REVERSE LOGISTICS
REVERSE LOGISTICS
Cindy Revitasari
Cindy Revitasari
Ozzysta Ayudya P.
Ozzysta Ayudya P.
Hilyatul Afkar
Hilyatul Afkar
Luri Anom Besari
Luri Anom Besari
Prasetya Aditya
Prasetya Aditya
Putu A. Karisma
Putu A. Karisma
Tia Nindyasa
Tia Nindyasa
D
D
EFINITIONS
EFINITIONS
Logistics (Forward)Logistics (Forward)
“Proses
“Proses perencanaan, pelaksanaan da perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian aliran bahn pengendalian aliran bahan baku,an baku,
barang jadi, dan informasi yang efisien dan hemat biaya, dari supplier ke barang jadi, dan informasi yang efisien dan hemat biaya, dari supplier ke konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen
konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen” ”
Council of Logistics, 1988 Council of Logistics, 1988
-
Reverse LogisticsReverse Logistics
“Proses
“Proses perencanaan, pelaksanaan da perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian aliran bahn pengendalian aliran bahan baku,an baku,
barang jadi, dan informasi yang efisien dan hemat biaya, dari konsumen ke barang jadi, dan informasi yang efisien dan hemat biaya, dari konsumen ke titiktitik asal untuk digunakan kembali atau
asal untuk digunakan kembali atau untuk dibuang dengan benar untuk dibuang dengan benar ” ”
Rogers and TibbenLembke Rogers and TibbenLembke
- A
A
LASAN
LASAN
M
M
ELAKUKAN
ELAKUKAN
R
R
EVESE
EVESE
L
L
OGISTICS
OGISTICS
Persediaan produk yang berlebihan
Persediaan produk yang berlebihan
Kesalahan dalam pemesanan atau pengiriman atau
Kesalahan dalam pemesanan atau pengiriman atau
adanya pembatalan order
adanya pembatalan order
Produk cacat selama proses pengiriman, cacat
Produk cacat selama proses pengiriman, cacat
dalam packaging juga adanya perbedaan harga
dalam packaging juga adanya perbedaan harga
Adanya garansi produk
Adanya garansi produk
Disposed products
Disposed products
Teknologi produk yang sudah usang
Teknologi produk yang sudah usang
R
EVERSE
L
OGISTICS
A
CTIVITIES
Penanganan Barang yang dikembalikan,
karena:
Rusak
Inventory musiman Penjualan ulang Produk kadaluarsa
Recycling and reuse
Material reuse
Remanufacturing / refurbishing
Pembuangan material berbahaya
S
IZE OF
R
EVERSE
L
OGISTICS
“ Biaya reverse logistic di Amerika Serikat diperkirakan menjadi sekitar 4% dari
total biaya logistik AS”
ROGERS, D., Reverse Logistics Challenges, 2002
-- Sekitar $47 milyar di tahun 2006
“ Diperkirakan bahwa biaya reverse logistic mencapai hampir 1% dari total
Gross Domestic Product (GDP) Amerika Serikat ”
- MOORE, R., Reverse logistics: The least used differentiator, 2006.
- Sekitar $132 milayr di tahun 2006
“ Pusat Manajemen Logistik di University of Nevada memperkirakan bahwa 6%
dari semua barang dapat dikembalikan, tetapi mengakui bahwa jumlah sebenarnya mungkin mencapai 8%
- MOORE, R., Reverse logistics:
F
AKTOR
P
ENDORONG
R
EVERSE
L
OGISTIC
1. Ekonomi
Retur produk dapat dijadikan sumber untuk
pemulihan nilai dengen cara menggunakan
kembali produk, remanufaktur merupakan
suatu bagian yang akan digunakan sebagai
cadangan atau sisa daur ulang untuk
F
AKTOR
P
ENDORONG
R
EVERSE
L
OGISTIC
2. Perundang-undangan
Perundang-undangan yang dimaksud dimana
ada suatu peraturan yang mengharuskan
perusahaan untuk memperbaiki produknya
atau mengembalikan ke tempat asalnya.
F
AKTOR
P
ENDORONG
R
EVERSE
L
OGISTIC
3. Good-corporate citizenship
Corporate citizenship mementingkan suatu
nilai atau prinsip dimana dorongan dari
organisasi atau perusahaan yang terlibat
bertanggung jawab dengan reverse logistics.
Suatu perusahaan dapat disebut good
corporate citizenship dilihat dari perilaku baik
untuk orang disekitarnya.
P
UBLISHING
I
NDUSTRY
Tingkat unsold copies tertinggi (rata-rata
28%)
Pertumbuhan jaringan toko buku yang
besar: semakin banyak buku maka semakin banyak ruangan yang diperlukan
Untuk mendapatkan tempat display yang
bagus di toko buku, publisher harus mensuplai sejumlah buku yang banyak
Toko buku menjual kurang dari 70% buku
C
OMPUTER
/ E
LECTRONIC
I
NDUSTRY
Product life cycle pendek.
Sekitar 325 juta PC tidak terpakai karena sudah
ketinggalan jaman di AS dari tahun 1985 hingga 2005.
Kesempatan untuk melakukan reuse dan menambahkan
value ke barang elektronik yang tersedia dimana-mana.
Bagaimana cara menggunakan dan mendaur
barang-barang yang terkandung dalam electronic waste? Contoh:
Lead, copper, aluminum gold, plastics and glass
Computers, televisions, cell phones, audio equipment and batteries
Remanufacturing catridge printer dapat menghasilkan
R
ETAIL
I
NDUSTRY
Profit margins sangat tipis
sehingga return management
yang baik sangat diperlukan
Pengambalian yang dilakukan
konsumen memberi kerugian
yang lebih besar pada retailer
daripada manufacturers.
Returns mengurangi profit
retailers sebanyak 4.3% sedangkan manufacturers sebanyak 3.80%
F
ORWARD VS
. R
EVERSE
L
OGISTICS
Forward Logistic Reverse Logistic Forecasting mudah Forcasting sulit
One-to-many titik distribusi Many-to-one titik distribusi
Kualitas produk seragam Kualitas produk tidak seragam Packaging produk seragam Packaging produk seringkali rusak Tujuan dan routing jelas Tujuan dan routing kurang jelas Harga produk seragam Harga dipengaruhi berbagai faktor
Pengiriman dapat berlangsung cepat Kecepatan pengiriman seringkali tidak menjadi prioritas
Biaya pengiriman mudah diprediksi Biaya pengembalian sulit diprediksi Product life cycle dapat diperhitungkan Product life cycle sulit diperhitungkan Negosiasi antar pihak mudah dan jelas Negosiasi antar pihak sulit karena
terdapat pertimbangan lain
REVERSE LOGISTICS CHALLENGES
Konflik Retailer – Manufacturer
Ketidakefisienan karena memperpanjang waktu untuk
memproses barang. Hal ini bergantung pada:
Kondisi barang Nilai barang
Kecepatan respons pengembalian
Solusi: Harus membuat partnership dan memastikan mutual
benefit
REVERSE LOGISTICS CHALLENGES
Kebiasaan buruk pada reverse logistic
o Kurangnya informasi apabila terdapat reverse logistic
o Perusahaan jarang melakukan pengukuran performansi reverse logistic
mereka
o Tingkat pengembalian barang lebih cepat daripada processing atau
pembuangan
o Inventory yang besar di gudang karena pengembalian
o Pengembalian barang yang tidak dapat diidentifikasi atau unauthorized o Processing time yang panjang
o Tidak mengetahui biaya total proses pengembalian barang o Pelanggan kehilangan kepercayaan terhadap perusaan
REVERSE LOGISTICS CHALLENGES
Source: Rogers and Tibben-Lembke, Going Backwards: Reverse Logistics Trends and Practices, 1998
Peramalan pada return product menjadi lebih sulit karena tidak ada data (distribusi) yang pasti mengenai produk EOL karena kecepatan
pengembalian produk yang sulit diukur.
Transportasi yang cukup sulit karena harus mengumpulkan dari banyak tempat sebelum diputar kembali ke dalam Supply chain (Many to One transportation). Sehingga, penentuan rute produk yang kembalipun akan menjadi semakin kompleks.
Penentuan kualitas return product dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya kondisi pada saat produk dikembalikan, siapa yang
BARRIERS TO GOOD REVERSE LOGISTICS
Faktor yang menghambat perusahaan memiliki reverse
logistic yang baik:
Perusahaan tidak lagi dapat mengabaikan kebutuhan untuk memiliki sistem reverse logistic yang baik.
K
EYR
EVERSEL
OGISTICSM
ANAGEMENTE
LEMENT
Menghindari Reverse Logistic
Caranya:
Meningkatkan kualitas – mengurangi produk cacat dan pengembalian karena produk cacat.
Persetujuan tidak ada pengembalian dengan retailer maupun customer.
Customer Service – memberikan pelanggan servis sebelum mengembalikan produk.
Goal: meminimasi pengembalian dengan cara mengurangi
kemungkinan atau tidak memberikan peluang bagi pelanggan untuk mengembalikan produk.
Key Reverse Logistics Management Element
“Proses screening produk cacat atau tidak bergaransi yang dikembalikan pada titik asal reverse logistic.”
Rogers, Dale, and Don Tibben-Lembke
Contoh, perusahaan Nintendo:
- Memberi potongan kepada retailer bila melakukan pendataan pembeli saat konsumen memebeli console.
- Nintendo/retailer mengetahui apakah produk masih dalam garansi atau masih dalam batas masa pengembalian.
- Dampak dari sistem ini: Penurunan tingkat pengembalian sebanyak 80%
Key Reverse Logistics Management Element
Compacting Disposition Cycle Time
Penting untuk mengetahui apa yang
akan atau harus dilakukan pada produk
yang dikembalikan sebelum produk itu
datang
Apakah material rusak, bisa di reuse,
bisa di refurbish, atau harus dimusnahkan.
Goal: mengurangi jumlah waktu yang digunakan untuk memutuskan apa yang akan dilakukan pada produk yang telah dikembalikan ketika sampai di titik asal.
Key Reverse Logistics Management Element
Reverse Logistics Information Systems
Banyak perusahaan belum memiliki reverse logistic information system. Untuk melakukan reverse logistic dengan baik
perusahaan harus memiliki reverse logistic information system yang terpadu.
Sistem memiliki database seluruh titik distribusi agar dapat melakukan tracking terhadap produk hingga kembali ke titik asal.
Dapat melakukan kalkulasi terhadap pengukuran reverse logistics, contohnya: tingkat pengembalian (return rates), tingkat pemerbaikan (recovery rates), dan inventory turnover.
K
EY
R
EVERSE
L
OGISTICS
M
ANAGEMENT
E
LEMENT
1.
Centralized Return Centers (CRC)
Konsistensi dalam keputusan disposisi untuk meminimalisir biaya Pengurangan biaya tenaga kerja
Mengurangi biaya transportasi pengurangan
Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh pengembalian
uang dengan lebih cepat
K
EY
R
EVERSE
L
OGISTICS
M
ANAGEMENT
E
LEMENT
2. Zero Return
Sebuah program di mana perusahaan yang bersangkutan tidak menerima pengembalian dari pelanggan. Sebaliknya, memberikan pengecer tingkat pengembalian yang diijinkan dengan disertai pemberian diskon untuk pengecer.
K
EY
R
EVERSE
L
OGISTICS
M
ANAGEMENT
E
LEMENT
3. Remanufacture and Refurbishment
Kategori dari remanufaktur dan refurbishment :
Memperbaiki Produk lama untuk tujuan yang telah ditetapkan
1. Repair
2. Refurbishing
3. Remanufacturing
Mengambil bagian dari produk yang rusak/ lama untuk menyusun
produk baru
Cannibalization
Menggunakan kembali bagian dari produk untuk tujuan yang
berbeda Recycle
K
EY
R
EVERSE
L
OGISTICS
M
ANAGEMENT
E
LEMENT
4. Asset Recovery
Asset Recovery digunakan untuk menggambarkan proses likuidasi apabila terjadi kelebihan untuk persediaan perusahaan, item yang diperbaharui dan peralatan yang dikembalikan pada akhir sewa. Pemulihan aset juga dapat merujuk kepada tugas pemulihan aset yang telah dirampas baik dicuri, disalahgunakan atau dijual untuk menghapusnya dari pemiliknya yang sah mereka.
Proses pemulihan aset memiliki tiga bagian utama: identifikasi menganggur aset, pemindahan, dan divestasi.
Key Reverse Logistics Management Element
Negotiation
Financial Management
Outsourcing
Negosiasi merupakan elemen kunci bagi semua pihak dari Reverse Logistik. Karena kurangnya keahlian yang melekat pada pengembalian produk, negosiasi biasanya bersifat informal tanpa pedoman formal. Perusahaan sering tidak memaksimalkan nilai sisa dari produk yang dikembalikan
Bagian yang paling sulit dari Reverse logistic dan juga salah satu yang paling penting
Pengembalian kadang-kadang dibebankan kepada penjualan. Orang-orang di departemen penjualan mungkin cenderung untuk menunda pengembalian mereka sebanyak mungkin. Selain itu, piutang dipengaruhi oleh pengembalian
Reverse logistik biasanya bukan kompetensi inti perusahaan. Dalam banyak kasus, bagaimanapun, akan lebih masuk akal bagi perusahaan untuk melakukan outsourcing pada fungsi Reverse Logistic mereka..
R
EVERSE
L
OGISTICS AND THE
E
NVIRONMENT
Pertimbangan lingkungan memiliki dampak
yang besar pada banyak keputusan logistik.
Contoh:
Banyak produk tidak bisa lagi ditempatkan di
tempat pembuangan sampah
Perusahaan dipaksa untuk mengambil kembali
produk mereka pada akhir masa manfaatnya.
Penurunan ketersediaan TPA dan kenaikan
G
REEN
L
OGISTICS AND
R
EVERSE
L
OGISTICS
Reverse Logistik mengacu pada semua upaya untuk
memindahkan barang dari tempat pembuangan mereka untuk merebut nilai kembali.
Green Logistic mengacu pada peminimalan dampak
ekologis logistik, misalnya, mengurangi penggunaan energi dari kegiatan logistik dan mengurangi
L
ANDFILL COSTS AND AVAILABILITY
Ada kekurangan ruang TPA
Biaya penggunaan TPA telah meningkat.
Mengingat tingkat produksi limbah di Amerika,
alternatif TPA harus dikembangkan.
Cara-cara baru dianggap dapat menambah usia
pakai tempat pembuangan sampah yang ada
dengan mengurangi volume material yang
masuk ke mereka.
Penurunan bahan yang dikirim ke TPA dapat
dicapai melalui daur ulang, pengomposan dan
pembakaran.
D
ISPOSAL
B
ANS AND
R
EVERSE
L
OGISTICS
Produk yang dilarang ditempatkan di tempat pembuangan
sampah baik karena mereka menimbulkan risiko
kesehatan (misalnya tabung sinar katoda (CRT) di monitor komputer) atau karena mereka mengambil ruang terlalu banyak.
Produk yang dilarang diambil dari tempat pembuangan
sampah adalah: oli motor, baterai rumah tangga, peralatan rumah tangga, produk kertas, ban, dan beberapa peralatan medis dan listrik.
Larangan produk merupakan kesempatan Reverse
Sejumlah perubahan sosial tentang lingkungan yang
memiliki dampak yang bagus pada logistik terbalik.
Perusahaan dipaksa untuk mengambil produk mereka
kembali ketika perusahaan mereka di-banned . ini
menguntungkan perusahaan pada dua aspek, Mereka dapat menggunakan kembali produk mereka dan
mereka dapat merebut kembali nilai mereka.
Perusahaan telah mulai meneliti cara-cara baru untuk
mendapatkan kembali nilai dari produk mereka setelah mencapai akhir masa manfaatnya.
Perusahaan mulai menyadari manfaat pemasaran
program take-back.
P
RODUCT
T
AKE
-B
ACK
• Banyak perusahaan seperti Compaq, Hewlett-Packard,
dan Xerox telah mengadopsi Program Extended Product Responsibility (EPR). EPR berfokus pada usia total
produk, mencari cara untuk mencegah polusi dan
mengurangi sumber daya dan penggunaan energi melalui siklus hidup produk.
CONCLUSIONS
Lebih banyak perusahaan akan memberikan perhatian yang cukup
besar pada Reverse Logistics
Penanganan yang efisien dan disposisi produk yang dikembalikan
dapat membuat perbedaan kompetitif.
Praktek Reverse Logistic yang baik akan menambah bottom line dari
perusahaan.
Aspek yang digunakan untuk mengurangi
biaya Reverse Logistic:
Improved Peningkatan teknologi
gatekeeping
Partial Return Credit
Keputusan disposisi yang lebih awal Proses lebih cepat / waktu siklus lebih
cepat