A. PADI
Angka Tetap (ATAP) 2013, produksi Padi di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 5,04 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), yang terdiri dari 4,92 juta ton padi sawah dan 0,12 juta ton padi ladang.
Angka Ramalan I (ARAM I) 2014, produksi Padi pada tahun 2014 di Provinsi Sulawesi Selatan diperkirakan sebanyak 5,44 juta ton GKG, yang terdiri dari Padi Sawah 5,30 juta ton dan Padi Ladang 0,13 juta ton.
Perbandingan antara ATAP 2013 dan ARAM I 2014 menunjukkan bahwa produksi Padi di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan sebesar 402,96 ribu ton GKG (naik 8,0 persen).Peningkatan produksi Padi disebabkan bertambahnya luas panen sebesar 39,74 ribu hektar (4,04 persen) dan juga meningkatnya produktivitas sebesar 1,95 kuintal per hektar (3,81 persen).
B. JAGUNG
ATAP 2013, produksi Jagung Sulawesi Selatan pada tahun 2013 sebanyak 1,25 juta ton pipilan kering, yang diperoleh dari luas panen 274,05 ribu hektar dan tingkat produktivitas 45,62 kuintal per hektar. ARAM I 2014, produksi Jagung di Provinsi Sulawesi Selatan diperkirakan sebanyak 1,37 juta ton pipilan
kering. Dibandingkan produksi tahun 2013, terdapat peningkatan produksi sebesar 117,63 ribu ton (9,41 persen). Peningkatan tersebut disebabkan meningkatnya luas panen sebesar 1,56 ribu hektar (0,57 persen), dan peningkatan produktivitas sebesar 4,01 kuintal per hektar (8,79 persen).
C. KEDELAI
ATAP 2013, produksi Kedelai Sulawesi Selatan pada tahun 2013 sebanyak 45,69 ribu ton biji kering, yang diperoleh dari luas panen 30,94 ribu hektar dan tingkat produktivitas 14,77 kuintal per hektar. ARAM I 2014, produksi Kedelai di Provinsi Sulawesi Selatan diperkirakan sebanyak 61,06 ribu ton biji
No. 37/07/73/Th. V, 1 Juli 2014 14
PRODUKSI
PADI,
JAGUNG
DAN
KEDELAI
DI
PROVINSI
SULAWESI
SELATAN
(ANGKA
TETAP
2013
DAN
ANGKA
RAMALAN
I
2014)
1. PADI
Angka Tetap 2013
Angka Tetap (ATAP) produksi Padi tahun 2013 sebanyak 5,04 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami peningkatan sebesar 32,82 ribu ton GKG (naik 0,66 persen) bila dibandingkan dengan produksi Padi pada tahun 2012. Peningkatan produksi Padi disebabkan bertambahnya luas panen sebesar 1,7124 ribu hektar (0,17 persen) dan juga meningkatnya produktivitas sebesar 0,25 kuintal per hektar (0,48 persen).
Peningkatan produksi Padi tersebut, terjadi pada subround III (September-Desember) sebesar 338,44 ribu ton (33,91 persen), sedangkan pada subround I (Januari-April) dan subround II (Mei-Agustus) mengalami penurunan. Subround I turun sebesar 156,06 ribu ton (7,37 persen), subround II turun sebesar 149,57 ribu ton (7,92 persen). Faktor iklim, yaitu banjir pada awal tahun dan pertengahan tahun 2013 di sentra-sentra produksi Padi, menjadi faktor terbesar bagi penurunan produksi Padi tersebut.
Angka Ramalan I
Berdasarkan hasil perhitungan Angka Ramalan I (ARAM I), produksi Padi pada tahun 2014 diperkirakan sebanyak 5,44 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat sebanyak 402,97 ribu ton (8 persen) dibandingkan dengan tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh bertambahnya luas panen sebesar 39,74 ribu hektar (4,04 persen) dan meningkatnya produktivitas sebesar 1,95 kuintal per hektar (3,81 persen).
Kenaikan produksi Padi pada tahun 2014 terjadi pada subround Januari-April sebesar 219,62 ribu ton (11,20 persen). Selain itu, pada subround Mei-Agustus diperkirakan juga terjadi kenaikan sebesar 127,99 ribu ton (7,36 persen). Sedangkan pada subround September-Desember diperkirakan produksi Padi juga meningkat sebesar 55,36 ribu ton (4,14 persen).
Tabel 1
Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi 2012-2014 Di Provinsi Sulawesi Selatan
No. Tahun Luas Panen (Hektar) Perkembangan (%) Produktivitas (Kuintal/Ha) Perkembangan (%) Produksi (Ton) Perkembangan (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. 2012 981 394 - 50,98 - 5 003 010 - 2. 2013 983 107 0,17 51,22 0,48 5 035 831 0,66 3. 2014* 1 022 844 4,04 53,17 3,81 5 438 796 8,00 *) ARAM I 2014 Tabel 2
Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi (Sawah+Ladang) Menurut Subround di Provinsi Sulawesi Selatan
Uraian 2012 2013 (ARAM I) 2014
Perkembangan
2013-2012 2014-2013 Absolut % Absolut %
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
a. Luas panen (Ha)
Januari-April 401.506 361.574 390.752 -39.932 -9,95 29.178 8,07 Mei-Agustus 383.420 357.707 364.095 -25.713 -6,71 6.388 1,79 September-Desember 196.468 263.826 267.997 67.358 34,28 4.171 1,58 b. Produktivitas (Ku/Ha) Januari-April 52,73 54,23 55,8 1,50 2,84 1,57 2,90 Mei-Agustus 49,24 48,6 51,26 -0,64 -1,30 2,66 5,47 September-Desember 50,79 50,65 51,93 -0,14 -0,28 1,28 2,53
Grafik 1
Perkembangan Luas Panen dan Produksi Padi 2007-2014* Di Provinsi Sulawesi Selatan
*ARAM I 2014
2. JAGUNG
Angka Tetap 2013
Angka Tetap (ATAP) produksi Jagung tahun 2013 sebesar 1,25 juta ton pipilan kering, mengalami penurunan sebanyak 265,13 ribu ton (17,50 persen) dibandingkan produksi pada tahun 2012. Penurunan produksi Jagung disebabkan oleh menurunnya luas panen dan produktivitas secara bersamaan. Luas Panen turun sebesar 51,28 ribu hektar (15,76 persen). Produktivitas turun sebesar 0,96 kuintal per hektar (2,06 persen).
Produksi Jagung pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 terjadi penurunan pada semua subround. Pada subround I (januari-April) produksi turun 114,93 ribu ton (16,45 persen), subround II (Mei-Agustus) turun sebesar 89,44 ribu ton (16,49 persen) dan pada subround II (September-Desember) turun sebesar 60,75 ribu ton (22,16 persen).
Angka Ramalan I
Berdasarkan hasil perhitungan ARAM I, produksi Jagung pada tahun 2014 diperkirakan sebanyak 1,37 juta ton pipilan kering atau naik sebanyak 117,63 ribu ton (9,41 persen) dibandingkan dengan tahun 2013. Baik luas panen maupun produktivitas diperkirakan akan
0 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
meningkat. Luas panen diperkirakan akan meningkat sebesar 1,56 ribu hektar (0,57 persen), produktivitas diperkirakan meningkat sebanyak 4,01 kuintal per hektar (8,79 persen).
Meningkatnya produksi Jagung pada tahun 2014 terjadi di subround I dan diperkirakan akan meningkat pada subround II, sedangkan untuk subround III diperkirakan akan turun. Pada subround I (Januari-April) meningkat sebesar 88,98 ribu ton (15,24 persen) dan pada subround II (Mei-Agustus) meningkat sebesar 36,69 ribu ton (8,10 persen). Sedangkan pada subround III (September-Desember), produksi Jagung diperkirakan mengalami penurunan sebesar 8,04 ribu ton (3,77 persen).
3. KEDELAI
Angka Tetap 2013
Angka Tetap (ATAP) produksi Kedelai tahun 2013 sebesar 45,69 ribu ton biji kering, mengalami peningkatan sebanyak 15,76 ribu ton (52,62 persen) dibandingkan produksi pada tahun 2012. Meningkatnya produksi Kedelai disebabkan oleh meningkatnya luas panen sebanyak 10,97 ribu hektar (54,96 persen). Adapun produktivitas justru mengalami penurunan sebesar 0,23 kuintal per hektar (1,51 persen).
Angka Ramalan I
Berdasarkan hasil perhitungan ARAM I, produksi Kedelai pada tahun 2014 diperkirakan sebanyak 61,06 ribu ton biji kering atau meningkat sebanyak 15,37 ribu ton (33,64 persen) dibandingkan dengan tahun 2013. Subround I (Januari-April) meningkat sebesar 9,01 ribu ton (43,65 persen), subround II (Mei-Agustus) meningkat sebesar 5 ribu ton (61,29 persen) dan subround III (September-Desember) meningkat sebesar 1,36 ribu ton (8,05 persen). Diperkirakan peningkatan di tahun 2014 disebabkan karena meningkatnya luas panen pada semua subround dan