• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara minat belajar, kompetensi guru, intensitas penggunaan internet, cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa SMA Negeri di Kabupaten Sleman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara minat belajar, kompetensi guru, intensitas penggunaan internet, cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa SMA Negeri di Kabupaten Sleman"

Copied!
219
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, KOMPETENSI GURU, INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET, CITA-CITA SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Santi A. Fuun NIM: 131334109. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, KOMPETENSI GURU, INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET, CITA-CITA SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Santi A. Fuun NIM: 131334109. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk :  Tuhan Yesus Kristus Dan Bunda Maria.  Orang tuaku Yustus Fuun dan Maria Imakulata Rumfaan.  Kakek Antonius Rumfaan dan nenekku Arianda Kora  Adikku Apolonia Berta Fuun dan Sri Endang Kornelia Fuun  Tanteku Defota Weleurat dan Fransin Rumfaan  Keuskupan Sorong.  YUPP (Yayasan Umat Peduli Pendidikan).  Almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO  Barang siapa yang bersungguh-sungguh berusaha pasti akan medapatkan keinginanya. Barang siapa yang bersabar maka keberuntungan akan selalu menyertainya. Dan barang siapa yang berjalan di jalan yang benar maka akan sampai pada tujuan yang benar.  Hormatilah ayah dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. (Keluaran 20:12).  Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatanNya. (Masmur 25:10).  Sator, Arepo, Tenet, Opera, Rotas  Selalu Gembira dan Tidak Mengeluh (Frans Lim). v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, KOMPETENSI GURU, INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET, CITA-CITA SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN Santi A. Fuun Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: 1) minat belajar dengan motivasi belajar siswa; 2) kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa; 3) intensitas penggunaan internet dengan motivasi belajar siswa; 4) cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilaksanakan di 9 SMA Negeri kelas XI jurusan IPA dan IPS di Kabupaten Sleman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2017. Dengan populasi siswa SMA Negeri se Kabupaten Sleman, diambil sampel penelitian 519 siswa, dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner, danalisis secara kuantitatif dan diintepretasikan dengan menggunakan PAP II. Hipotesis diuji dengan menggunakan korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) ada hubungan positif minat belajar dengan motivasi belajar siswa (nilai sig.(1-tailed) = 0,000, r = 0,427 dan korelasi kuat); 2) ada hubungan positif kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa (nilai sig.(1-tailed)= 0,000, r = 0,227 dan korelasi lemah); 3) ada hubungan positif intensitas penggunaan internet dengan motivasi belajar siswa (nilai sig.(1-tailed) = 0,000, r = 0, 256 dan korelasi lemah); 4) ada hubungan positif cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa (nilai sig.(1-tailed) = 0,000, r = 0,359 dan korelasi lemah).. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN INTEREST IN LEARNING, TEACHER’S COMPETENCE, INTENSITY OF INTERNET USAGE, STUDENT’S IDEALS AND STUDENT’S LEARNING MOTIVATION IN HIGH SCHOOL OF SLEMAN REGERENCY Santi A. Fuun University of Sanata Dharma 2017 This study aims to determine the relationship between: 1) interest in learning and student’s learning motivation; 2) teacher’s competence and student’s learning motivation; 3) the intensity of internet usage and student’s learning motivation; 4) student’s ideals and student’s learning motivation. This research is a correlation research and it was conducted in the eleventh grade student’s of SMA Negeri 9 majoring in natural sciences and social sciences in Sleman District. This research was conducted from April to July 2017. The population of the reseach were 519 students of SMA Negeri in Sleman District, the samples were taken by random sampling technique. Data were collected by questionnaire and analyzed quantitatively and interpreted qualitatively by using PAP II. Hypothesis in the test were tested by using Spearman Rank correlation. The results show that: 1) there is a positive correlation between interest in learning and student’s motivation (sig. (1-tailed) = 0.000, r = 0.427 and significant correlation); 2) there is a positive relationship between the teacher’s competency and learning student’s motivation (sig. (1-tailed) = 0.000, r = 0.227, and the correlation is weak); 3) there is a positive correlation between the intensity of internet use and student’s learning motivation (sig. (1-tailed) = 0.000, r = 0, 256 and the correlation is weak); 4) there is a positive relationship between ideals students and student’s learning motivation (sig. (1-tailed) = 0.000, r = 0.359, and the correlation is weak).. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan dan penyertaannya kepada penulis dalam persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini, yang berjudul “Hubungan Antara Minat Belajar, Kompetensi Guru, Intensitas Penggunaan Internet, Cita-Cita Siswa Dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri Di Kabupaten Sleman”. Skripsi ini ditulis dan di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidkan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak F.X. Oudah Tena Ena, M.Pd., Ed.D. selaku Wakil Rektor IV Universitas Sanata Dharma 3. Ibu Yurisdixta Menavia, S.S. selaku kepala BKHI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Mrg. Hilarion Datus Lega.Pr Selaku Bapak Uskup Keuskupan Manokwari –Sorong yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk melanjutkan studi S1 melalui beasiswa.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Pater Paul Tan.Pr yang telah mendukung kerjasama antara Universitas Sanata Dharma dengan Keuskupan Sorong. 6. Bapak Yohanes Bambang yang telah mendukung dan membimbing kerjasama antara Universitas Sanata Dharma dengan Keuskupan Sorong 7. Pemberi Beasiswa dari Yayasan Umat Peduli Pendidikan (YUPP) yang telah. membiayai. peneliti. selama. menjalankan. pendidikan. di. Universitas Sanata Dharma 8. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 9. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Santa Dharma Yogyakarta, serta selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 10. Bapak Dr. S. Widanarto P, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, semangat dan motivasi selama perkuliahan. 11. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Beasiswa yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, semangat dan motivasi selama perkuliahan.. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku staf sekretariat program studi Ekonimi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah membantu kelancaran proses administrasi selama perkuliahan dan penelitian. 13. Guru dan Staf karyawan SMA Negeri 1 Depok, SMA Negeri 1 Gamping, SMA Negeri 1 Minggir, SMA Negeri 1 Mlati, SMA Negeri 1 Ngaglik, SMA Negeri 2 Ngaglik, SMA Negeri 1 Ngemplak, SMA Negeri 1 Sayegan, SMA Negeri 2 Sleman atas bantuan dan pendampingan selama penelitian. 14. Ayah dan Ibu tercinta, Yustus Fuun dan Maria Imakulata Rumfaan, Adik Apolonia Berta Fuun serta Adik Sri Endang Kornelia Fuun yang telah memberikan banyak dukungan, kasih, nasihat, dan doa kepada penulis. 15. Tanteku Defota Weleurat yang telah banyak memberikan nasihat, motivasi dan dorongan bagi peneliti untuk terus berusaha dalam menyelesaikan perkuliahan dan penelitian. 16. Sahabat dan teman-teman terbaik yang selalu memberikan dukungan, masukan, semangat dan bantuan, Agnes, Ephy, Kristin, Yeri, Mega,Wanti, Luci, Ika, serta seluruh teman-teman angkatan 2013 Pendidikan Akuntansi. 17. Seluruh Sahabat dan teman seperjuangan dari Keuskupan Sorong dan Asmat, Iren, Dauz, Marita, Frengki, Milo, Yana, Beka, Cika.. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18. Siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Depok, SMA Negeri 1 Gamping, SMA Negeri 1 Minggir, SMA Negeri 1 Mlati, SMA Negeri 1 Ngaglik, SMA Negeri 2 Ngaglik, SMA Negeri 1 Ngemplak, SMA Negeri 1 Sayegan, SMA Negeri 2 Sleman atas Partisipasi dan bantuan dalam mengisi kuesioner penelitian. 19. Semua pihak yang telah mendukung saya dalam menempuh perkuliahan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagaimana menstinya.. Penulis.. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGENTAR .................................................................................... x DAFAR ISI .................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxii BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Batasan Masalah................................................................................. 4 C. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5 BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar ................................................................................. 7 1. Pengertian Motivasi ..................................................................... 7. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Pengertian Belajar ........................................................................ 8 3. Pengertian Motivasi Belajar ......................................................... 9 4. Jenis-jenis Motivasi Belajar ......................................................... 9 5. Karakteristik Siswa yang Memiliki Motivasi .............................. 10 6. Fungsi Motivasi Belajar ............................................................... 12 7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .................. 13 B. Minat Belajar ...................................................................................... 15 1. Pengertian Minat Belajar.............................................................. 15 2. Macam-macam Minat .................................................................. 18 3. Faktor Pendorong Minat .............................................................. 17 4. Cara Membangkitkan Minat Belajar Anak .................................. 18 C. Kompetensi Guru ............................................................................... 19 1. Pengertian Kompetensi Guru ....................................................... 19 2. Kompetensi Guru ......................................................................... 20 3. Jenis-jenis Kompetensi Guru ....................................................... 21 D. Intensitas Penggunaan Internet .......................................................... 27 1. Pengertian Intensitas Penggunaan Internet ................................. 27 2. Internet ........................................................................................ 28 3. Fungsi-fungsi Internet ................................................................. 31 E. Cita-cita Siswa ................................................................................... 34 1.. Penegrtian Cita-cita Siswa .......................................................... 34. 2.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cita-Cita.............................. 37. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. F. Kerangka Berpikir .............................................................................. 39 1. Hubungan Minat Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa .......... 39 2. Hubungan Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa..... 39 3. Hubungan Intensitas Pengguanaan Internet dengan Motivasi Belajar Siswa............................................................................... 40 4. Hubungan Cita-cita Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa ......... 41 G. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 42 H. Paradigma Penelitian .......................................................................... 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................... 44 B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 44 C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 45 D. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel .............. 45 1. Populasi Penelitian ....................................................................... 45 2. Sampel Penelitian ......................................................................... 46 3. Teknik Pengambilan Sampel........................................................ 47 E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya .................................. 48 1. Operasionalisasi Variabel............................................................. 48 2. Pengukuran Variabel .................................................................... 49 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 49 1. Kuesioner .................................................................................... 49 2. Penyusunan Kuesioner ................................................................ 50. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ............................................. 53 1. Uji Validitas Instrumen ................................................................ 53 2. Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................ 63 H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 64 1. Teknik Analisis Deskriptif ........................................................... 64 2. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................................ 69 3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan.......................... 70 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................................... 73 1. Deskripsi Responden Penelitian................................................... 74 2. Deskripsi Variabel Penelitian ...................................................... 75 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ..................................................... 79 1. Pengujian Normalitas ................................................................... 79 C. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 82 1.. Hubungan Minat Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa .......................................................................................... 83. 2.. Hubungan Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa ........................................................................................... 84. 3.. Hubungan Intensitas Penggunaan Internet dengan Motivasi Belajar Siswa................................................................ 85. 4.. Hubungan Cita-cita siswa Dengan Motivasi Belajar Siswa ........................................................................................... 86. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Pembahasan ........................................................................................ 88 1. Hubungan Minat Belajar Siswa Dengan Motivasi Belajar Siswa............................................................................... 88 2. Hubungan Kompetensi Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa ............................................................................................ 89 3. Hubungan Intensitas Penggunaan Internet Dengan Motivasi Belajar Siswa ................................................................ 92 4. Hubungan Cita-cita Siswa Dengan Motivasi Belaja Siswa ............................................................................................ 93 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 96 B. Keterbatasan ....................................................................................... 97 C. Saran ................................................................................................... 98 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 99 LAMPIRAN ................................................................................................... 103. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Nama dan Alamat Sekolah ........................................................ 44 Tabel 3.2 Daftar Jumlah Populasi ............................................................. 46 Tabel 3.3 Sampel Sekolah Untuk Diteliti ................................................. 47 Tabel 3.4 Pembagian Skor Kuesioner ...................................................... 49 Tabel 3.5 Operasional Variabel Motivasi Belajar Siswa. ......................... 51 Tabel 3.6 Operasional Variabel Minat Belajar Siswa ............................... 51 Tabel 3.7 Operasional Kompetensi Guru .................................................. 51 Tabel 3.8 Operasional Intensitas Penggunaan internet ............................. 52 Tabel 3.9 Operasional Cita-cita Siswa ...................................................... 52 Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi belajar .............. 55 Tabel 3.11Hasil Pengujian ke-2 Validitas Valiabel Motivasi Belajar ...... 56 Tabel 3.12 Hasil Pengujian ke-3 Validitas Variabel Motivasi Belajar ..... 57 Tabel 3.13 Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Belajar Siswa ....... 56 Tabel 3.14 Hasil Pengujian ke-2 Validitas Variabel Minat Belajar .......... 58 Tabel 3.15 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Guru ........... 58 Tabel 3.16 Hasil Pengujian ke-2 Validitas Valiabel Kompetensi Guru.... 59 Tabel 3.17 Hasil Pengujian Validitas Variabel Intensitas Penggunaan Internet ..................................................................................... 60 Tabel 3.18 Hasil Pengujian ke-2 Validitas Variabel Intensitas Penggunaan Internet .............................................................. 61 Tabel 3.19 Hasil Pengujian Validitas Variabel Cita-cita Siswa ................ 61 Tabel 3.20 Hasil Pengujian ke-2 Validitas Variabel Cita-cita Siswa ....... 62. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.21 Tabel Interprestasi ................................................................... 64 Tabel 3.22 Hasil Pengukuran Uji Reliabilitas untuk Semua Variabel ................................................................................. 64 Tabel 3.23 Tabel PAP Tipe II ................................................................... 65 Tabel 3.24 Deskripsi Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa ................... 66 Tabel 3.25 Deskripsi Skor Variabel Minat Belajar Siswa ....................... 67 Tabel 3.26 Deskripsi Skor Variabel Kompetensi Guru ............................ 67 Tabel 3.27 Deskripsi Skor Variabel Intensitas Penggunaan Internet ........ 68 Tabel 3.28 Deskripsi Skor Variabel Cita-cita Siswa ................................. 69 Tabel 3.29. Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ............................ 72 Tabel 4.1 Asal Sekolah ............................................................................. 74 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Status Sekolah .......................................................................... 74 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ............................ 75 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa ................................ 76 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru..................................... 77 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Intensitas Penggunaan Internet ................ 78 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Cita-cita Siswa ......................................... 78 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Bivariat Minat Belajar Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 80 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Bivariat Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa ............................................................. 80 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Bivariat Intensitas Penggunaan Internet. xx.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengan Motivasi Belajar Siswa .............................................. 81 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Bivariat Cita-cita Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa........................................................... 82 Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa........................................................... 83 Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Kompetensi Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa........................................................... 84 Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Intensitas Penggunaan Internet dengan Motivasi Belajar Siswa........................................................... 85 Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Cita-cita Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa ...................................................................................... 87. xxi.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : Kuesioner Penelitian ......................................................... 103 Lampiran II : Data Penelitian ................................................................... 108 Lampiran III: Uji Validitas Dan Reliabilitas ............................................ 162 Lampiran IV: Uji Normalitas ................................................................... 172 Lampiran V : Uji Korelasi ....................................................................... 174 Lampiran VI : Tabel Statistik .................................................................... 177 Lampiran VII: Surat Keterangan ............................................................... 180. xxii.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut setiap orang untuk terus belajar, sehingga memiliki daya saing yang kuat. Seiring perkembangan tersebut, dunia pendidikan dituntut untuk membimbing peserta didik maupun semua generasi muda untuk belajar serta mencapai keberhasilan yang lebih baik, memiliki dedikasi yang unggul, bekal pengetahuan dan bisa berprestasi dalam bidang akademik maupun nonakademik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan belajar siswa, salah satunya ialah motivasi belajar. Setiap siswa memiliki motivasi untuk belajar. Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai daya penggerak yang ada dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang baik. Motivasi belajar tidak lepas dari hasil belajar siswa di sekolah. Hasil belajar siswa akan meningkat apabila siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi bisa saja gagal dalam prestasi belajarnya karena tidak memiliki motivasi belajar. Siswa perlu diberi dorongan supaya dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam dirinya, namun menumbuhkan motivasi siswa bukanlah hal yang mudah.. 1.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Motivasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri misalnya, minat belajar, cita-cita siswa dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa meliputi kompetensi guru, dan intensitas penggunaan internet dan lain-lain. Minat adalah perasaan suka terhadap suatu hal atau aktivitas tanpa adanya paksaan pengerjaannya (Slameto dalam Djaali, 2008: 121). Minat yang baik dan disadari oleh siswa terhadap bidang pelajaran akan menjaga siswa sehingga siswa bisa menguasai pelajaran, pada akhirnya siswa bisa mendapatkan hasil belajar yang baik (Djaali, 2008: 122). Jika minat dalam diri siswa sudah dibangkitkan, maka seluruh perhatiannya dapat dipusatkan pada bidang studi yang dipelajarinya, sehingga proses belajar dapat terarah dengan baik dan mendapat hasil yang baik. Pembelajaran yang berkualitas tergantung dari motivasi dan kreativitas yang diberikan oleh guru. Seorang guru yang mempunyai motivasi yang tinggi akan memperoleh hasil yang tinggi juga. Seorang guru yang kompeten lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Guru yang kompeten juga mampu menyajikan materi pembelajaran yang benarbenar bermutu dan sesuai dengan ilmu dan teknologi yang ada, sehingga membuat siswa merasa senang melakukan kegiatan belajar mengajar. Selain itu penggunaan teknologi internet untuk belajar diangap suatu yang sudah jamak digunakan dikalangan pelajar. Untuk itu sekolah-sekolah bisa menjadikan internet sebagai sarana untuk belajar selain dari buku dan agar mampu menjadi.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. solusi dalam mengatasi masalah yang selama ini terjadi, misalnya minimnya buku yang ada di perpustakaan, keterbatasan tenaga ahli, jarak rumah dengan lembaga pendidikan, biaya yang tinggi dan waktu belajar yang terbatas. Menyadari bahwa internet dapat ditemukan berbagai informasi apa saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Pemanfaatan internet secara efektif dan efisien akan mampu memotivasi siswa dalam belajar dan akan memberikan peluang berkembangnya kreativitas dan kemandirian belajar siswa. Internet di bidang pendidikan sangat berguna dalam proses belajar mengajar di sekolah, dimana para siswa dapat melengkapi ilmu pengetahuannya, guru dapat mencari bahan ajar yang sesuai dan inovatif melalui internet. Murid dapat mencari apa saja di internet, mulai dari mata pelajaran hingga ilmu pengetahuan umum semuanya bisa dicari di internet. Pada umumnya orang memiliki cita-cita dan impian akan masa depannya. Bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat memotivasi untuk terus melangkah maju dan menjalani hidup yang terarah, namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka cita-cita adalah sebuah impian belaka yang tidak perlu untuk diraihnya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia dapat lebih jauh tersesat lagi karena cita-cita merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia yang dapat membuat hidupnya lebih terarah..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan antara Minat belajar, Kompetensi Guru, Intensitas Penggunaan Internet, Cita-cita Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa”.. B. Batasan Masalah Karena berbagai keterbatasan peneliti, maka penelitian ini memfokuskan pada faktor penduga “minat belajar, kompetensi guru, intensitas penggunaan internet, dan cita-cita siswa”.. C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut. 1.. Apakah ada hubungan antara minat belajar dengan motivasi belajar siswa?. 2.. Apakah ada hubungan antara kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa?. 3.. Apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan motivasi belajar siswa?. 4.. Apakah ada hubungan antara cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa?.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang: 1.. hubungan antara minat belajar dengan motivasi belajar siswa;. 2.. hubungan antara kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa;. 3.. hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan motivasi belajar siswa;. 4.. hubungan antara cita-cita siswa dengan motivasi belajar siswa;. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menerapkan disiplin ilmu yang telah diterima di kampus dan menjadi bekal sebagai seorang calon guru yang ideal. 2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan refleksi bagi seorang guru dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa demi mencapai tujuan pendidikan nasional. 3. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan refleksi bagi siswa dalam upaya menumbuhkan dan membangun motivasi belajar yang baik demi mencapai prestasi yang baik..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan koleksi/bacaan di perpustakaan dan dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai bahan pendukung dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1.. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata “motif” diartika sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Menurut Djiwandono (2006: 329) motivasi berasal dari bahasa latin yaitu motivatum. Kata motivatum menunjuk pada alasan tertentu mengapa sesuatu itu bergerak Motivasi juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Winkel, 1983: 27). Menurut Aunurrahman (2012:114) menggungkapkan bahwa motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat. Motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mc. Donal (Sardiman, 2011:73) motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan. 7.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya penggerak atau dorongan yang berasal dari dalam diri (internal) seseorang maupun dari luar (eksternal) untuk melakukan kegiatan demi mencapai tujuan tertentu. 2.. Pengertian Belajar Menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, menulis, mengamati dan mendengarkan. Menurut Nyayu Khodijah (2014: 47) pelajar adalah suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasi dan berkembang karena belajar. Hal demikian, belajar merupakan proses penting yang terjadi dalam kehidupan setiap orang. Dalam hal ini, pemahaman yang benar tentang konsep belajar sangat diperlukan, terutama bagi kalangan pendidik yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik (1990: 189) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya ialah ciri khas manusia, dan yang membedakannya dengan.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. makhluk lain. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan dimana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Namun satu hal yang pasti, bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh tekad dan maksud tertentu. 3.. Pengertian Motivasi Belajar Sardiman (2011: 75) mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Perananya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar. motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi (Uno, 2007:23). Menurut Winkel (1983: 27) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa tercapai.. 4.. Jenis-jenis Motivasi Belajar a. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu aktivitas (Anurrahman, 2012: 115). Menurut Hamalik (2007: 162), motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah tidak diperlukan karena hadiah tersebut tidak mempengaruhi siswa belajar. Motivasi intrinsik mengacu pada faktor-.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. faktor dari dalam. Kebanyakan teori pendidikan modern mengambil motivasi intrinsik sebagai pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan soal (Davis,1987: 216). Menurut Sardiman (2011: 89) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. b. Motivasi ekstinsik Menurut Hamalik (2007: 163) motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka, hadiah, persaingan, lingkungan keluarga, dan lain-lain. Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan disekolah, sebab tidak semua yang diajarkan di sekolah tidak semua menarik minat siswa atau sesuai kebutuhan siswa. Sardiman (2008:91) berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. 5.. Karakteristik Siswa yang Memiliki Motivasi Menurut Sardiman (20011:83) motivasi yang ada pada setiap diri orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a.. Tekun menghadapi tugas Individu yang tekun akan mampu bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. b.. Ulet menghadapi kesulitan Individu yang ulet memiliki sifat tidak lekas putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin dan tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya.. c.. Mempunyai minat terhadap bermacam-macam masalah Seseorang yang memiliki minat berbagai macam masalah berarti mempunyai. keinginan yang besar untuk menyelesaikan masalah. tersebut. d.. Perasaaan senang saat bekerja Individu yang merasa senang saat bekerja akan memiliki inisiatif dalam melakukan sesuatu, mampu mengambil keputusan dan mengatasi masalah sendiri tanpa bantuan orang lain.. e.. Bosan pada tugas yang sifatnya rutin Individu yang mudah bosan pada tugas yang sifatnya rutin tidak menyukai pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang atau rutin, tetapi lebih menyukai pekerjaan yang sifatnya inovasi atau mengalami perubahan dengan mencari kreatifitas.. f.. Dapat mempertahankan pendapatnya Jika individu sudah yakin terhadap suatu hal dengan menggunakan pikiran secara rasional dan dapat diterima serta masuk akal, maka individu tersebut pasti akan berusaha untuk mempertahankan pendapatnya dalam setiap situasi..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. g.. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini Sesuatu yang menjadi keyakinan hidup dalam diri individu, apapun bentuk keyakinan itu tidak dengan mudah melepaskan, karena segala sesuatunya telah menjadi pedoman hidup bagi individu tersebut.. h.. Senang mencari dan memecahkan masalah Individu suka mencari tantangan atau segala sesuatunya yan membuat dirinya tertantang dan suka menyelesaikan masalah terhadap berbagai jenis permasalahan dengan pikiran yang kritis.. 6.. Fungsi Motivasi Belajar Menurut Ngalim Purwanto (1984: 76-77) fungsi dari motivasi belajar ialah sebagai berikut: a.. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.. b.. Motif itu menentukan arah perbuatan. Yakni kearah perwujudan suatu tujuan dan cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.. c.. Motif itu menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatanperbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu. Seorang yang benar-benar ingin mencapai gelarnya sebagai sarjana, tidak akan menghambur-hamburkan waktunya untuk.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. berfoya-foya/bermain kartu. Sebab dengan perbuatan itu tidak cocok dengan tujuan. 7.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 97), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: a.. Cita-cita atau aspirasi siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan lezat, dapat membaca, dapat bernyanyi, dsb. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan. kemauan. bergiat,. bahkan. dikemudian. hari. menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik, sebab tercapainya citacita akan mewujudkan aktualisasi diri. b.. Kemampuan siswa Keinginan anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan dalam mencapainya. Contohnya keinginan membaca anak perlu dibarengi dengan kemampuan dalam mengucapkan kata. Apabila anak sudah berhasil mengucapkan kata demi kata maka keinginan anak untuk bisa membaca akan terpenuhi. Sehingga keberhasilan itu dapat memuaskan dan mendorong anak untuk rajin membaca. Secara singkat dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangan..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. c.. Kondisi siswa Kondisi siswa ini meliputi jasmani dan rohani motivasi belajar. sebagai contoh seorang anak yang sedang sakit, lapar dan marahmarah akan menggangu perhatian belajarnya. Sebaliknya anak yang sehat dan merasa gembira akan lebih mudah dalam memusatkan perhatian pada pelajaran.. d.. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Apabila lingkungan aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.. e.. Unsur-unsur dinamis dalam belajar Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, radio, majalah dan film juga semakin. menjangkau. siswa. kesemua. lingkungan. tersebut. mendinamiskan motivasi belajar. f.. Upaya guru dalam membelajarkan siswa Upaya pemblajaran guru terjadi di sekolah dan diluar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi menyelenggarakan tata tertib, membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan seperti pemanfaatan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah, membina belajar tertib pergaulan, dan membina tertib lingkungan sekolah.. B. Minat Belajar 1.. Pengertian Minat Belajar Mulyasa (2003:39 minat adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan, minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang itu, (Winkel, 1984:25). Minat adalah kecenderungan seseorang bahwa sesuatu obyek, seseorang, suatu soal, atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya, (Fudyartanta, 2002:36). Mappiare (1982:62) timbulnya minat berasal dari harapan. Sebab minat terdiri dari perasaan, prasangka, atau kecenderungan untuk mengarahkan individu pada suatu pilihan. Hal ini berarti minat seseorang akan timbul jika seseorang merasa senang, mempunyai harapan terhadap obyek, memiliki pandangan terhadap dirinya dan ada kencederungan untuk melakukan kegiatan yang mendukung. Menurut Suhirin (1980: 12) minat adalah kecenderungan dalam individu untuk tertarik pada suatu obyek atau mengenai suatu obyek. Dengan demikian tidaklah mengherankan apabila siswa lebih dekat dengan mata pelajaran yang diminati, karena rasa tertarik tersebut, kemauan atau keinginan untuk dekat dan menekuni timbul dari dalam dirinya sendiri..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Minat dapat didefinisikan sebagai suatu sikap atau perasaaan yang positif terhadap suatu aktivitas, orang, pengalaman, atau benda Carl Safran (Ketut, 1988:61). Minat adalah suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu. Menurut pengertian yang bersifat umum yang dimaksud dengan minat (interst) adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfer). Minat dapat menimbulkan sika yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada stimulisasi khusus sesuai dengan keadaan tersebut (Semiawan, 1982: 61 dalam Ketut, 1988:61). Menurut Masidjo (1995: 52), minat adalah suatu kecenderungan yang agak menetap dalam diri subjek dimana ia merasa tertarik akan suatu hal dan merasa senang bersama dengan hal tersebut. Ketut (1993: 62) minat yang diekspresikan (expressed interest) dan minat yang diwujudkan (manifest interest) kedua-duanya merupakan petunjuk yang bermakna dari minat siswa, tetapi inventori minat yang menghasilkan skor. dengan. bermacam-macam. minat. dapat. ditunjukan. dengan. mengestimasikannya secara baik. Dari beberapa pengertian minat dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan, sesuai dengan yang diinginkan terhadap sesuatu hal maupun aktivitas..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 2.. Macam-macam Minat Menurut Safran (Ketut, 1988:61) ada tiga cara yang digunakan untuk menentukan minat. a. Minat yang diekspresikan (Expressed interest) Seorang dapat menggunakan minat ataupun pilihannya dengan kata tertentu. Misalnya seseorang mungkin mengatakan bahwa ia/dia tertarik dalam menciptakan suatu model pesawat udara, dalam mengumpulkan perangko, dan mengumpulkan mata uang logam. b. Minat yang diwujudkan (Manifest interest) Seorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya siswa dapat ikut serta menjadi anggota klub musik, drama, saint, matematika. c. Minat yang diinventarisasikan (Inventoried interest) Seorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Rangkaian pertanyaan semacam ini sering disebut inventori minat..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. 3.. Faktor Faktor Pendorong Minat Faktor. Faktor. Pendorong. Minat. menurut. (Eddy. Soewardi. Kartawidjaja 1987:183) yaitu : a.. Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup;. b.. Dorongan keadaan, yang mana keadaan ditimbulkan oleh dorongan determinan diatas;. c.. Kegiatan mencapai tujuan, komponen ini dilandasi dorongan determinan dan dorongan keadaan. Jika tujuan dicapai berarti dorongan pertama dan kedua di atas terpenuhi;. d.. Tercapainya tujuan oleh individu;. e.. Mengendurkan dorongan karena tujuan telah tercapai serta keinginan dan kebutuhan telah terpenuhi;. f.. Efek mengendurnya dorongan semula karen munculnya dorongan lain yang baru, menghendaki pemuasannya;. 4.. Cara Membangkitkan Minat Belajar Anak (Hurlock Wahid 13 April 2012) ada beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk membangkitkan minat anak didik, yaitu: a.. Membandingkan adanya suatu kebutuhan diri anak didik, sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.. b.. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. c.. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan menyediakan linkungan belajar yang kreatif dan kondusif.. d.. Menggunakan berbagai macam bentuk dan mengajar dalam konteks perbedaan individual anak didik.. e.. Memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu serta menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa akan datang.. f.. Menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang diketahui banyak siswa, dan menggunakan insentif sebagai alat agar seseorang melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukan dengan baik.. C. Kompetensi Guru 1.. Pengertian Kompetensi Guru Mulyasa. (2006:37). kompetensi. merupakan. perpaduan. dari. pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 10, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keguruannya..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. 2.. Kompetensi Guru Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan menengah”. Lebih lanjut disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kompetensi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 8 UU RI No.14 Tahun 2005). Menurut Mulyasa (2007:26) kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuwan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara keseluruhan membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diartikulasikan oeh guru dalam melaksanakan tugas utamanya (Agung, 2014: 35). Tenaga pendidik yang memiliki seperangkat kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan tugas utamannya (Agung, 2014:35). Tenaga pendidik yang memiliki seperangkat kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai tenaga pendidik disebut tenaga pendidik yang professional (Janawi, 2012:31)..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 3.. Jenis-jenis Kompetensi Guru jenis-jenis kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional. Berikut adalah penjelasan masing-masing kompetensi tersebut: 1) Kompetensi Pedagogik Menurut Mulyasa (2013:42) kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang. dimilikinya.. Kompetensi ini harus diaktualisasikan oleh setiap guru dalam menciptakan iklim pembelajaran yang mendidik sebagai perwujudan penguasaan. kompetensi. utama,. kompetensi. pendukung. dan. kompetensi lainnya seara terintegrasi dan utuh (Mulyasa, 2013: 43). Menurut Permendiknas nomor 17 tahun 2007, kompetensi pedagogis guru mata pelajaran terdiri atas 37 buah kompetensi yang di rangkum dalam 10 kompetensi inti seperti disajikan berikut ini: a). Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial kultural, emosional dan intelektual. b). Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c). Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. d). Menyelenggarakan pembelajaaran yang mendidik. e). Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. f). Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. g). Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. h). Menyelengarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. i). Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. j). Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran Kompetensi. pedagogik. harus. senantiasa. dimiliki. dan. dikembangkan oleh seorang guru. Melalui kompetensi ini guru dapat mengelola kegiatan pembelajaran dengan tepat. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dimulai dari pemahaman terhadap peserta didik sampai evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru. Pemahaman terhadap peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak, (Agung, 2014:39-40) sedangkan evaluasi belajar adalah pengukuran dan penilaian hasil belajar siswa. Peserta didik dilahirkan dalam berbagai perbedaan minat, bakat, motivasi dan kemampuan. Disisi lain, guru harus mampu membentuk peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan. Disinilah peran penting.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. guru dalam memahami berbagai kondisi peserta didik. Dengan pemahaman kondisi peserta didik, guru dapat merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pendidikan pun tercapai. Bukti dari pencapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat melalui evaluasi yang diberikan oleh guru. hasil evaluasi perlu dipelajari oleh seorang guru sehingga dapat dilakukan strategi yang lebih tepat. 2). Kompetensi Kepribadian Guru sebagai teladan bagi murid-muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan panutan dalam seluruh segi kehidupannya. Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (Asmani, 2009: 117). Kepribadian yang menarik dan mempesona sangat dibutuhkan bagi seorang tenaga pendidik merupakan sosok yang memberikan kontribusi besar bagi pencapaian proses pembelajaran baik dimensi kognitif, efektif, dan psikomotor (Janawi, 2012: 126-127). Namun berperan sebagai guru mengandung tantangan, karena di satu pihak guru harus ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana aman, di lain pihak guru harus memberikan tugas, mendorong siswa untuk berusaha mencapai tujuan, mengadakan koreksi, menegur dan menilai (Winkel, 2014:225). Di sinilah peran penting kompetensi kepribadian dimiliki oleh seorang guru..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. Menurut Mulyasa (2013: 42) kompetensi kepribadian adalah kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Seorang guru dinilai tidak hanya dari aspek keilmuan saja, tetapi juga dari aspek kepribadian yang ditampilkannya. Mengacu kepada standar nasional pendidikan menurut Asmani (2009: 116-117), kompetensi kepribadian guru meliputi: (1) Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil; (2) Memiliki Keperibadian yang dewasa; (3) Memiliki kepribadian yang arif; (4) Memiliki kepribadian yang berwibawa; dan (5) Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Menurut Janawi (2012:127-133) kemampuan kepribadian dapat dijabarkan melalui beberapa indikator yang menjadi gambaran dan ciri khas profesionalisme guru, yaitu: a). Berjiwa pendidik dan bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.. 3). b). Jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan. c). Dewasa, stabil dan berwibawa; dan. d). Memiliki etos kerja, tanggung jawab dan percaya diri.. Kompetensi Sosial Guru adalah manusia sosial. Sebagai makhluk sosial guru tidak terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungan sekitar. Guru dalam menjalankan tugasnya senantiasa berinteraksi dengan.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. peserta didik, sesama guru maupun masyarakat sekitar. Hal ini menjelaskan bahwa pentingnya kompetensi sosial bagi seorang guru. Menurut Mulyasa (2013: 42) kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat. Kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk: a). Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat. b). Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. c). Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua/wali peserta didik; dan. d). Bergaul secara santun dengan masyarakat sektar. Sedikitnya terdapat tujuh kompetensi sosial yang harus dimiliki. guru agar dapat berkomunikasi dan bergaul secara efektif, baik di sekolah maupun di masyarakat (Mulyasa, 2007: 176). Ketujuh kompetensi tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut: a). Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama. b). Memiliki pengetahuan tentang budaya dan tradisi. c). Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi. d). Memiliki pengetahuan tentang estetika.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. e). Memiliki apresiasi dan kesadaran sosial. f). Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan, dan. g) 4). Setia terhadap harkat dan martabat manusia.. Kompetensi Profesional Salah satu peran guru kepada anak didiknya adalah sebagai pengajar. Dalam hal ini guru mentranfer ilmu yang dimilikinya menjadi ilmu yang dimiliki oleh anak didiknya. Menurut Janawi (2012: 98) Seorang guru harus mampu memanusiakan anak didik, dan membuat anak didik lebih mandiri dan bertanggung jawab dengan apa yang menjadi tugasnya, disinilah pentingnya kompetensi profesiaonal. Menurut Mulyasa (2013: 42) kompetensi professional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik. memperoleh. kompetensi. yang. ditetapkan.. Kompetensi. profesional merupakan kemampuan, keahlian, kecakapan dasar tenaga pendidik yang harus dikuasai dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru (Janawi, 2012: 99). Menurut Mulyasa (2007: 135-136) ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut: a). Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. b). Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik. c). Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya. d). Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. e). Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat media dan sumber yang relevan. f). Mampu. mengorganisasikan. dan. melaksanakan. program. pembelajaran g). Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik, dan. h). Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik, Menurut Asmani (2012: 164-188) indikator guru yang. mempunyai kompetensi ilmu, yaitu: (1) penguasaan materi secara mendalam dan dinamis, (2) penekanan research dan development, (3) menjadi. produsen. ilmu. pengetahuan,. (4). menguasai. tertib. administrasi, (5) mengembangkan kreativitas dan profesi.. D. Intensitas Penggunaan Internet 1.. Pengertian Intensitas Penggunaan Internet Menurut Irawati (2003) intensitas adalah kuantitas usaha seseorang atau individual dalam melakukan tindakan. Seseorang yang melakukan suatu usaha tertentu memiliki jumlah, pada pola tindakan dan perilaku.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. yang sama, yang di dalamnya adalah usaha untuk mendapatkan pemuasan kebutuhan. Sesuatu tindakan yang dilakukan pada waktu tertentu itu memiliki jumlah tindakan yang dikatakan sebagai mempunyai intensitas.. 2.. Internet Internet merupakan singkatan kata dari interconnection-networking, bila dijabarkan secara sistem global maka internet merupakan jaringan komputer diseluruh penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) sehingga antara komputer dapat saling mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencangkup segala sesuatu secara luas baik itu dalam bidang komputerisasi maupun telekomunikasi. Internet juga memberikan keuntungan tidak hanya untuk peserta didik, tetapi juga untuk guru yang mengajar, seperti yang dikemukakan dalam World Computer Congres ke-19 yang diadakan di Chile pada tanggal 21-24 Agustus tahun 2006, “the use of internet-based ICT promotes a set of benefits not only to students but also to teacher, providing means to enrich student-centered learning experiences.” Tujuan dari keuntungan ini adalah untuk memperkaya pengalaman pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut Munir (2008:195), Internet dapat di rumuskan sebagai “a large collection of computer in networks that are tied together so that many users can share their vast resources”. Pengertian internet tidak.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. hanya terbatas pada aspek perangkat keras berupa seperangkat komputer yang saling berhubungan satu sama lain yang dihubungkan dengan menggunakan jaringan telekomunikasi berupa modem maupun wifi yang memiliki kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, maupun suara. Dengan kemampuannya dapat dikatakan bahwa internet merupakan suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh penjuru dunia. Menurut Supriyanto (2008:60) dalam buku Pengantar Jaringan Komputer, internet merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan jaringan di seluruh dunia yang berbeda dari sistem operasi maupun aplikasinya. Hubungan tersebut dimanfaatkan untuk kemajuan teknologi komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP. Internet terbentuk dari jaringan komputer yang tersebar di seluruh dunia Masing-masing jaringan komputer terdiri dari tipe-tipe yang berbeda dengan jaringan komputer lainnya, maka diperlukan sebuah protokol yang mampu mengintegrasikan seluruh jaringan komputer tersebut. Sebuah protokol pengiriman data yang tidak bergantung pada jenis komputer dan digunakan oleh semua komputer untuk saling bertukar data. Menurut Anne Ahira (2011:47), Penggunaan internet sebagai media belajar sangat membantu para akademisi dalam belajar atau dalam mencari informasi. Keberadaan internet bisa berdampak positif dan sekaligus bisa berdampak negatif bagi remaja dan pelajar..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Wawasan tentang karakteristik remaja pelajar dalam mengakses internet perlu diketahui oleh orang tua dan guru sebagai upaya kontrol terhadap penggunaan internet. Penggunaan internet sebagai media belajar mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa sekaligus meningkatkan kreativitasnya. Tujuan akhirnya adalah tercapainya prestasi belajar yang memuaskan. Jarak. dunia. pengetahuan. menjadi. semakin. sempit. dengan. kemudahan mengakses berbagai informasi, berita, ilmu pengetahuan dalam bentuk teks maupun gambar melalui jejaring internet. Mesin pencari Google layak disebut sebagai salah satu contoh yang cukup baik dalam menyediakan data yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan. Oleh karena itu, pemanfaatan Teknologi Informasi berupa internet merupakan suatu indikator yang dapat digunakan untuk membantu mencapai tujuan pendidikan. Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Internet menjadi jembatan penghubung antara dunia pendidikan dan Teknologi Informasi. Internet menyimpan informasi tentang segala hal tak terbatas, yang dapat digali untuk kepentingan pengembangan pendidikan..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. 3.. Fungsi-Fungsi Internet Menurut Kenji Kitao yang dikutip oleh Munir (2008:196-200) setidaknya ada enam Fungsi internet yang dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu fungsi sebagai alat komunikasi, sebagai alat mengakses informasi, fungsi pendidikan dan pembelajaran, serta fungsi tambahan, fungsi pelengkapan dan fungsi pengganti. a.. Fungsi Alat Komunikasi Internet berfungsi sebagai alat komunikasi, karena Internet dapat menghubungkan kita dengan berbagai pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia. Misalnya kita bisa kirim data atau surat dengan berbagai pihak diseluruh dunia dengan menggunakan fasilitas Electronic mail (E-mail). Selain fasilitas elektronik mail internet juga menyediakan fasilitas untuk berbicara yang dalam internet disebut chatting. Kemampuan internet lainya adalah Usenet, yaitu forum yang disediakan bagi pengguna internet untuk berbagi informasi dan pemikiran mengenai suatu topik melalui buletin elektronik. Dengan menggunakan forum ini, pengguna dapat mengirim pesan mengenai topik bersangkutan dan menerima tanggapan dari pihak lain. Selain berkomunikasi lewat e-mail bisa juga berkomunikasi atau berdiskusi lewat chatting maupun mailing list.. b.. Fungsi Alat Informasi Melalui internet kita juga dapat mengakses berbagai informasi yang disajikan oleh berbagai surat kabar atau majalah tanpa harus.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. berlangganan dan Internet juga terhubung dengan ratusan katalog perpustakaan, sehingga penggunaanya dapat meneliti ribuan data base yang terbuka untuk umum melalui jaringan tersebut yang disediakan oleh perusahaan dan pemerintah. Beberapa metode atau alat untuk mengakses komputer dan mencari file yang dapat diterapkan melalui internet adalah gopher, archie, dan wide area information servers. c.. Fungsi Pendidikan dan Pembelajaran Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai Negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pembelajaran. Pembelajaran melalui internet dapat di berikan dalam beberapa format diantarnya adalah: 1.. Electronic mail. 2.. Bulletin boards / newsgroups for discussin of special group. 3.. Interactive tutorials on the web. 4.. Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay chat.. d.. Fungsi Tambahan Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memenfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban atau keharusan bagi peserta didik untuk.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya hanya oprasional. e.. Fungsi Pelengkap Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai. komplemen. berarti. materi. pembelajaran. elektronik. diprogramkan untuk menjadi meteri reinforcement (pengayaan) yang bersifat. enrichment atau rimedial bagi peserta didik di dalam. mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. f.. Fungsi Pengganti Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternative model kegiatan pembelajaran kepada peserta didik. Tujuanya adalah untuk membantu mempermudah peserta didik mengelolah kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik dapat menyesuaikan waktu dan aktifitas lainya dengan kegiatan pembelajaran. Dalam mengakses internet, kita memerlukan perangkat keras. (hardware) dan perangkat lunak (software) yang memadai. Perangkat keras adalah komponen-komponen fisik yang membentuk suatu sistem komputer serta peralatan-peralatan lain yang mendukung komputer dalam melakukan tugasnya. Sedangkan perangkat lunak dalah program-program yang diperlukan untuk menjalankan perangkat keras komputer. Untuk.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. dapat mengakses informasi yang tersedia di internet, seseorang harus memiliki komputer (IBM PC/Kompatibel, Macintosh, UNIX), modem (suatu alat yang mengubah sinyal digital dari komputer menjadi analog untuk ditransmisikan ke jaringan telepon) dan saluran telepon. Ia juga harus mendaftarkan diri ke salah satu Internet Access Provider.. E. Cita-Cita Siswa 1.. Pengertian Cita-Cita Siswa Menurut Mohamad Ngajenan (1987:63) cita-cita merupakan suatu hal yang dipikirkan oleh seseorang untuk dicapai. Menurut Hurlock (Hidayat, 2015:4), cita-cita merupakan keinginan meraih sesuatu yang lebih tinggi dari keadaan sekarang. Menurut Mulyaningtyas (2007:40), cita-cita adalah keinginan yang selalu ada dalam pikiran atau tujuan yang di tetapkan seseorang untuk diri sendiri dan hendak dicapainya. Sendangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cita-cita adalah suatu keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa cita-cita merupakan suatu keinginan akan masa depan yang dipikirkan oleh seseorang untuk di capai. Berbagai profesi dalam kehidupan ini dapat dijadikan cita-cita sesuai dengan keinginan setiap individu untuk dicapai. Menurut Rintyastini (2006: 89-95), seorang dapat memilih jenis profesi sebagai berikut..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. a.. Profesi dalam ketenagaahlian dan teknis Profesi yang termasuk dalam kategori ini lazimnya berkecimpung di bidang riset dan penerapannya dalam berbagai masalah teknologi, ekonomi, sosial, dan industry. Profesi dalam kategori ini melakukan fungsi-fungsin keahlian teknologi, artistik, dan lain-lain. Bidangbidang ilmu yang dibutuhkan dalam profesi ini antara lain ilmu alam dan fisika, teknik struktur bangunan, hukum, kesehatan, agama, pendidikan, sastra, seni, dan olahraga.. b.. Profesi dan bidang ketatalaksanaan dan pengelolaan Profesi yang dimaksudkan dalam kategori ini terdiri atas orangorang yang terpilih dan terpercaya sebagai anggota pemerintahan setempat, daerah swatantra, provinsi, regional atau nasional. Tugas yang diemban dalam profesi ini antara lain ikut memutuskan atau aktif menyusun kebijakan pemerintah pusat atau daerah, serta mempersiapkan amandemen hukum dan peraturan resmi bersama dengan pejabat lain yang ikut mengorganisasi, mengatur, dan memerintah. Orang-orang yang bergelut dalam profesi ini juga mewujudkan. dan. menjalankan. kebijakan. pemerintah,. serta. mengelola, merencanakan, memadukan, dan mengatur kegiatan masyarakat dan pribadi. c.. Profesi dalam bisang ketatausahaan Profesi yang termasuk dalam kategori ini berkecimpung dalam bidang pelayanan masyarakat yang mengusahakan agar norma.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. hukum, peraturan dan ketepatan-ketepatan pemerintah lokal, profinsi ini juga mengawasi jalanya kinerja, kelancaran proses transportasi dan komunikasi, serta pekerjaan lainya yang memantau pelaksanaan kegiatan sehari-hari. d.. Profesi dalam bidang perdagangan Profesi yang termasuk dalam kategori ini berkecimpung dalam merencanakan, mengorganisasi, mengkoordinasi, dan mengarahkan usahnya dalam dunia perdagangan besar atau kecil.. e.. Profesi dalam bidang jasa Profesi. yang. termasuk. kategori. ini. berkecimpung. dalam. mengarahkan, mengorganisasi, mengawasi, serta merencanakan dengan matang agar sektor di luar industry dapat berjalan dengan semestinya. Dalam jenis profesi ini, terdapat pengusaha jasa sosial yang berkecimpung dalam bidang kemasyarakatan dan pribadi ini antara lain konsultan, pelayan hotel, tukang cukur/pangkas rambut, dan ahli kecantikan. f.. Profesi dalam bidang eksplorasi energi Profesi yang termasuk kategori ini berkaitan langsun dalam masalah penambangan mineral, minyak, dan gas bumi. Orang-orang dalam profesi ini juga mengerjakan proses pengolahan dan pembangkitan tenaga. Mereka juga melakukan kontruksi dan pembenahan berbagai tipe jalan, bangunan, dan mesin. Contoh profesi ini antra lain pekerja kilang minyak dan penambang.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. g.. Profesi dalam bidang militer Profesi yang termasuk kategori ini berkaitan langsung dengan tugastugas yang berhubungan dengan pertahanan dan keamanan negara. Contoh profesi ini antara lain polisi, prajurit, tentara, dan mariner.. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cita-cita Menurut Mulyaningtyas (2007:41) faktor-faktor yang mempengaruhi cita-cita yaitu: a.. Latihan dan lingkungan sejak kecil Misalnya, seorang anak yang sejak kecil dilatih menggambar, besar kemungkinan akan bercita-cita sebagi arsitek atau desainer. Begitu juga dengan anak yang tumbuh dalam lingkungan pecinta seni akan berkeinginan menjadi seniman atau setidaknya akan mencintai seni.. b.. Ambisi orang tua Ambisi orang tua seringkali disebabkan oleh cita-cita pribadi yang tidak terwujud, persaingan antar orang tua, atau pengalaman pribadi. Ambisi orang tua seringkali menyebabkan seorang anak sudah diarahkan untuk memilih cita-cita tertentu sejak kecil.. c.. Tokoh idola Seorang anak yang sangat mengidolakan negarawan atau politisi tertentu seperti Adam Malik biasanya berkeingan mengikuti jejak tokoh idolanya tersebut, misalnya ingin menjadi diplomat atau politisi..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. d.. Persaingan dengan orang lain Persaingan dengan teman sebaya sering menyebabkan seorang remaja tidak mau kalah dalam hal cita-cita.. e.. Tradisi, norma, adat dan kebiasaan yang berlaku Profesi tertentu sering mendapat penghargaan tinggi di masyarakat daerah tertentu sehubungan dengan adat yang di sana. Hal ini dapat mendorong remaja untuk bercita-cita meraihnya, misanya banyak remaja di flores ingin menjadi pastor karena profesi ini mempunyai status sosial tinggi di masyarakat flores.. f.. Pengalaman-pengalaman masa lalu Seorang bercita-cita menjadi psikolog, misalnya, karena ia sendiri pernah menderita penyakit phoba (takut yang tak beralasan akan sesuatu) seperti takut akan ketinggian (altophobia).. g.. Minat dan nilai-nilai yang dianut Nilai kehidupan yang dianut oleh seseorang, seperti nilai keadilan sosial, dapat membuatnya bercita-cita menjadi relawan Lembaga Swadaya Masyarakat, hakim dan lain-lain..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. F. Kerangka Berpikir 1.. Hubungan minat belajar dengan motivasi belajar siswa Menurut Masidjo (1995: 52), minat adalah suatu kecenderungan yang agak menetap dalam diri subjek dimana ia merasa tertarik akan suatu hal dan merasa senang bersama dengan hal tersebut. Minat merupakan salah satu unsur kepribadian individu yang memegang peranan penting dalam pembuatan keputusan karir di masa depan. Minat mengarahkan tindakan individu terhadap suatu objek atas dasar rasa senang atau tidak senang. Minat seseorang akan dapat diketahui dari pernyataan senang dan tidak senang ataupun suka atau tidak suka terhadap suatu objek tertentu. Menurut Aunurrahman (2012:114) motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat. motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Minat belajar siswa memegang peranan penting dalam motivasi belajar siswa, siswa yang memiliki minat belajar yang baik akan lebih termotivasi dalam belajar.. 2.. Hubungan Kompetensi Guru dengan motivasi belajar siswa Menurut Mulyasa (2007:26) kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuwan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara keseluruhan membentuk kompetensi standar profesi guru,.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Menurut Winkel (1983: 27) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa tercapai. Kompetensi guru memiliki peran penting bagi siswa karena setiap tingkah laku dan gaya mengajar guru akan menjadi tolak ukur bagi kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang kompeten dapat lebih memotivasi siswa untuk belajar.. 3.. Hubungan intensitas penggunaan internet dengan motivasi belajar siswa Menurut Anne Ahira (2011:47), Penggunaan internet sebagai media belajar sangat membantu para akademisi dalam belajar atau dalam mencari informasi. Keberadaan internet bisa berdampak positif dan sekaligus bisa berdampak negatif bagi remaja dan pelajar. Wawasan tentang karakteristik remaja pelajar dalam mengakses internet perlu diketahui oleh orang tua dan guru sebagai upaya kontrol terhadap penggunaan internet. Penggunaan internet sebagai media belajar mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa sekaligus meningkatkan kreativitasnya. Tujuan akhirnya adalah tercapainya prestasi belajar yang memuaskan..

Gambar

Tabel 3.21  Tabel Interprestasi
Tabel 3.23  Tabel PAP Tipe II  Tingkat Prestasi
Tabel 4.1  Sekolah Asal
Tabel  4.14  menunjukan  bahwa  nilai  sig.  (1-tailed)  untuk  hubungan  intensitas pengunaan internet dengan motivasi belajar siswa sebesar 0,000

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil judul “ Pengaruh Kompetensi Guru, Pemanfaatan Sumber Belajar Serta Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi

50 -.052 .719 Tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan internet sebagai media komunikasi dengan intensitas komunikasi tatap muka pada remaja di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan motivasi belajar dengan kompetensi siswa SMK, 2) persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa

Tidak ada hubungan yang signifikan kompetensi guru dengan minat belajar siswa kelas X Program Studi Administrasi Perkantoran pada kompetensi kejuruan menangani surat

Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan intensitas penggunaan internet dengan gejala carpal tunnel syndrome pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas

201521100 92 yang berjudul “ Pengaruh Penggunaan Teknik Scanning, Motivasi Belajar, Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SDN

[Artikel Ilmiah] HUBUNGAN LAMA PEMBELAJARAN ONLINE DAN INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DENGAN TINGKAT ADIKSI INTERNET The Relationship Between Online Learning Duration And

Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sebagai berikut: 1 untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan media sosial TikTok dengan minat belajar