ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR,
DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI
EKONOMI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SEMESTER
GANJIL SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh
ELYA YULINA
Prestasi belajar merupakan suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam
pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Untuk meningkatkan prestasi belajar perlu diperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menunjang keberhasilan dalam belajar antara lain motivasi belajar dan disiplin belajar sedangkan faktor eksternal yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran antara lain sarana belajar.
penelitian ini adalah populasi dengan jumlah 71 orang. Pengujian hipotesis 1, 2 dan 3 menggunakan korelasi product moment sedangkan untuk menguji hipotesis 4 menggunakan korelasi multiple.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka hasilnya sebagai berikut.
1. Ada hubungan yang positif antara sarana belajar dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. Hasil pengujian menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0, 442, menunjukkan tingkat hubungan yang sedang.
2. Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. Hasil pengujian menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0, 559, menunjukkan tingkat hubungan yang sedang.
3. Ada hubungan yang positif antara disipin belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. Hasil pengujian menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0, 475, menunjukkan tingkat hubungan yang sedang.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan. Melalui
pendidikan seseorang dapat mengetahui serta mengembangkan bermacam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna untuk kemajuan bangsa. Keberhasilan
pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan suatu bangsa. Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan manusia baik jasmani maupun rohani. Pendidikan merupakan proses budaya
untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, dengan pendidikan yang baik manusia dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan kehidupan yang
lebih baik dan berpartisipasi secara lebih aktif dalam pembangunan.
Kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu, agar
dapat menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas harus diawali dengan peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.
Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar,
merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses
pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era
globalisasi. Pendidikan merupakan sarana utama di dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik.
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk
membentuk manusia berkualitas dalam pembangunan, sikap maupun keterampilan yang pencapaian dilakukan secara terencana. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu suatu sekolah itu sendiri
sesuai dengan kerangka pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah terwujud warga Negara yang berkepribadian nasional dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, bangsa dan tanah air sedangkan tujuan instutional merupakan tujuan yang akan dicapai pada tingkat lembaga pendidikan. Proses pembelajaran dalam suatu lembaga ditujukan
untuk mendidik dan membekali anak dengan ilmu pengetahuan sehingga dapat bermanfaat untuk masa depannya.
Prestasi belajar merupakan tolok ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah
melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Belajar mengajar tidak dapat dipisahkan dari siswa dan guru. Guru dan siswa berkerja sama untuk mencapai tujuan belajar. Tujuan belajar akan tercapai jika interaksi
antara siswa dan guru berlangsung dengan baik. Seorang siswa dalam menempuh pendidikan disekolah adakalanya mengalami kesulitan belajar dan mendapat
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMA Budaya Bandar
Lampung terhadap siswa kelas XI IPS semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 untuk mata pelajaran ekonomi, diketahui bahwa tingkat pencapaian prestasi
[image:5.595.112.527.264.354.2]belajar siswa masih rendah , seperti yang terlihat pada tabel 1:
Tabel I: Hasil Ujian Mid Semester Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011
Kelas Nilai Prestasi
< 6,5 ≥ 6,5
XI IPS I 25 10 35
XI IPS 2 19 17 36
Siswa 44 27 71
Jumlah % 61,97 % 38,03 % 100 %
Sumber : Guru mata pelajaran ekonomi SMA Budaya Bandar Lampung
Berdasarkan tebel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai dibawah 6,5 berjumlah 44 siswa atau sebanyak 61,92 % dan siswa yang
memperoleh nilai di atas 6,5 berjumlah 27 siswa atau sebanyak 38,03 %.
Berdasarkan standar kelulusan Siswa SMA Budaya Bandar lampung bahwa siswa yang dianggap memiliki ketuntasan belajar apabila telah memperoleh nilai 6,5 ke
atas, sehingga dapat disimpulkan sebanyak 61,97% siswa dianggap belum tuntas belajar.
Rendah prestasi belajar ekonomi di duga disebabkan karena beberapa faktor
diantaranya adalah faktor yang terdapat diri luar diri siswa (faktor ekstern) dan faktor yang terdapat dari dalam diri siswa (faktor intern). Faktor - faktor yang diduga mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari luar diri siswa (faktor
kegiatan pembelajaran, didalam ruang belajar tersebut terdapat juga sarana belajar
lainnya seperti papan tulis, alat peraga, meja, kursi dan perlengkapan belajar lainnya serta dilengkapi dengan penerangan yang baik. Sarana penunjang yang
lain dapat berupa buku cetak, modul, lks, buku tulis, buku latihan.
Dengan adanya sarana belajar yang lengkap dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Siswa lebih mudah mengerti dengan
materi yang disampaikan dan kegiatan belajar pun akan lebih menarik sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih semangat belajar dan mendapatkan prestasi belajar yang baik.
Sedangkan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang diduga mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya adalah motivasi dan disiplin belajar. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
Apabila siswa mempunyai motivasi yang tinggi maka siswa tersebut dengan
mudah akan mencapai prestasi belajar yang baik, sebaliknya apabila siswa mempunyai motivasi yang rendah maka untuk mendapatkan prestasi yang baik
sangat sulit. Motivasi belajar siswa dapat terlihat ketika siswa mengikuti proses pembelajaran di SMA Budaya Bandar Lampung yaitu masih kurangnya
Seorang siswa juga perlu memiliki sikap disiplin. Sikap disiplin di duga
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Disiplin merupakan latihan untuk memperkuat dirinya sendiri agar selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya
kendali diri. Disiplin adalah kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan yang berlaku dalam suatu sekolah. Disilpin merupakan hal yang sangat penting. Siswa yang mempunyai disiplin yang tinggi maka siswa tersebut dapat mencapai prestasi
yang baik dan sebaliknya siswa yang mempunyai disiplin yang rendah maka siswa tersebut akan sulit untuk mencapai prestasi yang baik. Dengan disiplin siswa
mempunyai kecakapan dalam belajar.
Disiplin siswa salah satunya dapat dilihat dari ketepatan siswa ketika
mengerjakan soal-soal latihan pada saat proses pembelajaran dan mematuhi tata
tertib yang ada disekolah. Tetapi masih banyak siswa SMA Budaya Bandar Lampung yang mengerjakan soal-soal dengan tidak tepat waktu ketika sedang mengikuti proses pembelajaran dan tidak seriusnya siswa ketika mengikuti proses
pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini mengambil judul “ Hubungan Antara Sarana Belajar , Motivasi Belajar Siswa,
dan Disiplin Belajar Di Sekolah Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Ruang kelas yang kurang memadai mengakibatkan siswa kurang
berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
2. Kurang lengkapnya literature yang ada disekolah mengakibatkan siswa
kurang memahami pelajaran ekonomi.
3. Kurang nyamanya siswa belajar ketika proses pembelajaran berlangsung yang disebabkan adanya siswa yang diluar kelas menimbulkan kebisingan.
4. Banyaknya siswa yang malas mengerjakan soal-soal latihan yang sulit ketika berada di dalam kelas.
5. Kurang aktifanya siswa ketika mengikuti pelajaran ekonomi di dalam kelas. 6. Banyaknya siswa yang tidak menyukai pelajaran ekonomi sehingga
mengakibatkan rendanya motivasi siswa.
7. Kurangnya disiplin belajar siswa yang terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan materi pelajaran.
8. Kurangnya perhatian orang tua kepada siswa menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa.
9. Rendahnya prestasi belajar ekonomi siswa disebabkan kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya pelajaran ekonomi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada aspek sarana belajar di sekolah (X1), motivasi belajar siswa (X2), dan disiplin belajar siswa di sekolah (X3), dengan prestasi belajar ekonomi (Y).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara sarana belajar disekolah dengan prestasi belajar
ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011?
2. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011?
3. Apakah ada hubungan antara disiplin belajar siswa di sekolah dengan prestasi
belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hubungan antara sarana belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.
2. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar
Lampung tahun pelajaran 2010/2011.
3. Untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya
Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.
4. Untuk mengetahui hubungan antara sarana belajar di sekolah, motivasi belajar
siswa, dan disiplin belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat dan Kegunaaan Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi para pendidik dan para pelajar bahwa perlu
adanya sarana belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar yang baik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan mutu pendidkan khususnya pelajaran ekonomi.
2. Sebagai bahan informasi atau pertimbangan bagi orang tua dan masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam membantu meningkatkan prestasi belajar
3. Hasil penelitian ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan pihak-pihak
yang membutuhkan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Objek Penelitian
Ruang lingkup objek yang akan diteliti adalah sarana belajar di sekolah (X1), motivasi belajar(X2), dan disiplin belajar di sekolah (X3), dan prestasi belajar ekonomi .
2. Subjek Penelitian
Ruang lingkup subyek yang akan diteliti adalah seluruh siswa kelas XI IPS
semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung. 3. Tempat Penelitian
Ruang lingkup yang akan diteliti adalah SMA Budaya Bandar Lampung.
4. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2010/2011. 5. Ruang Ilmu Penelitian
A. Tinjauan Pustaka
1. Prestasi Belajar Ekonomi
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah beinteraksi dengan lingkungan atau dari pengalamnya sendiri.
Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010: 2) “Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang secara keselururuhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan”.
Pendapat senada dikemukakan B. Uno (2010: 65) bahwa ”Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Good dan Brophy dalam Uno (2008 : 15) menyatakan bahwa ”Belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam
Ada pendapat lain menurut Hamalik (2003 : 27-28) yang menyatakan tentang
pengertian belajar yaitu:
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakukan melalui pengalaman.
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah suatu proses yang mengubah tingkah laku melalui pengalaman-pengalaman yang terjadi pada lingkungan sekitarnya sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan menurut Percival dan Ellington dalam Daryanto (2010: 59),
mengungkapkan: “belajar adalah perubahan yang terjadi karena hubungan yang
stabil antara stimulus yang diterima oleh organism secara individual dengan respon yang tersamar, dimana rendah, besar, kecil dan intensitas respon tersebut
tergantung pada tingkat kematangan fisik, mental dan tendensi yang belajar”.
Slameto (2010: 82 ) mengungkapkan “Belajar bertujuan untuk mendapatkan
pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan
menjadi kebiasaan”. Menurut Sardiman (2008 : 23), ”Proses belajar senantiasa
merupakan perubahan tingkah laku, dan terjadi karena pengalaman, Sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar tersebut”.
Hal ini berarti bahwa belajar bertujuan untuk melakukan perubahan tingkah laku
atau modifikasi tingkah laku untuk mendapatkan pengetahuan,pengalaman, sikap, kecakapan dan keterampilan. Prestasi merupakan hasil dari proses belajar.apabila seseorang dapat belajar dengan baik maka ia akan memperoleh prestasi deangan
Pengertian prestasi belajar menurut Tulus (2008: 75) adalah “Penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru”. Sedangkan
menurut Muhibin Syah (2003: 213) ”Prestasi belajar adalah pengungkapan hasil
belajar yang baik yang berdimensi cipta (kognitif), rasa (afektif) maupun karsa
(psikomotorik)”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu kegiatan belajar pada waktu tertentu, yang
dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf yang baik berdimensi Kognitif, afektif
dan pisikomotorik.
Hamalik (2007: 43) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam suatu periode tertentu. Menurut Sardiman (2007: 46) “Prestasi belajar adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik
dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”.
Prestasi adalah hasil usaha kegiatan dalam bentuk angka,simbol atau huruf yang berinteraski dengan keadaan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa dalam
periode tertentu.
Slameto (2010: 54 -71) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), serta faktor kelelahan.
2. Faktor ekstern adalah faktor dari luar diri individu, yaitu faktor keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan akuntansi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang
kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa-siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), dan faktor masyarakat.
Muhibin Syah (2004: 152) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu: a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berada pada diri peserta didik itu sendiri yang dapat berupa, faktor fisiologis atau keadaan fisik dan faktor psikologis.
b. Faktor eksternal siswa
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan disekitar siswa yang terdiri dari lingkungan sosial dan non sosial.
Prestasi belajar yang baik dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat berasal dari
dalam diri siswa itu sendiri maupun berasal dari luar diri siswa itu sendiri. Dimana keduanya saling memberi pengaruh secara berkesinambungan. Faktor yang paling dominan dan paling kuatlah yang akan membentuk prilaku belajar anak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa sebenarnya prestasi belajar siswa yang rendah dapat ditingkatkan dengan merekayasa atau mengkondusifkan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar anak.
2. Sarana Belajar
Sarana belajar merupakan semua peralatan yang dapat membantu proses belajar,
pembelajaran dan sebaliknya siswa yang kurang lengkap sarana belajarnya sulit
untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Seperti yang dikemukakan Bapadal (2003: 2) menyatakan “sarana belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan
dalam proses belajar”.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Daryanto (2008: 51) secara etimologi (arti
kata)”sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan”.
Sarana belajar sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran siswa karena semakin lengkapnya sarana belajar siswa maka siswa dapat belajar dengan baik
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Jika siswa kurang saran belajarnya maka siswa akan sulit untuk mencapai tujuan belajar.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2007: 48) menyatakan “tersedianya cukup bahan dan alat-alat yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi sumber
belajar dan alat-alat sebagai pembantu belajar, kekurangan dalam hal ini setidak-tidaknya akan menghambat kelancaran belajar anak”.
Menurut Suryosubroto (2002: 292) “sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar
Menurut Nawawi dan Ibrahim Bapadal (2003: 2) sarana pendidikan dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok yaitu: a. ditinjau habis tidaknya dipakai
1. sarana pendidikan yang habis dipakai yaitu segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. misalnya : kapur tulis, tinta spidol dan sebagainya. 2. sarana pendidikan yang tahan lama. misalnya : bangku sekolah,
globe, atlas dan masih banyak lainya. b. ditinjau dari bergerak tidaknya
1. sarana pendidikan yang bergerak yaitu sarana pendidkan yang bisa digerakkan atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakai. misalnya: bangku sekolah, lemari arsip sekolah dan lainya.
2. saran pendidkan yang tidak bergerak yaitu semua sarana pendidkan yang tidak bisa atau relative sangat sulit untuk dipindahkan. Misalnya sekolah yang telah menggunakan PDAM.
Berdasarkan pendapat di atas Sarana belajar dapat berupa ruangan belajar siswa
yang digunakan khusus untuk proses pembelajaran, ruang belajar terdiri dari kursi, meja papan tulis, penerangan dan lemari. Selain itu sarana belajar juga dapat berupa buku tulis,buku panduan,lks, pena,pengsil,penghapus dan peralatan
yang lainya yang dapat membantu kegiatan belajar siswa. peralatan tersebut dalam keadaan yang bersih dan letak yang teratur yang akan menciptakan kondisi nyaman dalam belajar.
Hal ini sesuai dengan pendapat Thabrany dalam Muamanah (2002 : 13) bahwa dalam belajar, sarana belajar yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Ruang belajar
Ruang belajar mempunyai peranan yang cukup besar dalam menentukan hasil belajar seseorang. Hendaknya siswa memilih ruangan belajar yang mempunyai persyaratan fisik sebagai berikut:
a. Bebas dari gangguan.
ruang belajar harus bebas dari kemungkinan gangguan dari orang lain. b. Sirkulasi dan suhu udara yang baik.
c. Penerangan baik
d. Cahaya yang cukup baik akan membuat mata kita cepat lelah. peneranagn yang ideal adalah penerangan yang tidak langsung atau merata diseluruh ruangan.
2. Perlengkapan yang cukup Untuk dapat belajar yang baik paling sedikit dibutuhkan meja belajar dan kursi belajar. Yang terpenting adalah tinggi meja dan kursi belajar harus sesuai dengan postur tubuh. Rak buku harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau. Begitu juga denagn alat-alat tulis atau alat-alat-alat-alat lainya yang dibutuhkan. Hendaknya disediakan didekat meja belajar atau tempat yang mudah dilihat. Mengenai alat-alat dan perlengkapan belajar yang dibutuhkan sangat tergantung dari bidang apa yang dipelajari. Paling tidak antara lain pengsil, pena, tinta,
penghapus, penggaris, jangka, busur, lem dan masih banyak lainnya.
Slameto (2010: 28) salah satu syarat keberhasilan belajar adalah” bahwa belajar
memerlukan sarana yang cukup”. Ini berarti bahwa tersedianya sarana belajar
yang baik akan memperlancar kegiatan belajar dan menjadikan suasana belajar lebih bersemangat sehingga siswa akan lebih giat lagi dalam mengikuti proses
pembelajaran yang ada di sekolah.
3. Motivasi Belajar
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha yang ada dalam diri individu yang
berupa sikap, tindakan dan dorongan untuk bertindak dalam mengarahkan serta menggerakkan individu pada suatu tingkah laku sehingga tujuan yang
dikehendaki tercapai. Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar, kekuatan mental itulah yang mendorong siswa untuk belajar. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita.
“motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku”.
Sedangkan menurut Mc. Donald, Motivasi adalah perubahan energi dari dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman, 2008: 73).
Ini berarti motivasi akan menyebabkan terjadinya perubahahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berhubungan dengan perasaan dan emosional
untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuanya.
Motivasi dapat dibagi menjadi dua, seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (2007: 162) sebagai berikut:
1. Motivasi intrinsik
yaitu motivasi yang tercakup didalam situasi belajar dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. jadi motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. 2. Motivasi ekstinsik
yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan hukuman. motivasi ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya sesuai dengan kebutuhan siswa.
Hal ini sesuai dengan pendapat B.Uno (2010: 23) Yang menyatakan
”motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan
berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan
faktor eksternalnya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif
dan kegiatan belajar yang mendukung”.
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa terdapat dua macam motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang, contoh motivasi
intrinsik dapat berupa hasrat dan keinginan yang ada di diri seseorang sedangkan motivasi ekstrinsik dapat berupa pembeian hadiah, penghargaan dan masih
banyak lainnya.
Kemudian B. Uno (2010: 34-37) menyatakan bahwa ada beberapa teknik dalam motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran, sebagai berikut:
1. Pernyataan penghargaan secara verbal
2. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan 3. Menimbulkan rasa ingin tahu
4. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa 5. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa
6. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar 7. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep
dan prinsip yang telah dipahami
8. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya
9. Menggunakan simulasi dan permainan
10.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum
11.Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
12.Memahami iklim sosial dalam sekolah
13.Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat 14.Memperpadukan motif-motif yang kuat 15.Memperjelas tujuan yang hendak dicapai 16.Merumuskan tujuan-tujuan sementara
17.Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai
18.Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa 19.Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri
20.Memberikan contoh yang positif
Selanjutnya Sardiman (2008: 92) mengemukakan ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu:
1. Memberi angka (simbol dari kegitan belajarnya) 2. Memberi hadiah
6. Mengetahui hasil 7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar 10. Minat
11. Tujuan yang diakui
Motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan berbagai macam cara yaitu memberikan hadia, memberikan pujian, adanya persaingan, hukuman,
menciptakan keadaan yang nyaman bagi siswa, memperjelas tujuan yang akan
dicapai dan masih banyak lainnya. Pemberian motivasi ini sangat penting untuk menumbuhkan keinginan siswa dalam belajar sehingga siswa mempunyai
keinginan untuk memperoleh prestasi yang baik.
Menurut Sardiman (2008: 40)“Seseorang akan berhasil belajar jika pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah
yang disebut motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: 1. Mengetahui apa yang akan dipelajari dan
2. Memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari.
Dengan berpijak pada kedua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan yang
baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi kegiatan mengajar sulit berhasil”.
Menurut B.Uno (2010: 28) menyatakan ” seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar selalu akan berusaha mempelajari dengan baik dan tekun dengan
harapan memperoleh hasil yang baik”.
Dari pendapat diatas menyatakan bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan
Ketekunan dalam belajar sangat diperlukan agar siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.
Oleh Hamalik (2007: 161) yang menjelaskan fungsi motivasi adalah sebagai berikut:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Sedangkan menurut Sardiman (2008: 85) fungsi motivasi dibagi menjadi tiga
yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Hal ini berarti untuk memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan adanya
motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan berhasil pula dalam mempelajari suatu pelajaran. Jadi motivasi ini akan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Adapun ciri-ciri orang yang mempunyai motivasi tinggi menurut Sardiman (2001: 81) adalah sebagai berikut:
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
2. Ulet mengahadi kesulitan (tidak cepat putus asa)
3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Lebih senang bekerja mandiri
7. Tidak mudah untuk melepaskan apa yang diyakininya itu
8. Senang mencari dan memecahkan masalah yang berupa soal-soal.
Motivasi tertinggi menurut Hewitt dalam Nasution (2008: 181) ialah motivasi untuk achievement atau keberhasilan yang merupakan syarat agar anak itu
didorong oleh kemauanya sendiri dan merasa kepuasan dalam mengatasi tugas-tugas yang kian bertambah sulit dan berat.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki
motivasi yang tinggi, siswa tersebut akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar dan tidak cepat putus asa dalam menghadapi
tugas-tugas yang semakin bertambah.
4. Disiplin Belajar
Menurut Djamarah (2008: 17) “Disiplin adalah tata tertib yaitu ketaatan
(kepatuhan) pada peraturan tata tertib dan sebagainya. Berdisiplin berarti mentaati (mematuhi) tata tertib”. Menurut Prayudi Atmosodidjh (2000: 235)
” Disiplin adalah suatu bentuk ketaatan dan pengendalian diri erat hubungannya
dengan rasionalisme, sadar dan tidak sadar”. Sedangkan menurut Djamarah (2002: 12) menemukakan ”Disiplin adalah suatu tata tertib yang mengatur tatanan
kehidupan pribadi dan kelompok”.
Disiplin merupakan prilaku yang terbentuk dari hasil latihan untuk selalu mematuhi peraturan atau tata tertib yang telah ditentukan. Disiplin yang baik
Menurut Syaiful Bahri (2008: 17) bahwa ”Dengan disiplinlah akan didapat kesuksesan dalam segala hal termasuk dalam belajar, dengan disiplinlah
didapatkan keteraturan dalam kehidupan, dengan disiplinlah dapat menghilangkan
kekecewaan orang lain, dan dengan disiplinlah orang lain mengagumunya”.
Selanjutnya menurut Tu’u dalam Sakdiyah (2006:22):”Siswa yang memiliki
disiplin belajar akan menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti pelajaran di
kelas, mengerjakan tugas-tugas pekerjaan rumah dan memiliki kelengkapan belajar misalnya buku dan alat belajar lainnya. Sebaliknya siswa yang kurang disiplin belajar maka tidak menunjukkan kesiapan dalam mengikuti pelajaran,
tidak mengerjakan tugas-tugas, suka membolos, dan tidak memiliki kelengkapan belajar”.
Pendapat di atas menyatakan bahwa disiplin sangat penting untuk mencapai
prestasi belajar yang baik . siswa yang memiliki disiplin belajar yang tinggi dalam belajar cendrung mencapai keberhasilan atau kesuksesan belajar yang baik, sedangkan siswa yang tidak memiliki disiplin yang tinggi ia akan sulit untuk
mencapai kesuksesan.
Tulus Tu’u (2008: 33) menyebutkan unsur-unsur disiplin adalah :
1. mengikuti dan mentaati aturan, nilai hokum yang belaku.
2. Pengikutan dan ketaatan tersebut muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal ini berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya. 3. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah membina dan
membentuk prilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.
4. Hukuman yanmg diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan, dan memperbaiki tingkah laku.
Disiplin sangat dibutuhkan dimanapun berada. Apabila manusia mengabaikan
disiplin akan banyak menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena prilaku hidup tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
ditempat manusia berada.
Menurut Winkel dalam Komarudin (2004: 3) mengemukakan bahwa yang mempengaruhi disiplin siswa yaitu:
a. yang bersumber dari dalam diri siswa yaitu:
1. taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar 2. motivasi belajar
3. perasaan sikap dan minat b. yang bersumber dari luar yaitu:
2. cara membimbing 3. motivasi yang diberikan 4. hubungan orang tua dan anak
Uraian di atas menyatakan bahwa disiplin belajar dapat timbul baik dari dalam
diri siswa sendiri maupun karena pengaruh orang lain. Bagi siswa disiplin di sekolah merupakan keharusan karena disiplin mempunyai fungsi untuk
menunjang integritas dalam pencapaian tujuan belajar dan meningkatkan prestasi
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Erviang (2003) dengan judul Hubungan motivasi belajar SMA, disiplin belajar, waktu belajar, di rumah siswa SMA, dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas 2 semester genap SMA Muhammadiah II Bandar
lampung tahun pelajaran 2003/2004, menyatakan bahwa Ada hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan waktu belajar di rumah
dengan prestasi belajar akuntansi dengan koofisisen korelasi
� n 12,057 > R el0,235. Penelitian terdahulu mempunyai kaitan
dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivadi belajar dan disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar. Perbedaan penelitian ini terletak pada waktu, dan tempat yang
berbeda, apabila penelitian dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda maka akan menghasilkan perhitungan yang berbeda.
2. Imroatun Rofiqoh (2001) dengan judul Hubungan motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas 2 SMA Muhammadiyah Tangkit Batu Natar Lampung selatan tahun pelajaran
2006/2007.dengan hasil penelitian Ada hubungan antara motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMA
Muhammadiyah Tangkit Batu Natar Lampung Selatan tahun pelajaran
2006/2007 yaitu r n 0,436 atau 43,60% uji f diperoleh f n = 8,074
sedangkan f eldiperoleh 3,33 karena f n > f el yaitu 8,074 > 3,33 .
maka ada hubungan signifikan antara variable diatas. Penelitian terdahulu
terhadap prestasi belajar . Perbedaan penelitian ini terletak pada waktu,
dan tempat yang berbeda dan pastinya mengahsilkan hasil yang beda. 3. Ria Agus Tari (2002) dengan judul penelitian Pengaruh ketersediaan
sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Teladan 1 Metro
Tahun Pelajaran 2005/2006. Dengan hasil penelitian Ada pengaruh antara ketersediaan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi dibuktikan dari hasil perhitungan diperoleh thitung 2,934 > ttabel 1,671.
Penelitian terdahulu mempunyai kaitan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sarana belajamr dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar .Perbedaan penelitian ini terletak pada waktu, dan tempat yang berbeda dan akan menghasilkan hasil yang beda.
C. Kerangka Pikir
Prestasi belajar merupakan suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan guru. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hamalik (2007: 43) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam suatu periode
tertentu. Setiap siswa mempunyai prestasi belajar yang berbeda-beda. Prestasinya ada yang tergolong tinggi, sedang dan rendah. Hal ini dapat terjadi karena
Slameto (2010: 54 -71) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Faktor intern adalah faktor dari dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), serta faktor kelelahan.
2. Faktor ekstern adalah faktor dari luar diri individu, yaitu faktor keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan akuntansi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang
kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa-siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), dan faktor masyarakat.
Faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah sarana belajar di sekolah dan faktor dari dalam diri siswa diantaranya adalah motivasi siswa dan disiplin belajar
siswa . Sarana belajar adalah semua perlengkapan yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Sarana belajar
sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Semakin lengkapnya sarana belajar di sekolah akan memberikan semangat bagi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
Motivasi adalah salah satu faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena dalam motivasi tersebut terdapat unsur-unsur yang bersifat dinamis dalam belajar seperti perasaan, perhatian, kemauan dan lain-lain.
Motivasi belajar ini tidak hanya tumbuh dari dalam diri siswa melainkan motivasi juga dapat muncul berkat adanya daya penggerak dari orang lain guna menambah
semangat belajar siswa. Pendapat ini didukung oleh Dimyati dan Mudjiono
unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam
membelajarkan siswa”.
Selain motivasi faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah disiplin belajar siswa. Disiplin merupakan prilaku yang terbentuk dari hasil
latihan untuk selalu mematuhi peraturan atau tata tertib yang telah ditentukan. Disiplin yang baik adalah salah satu ketertiban yang dilakukan dari hati sanubari,
sehingga siswa dapat berbuat menurut peraturan-peraturan atau kebiasaan-kebiasaan dan didorong oleh rasa tanggung jawab. Seperti yang dikemukakan Djamarah (2007: 10) “bahwa dalam belajar terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan agar prestasi belajar dapat dicapai dengan baik salah satunya yaitu disiplin”.
Berdasarkan uraian di atas maka kerangka pikir korelasi dalam penelitian ini
adalah gambar 1: Paradigma pemikiran korelasi antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, X3 dengan Y dan X1,X2,X3 dengan Y.
(Sugiyono, 2010: 91) Disiplin Belajar
(X3) Sarana Belajar
(X1)
Motivasi Belajar (X2)
r 1
Prestasi Belajar (Y) R
r2
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara sarana belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa
kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.
3. Ada hubungan antara disiplin belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2010/2011.
4. Ada hubungan antara sarana belajar, motivasi belajar siswa dan disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS semester ganjil
SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis desain penelitian asosiatif dengan metode pendekatan ex post facto. Penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam
penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih (Sugiyono,
2010: 11). Penelitian ex post facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2010: 7).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya
1. siswa kelas XI IPS 1 berjumlah 35 siswa
2. siswa kelas XI IPS 2 berjumlah 36 siswa
2. Sampel
Sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010 : 118). Sampel yang diambil adalah seluruh populasi
tersebut. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan
menggunakan sampel jenuh. Sekalipun data yang diperoleh berupa data populasi
tidak ada salahnya menggunakan regresi atau statistic parametric, karena penggunaan sampel merupakan bentuk penyederhanaan suatu proses
(Sudarmanto, 2005: 7).
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010: 60).
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen atau Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel
2. Variabel Dependen atau Variabel Terika
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS
semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.
D. Definis Operasional Variabel
Defenisi variable secara oprasional adalah mendeskripsikan variable penelitian sedemikian sehingga variable tersebut spesipikasi dan terukur. Defenisi oprasional dalam penelitian ini terdiri dari tiga variable bebas dan satu variable terikat,
diantaranya:
1. Sarana balajar adalah”semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar”(Ibrahim Bapadal, 2003: 2). 2. Motivasi adalah “Suatu perubahan tenaga didalam diri atau pribadi seseorang
yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai
tujuan” (MC.Donald dalam Sardiman, 2008: 73).
3. Disiplin balajar adalah ”Suatu ketaatan dan kesetian seseorang terhadap ketentuan yang berlaku atas dasar kesadaran” (Atmosodidjh, 2000: 235). 4. Prestasi belajar adalah ”penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test
Table 3 : Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala Pengukuran
No Variabel Indikator Sub Indikator Skala
pengukuran 1. Sarana
belajar - Sumber Belajar - peralatan Belajar - Perlengkapan belajar
1. Adanya guru, buku, lks, Internet, teman.
2. Tersediannya meja, kursi, papan tulis buku tulis, pena, pensil, penghapus, penggaris, kalkulator 3. Ruang belajar yang
memiliki sirkulasi udara yang baik, dan perdapat penerangan.
Interval dengan pendekatan skala likert
2. Motivasi Belajar
- motivasi intrinsic
- motivasi ekstrinsik
1. Mengikuti kegiatan belajar dikelas dengan baik.
2. menjawab pertanyaan yang diberikan guru 3. Mengerjakan tugas yang
diberikan guru 4. Memiliki rasa ingin
lebih unggul dari teman 5. keinginan untuk
mendapat hadiah
Interval dengan pendekatan likert
3 Disiplin belajar
- ketaatan tata tertib siswa pada tata tertib sekolah - kepatuhan siswa dalam kegiatan belajar disekolah
1. memetuhi peraturan sekolah
2. masuk sekolah tepat waktu
3. tidak membolos pada saat jam pelajaran dimulai
4. siswa patuh dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
5. pemanfaatan waktu yang efektif dan efisien . 6. usaha untuk mematuhi
tata tertib belajar di sekolah.
Interval dengan pendekatan skala likert
4. Prestasi belajar ekonomi
Nilai siswa Nilai MID semester ganjil mata pelajaran ekonomi
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Ngalim Purwanto
dalam Basrowi, 2007: 144). Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan yang ada di lapangan pada saat mengadakan penelitian pendahuluan yaitu
untuk mengamati proses pembelajaran di dalam kelas dan sarana yang ada di sekolah .
2. Angket (Kuesioner)
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199).
Angket ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sarana belajar,
motivasi belajar, dan disiplin belajar SMA Budaya Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.
3. Interview (wawancara)
Interview yang sering disebut dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan
hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil
(Sugiyono, 2010: 194).
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga
akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan ( Basrowi dan Kasino, 2007: 166).
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperolehkan data sekunder mengenai prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS Semester ganjil Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.
F. Uji Persyaratan Instrumen
Pengujian instrument dalam penelitian ini dilakukan melalui komputerisasi dengan menggunakan program SPSS (statistical and service solution).
1. Uji Validitas Angket
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang diukur secara tepat.
(Sudarmanto, 2005: 77)
Untuk menguji validitas tingkat validitas tes dan angket digunakan rumus Korelasi Product Moment:
xy
r
=Keterangan :
xy
r
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y∑X = jumlah Skor item
∑Y = jumlah Skor total seluruh item
N = jumlah responden
Dengan kriteria pengujian apabila
r
hitung r
tabel dengan
= 0,05 maka alatpengukuran tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila
r
hitung r
tabel maka alatpengukuran atau angket tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Angket
Reliabilitas menunjuk pengertian bahwa suatu tes dapat dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2010 : 86).
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas maka digunakan rumus alpha, sebagai
berikut:
r = [�−� ][1-∑ℴ�2 ℴ�2]
Keterangan
11
r = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir soal
∑ℴ� = jumlah varian butir
Dengan kreteria pengujian apabila
r
hitung r
tabeldengan
= 0,05 maka alatpengukuran tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila
r
hitung r
tabel makaPengukuran tersebut tidak reliabel.
Jika alat instrumen tersebut reliabel , maka dilihat kreteria penafsiran indeks
korelasi (r) sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah (tidak valid) (Arikunto, 2010: 75)
G. Teknik Analisa Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok yang
dijadikan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut
H0 = data penelitian berdistribusi normal H1 = data penelitian berdistribusi tidak normal
Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel
1. Tolak H0 apabila nilai Signifikansi (Sig) < α = 0, 05 berarti distribusi sampel tidak normal.
2. Terima H0 apabila nilai signifikansi (Sig) > α = 0, 05 berarti distribusi sampel normal.
2. Uji Homogenitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk
mengetahui apakah data sampel atau populasi yang bervarians homogen atau tidak. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Leneve Statistic dengan model Anova. Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:
H0 = data penelitian adalah homogen
H1 = data penelitian adalah tidak homogen
Kriteria pengujian sebagai berikut.
Apabila menggunakan ukuran ini harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang
ditentukan sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka
kriterianya yaitu.
1. Terima Ho apabila nilai sig. > α = 0, 05
H. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan melalui komputerisasi dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program and Service Solution). Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan model korelasi product
moment dengan rumus sebagai berikut.
�
= n.Σ − Σ Σ√[n.Σ ² − Σ ²][n.Σ ² − Σ ² ]
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara X dan variabel Y
n = jumlah responden
∑X = jumlah skor item
∑Y = jumlah skor total seluruh item
Untuk menghitung hipotesis keempat digunakan rumus korelasi ganda dengan tiga
prediktor,yaitu sebagai berikut :
Rx x x =
√ryx +ryx + ryx - . ryx ryx ryx ryx x x
-rx x x
Keterangan :
R = korelasi antara variable � ,� , dan x secara bersama-sama dengan
variable Y
�
= korelasi product moment antara � dan Y
� = korelasi product moment antara � dan Y
� = korelasi product moment antara � dan Y
Tabel 4. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,00 0,60 – 0, 799 0,40 – 0,599 0,20 – 0, 399 0,00 – 0,199
Sangat Kuat Kuat
Sedang Rendah
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut .
1. Ada hubungan yang positif antara sarana belajar di sekolah dengan
prestasi balajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/201.
2. Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar
Lampung tahun pelajaran 2010/2011.
3. Ada hubungan yang positif antara disiplin belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Budaya
Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.
4. Adanya hubungan yang positif antara sarana belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang menyatakan bahwa sarana belajar di sekolah, motivasi belajar dan disiplin belajar di sekolah
dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA
Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 masih tergolong sedang, maka penulis menyarankan sebagai berikut.
1. Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik hendaknya sarana
yang ada harus diperhatikan. Seperti penerangan ruang yang kurang baik, kurangnya buku-buku literature tentang pelajaran
ekonomi yang ada disekolah. Semakin baik sarana yang ada maka akan semakin baik pula prestasi yang diperoleh oleh siswa.
2. Untuk mengatasi motivasi siswa yang masih belum optimal, maka pihak sekolah dan orang tua harus lebih ekstra
memberikan perhatian kepada anak / siswa untuk menumbuhkan semangat mereka untuk belajar.
3. Sekolah harus lebih memberikan perhatian kepada siswa
tentang disiplin. Siswa diberikan sangsi yang lebih berat tetapi tidak menyiksa (dipukul) sehingga siswa menjadi berpikir
berulang –ulang untuk melakukan pelanggaran – pelanggaran terhadap tatatertib yang berlaku di sekolah.
4. Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak factor, bagi para
diharapkan dapat memberikan partisipasi untuk dapat
HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR,
DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI
BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER
GANJIL SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh
ELYA YULINA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR,
DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI
BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER
GANJIL SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
(Skripsi)
Oleh
ELYA YULINA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN RIWAYAT HIDUP HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO
SANWACANA DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Kegunaan Penelitian ... 8
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 10
4. Disiplin Belajar... ... 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 24
C. Kerangka Pikir ... 25
D. Hipotesis ... 28
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 29
B. Populasi dan Sampel ... 29
C. Variabel Penelitian ... 30
D. Definisi Operasional Variabel ... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Uji Persyaratan Instrumen ... 34
1. Uji Validitas ... 34
2. Uji Reliabilitas ... 35
G. Teknis Analisis Data ... 36
1. Uji Persyaratan Analisis ... 36
a. Uji Normalitas ... 36
b. Uji Homogenitas ... 37
2. Uji Hipotesis ... 38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tempat Tinjauan Penelitian ... 40
1. Sejarah Berdirinya SMA Budaya Bandar Lampung ... 40
2. Visi Misi SMA Budaya Bandar Lampung ... 41
3. Sarana dan Prasarana Bandar Lampung ... 41
4. Kondisi Guru dan Karyawan SMA Budaya Bandar Lampung ... 42
5. Kondisi Siswa SMA Budaya Bandar Lampung ... 44
B. Deskripsi Data ... 44
1. Data Sarana Belajar ... 45
C. Pengujian Persyaratan instrumen dan Analisis ... 52
1. Uji Validitas ... 52
2. Uji Reabilitas ...52
3. Uji Normalitas ... 53
4. Uji Homogenitas ... 54
5. Uji Hipotesis ... 55
D. Pembahasan ... 60
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69
B. Saran ... 70
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Uji Coba Angket Sarana Belajar (X1)
2. Validitas Angket Sarana Belajar (X1)
3. Reliabilitas Angket Sarana Belajar (X1)
4. Data Uji Coba Angket Motivasi Belajar Siswa (X2)
5. Validitas Angket Motivasi Belajar Siswa (X2)
6. Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Siswa (X2)
7. Data Uji Coba Angket Disiplin Belajar Siswa di Sekolah (X3)
8. Validitas Angket Disiplin Belajar Siswa di Sekolah (X3)
9. Reliabilitas Angket Disiplin Belajar Siswa di Sekolah (X3)
10.Data Penelitian Sarana Belajar (X1)
11.Data Penelitian Motivasi Belajar Siswa (X2)
12.Data Penelitian Disiplin Belajar Siswa di Sekolah (X3)
13.Data Penelitian Prestasi Belajar (Y) 14.Rekapitulasi X1, X2, X3, dan Y
15.Uji Normalitas 16.Uji Homogenitas 17.Uji Hipotesis Ke-1 18.Uji Hipotesis Ke-2 19.Uji Hipotesis Ke-3 20.Uji Hipotesis ke-4 21.Kisi–kisi Angket 22.Angket Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Apiyah. 2010. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi, Cara Belajar, dan Lingkungan belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Semester Ganjil MA Darusalam Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2009/2010. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Arikonto, Suharsimi.2010. Dasar-Dasar Pendidikan. Bumi Aksara. Yogyakarta. Basrowi dan Ahmad Kasino. 2007. Metode Penelitian Konsep, Prosedur dan
aplikasi. Jenggala Pustaka Utama. Kediri
Dimyati dan Mudjiono. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta Jakarta
Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara.Jakarta.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2010. Metodelogi Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta.
Oemar Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Rofiqoh, Imroatun.2010. Hubungan Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas 2 SMA Muhammadiyah Tnagkit Batu Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2006/2007.
Universitas Lampung. Bandar Lampung
Sardiman .2008. Interaksi dan Motivasi Balajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta
Suryabrata, Sumadi. 2008. Pisikologi Pendidkan. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta
Suryosubroto.2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. PT.Rineka Cipta: Jakarta
Syah, Muhibin. 2004. Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Universitas Lampung,2009. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung.
Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara. Jakarta.
Tabrany, Hasbullah. 2006. Rahasia Sukses Belajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Tu’u, Tulus. 2008. Peran Disiplin Pada Prilaku dan Prestasi Belajar Siswa. PT. Gramedia: Jakarta.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nilai Ujian Mid Semester SMA Budaya Bandar Lampung ... 3
2. Hasil Penelitian Yang Relavan ………... 24
3. Variabel, Indikator, Sub Indikator, dan Skala Pengukuran …... 32
4. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi……. ... 39
5. Data Sarana dan Prasarana SMA Budaya Bandar Lampung... 42
6. Daftar Guru DPK dan Guru Tidak Tetap / Guru Tetap Yayasan Tahun Pelajaran 2010/2011... …. 42
7. Tenaga Kependidikan Lain Menurut Status Kepegawaian TP 2010/2011………... 43
8. Jumlah Seluruh Siswa dan KurikulumYang Digunankan Tahun Pelajaran 2010/2011... 44
9. Distribusi Frekuensi Sarana Belajar………... 46
10. Kategori Sarana Belajar ………... 46
11. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ... 47
12. Kategori Motivasi Belajar ………... 48
13. Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar Siswa di Sekolah …...49
14. Kategori Disiplin Belajar di Sekolah ……... 50
15. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ... 51
16. Kategori Prestasi Belajar... 51
17. Hasil Uji Normalitas ... 53
18. Hasil Uji Homogenitas ... 54
19. Korelasi Antara X1 dan Y...56
20. Korelasi Antara X2 dan Y... 57
21. Korelasi Antara X3 dan Y ...58
[image:56.612.131.507.204.696.2]MENGESAHKAN
1.
Tim Penguji
Ketua : Drs. I Komang Winatha, M.Si
...
Sekretaris : Drs. Hi.Nurdin, M.Si
...
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M.M
...
2.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003
Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN
PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG
TAHUNPELAJARAN 2010/2011
Nama Mahasiswa :
Elya Yulina
Nomor Pokok Mahasiswa : 0743031010
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan IPS
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1.
Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. I. Komang winatha, M.Si Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
NIP 196004171987111001 NIP 19600817 1986031001
2.
Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi
Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
Jangan puas dengan apa yang kita miliki sekarang
(bukan serakah), karena jika kita puas dengan apa yang kita miliki maka kita tidak akan pernah maju ( by elya)
Semua pada akhirnya akan mencapai kebahagian jadi bersabarlah, semua indah pada waktunya (by elya)
Ku persembahkan karya kecilku ini kepada:
Ayahanda dan Ibunda tercinta, Mangku alam dan
Nurili, yang disetiap doanya selalu mendoakan Lya,
yang disetiap langkahnya selalu berjuang hanya untuk
putra-putrinya dan yang selalu memberi dukungan dan
semangat untuk kesuksesan kami.
“ Lya sayang buya dan emak”
Kakak ku Mahlina, S.Pd kakak iparkuIkroma
Sikriallah, S.Pd dan adik-adikku Robizal, S.T, Heti dan
Riswan yang tanpa lelah mendukungku dalam setiap
langkahku.
“ Terimakasih, kalian adalah kakak dan adik-adikku
yang aku sayangi dan aku banggakan ”
Alm. Datuk dan atu, Alm. Sidi dan Nyai, Pakcek Pahri,
Mamah , Tutman Rahman dan Ina, Biatu , Bicek, dan
Pahwan, Papi dan Cungibu, sepupuku terima kasih atas
segala doa dan dukungannya.
Penulis dilahirkan di Tatakarya, Kecamatan abung
Surakarta, Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 01 Mei 1987, sebagai anak kedua dari lima bersaudara dari
Ayahanda Mangku Alam, dan Ibunda Nurili.
Pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh penulis adalah:
1. TK Darma Wanita, diselesaikan pada tahun 1993
2. Sekolah Dasar Negeri 1 Abung Surakarta, diselesaikan pada tahun 1999
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tatakarya, diselesaikan pada tahun 2002 4. Sekolah Menengah Atas SMK Negeri 1 Bandar Lampung, diselesaikan pada
tahun 2005
Pada tahun 2007, penulis diterima di Universitas Lampung dan terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tanggal 24-31 Januari 2010, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Surabaya, Bali, dan Yogyakarta, dan pada bulan Juli hingga Oktober 2011, penulis melaksanakan
SANWACANA
Alhamdulillahirobbilalamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, petunjuk, dan kemudahanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Sarana Belajar , Motivasi Belajar
Siswa, dan Disiplin Belajar Di sekolah Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI
IPS Semester Ganjil SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. M. Thoha B. S Jaya M. S, selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
3. Bapak Drs. Nengah Maharta, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
5. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
7. Bapak Drs. I. Komang Winatha,M.S.i, selaku Pembimbing utama yang telah
membimbing dan menyumbangkan ilmu demi kesempurnaan skripsi ini; 8. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.S.i, selaku Pembimbing II sekaligus pembimbing
akademik yang dengan sabar telah membimbing;
9. Bapak Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M,M selaku pembahas dan penguji skripsi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi;
10. Bapak / Ibu dosen program studi pendidikan ekonomi yang selama ini telah dengan tulus membimbing dan mendidik penulis;
11. Bapak Drs.Joharudin, selaku kepala SMA Budaya Bandar Lampung dan Ibu Rini Danuwanti, S.Pd, serta seluruh staf dan pengajar SMA Budaya Bandar lampung yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini;
12. Ayahanda dan ibunda yang tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan yang tidak henti - hentinya.
13. Kakak – kakakku Mahlina, S.pd , Ikroma Sikrilah, S.pd, adikku Robizal, S.T, Heti dan Riswan yang telah memberikan dukungan,
14. Yanwardi Putra yang telah memberikan semangat dan dukungan untuk
menyelesiakan tugas akhir ini,
15. Sahabat – sahabatku uci (dwi), Septi (septong), Mulya ( Mukngadi), Alin , Enti, Joko (kokoroto), Hendri ( abang), Hanafi ( Havi), Retno(Neno), Asih,
dan Adi,
17. Seluruh rekan-rekan di pendidikan ekonomi, serta adik-adik tingkatku 2008,
2009, 2010 dan 2011 serta kakak tingkatku 2005, dan 2006.
18. Rekan – rekan PPL SMK 4 Bandar Lampung Dwi Desma, Wahyu, Yesi, Ilham, Arman,Mesi, Tika, dan Dina,
19. Murid-muridku di SMK 4 Bandar Lampung dan murid- muridku diprivat Cemerlang,
Demikianlah semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua, amin. Akhir kata,
dengan penuh ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih.
Bandar Lampung, Januari 2012
Penulis
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, adalah: 1. Nama : Elya Yulina
2. NPM : 0743031010
3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi
4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila
5. Alamat :Jl. Bumi Manti 1 No. 57 Kampung Baru, Kedaton, Bandar Lampung (Telp / HP) 085768721689
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu