• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS TERAPI LATIHAN AMBULASI TERHADAP TINGKAT MOBILITAS PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS TERAPI LATIHAN AMBULASI TERHADAP TINGKAT MOBILITAS PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS TERAPI LATIHAN AMBULASI TERHADAP

TINGKAT MOBILITAS PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT

WAVA HUSADA KEPANJEN

SKRIPSI

Oleh :

ANITA NURJANAH

NIM. 09060122

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

EFEKTIVITAS TERAPI LATIHAN AMBULASI TERHADAP

TINGKAT MOBILITAS PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT

WAVA HUSADA KEPANJEN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

ANITA NURJANAH

NIM. 09060122

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

EFEKTIVITAS TERAPI LATIHAN AMBULASI TERHADAP

TINGKAT MOBILITAS PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT

WAVA HUSADA KEPANJEN

SKRIPSI

Disusun Oleh : Anita Nurjanah

09060122

Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Di Ujikan Pada Tanggal Febuari 2014

Pembimbing I,

Ledy Martha Aridiana,S.Kep,Ns.M.Kes NIDN. 0725038204

Pembimbing II,

Drs.Atok Miftachul Hudha, M.Pd NIP.UMM. 104.8804.0080

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS TERAPI LATIHAN AMBULASI TERHADAP

TINGKAT MOBILITAS PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT

WAVA HUSADA KEPANJEN

SKRIPSI

Disusun Oleh : Anita Nurjanah

09060122

Skripsi ini Telah Di Ujikan Pada Tanggal Febuari 2014 Penguji I,

Ledy Martha Aridiana,S.Kep,Ns.M.Kes NIDN. 0725038204

Penguji II,

Drs.Atok Miftachul Hudha, M.Pd NIP.UMM. 104.8804.0080

Penguji III,

Erma Wahyu M. S.Kep.Ns.M.Si NUPN. 9907002057

Penguji IV,

Sunardi S.Kep.Ns.M.Kep

NIP.UMM.112.0508.0425

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anita Nurjanah

NIM : 09060122

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Efektivitas Terapi Latihan Ambulasi Terhadap Tingkat Mobilitas

Pasien Stroke di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri, apabila dikemudian

hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya menerima

sanksi atas perbutan tersebut.

Malang, Januari 2014

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Terapi Latihan Ambulasi Terhadap Tingkat Mobilitas Pasien Stroke Di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Imu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, S.Kep.Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ledy Martha Aridiana, S.Kep.Ns. M.Kes selaku dosen pembimbing I yang senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan kepada peneliti. 4. Drs. Atok Miftachul Hudha M.Pd selaku Dosen pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Kedua orang tua, yang telah memberikan semangat, doa, dan bantuannya baik dalam segi moril, material, spiritual kepada anaknya selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

(7)

vi

7. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti.

8. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin,

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, Januari 2014

(8)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

INTISARI ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan ... 6

1.4.2 Bagi Rumah Sakit ... 6

1.4.3 Bagi Perawat ... 6

1.4.4 Bagi Klien ... 6

1.4.5 Bagi Peneliti ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep Terapi Latihan Ambulasi ... 9

2.1.1 Terapi Latihan ... 9

2.1.2 Ambulasi ... 11

2.1.2.1 Definisi ... 11

2.1.2.2 Manfaat Ambulasi ... 12

2.1.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ambulasi ... 12

2.1.2.4 Syarat-Syarat Ambulasi ... 15

2.1.2.5 Tahapan Ambulasi ... 16

2.1.3 Terapi Latihan Ambulasi (Exercise Therapy Ambulation) ... 19

2.2 Mobilitas ... 22

2.2.1 Definisi ... 22

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas ... 22

2.2.3 Tujuan Mobilitas ... 23

(9)

x

2.2.5 Kondisi Patologi Yang Mempengaruhi Mobilitas ... 25

2.2.6 Penilaian Tingkat Mobilitas ... 26

2.3 Stroke ... 30

2.3.1 Definisi ... 30

2.3.2 Anatomi Fungsional ... 30

2.3.3 Faktor Resiko Stroke ... 36

2.3.4 Manifestasi Klinis Stroke ... 38

2.3.5 Patofisiologi Stroke ... 41

2.3.6 Dampak Stroke ... 43

2.3.7 Komplikasi ... 44

2.3.8 Tahapan Proses Pemulihan Stroke ... 48

2.3.9 Skala Kecacatan Stroke ... 48

2.3.10 Stroke Berulang ... 49

2.3.11 Rehabilitasi Pasca Stroke ... 51

2.4 Konsep Efektivitas Terapi Latihan Ambulasi Terhadap Tingkat Mobilitas Pasien Stroke ... 53

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 57

3.1 Kerangka Konseptual ... 57

3.2 Hipotesis Penelitian ... 59

BAB IV METODE PENELITIAN ... 60

4.1 Desain Penelitian ... 60

4.2 Kerangka Penelitian ... 60

4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel ... 61

4.3.1 Populasi ... 61

4.3.2 Teknik Sampling ... 62

4.3.3 Sampel ... 62

4.4 Variabel Penelitian ... 63

4.4.1 Variabel Independen ... 63

4.4.2 Variabel Dependen ... 63

4.5 Definisi Operasional ... 63

4.6 Tempat Penelitian ... 64

4.7 Waktu Penelitian ... 64

4.8 Instrumen Penelitian ... 64

4.9 ProsedurPengumpulan Data ... 65

4.9.1 Tahap Persiapan ... 65

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 66

4.9.3 Tahap Pengambilan Data ... 66

4.10 Analisa dan Pengelolahan Data ... 67

4.10.1Teknik Pengelolahan Data ... 67

4.10.2Analisis Univariat ... 68

(10)

xi

4.11 Etika Penelitian ... 69

4.11.1 Autonomity ... 69

4.11.2 Anonymity (Tanpa nama) ... 69

4.11.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ... 69

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 70

5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ... 70

5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 70

5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 71

5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 71

5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 72

5.2 Hasil Pengukuran Tingkat Mobilitas Sebelum Dilakukan Terapi Latihan Ambulasi ... 72

5.3 Hasil Pengukuran Tingkat Mobilitas Sesudah Dilakukan Terapi Latihan Ambulasi ... 73

5.4 Pengaruh Terapi Latihan Ambulasi Terhadap Tingkat Mobilitas Pasien Stroke di RS Wava Husada Kepanjen ... 73

BAB VI PEMBAHASAN ... 75

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian ... 75

6.1.1 Identifikasi Karakteristik Responden ... 75

6.1.2 Intensitas Tingkat Mobilitas Pasien Stroke Sebelum Dilakukan Terapi Latihan Ambulasi ... 78

6.1.3 Intensitas Tingkat Mobilitas Pasien Stroke Sesudah Dilakukan Terapi Latihan Ambulasi ... 79

6.1.4 Pengaruh Terapi Latihan Ambulasi Terhadap Tingkat Mobilitas Pasien Stroke di RS Wava Husada Kepanjen ... 83

6.1.5 Keterbatasan Penelitian ... 86

6.1.6 Implikasi Untuk Keperawatan ... 87

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

7.1 Kesimpulan ... 89

7.2 Saran ... 90

7.2.1 Bagi Penderita Stroke (Responden) ... 90

7.2.2 Bagi Rumah Sakit ... 90

7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

LAMPIRAN ... 96

(11)

xii

DAFTAR GAMBAR

(12)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Mobility ... 26 Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 64 Tabel 5.1 Nilai Mean, Median, Standar Deviasi, Nilai Maksimal Dan Nilai

Minimal Berdasarkan Usia di RS Wava Husada Kepanjen ... 70 Tabel 5.2 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RS

Wava Husada Kepanjen ... 71 Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RS Wava

Husada Kepanjen ... 71 Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di RS Wava Husada

Kepanjen ... 72 Tabel 5.5 Distribusi Frekwensi Responden Sebelum Dilakukan Terapi Latihan

Ambulasi di RS Wava Husada Kepanjen... 72 Tabel 5.6 Distribusi Tingkat Mobilitas Sesudah Dilakukan Terapi Latihan

Ambulasi di RS Wava Husada Kepanjen... 73 Tabel 5.7 Pengaruh Terapi Latihan Ambulasi Terhadap Tingkat Mobilitas

Pasien Stroke ... 74

(13)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Studi Pendahuluan & Penelitian Dari Kampus ... 96

Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan ... 97

Lampiran 3 Surat Telah Melakukan Penelitian ... 98

Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 99

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 100

Lampiran 6 Lembar Observasi ... 101

Lampiran 7 Rumus Perhitungan ... 102

Lampiran 8 SOP Terapi Latihan Ambulasi ... 103

Lampiran 9 Karakteristik Sampel ... 105

Lampiran 10 Uji Wilcoxon ... 107

(14)

92

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H., Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

American Heart Association. (2009). Stroke Risk Factor.

http://www.americanheart.org/presenter.jhtml. Diakses 22 April 2013. American Stroke Association. (2008). Quality of Life Among Stroke Survivors Evaluated 1

Year After Stroke : Experience of a Stroke Unit.

http://stroke.ahajournals.org/cgi/content/full/31/12/2995. Diakses 22 April 2013

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Berger & Williams. (1992). Fundamental Of Nursing; Collaborating For Optimal Health. USA: Apleton & Lange.

Brunner, Suddart. (2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 3. Jakarta: EGC.

Bungin, Burhan. (2003). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Carpenito, L. J. (2001). Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Alih Bahasa Ester. Editor, Bahasa Indonesia : Yasmin Asih. Jakarta : EGC.

Dahlan, Sopiyudi. (2009). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Doenges, M. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih Bahasa I Made Kariasa, dkk. (2003), Jakarta: EGC.

Feigin, V. (2006). Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan Dan Pemulihan Stroke. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer,

Harsono, (2003). Kapita Selekta Neurologi. Edisi 2. Jakarta: Gadjah Mada Furqon. (2008). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Fransisca, Batticaca. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Ginsberg, Lionel. (2007). Lecture Notes Neurologi. Jakarta : EMS.

(15)

93

Gordon, Neil F. (2002). Stroke Your Complete Exercise Guide. Terjemahan Sadoso Sumosardjuno. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Guyton, Arthur C. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Harrison. (2002). Prinsip – Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Volume 1.Jakarta: EGC Helmi, Noor Zairin. (2012). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba

Medika.

Hidayat. (2009). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Bineka Cipta.

Hidayat, A Azis Alimul. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.

Japardi, I. (2002). Patofisiologi Stroke Infark Akibat Tromboemboli. Medan: Bagian Bedah FK-USU.

Junaidi, Iskandar. (2006). Stroke A – Z. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer.

Junaidi, Iskandar. (2003). Panduan Praktis: Pencegahan dan Pengobatan Stroke. Jakarta: PT. BIP

Judith, Wilkinson. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria NOC. Edisi 7. Jakarta: EGC.

Lee, A., Wong, W., & Wong, S. (2005). “ Clinical guidelines for managing lower – limb osteoarthritis in Hongkong primary care setting ”, Guidelines : 1 – 30

Lumbantobing S. (2003). Stroke Bencana Peredaran Darah di Otak. Jakarta: FK-UI. Kozier, Barbara. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta: EGC. Kwakkel, G. Van Peppen. (2004). Effects Of Augmented Exercise Therapy Time After

Stroke. Available from

http://stroke.ahajurnals.org/cgi/content/full/35/11/2529. Accessed 20 Juni 20013

Kwakkel, G. (2007). Motor Rehabilitation Strategies After Stroke : What Is The Evidence? Available From: http://www.oandp.org/publications/jop/2007/2007-13 Asp [Accessed 28 Juni 2013]

Mansjoer A., Suprohaita, Wardani W.I, Setiowulan W. (2007). Kapita Selekta Kedokteran Jilid-2. Jakarta: Media Aesculapius FKUI.

Misbach, Jusuf. (2005). Stroke Dan Bahayanya. http://www.medicastore.com. Diakses tanggal 9 Mei 2013.

Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

(16)

94

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : EGC.

Neyer, J.R. Greenlund, K.J., Denny, C.H., Keenan, N.L., Casper, M, Labarthe, D.R., Et Al. (2007). Prevalence Of Stroke. USA.

Notoadmodjo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurna Ningsih, Lukman. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan

Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam & Ferry, Efendi. (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Perry & Potter. (2005). Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Volume 1. Jakarta: EGC. Potter, P.A, & Perry, A.G. (2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,

dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk. Jakarta: EGC.

Priguna, Sidharta. (2004). Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Jakarta: Dian Rakyat University Press.

Roper, N. (2002). Prinsip-prinsip Keperawatan. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica. Rrunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 2. Jakarta:

EGC.

Susan J. Garrison. (2006). Dasar-Dasar Terapi dan Rehabilitasi Fisik. Jakarta: Hipokrates.

Smeltzer, S. & Bare, B. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2. Edisi 8. Jakarta: EGC.

Soeparman. (2004). Panduan Senam Stroke. Jakarta: Puspaswara

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

(17)

95

Price, S. (2006). Patofisiologi; Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2. Jakarta: EGC.

WHO. (2003) Fakta-Fakta Tentang Penyakit Jantung dan Stroke.

www.yayasanpedulijantungdanstroke.com. Diakses17 April 2013. WHO. (2004). Neurology Atlas.

http://whqlibdoc.who.int/publications/2004/9241562838.pdf. Diakses tanggal 4 Mei 2013.

Wilson, L. M. (2002). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 1. Edisi 6. Jakarta: EGC.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke sebagaimana pernyataan Iskandar (2004) Stroke sering

menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

ekonomi, dan sosial, serta membutuhkan penanganan yang komprehensif

dalam waktu yang lama bahkan sepanjang hidup pasien. Penyebab stroke

seperti yang diungkapkan oleh Smeltzer (2002), diakibatkan oleh salah satu

dari empat kejadian: trombosis, embolisme serebral, iskhemia, dan hemoragi serebral.

Penyebab stroke yang lain jarang terjadi seperti cacat bawaan pada dinding

pembuluh darah atau kelainan pada sistem pembekuan darah (Mulyatsih &

Ahmad, 2008).

Stroke ada yang menampakkan gejala, ada juga tidak (stroke tanpa

gejala disebut silent stroke), tergantung pada tempat dan ukuran kerusakan

(Feigin, 2006). Sekitar 90% pasien yang terserang stroke tiba-tiba mengalami

kelemahan atau kelumpuhan setengah badan. Gejala neurologis yang timbul

tergantung pada berat gangguan pembuluh darah dan lokasinya. Gejala klinis

stroke akut dapat berupa perubahan status mental, gangguan penglihatan,

afasia, vertigo, mual-muntah, nyeri kepala dan penurunan fungsi motorik

(Mansjoer, 2007). Dengan adanya perubahan tersebut, mobilitas penderita

stroke akan mengalami penurunan aktivitas seperti kelemahan menggerakkan

kaki, kelemahan menggerakkan tangan, ketidakmampuan bicara dan

(19)

2

Stroke sebagai salah satu penyakit gangguan pembuluh darah otak

dapat mengakibatkan cacat fisik yang disebut hemiplegy (kelumpuhan separo),

80-85% penderita stroke adalah stroke tipe iskemik yang terjadi akibat

obstruksi atau bekuan di satu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum.

Sel-sel saraf yang mengalami iskemik, 80% akan mengalami kerusakan

irreversible dalam beberapa menit. Otak tidak bisa menyimpan darah atau

oksigen dan membutuhkan pasokan konstan untuk berfungsi secara normal.

Otak membutuhkan arteri yang membawa darah dan oksigen. Ketika arteri

diblokir sel-sel otak tidak berfungsi dan mati dengan cepat. Itu sebabnya

stroke iskemik mengarah pada beberapa komplikasi seperti gangguan fisik

misalnya kehilangan fungsi motorik berupa hemiplegi, dan hemiparese.

Kehilangan fungsi komunikasi berupa disartria, afasia, aprasia.

Menurut WHO (2008), lima belas juta orang di seluruh dunia

terserang stroke setiap tahun, lima belas juta meninggal dan lima belas juta

lainnya menderita kecacatan. Secara global sekitar 80 juta orang menderita

akibat stroke, terdapat sekitar 10 juta korban stroke baru setiap tahun, dimana

sekitar 5 juta diantaranya meninggal dalam 12 bulan setelah stroke, sepertiga

mengalami cacat permanen dengan berbagai tingkatan dan sepertiga lainnya

memperoleh kembali kemandiriannya (Arif M, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian Behavioral Risk Factor Surveillance System

(BRFSS) di Amerika Serikat tahun 2005, prevalensi penduduk Amerika yang

terserang stroke adalah 2,6% atau sekitar 5.839.000 orang. Prevalensi stroke

meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia 18-44 tahun

preva-lensinya meningkat sebesar 0,8% dan pada usia 65 tahun ke atas meningkat

(20)

3

Saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar

di Asia (Yastroki, 2007). Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 prevalensi stroke

di Indonesia 8,3 per 1.000 penduduk. Jumlah total penderita stroke di

Indonesia diperkirakan 500.000 setiap tahun. Dari jumlah penderita itu sekitar

2,5% atau 250.000 orang, 2 diantaranya meninggal dan sisanya cacat ringan

maupun lumpuh berat (Japardi dan Iskandar, 2007).

Dari jumlah klien stroke, 10% klien dapat kembali bekerja tanpa

kelemahan, 40% penyandang cacat ringan dan 50% penyandang cacat berat.

Untuk itu klien stroke membutuhkan program rehabilitasi (Sugiarto, 2004

dalam Widodo, 2009). Rehabilitasi ini dapat dilakukan jika telah melewati fase

akut, yaitu pada 2-4 minggu atau setelah serangan stroke melewati hari ke 7

(Gordon, 2002). Program rehabilitasi adalah bentuk pelayanan kesehatan

yang terpadu dengan pendekatan medik, psikososial, educational-vocational yang

melibatkan multidisiplin. Hal ini dikarenakan, terapi dan rehabilitasi yang

tepat dapat secara signifikan meningkatkan peluang kelangsungan hidup

pasien serta pemulihannya setelah stroke (Widodo, 2009). Ini dibuktikan oleh

penelitian-penelitian Pasific University di Oregeon bahwa satu bulan rehabilitasi

yang intensif, termasuk latihan-latihan fisik yang dilakukan pada kapasitas

fungsional penderita stroke memberikan hasil positif (Gordon, 2000).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kwakkel (2007) systematic

review, task oriented exercise training memiliki pengaruh kecil hingga sedang pada

kemampuan motorik penderita stroke, terutama jika dilakukan secara intensif

dan lebih dini. Dengan pemulihan secara terpadu dan sedini mungkin maka

(21)

4

imobilisasi dapat dicegah dan kecacatan lebih lanjut dapat dihindari sehingga

dapat mandiri tanpa tergantung pada orang lain (Harsono, 2005).

Salah satu bentuk rehabilitasi awal pada penderita stroke adalah

dengan memberikan terapi ambulasi. Ambulasi dini merupakan tahapan

kegiatan yang dilakukan segera pada pasien stroke dimulai dari bangun dan

duduk di sisi tempat tidur, sampai pasien turun dari tempat tidur, berdiri dan

mulai belajar berjalan dengan bantuan alat sesuai kondisi pasien (Roper,

2002). Latihan gerak aktif pada lengan yang sakit atau lumpuh dengan

bantuan tangan yang sehat dapat memperbaiki kesadaran posisi lengan

(Subianto, 2012). Selain positioning penderita dilatih untuk segera mobilisasi

dini karena dengan mobilisasi akan merangsang integrasi neurologik dan

merupakan latihan luas gerak sendi yang sangat baik, sehingga

memungkinkan perbaikan fungsi sensori motorik untuk melakukan pemetaan

ulang di area otak yang mengalami kerusakan. Penanganan yang dini pada

penderita stroke akan dapat memberikan hasil yang baik.

Berdasarkan data dari studi pendahuluan yang peneliti lakukan di

Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen jumlah pasien stroke Oktober –

Desember tahun 2012 sebanyak 117 pasien, sedangkan pada bulan Januari –

Agustus tahun 2013 jumlah pasien stroke sebanyak 355 pasien. Jumlah

penderita stroke satu bulan terakhir sebanyak 30 pasien. Pasien yang dirawat

hanya mendapatkan pengobatan sampai keadaan pasien lewat dari masa akut

dan belum ada terapi lanjutan sehingga pasien masih belum bisa berjalan,

maka dari itu pasien stroke ini membutuhkan terapi salah satunya adalah

(22)

5

Berdasarkan latar belakang di atas maka peran perawat sangat

dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan fisik dan kemampuan fungsional

serta mencegah permasalahan yang mungkin muncul pada penderita stroke.

Dari permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui tentang “Efektivitas Terapi Latihan Ambulasi Terhadap Tingkat

Mobilitas Pasien Stroke di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen”.

1.2 R um usan M asalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka yang ingin

peneliti ketahui adalah “Apakah Terapi Latihan Ambulasi efektif terhadap

tingkat mobilitas pasien strokedi RS Wava Husada Kepanjen?”.

1.3 T ujuan Penelitian

1.3.1T ujuan Umum :

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas

Terapi Latihan Ambulasi terhadap tingkat mobilitas pasien strokedi RS Wava

Husada Kepanjen.

1.3.2 Tujuan Khusus :

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan tingkat mobilitas pasien stroke di RS Wava Husada

Kepanjen sebelum diberikan terapi latihan ambulasi.

2. Mendeskripsikan tingkat mobilitas pasien stroke di RS Wava Husada

Kepanjen sesudah diberikan terapi latihan ambulasi.

3. Menganalisis tingkat mobilitas sebelum dan sesudah Terapi Latihan

Ambulasi diberikan pada pasien strokedi RS Wava Husada Kepanjen.

4. Mengetahui efektivitas terapi latihan ambulasi terhadap tingkat mobilitas

(23)

6

1.4 M anfaat Penelitian

1.4.1Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang rehabilitasi

dan terapi latihan yang dapat digunakan untuk penderita stroke khususnya

mengenai terapi latihan ambulasi terhadap tingkat mobilitas pasien strokedan

mencegah kecacatan lebih lanjut.

1.4.2 Bagi Rumah Sakit

Dapat memberikan tambahan informasi dan masukan bagi pihak

Rumah Sakit dalam pelaksanaan terapi latihan untuk meningkatkan mobilitas

pada penderita stroke, salah satunya dengan memberikan terapi latihan

ambulasi (exercise therapy ambulation).

1.4.3 Bagi Perawat

Dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan pelayanan

dan Asuhan Keperawatan yang sesuai bagi pasien stroke sehingga

mendukung penatalaksanaan dan meningkatkan mutu pelayanan

keperawatan.

1.4.4 Bagi Klien

Mempercepat proses pemulihan pada pasien stroke dengan

memaksimalkan kembali kerja otot sehingga mampu meningkatkan

kemam-puan mobilitas pasien dan mencegah kecacatan serta dapat mandiri tanpa

ketergantungan.

1.4.5 Bagi Peneliti

Menambah dan memperluas wawasan serta pengetahuan baru

tentang terapi latihan pada pasien stroke yang diharapkan dapat diaplikasikan

(24)

7

1.5 K easlian Penelitian

1. Rendra Subianto (2012). “Pengaruh Latihan Rom (Range Of Motion)

Terhadap Perubahan Mobilisasi Pada Pasien Stroke”. Desain penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimental design dengan

one group pre dan post test design. Teknik pengambilan data adalah Consecutive

sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur kelompok

perlakuan sebelum mendapat perlakuan, memberikan perlakuan,

mengukur kelompok perlakuan setelah mendapat perlakuan. Hasil

penelitian didapatkan dari 20 responden hampir semua responden

mengalami perubahan mobilisasi. Dimana untuk ketergantungan

mobilisasi berat turun dengan rata-rata ketergantungan berat sampai

ketergantungan sedang, dan untuk ketergantungan mobilisasi ringan

terjadi peningkatan dengan rata-rata ketergantungan sedang sampai

ketergantungan ringan. Persamaannya pada desain penelitian dan variabel

yang diteliti yaitu mobilitas pasien stroke. Perbedaan dengan penelitian ini

adalah metode penelitian, subjek, tempat, waktu dan variabel penelitian

yaitu Terapi Latihan Ambulasi.

2. Wina Yulinda (2009). “Pengaruh Empat Minggu Terapi Latihan Pada

Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemia Di RSUP H. Adam Malik

Medan”. Desain Penelitian ini menggunakan metode prospektif observasional

(kohort) tanpa kelompok control. Teknik pengambilan data adalah

consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dan

data primer. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan signifikan antara

kemampuan motorik awal setelah empat minggu terapi latihan, baik

(25)

8

penelitian ini adalah terapi yang digunakan, subjek, tempat, waktu, dan

variabel penelitian.

3. Wayan Darsana (2009). “Pengaruh ROM Terhadap Peningkatan

Kemandirian Pasien Hemiparese Dekstra Pasca Stroke Non-Hemoragik

di RSUD Sanjiwani Gianyar”. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode

Pra Eksperiment Design dengan pengambilan sampel secara purposive

sampling. Sampel diambil dari pasien yang mengalami stroke yang dirawat

di Ruang Sahadewa RSUD Sanjiwani Gianyar. Perbedaan dengan

penelitian ini adalah peneliti melakukan penelitian tentang tingkat

mobilitas pasien stroke setelah dilakukan terapi latihan ambulasi,

sedangkan penelitian Wayan Darsana meneliti peningkatan kemandirian

pasien stroke, perbedaan yang lain adalah metode pnelitian, terapi, subjek,

Referensi

Dokumen terkait

Ditambah lagi juga masih kurangnya sarana dan prasarana dari BPOM di Pekanbaru untuk melakukan pengawasan, karena pengawasan terhadap makanan import ilegal ini yang dijual oleh

Sebelah b abupaten Cia ya dan agam esa Baleged la cagar alam masyarakat dang 18 Me jumlah oran awasan hutan yang artinya di beristirah n ke arah y a Balegede di Resort S nung

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode penemuan adalah suatu metode dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang

Ternyata hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sintasan, laju pertumbuhan, konsumsi oksigen dan pembelanjaan energi untuk metabolisme rutin pada salinitas 32 ‰ secara nyata

Kajian tersebut mengungkapkan bahwa semua perusahaan yang diwawancarai memiliki kesadaran yang baik mengenai undang-undang tentang disabilitas, terutama persyaratan untuk

Diharapkan dapat menambah wacana pemikiran pengetahuan dan wawasan penulis, khususnya yang berkaitan dengan penerapan konseling behavioristik dan konseling Islami,

“ Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas

Penelitian “Pengembangan Aplikasi iPerpus Berbasis Mobile Sebagai Implementasi Sistem Perpustakaan Desa Berbasis SAAS” mengambil objek di tiga perpustakaan desa yang