• Tidak ada hasil yang ditemukan

13/05/2014. SRI SUHARTI PUSKonseR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "13/05/2014. SRI SUHARTI PUSKonseR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SRI SUHARTI PUSKonseR

(2)

-

IND MERUP PRODUSEN GAHARU TERBESAR DI DUNIA

-

MANFAAT GAHARU MAKIN BERAGAM

-

PERMINTAAN GAHARU TERUS

HARGA GAHARU

-

TINGGINYA PERMINTAAN GAHARU BELUM DAPAT DIPENUHI

KARENA KEKURANGAN BAHAN BAKU BERMUTU TINGGI UNTUK

EKSPORT

GAHARU SANGAT PROSPEKTIF UNTUK

DIKEMBANGKAN DI INDONESIA

BERAGAM SPESIES TUMBUHAN PENGHASIL GAHARU

ADA DI IND

-

Marga

Aquilaria

ada 15 spesies

6 ada di ind

-

Marga

Gyrinops

ada 7 spesies

6 ada di Ind

-

Marga Gonystilus ada 20 spesies

9 ada di Ind

LUAS KAWASAN HUTAN POTENSIAL UNTUK

PENGEMBANGAN GAHARU

TANAMAN GAHARU DAPAT DIBUDIDAYAKAN

UPAYA

BUDIDAYA GAHARU SUDAH DICOBA DI BBRP DAERAH

(SUMUT, RIAU, JAMBI, KALSEL, Dll)

PRODUKSI GAHARU DAPAT DIREKAYASA MELALUI

TEKNOLOGI INOKULASI

(3)

A. PADA LAHAN MILIK

a. Hutan/Kebun Campuran Milik Rakyat - Luasan relatif kecil

- umumnya ditanami kombinasi pohon/tanaman kayu & JPSG. - Jenis pohon/tan yang umum : sengon, mahoni, jati, salam,

kapok randu & tan buah-buahan; nangka, sukun, sawo, rambutan, mangga, jambu dan belimbing.

- Pengembangan gaharu disisipkan diantara tanaman yang ada. - Untuk mengoptimalkan pertumbuhan, jarak tanam jangan

terlalu rapat

- Jika jarak tanam ± 5 x 5 m, maka jumlah tanaman per hektar 400 ph.

- ∑ tanaman penghasil gaharu sisipan disesuaikan dengan populasi tanaman yang sudah ada.

b. Kebun Karet Rakyat

- Di Sumatera & Kalimantan, lahan petani umumnya ditanami karet sec monokultur.

- Tanaman gaharu dapat disisipkan di sela-sela karet - Jika jarak tanam karet: 3 x 7 m (476 ph/ha) atau 4 x 6 (416

ph/ha) gaharu disisipkan diantara ruang jarak pohon karet. - ∑ tan gaharu yang dapat disisipkan 130 bt/ha (kebun karet

jarak tanam 3 x 7 m) atau 150 bt/ha (kebun karet jarak tanam 4 x 6 m).

- Waktu tanam ideal saat karet berumur 4 – 5 tahun (usia pra sadap) (Sumarna (2010). Namun sejak karet berumur 2 – 3 tahun gaharu sebetulnya sudah dapat mulai disisipkan. - Pohon karet berfungsi sebagai naungan bagi tanaman

gaharu.

- Selain secara sisipan, gaharu juga dapat ditanam sebagai tanaman

(4)

c. Kebun Kelapa/Kelapa Sawit

- Pohon gaharu dapat disisipkan pada kebun kelapa (Cocos nucifera) atau kebun sawit (Elaeis guineensis) yang jarak tanam realtif luas (7/8 m x 9 m)

- Waktu tanam ideal  saat tanaman kelapa atau pohon sawit berumur 3 tahun (buah pasir) (Sumarna, 2010).

- Pohon kelapa & sawit secara fisiologis berperan sebagai naungan untuk gaharu.

- ∑ pop gaharu yang disisipkan disesuaikan dengan pop pohon kelapa/sawit yang ada  menghindari persaingan dalam penyerapan unsur hara serta cahaya matahari.

- Pohon sawit dibudidayakan dengan input produksi (pupuk) yang sangat tinggi (± 60% biaya produksi).

- Gaharu secara tidak langsung dapat memanfaatkan input pupuk yang diberikan pada sawit.

- Saat penyiangan & pembebasan cabang/pelepah daun kelapa & sawit, sekaligus dpt dilakukan pemeliharaan/penyiangan gaharu.

d. Kebun Pekarangan

- Gaharu dapat ditanam pada lahan pekarangan. - ∑ Tanaman gaharu relatif sedikit, jika dikelola dengan

baik dapat berfungsi sebagai tabungan jangka panjang.

- ∑ Tanaman yang relatif sedikit tidak memerlukan permodalan besar dapat diupayakan sendiri sesuai kemampuan masyarakat

(5)

B. PADA KAWASAN HUTAN

Dilakukan melalui pelibatan masyarakat tepian hutan.

Sesuai dengan paradigma pembangunan kehutanan partisipasi masyarakat & menempatkannya sebagai patner/mitra menuju pengelolaan hutan lestari.

Dilakukan terintegrasi dengan program kegiatan yang sedang dikembangkan (Program rehabilitasi, Pengayaan, dll)

Dapat dilakukan pada areal konsesi, kawasan hutan untuk tujuan lain (KHDTK) juga pada kawasan yang sudah diokupasi masyarakat.

Pola tanam pola tumpangsari (sisipan atau tanaman sela diantara tegakan yang sudah ada).

Pada areal hutan produksi konsesi (HPH) kegiatan dilakukan oleh pemegang HPH (sebagai pemilik modal) bekerjasama dengan masyarakat sekitar kawasan konsesi.

Jenis gaharu dipilih yang bersifat endemik diharapkan performa pertumbuhan akan baik karena persyaratan tumbuh terpenuhi.

Pendekatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat

Melibatkan

banyak pihak

yang

tertarik

upaya

pengembangan gaharu

Ada pembagian peran, tanggung jawab, ruang, waktu dan

bagian hasil (sesuai kontribusi masing-masing)

Prinsip Kerjasama Kemitraan PHBM:

- Kegiatan layak dikembangkan secara ekonomi

- Ada tujuan bersama yang ingin dicapai

- Ada pengaturan kerjasama

- Ada kesepahaman tentang resiko dan konsekuensi dari

adanya kerjasama

(6)

Jenis Input Model-model Skenario A B C D 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Lahan Saprodi Tenaga kerja Bahan inokulan Biaya inokulasi Pengolahan hasil Pemasaran

Table1: Alternatif bentuk kemitraan yang dapat dikembangkan

Ket: 1: Petani; 2: Investor/Pengusaha; 3: Pemda/Pihak lain

UT Gaharu Monokultur UT Karet Monokultur UT Karet dengan Gaharu Uraian UT Gaharu Monokultur UT Karet Monokltur UT Integrasi Gaharu + Karet Keterangan (Rp) Keterangan (Rp/ha) Keterangan (Rp/ha)

TBM-0 9.450.000 TBM-0 10,677,50 0 TBM-0k 10.677.500 TM min - - 4,700,000 TBM-1 19.350.000 TBM-1 4,781,000 TBM-1k 4.781.000 TM max - - 8,441,500 TBM-2 6.550.000 TBM-2 3,668,500 TBM-2k0g 5.793.500 TM rata-rata 1550000 - 6,690,860 TBM-3 9.200.000 TBM-3 3,868,500 TBM-3k1g 10.116.000 Populasi karet - 476 476 TBM-4 9.450.000 TBM-4 3,581,000 TBM-4k2g 5.983.500 Populasi gaharu 400 - 130 TBM-5 40.700.000 TBM-5 4,081,000 TBM-5k3g 7,256,000 Produksi karet rata-rata - 900 900 TBM-6 8.700.000 Total Investasi 30,657,50 0 TBM-4g 3.225.000 Produksi gaharu rata-rata 480 - 156 TBM-7 6.200,.00 - - TBM-5g 13.375.000 NPV(Df 15%) 141250659 7591555 41243734 Panen 36.000.000 - - TBM-6g 2.975.000 IRR 43.34 18.11 26.41 Total Investasi 145.600.00 0 - - TBM-7g 2.137.500 B/C 3.0110 1.1837 1.6915 - - - - Total 66.320.000 -- -- - -

(7)

1. Bagi Petani/Masyarakat: 2. Bagi Pengusaha/Investor

- Diversifikasi produk - Perluasan Usaha - Resiko Kegagalan - Profit

- Investasi Jangka Panjang - Resiko Kegagalan - Pendapatan dan

Kesejahteraan Masyarakat

3. Bagi Pemerintah:

- Budidaya Gaharu berkembang Lebih Luas - Produksi gaharu Hasil Budidaya

- Keamanan SDH Lebih Terjamin

-

Keg dilakukan pada Petak 21 KHDTK Carita seluas 40 ha

-

Melibatkan Kelompok Masy dari Desa Sindang Laut dan

Desa Suka Jadi (Kampung Longok, Cangkara dan

Cilaban)

-

Jumlah Peserta 49 orang

-

Sistim Penanaman sisipan diantara tanaman yang

sudah ada (melinjo, durian, cengkeh, jengkol, petai,

nangka, meranti, mahoni, pulai, khaya dan hawuan)

-

Gaharu ditanam dengan jarak 5 x 5 m  400 pohon/ha

VI. UJI COBA PENGEMBANGAN GAHARU DENGAN

SKEMA KEMITRAAN DI KHDTK CARITA

(Kerjasama Puslitbang KonseR

dengan Masyarakat Sekitar KHDTK

(8)

1. Tahapan Kerjasama Pengembangan

Gaharu di KHDTK Carita

1. Observasi Lapangan (prospek, peluang kerjasama)

2. Diskusi dengan Parapihak terkait tentang rencana kerjasama

(Petugas lap, Perhutani, Pemda, Tokoh masy)

3. Pengenalan tanaman gaharu, prospek & teknik budidaya

pada masy calon peserta kerjasama

4. Persamaan persepsi tentang prinsip PHBM & perumusan

tujuan bersama yang ingin dicapai dari pelaksanaan

kerjasama PHBM gaharu

5. Diskusi untuk menyusun rumusan awal butir-butir nota

kesepakatan

6. Penyusunan rancangan teknis & rancangan kelola

7. Perumusan nota kesepakatan bersama partisipatif)

2. PRINSIP –PRINSIP

KESEPAKATAN DALAM NOTA

(9)

Memelihara dan menjaga tanaman gaharu dan

tanaman hutan lainnya

Mengikuti aturan teknis dan kaidah konservasi

yang berlaku di areal KHDTK Carita

Melaporkan setiap kejadian yang mengakibatkan

kerusakan tanaman baik gaharu atau tanaman

hutan lainnya

KEWAJIBAN PIHAK II

Pihak I (PUSKONSER) : 35 %

Pihak II (Masy)

: 60 %

Desa

: 2,5 %

LMDH (Kelompok)

: 2,5 %

Jika pada saat pemanenan tanaman

gaharu ternyata ada tanaman yang

mati/hilang/tidak/ belum menghasilkan,

maka resiko akan ditanggung bersama

3. PROPORSI BAGI HASIL

YANG DISEPAKATI

(10)

1. Pengembangan Gaharu budidaya merupakan alternatif solusi

komplementer Gaharu alam

2. Karena sifat usaha yang padat modal & memerlukan tenaga

trampil, skema kemitraan antar berbagai pihak merupakan

alternatif solusi yang tepat untuk pengembangannya

3. Salah satu model kemitraan yang dapat dikembangkan adalah pola

pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) yang dapat

dilakukan pada lahan milik maupun pada kawasan hutan dengan

pola tanam Tumpangsari

4. Prinsip utama dalam PHBM adalah kelestarian, kelayakan

ekonomi dan keadilan sesuai dengan kontribusi masing-masing

pihak yang bermitra

5. Pola usaha kemitraan gaharu merupakan upaya diversifikasi

usaha, mengurangi resiko kegagalan, upaya peningkatan

pendapatan sekaligus upaya pelestarian hutan

(11)

Tahun Kuota Hasil Panen Resmi *) Kuota Hasil Aktual *) Aktual Eksport berdasar CITES *) Net Eksport Laporan CITES **) Total Eksport Gaharu (semua spesies) *)

1995 n/a n/a n/a≠)) 323,577 n/a≠

1996 300,000 160,000 299,523 (termasuk A. filarial dan jenis lain 293,593 299,593 1997 300,000 120,000 287,002 (termasuk A.filarial 180,000 kg) 305,483 287,002 1998 150,000 150,000 148,238 147,212 n/a ≠) 1999 300,000 180,000 81,079 76,401 313,649 2000 225,000 225,000 81,377 81,377 245,150 2001 75,000 70,000 74,826 74,826 219,772 2002 75,000 68,000 70,546 n/a 175,245

2003 50,000 50,000 n/a n/a n/a

Tabel 1. Hasil Pemanenan dan Eksport Gaharu jenis

Aquilqria spp dari Indonesia Tahun 1995 - 2003

*) CITES Management Authority of Indonesia

*) CITES Annual Report Data Compiled by UNEP-WCMC

≠) the reason for the unavailability of data for 1995 1nd 1998 is not known

Asumsi dan batasan:

• Satuan luasan 1 ha dengan jarak tanam 5 x 5 m

(kerapatan pohon 400/ha)

• Tingkat keberhasilan budidaya 60%

• Tan yg bertahan hidup dan menghasilkan gaharu rata2

2 kg/pohon dg 3 kualitas (I 10%; II 40% dan III 50%)

• Harga I: 5 juta/kg; II: 2 juta/kg dan III: 500 rb/kg

• Harga bibit : 15 rb/bt

• Upah tenaga kerja 50 rb/HOK

• Biaya inokulasi : 30 rb/pohon

• Harga inokulan : 50 rb/pohon

(12)

NPV : Rp 147,74 juta/ha

IRR : 48,53%

Referensi

Dokumen terkait

Bagi mahasiswa yang mengalami bentrok atau kelas tidak dibuka sehingga membutuhkan persetujuan mata kuliah baru, maka dapat mengisi google

Kotak S1B78 -- S3B78 yang berada di bagian baratlaut situs populasi data fragmen tembikar dan keramiknya dijumpai berada pada level spit 1 hingga 3 dari DPS

Giriş bölümünde, “Tarih İçinde Yunanlılar” konusu işle­ necektir. Yunanca’nm gelişimi ve tarihi, çağdaş Yunanlılık’ın bir öğesini oluşturan Ortodoksluk ve

 Tahun tropis adalah waktu yang diperlukan matahari untuk menyelesaikan satu putaran dari titik aries kembali ke titik aries..  Tahun anomalis adalah waktu yang

Upah nominal adalah sejumlah uang yang dibayarkan kepada buruh yang berhak secara tunai sebagai imbalan atas pengerahan jasa atau pembayarannya sesuai dengan

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan website administrasi pengelolaan sampah dengan menggunakan database server MySQL, pada web server Apache, dan perancangan

Yang dimaksud dengan isi wimba adalah objek yang digambar, cara wimba adalah bagaimana objek tersebut digambarkan (tampak samping atau tampak depan, besar atau kecil dan

Untuk mangatasi masalah diatas, pihak museum merasa perlu untuk membuat media baru yang dapat menyampaikan informasi tentang sejarah tanpa mengharuskan pengunjung untuk