• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TEMATIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH TEMATIK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

TEMATIK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Mata Kuliah Pembelajaran Tematik

Disusun oleh: Kelompok 4 Ana Mulia (8176181001) Putri Indaayu (8176181014) Yusrizal (8176181019) Dosen Pengampu: Prof. Dr. Yusnadi, MS

PENDIDIKAN DASAR KELAS A REGULER

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2017

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Pembelajaran Tematik” dengan bahasan “Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik”.

Kami menyampaikan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS yang telah membimbing dalam proses pembelajaran sampai penyelesaian tugas kelompok ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami telah mengerjakan makalah ini dengan sebaik-baiknya, tetapi sebagaimana hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tidak sempurna, maka kami meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dalam penulisannya.

Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Terimakasih.

Medan, 24 Oktober 2017

(3)

ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... .. 1 B. Tujuan Penulisan... ... 1 C. Manfaat Penulisan... ... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran Tematik... ... 3

B. Karakteristik Pembelajaran Tematik... ... 4

C. Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik... 6

D. Prinsip Implikasi Pembelajaran Tematik... . 10

E. Langkah-langkap Menyusun Pembelajaran Tematik... ... 11

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... .... 13

B. Saran... ... 13

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, perkembangan dunia pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Untuk itu peningkatan mutu pembelajaran di sekolah perlu dilakukan. Peningkatan mutu pembelajaran tersebut akan selalu mendapatkan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan yang dilakukan melalui perubahan kurikulum sekolah oleh pemerintah. Perubahan kurikulum yang terjadi merupakan hal yang biasa dan merupakan suatu keniscayaan dalam rangka mengikuti perkembangan masyarakat yang begitu cepat. Pada tahun ajaran baru 2013, pemerintah dalam hal ini Kemdikbud mulai menerapkan kurikulum baru di semua jenjang pendidikan sekolah. Kurikulum 2013 tersebut pada jenjang SD/MI mendapatkan porsi perubahan yang cukup banyak. Salah satu ciri kurikulum 2013 adalah bersifat tematik integratif pada level pendidikan dasar (SD).

Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (berpikir holistik) dan memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkret dan pengalaman yang dialami secara langsung.

Atas dasar pernyataan di atas dan dalam rangka implementasi kurikulum 2013, maka pembelajaran terpadu sangat penting untuk dilaksanakan di tingkat sekolah dasar, agar pembelajaran di kelas tidak monoton, menyenangkan serta bermakna bagi ini kehidupan peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pembelajaran tematik yang ada di sekolah dasar? 2. Apa saja yang menjadi karakteristik dari pembelajaran tematik? 3. Apa saja prinsip-prinsip dasar pembelajaran tematik?

(5)

2 4. Bagaimana prinsip implikasi pembelajaran tematik?

5. Bagaimana langkah-langkah menyusun pembelajaran tematik?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui serta memahami mengenai pembelajaran tematik yang ada di sekolah dasar

2. Untuk mengetahui karakteristik dari pembelajaran tematik

3. Untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dasar pembelajaran tematik 4. Untuk dapat mengetahui dan menerapkan prinsip implikasi pembelajaran

tematik pada sekolah dasar

5. Untuk dapat mengetahui langkah-langkah menyusun pembelajaran tematik agar dapat diterapkan dalam proses pembelajaran

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Tematik

Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983), dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan di antaranya: Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama, pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas, siswa mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain, guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selabihnya dapat digunakan untuk kegiatan remidial, pemantapan, atau pengayaan.

Menurut Trianto pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh tema “Air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain seperti IPS, bahasa, dan seni.

Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak kepada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar

(7)

4 dan pembelajaran bermakna, kegiatan pembelajaran anak kelas awal SD/MI sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran tematik.

Menurut Ujang Sukandi, pembelajaran tematik memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan seharihari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa matapelajaran. Pengajaran tematik perlu memilih beberapa matapelajaran yang mungkin dan saling terkait.

Sebagai bagian dari pembelajaran terpadu, maka pembelajaran tematik memiliki prinsip dasar sebagaimana halnya pembelajaran terpadu. Menurut Ujang Sukandi, dkk. (Trianto, 2010: 154), pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia peserta didik, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa macam materi pelajaran

Menurut Ujang Sukandi pengajaran tematik pada dasarnya dimaksudkan sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan cara ini dapat dilakukan dengan mengajarkan beberapa materi pelajaran disajikan tiap pertemuan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu jenis dari pada model terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

B. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain :

 Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;

 Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa;

(8)

5  Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga

hasil belajar dapat bertahan lebih lama;

 Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;

 Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya;

 Mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu:

 Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan;

 Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir;  Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian

mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah;

 Dengan adanya pemanduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Menurut Depdiknas (2006), sebagai model pembelajaran di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, pembelajaran tematik mempunyai karakteristik-karakteristik antara lain berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu

(9)

6 memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa

(direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada

sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antra matapelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai matapelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

(10)

7

C. Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik

Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik menurut Trianto dalam Prastowo (2013:61) dapat diklasifikasikan yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip Penggalian Tema

Prinsip penggalian merupakan prinsip utama (fokus) dalam pembelajaran tematik. Artinya tema-tema saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Dengan demikian dalam penggalian tema tersebut hendaklah memperhatikan beberapa persyaratan:

 Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun mudah dapat digunakan untuk memadukan banyak matapelajaran

 Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal siswa untuk belajar selanjutnya

 Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak  Tema dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak

 Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar

 Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat (atas relevansi)

 Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

2. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran.

 Guru hendaknya jangan menjadi single aktor yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar

 Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama kelompok

 Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan

(11)

8 3. Prinsip Evaluasi

Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Dalam melaksanakan pembelajaran tematik, diperlukan beberapa langkah-langkah positif, yaitu:

 Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri (self evaluation/self assessment) di samping bentuk evaluasi lainnya.

 Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.

4. Prinsip Reaksi Prinsip reaksi, yaitu:

 Terjadi keseimbangan antara pencapaian instructional effect dan nurturant

effect

 Guru hendaknya memberikan reaksi atas reaksi siswa dalam sebuah kejadian Maksudnya, dampak pengiring (nurturant effect) yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, sehingga tercapai tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa, serta tidak mengarahkan aspek yang sempit, tetapi ke sebuah kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal tersebut dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai melalui dampak pengiring tersebut.

Selain keempat prinsip yang sudah dijelaskan sebelumnya, pembelajaran tematik juga mengadopsi prinsip belajar pakem yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

a. Aktif

Dalam pembelajaran siswa aktif secara fisik dan mental dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan yang satu dengan yang lain, mengomunikasikan idea tau gagasan, mengemukakan bentuk representasi yang tepat,

(12)

9 dan menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah. Untuk itu, menurut Mamat S.B.dkk,. membuat siswa dapat “suka” dan “bergairah” dalam proses pembelajaran adalah tugas mulia guru. Rasa suka terhadap suatu kegiatan merupakan prasyarat untuk keberhasilan di bidang apa pun. Demian pula halnya dengan kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan cinta serta prinsip murah, mudah, berkualitas dan ilimiah. Hal tersebut juga relevan dengan metode dakwah yang diajarkan dalam islam.

b. Kreatif

Kreatif di sini berarti, dalam pembelajaran siswa melakukan serangkaian proses pembelajaran secara runtut dan berkesinambungan yang meliputi:

1. Memahami masalah melalui tiga kegiatan, yaitu:  Menemukan ide yang terkait

 Mempresentasikan dalam bentuk lain yang mudah diterima  Menemukan gap yang harus diisi untuk memecahkan masalah 2. Merencanakan pemecahan masalah melalui tiga kegiatan yaitu:

 Memikirkan macam-macam strategi yang mungkin dapat digunakan untuk memecahkan masalah

 Memilih strategi atau gabungan strategi yang paling efektif dan efisien  Merancang tahap-tahap eksekusi

3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah melalui dua kegiatan, yaitu:  Menentukan titik awal kegiatan pemecahan masalah

 Menggunakan penalaran untuk memperoleh solusi yang dapat dipertanggung jawabkan.

4. Memeriksa ulang pelaksanaan pemecahan masalah dalam langkah terakhir ini, kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa ketepatan jawaban dan langkah- langkahnya

(13)

10 c. Efektif

Maksud dari efektif adalah siswa berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Dengan kata lain, dalam pembelajaran, telah terpenuhi apa yang menjadi tujuan dan harapan yang hendak dicapai.

d. Menyenangkan

Sifat terpesona dengan keindahan, kenyamanan, dan kemanfaatannya mampu membuat siswa terlibat dengan asyik dalam belajar sampai lupa waktu, penuh percaya diri dan tertantang untuk melakukan hal serupa atau hal yang lebih berat lagi.

D. Prinsip Implikasi Pembelajaran Tematik

1. Implikasi bagi guru

Pembelajaran tematik memerlukan kecekatan guru untuk melakukan perencanaan pembelajaran tematik. Prinsip-prinsip pembelajaran tematik yang tidak sederhana dan cenderung kompleks menuntut kreativitas guru yang tinggi, baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi siswa-siswi, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik dan menyenangkan (Abd Kadir, 2015: 27).

2. Implikasi bagi siswa

Siswa-siswi harus siap mengikuti pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan, kelompok kecil atau klasikal. Siswa-siswi harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secar aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.

3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar, dan media.

Memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar. Perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pembelajaran (by desain) maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang

(14)

11 dapat dimanfaatkan (by utilization). Perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa-siswi dalam memahami konsep-konsep yang abstrak. Masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada di masing-masing matapelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.

4. Implikasi terhadap pengaturan ruangan

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:

a. Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan b. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-rubah disesuaikan dengan

kepentingan pembelajaran yang sedang berlangsung

c. Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet d. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakannya baik dalam

maupun di luar kelas

e. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk menanjang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar

f. Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali

5. Implikasi terhadap Pemilihan Metode

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.

E. Langkah-langkah Menyusun Pembelajaran Tematik

a. Mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran.

b. Memilih tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan semester,

(15)

12 c. Membuat “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”.

d. Membuat pemetaan pembelajaran tematik.

(16)

13

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Prinsip pembelajaran tematik ada empat macam, yaitu: prinsip penggalian tema, prinsip pengelolaan pembelajaran, prinsip evaluasi, dan prinsip reaksi.

B. Saran

Masalah pembelajaran yang dihadapi para pendidik saat ini semakin kompleks. Untuk itu para pendidik khususnya para guru di SD diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menciptakan dan mengembangkan model-model pembelajaran, agar dapat menunjang terciptanya proses belajar mengajar di kelas yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.

(17)

14

DAFTAR PUSTAKA

Abd Kadir dan Hanun Asrohah. 2015. Pembelajaran Tematik. Jakarta: Rajawali Pers.

Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoritis dan

Praktik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Tim Dosen. 2015. Bahan Ajar: Pembelajaran Tematik. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan

Trianto. 2013. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini

Referensi

Dokumen terkait

Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cookies mocaf yang disubstitusi dengan daun yakon terhadap perubahan kadar glukosa darah dan pengaruhnya

Terdapat hubungan yang bermakna antara peninggian kadar hs-CRP pada fase akut stroke iskemik dengan gangguan fungsi kognitif, khususnya ranah visuospasial, bahasa, dan orientasi,

Pada perlakuan dengan meng- gunakan bahan oli dapat dilihat pada Gambar 2 dilihat tinggi sarang tidak mengalami pertumbuhan, diperkirakan populasi rayap dalam

Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi harga teh hitam PTPN IV, dan menganalisis nilai efisiensi harga teh hitam PTPN

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, RISIKO LITIGASI, DEBT COVENANT DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJAJERIAL TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA

Salah satu cerita atau mitos yang masih sangat diyakini oleh masyarakat jawa dan diketahui oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, yaitu mitos tentang Nyi

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu selatan dan Kabupaten Ogan lIir di