1
Pemanfaatan Limbah Buah Jambu Mente (
Annacardium
occidentale
L.) Sebagai Suplemen Nutrisi Pertumbuhan
Mencit (
Mus musculus
L.)
Nuzul Qoriah1, Di bawah bimbingan Sudrajat2, dan Lariman2.
1
Laboratorium Anatomi Hewan Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mulawarman
2
Program Studi Biologi S1 FMIPA Universitas Mulawarman
*Corresponding Author : sudrajat.fmipa@gmail.comnuzulqoriah3@gmail.com
Abstrak.
The purpose of this study was to examine the use of cashew fruit waste
(
Annacardium occidentale
L.) as a nutritional supplement growth and composition of
waste cashew (
A. occidentale
L.) which produces the best growth of mice (
M. musculus
L.). The study was conducted using a completely randomized design (CRD), comprising 6
treatments and 5 replications. Male mice were divided into 6 groups, each treatment group
consisted of 5 mice. Mice were randomly selected, mice were kept in cages each treatment.
The treatments consisted of a control group, P1, P2, P3, P4 and P5. Each week measured
body length and weight, and observations made during the 42 days. The results showed
Waste cashew fruit (
A. occidentale
L.) can be used as a nutritional supplement growth of
mice (
M. musculus
L.) and a composition of 20% waste cashew fruit (
A. occidentale
L.) in
determining nutritional weight growth mice (
M. musculus
L.) and ANOVA results
significantly affect the growth of body weight of mice.
.
Keywords :
Fruit
cashew
(A. occidentale
L.),
Supplements
,
Nutrition
,
Growth, Mice
(
M.
musculus
L.)
Pendahuluan
Jambu mente di Sulawesi Tenggara menjadi tumpuan masyarakat di pedesaan dalam rangka memenuhi kelangsungan hidupnya (survival) dan membuat kehidupan yang lebih baik (a better living). Luas areal perkebunan jambu mente di Sulawesi Tenggara mencapai 169.926,34 ha atau 30,3% dari total lahan mente yang ada di Indonesia dengan produksi pada tahun 2006 sebesar 40.325 ton Sebagai komoditas komersial, jambu mente produksi petani di Sulawesi Tenggara ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri hilir (BPS Sultra, 2007).
Jambu mente (Annacardium occidentale L.) merupakan tanaman perkebunan penting di dalam menyumbangkan perolehan devisa negara dan sumber pendapatan petani Sulawesi Tenggara (Rusmini, 2008). Tanaman jambu mente ( A. occidentale L.) merupakan tanaman perkebunan di Indonesia dan cukup menarik perhatian, hal ini karena pertama, tanaman jambu mente dapat ditanam di lahan kritis sehingga persaingan lahan dengan komoditas lain menjadi kecil dan dapat juga berfungsi
tanaman konservasi, kedua tanaman jambu mente merupakan komoditas ekspor, sehingga pasar cukup luas dan tidak terbatas pada pasar domestik, ketiga usaha tani, perdagangan dan agroindustri mente melibatkan banyak tenaga kerja.
Pada saat panen buah mente, yang banyak diambil dan dikelola adalah biji dan kemudian diolah menjadi bahan pangan. Namun, produk buah mente yang merupakan produk utama hasil panen banyak dibuang di kebun menjadi limbah padat. Buah mente merupakan buah semu diduga memiliki potensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan.
Hal ini menarik perhatian peneliti untuk mengetahui apakah limbah buah mente tersebut dapat dimanfaatkan sebagai suplemen nutrisi pertumbuhan. Penelitian tentang pemanfaatan buah jambu mente sebagai suplemen nutrisi pertumbuhan belum banyak dilakukan. Masalah yang diajukan adalah apakah limbah buah jambu mente dapat dimanfaatkan sebagai suplemen nutrisi pertumbuhan mencit (Mus musculus)..
Teori/Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Anatomi Hewan Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2014.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 6 perlakuan, dan 5 ulangan menggunakan 30 ekor mencit jantan. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok perlakuan terdiri dari 5 ekor. .
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: timbangan analitik, kandang mencit,
tempat pakan plastik, botol minum mencit, kamera digital, blender, alat pembuat mie, kawat kasa penutup, alat tulis, gelas ukur sikat botol, sarung tangan, pengaduk, meteran, dan kertas label.
Bahan yang dipergunakan adalah biomassa kering buah jambu mente (A. occidentale L.). Hewan percobaan adalah M. musculus jantan dan umur mencit berumur 5-7 minggu dengan berat 30-50 gram, sekam padi sebagai alas kandang, alkohol 70%, air, kantong kain dan pelet.
Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah Indeks Pertumbuhan mencit (M. musculus L) ditentukan berdasarkan dengan rumus sebagai berikut:
Indeks Pertumbuhan = Berat Badan (gram) X 10 Panjang Nasoanal (mm)
(Sumber : Hermawan, dkk, 2011).
Hasil dan Pembahasan
Nilai berat badan dan panjang badan mencit disajikan dalam Tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Nilai Berat Badan (gram) Mencit (M. musculus L.) setelah perlakuan limbah buah jambu mente selama 4 minggu. No Perlakuan K0 P1 P2 P3 P4 P5 1 27,08 25,27 32,73 19,37 27,72 17,26 2 18,05 29,55 28,44 17,99 26,01 25,32 3 29,11 21,70 29,58 11,59 24,57 21,14 4 28,26 28,92 30,12 19,72 28,58 18,28 5 28,23 27,31 30,49 12,05 23,58 6,99
Secara umum kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan menunjukkan pola pertumbuhan yang mirip. Pada minggu ke-3 terlihat adanya naik turun pertambahan berat badan mencit tersebut hal ini diduga akibat faktor internal mencit itu sendiri antara lain stres, nafsu makan berkurang, kondisi lingkungan yang tidak sesuai dan lain-lain. Kenaikan berat badan mulai terjadi lagi pada minggu ke-4, diduga mencit telah mampu melakukan penyesuaian terhadap kondisi lingkungannya sehingga aktivitas makan
dinyatakan bahwa pemberian limbah buah jambu mente secara nyata mempengaruhi pertumbuhan berat badan (gr) mencit.
Berdasarkan uji DMRTdiketahui bahwa perlakuan kontrol (0%) tidak berbeda nyata dengan p1, p2, p3*, p4 dan p5*. Perlakuan 1 (10%) tidak berbeda nyata dengan k, p2, p3*, p4 dan p5*. Perlakuan 2 (20%) tidak berbeda nyata dengan k, p1, p3*, p4 dan p5*. Perlakuan 3 (30%) tidak berbeda nyata
3
Tabel 2. Nilai Panjang Badan (cm) Mencit (M. musculus L.) setelah perlakuan limbah buah
jambu mente selama 4 minggu.
No Perlakuan K0 P1 P2 P3 P4 P5 1 10,5 10 10 10 10,5 9,5 2 9,5 10 11 10 10 10,5 3 11 11 11 9,5 10 10 4 10 11 10 11 10 9,5 5 10,5 10 11 9,5 10 9
Berdasarkan hasil Anava diperoleh Nilai Fhitung ≤ Ftabel (1,82 ≤ F0,005 (5,24) = 2,62)
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pemberian limbah buah jambu mente tidak seginifikan mempengaruhi pertumbuhan panjang badan (gr) mencit. Pengaruh limbah terhadap indeks pertumbuhan disajikan dalam Tabel 3 dan Gambar 1
Berdasarkan uji DMRT terhadap pengaruh pertumbuhan panjang badan mencit (M. Musculus L.) diketahui bahwa
kelompok perlakuan kontrol tidak beda nyata dengan hasil p1, p2, p3, p4 dan p5. Perlakuan 1 (10%) tidak beda nyata dengan k, p2, p3, p4 dan p5. Perlakuan 2 (20%) tidak berbeda nyata dengan k, p1, p3, p4 dan p5. Perlakuan 3 (30%) tidak berbeda nyata dengan k, p1, p2, p4 dan p5. Perlakuan 4 (40%) tidak berbeda nyata dengan k, p1, p2, p3 dan p5. Perlakkuan 5 (50%) tidak berbeda nyata dengan k, p1, p2, p3 dan p4.
Tabel 3: Nillai Indeks pertumbuhan Mencit (M. musculus L.) setelah perlakuan limbah buah jambu mente selama 4 minggu.
No Perlakuan K0 P1 P2 P3 P4 P5 1 0,4 0,5 0,5 0,4 0,5 0,4 2 0,4 0,5 0,4 0,4 0,5 0,4 3 0,4 0,4 0,4 0,3 0,4 0,4 4 0,5 0,4 0,5 0,4 0,5 0,4 5 0,5 0,5 0,5 0,3 0,4 0,2
Berdasarkan hasil anava terhadap pengaruh limbah jambu mente terhadap indeks pertumbuhan mencit, diperoleh Nilai Fhitung ≤ Ftabel (1,82 ≤ F0,005 (5,24) = 2,62)
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pemberian limbah buah jambu mente tidak mempengaruhi pertumbuhan panjang badan (cm) mencit secara signifikan.
Berdasarkan uji DMRT terhadap indeks pertumbuhan mencit (M. musculus L.)
diketahui bahwa kelompok perlakuan kontrol tidak beda nyata dengan hasil p1, p2, p3, p4 dan p5. Perlakuan 1 (10%) tidak beda nyata dengan k, p2, p3, p4 dan p5. Perlakuan 2 (20%) tidak berbeda nyata dengan k, p1, p3, p4 dan p5. Perlakuan 3 (30%) tidak berbeda nyata dengan k, p1, p2, p4 dan p5. Perlakuan 4 (40%) tidak berbeda nyata dengan k, p1, p2, p3 dan p5. Perlakkuan 5 (50%) tidak berbeda nyata dengan k, p1, p2, p3 dan p4.
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 1 2 3 4 5 in d e k s p e rtu m b u h a n Minggu ke-Kontrol p1 p2 p3 p4 p5
Gambar 1. Grafik nilai indeks pertumbuhan mencit (M. musculus L.) selama kurun waktu 4 minggu setelah pemberian limbah buah jambu mente (A. occidentale L.).
Berdasarkan Gambar 1. menunjukkan bahwa indeks pertumbuhan pada kontrol, p1 (10%), dan p2 (20%) >0,3 yang berarti indeks pertumbuhan mengalami peningkatan sedangkan pada p3 (30%) pada minggu 0-2 mengalami peningkatan dengan indeks pertumbuhan >0,3 sedangkan pada minggu 3-4 mengami penurunan dengan nilai indeks pertumbuhan <0,3, p4(40%) pada minggu 1
mengalami penurunan indeks pertumbuhan <0,3 sedangkan pada minggu 2-4 mengalami peningkatan dengan indeks pertumbuhan >0,3 dan p5 (50%) pada minggu 0-1 mengalami peningkatan dengan indeks pertumbuhan >0,3 sedangkan pada minggu 2-4 mengalami penurunan dengan indeks pertumbuhan <0,3
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, limbah buah jambu mente (A. occidentale L.) dapat dimanfaatkan sebagai suplemen nutrisi pertumbuhan dan komposisi 20% dalam nutrisi menentukan pertumbuhan berat badan secara signifikan, namun tidak signifikan pengaruhnya terhadap panjang dan indeks pertumbuhan mencit (M. musculus L.)
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua atas dukungan finansial yang diberikan. Selanjutnya, penulis berterima kasih pada Laboratorium Anatomi Hewan FMIPA UNMUL atas fasilitas yang diberikan untuk melakukan penelitian ilmiah ini. Demikian pula, penulis berterima kasih kepada Dosen Pembimbing atas dikusinya
Daftar Pustaka
[1] Bappenas, 2007. dalam Skripsi
Sulistyawati D., Mulyati, S., 2009. Uji Aktivitas Infusa Daun Jambu Mente (Annacardium occidentale, L.) Terhadap Candida albicans. Fakultas Biologi. Universitas Setia Budi. http://www. mail-archive.com. diakses pada tanggal 24 november 2013 di Samarinda.
[2] BPS Sultra, 2007. “Sulawesi Tenggara Dalam Angka”. Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara, Kendari.
[3] Hermawan, Robby. dkk. 2011. Efek Pemberian Niasin terhadap Glukosa Darah pada Tikus Wistar dengan Obesitas. Bandung: Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
[4] Ngatidjan. 2006. Metode Laboratorium Dalam Toksikologi. Metode Uji Toksisitas: 86-135. dalam Tesis
Lidyawati, Nanik. S. 2011 “Pemberian Jus Delima Merah (Punica granatum)
5 [5] Sudono, A. 1981. Pengaruh Interaksi
Antara Genotipe Dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan, Keefisienan Makanan, Daya Reproduksi Dan Produksi Susu Mencit. Desertasi. Pascasarjana. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[6] Tillman, A., D. Hartadi, S. Reksohadiprodjo dan S. Lebdosoekojo. 1989. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
[7] Tjitrosoepomo, 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta: UGM.
[8] Rusmini, D. 2008. http : // balittro. litbang. teptan. go. id. dalam Sulistyawati D., Mulyati, S., 2009. Uji Aktivitas Infusa Daun Jambu Mente (Annacardium occidentale, L.) Terhadap Candida albicans. Fakultas Biologi. Universitas Setia Budi. Diakses pada tanggal 24 November 2013 di Samarinda.