• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

L A K I P

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Pusat Pelatihan Kelautan dan Pelatihan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat diselesaikan dengan program yang telah ditetapkan.

Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang dibiayai dari anggaran negara agar menyampaikan laporan dimaksud. Laporan ini merupakan media akuntabilitas yang merinci pertanggungjawaban sebagai amanah yang diemban organisasi dan tanggung jawab pemakaian sumber daya untuk menjalankan misi organisasi.

Selama tahun 2014, Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan telah berhasil melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, pada berbagai perspektif berdasarkan balanced scorecard Level-2, yaitu stakeholders perspective,

customers perspective,internal process perspective, dan learn and growth perspective.

Dari laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam menentukan strategi dan kebijaksanaan yang akan diambil untuk meningkatkan kinerja Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas pelatihan dimasa mendatang.

Jakarta, Desember 2014 Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan,

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan pada Tahun 2014 difokuskan pada dukungan terhadap Direktif Presiden, seperti: Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN), pembangunan wilayah perbatasan, Pengarustamaan Gender (PUG), MP3EI, MP3KI, dan dukungan program prioritas KKP seperti: minapolitan, industrialisasi kelautan dan perikanan, Pengembangan Usaha Mina Pedesaan, Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), dan blue economy. Penyelenggaraan pelatihan tersebut, didasarkan pada hasil pemetaan kebutuhan pelatihan di lokasi yang menjadi sasaran program, dengan peserta pelatihan berasal dari masyarakat dan aparatur.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja pelaksanaan program Pelatihan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014, pencapaian indikator kinerja output, yang merupakan perbandingan antara angka rencana kinerja (performance plan) dengan capaian kinerja (performance result) menunjukkan nilai capaian kinerja output sebesar 117,88%. Rincian lengkap masing-masing nilai capaian sasaran tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Capaian Kinerja Output Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 PROGRAM/

KEGIATAN STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN 2014 CAPAIAN %

Pelatihan Kelautan dan Perikanan Tersedianya lulusan pelatihan KP sesuai standar kompetensi dan kebutuhan Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar dan kebutuhan (Orang)

17.200 18.605 117,88

- Pelaku utama 15.000 16.515 115,24

- Aparatur 2.200 2.579 135,91

Sedangkan hasil pengukuran kinerja berdasarkan BSC Level-2 Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 sebagaimana terdapat pada tabel berikut:

(4)

Tabel 2. Target dan Capaian Kinerja Pusat Pelatihan KP Tahun 2014

No Uraian IKU Target 2014 Capaian 2014

SS1 1 Nilai Tukar Nelayan 112 dalam

proses

2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105 dalam

proses 3 Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bln) Rp. 2,0 Juta dalam proses 4 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bln) Rp. 2,0 Juta dalam proses

5 Pertumbuhan PDB Perikanan 7.25% dalam

proses SS2 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya

sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan

35% 49%

SS3 7 Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih

90% 91,37% SS4 8 Jumlah tenaga kerja baru di sektor KP (orang) 800 860 SS5 9 Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total

pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP

85% 87,5% SS6 10 Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih dibanding total

masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan 50% 52,3% 11 Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya

terhadap total yang telah melakukan assessment 80% 100% SS7 12 Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap

jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi 90% 98% SS8 13 Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap

jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi 95% 100% SS9 14 Rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar

terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan 85% 86,9% 15 Rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR

yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih.

10% 8,63%

SS10 16 Indeks kesenjangan kompetensi eselon III dan IV di Puslat

KP 50% 30%

SS11 17 Service level agreement 75% 99%

SS12 18 Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti disbanding

total rekomendasi yang diberikan di Puslat KP 100% 100% 19 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Puslat KP A (>75%) 79,14

20 Indeks Kepuasan Masyarakat 6,75 7,75

21 Nilai Penerapan RB di Pusat Pelatihan KP 80 (setara

level 4) 80,03 22 Persentase perencanaan kegiatan dan anggaran yang

berbasis kinerja di Pusat Pelatihan KP 80% 90% SS13 23 Persentase penyerapan DIPA Pusat Pelatihan KP >95% 98,95%

(5)

Dalam penyelenggaraan pelatihan Tahun 2014 tersebut telah berhasil mencapai seluruh sasaran strategis, namun demikian untuk meningkatkan mutu layanan dan kualitas penyelenggaraan pelatihan yang optimal dimasa mendatang perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Mensinergikan target kelompok pelaku utama yang akan menjadi sasaran pelatihan dengan Eselon I terkait, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan SDM kelautan dan perikanan, sehingga terjadi peningkatan efektifitas program pelatihan dan percepatan pencapaian sasaran strategis pelatihan.

2. Meningkatkan sistem pengendalian dalam penyelenggaraan pelatihan, baik yang dislenggarakan oleh Balai Diklat, Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), dan lembaga pelatihan swasta penyelenggara pelatihan kelautan dan perikanan sesuai peran Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan sebagai quality assurance penyelenggaraan pelatihan di bidang kelautan dan perikanan.

3. Meningkatkan kerjasama pelatihan dan meningkatkan peran aktif seluruh pemangkukepentingan dalam kerjasama penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan.

4. Meningkatkan kapasitas seluruh tenaga kepelatihan dan pemenuhan sarana prasarana okok dan penunjang pelatihan baik di Pusat Pelatihan KP, Balai Diklat Perikanan dan P2MKP.

5. Mengembangan Sistem Informasi Manejemn Pelatihan Kelautan dan Perikanan (SIMLAT KP) untuk mendukung penyelenggaraan pelatihan yang efiisen, efektif, transparan, dan akuntabel.

(6)

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI iii v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 2

C. Sasaran 2

D. Tugas dan Fungsi 2

E. Aspek Strategis 3

F. Struktur Organisasi 8

G. Sistematika Penyajian 10

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 12

A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis 12

B. Kinerja Kegiatan (IKK) Tahun 2014 12

C. Kinerja Utama Pusat Pelatihan 17

D. Penetapan Kinerja 18

E. Rencana Strategis 18

F. Sasaran 19

G. Rencana Capaian Program dan Kegiatan 20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21

A. Akuntabilitas Kinerja 21

B. Analisis Capaian Kinerja 24

C. Evaluasi Kinerja 43

D. Akuntabilitas Keuangan 46

BAB IV PENUTUP 48

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Wilayah Kerja UPT Pelatihan 5

Tabel 1.2. Data Tenaga Pelatih dan Pengelola Pelatihan 6

Tabel 3.1 Sasaran Strategis Pusat Pelatihan KP 23

Tabel 3.2 Capaian Kinerja pada Stakeholders Perspective 25 Tabel 3.3 Capaian Kinerja pada Costumers Perspective 30 Tabel 3.4 Capaian Kinerja pada Internal Process

Perspective 35

Tabel 3.5 Capaian Kinerja Learn and Growth Perspective 43

Tabel 3.6 Data Sertifikasi Kompetensi Tahun 2014 44

Tabel 3.7 Capaian Sasaran Pelatihan KP 44

Tabel 3.8 Capaian Outcome Pelatihan 45

Tabel 3.10 Alokasi Anggaran Pusat Pelatihan Tahun 2014

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Pelatihan Kelautan dan

Perikanan 5

Gambar 3.1 Peta Strategis Pusat Pelatihan Kelautan dan

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap penyelenggara negara dan pemerintah harus mampu menampilkan akuntabilitas kinerjanya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga terjadi sinkronisasi antara perencanaan ideal yang dicanangkan dengan keluaran dan manfaat yang dihasilkan. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 dan diperkuat dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 13 tahun 2010 tentang tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. bahwa mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.

Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis dan periodik. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Pusat Pelatihan KP dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran, serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

B. Tujuan

Tujuan penyusunan LAKIP Pusat Pelatihan KP adalah :

1. Sebagai alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Pusat Pelatihan KP.

2. Sebagai umpan balik (Feedback) untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya.

(10)

C. Sasaran

Sasaran utama penyusunan LAKIP adalah untuk mengukur dan menilai ingkat capaian kinerja Tahun 2014 yang diukur dengan menggunakan peta strategis dalam Balance Scorecard (BSC) Level-2. Berdasarkan laporan tersebut dapat diketahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai baik secara kualitas maupun kuantitas serta tingkat kegagalan yang terjadi selama proses pelaksanaan sesuai penetapan kinerja dan rencana kinerja Tahun 2014.

D. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor PER.15/MEN/2010 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pusat Pelatihan KP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan .

Pusat Pelatihan KP mempunyai tugas melaksanakan pelatihan di bidang kelautan dan perikanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud Pusat Pelatihan KP menyelenggarakan fungsi:

1. pengkajian dan penyiapan perumusan bahan kebijakan, perencanaan, program pelatihan di bidang kelautan dan perikanan;

2. pelaksanaan kerja sama pelatihan dan permagangan di bidang kelautan dan perikanan;

3. pelaksanaan penyusunan pedoman, standar, dan bimbingan tata penyelenggaraan pelatihan serta pengembangan penyusunan kebutuhan 4. pelatihan di bidang kelautan dan perikanan;

5. penyelenggaraan pelatihan aparatur dan non aparatur di bidang kelautan dan perikanan;

6. pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kelembagaan, tenaga pelatih/instruktur, peserta latih, dan alumni pelatihan di bidang kelautan dan perikanan;

7. monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dan hasil pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; dan

8. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Puslat Kelautan dan Perikanan.

(11)

E. Aspek Strategis

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (SDM-KP), pada prinsipnya muncul seiring dengan Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu “Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”, dimana untuk mewujudkan visi tersebut terdapat permasalahan kualitas SDM dan kelembagaannya. Dimana jumlah SDM yang bergantung pada kegiatan usaha kelautan dan perikanan sangat besar dan dengan pengetahuan, penguasaan teknologi dan kemampuan serta infrastuktur untuk akses informasi yang minim dan tidak merata di seluruh wilayah Indonesia yang berkepulauan, sehingga mempengaruhi lemahnya daya saing dan produktivitas SDM-KP.

Disamping itu, sebagai konsekuensi atas adanya tuntutan standar kompetensi SDM-KP baik nasional maupun internasional, maka peran BPSDM-KP melalui Pusat Pelatihan KP menjadi sangat strategis. Sebagai subyek sekaligus obyek yang menjadi target di dalam pembangunan di bidang kelautan dan perikanan dan dalam rangka mempercepat transformasi sosial, akselerasi dan revitalisasi pembangunan di bidang kelautan dan perikanan yang menyangkut berbagai aspek, baik yang bersifat sosial, ekonomi maupun ekologis. Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Pelatihan KP merasa perlu untuk mentransformasi SDM-KP menuju industrialisasi KP sebagai suatu proses perubahan/ pergeseran tata nilai, norma, pola pikir dan perilaku suatu kelompok masyarakat menuju peningkatan kualitas kehidupan melalui industrialisasi.

Penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan diselenggarakan melalui pelatihan bagi masyarakat dan diklat bagi aparatur. Pelatihan bagi masyarakat ditujukan kepada nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pedagang ikan, pemerhati konservasi, masyarakat kelautan dan perikanan lainnya dan masyarakat lainnya. Jenis-jenis pelatihan bagi masyarakat yang telah diselenggarakan sampai saat ini, antara lain: pelatihan teknik penangkapan ikan; pelatihan teknik permesinan perikanan, pelatihan budidaya dan pembenihan ikan; pelatihan pengolahan dan mutu hasil perikanan; pelatihan pemasaran dan manajemen usaha perikanan; pelatihan kewirausahaan, pelatihan kepelautan (ANKAPIN/ATKAPIN III), pelatihan keselamatan dasar, pelatihan konservasi perikanan dan pelatihan-pelatihan teknis lainnya. Sedangkan diklat bagi aparatur ditujukan bagi aparatur negara yang memiliki peran, partisipasi dan kontribusi dalam pembangunan kelautan dan perikanan, baik aparatur di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maupun aparatur di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota. Diklat aparatur terdiri dari diklat prajabatan dan diklat dalam jabatan, yaitu diklat teknis, struktural, dan fungsional.

(12)

Tersedianya 6 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Pusat Pelatihan KP dalam melayani kebutuhan pelatihan bagi SDM-KP, baik bagi aparatur maupun masyarakat.

Tabel 3. Wilayah Kerja UPT Pelatihan KP

Adanya komitmen yang tinggi dari Kepala Pusat Pelatihan KP dan jajarannya merupakan salah satu faktor pendukung dalam mewujudkan pencapaian sasaran pengembangan SDM-KP melalui pelatihan kelautan dan perikanan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi dibidang pelatihan, baik bagi aparatur maupun masyarakat, BPPP dan BDA memiliki tenaga kepelatihan sebanyak 468 orang, terdiri dari widyaiswara sebanyak 73 orang, tenaga instruktur sebanyak 62 orang dan tenaga pengelola pelatihan sebanyak 333 orang. Jumlah tenaga pelatih dan pengelola pelatihan pada masing-masing UPT Pelatihan KP, sebagaimana terdapat pada Tabel 4.

No. Unit Kerja Wilayah Pelatihan (Provinsi) Keterangan

1. BPPP Medan NAD, Sumut,, Sumbar, Kepri, Riau,

Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung 8 Provinsi, 110 Kabupaten/Kota 2.

BPPP Tegal Sumsel, Lampung, Banten,Jabar, DKI Jakarta, Jateng, DIY Yogyakarta, Kalbar, Kalteng

9 Provinsi, 115 Kabupaten/Kota

3. BPPP Banyuwangi

Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan

5 Provinsi, 64 Kabupaten/Kota

4. BPPP

Aertembaga Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Kaltim, Kalut 6 Provinsi, 68 Kabupaten/Kota 5. BPPP Ambon Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku

Utara, Sultra 5 Provinsi, 57 Kabupaten/Kota 6. BDA Sukamandi Seluruh Indonesia

(13)

Tabel 4. Jumlah Tenaga Pelatih dan Pengelola Pelatihan di Masing-masing UPT Pelatihan KP

No Satuan Kerja Tenaga Pelatih Pengelola Tenaga

Pelatihan Jumlah Widyaiswara Instruktur 1 Pusat Pelatihan KP 10 0 38 48 2 BPPP Tegal 16 19 54 89 3 BPPP Belawan 12 10 63 85 4 BPPP Banyuwangi 14 20 81 115 5 BPPP Ambon 8 7 50 65 6 BPPP Aertembaga 14 11 56 81 7 BDA Sukamandi 9 0 48 57 Jumlah 83 67 390 540 Sumber: SIMLAT KP,2014

Untuk mencapai tujuan program pelatihan, baik teknis maupun fungsional telah tersedia sebanyak 93 kurikulum dan 312 modul pelatihan (diantaranya 8 kurikulum 37 modul diadopsi dari NGO). selain itu telah tersedia pula sarana dan prasarana pelatihan minimal berupa workshop alat penangkapan ikan, workshop simulator navigasi, workshop permesinan perikanan, workshop budidaya ikan dan workshop pengolahan hasil perikanan.

Untuk menjamin mutu penyelenggaraan pelatihan KP, Pusat Pelatihan KP sebagai lembaga penjamin mutu menyelenggarakan akreditasi lembaga pelatihan, khususnya lembaga-lembaga pelatihan teknis KP, dengan tujuan : 1). Menetapkan kelayakan Lembaga Diklat Pemerintah dalam menyelenggarakan program diklat tertentu bagi PNS dilihat dari komponen tenaga kediklatan, program diklat dan fasilitas diklat; 2). Memberikan kemampuan pada lembaga penyelenggara pelatihan masyarakat dalam membangun dan mengembangkan sistem manajemen mutu secara mandiri sesuai dengan persyaratan standard ISO 9001-2008; dan 3). Menentukan klasifikasi lembaga pelatihan mandiri (P2MKP) sehingga memudahkan dalam pembinaannya. Untuk pelatihan teknis, diselenggarakan dengan menerapkan sistem pelatihan berbasis kompetensi baik menggunakan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) maupun standar kompetensi internasional, seperti Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), dan Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Fishing Vessel Personnel (STCW-F) tahun 1995, Basic Safety Training (BST) dari International Maritime Organization (IMO).

(14)

Reakreditasi oleh LAN terhadap penyelenggaraan program Diklat bagi Aparatur oleh Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, memberikan akreditasi sebagai Penyelenggara Diklat Aparatur (Diklat Prajabatan Golongan I,II,III dan Diklatpim Tk.IV dan III) dengan kategori A (saat ini masih dalam proses sidang verifikasi). Disamping itu, penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan diselenggarakan melalui pemenuhan sistem manajemen mutu penyelenggara pelatihan masyarakat lingkup UPT Pusat Pelatihan KP (sebanyak 5 BPPP) sesuai ISO 9001-2008.

Disamping penyelenggaraan pelatihan oleh Pusat Pelatihan KP dan BPPP, lembaga Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) sebagaimana implementasi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 1/MEN/2011 tentang Pembentukan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), sampai saat ini telah ditetapkan sebanyak 417 P2MKP tersebar di 157 Kabupaten/Kota, 32 Provinsi. Pelatihan kelautan dan perikanan yang selama ini diselenggarakan oleh masyarakat pada umumnya dilakukan secara mandiri oleh pelaku utama. Peserta berlatih dan tinggal di tempat pelaku utama yang sekaligus bertindak sebagai pelatih/instruktur, dan usahanya menjadi obyek kegiatan berlatih. Sejalan dengan kebutuhan masyarakat, pelaku utama tersebut berinisiatif menjadikan tempat usahanya sebagai lembaga pelatihan dari, oleh dan untuk masyarakat.

Disamping itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai pembina untuk lima jabatan fungsional yang meliputi: pengawas benih ikan, pengawas perikanan bidang pembudidayaan ikan, pengawas perikanan bidang pengawasan mutu hasil perikanan, pengawas perikanan bidang penangkapan ikan serta pengendali hama dan penyakit ikan, dalam pelaksanaan diklat, kelima jabatan fungsional tersebut unit eselon I terkait harus berkoordinasi dengan Pusat Pelatihan KP.

F. Struktur Organisasi

Pusat Pelatihan KP merupakan unit kerja Eselon II yang dipimpin oleh seorang Kepala, dan didukung oleh:

1. Bidang Program, Monitoring, dan Evaluasi; 2. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan;

3. Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan; 4. Subbagian Tata Usaha; dan

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan SDM KP.

(15)

Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan bahan kebijakan dan program, serta melaksanakan penyusunan pedoman, standar, bimbingan, monitoring, dan evaluasi tata penyelenggaraan, kebutuhan pelatihan, pengembangan dan pembinaan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan, lembaga dan tenaga pelatih/instruktur di bidang kelautan dan perikanan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:

1) pengkajian dan penyiapan perumusan bahan kebijakan, perencanaan, program pelatihan di bidang kelautan dan perikanan;

2) pelaksanaan kerja sama pelatihan dan permagangan di bidang kelautan dan perikanan;

3) pelaksanaan penyusunan pedoman, standar, dan bimbingan tata penyelenggaraan pelatihan serta pengembangan penyusunan kebutuhan pelatihan di bidang kelautan dan perikanan;

4) penyelenggaraan pelatihan aparatur dan non aparatur di bidang kelautan dan perikanan;

5) pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kelembagaan, tenaga pelatih/instruktur, peserta latih, dan alumni pelatihan di bidang kelautan dan perikanan;

6) monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dan hasil pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; dan

7) pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat pelatihan Kelautan dan Perikanan.

Adapun struktur organisasi Pusat Pelatihan KP sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.15/MEN/2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja di lingkup KKP, adalah sebagaimana struktur organisasi berikut :

(16)

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Pelatihan KP G. Sistematika Penyajian LAKIP

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Pusat Pelatihan KP selama tahun 2014. Capaian kinerja (performance results) tahun 2014 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pelatihan KP 2014 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri KP Nomor Per.06/2010 Tentang Rencana Strategis KKP , sebagai berikut :

Bab I – Pendahuluan :

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis Pusat Pelatihan KP, serta struktur organisasi.

(17)

Bab II – Perencanaan dan Penetapan Kinerja.

Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan anggaran Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 meliputi RPJMN 2010-2014, Rencana Strategis Pusat Pelatihan KP Tahun 2010 - 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014.

Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Pusat Pelatihan KP dikaitkan dengan pertanggung jawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk Tahun 2014. Analisa digunakan Balance score card (BSC) dengan menggunakan peta strategis.

Bab IV – Penutup.

Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Pelatihan KP Tahun 2014.

(18)

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis 1. Pernyataan Visi

SDM Kelautan dan Perikanan Kompeten. 2. Pernyataan Misi

Mewujudkan SDMKP yang kompeten mengelola dan memanfaatkan SDMKP berkelanjutan dan mempunyai nilai tambah dan daya saing.

3. Tujuan

Mewujudkan SDMKP yang kompeten sesuai kebutuhan. 4. Sasaran Strategis

Terwujudnya SDMKP yang kompeten dalam meningkatkan produksi dan produktivitas yang berkelanjutan dan mempunyai nilai tambah serta daya saing.

B. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Untuk dapat mengukur keberhasilan dari implementasi Rencana Strategis pada Tahun 2014 di atas, Pusat Pelatihan KP menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai. Target ini dituangkan dalam Indikator Kinerja Kegiatan Tahun 2014 berdasarkan Balance Score

Card (BSC), dimana untuk setiap sasaran strategis ditetapkan indikator

kinerja utama (IKU), yang selanjutnya dilakukan pengukuran tingkat capaian sasaran untuk setiap IKU.

Sasaran strategis dan Capaian IKU Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 sebagaimana terdapat pada BSC Level-2, sebagaimana terdapat pada Tabel 5 di bawah ini.

(19)

Tabel 5. Target IKU Pusat Pelatihan KP Tahun 2014

No Uraian IKU Target 2014

SS1 1 Nilai Tukar Nelayan 112

2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105

3 Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bln) Rp. 2,0 Juta 4 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bln) Rp. 2,0 Juta

5 Pertumbuhan PDB Perikanan 7.25%

SS2 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan

35% SS3 7 Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang

menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih

90% SS4 8 Jumlah tenaga kerja baru di sektor KP (orang) 800 SS5 9 Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total

pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP 85% SS6 10 Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih dibanding total

masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan 50%

11 Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya

terhadap total yang telah melakukan assessment 80% SS7 12 Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap

jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi 90% SS8 13 Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap

jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi 95% SS9 14 Rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar

terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan 85% 15 Rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR

yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih.

10%

SS10 16 Indeks kesenjangan kompetensi eselon III dan IV di Puslat

KP 50%

SS11 17 Service level agreement 75%

SS12 18 Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti disbanding

total rekomendasi yang diberikan di Puslat KP 100% 19 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Puslat KP A (>75%)

20 Indeks Kepuasan Masyarakat 6,75

21 Nilai Penerapan RB di Pusat Pelatihan KP 80 (setara level 4) 22 Persentase perencanaan kegiatan dan anggaran yang

berbasis kinerja di Pusat Pelatihan KP 80%

(20)

Seluruh sasaran strategis tersebut, berasal dari seluruh output, sub

output,komponen, dan sub komponen yang terdapat di dalam DIPA Pusat

Pelatihan KP dan UPT Pelatihan KP T.A. 2014. C. Kinerja Utama Pusat Pelatihan KP

Adapun kegiatan Pusat Pelatihan KP dan UPT Pelatihan dikelompokkan menjadi 5 (lima) indikator yaitu :

a. Pelatihan dan pemagangan, studi banding, dan sertifikasi kompetensi pelaku utama.

Penyelenggaraan pelatihan teknis bidang budidaya, penangkapan ikan, pengolahan hasil perikanan, kewirausahaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan bagi masyarakat sebanyak 56.000 orang sampai dengan tahun 2014;

b. Pendidikan, pelatihan, pemagangan, studi banding, dan sertifikasi kompetensi aparatur.

Penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional, struktural, dan prajabatan bagi aparatur dan CPNS sebanyak 8.000 orang sampai dengan tahun 2014;

c. Peningkatan sarana dan prasarana pelatihan di 6 (enam) balai diklat perikanan;

d. Pengembangan kelembagaan pelatihan melalui pengembangan kurikulum dan modul standar yang mengacu pada standar kompetensi kerja, pengembangan sistem pelatihan, serta pembentukan dan pengembangan lembaga pelatihan mandiri;

e. Pengembangan kerjasama pelatihan dengan unit eselon I lingkup KKP, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga pelatihan, dunia industri dan instansi terkait lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri mencakup pelatihan, optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana diklat, pemagangan, pengembangan tenaga pelatih, pertukaran peserta pelatihan dan pelatih, bantuan teknik, pengembangan sistem dan metode pelatihan, serta pembiayaan pelatihan.

D. Penetapan Kinerja

Penetapan kinerja Pusat Pelatihan KP merupakan penjabaran dari program dan sasaran yang telah ditetapkan dan menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan tiap tahun yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam indikator kinerja output dan indikator kinerja outcome. Penetapan kinerja ini diperlukan untuk memberikan fokus pada pencapaian target indiktor output dan indikator outcome organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun.

(21)

Penetapan Kinerja Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 dengan sasaran strategis yaitu tersedianya lulusan pelatihan kelautan dan perikanan sesuai standar kompetensi dan kebutuhan, dengan indikator kinerja adalah sebagai berikut :

1. Pelaku utama yang dilatih sebanyak 15.000 orang; 2. Aparatur yang dilatih sebanyak 2.200 orang;

3. Jumlah Balai yang mendapat pembinaan penyelenggaraan, pengembangan kelembagaan dan ketenagaan pelatihan kelautan dan perikanan sebanyak 6 balai;

4. Prosentase seluruh perencanaan, kerjasama, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini akurat dilingkungan bidang pelatihan kelautan dan perikanan sebesar 100 %.

E. Rencana Strategis

Dengan adanya perubahan Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010 - 2014 yaitu visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan adalah Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat dan misi yang diemban adalah (1) Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; (2) Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; (3) Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, maka Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan melakukan penyesuaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Tahun 2010 – 2014.

F. Sasaran

Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun untuk kurun waktu lima tahun, yaitu mulai tahun 2010 hingga 2014. Selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran Pusat Pelatihan KP yang ingin dicapai secara umum adalah :

1. Terciptanya SDMKP yang mampu meningkatkan produksi KP secara optimal melalui:

a) Terciptanya SDM KP yang kompeten yang mampu berperan dalam upaya peningkatan produksi KP secara optimal

b) Terwujudnya pelaku utama/pelaku usaha mandiri yang mampu meningkatkan produksi dan produktivitas usahanya secara optimal.

(22)

2. Terwujudnya masyarakat KP yang sadar dan peduli terhadap keberlanjutan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan melalui :

a) Terciptanya SDM KP terlatih berbasis kompetensi yang mampu berperan aktif dalam mengelola dan memanfaatkan SDKP berkelanjutan; dan

b) Terwujudnya pelaku utama dan pelaku usaha mandiri yang mampu mengelola dan memanfaatkan SDKP berkelanjutan.

G. Rencana Capaian Program dan Kegiatan

Target capaian pelaksanaan Pelatihan adalah dihasilkannya SDM Kelautan dan Perikanan yang kompeten sesuai kebutuhan. Secara khusus hasil yang diharapkan adalah tercapainya dukungan pengembangan Minapolitan melalui penyediaan SDM KP yang kompeten. Indikator target yang ditetapkan adalah meningkatnya kompetensi SDM Kelautan dan Perikanan melalui Pelatihan Kelautan dan Perikanan.

Adapun target yang diharapkan dari masing-masing kegiatan Tahun 2010-2014, yaitu : Pelatihan Kelautan dan Perikanan, akan menghasilkan lulusan pelatihan sesuai standard kompetensi dan kebutuhan serta dapat menerapkan kompetensinya sebanyak 57.000 orang yang terdiri dari 49.000 orang masyarakat dan 8.000 aparatur. Mendukung arah kebijakan khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pelatihan Kelautan dan Perikanan diarahkan untuk dapat menghasilkan peningkatan kinerja para pelaku utama dan aparatur KP dalam rangka mendukung pengembangan Minapolitan, MP3EI, MP3KI, PKN, PUMP, dan PUGAR menuju industrialisasi perikanan.

(23)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat pelatihan Kelautan dan Perikanan tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Balance score card tahun 2014 dengan realisasinya. Setiap sasaran strategis Pusat Pelatihan KP dijabarkan lebih lanjut ke dalam program.

Dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif yang dikaitkan dengan maksud, tujuan, dan karakteristik program. Dengan demikian, kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi dan misi organisasi. Untuk mengukur kinerja dimulai dari peta sasaran strategis level 0 yaitu tingkat kementerian, level 1 tingkat Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan dan Level 2 yaitu Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan. Gambar sasaran peta strategis Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan sebagaimana terdapat pada gambar dibawah ini.

(24)

Tingkat capaian kinerja Pusat Pelatihan Tahun 2014 berdasarkan hasil pengukuran BSC dapat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 6. Tingkat Capaian Kinerja Pusat Pelatihan Tahun 2014

B. Analisis Capaian Kinerja

Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

No Uraian IKU Target 2014 Capaian 2014

SS1 1 Nilai Tukar Nelayan 112 dalam proses

2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105 dalam proses

3 Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bln) Rp. 2,0 Juta dalam proses 4 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bln) Rp. 2,0 Juta dalam proses

5 Pertumbuhan PDB Perikanan 7.25% dalam proses

SS2 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan

35% 49%

SS3 7 Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang

menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih 90% 91,37% SS4 8 Jumlah tenaga kerja baru di sektor KP (orang) 800 860 SS5 9 Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan

kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP 85% 87,5% SS6 10 Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih dibanding total

masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan 50% 52,3% 11 Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya terhadap

total yang telah melakukan assessment 80% 100% SS7 12 Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah

masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi 90% 98% SS8 13 Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah

SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi 95% 100% SS9 14 Rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar terhadap

jumlah total penyelenggaraan pelatihan 85% 86,9% 15 Rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR yang

telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih.

10% 8,63%

SS10 16 Indeks kesenjangan kompetensi eselon III dan IV di Puslat KP 50% 30%

SS11 17 Service level agreement 75% 99%

SS12 18 Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti disbanding total

rekomendasi yang diberikan di Puslat KP 100% 100% 19 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Puslat KP A (>75%) 79,14

20 Indeks Kepuasan Masyarakat 6,75 7,75

21 Nilai Penerapan RB di Pusat Pelatihan KP 80 (setara level

4) 80,03

22 Persentase perencanaan kegiatan dan anggaran yang berbasis

kinerja di Pusat Pelatihan KP 80% 90%

(25)

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPSDM KP.

Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi BPSDM KP yang menjadi kontrak kinerja pada Tahun 2014 dapat tercapai.

1. Capaian Kinerja pada Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective)

Tabel 7. Capaian Kinerja pada Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective)

No Uraian IKU Target 2014 Capaian 2014

SS1 1 Nilai Tukar Nelayan 110 dalam proses

2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 104 dalam proses

3 Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar

(KK/bln) Rp. 1,8 Juta dalam proses

4 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bln) Rp. 1,8

Juta dalam proses

5 Pertumbuhan PDB Perikanan 7% dalam proses

Sasaran Strategis 1

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP Indikator Kinerja Utama 1

Nilai Tukar Nelayan

IKU ini diukur dari perbandingan besarnya harga yang diterima oleh nelayan dengan harga yang dibayarkan oleh nelayan, KKP mencapai realisasi indeks NTN sebesar 102, 66 dari 110 yang ditargetkan.

Perhitungan IKU Persentase Nilai Tukar Nelayan menggunakan rumus dibawah:

Indeks harga yang dibayarkan oleh nelayan

(26)

Untuk mendukung pencapaian target NTN, Pusat Pelatihan KP telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan-pelatihan teknis maupun manajerial bidang kelautan dan perikanan melalui program Minapolitan, Industrialisasi,

Blue Economy, PKN, PUMP, PUGAR, PUG. Jenis pelatihan yang dilaksanakan

yaitu:

a. Budidaya ikan sebanyak 7.023 orang b. Pengolahan Hasil Perikanan sebanyak 4.440 orang c. Penangkapan ikan sebanyak 922 orang d. Permesinan perikanan sebanyak 580 orang e. Kepalutan sebanyak 478 orang

f. Pergaraman sebanyak 240 orang

g. Kewirausahaan/Manajemen sebanyak 1.110 orang h. Konservasi/Produk non konsumsi sebanyak 430 orang Indikator Kinerja Utama 2

Nilai Tukar Pembudidaya Ikan

Dalam menghitung Nilai Tukar Pembudidaya Ikan, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Nilai Tukar Pembudidaya (NTPi) adalah Pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) perikanan budidaya dengan barang dan jasa yang diperlukan pembudidaya untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk perikanan budidaya. Dari target nilai indeks NTPi sebesar 104 tercapai sebesar 69,67. Pusat Pelatihan KP untuk mencapai mencapai nilai tukar pembudidaya ikan sebesar 104 telah melatih di lokasi Minapolitan, Industrialisasi, PUMP Budidaya, PUG sesuai dengan Direktif

Indeks harga yang dibayarkan oleh pembudidaya Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) = Indeks harga yang diterima pembudidaya

(27)

Presiden dengan jenis pelatihan Teknologi Budidaya Ikan Air Tawar, Payau dan Laut sebanyak 17.286 orang.

Indikator Kinerja Utama 3

Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan)

Perhitungan Rasio Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar diterima adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P = Pendapatan (Rupiah)

X = Uang yang diterima Kepala Keluarga Y = Jumlah Kepala Keluarga

Rata – rata uang yang diterima oleh Kepala Keluarga Pengolah dan atau Pemasar dari aktivitas usahanya selama satu Periode. Dari target rata pendapatan pengolah dan pemasar produk perikanan Rp. 1,8 juta per orang/bulan tercapai pendapatan sebesar Rp. 1,84 juta per orang/bulan. Indikator Kinerja Utama 4

Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan)

Perhitungan Rasio Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar diterima adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P = Pendapatan (Rupiah)

X = Uang yang diterima Kepala Keluarga

Y

P = X X 12 Bulan

Y

(28)

Y = Jumlah Kepala Keluarga

Rata – rata uang yang diterima oleh Kepala Keluarga Pengolah dan atau Pemasar dari aktivitas usahanya selama satu Periode. Dari target rata pendapatan pengolah dan pemasar produk perikanan Rp. 1,8 juta per orang/bulan tercapai pendapatan sebesar Rp. 1,84 juta per orang/bulan. Indikator Kinerja Utama 5

Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan)

Perhitungan Rasio Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar diterima adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P = Pendapatan (Rupiah)

X = Uang yang diterima Kepala Keluarga Y = Jumlah Kepala Keluarga

Rata – rata uang yang diterima oleh Kepala Keluarga Pengolah dan atau Pemasar dari aktivitas usahanya selama satu Periode. Dari target rata pendapatan pengolah dan pemasar produk perikanan Rp. 1,8 juta per orang/bulan tercapai pendapatan sebesar Rp. 1,84 juta per orang/bulan. 2. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective)

Tabel 7. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective)

No Uraian IKU Target 2014 Capaian 2014

SS2 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat

kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan

35% 49%

SS3 7 Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih

90% 91,37%

SS4 8 Jumlah tenaga kerja baru di sektor KP (orang) 800 860 Y

(29)

Sasaran Strategis 2

Tersedianya SDM KKP yang Kompeten dan Profesional Indikator Kinerja Utama 6

Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan, dihitung dengan menggunakan rumus dibawah:

Keterangan:

R = Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat

kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan.

X = Jumlah SDM KKP yang telah mengikuti pelatihan dalam satu tahun anggaran

Y = Jumlah SDM KKP berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan

Peningkatan rasio jumlah SDM KKP yaitu aparatur melalui pelatihan sehingga meningkat kompetensinya. Output diklat bagi aparatur pada tahun 2014 adalah sebanyak 2.579 orang (49%) dari jumlah hasil analisis kebutuhan pelatihan yang dilakukan pada tahun 2013 sebanyak 6.102 orang. Diklat ini diselenggarakan melalui 6 (enam) Balai Diklat, melalui kerja sama penyelenggaraan pelatihan dengan LAN RI sebagai instansi pembina diklat aparatur.

Sasaran Strategis 3

Meningkatnya masyarakat KP yang berkontribusi positif terhadap pelaksanaan pembangunan KP

Indikator Kinerja Utama 7

Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih

Y

(30)

Perhitungan IKU Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih, adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

R = Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih

X = Jumlah lulusan pelatihan penerima

PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya

Y = Jumlah lulusan pelatihan penerima

PUMP/PUGAR

Jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR pada tahun 2014 adalah sebanyak Output pelatihan tahun 2014 adalah sebanyak 4.980 orang, sednagkan berdasarkan hasil evaluasi pasca pelatihan sebanyak 4.551 orang atau sebesar 91,37% menerapkan kompetensi yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan.

Sasaran Strategis 4

Meluasnya kesempatan kerja di bidang KP Indikator Kinerja Utama 8

Jumlah tenaga kerja baru sektor KP

Perhitungan IKU jumlah tenaga kerja baru sektor KP, adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑ = T1+T2+T3+T4+T5 Keterangan:

∑ = jumlah tenaga kerja baru sektor KP Y

(31)

T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Medan

T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Tegal

T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Banyuwangi

T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Bitung

T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Ambon

Berdasarkan hasil laporan yang dihimpun dari seluruh BPPP dari hasil evaluasi pasca pelatihan diperoleh hasil sebanyak 860 orang (108%) dari target sebanyak 800 orang. Capain kinerja tersebut dihasilkan dari pelatihan-pelatihan di bidang penangkapan ikan, khusunya pelatihan-pelatihan observer kapan penagkapan ikan dan kapal pengangkut ikan dan pelatihan Basic Safety Training yang diselenggarakan oleh BPPP Tegal.

3. Capaian Kinerja pada Internal Process Perspective

Tabel 9. Capaian Kinerja pada Internal Process Perspective

No Uraian IKU Target 2014 Capaian 2014

SS5 9 Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP

85% 87,5%

SS6 10 Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih dibanding

total masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan 50% 52,3%

11 Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat

kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment

80% 100%

SS7 12 Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi

90% 98%

SS8 13 Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi

95% 100%

SS9 14 Rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan

85% 86,9%

15 Rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang

(32)

Sasaran Strategis 5

Terselenggaranya pemetaan kebutuhan pelatihan KP bagi SDM KKP dan masyarakat KP yang tepat

Indikator Kinerja Utama 9

Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP

Perhitungan IKU Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP menggunakan rumus dibawah:

Keterangan:

R = Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP

X = Jumlah peserta yang akan dilatih

Y = Jumlah total hasil pemetaan kebutuhan pelatihan Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil bahwa 87,5% (17.200 orang) dari total pemetaan melalui analisis kebutuhan pelatihan sebanyak 18.605 orang telah mendapatkan pelatihan, baik masyarakat KP maupun aparatur KKP. Dimana, hasil analisis kebutuhan pelatihan untuk aparatur adalah sebanyak 2.579 orang, sedangkan untuk masyarakat sebanyak 16.515 orang.

Indikator Kinerja Utama 10

Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya dibanding total masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan

Perhitungan IKU rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya dibanding total masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan menggunakan rumus dibawah:

Y

R = X X 100%

Y

(33)

Keterangan:

R = Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya dibanding total masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan pelatihan

X = Jumlah masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya

Y = Jumlah total hasil pemetaan kebutuhan pelatihan Berdasarkan hasil analisis data, dari target IKU sebesar 50% diperoleh hasil bahwa 52,3% masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya, dari total pemetaan sebanyak 18.605 orang.

Indikator Kinerja Utama 11

Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment

Perhitungan IKU Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment, dengan menggunakan rumus dibawah:

Keterangan:

R = Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat

kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment

X = Jumlah SDM KKP yang meningkat

kompetensinya

Y = Jumlah total yang telah melakukan assessment Berdasarkan hasil analisis data dari evaluasi pasca pelatihan, dari target IKU sebesar 80% diperoleh hasil bahwa 100% SDM KKP meningkat kompetensinya. Hal ini juga terkait dengan hasil post test yang dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan diklat untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi dan kesesuaian dengan standar kelulusan.

Y

(34)

Sasaran Strategis 7

Terselenggaranya pelatihan KP bagi SDM KKP sesuai kompetensi yang dibutuhkan

Indikator Kinerja Utama 12

Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi

Perhitungan IKU Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi, dengan menggunakan rumus dibawah:

Keterangan:

R = Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi

X = Jumlah SDM KP yang lulus uji kompetensi

Y = Jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi

Berdasarkan hasil laporan kinerja LSP-KP pada Triwulan ke-IV tahun 2014, diperoleh data bahwa 98% peserta uji kompetensi lulus dan memperoleh sertifikat kompetensi.

Sasaran Strategis 8

Terselenggaranya uji dan sertifikasi kompetensi SDM KKP dan masyarakat KP sesuai kebutuhan

Indikator Kinerja Utama 13

Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi

Perhitungan IKU Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi, dengan menggunakan rumus dibawah:

Y

(35)

Keterangan:

R = Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi

X = Jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi Y = Jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi Berdasarkan hasil laporan kinerja LSP-KP pada Triwulan ke-IV tahun 2014, diperoleh data bahwa 100% peserta uji kompetensi lulus dan memperoleh sertifikat kompetensi.

Sasaran Strategis 9

Terselenggaranya monitoring dan evaluasi terhadap kompetensi SDM KKP dan masyarakat KP yang telah mendapatkan pelatihan

Indikator Kinerja Utama 14

Rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan

Perhitungan IKU rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan, dengan menggunakan rumus dibawah ini:

Keterangan:

R = rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan

Y

R = X X 100%

Y

(36)

X = jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar Y = jumlah total penyelenggaraan pelatihan (yang

dilakukan monitoring penyelenggaraan)

Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan monitoring penyelenggaraan pelatihan KP tahun 2014, menunjukkan bahwa 86,9% dari seluruh penyelenggaraan pelatihan KP baik yang dilaksanakan oleh BPPP,BDA, dan P2MKP yang dilakukan monitoring telah sesuai dengan standar penyelenggaraan pelatihan yang ditetapkan oleh Pusat Pelatihan KP, dengan perolehan nilai masing-masing adalah 8% sangat sesuai, 43% sesuai, 35% cukup sesuai, dan 18% kurang sesuai.

Indikator Kinerja Utama 15

Rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih.

Perhitungan IKU rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih, dnegan menggunakan rumus berikut ini:

Keterangan:

R = rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan

PUGAR yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih

X = jumlah kelompok pelaku utama penerima PUMP dan

PUGAR yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya

Y = Jumlah pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR yang

telah mendapatkan pelatihan

Berdasarkan hasil laporan evaluasi pasca pelatihan diperoleh hasil 8,63% dari kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya.

Y

(37)

IndiKator kinerja Utama 16

Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon III dan IV di Pusat Pelatihan KP Yang dimaksud Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon III dan IV di Pusat Pelatihan KP adalah perbandingan antara kompetensi riil pejabat eselon III dan IV dengan standar kompetensi jabatan eselon III dan eselon IV di Pusat Pelatihan KP. Perhitungan tersebut menggunakan rumus sebagai berikut:

Kompetensi yang dimiliki ∆ =

Standar kompetensi jabatan Keterangan:

∆ = Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon III dan IV X = Kompetensi yang dimiliki

Y = Standar kompetensi jabatan

Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat 30% kesenjangan kompetensi antara pejabat eselon III dengan pejabat eselon IV di Pusat Pelatihan KP.

IndiKator kinerja Utama 17 Service Level Agreement (SLA)

SLA merupakan kesepakatan antara penyedia jasa dan pengguna jasa mengenai tingkat (mutu) layanan. Rumus yang digunakan adalah perbandingan antara kondisi Riil layanan jasa yang diterima oleh pengguna terkait tingkat mutu layanan dengan Layanan jasa terkait mutu layanan yang telah disepakati dikalikan 100 %. Untuk kondisi ini penilaian dilakukan oleh Itjen KKP Service Level Agreement adalah kesepakatan dari penyedia jasa layanan elektronik secara online (Eselon I) kepada pengguna jasa (internal dan eksternal) mengenai tingkat (mutu) layanan data dan informasi diperoleh hasil perhitungan Service Level Agreement 78,9% .

(38)

Indikator Kinerja Utama 18

Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti diabnding total rekomendasi yang diberikan 1-5)

Metoda perhitungannya adalah Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindajlanjuti dengan total rekomendasi yang diberikan berdasarkan perhitungan yang diberikan oleh itjen nilainya adalah 100 %.

Indikator kinerja utama 19

Tingkat Akuntabilitas Kinerja Pusat Pelatihan KP

IKU ini adalah Penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang meliputi penilaian perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan pencapaian sasaran kinerja organisasi.

Penilaian atas AKIP Puslat KP meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan pencapaian sasaran kinerja yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP.

Upaya yang dilakukan fokus pada: Pelaksanaan unsur-unsur AKIP lingkup Puslat KP berdasarkan standar yang diberikan oleh Inspektorat Jenderal KKP sebagai acuan. Berdasarkan penilaian dapat diketahui hasil scorenya adalah A.

Indikator kinerja utama 20 Indeks Kepuasan Masyarakat

Indeks kepuasan masyarkat yang dihitung dengan SLA sebagai kesepakatan antara penyedia jasa dan pengguna jasa mengenai tingkat (mutu) layanan. Rumus yang digunakan adalah perbandingan antara kondisi Riil layanan jasa yang diterima oleh pengguna terkait tingkat mutu layanan dengan Layanan jasa terkait mutu layanan yang telah disepakati dikalikan 100 %. Untuk kondisi ini penilaian dilakukan oleh Itjen KKP Service Level

Agreement adalah kesepakatan dari penyedia jasa layanan elektronik secara

online (Eselon I) kepada pengguna jasa (internal dan eksternal) mengenai tingkat (mutu) layanan data dan informasi diperoleh hasil perhitungan Service Level Agreement 78,9% .

(39)

Indikator Kinerja Utama 21

Nilai Penerapan RB di Pusat Pelatihan KP

Perubahan signifikan elemen-elemen birokrasi seperti kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan dan pelayanan publik, yang dilakukan secara sadar untuk memposisikan diri (birokrasi) kembali, dalam rangka menyesuaikan diri dengan dinamika lingkungan yang dinamis di lingkungan Puslat KP.

Penilaian atas implementasi RB di Puslat KP dilaksanakan melalui Penilaian Mandiri. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing Unit Eselon II yang telah diverfikasi oleh Inspektorat Jenderal.

Upaya yang dilakukan fokus pada monitoring pelaksanaan RB melalui pengisian form kertas kerja pengungkit pada lingkup Puslat KP. Melakukan pengisian PMPRB online.

Indikator kinerja utama 22

Presentasi Perencanaan Kegiatan dan Anggaran yang berbasis kinerja di Pusat Pelatihan KP

Perbandingan antara perencanaan anggaran dengan keterkaitan IKU dan target yang akan dicapai. Berdasarkan penilaian dapat diketahui 90% sesuai dengan perencanaan anggaran yang menggunakan 3 (tiga) alat ukur, yaitu anggaran berbasis kinerja, penganggaran terpadu, dan kerangka pendanaan jangka menengah (KPJM).

Indikator kinerja utama 23

Presentase penyerapan DIPA Pusat Pelatihan KP

Jumlah pagu anggaran TA.2014 Pusat Pelatihan KP adalah sebesar Rp. 13.818.970.000 yang dapat direalisasikan sebesar Rp. 13.674.542.892 atau 98.95 %. Capaian IKU 25 yaitu serapan anggaran sebesar 98.95% adalah serapan anggaran hasil akhir rekonsiliasi SAI semester II lingkup BPSDM KP tanggal 31 Desember 2014.

C. Akuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan terdiri dari kinerja output dan outcome. Kinerja output merupakan capaian berdasarkan pada target pembangunan, sedangkan kinerja outcome

(40)

berdasarkan pada target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tertera di

Balance Score Card (BSC).

1. Kinerja Output

Sebagai upaya mendukung capaian pembangunan Kelautan dan Perikanan, Pusat Pelatihan KP telah melatih sebanyak 18.605 orang. Capaian tersebut merupakan kontribusi hasil capaian jenis pelatihan, yaitu pelatihan untuk masyarakat sebanyak 16.515 orang dan pelatihan untuk Aparatur sebanyak 2.579 orang. Capaian kinerja output Pusat Pelatihan selengkapnya berdasarkan sasaran dan indikator tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6. Capaian Kinerja Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 PROGRAM/

KEGIATAN STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2014 CAPAIAN CAPAIAN %

Pelatihan Kelautan dan Perikanan Tersedianya lulusan pelatihan KP sesuai standar kompetensi dan kebutuhan Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar dan kebutuhan (Orang)

17.200 18.605 108,17

- Pelaku utama 15.000 16.515 110,10

- Aparatur 2.200 2.579 117,23

Berdasarkan tabel tersebut, sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis BPSDMKP, Program Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan tercapai sebesar 108,17% dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2014. Pencapaian sasaran di atas dapat diuraikan bahwa Selama tahun 2014, Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan telah mampu memberikan pelatihan sebanyak 18.605 orang, dari target Tahun 2014 jumlah peserta yang akan dilatih baik aparatur maupun masyarakat untuk pelatihan yang bersumber dari APBN yang hendak dicapai sebanyak 17.200 orang, dengan rincian 15.000 orang masyarakat dan 2.200 orang aparatur.

(41)

Sedangkan hasil pengukuran outcome selama periode renstra 2010-2014, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.9 Capaian Outcome Pelatihan KP Periode Renstra 2010-2014

No. Pelatihan Jenis

Jumlah Lulusan Per Tahun (orang)

Jumlah

2010 2011 2012 2013 2014

Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % 1 Pelatihan

Bagi Masyarakat

2,000 2,040 102.00% 8,000 8,308 103.85% 10,000 16,996 169.96% 12,000 21,180 176.50% 15,000 16,515 110,10% 47,000 65,810 140.02% 2 Diklat Bagi Aparatur 1,000 1,103 110.30% 1,300 1,466 112.77% 1,600 2,101 131.31% 1,900 2,112 111.16% 2,200 2,579 117,23% 8,000 9,772 122.15% 3

IKK 3,000 3,143 104.77% 9,300 9,774 105.10% 11,600 19,097 164.63% 13,900 23,292 167.57% 17,200 18,605 108,17% 55,000 75,582 137.42% 4

IKU 900 1,057 117.44% 2,790 4,154 148.89% 3,480 11,437 328.65% 9,313 15,673 168.29% 15,480 18,605 108,17% 31,963 50,847 159.08%

Keterangan:

a. Persentase capaian Outcome diperoleh dari hasil pembagian capaian outcome dengan capaian output. Evapasca dilakukan setelah minimal lulus pelatihan, sehingga pada tahun 2014 pada kegiatan pelatihan tahun 2013.

b. Persentase keberhasilan diperoleh dari hasil pembagian dari persentase outcome dengan persentase target outcome

Sehingga pada Tahun 2014, pencapaian outcome adalah sebesar 108,17% dihasilkan dari kontribusi capaian outcome sasaran lulusan pelatihan KP yang dapat menerapkan kompetensi setelah mengikuti pelatihan.

(42)

Pengukuran indikator outcome untuk peningkatan kinerja purnawidya baru dapat dilakukan setelah yang bersangkutan kembali ke tempat kerja melalui evaluasi pasca pelatihan. Periode pengukuran kinerja pelatihan baru dapat dilaksanakan efektif 6 bulan hingga 1 tahun setelah kegiatan dilaksanakan, sehingga pengukuran outcome pelatihan belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. Pengukuran outcome pelatihan untuk pelaku utama dilaksanakan secara sampling. Sedangkan kegiatan evaluasi pasca pelatihan pada aparatur menunjukkan bahwa sebanyak 1.973 orang (100% dari jumlah lulusan pelatihan aparatur tahun 2014) dapat menerapkan hasil pelatihannya.

D. Akuntabilitas Keuangan

Pagu anggaran tahun 2014 sebesar Rp. 102,808,882,000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 98,683,176,984 atau sebesar 95.96%, sebagaimana terdapat tabel di bawah ini:

Tabel 3.10 Target dan Realisasi Keuangan Pusat Pelatihan dan Balai Pelatihan KP tahun 2014

No UPT/SATKER BELANJA PAGU PER JENIS BELANJA REALISASI ANGGARAN PER JENIS

PEGAWAI BARANG MODAL TOTAL PEGAWAI BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA TOTAL %

1 Pusat Pelatihan KP - 13,280,941,000 538,029,000 13,818,970,000 - 13,158,137,892 516,405,000 13,674,542,892 98.95 2 BDA Sukamandi 2,616,270,000 10,069,678,000 577,077,000 13,263,025,000 2,511,740,719 9,214,408,322 577,042,000 12,303,191,041 92.76 3 BPPP Tegal 5,020,066,000 13,918,547,000 1,163,806,000 20,102,419,000 4,975,439,147 13,574,758,315 941,108,000 19,491,305,462 96.96 4 BPPP Banyuwangi 5,081,655,000 11,664,661,000 484,000,000 17,230,316,000 4,817,854,650 11,191,748,402 483,889,000 16,493,492,052 95.72 4 BPPP Medan 3,507,493,000 8,276,249,000 2,567,996,000 14,351,738,000 3,418,998,122 8,092,269,686 1,953,001,590 13,464,269,398 93.82 5 BPPP Aertembaga 3,916,848,000 8,479,305,000 355,000,000 12,751,153,000 3,601,050,655 8,369,517,930 353,150,000 12,323,718,585 96.65 6 BPPP Ambon 2,730,382,000 8,296,879,000 264,000,000 11,291,261,000 2,487,690,204 8,181,227,350 263,740,000 10,932,657,554 96.82 JUMLAH 22,872,714,000 73,986,260,000 5,949,908,000 102,808,882,000 21,812,773,497 71,782,067,897 5,088,335,590 98,683,176,984 95.96

(43)

BAB IV PENUTUP

Pusat Pelatihan KP telah menetapkan Rencana Strategis untuk tahun 2010–2014 yang mencakup visi, misi, tujuan, dan sasaran yang akan dicapai, yang selaras dengan tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan atas capaian kinerja tahun 2014, yang menggunakan peta strategis dalam Balance score card (BSC) secara umum Pusat Pelatihan KP telah berhasil mencapai target dalam indkator kinerja utama (IKU) dari sasaran yang telah ditetapkan. Pada sasaran strategis, Pusat Pelatihan KP telah mencapai Nilai Capaian besarnya sesuai dengan indikator sasaran strategis sebesar 100% . Sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana Strategis, Pusat Pelatihan KP telah mencapai nilai capaian target di Indikator Kinerja Utama sesuai Balance Score Card (BSC).

Namun demikian, selain beberapa keberhasilan di atas, Pusat Pelatihan KP juga mencatat adanya beberapa kegiatan yang masih perlu kerja keras dalam mencapai target yang telah ditetapkan pada masa yang akan datang.

(44)

Gambar

Tabel 1. Capaian Kinerja Output Pusat Pelatihan KP Tahun 2014
Tabel 2. Target dan Capaian Kinerja Pusat Pelatihan KP Tahun 2014
Tabel 3.  Wilayah Kerja UPT Pelatihan KP
Tabel 4.  Jumlah Tenaga Pelatih dan Pengelola Pelatihan di Masing-masing  UPT  Pelatihan KP
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa batasan hidup minimum atau pengurangan terhadap penghasilan bruto orang pribadi atau perseorangan sebagai wajib pajak

Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran penggunaan obat anti tuberkulosis (OAT) program DOTS pada pasien TB Paru di RS Muhammadiyah Palembang periode 1

Selain motivasi intrinsik yang telah dipaparkan diatas, terdapat pula motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul akibat dorongan dari luar individu untuk melakukan sesuatu,

Rencana kerja pembangunan desa yang selanjutnya disingkan RKPDes adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJMDes

Penelitian yang dilakukan oleh Mujiasih (2015) mengenai hubungan antara persepsi dukungan organisasional (perceived organizational support) dengan keterikatan

Dari uraian di atas tergambar bahwa, bertalian dengan terjadinya perubahan ketentuan-ketentuan dalam UUD NRI 1945 yang berkenaaan dengan ketentuan

Indikator kemampuan menyimak siswa dalam silabus ialah siswa mampu mengulang dan menyebutkan kembali ucapan guru dan teman meskipun perlu dengan bimbingan guru. Terkadang juga

Pengembangan Model HR Payment Marketing budget Fixed cost Variabel cost Strategic Position in SME Market Share Market Growth Price Pricing Factory Profit Cost Tax Transportation