• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme fisiologi dan pewarisan sifat toleransi kedelai (Glycine max (L) Merrill) terhadap intensitas cahaya rendah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mekanisme fisiologi dan pewarisan sifat toleransi kedelai (Glycine max (L) Merrill) terhadap intensitas cahaya rendah"

Copied!
183
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 4  Adaptasi tanaman naungan yang berperanan penting dalam  avoidance
Gambar 5   Adaptasi tanaman naungan yang berperanan penting terhadap toleransi
Gambar 6 Kendali inti terhadap pembentukan klorofil
Gambar 7  Reaksi lengkap sintesis klorofil a dan b (Malkin dan Niyogi 2000)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis ekspresi gen-gen yang terkait adaptasi kedelai terhadap intensitas cahaya rendah menunjukkan bahwa: pada kedelai toleran naungan, ekspresi JJ3, phyB, dan ATHB-2

Rd pada Ceneng hanya mencapai 60% kontrol sedangkan Godek mencapai 84% kontrol yang berarti babwa pada intensitas cabaya rendah, genotipe toleran (Ceneng) memiliki kemampuan

Genotipe Godek merupakan genotipe yang sangat peka terhadap kondisi cekaman intensitas cahaya rendah di masa pertumbuhan melalui penurunan jumlah daun dan buku

Pada intensitas cahaya rendah, genotipe toleran Ceneng juga memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menurunkan laju respirasi gelap sehingga titik kompensasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Adaptasi kedelai terhadap intensitas cahaya rendah dicirikan dengan karakter hasil biji per tanaman yang terkait erat dengan karakter luas

Hal ini diduga karena varietas Ceneng merupakan genotipe yang toleran terhadap intensitas cahaya rendah sehingga memiliki daya adaptasi lebih besar jika dibandingkan

menyeleksi tanaman jagung toleran terhadap intensitas cahaya rendah secara cepat dengan tingkat seleksi yang lebih ketat adalah dengan cara menumbuhkan tanaman jagung

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pada kedelai toleran naungan, ekspresi JJ3, phyB, dan ATHB-2 dapat dideteksi pada kondisi intensitas cahaya rendah, akan tetapi pada