• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dexa Medica Fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dexa Medica Fix"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANAJEMEN FARMASI

TUGAS MANAJEMEN FARMASI

DEXA MEDICA

DEXA MEDICA

Oleh: Oleh:

P

Puuttu u EEkka a JJuunniiaarrtthhaatti i 11110088551155000077 I

I GGsstt. . AAyyu u RRaai i LLaakkssmmi i PPrraayyaaddnnii 11110088551155001111 Dita

Dita Harta Harta Purwanti Purwanti 11085150381108515038 I

I PPuuttu u AAddi i KKuussuummaa 11110088551155004433 Made

Made Asmarani Asmarani Dira Dira 11085150451108515045

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER 

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER 

JURUSAN FARMASI

JURUSAN FARMASI

UNIVERSITAS UDAYANA

UNIVERSITAS UDAYANA

2011

2011

(2)

DEXA MEDICA

Sejarah PT. Dexa Medica

PT Dexa Medica merupakan perusahaan farmasi swasta yang aktif memproduksi obat-obatan kimia dan bahan alami. Didirikan pada tahun 1969 di Palembang oleh Rudy Soetikno seorang anggota TNI AD asal Magelang lulusan ITB yang sedang bertugas di Palembang. Sebagai lulusan jurusan Farmasi ITB, Rudy Soetikno tergerak menyediakan obat murah tapi bermutu tinggi. Obat-obatan yang diproduksi awalnya hanya memenuhi kebutuhan obat kalangan militer  terutama TNI AD tempat Rudy bertugas. Jika ada kelebihan produksi, jangkauan pasarnya hanya sebatas Sumatra Selatan. Pada tahun 1970 produk Dexa Medica mulai dipasarkan lebih luas hingga keluar dari Sumatera Selatan. Tahun 1975, Rudy Soetikno mengajukan pensiun dini dari dinas ketentaraan dan kemudian mulai mengembangkan perusahaan farmasi yang didirikannya. Pemasaran yang awalnya hanya mencukupi kebutuhan Pulau Sumatera dikembangkan ke seluruh Indonesia melalui Pulau Jawa. Infrastruktur farmasi masih terbatas pada tahun 1970-an, Dexa Medica sebagai perusahaan tunggal menangani segalanya, mulai dari manufakturing, pemasaran dan distribusi (Dexa Medika, 2009).

Pada tahun 1980 pemerintah meluncurkan beleid  yang mengharuskan produk farmasi didistribusikan oleh perusahaan yang berbeda, sehingga Dexa medica mendirikan anak perusahaan untuk menangani distribusi yakni AAM. Awal berdirinya AAM hanya sebagai perpanjangan tangan perusahaan induk yakni PT Dexa Medica. Tugas AAM memperkenalkan dan menawarkan  produk perusahaan induk kepada subdistributor sebanyak mungkin, tugas tersebut terus berlanjut meskipun kantor pemasaran pindah dari Palembang ke Jakarta. Produk dari PT Dexa Medica merupakan produk farmasi atau obat-obatan (Dexa Medika, 2009).

Pada tahun 1993, PT Dexa Medica mulai mengekspor produknya untuk pertama kalinya yakni ke negara Myanmar. Tujuan ekspor PT Dexa Medica saat ini mencapai 15 negara, diantaranya adalah Vietnam, Kamboja, Philipina, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Hongkong,  Nigeria, Polandia dan negara-negara yang ada di benua Afrika dan Eropa. Produk yang diekspor 

PT Dexa Medica lebih dari 50 merek antara lain, Boska, Medixon, Rhinos SR, Vometa, Stimuno, Gluvas, Triacef, Remopain, Ceftum, Cefrin dan Vectrin. PT Dexa Medica memperoleh  penghargaan Primaniyartha Kategori Pembangun Merek Global dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Oktober 2005. Penghargaan tersebut diperoleh karena PT Dexa Medica

(3)

merupakan salah satu perusahaan non migas yang aktif melakukan ekspor. Adapun usaha yang dilakukan oleh PT Dexa Medica untuk membangun merek global antara lain melakukan ekspor  secara aktif sejak tahun 1993, melakukan promosi di luar negeri, melaksanakan simposium di luar  negeri, mengikuti misi dagang keluar negeri, memenuhi current Good Manufacturing Practice (cGMP) dan mengembangkan teknologi farmasi terkini (new drug delivery system-NDDS) (Dexa Medika, 2009).

Dexa telah mendapatkan pengalaman yang signifikan dalam berbagai tipe strategi aliansi dengan tingkat kesuksesan yang tinggi. Tahun 1986 menjadi saksi aktivitas lisensi Dexa yang  pertama. Saat ini, lebih dari 10 aliansi sukses dengan penelitian yang berbasis kepemimpinan farmasetika global telah menempatkan Dexa sebagai partner pilihan di Indonesia. Beberapa  patnernya adalah:  Delta Select-Germany, Pfizer-USA, Glaxo Smith Kline-UK,

Novartis-Switzerland, Menarini-Italy, Bayer Scahering OY-Finland, CSL Behring-Australia, dan  Actavis- Iceland . Dengan hubungan medical solid yang telah dibina bersama dengan perusahaan

saudara-PT Ferron Par Pharmaceutical dan saudara-PT Anugrah Argon Medica-salah satu perusahaan distribusi yang terbesar dan terkuat di Indonesia, Dexa Medica berada dalam posisi yang menawarkan kapabilitas farmasetika dengan jangkauan luas dan derajat yang tinggi (Dexa Medica, 2011).

Strategi POAC PT. Dexa Medica untuk Tetap Menjadi Sebagai Salah Satu Perusahaan Farmasi Terkemuka Di Indonesia

Dexa sudah terbilang perusahaan bagus atau, setidaknya, perusahaan yang bercita-cita tinggi. Dexa Medica adalah perusahaan farmasi nasional yang sukses merambah pasar  internasional. Selain menguasai pasar dalam negeri dan menjadi lima besar di Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini, Dexa Medica juga eksis di pasar global di tujuh negara. Nama Dexa berasal dari  pelesetan kata “deca”, istilah bahasa Latin untuk “sepuluh” yang berarti juga “nilai sempurna.” Dengan mengacu pada nilai sempurna “sepuluh” ini, menerangkan filosofi di balik nama Dexa, “We strive to be the best in many ways.”

Kiat sukses seorang pemimpin Dexa dalam memimpin dan mengembangkan Dexa Medica sehingga mampu masuk lima besar perusahaan farmasi nasional (Kusumaputra, 2011):

1. Harus visioner, harus tahu arah dan kebutuhan pasar.

2. Harus mampu membangun daya saing karena pasar sangat fragmented .

(4)

1. Planning  (Perencanaan)

Perusahaan harus memiliki suatu perencanaan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapainya, perusahaan harus memiliki visi dan misi yang dikomunikasikan dan dikembangkan dengan baik kepada seluruh pihak di dalam perusahaan. PT. Dexa Medica sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar memiliki visi dan misi sehingga sampai pada posisi saat ini.

- Visi

Sebuah perusahaan yang berbakti paling depan dalam menyediakan nilai tambah yang signifikan bagi kepentingan setiap pelanggan dan mitra usahanya dengan selalu bekerja giat secara efektif, efisien dan berkesinambungan demi kesehatan bagi semua di tingkat nasional, regional dan global (Sembiring, 2009).

- Misi

Melebarkan sayap dengan menciptakan produk berkualitas tinggi, sehingga dapat dikenal dengan identitas yang baik dalam artian produk dan image yang baik adalah merupakan kesatuan yang harus berjalan beriringan (Sembiring, 2009).

2. Organisation (Pengorganisasian/SDM)

Organisasi adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan,  pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang yang memungkinkan orang-orang

dapat bekerja bersama-sama sefektif mungkin guna mencapai tujuan. Struktur organisasi yang dimiliki PT Dexa Medica bersifat fungsional.

Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT Dexa Medica, sebagai berikut :

1. Direktur 

a. Menetukan pengambilan keputusan terakhir untuk internal perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.

b. Menentukan dan menerapkan strategi, tujuan utama dan kebijakan pengembangan usaha. c. Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan.

d. Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan.

e. Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada dibawah  pimpinannya.

(5)

f. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing.

g. Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk internal dan eksternal perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.

2. Manajer Perencanaan

Mengatur dan bertanggung jawab secara keseluruhan pada kegiatan yang dijalankan baik  didalam maupun di luar perusahaan menyangkut pengolahan produk mulai dari kegiatan teknis, aktifitas pabrik dan hal-hal yang mendukung produksi serta produk yang dihasilkan, mengatur  kegiatan produksi, mengatur kegiatan planning production internal control , mengatur kegiatan  personalia dan keadministrasian, ekspor impor dan logistic supervisor .

3. Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran produksi, memperkenalkan produk kepada pelanggan, melaksanakan survei pasar atas produk, merencanakan dan menyelenggarakan semua kegiatan pemasaran dan penjualan hasil produksi, menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran, mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dngan pemasaran misalnya seminar-seminar pemasaran dan melakukan kegiatan promosi melalui media cetak dan elektronik.

4. Sekretaris

Membantu plant manajer dalam hal teknis, administrasi aktivitas pabrik dan hal-hal yang mendukung produksi serta produk yang dihasilkan.

5. Kepala Produksi

Mengatur semua kegiatan produksi mulai dari bahan baku sampai ke bagian produksi kemudian dilakukan proses produksi sampai dengan produk jadi. Kepala produksi bekerjasama dengan engeneering  staf dan  production supervisor mencakup seluruh kegiatan produksi dan quality control .

6. Planning Production Internal Control 

Merencanakan, dan mengatur seluruh kegiatan produksi mulai dari komposisi bahan-bahan yang digunakan dalam proses pengolahan produksi dan bahan pendukung produksi lainnya.

(6)

Bertugas untuk program kegiatan kepegawaian. Bertugas dalam mengurus kegiatan  perekrutan, penempatan, penilaian prestasi kerja dan pemberhentian karyawan. Bertugas mengatur kegiatan yang berkaitan dengan keuangan seperti biaya yang dikeluarkan dan yang digunakan.

8. Logistic Supervisor 

Bertanggung jawab dan melalukan dokumentasi yang baik terhadap stok barang masuk dan keluar dari areal perusahaan yang mendukung pengolahan dan pengiriman produk.

9. Finance Manager 

Mengawasi pemasukan dan pengeluaran keuangan. Meminta laporan keuangan setiap  bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan tersebut. Bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak dan  perbankkan, merencanakan sumbersumber keuangan, mengatur pengalokasian dan penggunaan

dana-dana, bertanggung jawab memberi informasi keuangan dan hasil produksi serta  bertanggunag jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan

keuangan perusahaan. 10. Production Supervisor 

Menganalisa dan menjaga kualitas terhadap bahan baku dan bahan pendukung produksi hingga produk menghasilkan kualitas yang sesuai. Mengoperasikan mesin proses produksi dan mesin pendukung produksi serta mengendalikan parameter operasi sesuai standart operating   procedure.  Production supervisor  bekerja sama dengan engineering staf  dalam menjalankan

tugasnya.

11. Enginering staf 

Menghitung anggaran perawatan mesin produksi secara keseluruhan dan mengendalikan efesiensi produksi. Merawat dan memperbaiki bangunan dan lingkungan pabrik secara keseluruhan.

(Sembiring, 2009) Dexa percaya bahwa para karyawanlah yang membuat perbedaan. Apa yang telah dicapai Dexa selama ini dan apa yang akan dicapainya di masa depan adalah hasil dari komitmen dan kompetensi dari para karyawan-keuntungan kompetitif yang paling penting.

Oleh karena itu, Dexa mengaplikasikan manajemen pengelolaan sumber daya manusia yang berbasiskan kompetensi. Aktifitas pelatihan dan pengembangan difokuskan untuk 

(7)

meningkatkan level kompetensi karyawan yang berkelanjutan. Sebagai organisasi yang juga  belajar menerima tantangan akan membantu mereka untuk berkembang.

Di Dexa, kepemimpinan dengan pencontohan (leading by example) dipertimbangkan sebagai salah satu jalan. Pengembangan pemimpin untuk masa depan adalah agenda utama dari HR. Jadi, setiap member dari tim diharapkan untuk menegakkan dan berlaku sesuai dengan nilai dasar dan kepercayaan yang dianut oleh perusahaan: bekerja keras demi keunggulan, bertindak   professional dan melakukan hubungan yang dilandasi dengan perhatian.

Dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM), Dexa benar-benar  mempertimbangkan untuk melakukan pelatihan diperlukan untuk seorang karyawan. Dalam hal  pengembangan SDM, Dexa tak segan membangun Departemen Pelatihan untuk membentuk   barisan medical representative (medrep). Dari sini saja telah bisa dilihat bahwa untuk hal yang

menentukan daya saing perusahaan, Dexa mau melakukan investasi besar. Dexa menyadari bahwa  barisan medrep yang kuat merupakan senjata ampuh untuk memenangi persaingan, terutama di  pasar obat ethical  yang mereka geluti. Dari sisi biaya, adanya Departemen Pelatihan bisa memberikan penghematan dengan semakin panjangnya barisan medrep Dexa. Departemen Pelatihan Dexa dilengkapi tenaga pengajar yang kompeten yang terdiri dari para dokter dan apoteker dari dalam maupun luar negeri. Pelatihan diberikan secara ketat dan bergilir, beberapa tenaga pemasaran dan penjualan bahkan dikirim untuk pelatihan di luar negeri.

Dexa Medica dalam dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2006 dan 2007, meraih Employer  of Choice. Tahun 2007, Dexa Medica meraih predikat ke 5 Besar Perusahaan Ternyaman dan Terbaik 2007. Sedangkan tahun 2006 diperingkat ke-7 Employer of Choice, yang dilakukan oleh HayGroup dengan menggunakan model Engaged Performance (EP). Key Driver  Dexa Medica  berdasarkan hasil riset tersebut di atas, ada Empat Faktor Pendorong Utama (key driver ) yang

menjadikan Dexa Medica sebagai perusahaan pilihan karyawan, yaitu: 1. Leadership

Menerapkan competency based management sehingga karyawan menempati posisi tertentu sesuai dengan kompetensinya. Menerapkan filosofi 3 P:  pay for profession, pay for   performance, pay for person yang terkait dengan kompetensi. Mengusung kepemimpinan dengan prinsip  Deal with Care, Strive for Excellence, Act Profesionally, juga  Leading by  Example.

(8)

Melakukan manajemen talenta dalam organisasi dengan melihat kinerja dan potensi karyawan, Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berorientasi sesuai dengan kompetensinya, sehingga tidak terpaku hanya di satu anak perusahaan, Melakukan segmentasi untuk mencari talenta yang jadi andalan berdasarkan kompetensi dan kinerja orang per orang, Melakukan kegiatan knowledge sharing, terutama dari hasil pelatihan, melalui portal yang dapat diakses oleh setiap karyawan.

3. External Business Focus

CEO cepat menangkap setiap perubahan, melakukan sharing, dan kemudian memberi tantangan kepada setiap karyawan untuk melakukan inovasi di setiap unit bisnis. Menjadi salah satu dari 405 perusahaan yang mendapat  Zero Accident Award . Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang mengimplementasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara optimal, melakukan berbagai kegiatan CSR (corporate social responsibility) dan memiliki wadah yang bernama Dharma Dexa.

4. Direction

Mempersiapkan diri menjadi pemain regional mulai tahun 2006 dan pada 2015 menjadi  pemain global, Guna mencapai visi dan misi perusahaan, manajemen bekerja sama dengan  berbagai perusahaan multinasional dan nasional, berupa pemberian lisensi ataupun melakukan toll manufacturing, Giat melakukan riset dan pengembangan, pemenuhan standar yang ditetapkan ASEAN, fasilitas produksi yang memenuhi persyaratan, serta pemasaran yang baik.

(Sembiring, 2009)

3. Actuating  (Pengarahan)

Di Dexa Medica, aktivitas yang dilakukan difokuskan untuk memaksimalkan 4 kompetensi utama:

• Manajemen sumber daya, kemampuan untuk memobilisasikan sumber daya untuk 

menghasilkan produk terbaik yang memungkinkan dalam cara yang paling efektif 

• Inovasi, kemampuan dan komitmen untuk menghasilkan budaya yang inovatif dimana

orang-orang perusahaan memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang mereka butuhkan untuk menyediakan produk yang lebih baik, khusus, dan berbeda untuk pasien. Ini merupakan kemampuan yang membuat Dexa mampu melebihi kompetitornya.

• Aliansi strategis, kemampuan untuk memilih dan memelihara patner yang benar secara

(9)

• Perubahan manajemen, kemampuan untuk mengantisipasi perubahan yang akan

mempengaruhi bisnis dan industri di masa depan, untuk menyusun strategi dan mengimplementasikan rencana dengan cepat, untuk mengambil keuntungan dari  perubahan yang datang melalui bagaimana pengetahuan Dexa diakumulasikan.

(Dexa Medica, 2011) Di Dexa, setiap anggota kelompok diharapkan untuk menegakkan dan berlaku seperti nilai dasar  dan kepercayaan yang dianut oleh perusahaan:

• Bekerja keras demi keunggulan ( striving for excellence)

Komitmen untuk menyediakan kemungkinan terbaik yang ditambahkan dengan nilai-nilai untuk pelanggan internal dan eksternal sambil memeriksa kesopanan dan menekankan kepada kepatuhan sepanjang waktu.

• Bertindak professional (act professionally)

Demonstrasi dari dedikasi untuk bekerja dengan cerdas dan professional dengan menekankan kejujuran dan integritas.

• Hubungan yang dilandasi dengan perhatian (deal with care)

Memelihara dengan sungguh-sungguh yang ditunjukkan dengan selalu mencari  pemahaman pertama, dengan menunjukkan perhatian kepada orang lain, dan membuat

keputusan yang bijak di semua aspek bisnis.

(Dexa Medica, 2011)

4. Controlling  (Pengendalian/Pengembangan Produk)

Bagian penelitian dan pengembangan dibangun dengan pandangan yang kuat ke masa depan. Di bawah kepemimpinan yang berpengalaman dan berkompetensi tinggi pada  profesionalisme penelitian dan pengembangan, R&D dexa direlokasikan dari tempat awalnya di Palembang ke fasilitas yang lebih baru, modern dan lengkap di Jababeka, Cikarang pada tahun 2003.

Dengan pertimbangan sebagai penggerak bisnis dalam product leadership, aktivitas R&D dalam pengembangan formulasi tidak terbatas pada formulasi konvensional, tetapi juga berfokus  pada formulasi inovatif seperti pengembangan sistem distribusi obat baru ( New Drug Delivery System/NDDS ). Sebagai tambahan, pengembangan metode analisis yang tervalidasi dan studi stabilitas juga dilakukan bersamaan dengan proses validasi pada semua produk.

(10)

Dexa Medica bekerja keras untuk mewujudkan komitmen yang tinggi dalam  pengembangan dan inovasi yang berkelanjutan. Dalam hal untuk menunjukkan nilai yang signifikan kepada patner dan stakeholder. Berkenaan dengan ini, fasilitas produksi Cephalosporin dari Dexa Medica didesain dengan teliti untuk dapat memenuhi persyaratan yang ketat dati cGMP (Current Good Manufacturing Practise), yang sama baiknya dengan ISO 14644; yang memenuhi semua kriteria dari pusat manufakturing yang baik. Ini membuat fasilitas produksi ini menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia dan akan menguatkan posisi Dexa Medica sebagai pemain regional.

Diantara berbagai produk yang dihasilkan, sistem distribusi obat baru (NDDS) yang secara murni dihasilkan dari penelitian dan pengembangan sendiri telah menjadi kebanggan dari Dexa Medica. Produk tersebut antara lain:

• Glumin XR (metformin dalam matriks extented tablet release)

• Rhinos SR (kombinasi sempurna dari pseudoeferin dan loratadin dalam teknologi

 sustained release)

• Vometa FT (domperidon fast melting tablet )

• Voltadex Retard (diklofenak dalam matriks extended release)

• Trunal Retard (tramadol extented tablet release)

(Dexa Medica, tt) Dexa Medica juga melakukan penelitian untuk produksi obat-obatan alami. Hal ini sesuai dengan misi Dexa Medica meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memproduksi obat-obatan alami, contohnya stimuno. Karena bahan baku terbuat dari alam, maka produk Dexa Medica tidak  memiliki efek samping dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, Dexa medica juga berkomitmen untuk mendukung penyediaan obat berkualitas dan terjangkau dengan  penyediaan obat generik berlogo (OGB). OGB dapat menjadi pilihan utama untuk menghemat  biaya kesehatan. Di negara berkembang bahkan di negara maju penggunaan obat generik kian meningkat dengan kelas terapi yang semakin lengkap. Komitmen Dexa untuk menyediakan OGB dimulai tahun 1991 dengan tagline OGB dexa Segitiga Merahnya Bikin Hemat. Hal ini sebagai upaya perwujudan mendukung program pemerintah yang pada tahun 1989 meluncurkan program  produksi OGB. Pada tahun 1941, daftar plafon dan harga obat dibakukan untuk standar peserta Askes dimana produk OGB dexa juga masuk didalamnya. Rangkaian produk OGB dexa sangat lengkap untuk berbagai penyakit, kini terdedia lebih dari 90 produk, dengan varian obat anti nyeri

(11)

dan inflamasi, antihipertensi, antibiotik, antijamur, antihistamin, kortikosteroid, antikolesterol dan lain-lain. Dexa juga telah melakukan sosialisai untuk OGB dengan pengobatan gratis maupun  penyuluhan kesehatan di berbagai kota di Indonesia (Dexa Medica, tt).

Dalam hal pemasaran, strategi yang dilakukan Dexa juga sangat orisinal. Untuk  memperkenalkan obat baru ke masyarakat, Dexa tak segan-segan memasukkan OND dengan harga  bersaing tentunya dalam tender OGB. Setelah 2-3 tahun, baru OND digantikan dengan OGBnya. Ketika tidak lagi menjadi “obat tender”, harga ONB dinaikkan secara perlahan-lahan. Strategi orisinal ini brilian, karena Dexa dapat melakukan “promosi murah” ke masyarakat pengguna untuk   produk ethical yang hanya dapat dipromosikan ke kalangan profesional. (Dexa medica, 2009).

Kiat-kiat yang ditempuh oleh Dexa-Medica dalam pengembangan operasional pengembangan  bisnisnya, antara lain:

 Dexa-medica mampu melakukan pengembangan bisnis yang terintegrasi dengan  pendekatan yang rasional-ilmiah.

 Dalam segi produksi, dexa menjalin aliansi dengan perusahaan lainnya demi memajukkan  produksi farmasinya.

 Dari sisi produk, fokus pada produk obat ethical memberikan keuntungan tersendiri karena  penjualan produk ini cenderung stabil dan memberikan margin laba tinggi. Strategi menjadi

yang pertama di pasar dan upaya memperoleh produk orisinal meningkatkan margin laba dan memberikan pertumbuhan penjualan yang tinggi bagi Dexa.

 Dari sisi bisnis, keteguhan Dexa melakukan ekspansi vertikal di bisnis farmasi yang merupakan core business.

(Dexa Medika, 2009)

DAFTAR PUSTAKA

Dexa Medica. tt. OGBdexa Mendukung Penyediaan Obat Berkualitas dan Terjangkau. Palembang: Dexa Medica.

Dexa Medica. 2009. History of Dexa Medica (citied, 3 Nov 2011). Available at : http://www.dexamedica.com Opened at : 2th November 2011

Dexa Medica. 2011. Dexa Medica Expertise for the Promotion of Health. Available at : http://www.dexa-medica.com

(12)

Opened at : 2th November 2011

Kusumaputra, R. A. 2011.  Kiat Ferry Soetikno Besarkan Dexa Medica (cited 2011 nov 3). Available from: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/31/19203225/ Opened at : 3th November 2011

Sembiring, Loly Atania BR. 2009. Strategi Pemasaran Produk Stimuno Pada Pt Dexa Medica  Jakarta. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

Temuan lain yang diungkapkan oleh para observer dalam kegiatan pembelajar- an pertemuan I dan II melalui open lesson ialah (1) guru belum secara maksimal menerapkan

Hal ini berkaitan erat dengan tujuan organisasi yang diekspresikan dalam istilah-istilah nilai (value) dan menjelaskan arah organisasi yang diinginkan, serta

Secara religius, kaum waria semarang mayoritas beragama Islam, hanya sekitar 10 % saja yang beragama non Islam. Kemampuan memahami agama juga sangat terbatas,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai rerata kekuatan im- pak resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat kaca adalah 4,70 x 10 -3 J/mm 2

19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

Pelaksanaan pekerjaan ini dimaksudkan untuk menghasilkan dokumen rencana penyelenggaraan pembangunan kawasan permukiman perkotaan yang difokuskan pada pola pencegahan

Hal ini dapat diartikan bahwa, dibandingkan dengan sektor lainnya, peningkatan investasi modal manusia yang dilakukan oleh pemerintah kurang berpengaruh dalam

PENGARUH KEMAMPUAN MENGHAFAL QUR’AN TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK Secara keseluruhan dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kemampuan menghafal