PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KOPI ARABIKA PADA
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KOPI ARABIKA PADA PTPNPTPN IX (PERSERO) KEBUN GETAS,
IX (PERSERO) KEBUN GETAS, KABUPATEN SEMARANG, PROVINSIKABUPATEN SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH
JAWA TENGAH
PROPOSAL MAGANG KERJA PROPOSAL MAGANG KERJA
Oleh : Oleh :
HANNA CITANING ARUM HANNA CITANING ARUM
115040101111148 115040101111148
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
MALANG MALANG
2014 2014
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL MAGANG KERJA PROPOSAL MAGANG KERJA
Nama
Nama : Hanna Citaning Arum: Hanna Citaning Arum NIM
NIM : 11504010111: 1150401011111481148 Fakultas
Fakultas / / Jurusan Jurusan : : Pertanian Pertanian / / Sosial Sosial Ekonomi Ekonomi PertanianPertanian Judul/Topik
Judul/Topik : : Pengendalian Pengendalian Kualitas Kualitas Kopi Kopi Arabika Arabika Pada Pada PTPNPTPN IX
IX
(Persero) Kebun Getas, Kabupaten Semarang, (Persero) Kebun Getas, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah Tempat
Tempat Magang Magang Kerja Kerja : Kebun : Kebun Getas Getas PTPN PTPN IX, IX, Desa Desa Kauman Kauman Lor,Lor, Kecamatan Pabelan, Kab. Semarang
Kecamatan Pabelan, Kab. Semarang , , ProvinsiProvinsi Jawa
Jawa
Tengah Tengah.. Waktu
Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan : : Juli Juli - - September September 20142014
Disetujui Oleh: Disetujui Oleh:
Pembimbing Lapangan, Pembimbing Lapangan,
(
( ))
Pembimbing
Pembimbing Magang Magang Kerja,Kerja,
(Silvana Maulidah, SP. MP.) (Silvana Maulidah, SP. MP.) NIP. 1977030 NIP. 19770309200701200192007012001 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal magang kerja yang hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal magang kerja yang berjudul
berjudul ““Pengendalian Kualitas Kopi Arabika Pada PTPN IX (Persero) KebunPengendalian Kualitas Kopi Arabika Pada PTPN IX (Persero) Kebun Getas, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Getas, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah”” ini dapat terselesaikanini dapat terselesaikan dengan baik. Proposal ini merupakan prasyarat dalam melaksanakan kegiatan dengan baik. Proposal ini merupakan prasyarat dalam melaksanakan kegiatan magang kerja untuk mahasiswa Strata 1 Fakultas Pertanian Universitas Brawija magang kerja untuk mahasiswa Strata 1 Fakultas Pertanian Universitas Brawija ya.ya.
Proposal magang kerja ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari Proposal magang kerja ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari berbagai
berbagai pihak. pihak. Oleh Oleh karena karena itu, itu, penulis penulis mengucapkan mengucapkan banyak banyak terimakasihterimakasih kepada:
kepada: 1.
1. Silvana Maulidah, SP. MP. selaku dosen pembimbing magang kerja atasSilvana Maulidah, SP. MP. selaku dosen pembimbing magang kerja atas bimbingan,
bimbingan, arahan, arahan, waktu waktu dan dan motivasi motivasi yang yang diberikan diberikan dalam dalam penyelesaianpenyelesaian proposal magang kerja ini.
proposal magang kerja ini. 2.
2. Kedua orang tua dan adik-adik penulis atas semangat, motivasi, dan doa yangKedua orang tua dan adik-adik penulis atas semangat, motivasi, dan doa yang tak pernah putus.
tak pernah putus. 3.
3. Teman-teman atas dukungan dan motivasinyaTeman-teman atas dukungan dan motivasinya 4.
4. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam terselesainya proposal magangPihak-pihak lain yang ikut membantu dalam terselesainya proposal magang kerja ini.
kerja ini.
Penulis berharap semoga proposal magang kerja ini dapat bermanfaat bagi Penulis berharap semoga proposal magang kerja ini dapat bermanfaat bagi civitas akademika FP UB, PTPN IX, masyarakat, serta pihak lain yang civitas akademika FP UB, PTPN IX, masyarakat, serta pihak lain yang
membutuhkan informasi terkait bahasan ini. Penulis menyadari bahwa dalam membutuhkan informasi terkait bahasan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal
penyusunan proposal magang magang kerja kerja ini ini masih masih terdapat terdapat banyak banyak kekurangan. kekurangan. OlehOleh karena itu, saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi karena itu, saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan proposal ini.
perbaikan proposal ini.
Malang, 6 Mei 2014 Malang, 6 Mei 2014
Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
LEMBAR
LEMBAR PENGESAHAN PENGESAHAN ... ... ii KATA
KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... iiii DAFTAR
DAFTAR ISI ISI ... ... iiiiii DAFTAR
DAFTAR GAMBAR GAMBAR ... ... vv DAFTAR
DAFTAR TABEL ...TABEL ... ... vivi I.
I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... 11 1.1
1.1 Latar Latar Belakang Belakang ... ... 11 1.2
1.2 Tujuan Tujuan Magang Magang Kerja ...Kerja ... .. 22 1.3
1.3 Sasaran Sasaran Kompetisi Kompetisi ... ... 22 II.
II. TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA ... ... 44 2.1
2.1 Tinjauan Tinjauan Tentang Tentang Kopi Kopi ... ... 44 2.1.1
2.1.1 Macam-macam Macam-macam Kopi Kopi ... ... 44 2.1.2
2.1.2 Taksonomi Taksonomi Kopi Kopi ... ... 55 2.2 Tinjauan
2.2 Tinjauan Tentang Tentang Pengolahan Pengolahan Pasca Pasca Panen Panen Kopi ...Kopi ... ... 55 2.2.1
2.2.1 Pengolahan Pengolahan Primer Primer atau atau Pengolahan Pengolahan Hulu Hulu Kopi ...Kopi ... ... 55 2.2.2
2.2.2 Pengolahan Pengolahan Sekunder Sekunder atau atau Pengolahan Pengolahan Hilir Hilir Kopi Kopi ... .. 66 2.3
2.3 Tinjauan Tinjauan Tentang Tentang Teori Teori Manajemen Manajemen Produksi Produksi dan dan Operasi Operasi ... ... 77 2.4
2.4 Tinjauan Tinjauan Tentang Tentang Kualitas Kualitas / / Mutu ...Mutu ... ... 88 2.4.1
2.4.1 Definisi Definisi Kualitas Kualitas / / Mutu Mutu ... ... 88 2.4.2
2.4.2 Pengaruh Pengaruh Kualitas Kualitas / / Mutu Mutu ... ... 1010 2.4.3
2.4.3 Etika Etika dan dan Manajemen Manajemen Kualitas Kualitas ... ... 1111 2.5
2.5 Pengendalian Pengendalian Kualitas Kualitas ... ... 1212 2.5.1
2.5.1 Tujuan Tujuan Pengendalian Pengendalian Kualitas ...Kualitas ... .. 1212 2.5.2
2.5.2 Ruang Ruang Lingkup Lingkup Pengendalian Pengendalian Kualitas ...Kualitas ... . 1313 2.6
2.6 Tinjauan TTinjauan Tentang Standarisasi entang Standarisasi dan Udan Uji Mutu ji Mutu Produksi KoProduksi Kopi pi ... ... 1414 2.6.1 Syarat Mutu Bahan Baku (Biji
2.6.1 Syarat Mutu Bahan Baku (Biji Kopi Berdasarkan StandarKopi Berdasarkan Standar Nasional Indonesua (SNI) melalui Uji Mutu Fisik Biji Kopi
Nasional Indonesua (SNI) melalui Uji Mutu Fisik Biji Kopi ... ... 1414 2.6.2
2.6.2 Syarat MuSyarat Mutu Bahan tu Bahan Baku Baku melalui Uji melalui Uji Citarasa Citarasa ... ... 1717 2.6.3 Proses Kon
2.6.4 Sy
2.6.4 Syarat Mutu arat Mutu Produk KProduk Kopi Olahan ...opi Olahan ... ... 1818 III.
III. METODE METODE PELAKSANAAN PELAKSANAAN ... . 2020 3.1
3.1 Metode Metode Penentuan Penentuan Lokasi Lokasi dan dan Waktu Waktu Penelitian Penelitian ... ... 2020 3.2
3.2 Metode Metode Pelaksanaan Magang Pelaksanaan Magang Kerja Kerja ... ... 2020 3.3
3.3 Metode Metode Pengumpulan Pengumpulan Data ...Data ... ... 2121 DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA ... ... 2323 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR
No
No Teks Teks HalamanHalaman
1
1 Perbedaan Perbedaan Biji Biji Kopi Kopi Arabika Arabika dan dan RobustaRobusta ……….………. 44
2
2 Tahapan Pengolahan Kopi Secara Basah (Kiri) dan SecaraTahapan Pengolahan Kopi Secara Basah (Kiri) dan Secara Kering (Kanan)
Kering (Kanan)……… 66 3
3 Proses Produksi Kopi Bubuk ………Proses Produksi Kopi Bubuk ……… 77
4
DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL
No
No Teks Teks HalamanHalaman
1
1 Syarat Syarat Mutu Mutu Umum Umum KopiKopi ………...……….... . 1515
2
2 Syarat Syarat Mutu Mutu Khusus Khusus Kopi Kopi Arabika Arabika ... ... 1515
3
3 Syarat Syarat Mutu Mutu Khusus Khusus Berdasarkan Berdasarkan Sistem Sistem Nilai Nilai CacatCacat ……… 1515
4
4 Penentuan Penentuan Besarnya Besarnya Nilai Nilai Cacat Cacat Biji Biji KopiKopi ……….………. 1616
5
5 Proses Kontrol dan Kontrol Mutu pada Proses Kontrol dan Kontrol Mutu pada Pengolahan KopiPengolahan Kopi Bubuk
Bubuk ………..……….. 1818
6
6 Syarat Syarat Mutu Mutu Produk Produk Kopi Kopi OlahanOlahan ………
1 1 I. I. PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang
Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil devisa negara, salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa adalah devisa negara, salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa adalah komoditas kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dalam sektor komoditas kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dalam sektor perkebunan Indonesia. Peran komoditas
perkebunan Indonesia. Peran komoditas kopi bagi perekonomian Indonesia kopi bagi perekonomian Indonesia cukupcukup penting,
penting, baik baik sebagai sebagai sumber sumber pendapatan pendapatan bagi bagi petani petani kopi, kopi, sumber sumber devisa,devisa, penghasil bahan
penghasil bahan baku industri, baku industri, maupun penyedia maupun penyedia lapangan kerja lapangan kerja melalui melalui kegiatankegiatan pengolahan, pemasaran, dan perdagang
pengolahan, pemasaran, dan perdagangan (ekspor dan impor).an (ekspor dan impor).
Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% kopinya diekspor Brazil, Vietnam dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% kopinya diekspor sedangkan sisanya (33%) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tingkat sedangkan sisanya (33%) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan hasil survei LPEM UI tahun 1989 adalah konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan hasil survei LPEM UI tahun 1989 adalah sebesar 500 gram/kapita/tahun. Dewasa ini kalangan pengusaha kopi sebesar 500 gram/kapita/tahun. Dewasa ini kalangan pengusaha kopi memperkirakan tingkat konsumsi kopi di Indonesia telah mencapai 800 memperkirakan tingkat konsumsi kopi di Indonesia telah mencapai 800 gram/kapita/tahun. Dengan demikian dalam kurun waktu 20 tahun peningkatan gram/kapita/tahun. Dengan demikian dalam kurun waktu 20 tahun peningkatan konsumsi kopi telah mencapai 300 gram/kapita/ta
konsumsi kopi telah mencapai 300 gram/kapita/tahun (AEKI,2011).hun (AEKI,2011).
Menurut AEKI (2011) volume ekspor kopi Indonesia rata-rata berkisar Menurut AEKI (2011) volume ekspor kopi Indonesia rata-rata berkisar 350 ribu ton per tahun meliputi kopi robusta (85%) dan arabika (15%). Terdapat 350 ribu ton per tahun meliputi kopi robusta (85%) dan arabika (15%). Terdapat lebih dari 50 negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan USA, Jepang, Jerman, lebih dari 50 negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan USA, Jepang, Jerman, Italia, dan Inggris menjadi tujuan utama. Permintaan akan kopi Indonesia dari Italia, dan Inggris menjadi tujuan utama. Permintaan akan kopi Indonesia dari waktu ke waktu terus meningkat mengingat kopi robusta Indonesia mempunyai waktu ke waktu terus meningkat mengingat kopi robusta Indonesia mempunyai keunggulan karena body yang dikandungnya cukup kuat, sedangkan kopi arabika keunggulan karena body yang dikandungnya cukup kuat, sedangkan kopi arabika yang dihasilkan oleh berbagai daerah di Indonesia mempunyai karakteristik cita yang dihasilkan oleh berbagai daerah di Indonesia mempunyai karakteristik cita rasa (acidity, aroma, flavour) yang unik dan ekselen. Kemampuan memenuhi rasa (acidity, aroma, flavour) yang unik dan ekselen. Kemampuan memenuhi mutu komoditi sesuai yang diinginkan pasar adalah sebuah masalah yang besar mutu komoditi sesuai yang diinginkan pasar adalah sebuah masalah yang besar pengaruhnya
pengaruhnya dalam dalam dunia dunia ekspor-impor. ekspor-impor. Sulitnya Sulitnya memenuhi memenuhi standar standar mutumutu komoditi ekspor pertanian kebanyakan karena budi daya pertanian masih banyak komoditi ekspor pertanian kebanyakan karena budi daya pertanian masih banyak yang dilakukan secara tradisional. Sehingga produksi yang didapat juga tak yang dilakukan secara tradisional. Sehingga produksi yang didapat juga tak terjamin kualitasnya. Untuk konsumsi internasional, bahan baku bermutu rendah terjamin kualitasnya. Untuk konsumsi internasional, bahan baku bermutu rendah ini tak terpakai. Dalam era perdagangan bebas, komoditas kopi sebagai bahan ini tak terpakai. Dalam era perdagangan bebas, komoditas kopi sebagai bahan
baku utama industri kopi bubuk, mutu menjadi penentu day
baku utama industri kopi bubuk, mutu menjadi penentu daya saing di pasar ekspora saing di pasar ekspor maupun dalam negeri.
maupun dalam negeri.
Menurut Feigenbaum (1992: 5-6) dalam AEKI (2011) sistem Manajemen Menurut Feigenbaum (1992: 5-6) dalam AEKI (2011) sistem Manajemen Mutu Terpadu memberikan arahan dan panduan bagi pelaksanaan kegiatan Mutu Terpadu memberikan arahan dan panduan bagi pelaksanaan kegiatan peningkatan
peningkatan dan dan pengendalian pengendalian mutu. mutu. Kendali Kendali mutu mutu merupakan merupakan salah salah satusatu kekuatan
kekuatan perusahaan yang perusahaan yang utama utama untuk untuk mencapai peningkatan mencapai peningkatan produktivitas totalproduktivitas total secara tepat. Disamping itu, dengan pengendalian mutu diharapkan manajemen secara tepat. Disamping itu, dengan pengendalian mutu diharapkan manajemen perusahaan mampu menyelenggarakan usaha dagang kekuatan dan keyakinan atas perusahaan mampu menyelenggarakan usaha dagang kekuatan dan keyakinan atas
mutu produk atau jasa mereka. mutu produk atau jasa mereka.
1.2
1.2 Tujuan Magang KerjaTujuan Magang Kerja
Tujuan dari kegiatan magang kerja adalah sebagai berikut: Tujuan dari kegiatan magang kerja adalah sebagai berikut: a.
a. Untuk memahami, mempelajari, mempraktekkan, dan memperolehUntuk memahami, mempelajari, mempraktekkan, dan memperoleh pengalaman
pengalaman kerja kerja pada pada pelaksanaan pelaksanaan dan dan penerapan penerapan manajemen manajemen kualitaskualitas produksi kopi pada PTPN XII (Persero) Kebun Getas, Kecamatan Pabelan, produksi kopi pada PTPN XII (Persero) Kebun Getas, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. b.
b. Untuk mencari, memecahkan, dan mempraktekan solusi atau pemecahanUntuk mencari, memecahkan, dan mempraktekan solusi atau pemecahan masalah dalam pelaksanaan manajemen kualitas produksi kopi yang masalah dalam pelaksanaan manajemen kualitas produksi kopi yang diterapkan di PTPN IX (Persero) Kebun Getas, Kecamatan Pabelan, diterapkan di PTPN IX (Persero) Kebun Getas, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
1.3 Sasaran Kompetensi 1.3 Sasaran Kompetensi
Sasaran kompetensi yang ditargetkan dalam magang kerja ini adalah: Sasaran kompetensi yang ditargetkan dalam magang kerja ini adalah: a.
a. Mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi manajemenMampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi manajemen kualitas pada produksi kopi PTPN IX (Persero) di Kebun Getas.
kualitas pada produksi kopi PTPN IX (Persero) di Kebun Getas. b.
b. Mampu mengidentifikasi permasalahan, memfasilitasi, memediasi, danMampu mengidentifikasi permasalahan, memfasilitasi, memediasi, dan mengembangkan pelaksanaan manajemen mutu pada produksi kopi PTPN mengembangkan pelaksanaan manajemen mutu pada produksi kopi PTPN IX (Persero) di Kebun Getas.
IX (Persero) di Kebun Getas. c.
c. Mampu belajar dan berpikir analitik untuk mengidentifikasi, merumuskanMampu belajar dan berpikir analitik untuk mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasi ilmiah dalam masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasi ilmiah dalam
3 3
manajemen kualitas pada produksi kopi di PTPN IX (Persero) di Kebun manajemen kualitas pada produksi kopi di PTPN IX (Persero) di Kebun Getas.
II.
II. TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1 Tinjauan Tentang KopiTinjauan Tentang Kopi 2.1.1 Macam-Macam Kopi 2.1.1 Macam-Macam Kopi
a.
a. Biji kopi arabikaBiji kopi arabika Menurut Najiyati, S.,
Menurut Najiyati, S., dan Danarti dan Danarti (1997), kopi (1997), kopi arabika merupakan tipearabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari
dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia Etiopia dandan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari
sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Amerika Latin,
Latin, Afrika Afrika Tengah, Afrika Timur,Tengah, Afrika Timur, India, India, dan dan Indonesia. Indonesia. Secara umum, kopi Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara be
ini tumbuh di negara-negara beriklimriklim tropis tropis atauatau subtropis. subtropis. Kopi arabikaKopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik.
dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuhSuhu tumbuh optimalnya adalah 18-26
optimalnya adalah 18-26 ooC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecilC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.
dan berwarna hijau hingga merah gelap. b.
b. Biji kopi robustaBiji kopi robusta Menurut Najiyati,
Menurut Najiyati, S., dan S., dan Danarti Danarti (1997), kop(1997), kopi robusta pi robusta pertama kaliertama kali ditemukan di
ditemukan di Kongo Kongo pada pada tahuntahun 1898. 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung
mengandung kafein kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupandalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Selain itu, kopi jenis ini dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap
lebih resisten terhadap serangan serangan hama hama dandan penyakit. penyakit. Hal ini menjadikan kopi Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di
robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Afrika Barat,Barat, Afrika Tengah,
5 5
2.1.2
2.1.2 Taksonomi KopiTaksonomi Kopi
Menurut AAK (1998), tanaman kopi merupakan tanaman tahunan maka Menurut AAK (1998), tanaman kopi merupakan tanaman tahunan maka susunan botaninya Sangat berbeda dengan tanaman musiman, dan dala tata susunan botaninya Sangat berbeda dengan tanaman musiman, dan dala tata nama secara taksonomi ini terdapat klasifikasi-klasifikasi dari tanaman kopi nama secara taksonomi ini terdapat klasifikasi-klasifikasi dari tanaman kopi adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: Kindom
Kindom : : PlantaePlantae Divisio
Divisio : : SpermatophitaSpermatophita Sub-divisio
Sub-divisio : : angeospermaeangeospermae Kelas
Kelas : : dicotiledóneadicotiledónea Ordo
Ordo : : RubialesRubiales Family
Family : : RubiaceaeRubiaceae Genus
Genus : : CoffeaCoffea
Species :
Species : Coffea Sp.Coffea Sp.
2.2
2.2 Tinjauan Tentang Pengolahan Pasca Panen KopiTinjauan Tentang Pengolahan Pasca Panen Kopi
Pengolahan pasca panen kopi terdiri dari 3 tahapan pengolahan, yaitu Pengolahan pasca panen kopi terdiri dari 3 tahapan pengolahan, yaitu pengolahan
pengolahan primer primer atau atau hulu hulu (produksi (produksi biji biji kopi) kopi) dan dan pengolahan pengolahan sekunder sekunder atauatau hilir. Kedua tahapan pengolahan pasca panen tersebut memiliki keterkaitan satu hilir. Kedua tahapan pengolahan pasca panen tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Mutu produk olahan kopi akan baik apabila bahan baku yang berupa sama lain. Mutu produk olahan kopi akan baik apabila bahan baku yang berupa biji
biji kopi beras kopi beras juga mjuga memiliki emiliki mutu mutu yang baik. yang baik. Sehingga dalam Sehingga dalam pengolahan pengolahan pascapasca panen
panen kopi kopi tersebut tersebut dibutuhkan dibutuhkan langkah-langkah langkah-langkah yang yang tepat tepat dalamdalam pelaksanaannya. Berikut
pelaksanaannya. Berikut perbedaan pengolahan perbedaan pengolahan pasca panen pasca panen primer dan primer dan sekundersekunder kopi.
kopi. 2.2.1
2.2.1 Pengolahan Primer atau Pengolahan Hulu KopiPengolahan Primer atau Pengolahan Hulu Kopi
Pengolahan primer kopi merupakan pengolahan pasca panen tanaman Pengolahan primer kopi merupakan pengolahan pasca panen tanaman kopi mulai dari kopi di panen hingga menjadi biji kopi yang siap untuk kopi mulai dari kopi di panen hingga menjadi biji kopi yang siap untuk diperdagangkan. Pada tanaman kopi Arabik dan Robusta dikenal dua macam diperdagangkan. Pada tanaman kopi Arabik dan Robusta dikenal dua macam cara proses pengolahan:
cara proses pengolahan: 1.
1. Proses kering, amat sederhana dan tidak memerlukan peralatan khusus.Proses kering, amat sederhana dan tidak memerlukan peralatan khusus. Setelah dipetik, kopi biasanya dikeringkan dengan cara dijemur selama 10 Setelah dipetik, kopi biasanya dikeringkan dengan cara dijemur selama 10
sampai 15 hari. Baru setelah itu kopi dikupas. Hampir semua kopi Arabika sampai 15 hari. Baru setelah itu kopi dikupas. Hampir semua kopi Arabika dari Brazil melalui proses kering, dan kualitasnya tetap bagus karena kopi dari Brazil melalui proses kering, dan kualitasnya tetap bagus karena kopi yang dipetik biasanya yang telah betul-betul matang (berwarna merah). yang dipetik biasanya yang telah betul-betul matang (berwarna merah). 2.
2. Proses basah, diperlukan peralatan khusus dan hanya bisa memproses bijiProses basah, diperlukan peralatan khusus dan hanya bisa memproses biji kopi yang telah benar-benar matang. Proses ini biasanya dilakukan oleh kopi yang telah benar-benar matang. Proses ini biasanya dilakukan oleh perkebunan besar dengan peralatan yang memadai termasuk mekanik yang perkebunan besar dengan peralatan yang memadai termasuk mekanik yang cukup sehingga mereka tidak tergantung pada cahaya matahari untuk cukup sehingga mereka tidak tergantung pada cahaya matahari untuk mengeringkan kopi tersebut.
mengeringkan kopi tersebut.
Berikut bagan tahapan pengolahan kopi secara basah dan secara kering Berikut bagan tahapan pengolahan kopi secara basah dan secara kering menurut Sri Mulato dkk (2006):
menurut Sri Mulato dkk (2006):
Gambar 2. Tahapan Pengolahan Kopi Secara Basah (Kiri) dan Secara Kering (Kanan) Gambar 2. Tahapan Pengolahan Kopi Secara Basah (Kiri) dan Secara Kering (Kanan)
2.2.2
7 7
Pengolahan sekunder kopi merupakan pengolahan biji kopi beras yang Pengolahan sekunder kopi merupakan pengolahan biji kopi beras yang telah diproses dalam pasca panen hulu untuk dijadikan berbagai macam produk telah diproses dalam pasca panen hulu untuk dijadikan berbagai macam produk sekunder seperti kopi sangrai, kopi bubuk, kopi cepat saji, dan beberapa produk sekunder seperti kopi sangrai, kopi bubuk, kopi cepat saji, dan beberapa produk turunan lainny
turunan lainnya. a. Pengupayaan Pengupayaan pengolahan sekundpengolahan sekunder tersebut dilakukan er tersebut dilakukan untukuntuk memberikan nilai tambah yang lebih besar, membuka peluang, dan menyerap memberikan nilai tambah yang lebih besar, membuka peluang, dan menyerap tenaga kerja di pedesaan. Salah satu produk hasil olahan kopi yang sering tenaga kerja di pedesaan. Salah satu produk hasil olahan kopi yang sering dijumpai yaitu kopi bubuk.
dijumpai yaitu kopi bubuk.
Berikut merupakan tahapan pengolahan sekunder atau pengolahan hilir Berikut merupakan tahapan pengolahan sekunder atau pengolahan hilir kopi meurut Sri Mulato, dkk (2006):
kopi meurut Sri Mulato, dkk (2006):
Gambar 3. Proses Produksi Kopi Bubuk Gambar 3. Proses Produksi Kopi Bubuk
2.3
2.3 Tinjauan Tentang Teori Manajemen Produksi dan OperasiTinjauan Tentang Teori Manajemen Produksi dan Operasi
Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. tujuan dengan menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari Dalam pengertian ini terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari
Persiapan Bahan Baku Persiapan Bahan Baku
Penyangraian Penyangraian Pencampuran Pencampuran Penghalusan Penghalusan Pengemasan Pengemasan Penyimpan Penyimpan
satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung jawab akan satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan tersebut.
tercapainya tujuan tersebut.
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan
efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility)(utility) sesuatu barang atausesuatu barang atau jasa.
jasa. Dari Dari uraian uraian di di atas, atas, dapatlah dapatlah dinyatakan dinyatakan bahwa bahwa manajemen manajemen produksi produksi dandan operasi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya operasi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari organisasi itu antara lain adalah untuk mempeoleh tingkat laba tertentu atau organisasi itu antara lain adalah untuk mempeoleh tingkat laba tertentu atau memaksimalisasi laba, memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang memaksimalisasi laba, memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang baik,
baik, serta serta berupaya berupaya dan dan berusaha berusaha untuk untuk menjamin menjamin eksistensi eksistensi dari dari organisasiorganisasi tersebut.
tersebut.
Gambar 4. Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Operasi Gambar 4. Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Operasi
2.4
2.4 Tinjauan Tentang Kualitas / MutuTinjauan Tentang Kualitas / Mutu 2.4.1 Definisi Kualitas / Mutu
9 9
Kualitas merupakan suatu istilah relatif yang sangat bergantung pada Kualitas merupakan suatu istilah relatif yang sangat bergantung pada situasi. Ditinjau dari pandangan konsumen, secara subyektif orang mengatakan situasi. Ditinjau dari pandangan konsumen, secara subyektif orang mengatakan kualitas adalah sesuatu yang cocok dengan selera. Sedangkan menurut Juran kualitas adalah sesuatu yang cocok dengan selera. Sedangkan menurut Juran (1962) dan Krajewski (1987) dalam Zulian (2007) dalam Silvana (1962) dan Krajewski (1987) dalam Zulian (2007) dalam Silvana Maulidah,SP.MP (2012) menyatakan bahwa ditinjau dari sudut pandang Maulidah,SP.MP (2012) menyatakan bahwa ditinjau dari sudut pandang produsen,
produsen, kualitas kualitas dapat dapat diartikan diartikan sebagai sebagai kesesuaian kesesuaian dengan dengan spesifikasinya.spesifikasinya. Suatu produk akan dinyatakan berkualitas oleh produsen, apabila produk Suatu produk akan dinyatakan berkualitas oleh produsen, apabila produk tersebut telah sesuai dengan spesifikasinya. Kesesuaian mencakup beberapa tersebut telah sesuai dengan spesifikasinya. Kesesuaian mencakup beberapa unsur, yaitu : (a) sesuai dengan spesifikasi fisiknya, misalnya ciri khusus, unsur, yaitu : (a) sesuai dengan spesifikasi fisiknya, misalnya ciri khusus, kekerasan, teknologi. (b) sesuai dengan prosedurnya, dan (c) sesuai dengan kekerasan, teknologi. (b) sesuai dengan prosedurnya, dan (c) sesuai dengan persyaratannya.
persyaratannya.
Mutu (kualitas) dalam kerang
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri danka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti
berarti bahwa bahwa kita kita harus dapat harus dapat mengidentifikasikan mengidentifikasikan ciri ciri dan dan karkter karkter produkproduk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat s
yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukuruatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
dan cara pengendaliannya.
Kualitas dianggap sangat penting bagi organisasi karena sebagai berikut: Kualitas dianggap sangat penting bagi organisasi karena sebagai berikut:
 Meningkatkan reputasi perusahaan, perusahaan yang telah menghasilkanMeningkatkan reputasi perusahaan, perusahaan yang telah menghasilkan
suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapat predikat sebagai suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapat predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas.
organisasi yang mengutamakan kualitas.
 Penurunan biaya, Penurunan biaya, dengan menghasilkan dengan menghasilkan produk yang produk yang berkualitas, berkualitas, akanakan
tercapai sebuah kegitan produksi yang efektif dan efisien. Karenaproduk tercapai sebuah kegitan produksi yang efektif dan efisien. Karenaproduk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Selain yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Selain itu dengand diterapkannya
itu dengand diterapkannya quality control quality control yang yang ketat ketat perusahaan perusahaan akanakan terhindar dari kegiatan yang tidak menghasilkan produk atau jasa yang terhindar dari kegiatan yang tidak menghasilkan produk atau jasa yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan.
tidak dibutuhkan oleh pelanggan.
 Peningkatan pangsa pasar, pangsa pasar suatu organisasi akan tercapai bilaPeningkatan pangsa pasar, pangsa pasar suatu organisasi akan tercapai bila
minimalisasi biaya tercapai, karena organisasi, atau perusahaan dapat minimalisasi biaya tercapai, karena organisasi, atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama.
 Pertanggung jawaban produk, dengan semakin meningkatnya persainganPertanggung jawaban produk, dengan semakin meningkatnya persaingan
kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, maka organisasi akan dituntut kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, maka organisasi akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian
pendistribusian produk produk tersebut tersebut untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan dan dan harapanharapan pelanggan.
pelanggan.
 Dampak internasional, Dampak internasional, bila bila suatu organisasi suatu organisasi dapat menawarkan dapat menawarkan produkproduk
atau jasa yang bekualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau atau jasa yang bekualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau jasa yang ditawarkan juag akan dikenal dan
jasa yang ditawarkan juag akan dikenal dan diterima di pasar internasional.diterima di pasar internasional.
 Penampilan produk atau jasa dan mewujudkan kualitas yangPenampilan produk atau jasa dan mewujudkan kualitas yang
dirasakan, kualitas akan membuat suatu produk dikenal, dan hal ini akan dirasakan, kualitas akan membuat suatu produk dikenal, dan hal ini akan membuat perusahaan atau organisasi yang menghasilkan produk atau membuat perusahaan atau organisasi yang menghasilkan produk atau menawarkan jasa yang juga dikenal dan dipercaya masyarakat luas.
menawarkan jasa yang juga dikenal dan dipercaya masyarakat luas.
Dalam penerapan manajemen kualitas, perusahaan perlu mendapat Dalam penerapan manajemen kualitas, perusahaan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang ada didalamnya. Penerapan norma-norma dukungan dari semua pihak yang ada didalamnya. Penerapan norma-norma manajemen yang ada dapat memantau terlaksananya proses produksi. Dengan manajemen yang ada dapat memantau terlaksananya proses produksi. Dengan adanya penerapan norma manajemen kerjasama dalam perusahaan dapat adanya penerapan norma manajemen kerjasama dalam perusahaan dapat meningkatkan mutu kualitas dalam seluruh aspek.
meningkatkan mutu kualitas dalam seluruh aspek.
Dalam membangun sistem mutu sekurang-kurangnya diperlukan Dalam membangun sistem mutu sekurang-kurangnya diperlukan kesiapan sumberdaya manusia (SDM), penguasaan ilmu pengetahuan dan kesiapan sumberdaya manusia (SDM), penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sarana dan pra-sarana, serta administrasi (pencatatan dan teknologi (IPTEK), sarana dan pra-sarana, serta administrasi (pencatatan dan dokumentasi). SDM memegang peran yang sangat vital dalam pengendalian dokumentasi). SDM memegang peran yang sangat vital dalam pengendalian mutu, oleh karena perlu dipersiapkan SDM terlatih yang paham tentang mutu mutu, oleh karena perlu dipersiapkan SDM terlatih yang paham tentang mutu kopi dan sistem mutu dalam jumlah cukup. Mutu citarasa kopi ditentukan oleh kopi dan sistem mutu dalam jumlah cukup. Mutu citarasa kopi ditentukan oleh banyak
banyak faktor faktor mulai mulai dari dari penggunaan penggunaan bibit, bibit, pemeliharaan pemeliharaan tanaman, tanaman, panen,panen, pengolahan
pengolahan pasca pasca panen, panen, sampai sampai di di tingkat tingkat penyimpanan penyimpanan di di gudang. gudang. OlehOleh karena itu, penguasaan IPTEK di bidang pra panen dan pasca panen sangat karena itu, penguasaan IPTEK di bidang pra panen dan pasca panen sangat penting dalam sistem mutu. Sarana dan prasarana seperti alat pengambil contoh penting dalam sistem mutu. Sarana dan prasarana seperti alat pengambil contoh dan laboratorium penguji mutu lengkap dengan alat ukur kadar air, mesin dan laboratorium penguji mutu lengkap dengan alat ukur kadar air, mesin penyangrai
penyangrai contoh contoh biji, biji, dll. dll. Perlu Perlu dipersiapkan dipersiapkan dengan dengan baik. baik. AdministrasiAdministrasi sumber daya dan kegiatan dalam sistem mutu perlu dilakukan dengan baik, sumber daya dan kegiatan dalam sistem mutu perlu dilakukan dengan baik, terutama dalam hal pencatatan dan dokumentasi.
11 11
2.4.2
2.4.2 Pengaruh Kualitas/MutuPengaruh Kualitas/Mutu
Menurut Heizer, Jay dan Barry Render (2008), selain sebagai elemen Menurut Heizer, Jay dan Barry Render (2008), selain sebagai elemen penting
penting dalam dalam operasi, operasi, kualitas kualitas juga juga memiliki memiliki pengaruh pengaruh lain. lain. Ada Ada tiga tiga alasanalasan yang menyebabkan kualitas itu penting, diantaranya adalah:
yang menyebabkan kualitas itu penting, diantaranya adalah:
a.
a. Reputasi PerusahaanReputasi Perusahaan
Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi akan mengikuti kualitas Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi akan mengikuti kualitas apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjaannya, dan hubungan tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjaannya, dan hubungan pemasoknya. Promosi tidak akan dapat meng
pemasoknya. Promosi tidak akan dapat menggantikan produk berkualitas.gantikan produk berkualitas. b.
b. Kehandalan ProdukKehandalan Produk
Produk dan jasa yang dirancang, diproduksi, dan diedarkan harus produk Produk dan jasa yang dirancang, diproduksi, dan diedarkan harus produk yang berkualitas, artinya penggunaannya tidak mengakibatkan kerusakan yang berkualitas, artinya penggunaannya tidak mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Peraturan seperti
atau kecelakaan. Peraturan seperti Consumer Product Safety Act Consumer Product Safety Act membuat standar produk dan melarang produk yang tidak dapat membuat standar produk dan melarang produk yang tidak dapat memenuhi standar tersebut misalnya makanan tidak bersih yang memenuhi standar tersebut misalnya makanan tidak bersih yang menyebabkan penyakit.
menyebabkan penyakit. c.
c. Keterlibatan GlobalKeterlibatan Global
Di masa teknologi modern seperti sekarang ini, kualitas adalah suatu Di masa teknologi modern seperti sekarang ini, kualitas adalah suatu perhatian inte
perhatian internasional. Bagi rnasional. Bagi perusahaan dan perusahaan dan negara negara yang ingin yang ingin bersaingbersaing secara efektif pada ekonomi global, produk mereka harus memenuhi secara efektif pada ekonomi global, produk mereka harus memenuhi ekspektasi akan kualitas, desain, dan harga secara global.
ekspektasi akan kualitas, desain, dan harga secara global. 2.4.3
2.4.3 Etika dan Etika dan ManajemManajemen Kualitasen Kualitas
Menurut Heizer, Jay dan Barry Render (2008), bagi manajer operasi, Menurut Heizer, Jay dan Barry Render (2008), bagi manajer operasi, salah satu pekerjaan adalah
salah satu pekerjaan adalah memberikan produk dan jasa yang sehat, aman, danmemberikan produk dan jasa yang sehat, aman, dan berkualitas
berkualitas kepada kepada pelanggan. pelanggan. Karena Karena kurangnya kurangnya proses proses desain desain dan dan produksi,produksi, pengembangan produk-produk berkualitas
pengembangan produk-produk berkualitas rendah rendah tidak tidak hanya hanya mengakibatkanmengakibatkan biaya
biaya produksi produksi yang yang lebih lebih tingi, tingi, tetapi tetapi juga juga dapat dapat menimbulkan menimbulkan kecelakan,kecelakan, tuntutan hokum, dan bertambahnya peraturan pemerintah.
tuntutan hokum, dan bertambahnya peraturan pemerintah.
Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran produk-produk berkualitas rendak, ter
pemasaran produk-produk berkualitas rendak, termasuk pemegang saham, paramasuk pemegang saham, para pekerja,
manajemen harus menanyakan apakah para pihak yan berkepentinga ini manajemen harus menanyakan apakah para pihak yan berkepentinga ini disalahkan. Setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi disalahkan. Setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk
panduan sehari-hari untuk semua orang, mulai semua orang, mulai dari CEO dari CEO sampai pekerja sampai pekerja di linidi lini produksi.
produksi.
2.5
2.5 Pengendalian KualitasPengendalian Kualitas 2.5.1
2.5.1 Tujuan Tujuan Pengendalian Pengendalian KualitasKualitas
Menurut Prawirosentono (2002) dalam Anggraeny (2010), Menurut Prawirosentono (2002) dalam Anggraeny (2010), pengendalian
pengendalian mutu mutu dalam dalam suatu suatu perusahaan perusahaan mempunyai mempunyai tujuan tujuan ganda, ganda, yakniyakni selain untuk memperoleh mutu produk atau mutu jasa yang sesuai dengan selain untuk memperoleh mutu produk atau mutu jasa yang sesuai dengan standar, sehingga pengolahan mutu suatu produk sebenarnya bertujuan untuk standar, sehingga pengolahan mutu suatu produk sebenarnya bertujuan untuk menjaga pangsa pasar yang telah dikuasai, bahkan bila mungkin pangsa pasar menjaga pangsa pasar yang telah dikuasai, bahkan bila mungkin pangsa pasar tersebut diperluas. Implikasi yang diharapkan adalah menjaga tersebut diperluas. Implikasi yang diharapkan adalah menjaga keberlangsungan hidup perusahaan dengan usaha meningkatkan volume keberlangsungan hidup perusahaan dengan usaha meningkatkan volume penjualan dan keuntung
penjualan dan keuntungan.an.
Tujuan pokok dari pengendalian kualitas/mutu adalah untuk Tujuan pokok dari pengendalian kualitas/mutu adalah untuk mengetahui sampai seberapa jauh proses dan basil produk dan jasa yang mengetahui sampai seberapa jauh proses dan basil produk dan jasa yang dibuat sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Pengendalian mutu dibuat sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Pengendalian mutu merupakan upaya untuk mencapai dan mempertahankan standar bentuk, merupakan upaya untuk mencapai dan mempertahankan standar bentuk, kegunaan, dan warna yang direncanakan. Dengan perkataan lain, kegunaan, dan warna yang direncanakan. Dengan perkataan lain, pengendalian
pengendalian mutu mutu ditujukan ditujukan untuk untuk mengupayakan mengupayakan agar agar produk produk atau atau jasajasa akhir sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
akhir sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam pengendalian mutu ini, semua kondisi barang diperiksa Dalam pengendalian mutu ini, semua kondisi barang diperiksa berdasarkan standar yang ditetapkan. Bila terdapat penyimpangan
berdasarkan standar yang ditetapkan. Bila terdapat penyimpangan dari standardari standar dicatat untuk dianalisis. Hasil analisis pengendalian mutu tersebut digunakan dicatat untuk dianalisis. Hasil analisis pengendalian mutu tersebut digunakan untuk dijadikan pedoman atau perbaikan sistem kerja sehingga produk yang untuk dijadikan pedoman atau perbaikan sistem kerja sehingga produk yang bersangkutan
bersangkutan sesuai sesuai dengan dengan standar standar yang yang ditentukan. ditentukan. PelaksanaanPelaksanaan pengawasan
pengawasan mutu mutu dan dan kegiatan kegiatan produksi produksi harus harus dilaksanakan dilaksanakan secara secara terus- terus-menerus untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dari menerus untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rencana standar agar dapat dengan segera diperbaiki. Maksud dari rencana standar agar dapat dengan segera diperbaiki. Maksud dari
13 13
pengawasan
pengawasan mutu mutu adalah adalah agar agar standar standar spesifikasi spesifikasi produk produk yang yang telahtelah ditetapkan sebelumnya tercermin dalam hasil produk akhir.
ditetapkan sebelumnya tercermin dalam hasil produk akhir.
Secara umum tujuan pengawasan mutu adalah sebagai berikut: Secara umum tujuan pengawasan mutu adalah sebagai berikut: a.
a. Produk akhir mempunyai spesifikasi sesuai dengan standar mutu yangProduk akhir mempunyai spesifikasi sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
telah ditetapkan. b.
b. Agar biaya desain produk, biaya inspeksi, dan biaya proses produksi dapatAgar biaya desain produk, biaya inspeksi, dan biaya proses produksi dapat berjalan secara efisien.
berjalan secara efisien.
Bila dua hal tersebut dapat terlaksana, yakni produk yang dihasilkan bermutu Bila dua hal tersebut dapat terlaksana, yakni produk yang dihasilkan bermutu baik dengan
baik dengan harga jual harga jual yang logis maka yang logis maka perusahaan dapat perusahaan dapat meningkatkan dayameningkatkan daya saingnya.
saingnya. 2.5.2
2.5.2 Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas/MutuRuang Lingkup Pengendalian Kualitas/Mutu
Menurut Prawirosentono (2002) dalam Anggraeny (2010), kegiatan Menurut Prawirosentono (2002) dalam Anggraeny (2010), kegiatan pengendalian
pengendalian mutu mutu merupakan merupakan bidang bidang pekerjaan pekerjaan yang yang sangat sangat luas luas dandan kompleks karena semua variabel
kompleks karena semua variabel yang memengaruhi mutu harus diperhatikan.yang memengaruhi mutu harus diperhatikan. Secara garis besar, proses kegiatan pengendalian mutu pada berbagai jenjang Secara garis besar, proses kegiatan pengendalian mutu pada berbagai jenjang kegiatan yang berhubungan dengan mu
kegiatan yang berhubungan dengan mutu antara lain :tu antara lain : a.
a. Pengendalian Mutu BahanPengendalian Mutu Bahan
Mutu bahan akan sangat memengaruhi hasil akhir dari barang yang Mutu bahan akan sangat memengaruhi hasil akhir dari barang yang dibuat. Bahan baku dengan mutu yang jelek akan menghasilkan mutu dibuat. Bahan baku dengan mutu yang jelek akan menghasilkan mutu barang yang jelek. Sebaliknya, bahan
barang yang jelek. Sebaliknya, bahan baku yang baik dapat mengbaku yang baik dapat menghasilkanhasilkan barang
barang yang yang baik. baik. Pengendalian Pengendalian mutu mutu bahan bahan harus harus dilakukan dilakukan sejaksejak penerimaan
penerimaan bahan bahan baku baku di di gudang, gudang, selama selama penyimpanan, penyimpanan, dan dan waktuwaktu bahan
bahan baku baku akan akan dimasukkan dimasukkan dalam dalam proses proses produksi produksi (work (work in in process).process). Kelainan mutu bahan baku akan memberi akibat mutu produk yang Kelainan mutu bahan baku akan memberi akibat mutu produk yang dihasilkan berada di luar standar mutu yang direncanakan.
dihasilkan berada di luar standar mutu yang direncanakan. b.
b. Pengendalian Mutu dalam Proses PengelolaanPengendalian Mutu dalam Proses Pengelolaan
Sesuai dengan DAP (Diagram Alur Produksi) dapat dibuat tahap-tahap Sesuai dengan DAP (Diagram Alur Produksi) dapat dibuat tahap-tahap pengendalian
pengendalian mutu mutu sebelum sebelum proses proses produksi produksi berlangsung. berlangsung. DalamDalam membuat suatu produk diperlukan beberapa urutan proses produksi agar membuat suatu produk diperlukan beberapa urutan proses produksi agar produk
produk yang yang dihasilkan dihasilkan dapat dapat sesuai sesuai dengan dengan yang yang direncanakan. direncanakan. TiapTiap tahap proses produksi diawasi sehingga kesalahan yang terjadi dalam tahap proses produksi diawasi sehingga kesalahan yang terjadi dalam
proses
proses produksi produksi dapat dapat diketahui, diketahui, untuk untuk selanjutnya selanjutnya segera segera dilakukandilakukan perbaikan (koreksi).
perbaikan (koreksi).
Terdapat beberapa cara pengendalian mutu selama proses produksi Terdapat beberapa cara pengendalian mutu selama proses produksi berlangsung. Misalnya melalui contoh (sampel), yakni hasil yang diambil berlangsung. Misalnya melalui contoh (sampel), yakni hasil yang diambil pada s
pada selang waktu elang waktu yang sama. yang sama. Sampel Sampel tersebut tersebut dianalisis dianalisis secara secara statistikstatistik untuk memperoleh gambaran apakah sampel tersebut sesuai dengan yang untuk memperoleh gambaran apakah sampel tersebut sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Bila tidak sesuai berarti proses produksinya direncanakan atau tidak. Bila tidak sesuai berarti proses produksinya salah. Selanjutnya, kesalahan tersebut harus diteruskan kepada operator salah. Selanjutnya, kesalahan tersebut harus diteruskan kepada operator (pelaksanaan) untuk dilakukan perbaikan. Pengawasan dilakukan (pelaksanaan) untuk dilakukan perbaikan. Pengawasan dilakukan terhadap seluruh tahapan proses produksi dari awal hingga akhir tanpa terhadap seluruh tahapan proses produksi dari awal hingga akhir tanpa kecuali. Bila salah satu tahapan produksi diabaikan berarti pengendalian kecuali. Bila salah satu tahapan produksi diabaikan berarti pengendalian mutu tidak cermat. Di sinilah perlunya kerja saling mendukung antara mutu tidak cermat. Di sinilah perlunya kerja saling mendukung antara karyawan satu dengan yang lain, termasuk pihak manajemen
karyawan satu dengan yang lain, termasuk pihak manajemen c.
c. Pengendalian Mutu Produk AkhirPengendalian Mutu Produk Akhir
Produk akhir harus diawasi mutunya sejak keluar dari proses produksi Produk akhir harus diawasi mutunya sejak keluar dari proses produksi hingga tahap pengemasan, penggudangan, dan pengiriman ke konsumen. hingga tahap pengemasan, penggudangan, dan pengiriman ke konsumen. Dalam memasarkan produk, perusahaan harus berusaha menampilkan Dalam memasarkan produk, perusahaan harus berusaha menampilkan produk yang bermutu.
produk yang bermutu. Hal ini Hal ini hanya dapat hanya dapat dilaksanakan bildilaksanakan bila ataa atas produks produk akhir tersebut dilakukan pengecekan mutu agar produk rusak (cacat) akhir tersebut dilakukan pengecekan mutu agar produk rusak (cacat) tidak sampai ke tangan konsumen.
tidak sampai ke tangan konsumen.
2.6
2.6 Tinjauan Tentang Standarisasi dan Uji Mutu Produksi KopiTinjauan Tentang Standarisasi dan Uji Mutu Produksi Kopi
Menurut AEKI (2011), Standar Nasional Indonesia untuk kopi Menurut AEKI (2011), Standar Nasional Indonesia untuk kopi biji Indonesia
biji Indonesia telah telah menerapkan menerapkan standar standar ekspor ekspor kopi kopi biji biji berdasarkan berdasarkan sistemsistem nilai cacat kopi sejak tahun 1990 menggantikan sistem Triase (Bobot per Bobot). nilai cacat kopi sejak tahun 1990 menggantikan sistem Triase (Bobot per Bobot). Standar mutu kopi biji yang berlaku saat ini adalah Standar Nasional Indonesia Standar mutu kopi biji yang berlaku saat ini adalah Standar Nasional Indonesia nomor 01-2907-2008 Kopi Biji, hasil dari beberapa kali revisi , disamping nomor 01-2907-2008 Kopi Biji, hasil dari beberapa kali revisi , disamping dengan mempertimbangkan perkembangan pasar global dan persyaratan dengan mempertimbangkan perkembangan pasar global dan persyaratan internasional juga memperhatikan sebagian Resolusi ICO (International Coffee internasional juga memperhatikan sebagian Resolusi ICO (International Coffee Organization) No: 407 tentang “ Coffee Quality Improvement Program”.
15 15
2.6.1 Syarat Mutu Bahan Baku (Biji Kopi) Berdasarkan Standar 2.6.1 Syarat Mutu Bahan Baku (Biji Kopi) Berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) melalui Uji Mutu Fisik Biji Nasional Indonesia (SNI) melalui Uji Mutu Fisik Biji KopiKopi a.
a. Syarat Mutu UmumSyarat Mutu Umum
Syarat mutu umum biji kopi adalah sebagai berikut: Syarat mutu umum biji kopi adalah sebagai berikut: No
No Kriteria Kriteria PersyaratanPersyaratan 1
1 Serangga Serangga hidup hidup Tidak Tidak adaada 2
2 Biji Biji berbau berbau tusuk tusuk dan dan atau atau berbauberbau kapang
kapang Tidak adaTidak ada
3
3 Kadar Kadar air air (b/b) (b/b) Maksimum Maksimum 12,5%12,5% 4
4 Kadar Kadar kotoran kotoran b/b b/b Maksimum 0,5%Maksimum 0,5%
Table 1. Syarat Mutu Umum Kopi Table 1. Syarat Mutu Umum Kopi
b.
b. Syarat Mutu KhususSyarat Mutu Khusus
Berikut ini adalah syarat mutu khusus untuk biji kopi arabika: Berikut ini adalah syarat mutu khusus untuk biji kopi arabika:
Ukuran
Ukuran Kriteria Kriteria PersyaratanPersyaratan
Besar
Besar Tidak Tidak lolos lolos ayakan ayakan berdiameter berdiameter 6,5 6,5 mmmm MaksimalMaksimal lolos 5 % lolos 5 %
Sedang
Sedang Lolos ayakan berdiameter 6,5 mm, tidak lolosLolos ayakan berdiameter 6,5 mm, tidak lolos ayakan berdiameter 6 mm ayakan berdiameter 6 mm Maksimal Maksimal lolos 5 % lolos 5 % Kecil
Kecil Lolos ayakan berdiameter 6 mm, tidak lolosLolos ayakan berdiameter 6 mm, tidak lolos ayakan berdiameter 5 mm. ayakan berdiameter 5 mm. Maksimal Maksimal lolos 5 % lolos 5 %
Table 2. Syarat Mutu Khusus Kopi Arabika Table 2. Syarat Mutu Khusus Kopi Arabika
c.
c. Syarat Mutu Biji Kopi Berdasarkan Sistem Nilai CacatSyarat Mutu Biji Kopi Berdasarkan Sistem Nilai Cacat
Mutu Persyaratan
Mutu Persyaratan
Mutu
Mutu 1 1 Jumlah Jumlah nilai nilai cacat cacat maksimum maksimum 11 11 *)*) Mutu
Mutu 2 2 Jumlah Jumlah nilai nilai cacat cacat 12 12 s.d s.d 2525 Mutu
Mutu
Mutu 4a 4a Jumlah Jumlah nilai nilai cacat cacat 45 45 s.d s.d 6060 Mutu
Mutu 4b 4b Jumlah Jumlah nilai nilai cacat cacat 61 61 s.d s.d 8080 Mutu
Mutu 5 5 Jumlah Jumlah nilai nilai cacat cacat 81 81 s.d s.d 150150 Mutu
Mutu 6 6 Jumlah Jumlah nilai nilai cacat cacat 151 151 s.d s.d 225225 Catatan:
Catatan:
Untuk kopi arabika mutu 4 tidak dibagi menjadi sub mutu 4a dan 4b Untuk kopi arabika mutu 4 tidak dibagi menjadi sub mutu 4a dan 4b *) untuk kopi peaberry dan polyembrio
*) untuk kopi peaberry dan polyembrio
Table 3. Syarat mutu khusus berdasarkan system nilai cacat Table 3. Syarat mutu khusus berdasarkan system nilai cacat
No
17 17 T T aa b b ll ee 4 4 .. P P ee n n ee n n tt u u aa n n B B ee ss aa r r n n y y aa N N ii ll aa ii C C aa cc aa tt Biji Kopi Biji Kopi 1
1 Biji Biji hitam hitam 11
2
2 Biji Biji hitam hitam sebagian sebagian 0,50,5 3
3 Biji Biji hitam hitam pecah pecah 0,50,5 4
4 Kopi Kopi gelondong gelondong 11 5
5 Biji Biji coklat coklat 0,250,25 6
6 Kulit Kulit kopi kopi ukuran ukuran besar besar 11 7
7 Kulit Kulit kopi kopi ukuran ukuran sedang sedang 0,50,5 8
8 Kulit Kulit kopi kopi ukuran ukuran kecil kecil 0,20,2 9
9 Biji Biji berkulit berkulit tanduk tanduk 0,50,5 10
10 Kulit Kulit tanduk tanduk ukuran ukuran besar besar 0,50,5 11
11 Kulit Kulit tanduk tanduk ukuran ukuran sedang sedang 0,20,2 12
12 Kulit Kulit tanduk tanduk ukuran ukuran kecil kecil 0,10,1 13
13 Biji Biji pecah pecah 0,20,2
14
14 Biji Biji muda muda 0,20,2
15
15 Biji Biji berlubang berlubang satu satu 0,10,1 16
16 Biji Biji berlubang berlubang lebih lebih dari dari satu satu 0,20,2 17
17 Biji Biji bertutul bertutul 0,10,1 18
18 Ranting, Ranting, tanah, tanah, batu batu ukuran ukuran besar besar 55 19
19 Ranting, Ranting, tanah, tanah, batu batu ukuran ukuran sedang sedang 22 20
20 Ranting, Ranting, tanah, tanah, batu batu ukuran ukuran kecil kecil 11 Keterangan:
Keterangan:
Jumlah nilai cacat dihitung dari contoh uji sebesar 300g, jika satu biji Jumlah nilai cacat dihitung dari contoh uji sebesar 300g, jika satu biji kopi mempunyai lebih dari satu nilai cacat, maka penentuan nilai cacat kopi mempunyai lebih dari satu nilai cacat, maka penentuan nilai cacat tersebut didasarkan pada bobot nilai cacat terbesar
2.6.2
2.6.2 Syarat Mutu Bahan Baku melalui Uji CitarasaSyarat Mutu Bahan Baku melalui Uji Citarasa
Dari aspek citarasa dan aroma, seduhan kopi akan sangat baik jika biji Dari aspek citarasa dan aroma, seduhan kopi akan sangat baik jika biji kopi yang digunakan telah diolah secara baik. Sebelum diolah, untuk kopi yang digunakan telah diolah secara baik. Sebelum diolah, untuk mengetahui citarasa dan aroma kopi bubuk yang akan dihasilkan, maka mengetahui citarasa dan aroma kopi bubuk yang akan dihasilkan, maka sebelumnya dilakukan pengujian citarasa. Untuk melaksanakan uji ini sebelumnya dilakukan pengujian citarasa. Untuk melaksanakan uji ini diperlukan alat uji citarasa yang terdiri atas alat sangria dan pembubuk skala diperlukan alat uji citarasa yang terdiri atas alat sangria dan pembubuk skala laboratorium, cara menguji citarasa yaitu dengan membuat seduhan kopi hasil laboratorium, cara menguji citarasa yaitu dengan membuat seduhan kopi hasil pengolahan biji kopi dengan alat
pengolahan biji kopi dengan alat skala laboratorium teskala laboratorium tersebut, kemudian diciumrsebut, kemudian dicium aromanya, dan diminum untuk merasakan citarasanya yang khas. Untuk aromanya, dan diminum untuk merasakan citarasanya yang khas. Untuk menguji citarasa dibutuhkan seorang yang ahli dalam bidang uji citarasa, hal menguji citarasa dibutuhkan seorang yang ahli dalam bidang uji citarasa, hal ini dikarenakan untuk menguji citarasa membutuhkan penguji yang bias ini dikarenakan untuk menguji citarasa membutuhkan penguji yang bias membedakan rasa serta menetapkan standar citarasa yang khas yang membedakan rasa serta menetapkan standar citarasa yang khas yang diinginkan. Apabila terdapat bau kapang atau tengik, maka sebaiknya biji kopi diinginkan. Apabila terdapat bau kapang atau tengik, maka sebaiknya biji kopi tersebut tidak diolah.
tersebut tidak diolah. 2.6.3
2.6.3 Proses Kontrol dan Kontrol Mutu pada Pengolahan Kopi BubukProses Kontrol dan Kontrol Mutu pada Pengolahan Kopi Bubuk Produk kopi bubuk yang paling diminati masyarakat Indonesia adalah Produk kopi bubuk yang paling diminati masyarakat Indonesia adalah kopi bubuk dengan tingkat medium. Untuk menghasilkan produk kopi bubuk kopi bubuk dengan tingkat medium. Untuk menghasilkan produk kopi bubuk medium tersebut, maka dibutuhkan pengawasan selama proses produksi medium tersebut, maka dibutuhkan pengawasan selama proses produksi berlangsung. Hal
berlangsung. Hal ini ini dikarenakan dikarenakan apabila apabila terdapat terdapat kekurangan atakekurangan atau u kesalahan,kesalahan, maka mutu produk yang dihasilkan akan menurun. Untuk menjaga konsistensi maka mutu produk yang dihasilkan akan menurun. Untuk menjaga konsistensi terhadap produk tersebut, berikut proses kontrol dan kontrol mutu pada terhadap produk tersebut, berikut proses kontrol dan kontrol mutu pada pengolahan kopi bu
pengolahan kopi bubuk yang perlu diperhatikan:buk yang perlu diperhatikan: Tahapan
Tahapan Proses Proses Pengawasan Pengawasan Proses Proses Kontrol Kontrol MutuMutu Penyangraian
Penyangraian Suhu 200-205Suhu 200-205ooCC 
Waktu 7-30 menit tergantung jenisWaktu 7-30 menit tergantung jenis
alat dan mutu biji alat dan mutu biji
Kadar air awal 12% menjadi 5-8%Kadar air awal 12% menjadi 5-8% 
Berat kopi masuk/keluar (rendemenBerat kopi masuk/keluar (rendemen
penyangraian 85%) penyangraian 85%)
Warna biji coklatWarna biji coklat
agak gelap agak gelap
Citarasa khasCitarasa khas 
KeseragamanKeseragaman
warna dan ukuran warna dan ukuran
19 19
Pendinginan
Pendinginan Suhu (suhu ruang)Suhu (suhu ruang) 
Laju aliran udaraLaju aliran udara
Warna biji tetapWarna biji tetap
coklat agak gelap coklat agak gelap
KeseragamanKeseragaman
warna dan ukuran warna dan ukuran Pencampuran
Pencampuran  Proporsi berat (perbandinganProporsi berat (perbandingan
arabika dan robusta 3:1) arabika dan robusta 3:1)
KeseragamanKeseragaman
warna dan ukuran warna dan ukuran
Citarasa khasCitarasa khas
Penghalusan
Penghalusan  Berat biji kopi masuk dan beratBerat biji kopi masuk dan berat
bubuk keluar (rendemen 78 bubuk keluar (rendemen 78%)%)
 Suhu kopi bubuk (suhu ruang)Suhu kopi bubuk (suhu ruang) 
 Konsumsi listrik / minyaKonsumsi listrik / minya
Tingkat kehalusanTingkat kehalusan
0,075 mm 0,075 mm
Warna bubukWarna bubuk
coklat gelap coklat gelap
Citarasa khasCitarasa khas
Pengemasan
Pengemasan  Berat kopi bubuk masukBerat kopi bubuk masuk 
Keluaran kemasanKeluaran kemasan 
Konsumsi listrikKonsumsi listrik
BeratBerat 
Keraptan kemasanKeraptan kemasan 
Jenis kemasanJenis kemasan
Pengepakan
Pengepakan Berat per kardusBerat per kardus 
 Isi kemasan per kardusIsi kemasan per kardus 
Keutuhan kardusKeutuhan kardus
BeratBerat 
LabelLabel 
Keraptan kardusKeraptan kardus
Table 5. Proses Kontrol dan Kontrol Mutu pada P
Table 5. Proses Kontrol dan Kontrol Mutu pada P engolahan Kopi Bubukengolahan Kopi Bubuk
2.6.4
2.6.4 Syarat Mutu Produk Kopi OlahanSyarat Mutu Produk Kopi Olahan
Kopi bubuk adalah hasil penyangraian yang digiling hingga menjadi Kopi bubuk adalah hasil penyangraian yang digiling hingga menjadi serbuk halu dan harus memenuhi persyaratan mutu yang telah dikeluarkan oleh serbuk halu dan harus memenuhi persyaratan mutu yang telah dikeluarkan oleh pemerinta.
pemerinta. Syarat Syarat mutu mutu bubuk bubuk menurut menurut SNI SNI 01-3542-1994 01-3542-1994 dapat dapat diketahudiketahu bahwa:
bahwa:
Parameter
Parameter Mutu Mutu NilaiNilai Kadar
Kadar air, air, % % a.a. 8 (maksimal)8 (maksimal)
Kadar b.
Kadar b. 6 (maksimal)6 (maksimal)
Kealkalian
Kealkalian abu, abu, M, M, dan dan N N Lindi Lindi / / 100 100 gr gr c.c. 57 - 6657 - 66 Kadar
Mikrosokopik e.
Mikrosokopik e. Tidak mengandungTidak mengandung campuran
campuran Logam
Logam berbahaya berbahaya NegativeNegative Keadaan
Keadaan (rasa, (rasa, bau,warna) bau,warna) NormalNormal
Table 5. Syarat Mutu Produk Kopi Olahan Table 5. Syarat Mutu Produk Kopi Olahan
21 21
III.
III. METODE PELAKSANAANMETODE PELAKSANAAN
3.1
3.1 Metode Penentuan Lokasi dan Waktu PenelitianMetode Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian
Pemilihan lokasi Magang Kerja di PT. Perkebunan Nusantara IX Pemilihan lokasi Magang Kerja di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero),
(Persero), dilakukan secara sengaja (dilakukan secara sengaja ( purposive purposive). Kegiatan magang kerja ini akan). Kegiatan magang kerja ini akan dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), yang bertempat di dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), yang bertempat di wilayah kerja Kebun Getas desa Kauman Lor
wilayah kerja Kebun Getas desa Kauman Lor – – Pabelan, Kabupaten Semarang, Pabelan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah.. Magang Kerja dilaksanakan selama tiga bulan yaitu, pada Magang Kerja dilaksanakan selama tiga bulan yaitu, pada bulan
bulan Juli Juli sampai sampai dengan dengan September September 2014. 2014. Adapun Adapun pelaksanaan pelaksanaan magang magang kerjakerja sesuai dengan jam kerja di perusahaan tersebut.
sesuai dengan jam kerja di perusahaan tersebut.
3.2
3.2 Metode Pelaksanaan Magang KerjaMetode Pelaksanaan Magang Kerja Magang kerja dilakukan di
Magang kerja dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IX wilayah kerjaPT. Perkebunan Nusantara IX wilayah kerja Kebun Getas. Supervisi dilakukan oleh setiap pembimbing dengan ketentuan Kebun Getas. Supervisi dilakukan oleh setiap pembimbing dengan ketentuan bahwa
bahwa supervisi supervisi penuh penuh dilakukan dilakukan oleh oleh pembimbing pembimbing lapang. lapang. Pembimbing Pembimbing lapanglapang diharapkan menjadi petunjuk utama bagi peserta dalam menguasai bidang yang diharapkan menjadi petunjuk utama bagi peserta dalam menguasai bidang yang sedang dipelajari dan berhak menegur serta mengarahkan peserta magang jika sedang dipelajari dan berhak menegur serta mengarahkan peserta magang jika terdapat suatu kesalahan. Sedangkan pembimbing mahasiswa bertugas terdapat suatu kesalahan. Sedangkan pembimbing mahasiswa bertugas memastikan bahwa peserta telah bekerja sesuai dengan prosedur magang yang memastikan bahwa peserta telah bekerja sesuai dengan prosedur magang yang telah ditentukan.
telah ditentukan.
Metode yang akan digunakan pada pelaksanaan kegiatan magang di Metode yang akan digunakan pada pelaksanaan kegiatan magang di PT.PT. Perkebunan N
Perkebunan Nusantara IX usantara IX wilayah kerja Kebwilayah kerja Kebun Getas adalahun Getas adalah sebagai berikut:sebagai berikut: 1)
1) Praktik Kerja LangsungPraktik Kerja Langsung
Melakukan kegiatan praktik kerja langsung di PT. Perkebunan Nusantara IX Melakukan kegiatan praktik kerja langsung di PT. Perkebunan Nusantara IX wilayah kerja Kebun Getas,
wilayah kerja Kebun Getas, khususnya pada kegiatan yangkhususnya pada kegiatan yang berhubungan berhubungan dengan konsentrasi agribisnis yaitu kegiatan produksi dan operasi komoditas dengan konsentrasi agribisnis yaitu kegiatan produksi dan operasi komoditas kopi.
kopi. 2)
2) Diskusi dan Diskusi dan WawancarWawancaraa
Melakukan diskusi dan wawancara melalui komunikasi langsung dengan Melakukan diskusi dan wawancara melalui komunikasi langsung dengan pendamping
pendamping praktik praktik lapangan lapangan dan dan pekerja pekerja / / staf staf perusahaan perusahaan yang yang ada ada yangyang berkaitan dengan kegiatan agribisnis
kerja Kebun Getas.
kerja Kebun Getas. Metode ini dilakukan dengan cara mendiskusikan segalaMetode ini dilakukan dengan cara mendiskusikan segala permasalahan
permasalahan yang yang ada ada di di lapang lapang yang yang berhubungan berhubungan dengan dengan konsentrasikonsentrasi agribisnis, khususnya yang berkaitan dengan manajemen produksi dan agribisnis, khususnya yang berkaitan dengan manajemen produksi dan operasi, pengolahan panen dan pasca panen kopi pada umumnya, dan proses operasi, pengolahan panen dan pasca panen kopi pada umumnya, dan proses pengawasan mutu produksi kop
pengawasan mutu produksi kopi.i.
3.3
3.3 Metode Pengumpulan DataMetode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam melaksanakan magang kerja Adapun teknik pengumpulan data dalam melaksanakan magang kerja adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: 1)
1) Data PrimerData Primer
Data diperoleh secara langsung dari sumber yang diamati, dimana dalam Data diperoleh secara langsung dari sumber yang diamati, dimana dalam hal ini sumber yang diamati adalah perusahaan. Data diperoleh melalui metode hal ini sumber yang diamati adalah perusahaan. Data diperoleh melalui metode wawancara, dimana metode wawancara yang digunakan ada dua, meliputi wawancara, dimana metode wawancara yang digunakan ada dua, meliputi wawancana mendalam dan terstruktur, serta observasi partisipatif.
wawancana mendalam dan terstruktur, serta observasi partisipatif. a.
a. Wawancara MendalamWawancara Mendalam
Yaitu perolehan data dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung Yaitu perolehan data dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada narasumber yaitu karyawan perusahaan dan atau pembimbing kepada narasumber yaitu karyawan perusahaan dan atau pembimbing lapang sehingga diperoleh data yang akurat seperti proses produksi dan lapang sehingga diperoleh data yang akurat seperti proses produksi dan operasi, panen dan pasca panen kopi, pengawasan mutu kopi, dan lainnya. operasi, panen dan pasca panen kopi, pengawasan mutu kopi, dan lainnya. b.
b. Wawancara TerstrukturWawancara Terstruktur
Yaitu wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar Yaitu wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan
pertanyaan atau atau kuisioner kuisioner yang telyang telah ah dipersiapkan dipersiapkan terlebih terlebih dahulu. dahulu. UntukUntuk hasil wawancara menggunakan kuisioner ini, data yang diperoleh hasil wawancara menggunakan kuisioner ini, data yang diperoleh dikumpulkan kemudian diberi skor atau nilai.
dikumpulkan kemudian diberi skor atau nilai. c.
c. Observasi ParitisipatifObservasi Paritisipatif
Observasi atau pengamatan secara langsung, digunakan untuk mengetahui Observasi atau pengamatan secara langsung, digunakan untuk mengetahui fakta yang terjadi di daerah penelitian berdasarkan pengamatan secara fakta yang terjadi di daerah penelitian berdasarkan pengamatan secara langsung di perusahaan. Observasi ini dilakukan melalui pengamatan langsung di perusahaan. Observasi ini dilakukan melalui pengamatan langsung dengan membandingkan kondisi data dengan kondisi sebenarnya langsung dengan membandingkan kondisi data dengan kondisi sebenarnya di perusahaan.