• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian STEM STEM pertama kali digunakan oleh NSF (National Science Foundation) pada tahun 1990an sebagai sebuah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian STEM STEM pertama kali digunakan oleh NSF (National Science Foundation) pada tahun 1990an sebagai sebuah"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

10 A. Pengertian STEM

STEM pertama kali digunakan oleh NSF (National Science Foundation) pada tahun 1990an sebagai sebuah akronim dari science, technology, engineering and mathematics. Pada awalnya, akronim pertama yang diajukan adalah SMET namun akronim ini memiliki konotasi negative dengan kata smut. Kemudian diajukan akronim METS, tapi akronim ini juga kurang mendapat respon dari para anggota karena ada yang mengatakan bahwa ini adalah nama grup baseball Nasional di New York. Akhirnya munculah akronim STEM dan semua anggota menyetujuinya karena banyak memiliki korelasi positif dengan bidang-bidang terkait.Ketika pertama kali STEM muncul dalam konteks pendidikan, banyak tanggapan yang muncul; ilmuwan botani berpikir bahwa masyarakat sudah mulai meyadari pentingnya bagian terkecil dari tanaman. Sedangkan orang teknologi dan engineering merasa senang karena mereka berpikir bahwa itu berhubungan dengan suatu bagian dari jam tangan. Ahli karya seni anggur (wine) merasa antusias karena mereka piker stem ini adalah batang dari gelas anggur. Tidak ada satu pun pihak yang menyangkan bahwa STEM ini merupakan akronim dari science, technology, engineering, and mathematics.

a. Definisi dasar berdasarkan masing-masing kata

Science: merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, fakta-fakta, fenomena serta keteraturan yang ada di dalamnya.

Technology: merupakan inovasi, perubahan, modifikasi dari lingkungan alam untuk memberi kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan manusia. (standarad of technology literacy, ITEA 2000).

Tujuan teknologi adalah membuat modifikasi pada dunia untuk memenuhi kebutuhan manusia. (National Science Education Standard, NRC 1996) Dalam pemaknaan yang lebih luas, teknologi mampu meningkatkan kemampuan manusia untuk merubah dunia; memotong, membentuk, menyatukan material-material, memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain, untuk menggapai sesuatu yang lebih hebat dengan menggunakan tangan, suara dan perasaan kita.

Engineering: merupakan sebuah profesi dimana pengetahuan sains dan matematika diperoleh melalui studi, eksperimen, dan praktek yang diaplikasikan

(2)

dengan mempertimbangkan pengembangan cara untuk merakit bahan-bahan dan kekuatan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Mathematics: merupakan cabang disiplin ilmu yang mempelajari berbagai pola atau hubungan (relasi). (AAAS, 1993).

b. STEM dalam konteks pendidikan

Ketika STEM dipandang dari sudut pandang pendidikan, maka hal itu bukanlah hanya sebuah slogan/ akronim tapi mempunyai suatu tujuan dan pencapaian dalam pendidikan: Tujuan pendidikan STEM (STEM education) bagi semua siswa adalah menerapkan dan mempraktekan konten dasar dari STEM pada situasi yang mereka hadapi/temukan dalam kehidupan, menjadi melek STEM (STEM literacy) (Rodger, W Bybee, 2013).

c. Literasi STEM

Bybee (2013) menuliskan bahwa literasi STEM mengacu pada:

 Pengetahuan, sikap, dan keterampilan seorang individu untuk mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan dalam kehidupan nyata, menjelaskan suatu hal yang alamiah dan yang terancang (natural and design world), serta menggambarkan kesimpulan berbasis fakta-fakta mengenai isu-isu STEM.

 Pemahaman seorang individu mengenai karakeristik disiplin ilmu STEM sebagai bentuk dari pengetahuan, inkuiri dan desain manusia.

 Kepekaan seorang individu tentang bagaimana STEM membentuk material, intelektual dan budaya lingkungan kita, dan

 Keinginan seorang individu untuk terikat dalam isu STEM dan terikat dengan ide-ide science, technology, engineering, and mathematics sebagai seorang warga yang konstruktif, peduli dan reflektif.

Berdasarkan literasi STEM tersebut, Bybee menyatakan bahwa program pendidikan STEM dinilai perlu mengintegrasikan keterampilan yang harus dimiliki siswa berdasarkan standar NRC (2010). Keterampilan tersebut adalah sebagai berikut:

 Adaptability (keterampilan untuk beradaptasi terhadap suatu kondisi yang tidak umum).

 Complex communication skills (keterampilan dalam memproses dan menginterpretasi informasi baik secara verbal maupun nonverbal).

(3)

 Non-routine problem solving (kemamuan untuk menyelesaikan masalah yang tidak umum).

 Self management and self development (kemampuan untuk bekerja secara otomatisdengan kelompok maupun sendiri).

 System thinking (kemampuan untuk memahami kerja seluruh sistem serta memahami bagaimana pengaruh suatu tindakan perubahan terhadap sistem tersebut).

B. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat popular dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. (Solihatin, 2012). Kata media itu sendiri berasal dari bahasa Latin medius secara harfiah berarti tengah, perantara, pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengahantar pesan dan pengirim kepada penerima pesan. (Arsyad, 2011 : 3).

Hamidjojo dalam Arsyad (2009) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga gagasan yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Sering kali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat Bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam Arsyad : 2009) di mana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang sangat maksimal apabila menggunakan alat Bantu yang disebut media komunikasi. Sementara itu, Gagne dan Briggs (1975) yang dikutip oleh Arsyad bahwa secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. 2. Video Pembelajaran

(4)

a. Pengertian video pembelajaran

Berdasarkan kamus bahasa indoensia video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Aplikasi umum sinyal video adalah televisi, tetapi juga digunakan dalam aplikasi lain didalam bidang teknik, saintifik, produksi dan keamanan.

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam memproses mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak, biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik atau media digital. Berkatitan dengan penglihatan dan pendengaran (Darmeli, 2010: 5).

Menurut Riyana (2007:2 dalam pramudito, aria, 2013: 4) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosesdur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

Media video pembelajaran dapat digolongkan ke dalam jenis media Audio Visual Aids (AVA) atau media yang dapat dilihat dan didengar. Biasanya media ini disimpan dalam bentuk piringan atau pita. Media vcd adalah media dengan sistem penyimpanan dan perekam video dimana sinyal audio visual direkam pda disk plsatik bukan pada pita magnetik (Arsyad, 2004: 36).

Video sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor, akan tetapi, video mungkin saja kehilangan detail dalam penerapan materi karena siswa harus mampu mengingat secara detail dari setiap tampilan video, (Hamdani, 2011: 254).

3. Media Video

Istilah video berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vidi atau visum yang artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan. Dalam kasus bahasa Indonesia video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Video adalah teknologi penangkapan, perekaman, pengolahan, penyimpanan, pemindahan, dan pengkontruksian urutan gambar diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam gerak secara elektronik. Video menyediakan sumberdaya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Video merupakan gambar yang bergerak. Jika objek pada animasi alah buatan, maka objek pada video adalah nyata.

(5)

Pada perkembangan teknologi komunikasi saat ini yang sangat menunjang penggarapan kemasan informasi melalui media audio visual maka beberapa keunggulan sifat video yang dimiliki, yakni fixative, manipulative dan distributif semakin menghadapkan kita sebagai perencana pesan untuk senantiasi kreatif dalam pembuatan kemasan pesan (Djauhari, 2003:3).

Keunggulan video yang mampu menampilkan gambar bergerak dan suara merupakan satu daya tarik tersendiri, karena kita mampu menyerap pesan atau informasi dengan menggunakan lebih dari satu indera. Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media ini akan meningkatkan tingkat keberhasilan penyampaian materi dan memperkuat apresiasi peserta didik serta memudahkan pengembangan materi terhadap apa yang diajarkan.

4. Karakteristik Video

a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu b. Dapat diulang untuk menambah kejelasan

c. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat d. Mengembangkan pikiran, imajinasi dan pendapat siswa

e. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih relistis.

f. Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang

g. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan ketrampilan, mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari siswa h. Semua siswa dapat belajar baik yang pandai ataupun yang kurang pandai i. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar

j. Penampilan dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi 5. Kelebihan Video Dalam Pembelajaran

Video/film termasuk dalam kategori motion media yang mempunyai beberapa kelebihan daripada media-media pendidikan yang lain seperti media cetak. Kelebihan-kelebihan yang terdapat pada video film menyebabkan video/film sesuai digunakan untuk tujuan pembelajaran, diantara kelebihan itu adalah:

(6)

Menurut Romiszowski (1998), video/film adalah satu media pengajaran yang cukup berkesan untuk digunakan dalam pembelajaran karena video/film menggabungkan secara baik unsur multi media seperti audio, visual, gerak, warna dan kesan tiga dimensi. Muhammad Hasan (2000) mengakui kelebihan video/film, dimana penggunaan unsur-unsur gerak, bunyi, warna, dan cahaya menjadi video/film dapat secara langsung menarik minat siswa dan seterusnya mendorong pembelajaran siswa. Unsur-unsur dramatik dan kegiatan yang terdapat dalam video/film berupaya meningkatkan kesan pasa proses pengajaran dan pembelajaran (Norton dan Wiburg 2003).

2) Manipulasi perspektif ruang, masa dan ukuran

Penggunaan video dapat memanipulasi ruang. Suatu fenomena dapat ditunjukkan dengan perspektif yang berbeda secara mikrocosmis atau makrocosmis. Contohnya, siswa ditunjukkan visual secara mikrocosmis bagaimana seekor nyamuk menghisap darahmanusia secara close-up. Atau secara makrocosmis seperti gerak bus yang semakin menjauh.

Yusuf (1997) menyatakan bahwa video/film mempunyai kelebihan dari manipulasi masa, dimana guru dapat melakukan perubahan kepada masa dengan menggunakan teknik-teknik seperti gerak perlahan , gerak cepat, bingkai demi bingkai, penyerapan dan ulang tayang. Video turut memampatkan, mempercepat atau meregangkan masa dengan teknik-teknik seperti penyerapan, pemfokusan atau digelapkan dan sebagainya. dalam realitas kehidupan banyak perkara yang memakan masa yang agak lama seperti pembangunan jembatan, penghasilan sebuah kereta atau proses percambahan biji hingga jadi pohon. Melalui video/film, perkembangan dapat ditunjukkan dan para siswa dapat mempelajari tentang proses-proses tersebut dalam waktu yang singkat.

6. Kelemahan Media Video Pembelajaran

Penggunaan media video bukan hanya memiliki kelebihan tetapi juga memiliki kelemahan/kekurangan, diantaranya sebagai berikut:

1) Sebagaimana media video visual yang lain, video juga terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut.

2) Memerlukan keterampilan dankerja tim dalam pembuatannya 3) Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya tidak murah

(7)

4) Dan penayangannya juga terkait peralatan yang lainnya, seperti video player, layar bagi kelas besar beserta LCDnya, dan lain-lain.

C. Program Video Ulead

Ulead Video Studio 11 adalah program aplikasi komputer yang digunakan untuk keperluan editing video. Ulead Video Studio 11 merupakan salah satu software pengolahan video meskipun dikhususkan untuk melakukan pengeditan video namun sebenarnya juga mempunyai kemampuan yang handal untuk mengolah suara (sound editting), Mengolah teks dan juga mengolah image (makhin, 2013 :1)

1. Tutorial Video Ulead

Gambar 2.1 tampilan utama ulead a. Tampilan utama dalam video ulead 11

Fungsi dari menu gambar di atas adalah sebagai berikut :

Video Studio Editor : Berfungsi untuk mengedit video secara mandiri dan bebas, gunakan pilihan ini untuk mengedit video

Movie Wizard : Dengan option ini bisa mengcapture dan membakar dalam bentuk disk dengan muda tanpa melalui editing yang rumit DV to DVD Wizard : Option ini dipilih jika ingin mengcapture dari handycam

(comcoder) langsung kedalam bentuk DVD dengan langkah-langkah petunjuk (Wizard) secara praktis

(8)

2. Menu dalam Video Ulead 11

Gambar 2.2 Menu Dalam Ulead

Menu Toolbar terdiri dari : File Menu, edit Menu, clip menu, dan tool menu. Menu menu standart seperti open project, save project, dan copy paste ada di toolbar ini

Step Toolbar/Panel, terdiri dari : 7 Step atau langkah untuk mengcapture dari camera, mengedit, dan membakar bentuk CD/DVD

Navigation Toolbar : tombol- tombol yang kita gunakan untuk memainkan file movie yang sedang kita edit, sebelum memainkan pilih dulu Play Mode, yang akan dimainkan apakah klip atau seluruh Video.

b. Storyboard Mode

Gambar 2.3 Storyboard Mode

Storyboard berfungsi untuk memasukkan Video/Clip dan penyusunnya. c. Timeline View

(9)

Pada tampilan timneline view video/clip akan ditampilkan secara linear, track juga akan terlihat, Video, Musik, Voice, Overlay video dan title akan dimasukan sesuai dengan track yang disediakan.

Gambar 2.5 Audio View 2. Audio View

Di dalam View ini befungsi untuk mengedit audio. Untuk memotong, membuat fade in/out mengatur volume dan sebagainya.

Secara garis besar ada 7 langkah dalam menggunakan Ulead Video studio, di mana setiap langkah mewakili dari setiap tombol yaitu :

a. Capture Step

Langkah ini dilakukan untuk merekam langsung dari handycam kedalam hardisk komputer, diperlukan firewire sebagai koneksi antara handycam dan komputer.

b. Edit Step

Pada langkah ini dapat mengedit video, memotong, menggabungkan, menambahi musik dan text.

c. Effect Step

di langkah effect ini dapat menambahkan transisi antara dua video yang digabungkan.

d. Overlay Step

Pada langkah ini dapat menggabungkan dua buah video dalam satu layar. e. Tittle Step

Sebuah video tidak akan lengkap tanpa adanya teks, dilangkah inilah bisa menambahkan tulisan kedalam video yang sedang di edit.

(10)

Menambahkan audio merupakan hal yang sangat di perlukan dalam mengedit Video. Baik suara dari musik atau suara kita yang direkam.

g. Share Step

Pada langkah ini dapat merender atau mengexport editing kita dalam sebuah media berupa file maupun CD/DVD

d. Beberapa kelebihan ulead video sebagai pengolah video antara lain :

1) Mengolah/mengedit dengan ,midah (user friendky) dan baik sehingga mampu memberikan hasil akhir yang memuaskan.

2) Tersedia bermacam macam model transis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan video

3) Overlay yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa klip menjadi satu. 4) Memiliki timeline mode yang dapat diatur sampai frame, memberikan

timeline dengan ukuran yang beragam.

5) Kemampuan mengolah suara, dubbing, merekam suara serta format-format yang beragam seperti WAV, MP3, MPA, CDA compact dist audio)

6) Proses ekspor impor video dan sound yang kompatibel dengan berbaai media seperti CDA,MOV,WAV, dan AVI

7) Kerasi video file output NTSC seperti VCD,DVD,SVCD,MPEG streaming real video file, streaming windows media format.

D. Penyampaian Pesan Pengajaran

Sebagai satu media komunikasi video/film dapat digunakan sebagai satu cara penyampaian pelajaran. Naim (1995) berpendapat sebgai satu media komunikasi, video/film dapat menyampaikan secara terperinci dan konkrit pesan-pesan pendidikan seperti pembelajaran isi kandungan kurikulum serta pembentukan sikap dan tingkah laku siswa. Disamping itu, video/film dapat digunakan untuk menonjolkan relitas kehidupan, dan membangkitkan emosi dan perasaan. Menurut Amla et al. (2000), video/film dilihat sebagai satu media yang dinamis yang dapat merangsang umpan balik luar dan dalam yang kadang-kadang memengaruhi psikologi seseorang. Selain itu video/film bisa digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan berkaitan moral pemimpin dan sikap pemimpin.

(11)

E. Pembelajaran Biologi di SMP 1. Hakikat Pembelajaran Biologi

Sains bermula timbul dari rasa ingin tahu manusia, dari rasa keingintahuan tersebut membuat manusia selalu mengamati terhadap gejala-gejala alam yang ada dan mencoba memahaminya. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa inggris Science Kata “Science” juga berasal dari kata dalam bahasa latin “Scientia” yang berarti saya tahu (Trianto, 2010).

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains merupakan pendidikan bidang studi dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi didalamnya sebagai objeknya. Oleh karena perkembangan ilmi pengetahuan alam erat kaitannya dengan perkembangan teknologi, maka pendidikan ilmu pengetahuan alam berkaitan pula dengan perkembangan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat. Melalui pendidikan ilmu pengetahuan alam diharapkan peserta didik memahami proses dan produks sains, nilai sains, memiliki sikap ilmiah, dan dapat menjadi warga negara yang bermoral serta tanggap terhadap masalah lingkungannya. Dalam pendidikan sains, bidang studi dapat dibahas secara terpadu dan dapat pula dibahas dalam disiplin ilmu secara terpisah. Pada pendidikan tingkat sekolah menengah atas (SMA) sains dipelajari secara terpisah melalui disiplin ilmu dasar yakni fisika, kimia dan biologi. Sedangkan pada pendidikan tingkat dasar (SD dan SMP) sains di pelajari secara terpadu. (Poedjiadi, 2007 : 187).

Biologi mempelajari hasil pengalaman, temuan, penelitian orang lain. Biologi perlu dipelajari melalui proses pengamatan langsung dan eksperimen. Dengan kata lain, hakikat biologi adalah sebagai produk saja (berupa konsep-konsep), kurang mengembangkan proses berfikir (Nuryana; 7.11). Penekanan mempelajari biologi sebagai proses saja memerlukan waktu lama. Mempelajari biologi sebagai produk dan proses akan memberikan bekal minimal yang dapat diperkaya melalui pengembangan diri dan keilmuannya melalui proses pencarian yang terus-menerus (inkuiri).

Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu

(12)

astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan life science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, sitologi, embriologi, mikrobiologi.

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Wina, 2007:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.

2. Tujuan Pembelajaran Biologi

Biologi berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of technology).

Sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah. Dalam pembelajaran sains, proses ilmiah tersebut harus dikembangkan terhadap siswa sebagai pengalaman yang bermakna. Sekali lagi, sains tidak hanya mengutamakan hasil (produk), tetapi proses juga sangat penting dalam membangun pengetahuan siswa. (Putra, 2013:58).

F. Hasil Belajar

1. Hakikat Hasil Belajar

Proses belajar merupakan proses yang unik dan kompleks. Keunikan itu disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi pada individu yang belajar, tidak pada orang lain, dan setiap individu menampilkan prilaku belajar yang berbeda. (Purwanto, 2013 : 43). Adapun menurut (Sudjana, 2012 : 22) hasil

(13)

belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Terdapat tiga ranah yang menjadi Objek penilaian hasil belajar, yaitu:

a. Ranah Kognitif 1) Pengetahuan

Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledg dalam taksonomi Bloom. Pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal, nama tokoh, dan nama kota.

2) Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

3) Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.

4) Analisis

Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hirarki dan susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya.

5) Sintesis

Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh disebut sintesis.

6) Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, cara kerja, pemecahan, metode, materi, dll. b. Ranah Afektif

(14)

Ranah efektif berkenaan dengan sikap dan nilai. ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks, yaitu :

1) Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (Stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain.

2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

3) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilaidan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus.

4) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

5) Karekteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

c. Ranah Psikomotor

Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skiil) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:

1. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar). 2. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

3. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.

4. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan.

5. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks.

6. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, menurut (Slameto, 2003: 54) antara lain :

(15)

a. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).

Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

b. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor eksternal adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

G. Tinjauan Materi pokok bahasan Fungi 1. Pengertian Fungi

Fungi adalah organisme eukariotik bersel tunggal dan bersel banyak yang tidak memiliki klorofil.

2. Reproduksi Fungi

Fungi bereproduksi dengan cara melepaskan spora ynag dihasilkan secara seksual atau aseksual, spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler, akan tetapi ada juga yang multiseluler. Spora dihasilkan didalam atau dai struktur hifa yang spesialisasi. Ketika kondisi lingkungan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara mengahasilkan banyak sekali spora-spora tersebut berkecambah, jika mereka mendarat di tempat-tempat lembab pada permukaan yang sesuai. (Campbell, 187). 3. Klasifikasi Fungi

Jamur dapat dikasifikasikan berdasarkan cara reproduksi menjadi lima divisi, yaitu Ascomycota, Basidiomycota, Chytridiomycota, Zigomycota dan Deuteromycota.

(16)

Tabel 2.1 Klasifikasi Fungi berdasarkan cara Reproduksi

Divisi Contoh Cara

Reproduksi Ciri Lain

Ascomycota Neuspora Morchella Spora seksual yang terbentuk di dalam kantomh yang disebut askus

Grup fungi terbesar, meliputi ragi, morel, dan jamur geas, menyebabkan banyak penyakit tumbuhan

Chytridiomycot a Allomyces Chytridium Spora seksual motil berflagela

Meliputi jamur yang dapat dimakan dan jamur beracun banyak spesies merupakan parasit tumbuhan dan penyebab kegagalan panen

Basidiomycota Merupakan jamur terkecil

yang paling sederhana, habitat dilutan, sungai, danau, dan tanah lembab,

memakan bangkai

organisme yang masih hidup dan dekomposer penting dalam ekosistem perairan. Zigomycota Rhizopus Pilobolus Spora seksual berupa zigospora yang berdinding tebal

Jamur darat, kebanyakan hidup di tanah dan menguraikan tumbuhan dan hewan telah mati, meliputi juga jmaur roti hitam dan parasit beberpa hewan. Deuteromycota Arthrobotyu

s

Aspergillus

Reproduksi seksual tidak ada atau belum diketahui

Meliputi jamur penyebab kadas (kurap) dan sariawan.

(17)

1). Divisi Chytridiomycota

Devisi Chytridiomycota meliputi beberapa fosil jamur tertua yang memiliki spora berflagella (zoozpora). Flagela telah hilang dalam sel seluruh jamur yang lain. Sebagian besatt anggotanya memiliki dinding sel berkitin. Kitrid merupakan organisme ekariotik. Tidak hidup didarat seperti halnya sebagian besar jamur yang lain contohnya Allomyces dan Chytridium.

2). Divisi Zygomycota

Devisi zigomycota memiliki hifa senositik, anggotanya memiliki tiga tipe hifa, yaitu rizoid, stolon, dan spongariofor.

a. Rizoid berfungsi seperti akar.

b. Stolon membentuk anyaman pada permukaan substart

c. Sporangiofor tumbuh tegak di permukaan substrat pada ujung atasnya terdapat sporangium (tubuh buah) yang menghasilkan spora

Cara reproduksi jamur zigomycota berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilangsungkan melalui pembentukan spora aseksual oleh sporangium. Sporangium yang matang akan dan membesaskan ribuan spora aseksual. Spora spora tersebut dapat tumbuh menjadi jamur jika jatuh ditempat yang sesuai.

Reproduksi seksual dilangsungkan ketika nutrisi berlimpah dengan cara konjugasi dua hifa yang berbeda jenis kelaminnya. Untuk membedakannya,kedua hifa adalah sebagai berikut.

a. Pada setiap hifafa tumbuh tonjolan (cabang pendek) kearah smaping dan saling berhadapan sehingga kedua ujung cabang salin bertemu.

b. Masing masing ujung cabang hifa membentuk gamet. c. Terjadi peleburan antara dua gamet dan terbentuk zigospora. d. Zigospora akan tumbuh menjadi jamur.

(18)

Tabel 2.2 Anggota divisi Zygomycota

No Spesies Peranan

1. Mucor mucedo Saprob pada kotoran hewan

2. M.javanicus Pembuatan tempe

3. Rhizopus oryzae Pembuatan tempe, sake, dan anggur

4. R. nigricans Merusak roti

5. Chlamydomucor oryzae Pembuatan tempe

3). Divisi Ascomycota

Ciri yang mendefinikan askomycota adalah fungi ini menghasilkan spora seksual dalam aski ( tunggal, askus) yang mirip kantung. Berbeda dengan fungi zigot, sebagian besar fungi kantung mengandung tahapan seksual mereka dalam badan buah makroskopik atau askokarpus. Ascomycota bereproduksi secara aseksual dengan cara menghasilkan spora aseksual dalam jumlah yang sangat besar, yang sering kali tersebar oleh angin. Spora aseksual ini dihasilkan pada ujung hifa, sering kali dalam rantai yang panjang atau dalam kelompok. Spora tersebut tidak dibentuk didalam sporangia, seperti halnya pada Zigomicota. Spora terbuka seperti itu disebut konidia, dari bahasa yunani yang berarti debu.

Dibandingkan dengan Zigimycota, Ascomycota memiliki tahapan dikariotik yang lebih panjang, ayng dihubungkan dengan askokarpus. Plasmogami akan menjadi dikariotik dan sel-sel pada ujung hifa ini menjadi aski. Di dalam aski, kariogami akan menggabungkan kedua genom induknya, dan kemudian pembelahan meiosis membentuk askospora yang secara genetik beragam. Dalam banyak aski, delapan askospora tersusun dalam barisan yang berurutan kedelapan askospora itu terbentuk dari sebuah zigot tunggal. Susunan ini memberikan kesempatan yang unik bagi para ahli genetik. Perbedaan genetik antara miselia yang ditumbuhkan dari askospora yang diambil dari satu askus memperlihatkan pindah silang dan perpasangan kromosom secara independen selama pembelahan meiosis. (Campbel, : 189-190).

(19)

Tabel 2.3 Peranan Divisi Ascomycota

No. Spesies Peranan

1. Saccharomyces cerevisiae Pembuatan bir

2. S. ovale Pembuatan tapai

3. S. sake Pembuatan sake

4. S. ellipsoids Pembuatan minuman anggur

5. Aspergillus niger Saprob pada sisa-sisa makanan menjernihkan

sari buah

6. A. oryzae Pembuatan tapai ubi kayu, melunakan adonan

roti

7. A. wentii Pembuatan kecap (Tauco)

8. A. fumigates Parasit pada paru paru burung

9. A. flavus Menghasilkan alfatoksin (dapat menyebabkan

kanker hati)

10. Penicillium notatum Menghasilkan zat antibiotic

11. P. glaucum Saprob pada sisa makanan, misalnya roti 12. P. camemberti Pembuatan keju

13. P. roqueforti Pembuatan keju 14. Morel (jamur spon);

Morchella

Bahan makanan

15. Fusarium sp Parasit pada tebu, padi, pisng, tomat, dan umbi kentang.

16. Trichoderma reesei Pembuatan protein sel tunggal (PST) 17. Neurospora crassa Pembuatan oncom

4). Divisi Basidiomycota

Basidimycota merupakan pengurai penting bagi kayu dan bagian tumbuhan lainnya. Divisi basidiomicetes juga mencakup mutualis yang membentuk mikoriza dan parasit tumbuhan. Di antara semua fungi, basidiomicetes saprobik adalah yang baik dalam pengurai polimer lignin yang kompleks suatu komponen kayu yang sangat berlimpah. Banyak diantara fungi menjadi parasit pada kayu pohon yang lemah atau rusak dan mengurai kayu tersebut setelah pohon itu mati. Dua

(20)

kelompok basidiomicetes, rust dan smut mencakup terutama parasit tumbuhan sangat merusak.

Siklus hidup fungi gada biasanya meliputi miselium dikariotik yang bertahan lama. Secara periodik, sebagai tanggapan terhadap rangsangan lingkungan, miselium ini bereproduksi secara seksual dengan cara menghasilkan tubuh buah yang rumit yang disebut basidiokarpus jumlah basidia suatu basidiokarpus yang banyak itu merupakan sumber spora seksual. Reproduksi aseksual pada basidiomisetes lebih jarang terjadi dibandingkan pada askomisetes. (Campbell : 191)

Tabel 2.4 Peranan divisi Basidiomycota

No. Spesies Peranan

1. Volvariella volvacea Bahan makanan

2. Auricularia polytricha Saprob pada batang kayu, bahan makanan

3. Corticium salmonella Parasit pada cabang tanaman buah/karet

4. Amanita sp Menghasilkan racun (mikotosin) yang kuat

5. Tricjotoma sp Menghaislkan racun yang kuat

6. Exobasidium vexans Parasit daun teh (penyakit blister blight)

7. Lentinus edodes Bahan makanan

8. Ustilago scitaminae Parasit tanaman dikotil dan rumput-rumputan

9. Puccinia graminis Parasit rumput-rumputan (seperti jagung dan

tebu)

Selain digunakan sebagai bahan makanan, beberapa jenis basidiomicota merupakan parasit yang merugikan.

5). Divisi deuteromycota

Divisi deuteromycota sering disebut jamur imperfekti karena reproduksi seksualnya tidak ada atau belum diketahui. Reproduksi aseksual jamur tersbeut dengan membentuk konidia.

Saat suatu jamur inperfekti telah diketahui reproduksi seksualnya, maka dimasukkan kedalam kelompok yang sesuai, contohnya Monilia sitophila, Minolia sitophila diketahui oleh Prof Dr. Dwidjosaputro (1961) (indonesia) menghasilkan

(21)

askospora sehingga digolongkan dalam divisi Ascomycota namanya dihganti dengan Neuspora crassa.

Kebanyakan deuteromycota merupakan organisme parasit. Perhatikan tabel dibawah ini!

Tabel 2.5 Peranan Divisi Deuteromyca

No. Spesies Peranan

1. Clasdosporium sp Menghasilkan racun, paprasit pada

buah dan sayuran

2. Curvularia Parasit

3. Epidermophyton floocosum Penyebab penyakit kaki atlet pada kulit manusia

Gambar

Gambar 2.1 tampilan utama ulead  a.  Tampilan utama dalam video ulead 11
Gambar 2.2 Menu Dalam Ulead
Gambar 2.5 Audio View  2.  Audio View
Tabel 2.2 Anggota divisi Zygomycota
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan mencoba membuat suatu perangkat lunak sistem penentuan pemilihan jenis ikan untuk kolam, dimana aplikasi ini akan di

Pada tahap awal Standar Kompetensi Lulusan (SKL) minimal program rintisan SMA bertaraf internasional yang harus dicapai adalah SKL yang tertuang dalam Permen Diknas No 23 tahun

Sub menu Lempar lembing berisi tampilan animasi gambar olahraga lempar lembing, dan terdapat beberapa tombol untuk masuk ke lagi ke sub materi yang ada dari cara

dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan telah terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 11,10% dari siklus sebelumnya. Aspek mengajukan pertanyaan dan menjawab

sahnya jual beli telah terpenuhi, untuk menjual kepada Pihak Kedua, yang --- berjanji dan mengikat diri untuk membeli dari Pihak Pertama: --- Sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor

[r]

Se bagaimana telah dikemukakan ta di, sesungguhnya ruang lingkup pengaturan dalam Rancangan Undang-undang ini sangat berbeda daripada ruang lingkup pengaturan Undang-

Sesuai dengan metode pendekatan yang digunakan, maka data-data yang diperoleh untuk penelitian hukum ini selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan