ZAT PENGATUR TUMBUH DALAM
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBAGAN TANAMAN
Bambang B. Santoso
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN VEGETATIF
Sistem Tajuk (shoot) dan Akar (root)
Seiring semakin tumbuh dan berkembangnya sistim tajuk, sistim perakaran juga
berkembang untuk menyesuaikan permintaan (kebutuhan) daun dan batang
HIRARKI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN
Root
Shoot
Root Cap Primary Root Lateral Root Root Hair Vascular System Node Internode Leaf Blade Lateral Bud Terminal Bud Flower Petiole Leaf AxilINDIKATOR PERTUMBUHAN
Bertambahnya berat segar dan juga berat
kering biomassa
Bertambahnya volume
Bertambah panjang
Bertambah tinggi
Definisi:
Pertambahan ukuran akibat pembelahan dan
perbesaran sel, termasuk pembentukan
(sintesis) bahan/komponen sel-sel baru yang diikuti dengan pengorganisasiannya
(pemantapan fungsinya).
POLA PERTUMBUHAN TAJUK
Annuals
Tanaman Herbaceous (tanaman tidak berkayu)
Melengkapi siklus hidup dalam satu musim siklus
Biennials
Tanaman Herbaceous
Membutuhkan dua siklus musim (two growing
seasons) – tidak mesti dua tahun
Pertumbuhan batang dibatasi pd tahun/musim
pertama
Perennials
Tanaman herbaceous maupun berkayu (woody) Herbaceous roots live indefinitely (shoots can)
Shoot growth resumes in spring from adventitious buds in
crown
Many grown as annuals
Woody roots and shoots live indefinitely
Growth varies with annual environment and zone
Pronounced diurnal variation in shoot growth; night greater
POLA PERTUMBUHAN AKAR
Bervariasi dlm pola sesuai jenis dan musim
Puncak pertumbuhan di musim semi kemudian
menurun saat kemarau
Bbrp spesies, pertumbuhan akarnya selama
musim awal kemarau (akhir musim hujan)
Bbrp spesies mengalami pertumbuhan akar yg
BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH
Meristems
Dicots
Meristem apikal – pertumbuhan tunas/pucuk
Tunas apikal Tunas ketiak
Sel membelah atau kembali membelah karena
mitosisi/sitokinesis = mitosis/cytokinesis
Sel membelah dan memanjang karena
pertumbuhan pucuk.
BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH
Meristems
Pertumbuhan sekunder pd tanaman tahunan
berkayu (woody perennials)
Pertambahan diameter (Increase in diameter),
karena wilayah meristematik (sel tumbuh)
Kambium jaringan (vascular cambium)
xylem ke arah dalam , phloem ke arah luar
Kambium kayu (cork cambium)
Ke luar utk vascular cambium
Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dikendalikan oleh :
Faktor Dalam (Internal factors) seperti
lokasi sel dalam tubuh tanaman
Menyebabkan bbrp gen dlm sel aktif atau
tidak aktif sehingga mempengaruhi ekspresi gen selama perkembangan
Faktor Luar (Environmental factors)
seperti perubahan panjang hari
FAKTOR GENETIK
(GENETIC FACTORS AFFECTING GROWTH AND DEVELOPMENT) DNA : pertumbuhan dan differensiasi
langsung
Reaksi enzimatik dlm metabolisme
Structural genes
Gen yg terlibat dlm sitesis protein
Operator genes
Mengatur structural genes
Regulatory genes
FAKTOR LINGKUNGAN
(ENVIRONMENTAL FACTORS INFLUENCING PLANT GROWTH)
Light - cahaya
Temperature - suhu
Water - air
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Melibatkan aksi sesuatu senyawa kimia
yg scr langsung mengendalikan
pertumbuhan tanaman
–
Senyawa tersebut adalah hormones
–
suatu senyawa yg dihasilkan pd suatu
tempat di tubuh tanaman namun berefek
atau berpengaruh di bagian lain dari
l
Tanaman menghasilkan hormon di
l Meristem apikal l Daun muda
l Biji yg sedang tumbuh
l Buah yg sedang berkembang
l
Yang dikendalikan adalah
l Pola percabangan
l Laju perpanjangan batang
l Respon tanaman terhadap lingkungan
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
l
Efek alamiah suatu hormon (ZPT)
:
–
Bagian dari tanaman yg akan
dirangsang dikendalikan oleh hormon
disebut sebagai jaringan/organ target
–
Pengaruh hormon tsb dpt beragam
aspek fisiologis maupun morfologi
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Suatu tingkat konsentrasi yg sama
suatu hormon dpt berpengaruh
fisiologis yg berbeda pd dua organ
target yg berbeda
–
Kemungkinan merangsang
pertumbuhan batang dan
sekaligus juga menghambat
pertumbuhan akar
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Perbedaan konsentrasi suatu
hormon dpt menghasilkan pengaruh
yg berbeda pd suatu organ target
yg sama
–
Konsentrasi rendah
memungkinkan menyebabkan
membelahnya sel meristematik,
tetapi konsentrasi yg tinggi
memungkinkan menghambat
pembelahan
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Dua atau lebih hormon dpt
berinteraksi dlm berbagai cara
–
Pengaruh dr satu hormon (zpt)
mungkin tergantung pd ada
tidaknya hormon lain
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
I Mekanisme umum dari cara kerja hormon tanaman
Hormon tanaman (zpt) terikat pd reseptor
protein tertentu dalam/pada sel target
Ikatan kemungkinan merangsang
dihasilkannya pesan kedua (second messenger) seperti Ca2+
Second messenger ini mungkin saja terikat dan
kemudian mengaktifkan ataupun menghambat kerja ezim tertentu
Aktif/menghambat terhadap enzim
memungkinkan menyebabkan
Mengubah permeabilitas membar Mengubah ekspresi gen
PERUBAHAN FASE: JUVENIL,
MATURATION, SENESCENCE
Fase perkembangan tanaman
embryonic growth – pertumbuhan embrio Juvenility - muda
transition stage – fase transisi maturity - pendewasaan
Senescence - penuaan Death – kematian
Perkecambahan dan
Perkecambahan adalah proses pecah biji yg
kemudian diikuti dengan tumbuhkan embrio
dlm biji
Faktor dalam yg mempengaruhi
Kematangan embrio
Kehadiran/ketidak-hadiran zat penghambat Kehadiran/ketidak-hadiran kulit biji yg
keras/tebal
Faktor Luar yg mempengaruhi
Air - Water
Suhu - Temperature Cahaya - Light
Pekecambahan Biji.
Utk memulai berkecambah, biji harus keluar dari
suasana/kondisi dorman, yaitu melalui cara fisik, kimia, ataupun mekanik
Setelah biji memulai berkecambah (mulai
berkembang), pertama kali yg terjadi adalah imbibisi (mengambil air)
Utuk tumbuh, embrio membutuhkan senyawa
(monomer) yg didapat dari membongkar (katabolisme) polisakarida, lemak, protein tersimpat dlm kotiledon atau endosperm
Menghasilkan (melepas) GIBBERELLINS
adalah tanda biji mematahkan dormansinya dan kemudian berkecambah
Imbibisi air merangsang terbentuknya GA
Pd biji sereal, GA, merangsang perkecambahan
dan mendukung pertumbuhan semai melalui perangsangan pembentukan α-amylase
Yg kemudian akan membantu proses pembongkaran
tepung (amilum) tersimpan sehingga menjadi bahan makanan tersedia bagi embrio dan semai
1. Terjadinya imbibisi air merangsang sintesis GA. 2-3. GA berdifusi ke lapisan aleuron dan merangsang sintesis enzim. 4-5. Enzim memecah amilum dan gula yg kemudian ditransportasikan ke embrio yg sdg berkembang.
H
ORMONT
ERUSB
ERPERAND
ALAMT
AHAPANP
ERTUMBUHAND
ANP
ERKEMBANGANT
ANAMAN Selepas dari tahapan perkecambahan, tanaman
muda ini mulai melaksanakan fotosintesis utk proses pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya
Arah pertumbuhan tidak terlepas dari peran
hormon (zpt) yg secara individu maupun
berinteraksi di antara macam hormon yg ada.
Ingat kembali peran fisiologis masing-masing zat
Pengaruh tingkat konsentrasi Auksin pada pertumbuhan masing-masing organ tanaman
Pertumbuhan dan
Perkembangan Tajuk
Ada bbrp macam zpt
Mempengaruhi hampir
semua aspek siklus hidup tanaman
Salah satunya adalah
Auxin
Bertanggung jawab
terhadap polaritas top -bottom (apical - basal).
Sbg mediator phototropism Menginduksi pertumbuhan jaringan vascular Diproduksi di meristem
shoot apical dan
Auxin mengendalikan pembentukan primordia daun pd meristem apikal dan selanjutnya pengatur pilotaksis (susunan daun)
APICAL DOMINAN
Apical dominance adalah dominasi
pertumbuhan pucuk apikal sementara itu
pertumbuhan tunas samping (lateral/aksilar) dihambat.
Fenomena ini diatur oleh auksin
Jika sitokinin diaplikasikan (diberikan) ke
tanaman ini pd konsentrasi yg cocok, maka dormansi tunas aksilar akan dipecah,
sehingga tunas aksilar dpt tumbuh dan berkembang. Walaupun tunas apikal sbg sumber auksin masih ada
Pengaruh sitokinin dipengaruhi oleh
konsentrasi auksin.
Adanya meristem apikal, maka
auksin menekan pertumbuhan
tunas aksilar
Meristem apikal dibuang,
konsentrasi sitokinin
meningkat, merangsang
HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN AKAR
Sistem arsitektur akar merupakan organisasi dari sistim
perakaran beserta derajad percabangan akar tsb. Percabangan menentukan
perbanyakan sistim perakaran utk menjerap nutrisi dan air
Perpanjangan akar terjadi krn
perluasan percabangan akar jika kondisi tanah tdk optimal bagi
penjerapan nutrisi dan air.
Pertumbuhan terjadi ke arah dimana ada air dan nutrisi
Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh hormon (zpt):
Auxin Ethylene Cytokinins ABA
Zpt tsb semuanya menghambat pertumbuhan akar !
Ethylene menghambat akar melalui pengaruhnya pd
sintesis dan transportasi auksin
Cytokinins menghambat melalui peningkatan
konsentrasi Etilen
ABA menghambat melalui interaksinya dgn Etilen Auxin menghambat melalui ??????
HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN AKAR
BISC 366
Gravitropisma Akar Dimediasi Penghambatan Pertumbuhan Oleh Auksin
ABA Menghambat Pertumbuhan Akar
Etilen mempengaruhi kemampuan
ABA menghambat pertumbuhan
Etilen meningkat maka meningkat
ketahanan drpd akar terhadap hambatan ABA
Menurunnya sintesis Etilen, maka
meningkat kepekaan drpd pertumbuhan akar terhgadap hambatan ABA
etr1 ein2
Etilen menghambat pertumbuhan akar
Model shows:
1. Etilen merangsang
biosintesis auksin, dan pergerakan auksin ke arah ujung akar
2. Auxin ditransportasikan
scr basipetali dan aktif scr lokal dlm
menghambat
Pembentukan akar lateral
dikendalikan oleh auksin, Etilen, ABA, dan sitokinin
Akar Lateral tumbuh dari sel perisikel
dekat dgn pusat xylem.
Auksin bergerak akropetal
merangsang sel perisikel
membelah dan primordia akar lateral terinisiasi
Posisi akar lateral ditentukan di
daerah antara meristem dan daerah perpanjangan akar
PENGATURAN HORMON PD PEMBENTUKAN AKAR LATERAL
Cytokinins menghambat pembentukan akar
lateral melalui pengaruhnya pd sel perisikel dan memblok program pengembangan
pembentukan akar lateral
ABA menghambat pembentukan akar lateral
ABA sintetis menghambat inisiasi
pembentukan akar lateral
Auxin and ABA berinteraksi selama
perkembangan akar lateral
ABA membantu kemampuan nitrate
menghambat perkembangan akar lateral
Etilen merangsang pembentukan akar
adventif (bulu akar) ttp menekan pembentukan akar lateral
HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN DAUN
Auksin yg tinggi akan merangsang etilen yg
bertindak sbg zat penghambat tumbuh
Senescence (aging = penuaan) pd
tanaman muncul secara seluler, jaringan,
organ, dan juga keseluruhan tubuh
tanaman
GUGUR DAUN (Leaf Abscission)
Mechanismenya melalui keseimbangan antara
etilen dan auksin
Auxin menurun menyebabkan sel pd lapisan
absisi bertambah peka terhadap etilen
Sel-sel kemudian menghasilkan lebih banyak
etilen yg sekaligus sbg penghambat produksi auksin
Ethylene merangsang sintesis enzim yg berperan
dlm metabolisme polisakarida pd dinding sel seiring dgn matinya sel lapisan absisi
Kondisi yg merangsang terjadinya gugur daun
AGING AND SENESCENCE
Umur kehidupan tanaman berbeda di antara jenis
Berkisar dr bbrp bulan hingga ribuan tahun
Senescence
Proses fisiologis penuaan karena jaringan
organisme rusak (tidak berfungsi) dan akhirnya mati
Proses yg tidak dpt balik
Proses yg dpt ditunda dgn cara menghilangkan
Penyebab senesen krn tidak
berfungsinya zpt
Kandungan sitokinin berkurang.
Daun -- menguning; perakaran – menghijau
(tumbuh)
Kandungan sitokinin yg lebih tinggi terjadi
pada jaringan yg luka (atau mengeluarkan
getah)
Pemberian etilen dr luar (eksogen etilen) merangsang
senesen pd
sebagian besar tanaman.
Malai bunga tomat diperlakukan etilen menyebabkan
senesen pd bunga dan kemudian gugur, namun bila ada
sedikit auksin bunga masih mampu membentuk bunga w w w nr nr nr
Membuka-menutup stomata
P engaruh ABA pada Stomata
ABA meningkatkan Ca
ABA meningkatkan pH sitoplasma
ABA mempengaruhi depolarisasi membaran sel Akhirnya stomata menutup
Mekanisme Absisi (gugur)
Abscission: proses gugur (terlepasnya) sel,
jaringan, organ seperti bunga, daun, ranting, buah dari tanaman induknya.
Abscission normal disebabkan senesen atau
ripening (pemasakan).
Abscission abnormal disebabkan cekaman
suhu, kekeringan, hama-penyakit dsb.
Abscission fisiologis disebabkan kerusakan
fisiologis seperti kompetisi nutrisi antara bagian tanaman vegetatif dan generatif (atau sink and source).
Tinjauan Anatomi Absisi
Bagian khusus suatu tanaman tempat
terjadinya absisi disebut daerah absisi (abscission zone).
Bbrp lapisan sel terletak di petiol yg berukuran kecil dan saling berdekatan satu sama lain serta padat dgn sitoplasma dan butir pati
Auksin dalam proses Absisi
Apabila IAA diberikan di bagian luar dari lapisan absisi, maka proses absisi dihambat. Tetapi bila IAA diberikan ke bagian dalam lapisan absisi, maka proses absisi dipercepat.
Hal ini disebabkan karena kerja enzim celulase, pektinase dan katalase yang semakin meningkat dengan kehadiran IAA sehingga merangsang terbentuknya ABA
ZPT lainnya dalam proses absisi
Ethylene menginduksi dan mengsekresi
Poliamin, sehingga dinding sel terdegradasi.
ABA meningkat akan menghambat transfer
IAA dan juga merangsang aktivitas
dehydrolase (enzim yg memacu proses hidrolisa.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi
senesen dan absisi
Suhu (Temperature)
Senescence dan absisi meningkat (terjadi) pada
suhu yg terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Air (Water)
Senescence and abscission meningkat pd kondisi
kekeringan, krn oksidasi IAA dan kekurangan sitokinin, dan meningkatnya etilen dan ABA.
Pd kondisi banjir, senesen dan absisi akan
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi
senesen dan absisi
Cahaya (light)
Intensitas cahaya menurun, maka absisi
meningkat.
Ketidakcukupan photoassimilate.
Hari pendek menginduksi ABA yg kemudian
menginduksi senescence and abscission.
Intensitas cahaya yg terlalu tinggi akan
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi
senesen dan absisi
Oksigen (O
2)
O2 concentration %
10 20 30 40 50 60 70 80 90 50
Mineral nutrition
Defisiensi salah satu mineral akan menyebabkan
meningkatnya senesen dan absisi
.
N, Zn berpengaruh pd IAA,Ca berpengaruh pd
dinding sel.
B berpengaruh perkembangan pollen and
perpanjangan buluh/tanung pollen.
Penyakit (Diseases), hama, radiasi dan cekaman
lainnya menyebabkan
senescence and
abscission.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi
senesen dan absisi
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN REPRODUKTIF
Phases
Induksi dan inisiasi bunga = Flower induction and
initiation
Perkembangan dan differensiasi bunga = Flower
differentiation and development
Penyerbukan = Pollination Pembuahan = Fertilization
Pembuahan dan pembentukan biji = Fruit set and
seed formation
Pertumbuhan dan pematangan buah dan biji Penuaan buah = Fruit senescence
Flower induction and initiation
Penyebab tanaman berbunga
Panjang dari = Daylength (photoperiod) Suhu rendah = Low temperatures
(vernalization)
• Sinyal pembungaan dibentuk di daun • Sinyal bergerak satu arah:
dari daun ke apex = apikal • Dpt berpindah melalui
grafting
Sinyal pembungaan (flowering signal:
florigen
vegetative or reproductive growth? SAM Florigen Florigen FlorigenFLORIGEN
molekul yg bebas bergerak yg disintesis dlm
daun sbg akibat respon dr kondisi fotoperiode
yg cocok dan diransportasikan melalui sistim
jaringan pengangkutan ke meristem apikal utk
kemudian merangsang pembungaan
Flower development
Perangsangan dari daun ke meristem apikal
yg merubah organ vegetatif menjadi
generaatif (bunga)
Pembentukan organ bunga (petal, sepal,
Pollination
Transfer of pollen from anther to stigma
Kemungkinan:
Pd bunga yg sama (self-pollination)
Bunga yg berbeda ttp satu tanaman
(self-pollination)
Berbeda bunga juga tanaman ttp cultivar
sama (self-pollination)
Berbeda bunga, berbeda cultivar
Jika penyerbukan dan pembuahan gagal
terjadi, maka
Tidak terjadi perkembangan buah dan biji
Kecuali Parthenocarpy
Pembentukan buah tanpa pollination/fertilization Buah Parthenocarpic adalah buah tdk berbiji
Catatan: tdk semua buah tanpa biji adalah
parthenocarpic. Contoh anggur, nanas, anggrek, pisang
Pembuahan 1. Fruit Setting 2. Fruit Growth 3. Fruit Maturation 4. Fruit Ripening Final set Initial set
Fruit setting
ZPT tertentu terlibat
Tingkat keberadaan ZPT juga sekaligus
mempengaruhi fruit set
Fruit Growth
1. Growth pattern
stage 1 : cell division (cell development) stage 2 : cell enlargement
stage 3 : maturation and ripening
2. Fruit thinning (pengurangan jumlah buah krn seleksi alami)
3. Crop load
4. Seedless fruit and seeded fruit
Ovary development+anthesis dan growth pattern FRUIT DEVELOPMENT
Fruit growth and development
Setelah fruit set, buah dan jaringan lainnya
mulai tumbuh
Sumber makanan bergerak dari bagian
tanaman lainnya ke jaringan buah (dari source ke sink)
Hormon dari biji dan buah mempengaruhi
pertumbuhan buah itu sendiri
Auxin nyata terlibat pd buah strawberry Gibberellins pd buah anggur
GA CPPU CPPU GA: A= 5 ppm, 10 dAA D= 5 ppm, 15 dAA B= 10 ppm, 5 dAA E= 10 ppm, 10 dAA C= 1 ppm, 10 dAA
Pembentukan buah
IAA diproduksi di biji yg sdg
berkembang yg juga
merangsang penumpukan cadangan makanan dlm buah
Jika IAA sintetik
diaplikasikan ke bunga
sebelum penyerbukan dan pembuahan, ovari akan
membesar dan tdk
membentuk biji – buah
parthenocarpic (virgin fruit).
• Ovary mengandung auksin dan kandungan auksin di pollen rendah.
• Pollen tube merangsang produksi auksin dlm jumlah besar di style dan ovary.
• Kandungan auksin di ovary meningkat cepat
pd saat mulai tumbuh buah
• Kandungan auksin meningkat di ovule demikian
juga gibberellin dan sitokinin
• Sitokinin dan auksin tinggi pd stadia awal
perkembangan, dan kemudian menurun setelah anthesis, namun meningkat kembali setelah
Pertumbuhan awal buah pra fertilisasi:
Dipicu oleh hormon yg diproduksi oleh pollen Pertumbuhan buah pasca fertilisasi:
Diatur/distimulir oleh hormon yg disintesis oleh biji muda yg ditranslokasikan ke dinding buah;
Jaringan nourishing adalah endosperm
tanpa endosperm embrio gagal tumbuh dan sebaliknya, tanpa embrio, endosperm tidak berkembang
seedless seeded
Pertumbuhan buah
• ukuran buah berkaitan dengan jumlah biji • fungsi biji dapat diganti GR
• ABA menekan cell division
• ukuran dan bentuk buah tergantung
kenormalan cell division dan cell enlargement
• GA dapat membuat buah lebih besar dan
panjang,
• Suhu dapat merubah bentuk
• Dipengaruhi pula oleh leaf fruit ratio, leafy
Tomat
Perkembangan buah hampir keseluruhannya merupakan hasil dari cell enlargement.
Apel
Cell division dan cell enlargement sangat ektensif
berlangsung 4-6 minggu dari fertilisasi, dan dilanjutkan cell enlargement
Apokat
Cell division dan cell enlargement hingga panen
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. and J. B. Reece. 2002. Biology. Sixth
Edition, Pearson Education. Inc. San Francisco.
Davies, P.J., 2004. Plant Hormones. Physiology,
Biochemistry, and Molecular Biology. Kluwer Academic Publishers
Taiz, L., E Zeiger. 2002. Plant Physiology. Third Edition.
Sinauer Associates, Inc., Publishers. Sunderland, Massachusetts.
Reinhart et al. (2003). Regulation of phyllotaxis by polar