• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUKANG SANGIANG. (Studi Sosio-Historis tentang Peran dari Tukang Sangiang. dalam Ritual dan Bermasyarakat di Suku Dayak Ngaju) TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUKANG SANGIANG. (Studi Sosio-Historis tentang Peran dari Tukang Sangiang. dalam Ritual dan Bermasyarakat di Suku Dayak Ngaju) TESIS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUKANG SANGIANG

(Studi Sosio-Historis tentang Peran dari Tukang Sangiang dalam Ritual dan Bermasyarakat di Suku Dayak Ngaju)

TESIS

Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sosiologi Sains

Oleh:

Abrilomi Puspita Sari 752014010

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)

Motto

“Don’t be impressed by money, followers, degrees, and titles. Do be impressed by kindness, integrity, humility and generosity”

(6)

Lembar Persembahan

Untuk Ayah

Kala ku punya cita yang tinggi dan menjulang ke atas langit nan tinggi, Ku dapat bercerita padanya tentang seorang yang begitu kubangga. Dulu kami punya tempat bersama untuk meneteskan keringat dan bekerja keras, Ya, itulah desa dan hutan di mana ayahku mengajarkan bagaimana caranya berjuang hidup.

Jika ku terlarut dalam kenangan yang tak terlupakan dan penuh juang, Peluh yang menetes di dahinya dapat membuatku menitikkan air mata.

Ia berjuang tanpa lelah, luka tanpa keluh, dan berjalan tanpa henti. Bagaimana ia mengajarkan menghargai alam, namun juga berjuang di alam.

Ia ayah ku, pejuang ku, dan pengajar yang tangguh.

Saat gelap dan tetes air mata mengiringi tubuhnya ke peristirahatan terakhir, Pupuslah harap kala anak desa menerima toga disaksikan matanya.

Sayup ku ingat ia bercerita pada semua tentang masanya untuk berdiri bersamaku, Berdiri bersama dengan bangga bersama jubah kebanggan disaat kelulusanku.

Aku punya ayah, namun aku tak bisa menggenggam tangannya. Aku punya ayah, namun ku tak bisa melihat senyum bahagianya.

Aku punya ayah, dan aku bangga menjadi anaknya. Kun Salomo 23 November 2016

(7)

i

PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang Maha Kuasa dan dikenal melalui Putra-Nya Yesus Kristus, karena penyertaan dan bimbingan Roh-Nya yang kudus maka tulisan mengenai Tukang Sangiang (Studi Sosio-Historis tentang Peran dari Tukang Sangiang dalam Rituan dan Bermasyarakat du Suku Dayak Ngaju) ini dapat selesai. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dan juga dapat menjadi sebuah referensi, terutama bagi masyarakat Dayak Ngaju yang patutlah mengenal tokoh-tokoh adat Dayak Ngaju.

Selain itu juga, tulisan ini kiranya bermanfaat dan dapat dijadikan bahan bacaan serta dapat memberikan apresiasi bagi para pembacanya. Melalui tulisan ini pula saya akan menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. John Titaley, selaku Rektor, Dosen, dan bahkan menjadi tokoh yang memberikan teladan kepada para Mahasiswa/I dapat memberikan kesempatan bagi kami untuk menggeluti kuliah yang menarik dan juga membuat kami merasa nyaman dalam menjalankan studi di Kampus UKSW.

2. Dr. David Samiyono, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu meluangkan waktu untuk memeriksa, memberikan arahan, dan juga mengkritisi tulisan ini supaya dapat menjadi tulisan yang berkualitas. Kiranya kebaikan Bapak selalu disalurkan dan dapat menjadi berkat bagi semua orang.

3. Pdt. Dr. Ebenhaezer I Nuban Timo, selaku Dosen Pembimbing II yang juga selalu memberikan masukan dalam hal teoritis selama tulisan ini dibuat. Tulisan ini menjadi kaya karena pedoman yang diberikan, selain itu juga Bapak menjadi teladan dalam

(8)

ii bertutur kata dan juga sederhana dalam segala hal. Kiranya Bapak dan keluarga diberikan hikmat dan berkat yang melimpah.

4. Pdt. Rama Tulus Pilakoanu, selaku dosen Penguji yang juga memberikan kritikan, masukan, dan bahkan pengarahan yang akan membuat tulisan ini menjadi lebih baik. Are laku tabe karandah atei, haranan bapa je anta maningak tuntang manjadi bapa ije mahaga taloh ije nyewut uluh kutak itah uluh Ngaju. Hasupa dengan bapa melai kueh bewei anta habasa Dayak Ngaju. Yoh, are tarimaksih akan bapa tuntang ibu mangat tau inyangkuwung awi Hatalla palus katatahi. Amen

5. Bagi semua Dosen yang mengajar selama berkuliah di Magister Sosiologi Agama yang telah memberikan materi dan juga ilmu bagi kami sebagai Mahasiswa/I. ilmu yang kami dapatkan dapat menjadi bekal bagi kami dalam bersosialisasi dan melayani. 6. Alm. Kun Salomo, ayahku yang sangat ku kasihi dan telah memberikan gambaran

bagaimana seharusnya berjuang hidup di tengah-tengah dunia yang sangat keras. Semua kenangan yang selama ini ayah berikan akan menjadikan kenangan yang sangat indah. Meskipun ayah tidak sempat melihatku memakai toga, namun toga yang kuterima kupersembahkan kepada ayah yang menjadi semangat juangku. Tetap tuntun anakmu ini, meskipun melalui dunia yang berbeda.

7. Aljine karni, ibu dan juga penasehat yang luar biasa. Seorang perempuan pejuang dan tangguh, penuh kasih dan kebijaksanaan, tegar dan semangat, tetaplah menjadi ibuku yang selalu menyayangi dalam setiap situasi. Air mata dan perjuangan untuk menyekolahkan kami akan kami bayak untuk masa depan ibu. Cinta yang kusampaikan tidak akan bisa diukur, betapa aku menyayangi dan menyanjungmu ibu.

(9)

iii 8. Helsi Diana Fitri, Prely Gratly, Elwin, dan Trihandayani. Kakak-kakak yang selalu memberikan semangat dan juga menjadi teman dalam untuk bertukar pikiran. Aku bangga memiliki saudara dan ipar yang luar biasa, selalu bekerja keras, dan hidup penuh kasih. Jagalah keluarga agar menjadi teladan untuk banyak orang.

9. Agulero, terimakasi atas bantuan yang selama ini diberikan. Bersama-sama berjuang dari Sarjana dan kini menjadi Magister Sains menjadi kenangan yang sarat makna bagaimana kita hidup selalu berbagi dan mendukung. Jadilah saudara dan kakak yang selalu memberikan semangat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Semangat kak!

10. Kekasih yang kucintai, tetaplah menjadi pasangan yang selalu mendukung, membagi kasih, sabar, dan berjuang. Kita hidup dengan kasih, maka layaklah kita menerima kasih.

11. Sahabat-sahabat di MSA 2014, terimakasih telah mengukir setiap kenangan yang selama ini kita jalani. Tetaplah berjuang untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Sebagai sesama alumni, tetaplah pula mengingat kami meskipun pertemuan kita begitu singkat.

Kiranya kasih dari Allah dan Putranya Yesus Kristus menyertai kehidupan dan pelayanan kita dengan Roh yang kudus Amin.

Salatiga, Februari 2017

(10)

iv

Abstrak

Kebudayaan Dayak Ngaju melahirkan sebuah kepercayaan akan Ranying Hatalla Langit Jatha Balawang Bulau yang kemudian dikenal dengan agama Helo dan kemudian berubah menjadi agama Hindu Kaharingan. Orang yang menganut agama Hindu Kaharingan ini tetao mempertahankan kebudayaan yang secara turun temurun tetap dijaga. Dari semua kebudayaan yang ada, salah satu yang sering dijumpai dalam pelaksanaannya adalah ritual Manyangiang. Ritual ini tentunya memiliki seorang yang menjadi pemamdu atau pemimpin pelaksanaan Manyanging yaitu dikenal dengan sebutan Tukang Sangiang. Ada beberapa Tukang Sangiang yang tersebar di desa yang dinaungi oleh Kecamatan Rungan, dan Tukang Sangiang ini cukup eksis di dalam kehidupannya dalam bermasyarakat. Perannya sebagai Tukang Sangiang memunculkan penilaian dari anggota masyarakat yang lain untuk menghormatinya. Selain karena Tukang Sangiang memiliki Jamba Sangiang, ia juga memiliki kemampuan khusus untuk berkomunikasi dengan Sangiang. Oleh sebab itulah, Tukang Sangiang dianggap memiliki gejala otoritas Kharisma di dalam dirinya sehingga kemudian berpengaruh dalam perannya.

(11)

v

Daftar Isi

Pengantar ... i Abstrak ... iv Daftar Isi ... v BAB I ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Batasan Masalah ... 6 C. Rumusan Masalah ... 6 D. Tujuan Penulisan ... 7 E. Manfaat Penelitian ... 7 F. Kerangka Teoritis ... 8 G. Metode Penelitian ... 9

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 9

2. Unit Amatan dan Unit Analisa ... 9

3. Teknik pengumpulan Data... 9

4. Jenis Data ... 11

5. Lokasi Penelitian ... 11

6. Teknik Pengolahan Data ... 12

H. Kerangka Penilisan ... 12

BAB II ... 14

A. Pemahaman Max Weber tentang Otoritas ... 14

1. Otoritas Tradisional ... 14

2. Otoritas Legal ... 16

(12)

vi

B. Pemimpin yang Memiliki Kharisma ... 19

1. Pemimpin Kharismatis ... 19

2. Rutinitas Kharisma ... 23

3. Pemahaman Kharisma dalam Masyarakat ... 26

BAB III ... 29

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 29

1. Situasi Letak Geografis ... 29

2. Pekerjaan ... 31

3. Perekonomian ... 35

4. Pendidikan ... 36

5. Keagamaan ... 37

B. Masyarakat Dayak Ngaju ... 38

C. Tukang Sangiang ... 42

1. Asal Usul Tukang Sangiang ... 42

2. Manyangiang ... 53

3. Bahasa Sangiang Sebagai Sarana Komunikasi ... 55

4. Basir Pengampu ... 58

5. Upah ... 59

6. Basir dan Tukang Sangiang ... 60

7. Tukang Sangiang sebagai Seorang Penyembuh ... 61

8. Peran Tukang Sangiang ... 63

BAB IV ... 68

A. Gejala Kharismatik yang Dimiliki Tukang Sangiang ... 68

1. Tukang Sangiang Penerima Wahyu ... 68

2. Kemampuan Luar Biasa atau Gejala Supernatural Tukang Sangiang ... 70

B. Pengaruh Peran Tukang Sangiang ... 71

BAB V ... 74 A. Kesimpulan ... 74 B. Temuan Lapangan ... 76 C. Saran ... 76 Daftar Pustaka ... 78

(13)

Referensi

Dokumen terkait