• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Perbandingan Ganda. Arum Handini Primandari, M.Sc.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Perbandingan Ganda. Arum Handini Primandari, M.Sc."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Uji Perbandingan Ganda

(

Multiple Comparison

)

(

Multiple Comparison

)

(2)

• Beberapa uji perbandingan ganda: – Uji BNT/LSD – Uji Tukey – Uji Duncan – Uji Bonferroni 0 1 : dengan , 1, 2,..., dan : i j i j H i j t i j H        

• Uji perbandingan dengan kelompok kontrol – Uji Dunnet

(3)

Tes Beda Nyata Terkecil (BNT)

• Uji BNT disebut juga uji Fisher Least Significant Difference (LSD). • Uji ini menggunakan statistik t.

• H0 ditolak jika:

– Ukuran sampel sama

– Ukuran sampel berbeda

2, 1 1 galat i j db i j y y t KTG r r          2, 2 galat i j db KTG y y t r      Dengan: α: tigkat signifikasi r: banyak ulangan dbgalat: derajat bebas dari KTG

(4)

Tes Tukey

• Prosedur Tukey seringkali disebut sebagai HSD (Honestly Significant Difference)

• Metode ini berdasar pada distribusi rentang ter-student

• Daerah kritis: H0 ditolak jika:

1) Untuk data yang ukuran sampelnya sama

2) Untuk data yang ukuran sampelnya berbeda (Tukey-Kramer)

; , galat

i j KTG y y q t db r     

; ,

1 1 2 galat i j i j q t db y y KTG r r          Dengan: α: tigkat signifikasi t: banyak perlakuan q(α;t,dbgalat): nilai presentase atas dari q pada taraf

signifikasi α dan

derajat bebas (t,dbgalat)

(5)

Uji Duncan

• Uji Duncan disebut juga prosedur Duncan atau Uji rentang-berganda Duncan

• Daerah kritik: H0 ditolak jika:

1) Untuk data yang ukuran sampelnya sama

untuk p perlakuan, dengan p= 2, 3, …, t

p i j

y y R

KTG

Rr untuk p perlakuan, dengan p= 2, 3, …, t 2) Untuk data yang ukuran sampelnya berbeda

p: banyak perlakuan

rp: rentang signifikasi Duncan dengan p perlakuan (p = 2, 3, …, t) pada taraf signifikasi α dan derajat kebebasan milik galat (rp disebut rentang signifikan ter-student terkecil)

Rp: rentang signifikan terkecil

; ; galat p p db R r r   ; ; 1 dengan 1 galat p p db h t h i i KTG t R r n n r          

(6)
(7)

SK db JK KT Fhit Ftabel p-value

Perlakuan 4 79.44 19.86 6.895833 2.866081 0.00117

Galat 20 57.6 2.88

Total 24 137.04

H0 ditolak yang berarti terdapat minimal satu persentase paracetamol yang berpengaruh pada penurunan panas badan. (atau terdapat minimal satu persentase yang pengaruhnya berbeda dengan persentase yang lain)

Oleh karena menggunakan model tetap, maka kita dapat melakukan uji perbandingan ganda.

(8)

Tabel Hasil Observasi

40%

50%

60%

75%

90%

7

9

5

3

2

6

7

4

5

3

9

8

8

2

4

4

6

6

3

1

7

9

3

7

4

7

9

3

7

4

6.6

7.8

5.2

4

2.8

Lakukan uji perbandingan ganda: a) Uji LSD

b) Uji Tukey c) Uji Duncan

(9)

Soal Latihan 2

Seorang peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh persentasi berat katun terhadap kekuatan regang kain. Dia menentukan lima level persentasi katun (15%, 20%, 25%, 30%, 35%). Setiap

perlakuan diulang sebanyak lima kali.

15% 20% 25% 30% 35%

7 12 14 19 7

a) Lakukan analisis variansi.

b) Apabila H0 ditolak, maka lakukan uji perbandingan ganda.

7 12 14 19 7

7 17 18 25 10

15 12 18 22 11

11 18 19 19 15

(10)

Tabel ANOVA

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 475.76 4 118.94 14.75682 9.13E-06 2.866081 Within Groups 161.2 20 8.06

(11)

Tes Dunnet

• Membandingkan setiap kelompok dengan suatu kelompok kontrol. Misalkan dalam suatu percobaan terdapat t perlakuan, dimana salah satunya

merupakan perlakuan kontrol. • Hipotesis: 0 0 1 0 : dengan 1, 2,..., 1 : i i H i t H         • Daerah kritik: H0 ditolak jika:

1) Untuk data yang ukuran sampelnya sama

2) Untuk data yang ukuran sampelnya berbeda

2 0 2 1, galat untuk 1, 2,..., 1 i KTG y y d t db i t r       

2 0 0 1 1 1, galat i i y y d t db KTG r r          Dengan: α: tigkat signifikasi

k: dα/2 (t,dbgalat): nilai tes dua arah untuk uji Dunnet

dengan derajat bebas (t,dbgalat)

1: 0 i

(12)

Kontras

• Misalkan dalam percobaan Latihan 2:

a) Kita mencurigai bahwa katun level 4 dan 5 (30% dan 35%) menghasil kekuatan tekstil yang sama, maka uji hipotesisnya:

0 4 5 1 4 5

:

:

H

H

0 4 5 1 4 5

:

0

(a.1)

:

0

H

H

equivalen

b) Jika kita mencurigai bahwa rata-rata dari dua level terendah yaitu level 1 dan 2 tidak berbeda dengan rata-rata dua level tertinggi yaitu level 3 dan 4, maka:

1

:

4 5

H

H

1

:

4

5

0

0 1 2 4 5 1 1 2 4 5

:

:

H

H

 

 

0 1 2 4 5 1 1 2 4 5

:

0

(a.2)

:

0

H

H

 

 

equivalen

(13)

• Secara umum, kontras merupakan kombinasi linier dari

parameter dalam bentuk:

1 t i i i

c

 

• dimana

• Pada persamaan:

0

i

c

4 5 1 2 4 5

( .1)

1,

1

( .2)

1,

1

a

c

c

a

c

c

c

c

 

 

(14)

Interval Konfidensi Kontras

• Daripada melakukan uji hipotesis untuk kontras, lebih

bermakna mencari interval konfidensi-nya.

• Ketika sampel-nya berukuran sama, maka:

2 2, 2 2, galat galat i i db i i i i i db i

KTG

c y

t

c

c

r

KTG

c y

t

c

r

 

 

(15)

Kontras Ortogonal

• Dua kontras dengan koefisian {ci} dan {di}, dikatakan ortoganal jika:

• Untuk ulangan yang tidak sama:

1

0

t i i i

c d

0

t

r c d

• Contoh kontras ortogonal:

1

0

i i i i

r c d

Perlakuan C D C*D Kontrol -2 0 0 Perlakuan 1 1 -1 -1 Perlakuan 2 1 1 1 Σcidi 0

(16)

Contoh

(17)
(18)

Kontras

• Perbandingan perlakuan dengan menggunakan kontras biasanya dilakukan jika kita mengharapkan perbandingan-perbandingan tertentu dari perlakuan yang diamati.

• Kontras dikenal juga sebagai pembandingan berderajat bebas 1. • Misal:

• Syarat pembanding:

0

:

1 1 2 2

...

t t

0

H

c

c

 

c

1. Untuk ulangan sama

0, untuk ulangan beda

0

2. Keortogonalan

0,

0,

0, jika ulangan beda:

0,

,

0

i i i i i i i i i i i i i i

c

r c

c

d

c d

r c

r d

r c d

 

(19)

Tes Scheffe

• Scheffe (1953) mengusulkan suatu metode untuk membandingkan sembarang dan semua kemungkinan kontras antara rataan

perlakuan

• Misalkan suatu himpunan m kontras dalam means perlakuan:

1 1 2 2

...

;

1, 2,...,

u

C

u

C

u

C

tu

t

u

m

 

 

(kontras telah ditentukan). Kontras yang sesuai dengan rataan perlakuan adalah:

• Standar error dari kontras tersebut adalah:

1 1 2 2

...

u u u tu t

C

c y

c y

 

c y

2 1 u k iu C i i

c

S

KTG

r

ri: banyaknya observasi pada perlakuan ke-i

(20)

• Nilai kritisnya SCu adalah:

Untuk menguji hipotesis bahwa kontras Γu berbeda secara signifikan dari nol.

• Hipotesis tersebut ditolak jika:

,u Cu

(

1)

; 1,t N t

S

S

t

F

• Hipotesis tersebut ditolak jika:

,

u u

(21)

Latihan

Diketahui:

Data berukuran sampel sama. Terdapat 5 perlakuan,

masing-masing diambil 5 sampel.

1

9.8;

2

15.4;

3

17.6;

4

21.6;

5

10.8

y

y

y

y

y

Ujilah kotras-kontras berikut:

8.06

KTG

     1 1 3 4 5 2 1 4

 

 

 

 

(22)

• Hipotesis:

• Nilai numerik kontras:

0 1 3 4 5 0 1 4 1 1 3 4 5 1 1 4

:

0

:

0

dan

:

0

:

0

H

H

H

H

 

 

 

 

1 1 3 4 5

C

1

y

1

y

3

y

4

y

5

C

2

y

1

y

4

9.8 17.60 21.60 10.80

5

C

y

y

y

y

    2 1 4

9.80 21.60

11.80

C

y

y

 

 

1 2 5 2 1 2 2 1

8.06 1 1 1 1 5

2.54

8.06 1 1 5

1.80

C iu i i C iu i i

S

KTG

c

r

S

KTG

c

r

 

  

(23)

• Dengan α = 1%,

• Oleh karena maka kesimpulannya kontras Γ1 sama

1 2 0.01,1 0.01;4,20 0.01,2 0.01;4,20

(

1)

2.54 4(4.43)

10.69

(

1)

1.80 4(4.43)

7.58

C C

S

S

k

F

S

S

k

F

1 0.01,1

C

S

• Oleh karena maka kesimpulannya kontras Γ1 sama dengan nol, maka rataan perlakuan 1 dan 3 (sebagai satu grup)

tidak berbeda dengan rataan perlakuan 4 dan 5 (sebagai satu grup).

• Oleh karena maka kesimpulannya kontras Γ2 tidak sama dengan nol, maka rataan perlakuan 1 berbeda secara signifikan dengan rataan perlakuan 4.

1 0.01,1

2 0.01,2

(24)

Tes Scheffe

• Daerah kritis: H0 ditolak jika: ; 1,

1

1

(

1)

k N k i j i j

y

y

k

F

KTG

r

r

  

 

(25)

Metode Bonferroni

• Misalkan suatu himpunan m kontras dalam rataan perlakuan:

(kontras telah ditentukan). Kontras yang sesuai dengan rataan perlakuan adalah: 1 1 2 2

...

;

1, 2,...,

u

C

u

C

u

C

tu

t

u

m

 

 

...

C

c y

c y

 

c y

• Daerah kritis H0 ditolak jika: dimana 1 1 2 2

...

u u u tu t

C

c y

c y

 

c y

1 2 , u u g N t C

C

t

S

2 2 1 u k iu C i i

c

S

s

n

g: banyaknya perbandingan

(26)

• Menggunakan contoh (1) pada tes Tukey

• Terdapat 2 uji perbandingan yaitu C1 dan C2 sehingga g = 2

1 2 1

5;

2

11.8;

C

2.54;

C

1.80

C

C

 

S

S

1 1 1 0.05/(2*2),20 0.9875,20

2.423* 2.54

6.154

2.423*1.8

4.3614

C C

t

S

t

S

t

S

t

S

• Oleh karena maka H0 gagal ditolak, artinya maka rataan perlakuan 1 dan 3 (sebagai satu grup) tidak berbeda dengan rataan

perlakuan 4 dan 5 (sebagai satu grup).

• Oleh karena maka H0 ditolak, artinya maka rataan

perlakuan 1 berbeda secara signifikan dengan rataan perlakuan 4.

2 2 1 0.05/(2*2),20 C 0.9875,20 C

2.423*1.8

4.3614

t

S

t

S

1 6.154 C  2 4.361 C

Gambar

Tabel Hasil Observasi 40% 50% 60% 75% 90% 7 9 5 3 2 6 7 4 5 3 9 8 8 2 4 4 6 6 3 1 7 9 3 7 479374 6.6 7.8 5.2 4 2.8
Tabel ANOVA

Referensi

Dokumen terkait

klorida, sulfat, di daerah penelitian nilainya masih dibawah baku mutu kualitas air kelas 1 sehingga masih layak konsumsi, sedangkan parameter yang melebihi baku mutu kualitas

Berdasarkan gambar 2 dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna mi yang paling disukai (suka dan sangat suka) adalah mi garut dengan perlakuan A yaitu

Dalam hal akuntabilitas, reformasi manajemen sektor publik mendorong perubahan paradigma dari pertanggungjawaban terhadap berapa besarnya dana yang telah dan

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh International Council of Nurses (2001) yang menyatakan, bahwa melibatkan partisipasi perawat dalam setiap

Dengan memahami pengertian di atas, maka database dapat dipahami sebagai sekumpulan data terhubung ( interrelated data ) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu

Oleh karena itu, hal yang perlu dilakukan adalah mengendalikan penyakit daun, pemberian hara yang cukup, terutama Ca, menghindari tanaman kacang tanah tercekam

Akhirul kalam, dengan penyegaran kembali tentang paradigma peran dan fungsi layanan bimbingan dan konseling, termasuk pula unjuk kerja yang harus ditampilkan oleh

Dunia usaha dan industri semakin meluas dan berkembang, namun kehidupan para pekerja tidak semakin lapang. Apalagi terjadi pesaingan antara para pekerja dengan hasil