ARSITEKTUR REGIONALISME
DEFINISI, TOKOH, DAN KARYA
Lahirnya Arsitektur Regionalisme
# sekitar tahun 1960 (Jenks, 1977)
# tumbuh di negara berkembang
# menegaskan pada “ciri kedaerahan”
#Arsitektur Tradisionalisme
#Arsitektur Regionalisme
#Arsitektur Vernacular
#Arsitektur Neo-Vernacular
#Arsitektur Post-modernisme
Apa bedanya?
#Arsitektur Tradisionalisme #Arsitektur Regionalisme #Arsitektur Vernacular #Arsitektur Neo-Vernacular #Arsitektur Post-modernisme Rumah Gadang-Padang
# Arsitektur Tradisionalisme
Menurut Amos Rapoport (1960), Arsitektur
tradisional merupakan bentukan arsitektur
yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
berikutnya.
Mempelajari bangunan tradisional berarti
mempelajari tradisi masyarakat yang lebih dari
sekadar tradisi membangun secara fisik.
Masyarakat tradisional terikat dengan adat
yang menjadi konsesi dalam hidup bersama.
Arsitektur tradisional Indonesia berdasarkan
budayanya secara umum dapat ditandai
memiliki ciri atau karakter sebagai berikut :
Penserasian mikro kosmos dengan makro kosmos
Menghormati alam
Sebagai sarana dasar dalam membentuk jiwa
penghuninya
penghuninya
Berlandaskan agama/kepercayaan
Manifestasi atau sebagai wadah yang
menampung kegiatan-kegiatan sehari-hari
penghuninya yang berdasarkan agama, adat
istiadat dan norma-norma
Apa
bedanya
dengan
Arsitektur
Lahirnya Arsitektur Regionalisme
William Curtis (1985):
“Regionalisme diharapkan dapat menghasilkan bangunan yang bersifat abadi, melebur atau menyatu antara yang lama dan yang baru, antara regional dan universal.”
Kenzo Tange:
“Regionalisme selalu melihat ke belakang, tetapi tidak sekedar menggunakan karakteristik regional untuk mendekor sekedar menggunakan karakteristik regional untuk mendekor tampak bangunan.”
Apa ciri utama Arsitektur Regionalisme?
Arsitektur Modern Arsitektur
Jenis dan Taksonomi Regionalisme
Suha Ozkan membagi Regionalisme menjadi dua bagian yaitu:
1.Concrete Regionalism
Meliputi semua pendekatan kepada ekspresi daerah/regional dengan mencontoh kehebatannya, bagian-bagiannya, atau
seluruh bangunan di daerah tersebut.
2.Abstract Regionalism
2.Abstract Regionalism
Hal yang utama adalah menggabungkan unsur-unsur kualitas
abstrak bangunan, misalnya massa, solid dan void, proporsi,
sense of space, pencahayaan, dan prinsip-prinsip struktur dalam bentuk yang diolah kembali.
Concrete Regionalism
It should be noted that
post-modernism covers what
is referred to as concrete
regionalism (Suha Ozkan )
ABSTRACT REGIONALISM
Ando banyak berkarya terutama dengan “ exposed cast-in-place concrete” dan dikenal dengan craftmanship yang hebat yang memunculkan “a Japanese sense of materiality”, sebuah gabungan antara ruang yang penuh makna dalam keindahan arsitektur modern.
Church of the Light Tadao Ando, Japan
Jenis dan Taksonomi Regionalisme
Regionalisme
Vernakularisme
(derivatif)
Tipologis
Interpretif
Konservasi
Eklektik
Pastiche
Regionalisme
Arsitektur
Regionalisme
Modern
(Transformatif)
Replikatif
Regionalisme
Abstrak
Pastiche
Reinterpretif
Iklim
Pola Kultural
Iconografis
Aplikasi Regionalisme
dalam Desain Arsitektur
Arsitektur Modern Arsitektur
Tradisional RegionalismeArsitekturModern Tradisional Regionalisme
Kemungkinan apa saja
yang mungkin terjadi?
Aplikasi Regionalisme dalam Desain Arsitektur
Menurut Wondoamiseno (1991), kemungkinan-kemungkinan peng-kaitan tersebut adalah:
# Arsitektur Masa Lampau (AML)
# Arsitektur Masa Kini (AMK)
kaitan tersebut adalah:
a. Tempelan elemen AML pada AMK
b. Elemen fisik AML menyatu di dalam AMK
c. Elemen Fisik AML tidak terlihat jelas dalam AMK d. Wujud AML mendominasi AMK
e. Ekspresi wujud AML menyatu di dalam AMK
Tempelan
elemen AML
pada AMK?
Elemen
fisik AML
menyatu
Elemen fisik AML menyatu
di dalam AMK?
Elemen Fisik AML tidak terlihat jelas dalam AMK?
AML MENGALAMI TRANSFORMASI
#Kyoto Conference Hall #Jepang
#National Olympic Games Tokyo 1964
#Kenzo Tange
Ekspresi wujud AML
menyatu di dalam AMK?
#Arsitektur Vernakular
Menurut Romo Mangunwijaya arsitektur
vernakular adalah pengejawentahan yang jujur
dari tata cara kehidupan masyarakat dan
merupakan cerminan sejarah dari suatu tempat.
Dalam buku
Vernacular Architecture
(Turan),
Dalam buku
Vernacular Architecture
(Turan),
Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang
tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat
yang lahir dari masyarakat etnik dan
berjangkar pada tradisi etnik, serta dibangun
oleh tukang berdasarkan pengalaman (
trial and
error
), menggunakan teknik dan material lokal
serta merupakan jawaban atas
setting
lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan
selalu membuka untuk terjadinya transformasi.
Arsitektur Vernakular Indonesia
Timur?
Arsitektur Vernakular Indonesia
Timur?
Arsitektur Vernakular
Traditional Reethaus with thatched roofs on Rugia Island, Germany.
Arsitektur Vernakular
The Parrhasian Heritage Foundation exists to support the ongoing
excavation, preservation and documentation of projects at the Sanctuary of Zeus at Mt. Lykaion as well as associated regional research. It also
provides support for the creation of the Parrhasian Heritage Park, which will unify and protect a large area (ca. 550 square kilometers) in Western Arcadia, Northern Messenia and Eastern Elis.
CIRI-CIRI ARSITEKTUR VERNAKULAR:
Menggunakan bahan lokal
Menggunakan pengetahuan lokal
Menggunakan teknik yang sederhana
Suatu produk dari masyarakat lokal
Apa beda Arsitektur Vernakular
dan Arsitektur Tradisional?
VERNAKULAR
Kedua istilah ini acap kali muncul ketika dikaitkan dengan konsep dan desain yang
bersentuhan dengan aspek budaya, genius lokal, dengan rentang waktu
KAMPUNG ASAPAN, SEMARANG.
Tzonis dan Liane Lefaivre
Regionalisme kritis lebih dari gerakan arsitektur yang hanya ingin mengalami romantisme arsitektur masa lalu, namun gerakan arsitektur sebagai respon pada masalah-masalah baru yang diakibatkan perkembangan kontemporer.
Post modernisme yang tadinya diharapkan membawa solusi kreatif dari kejenuhan dalam modernisme, kenyataannya hanya menghasilkan suatu bentuk teknik atau scenography yang sebatas
menyajikan “gratuitous, quietistic images”
PERMASALAHAN LAHIRNYA
REGIONALISME KRITIS
Ricoeur dalam Frampton (1981)
Paradoks
‘How to become modern and to return to sources;
how to revive an old dormant civilization and take
part in universal civilization
http://designtheory.fiu.edu/readings/frampton_regionalism.pdf
Bagaimana masyarakat menjadi modern tanpa jadi
‘Kacang Lupa Kulitnya?’
1
2
Bagaimana masyarakat dapat menjadi SUBJEK dari
modernisasi, bukan hanya objek semata
3
Bagaimana masyarakat dapat mengkritisi modernisasi,
khususnya dalam arsitektur
mengenai critical regionalism yang berkembang dalam ranah internasional,
penerapan
regionalisme yang terikat
dengan karakter gaya arsitektur
tradisional secara konkrit dan
tradisional secara konkrit dan
eksplisit umumnya dihindari
(Frampton 1983, Tzonis dan Lefaivre 1990).Frampton meletakkan pemikiran bahwa regionalisme kritis
BUKAN HANYA
MENENTANG
, namunMELEBUR pada
mainstream arsitektur
yang kini berkembang,sembari
MENGKRITISI
mainstreamFrampton (1985)
sembari
MENGKRITISI
mainstream tersebutagar tidak
Frampton (1985)
Culture versus
nature
•
Topograhy
•
Context
respon terhadap
kultur lokal
3 KATA KUNCI
REGIONALISME KRITIS
•
Context
•
Climate
•
Light
•
Tectonic Form
kultur lokal
respon terhadap
keadaan geografi
respon terhadap
iklim
ARSITEKTUR TROPIS MESINIAGA BIOKLIMATIK
http://wsimain.wallstreetinsani.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/Awesome-Green-Buildings-5.jpg
Jawaharlal Kala Kendra (1992)
Charles Correa Jaipur, India.
Kund (stepwells) sebagai
cerminan budaya lokal
diterapkan dalam fungsi
kontemporer (amphitheater)
Simbol tradisi
Iklim sebagai referensi
(regionalisme kritis)
Kembali ke material lokal (red sandstone)
?
Bibliography
Curtis, William. 1985. Regionalism in Architecture” dalam
Regionalism in Architecture, editor Robert Powel. Concept Media, Singapura
Dharma, Agus. ? . Aplikasi Regionalisme dalam Desain
Arsitektur.. Website: staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ Frampton, Kenneth. (1983). “Towards a Critical Regionalism:
Six Points for an Architecture of Resistance” dalam Foster, Hal (ed). 1983. Anti-Aesthetic. Essays on Postmodern Culture. Seattle: Bay Press
Postmodern Culture. Seattle: Bay Press
Jenks, Charles. 1977. The Language of Post Modern Architecture, Rizzoli, New York
Ozkan, Suha. 1985. Regionalism within Modernism, dalam
Regionalism in Architecture, editor Robert Powel. Concept Media, Singapura
Tzonis, Alexander dan Liane Lefaivre. (1990). “Why Critical Regionalism Today?”, dalam Architecture and Urbanism, 235, 22-33
Wihardyanto, Dimas. 2014.Perkembangan Regionalisme Kritis Kenneth Frampton. Bahan kuliah di ELISA UGM
Wondoamiseno, R.A. 1991. Regionalisme dalam Arsitektur