Ment er i Per i ndus t r i an Republ i k l ndones i a
PERATU
RAN
M
EN
TERI PERI N
D
U
STRI AN
REPU
BLI K I N
D
O
N
ESI A
N
O
M
O
R: 103/ M
―
I N
D
/ PER/ 10/ 2014
TEN
TAN
G
PETA PAN
D
U
AN
PEN
G
EM
BAN
G
AN
KO
M
PETEN
SI I N
TI I N
D
U
STRI KABU
PATEN
KU
N
I N
G
AN
D
EN
G
AN
RAH
M
AT TU
H
AN
YAN
G
M
AH
A ESA
M
EN
TERI PERI N
D
U
STRI AN
REPU
BLI K I N
D
O
N
ESI A,
Menimbang
'.
a.Mengingat
:
1. b.bahwa
sebagai
pelaksanaan
ketentuan
Pasal
3
ayat
(1)huruf
b
Peraturan
Presiden
Nomor
28
Tahun
2008
tentang
Kebijakan
Industri
Nasional,
Pemerintah
Kabupaten Kuningan
telah
men)rusun
peta
panduan
pengembangan
kompetensi
inti
industri
Kabupaten
Kuningan;
bahwa
untuk
melaksanakan
ketentuan
Pasal
3
ayat
(2\peraturan
Presiden
Nomor
28
Tahun 2008
tentang
Kebijakan Ind,ustri Nasional,
perlu
menetapkan
peta
pr.rri,.r"r,
pengembangan
kompetensi
inti
industri
sebagaimana
dimaksud
dalam
huruf
a;bahwa
berdasarkan pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam
huruf a dan huruf b
perlu
menetapkan Peraturan
Menteri Perindustrian
tentang
Peta Panduan
Pengembangan
Kompetensi
Inti
Industri
Kabupaten Kuningan;
Undang-Undang Nomor 25
Tahun
2OO4tentang
Sistem
perencanaan
Pembangunan
Nasional
(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2OO4Nomor
104,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia
Nomor
aa2\;
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2OO4
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2OO4
Nomor
125,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor
4437)
sebagaimana
telah
beberapa
kali
diubah
terakhir
dengan
Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2008
itlorrror
59,
Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Nomor a8a4);
3.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2OO7
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka Panjang
Nasional
Tahun
2OO5-2O25
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2oo7 Nomor 33, Tambahan Lembaran
C.-
2
-
Peraturan Menteri Perindustrian
RINomor
: 103/M-IND/PER/20
144.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2OO7
tentang
Penanaman
Modal
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran
Negara
Republik Indonesia
Nomor 4724);
5.
Undang-Undang
Nomor
3
Tahun
2014
tentang
Perindustrian
(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun 2014
Nomor
4,
Tambahan Lembaran
Negara
Repubiik Indonesia
Nomor 5492);
6.
Peraturan Pemerintah
Nomor
17
Tahun
1986
tentang
Kewenangan
Pengaturan, Pembinaan
dan
Pengembangan
Industri
(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
1986
Nomor 23, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia
Nomor 3330);
7.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
38 Tahun
2OO7
tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah Provinsi,
dan
Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia
Nomor 4737);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor
24
Tai;rwn
2009
tentang
Kawasan
Industri
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
20O9
Nomor
47,
Tarnbahan Lembaran
Negara
Republik Indonesia
Nomor 4987);
9.
Peraturan
Presiden
Nomor
28
Tahun 2008
tentang
Kebijakan
Industri
Nasional;
10.
Peraturan
Presiden
Nomor
47
Tatlun
2009
tentang
Pembentukan
dan
Organisasi Kementerian
Negara
sebagaimana
telah
beberapa
kali
diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Presiden Nomor 55
Tahun
2013;
l
l.Peraturan
Presiden
Nomor
24
Tdnun 2010
tentang
Kedudukan, Tugas,
dan
Fungsi
Kementerian
Negara
serta Susunan
Organisasi, Tugas,
dan
Fungsi
Eselon
IKementerian
Negara sebagaimana
telah
beberapa
kali
diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Presiden
Nomor
56
Tahun
2013;
12.Keputusan
Presiden Nomor
84/P Tahun 2009
tentang
Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu
II
Periode
Tahun
2OO9-2O14
sebagaimana
telah
beberapa kali
diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden
Nomor
54/P Tahun
2014;
13.
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 137/M-IND/
PER/10/2009
tentang
Peta
Panduan
(Road
Map)Pengembangan
Klaster
Industri
Makanan
Ringan;
14.
Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 139/M-IND/
PER|12l2Ol1 tentang
Peta
Panduan
(Road
Map)Pengembangan
Industri
Unggulan Provinsi Jawa Barat;
15.
Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/
PER/
10/2010 tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Kementerian Perindustrian;
-
3
-
Peraturan Menteri Perindustrian
RINomor
: 103/M-IND/PER/20
14 16.Peraturan
Menteri
Perindustrian Nomor 64/M-IND/
PER|T
l2oll
tentang
Jenis-Jenis
Industri
Dalam
Pembinaan
Direktorat Jenderal
dan
Badan
di
Lingkungan
Kementerian
Perindustrian;
MEMUTUSKAN:
MenetapKan
:
PERATURAN
MENTERI
PERINDUSTRIAN TENTANG
PETAPANDUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI
INTI
INDUSTRI
KABUPATEN KUNINGAN.
Pasal
1Menetapkan
peta panduan
pengembangan
kompetensi
inti
industri
Kabupaten
Kuningan
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran
Peraturan
Menteri
ini.
Peta
panduan
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1)merupakan dokumen perencanaan
pengembangan
industri
Kabupaten Kuningan yang memuat
sasaran,
strategi,
dan
rencana
aksi
pengembangan
kompetensi
inti
industri
Kabupaten Kuningan.
( 2)Pasal
2Industri
pengolahan
ubi
jalar
dengan
fokus
kemampuan
memproduksi tepung
ubi jalar
yang
berkualitas
dan
pemanfaatannya
menjadi
produk
makanan
olahan
merupakan
kompetensi
inti
industri
Kabupaten
Kuningan
sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal
1.Pasal
3Peta panduan
pengembangan
kompetensi
inti
industri
Kabupaten Kuningan
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal
1
menjadi:
a.
pedoman
operasional
bagi
Aparatur
Pemerintah
kabupaten Kuningan dalam menunjang
pelaksanaan
p.og.im
pengembangan
kompetensi
inti
industri
secara
komPlementer dan sinergik;
b.
pedoman
pengembangan
kompetensi
inti
industri
bagi
pelaku
industri
pengolahan
ubi jalar
dan/atau
institusi
terkait;
c.
pedoman
dalam
mengkoordinasikan
perencanaan
kegiatan
antar
sektor,
antar instansi terkait
di
pusat
dan daerah (provinsi dan kabupaten/
kota);
d.
acuan
dalam
penyusunan
rencana strategis
dan
rencana
kerja tahunan
Kabupaten
Kuningan;
dan
e.
informasi dalam
menggalang
dukungan
sosial-politis
dan
kontrol
soslal
atas
pelaksanaan
kebijakan
pengembangan
kompetensi
inti industri.
-4-
Peraturan Menteri
Perindustrian
RINomor
: 103/M-IND/PER/ 2Ol4
(1)
Monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
peta
panduan
pengembangan
kompetensi
inti
industri
Kabupaten
Kuningan
sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal
1dilaksanakan oleh Direktur Jenderal
Pengembangan
Perwilayahan
Industri.
(2)
Dalam
melaksanakan
monitoring
dan
evaluasi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
Direktur
Jenderal
Pengembangan
Perwilayahan
Industri
dapat
berkoordinasi
dengan
kementerian/
lembaga
terkait.
(3)
Direktur
Jenderal
Pengembangan
Perwilayahan
Industri
menyampaikan
hasil monitoring dan
evaluasi
kepada
Menteri
Perindustrian
sekurang-kurangnya
sekali
dalam
1(satu)
tahun.
Pasal
5Peraturan
Menteri
ini
mulai
berlaku pada
tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada
tanggal
17
Oktober 2014
MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
MOHAMAD S. HIDAYAT
SALINAN
Peraturan Menteri
ini
disampaikan
kepada:
1.
Para
Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;
2.
Para Pejabat Eselon
I
di
lingkungan
Kementerian
Perindustrian;
3.
Gubernur
Jawa Barat;
4.
Ketua
Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kuningan;
5.
Bupati
Kuningan;
6.
Kepala
Biro
Hukum
dan Organisasi Kementerian
Perindustrian;
7.
Pertinggal.
Salinan
sesuai dengan
aslinya
Sekretariat Jenderal
Kementerian
Perindustrian
Kepala
Biro
Hukum
dan Organisasi
LAM
PI RAN
PERATU
RAN
M
EN
TERI PERI N
D
U
STRI AN
REPU
BLI K
I N
D
O
N
ESI A
N
O
M
O
R : 103/ M
―
I N
D
/ PER/ 10/ 2014
TAN
G
G
AL : 17 0kt ober 2014
PETA PAN
D
U
AN
PEN
G
EM
BAN
G
AN
KO
M
PETEN
SI I N
TI I N
D
U
STRI KABU
PATEN
KU
N
I N
G
AN
I . PEN
D
AH
U
LU
AN
H
. SASARAN
I H
STRATEG
I
I V. KERAN
G
KA PEN
G
EM
BAN
G
AN
V. REN
CAN
A AKSI
M
EN
TERI PERI N
D
U
STRI AN
REPU
BLI K I N
D
O
N
ESI A,
t t d
M
O
H
AM
AD
S. H
I D
AYAT
Salinan
sesuai dengan
aslinya
Sekretariat Jenderal
Kementerian
Perindustrian
Kepala
Biro Hukum
dan Organisasi
Lampiran:
Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor:
103/M-IND/PER/ 10/2014PETA
PANDUAN
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
INTI
INDUSTRI
KABUPATEN KUNINGAN
I
PENDAHULUAN
Berdasarkan pertimbangan
hasil analisa terhadap kondisi dan
potensi
ekonomi daerah
dan
potensi
pengembangan
5
(lima)
tahun
ke depan serta
keterkaitannya
dengan
industri
penunjang,
industri terkait dan industri
di
kabupaten/kota dan provinsi
1ain,
Kabupaten Kuningan
menentukan
industri
pengolahan
ubi
jalar
dengan
fokus
kemampuan
memproduksi
tepung
ubi jalar
yang
berkualitas
dan
pemanfaatannya
menjadi produk
makanan olahan
sebagai
kompetensi
inti
industrinya.
Dalam rangka
mengembangkan
kompetensi
inti
industri
tersebut,
disusun Peta
Panduan
Pengembangan
Kompetensi
Inti
Industri
Kabupaten
Kuningan, yang
memaparkan sasaran
pengembangan yang
ingin
dicapai, strategi, dan
rencana
aksinya.
II
SASARAN
Sasaran
pengembangan
industri
pengolahan
ubi
jalar
dengan
fokus
kemampuan memproduksi
tepung
ubi
jalar
yang
berkualitas
dan
pemanfaatannya menjadi
produk
makanan olahan
terdiri
atas:
a.
Sasaran
Jangka
Menengah (2O14-2OI8\
1. T\rmbuhnya
industri
pembuatan tepung
ubi
jalar
sebesar
50 %
di
Kabupaten
Kuningan
pada
tahun
2015;
2. Tumbuhnya permintaan tepung
ubi
jalar
dengan
berkembangnya
berbagai
produk
olahan;
dan
3.
Terjaminnya ketersediaan
dan
mutu
pasokan tepung ubi
jalar.
b.
Sasaran
Jangka
Panjang (2014-2025\
1
.
Meningkatnya
produktivitas skala usaha
industri
pengolahan
ubi
jalar
dan diversifikasi produk
olahan
ubijalar;
2.
Terciptanya
produksi
pengolahan
ubi
jalar
yang
berkesinambungan
dan terjaga
kuantitas
maupun kualitasnya;
dan
3.
Terciptanya pengetahuan
dan
keterampilan
SDM
yang
prima
sehingga
dapat
lebih
inovatif dalam
pengembangan industri
pengolahan ubi
jaiar.
III
STRATEGI
Berdasarkan
kekuatan,
kelemahan,
peluang
dan
ancaman,
maka
ditempuh
strategi
sebagai
berikut:
a.
Penguatan kelembagaan;
b.
Penguatan
jejaring
pasokan dan
pemasaran;
c.
Penguatan
SDM;
dan
d.
Penguatan
proses
produksi
dan penguatan
hulu-hilir
produksi
tepung
ubi
jalar.
TV
KERANGKA
PENGEMBANGAN
Kerangka pengembangan
kompetensi
inti
industri
Kabupaten
Kuningan
Lampiran:
Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor:
103/M-IND/PER/ 10/2014I ndus t r i l nt i
Industri
Pendukung I ndus t r i Ter kai tIndustri pengolahan ubi
jalar
Fokus :
Nemdmpuan Memproduksl Tepung
llbi
Jalar
YangBerkualitas
DanP e manfaat anng a M enJ
adl
ProdukMakqndn
Olo,ho,nlndustri kimia, industri
minyak goreng, industri
bahan pengawet makanan.
Industri makanan ringan,
industri pangan
olahanSasaran Jangka Menengah 120L4-20LAI
Sasaran Jangka PanJang
l20L+-20251 a. Tumbuhnya
industri
pembuatan tepungubijalar sebesar 50
%o di KabupatenKuningan pada tahun 20'l 5;
b. Tumbuhnya permintaan tepung ubi
jalar
dengan berkembangnya berbagai produk olahan; danc. Terjaminnya ketersediaan
dan
mutupasokan tepung ubi jalar.
a.
Meningkatnya produktivitas skala usaha industri pengolahan ubijalar
dandiversifikasi produk olahan ubi jalar;
b. Terciptanya produksi pengolahan ubi jalar yang berkesinambungan dan terjaga
kuantitas maupun kualitasnya; dan
c.
Terciptanya pengetahuan danketerampilan SDM yang prima sehingga
dapat lebih inovatif dalam
pengembangan
industri pengolahan
ubijalar.
Strategi a. Penguatan kelembagaan;
b. Penguatan jejaring pasokan dan pemasaran;
c. Penguatan SDM; dan
d. Penguatan proses produksi dan penguatan
hulu-hilir
produksi tepune ubi ialar. Pokok-Pokok RencanaAksi
Jangka Menengah t2O 14-2O18)
Pokok-Pokok Rencana
Aksi
Janska Panianr l2OL4-2O2Sl
a. Penetapan peraturan daerah mengenai roadmap kompetensi
inti
industri daerah;b. Pengembangan kerjasama dengan Balai
Besar Industri Agro dalam rangka penelitian dan pengembangan kualitas tepung ubi ja1ar, pemanfaatan dan
pengembangan produk olahan tepung ubi
jalar
serta pengembangan teknologi produksi;c.
Diseminasi pengetahuan dan mendorongtumbuhnya pembelajaran dalam hal
penguasaan kemampuan pengolahan tepung ubi
jalar;
dand. Pembangunan akses dan kepercayaan
industri Densguna.
a. Pengembangan desain, teknologi
dan diversifikasi produkuntuk mencapai
nilai tambah; dan
b. Pembinaan
klaster Industri pengolahan ubi jalar.Unsur Penuniang
Pasar
Penumbuhan
industri-industri
pengolahanmakanan
yang
memanfaatkantepung
ubi jalar 50 %.Teknologl
a.
Pengembanganproduk-produk
olahantepung ubi
jalar;
danb.
Pengembangankemampuan
produksitepung
ubi jalar yang
memenuhistandar. SDM
Pengembangan jaringan kerja dan
kapasitas produksi tepung
ubijalar;
dan Peningkatan kemampuan teknispengolahan tepung ubi
jalar
menjadi produk-produk pansan olahan.b
Infrastruktur
a. Peningkatan
peran lembaga penelitiandan pengembangan; dan
b. Peningkatan
kualitasinfrastruktur
transportasi, air bersih, energi dan ketenagalistrikan
Lokasi Pengembansan
Kecamatan Cilimus, Kecamatan Kadugede, Kecamatan Jalaksana, Kecamatan Cigandamekar, Kecamatan Cipicung, Kecamatan Pancalang
lrmpiran:
Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor:
103/MJND/PER/ 10/2013V
RENCAITAAI(SI
Rencana
aksi
dalam rangka
pengembangan
kompetensi
inti
industri
Kabupaten
Kuningan
sebagaimana
tercanturn
dalam
matriks
sebagaiberikut:
NO
REN
CAN
A AKSI
I N
D
I KATO
R
PEM
AN
G
KU
KEPEN
TI N
G
AN
2014
2015
2016
2017
2018
PU
SAT
DAERAHLAI N
N
YA
1
PEN
G
U
ATAN
KELEM
BAG
AAN
a.
Menetapkan peraturan daerah mengenai roadmap kompetensiinti
industri
Kabupaten Kuningan Terdapatnya Perda penetapan KIIDBagian Hukum Setda
Kabupaten Kuningan, Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Kuningan, Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Kuningan, Disperindag Kabupaten Kuningan
b.
Membentuktim
kompetensiinti
industri
daerah Kabupaten Kuningan. [steeringcomitee dan tenaga
pendampingl
Terdapatnya working
group yang
menjalankan rencana
pengembangan KIID
ini
Ditjen
Industri
Agro Kemenperin, Ditjen IKM Kemenperin Disperindag Kabupaten Kuningan, Bappeda Kabupaten Kuningan, Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, Dinas Hutbun Kabupaten Kuningan, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kuninganc.
MengembangkanKerjasama dengan
Balai Besar
Industri
Agro (BBIA) .
Terdapatnya nota kesepakatan kerjasama antara BBIA dan
Kabupaten Kuningan BPKIMI Kemenperin, BBIA Kemenperin, Ditjen
Industri
Agro Kemenperin, Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan Perguruan TinggiLampiran : Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor
:
103/M-IND/PER/lO/2013
NO
REN
CAN
A AKSI
I N
D
I KATO
R
PEM
AN
G
KU
KEPEN
TI N
G
AN
2014
2015
2016
2017
2018
PU
SAT
D
AERAH
LAI N
N
YA
Di l c n I KM
Kc l nenpeH
n
d.
Melakukan riset danpengembangan
untuk
peningkatan kualitas tepungubi
jalar
danpengembangan
produk tepung
ubi
jalar
yang sesuaidengan kebutuhan pasar
Tercapainya kualitas tepung ubi
jalar
sebagaipengganti tepung terigu serta terdapatnya berbagai
alternatif
produk olahan tepung ubi
jalar
yang sesuaidengan selera pasar
BBI A
Kemenper i n Disperindag Kabupaten Kuningan Perguruan Tinggie.
MenSrusunkurikulum
pembelajaran produksi dan pemanfaatan tepung ubijalar di
tingkat sekolah kejuruanTerdapatnya
kurikulum
pembelajaran produksi dan pemanfaatan tepung ubi
jalar
bagisiswa sekolah kejuruan
BBI A
Kemenper i n Disperindag Kabupaten Kuningan, Disdik Kabupaten Kuningan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kuninganf.
Penerapankurikulum
pembelajaran pembelajaran produksi dan pemanfaatan tepung ubijalar
di tingkat sekolah kejuruanTerimplementasinya
kurikulum
dan tumbuhnya kemampuanpengolahan ubi
jalar di
tingkat guru dan siswasekolah kejuruan
BBI A
Kemenper i n Disdik Kabupaten Kuningan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Dinas Koperasi dan UMKMKabupaten Kuningan
援 ヽ
多
■││││││││││││││
││││││││││││││ヽ │││││││││ヽ││
Lampi r an: Per at ur an Ment e五 Per i ndus t r i an RI
N
om
or : 103/ M
―
I N
D
/ PER/ 10/ 2013
NO
REN
CAN
A AKSI
I N
D
I KATO
R
PEM
AN
G
KU
KEPEN
TI N
G
AN
2014
2015
2016
2017
2018
PU
SAT
D
AERAH
LAI N
N
YA
g.
Mengembangkan kerjasama pendanaan melalui program CSRdan/atau
PKBLuntuk
pendanaan pengusaha baru yang memanfaatkantepung ubi
jalar
Terdapatnya sumber pendanaan ringan bagt
para pengusaha baru
Disperindag Kabupaten Kuningan
Pi hak Swas t a di
Kabupat en Kunl ngan,
BU
M
N
, BU
M
D
Kabupat en Kunl ngan
h.
Mengembangkankonsep pemasaran tepung ubi
jalar
sebagai makanan
sehat
Terdapatnya konsep
pemasaran dan
distribusi
tepungubi
jalar
Disperindag Kabupaten Kuningan, Dinas Koperasi dan UMKM
Pasar Modern di Kabupaten Kuningan
i.
Melakukan demo dan pelatihan pembuatan produk olahan tepung ubijalar
dengan bekerjasama
dengan para pakar
kuliner
Terlaksananya demo
dan pelatihan pembuatan produk olahan tepung ubi
jalar
dengan bekerjasamadengan para pakar
kuliner
BPKI M
I
Ker nenper i n Disperindag Kabupaten Kuningan; Perguruan Tinggij.
Uji coba pemanfaatan tepung ubijalar
di tingkat sentra-sentra industri/pengusaha makanandi
Kabupaten Kuningan,
Majelengka dan Kota
Bandung
Terlaksananya
uji coba
pemanfaatan tepung ubi
jalar
ditingkat
sentra-sentra industri/pengusaha makanan
di
Kabupaten Kuningan, Majelengka dan Kota BandungBBI A
Kc l nenper i n
Disperindag Kabupaten Kuningan
Pelaku usaha
di
sekitar KuninganLampiran : Peraturan Menteri Perindustrian RI
Nomor
:
103/M-IND/PER/ LO/201,3NO
REN
CAN
A AKSI
I N
D
I KATO
R
PEM
AN
G
KU
KEPEN
TI N
G
AN
2014
2015
2016
2017
2018
PU
SAT
D
AERAH
LAI N
N
YA
2
PEN
G
U
ATAN
PRO
SES PRO
D
U
KSI D
AN
PEN
G
U
ATAN
H
U
LU
H
I LI R PRO
D
U
KSI TEPU
N
G
U
BI J ALAR
a.
Penyediaan mesin-mesin produksi tepung UbiJalar
Ter s edi anya r nes l n―
mes i n pr oduks i t epung Ubi 」al ar Ditjen
Industri
Agro Kemenperin, Ditjen IKM Kemenperin Disperindag Kabupaten KuninganITB, IPB, Konsultan dan
Tenaga Ahli Teknologi Mesin
b.
Memberikanstimulus (bantuan)
kepada para penghasil bahan baku (Petani Ubi Jalar)
Tersedianya bantuan kepada para penghasil bahan baku (Petani Ubi Jalar) Ditjen
Holtikultura
Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian Disperindag Kabupaten Kuningan, BP4K KabupatenKuningan,
Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, Dinas Hutbun Kabupaten Kuninganc.
Mengembangkanluas areal tanam
ubi
jalar
Bertambahnya luas
area tanam ubi
jalar
Di t t en Sar an dan Pr as ar ana Per t ani an KeFnent an Disperindag Kabupaten Kuningan, BP4K Kabupaten Kuningan, Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, Dinas Hutbun dan
Bappeda Kabupaten Kuninqan
d.
Memperkuat kerjasamaantar
Stake Holderyal<ni pelakuindustri
tepung ubi
jalar
dan petani ubijalar
Adanya MOU antara petani dan pelaku
industri untuk
menunjang ketersediaan bahan baku Disperindag Kabupaten Kuningan, DinasKoperasi dan UMKM
Kabupaten Kuningan, BPR di Kabupaten Kuningan 一一一一一一 一一一一一一一一一一一一 一一一一 一一一一一 . ・ 一 一・ 一一・ 一一一一一一一一一 一一一一一一一一一一一一 一一一一一´一一一 │││││ヽ