toksoplasmosis, histoplasmosis,

sifilis, dll

toksoplasmosis pranatal   menyebabkan makrosefali kongenitak atau mikrosefali dan retinitis.

g. imunitas ( eritroblastosisvetalis, kernicterus)

 perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu ibu

(40)

plasenta   masuk peredaran darah bayi   mengakibatkan hemolisis anemia + hiperbilirubinemia.

 Otak sangat peka terhadap bilirubinemia otak rusak

h. anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta)

 anoksia mengakibatkan pertumbuhan terganggu

2.2 faktor pascanatal

a. gizi (masukan makanan kualitatifdan kuantitatif)

terdiri dari bahan pembangun tubuh  protein, karbohidrat, vitamin, mineral, lemak

b. penyakit (penyakit kronis dan kelainan konginental)

kelainan jantung bawaan dan penyakit kronis seperti glomerulonefritis kronik, tuberculosis paru dan penyakit seliak  menyebabkan retardasi pertumbuhan jasmani

c. keadaan sosial dan ekonomi

memegang peranan penting dalam pertubuhan anak, ukuran bayi yan lahir dari golongan ortu dengan sosek kurang lebih rendah dibanding dengan sosek cukup.

d. Musim

Negeri yang mempunyai empat musimterdapat perbedaan kecepatan tumbuh berat badan dan tinggi.

Pertambahan tinggi terbesar musim semi

Pertambahan tinggi paling rendah  musim gugur Penambahan berat badan terbesar misimgugur Penambahan berat badan kecil musim semi e. lain2

faktor lain yang ikut berpengaru terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak a.l. pengawasan medis, perbaikan sanitasi,pendidikan, faktor psikologis dll.

IKA FK UI jilid 1

11.Tingkat perkembangan berdasarkan usia! 12.Ciri pertumbuhan dan perkembangan!

1. tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.

Ini berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak didalam kandungan dan setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati.

(41)

2. dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ2. terdapat 3 periode pertumbuhan cepat adalah pada masa janin, masa bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas. Sedangkan pertumbuhan organ2 tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola umum, limfoid, neural dan reproduksi.

3. pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya

contoh, anak akan belajar duduk sebelum belajar berjalan, tetapi umur saat anak belajar duduk/berjalan berbeda antara anak 1 dengan lainnya

4. perkembangan erat hubungannya dengan maturasi system susunan saraf

contoh, tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktik akan menghambat kemampuan ini

5. aktivitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas

contoh, bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu yang menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau meraih benda tersebut.

6. arah perkembangan anak adalah sefalokaudal, langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembangan menegakkan kepala.

7. refleks primitive seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.

(Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, SpAK)

13.Jenis-jenis tumbuh kembang!

Secara garis besar tumbuh kembang dibedakan menjadi 3 jenis:

a. Tumbuh kembang fisis   meliputi perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme atau individu. Perubahan fungsi ini bervariasi dari fungsi tingkat molecular yang sederhana seperti aktivasi enzim terhadap diverensiasi sel, sampai kepada proses metabolisme yang kompleks dan perubahan bentuk fisis pada masa pubertas dan remaja.

b. Tumbuh kembang intelektual   berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik (ex; berbicara, bermain, berhitung, atau membaca). Pada masa bayi tumbuh kembang intelektual ini berkaitan erat dengan kematangan fungsi neurologik dan perilaku.

c. Tumbuh kembang emosional  bergantung kepada kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin, kemampuan untuk bercinta dan berkasih saying, kemempuan untuk menangani kegelisahan akibat suatu frustasi dan kemampuan untuk mengelola rangsangan agresif. Berbagai kaitan emosisonal antara anak dan bayi tersebut akan berkembang dana meluas ke lingkungan keluarga lain dan akhirnya ke masyarakat luar

IKA FK UI jilid 1

(42)

15. Apa saja penyebab gangguan bicara?

(Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC) 16. Apakah diagnosanya?

Gangguan tumbuh kembang 1. Definisi

Gangguan atau kelainan tumbuh kembang anak meliputi gangguan tumbuh dan kembang maupun keduanya. Setiap penyimpangan atau hambatan terhadap proses pertumbuhan dan perkmbangan dapat berakibat gangguan tumbuh kembang dan cacat.

SUMBER : Gangguan Tumbuh Kembang Anak (http://www.infofisioterapi.com/  )

2. Macam-macam

(43)

a. Keterbelakangan mental (Mental Retardetion) Definisi Keterbelakangan mental

Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental, RM) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (berprililaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 10 tahun.

Gejala Keterbelakangan Mental

Tingkat kecerdasan ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan. Pada sebagian besar kasus RM, penyebabnya tidak diketahui; hanya 25% kasus yang memiliki penyebab yang spesifik (Maharani,2007).

Secara kasar, penyebab RM dibagi menjadi beberapa kelompok: 1. Trauma (sebelum dan sesudah lahir)

• Perdarahan intrakranial sebelum atau s esudah lahir

• Hipoksia (kekurangan oksigen), sebelum, selama atau sesudah lahir • Cedera kepala yang berat 

2. Infeksi (bawaan dan sesudah lahir) • Rubella kongenitalis

• Meningitis

• Infeksi sitomegalovirus bawaan • Ensefalitis

• Toksoplasmosis kongenitalis • Infeksi HIV

3. Kelainan kromosom

• Kesalahan pada jumlah kromosom (Sindroma Down)

• Defek pada kromosom (sindroma X yang rapuh,sindroma Angelman, sindroma Prader-Willi)

Referensi

Dokumen terkait

Uji statistik memperlihatkan tidak adanya beda efek secara nyata pada pemberian sediaan hari ke-0 terhadap hari ke-2, hari ke-4 dan ke-6 Uji pada kelompok perlakuan menunjukkan

SL= kita memberi perintah kepada broker/ Marketiva bahwa jika harga telah bergerak sesuai dengan angka yang kita isikan, maka broker akan menyetop Kerugian kita Dalam Kasus

Melalui rehabilitasi, reorganisasi otak yang terbentuk diarahkan agar mencapai kemampuan fungsional optimal yang dapat dicapai oleh pasien, melalui sirkuit yang memungkinkan

Program pengembangan industri anggrek baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang lebih difokuskan pada peningkatan produksi baik yang diproduksi

Dalam proses penelitian yang dilakukan kerangka konsep yang digunakan adalah yang telah terpilih, ditetapkan melalui judul penelitian yakni situs blog

Pujiati M,Soc.Sc Ph.d selaku Ketua Departemen Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara yang banyak membantu hingga dapat menamatkan kuliah di Fakultas Ilmu

11 Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan prosedur pelayanan klinis, analisis dan tindak lanjut.