• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

B2-40

PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN

YANG EFEKTIF

Oleh: Aly Imron

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Abstract

Metode pembelajaran seringkali belum dimaksimalkan penggunaannya. Tujuan teknologi komunikasi dan informasi ialah untuk meningkatkan hasil yang maksimal dan efektif. Metode yang

digunakan untuk pembelajaran yang efektif adalah pemanfaatan produk teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi audio, radio, internet dan bagian-bagiannya. Hasilnya menunjukkan

bahwa teknologi dan informasi dapat menjadikan proses pembelajaran semakin efektif dan menarik karena kecepatan mengakses informasi

The use of teaching methodology is not maximized yet. The objective of information and communication methodology is to increase the effective product. The method used in effective learning is the utilization of product of information and communication technology covering the audiovisual, radio, and internet in part. The product shows that the information and communication

technology can make the teaching and learning effective and interesting because of its speedy to access information

Teknologi informasi memegang peranan penting dalam upaya mencerdaskan dunia pendidikan.anak bangsa. Tidak bisa kita pungkiri bahwa teknologi informasi terus menerus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Sebagai konsekwensinya teknologi ini merambah pada bidang pendidikan. Kehadiran radio dan televise, misalnya, dulu dianggap sangat besar jasanya untuk meningkatkan kederdasan masyarakat bangsa, namun seiring dengan berjalannya waktu, teknologi ini tergeser oleh peranan teknologi informasi yang lainnya. Dari kedua contoh diatas tentu penggunaan teknogi juga akan memberikan dampak positif maupun negative yang luar biasa terhadap peningkatan hasil yang diperoleh selama proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. Hasil dari penggunaan teknologi ini yang perlu disosialisakan supaya memberikan pemahaman yang baik guna untuk diteruskan dan dikembangkan sehingga menjadi sebuah kebutuhan yang tak terelakkan. Pada sisi lain, hasil yang negative bisa dihindari dan dibentengi baik secara moral maupun perbuatan yang jauh menyimpang dari sebuah makna yang lebih besar yakni hasil pembelajaran yang berupa pendidikan.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi

seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. (http://ventidanokarsa.blogspot.com). Marilah disimak beberapa uraian berikut ini:

Pembelajaran Melalui Audio

Baik Audio maupun Radio, bagian dari teknologi komunikasi dan informasi, dua-duanya merupakan media pembelajaran yang berbasis suara atau bunyi. Audio berasal dari kata audible, yang artinya suara yang dapat didengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Kemampuan mendengar telinga manusia berada pada daerah frekuensi antara 20 sampai dengan 20.000 Hertz. Di luar itu, manusia tidak mampu lagi mendengarkannya. Ketika temannya sedang menyanyi dan membaca puisi, mereka bisa mendengarkannya dengan baik, karena frekuensi suara yang dikeluarkan oleh kedua temannya tersebut masih berada pada daerah frekuensi antara 20 hingga 20.000 hertz. Sebailknya ketika melihat sekawanan semut yang sedang berjalan mereka tentu tidak bisa mendengarkan suara apa-apa, padahal sebenarnya gerakan semut tersebut juga mengeluarkan bunyi, hanya saja frekuensi bunyi yang dikeluarkannya di bawah 20 hertz, sehingga telinga kita tidak mampu mendengarkannya. Demikian pula ketika diminta untuk mendengarkan bunyi gerakan evolusi maupun revolusi bumi, telinga kita juga tidak mampu mendengarkannya, hal ini karena frekuensi suara yang dikeluarkannya melebihi 20.000 hertz, sehingga kita tidak mampu untuk menangkap bunyi dari gerakan bumi yang kita tempati ini. Kaitannya Audio sebagai media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi

(2)

yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. Alat pemutar ini bisa berupa radio tape, CD player, DVD Player, Ipod dan lain-lain. (Waldopo, 2008).

PEMBELAJARAN VIA AUDIO

Mahasiswa

Dosen

Radio

Media Radio

Ada beberapa kelebihan media radio antara lain daya jangkauannya yang begitu luas hingga mampu menembus seluruh pelosok tanah air. Begitu dipancarkan, maka dalam waktu yang bersamaan beribu-ribu bahkan berjuta-juta peserta didik dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Tidak seperti televisi, gelombang radio mampu mengatasi hambatan yang berupa gunung, pepohonan maupun tembok bangunan. Meskipun terhalang gunung, tembok atau pepohonan jenis gelombang radio tertentu dapat menembusnya, sehingga siaran radio dapat dinikmati oleh peserta didik yang tinggal di pelosok-pelosok sekalipun. Harganya relatif murah sehingga pesawat radio telah dimiliki oleh hampir setiap keluarga di Indonesia. Jika di suatu daerah tidak ada saluran listrik, maka ia bisa dioperasikan dengan batteray yang harganya relatif terjangkau dan mudah didapat. Karena sifatnya yang komunikatif, maka jika didengarkan sendirian siaran radio laksana bisa menjadi teman. Namun demikian perlu diingat bahwa media radio merupakan media searah yang mana bila ada hal-hal yang kurang jelas, maka peserta didik tidak bisa bertanya, berdialog ataupun berdiskusi dengan pendidiknya. Padahal dalam kegiatan pembelajaran proses komunikasi harus berlangsung dua arah. Oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan ini, secara periodik harus diprogramkan adanya acara siaran jumpa pendidik dengan peserta didiknya. Acara ini bisa dilakukan melalui acara siaran jumpa pendidik dan peserta didiknya. Komentar-komentar ataupun pertanyaan-pertanyaan dapat disampaikan melalui telefon, e-mail, SMS, surat menyurat atau bisa juga melalui jumpa langsung dengan pendidik di tempat-tempat yang telah ditentukan guna mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan melalui siaran.

Media Audio

Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif) dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari. Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

- Materi yang ada di progam audio maupun radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar

(3)

peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai. - Adanya jadwal atau acara tatap muka. yaitu

pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam media audio.

Contoh pemberian tugas pembelajaran dengan media audio :

Jika memungkinkan putarkan kepada siswa program-program audio pembelajaran yang disimpan dalam berbagai bentuk file audio misalnya piringan hitam, kaset, CD/DVD, MP3, USB (flash) dan lain-lain. Setelah itu mintalah mereka untuk menuliskan berbagai bentuk penyimpanan file Audio berikut alat pemutarnya yang mereka ketahui pada pada kertas lembar 1.

______________________________________ ___________________________ ______________________________________ ___________________________ ______________________________________ ___________________________ __________________________________________ _______________________

Sebagaimana biasa setelah selesai menuliskan pendapatnya mereka diminta saling tukar-menukar dengan pendapat teman-temannya untuk didiskusikan. Hasil diskusinya dituliskan pada kertas lembar 2. ______________________________________ ___________________________ ______________________________________ ___________________________ ______________________________________ ___________________________ ______________________________________ ___________________________

Sekarang mintalah siswa untuk mencocokkan hasil diskusi dengan uraian berikut ini:

Berbagai jenis alat penyimpanan file audio antara lain piringan hitam, kaset, CD, DVD, Audio Digital (MP3, WAV), dan lain-lain.

• Piringan Hitam (PH).

Alat penyimpan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah Piringan Hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuah disc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.

• Kaset

Kaset, adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan

kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman.

• CD dan DVD

CD atau Compact Disc dan juga DVD atau

Digital Compact Disc adalah sebuah media

penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaan disc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD Player.

• (MP3)

MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.

• Audio Digital (WAV)

WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod.. iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV yang dikeluarkan oleh Aplle Computer . Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune.

Seiring dengan perkembangan ICT yang begitu pesat, maka dalam dunia siaran radio muncul siaran radio yang berbasis internet. Model tersebut dikenal dengan nama Radio Streaming. Melalui Komputer atau Handphone putarkan kepada siswa salah satu siaran radio yang bisa diakses melalui internet atau audio streaming, sementara itu mintalah siswa untuk menyimaknya. Selanjutnya mintalah siswa untuk menuliskan berbagai hal yang mereka ketahui tentang radio streaming pada kertas lembar 3.

______________________________________ ___________________________

______________________________________ ___________________________

(4)

______________________________________ ___________________________

______________________________________ ___________________________

Sebagaimana biasa setelah selesai menuliskan informasinya mereka diminta untuk saling tukar-menukar dengan pendapat teman-temannya untuk didiskusikan. Hasil diskusinya dituliskan pada kertas lembar 4. ______________________________________ ___________________________ ______________________________________ ___________________________ ______________________________________ ___________________________

Radio dan Audio Streaming

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang berbasis radio, disamping siaran radio yang sifatnya konvensional seperti yang selama ini kita kenal dan kita dengarkan sehari-hari, kini berkembang radio maupun audio streaming. Kalau dalam radio konvensional materi pembelajaran dipancarkan melalui stasiun pemancar radio dan kita tangkap dengan menggunakan pesawat radio, maka dalam radio streaming materi pembelajaran ditembakkan ke dunia maya (internet). Melalui internet inilah materi pembelajaran dipancarkan ke seluruh belahan dunia. Melalui radio streaming kita dapat mendengarkan materi siaran secara langsung (live) dengan mengaksesnya via internet. Untuk menangkap materi siaran radio streaming diperlukan peralatan Komputer. Selain melalui komputer Siaran Radio Streaming juga dapat diikuti dengan menggunakan Handphone (HP) atau bisa juga diikuti dengan menggunakan Radio Satelit.

Disamping radio streaming, saat ini juga berkembang audio streaming. (Waldopo, 2008). Audio streaming Prinsipnya sama dengan radio streaming. Dalam audio streaming materi pembelajaran disimpan di dunia maya (internet). Alat untuk memutar file audio streaming adalah Komputer atau Handphone atau Radio Satelit. Melalui audio streaming, peserta didik dapat memutar file secara langsung dan mendengarkannya tanpa harus mendownloadnya terlebih dahulu. Macam-macam audio streaming ini misalnya Winamp, Real Audio dan Liquid Radio (http://www.total.or.id/infophp?kk=audo streaming) . Para operator telefon selular biasanya juga memberikan layanan audio streaming pada pelanggannya. Dengan mengirimkan SMS ke nomor tertentu, maka para pelanggan akan memperoleh layanan audio streaming, meskipun saat ini kebanyakan pelanggan memanfaatkannya masih sebatas untuk mendengarkan musik atau lagu-lagu.

Pembelajaran Melalui Internet

Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar sudah sedemikian pesatnya. Karakteristik

internet mengapa diperlukan untuk pembelajaran adalah Internet telah menggunakan teks, grafik, video dan juga audio secara bersamaan. Internet juga dapat menjangkau learners (pembelajar)di mana saja tanpa memperhatikan tempat dan waktu. Internet dapat memberikan layanan video walaupun tidak sebagus videotape, TV ataupun CD-ROM. Internet dapat berinteraksi secara real time, tapi tidak sebaik seperti telepon ataupun video konverensi. Internet dapat memberikan informasi secara tekstual, tetapi tidak selengkap buku atau majalah. Tetapi mengapa saat ini Internet sangat diperlukan? Jawabannya karena Internet mempunyai beberapa keunggulan dibandingan media lain. Internet mengkombinasikan kelebihan dari media lain sehingga penyampaian video dan suara lebih baik dari buku, lebih interaktif dari videotape dan seperti halnya CD-ROM, Internet dapat menghubungkan orang dari berbagai tempat dengan mudah dan cepat. Keuntungan yang lain, Internet bukan hanya media penyampai tetapi juga dapat sebagai content provider. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa Internet merupakan sumber informasi terbesar dan beragam saat ini. Materi suatu pelajaran merupakan kombinasi dari beberapa elemen, antara lain: textual materia,

simulation models, exercises, problems, feedback information, etc.Tiap tipe dari materi tersebut dapat

dijelaskan dan disampaikan dalam beberapa cara. Hal yang harus diperhatikan dalam penyampaian suatu materi oleh penyelenggara adalah selengkap apa materi yang diberikan ke siswa sehingga menimbulkan respek kepada student terhadap informasi tersebut dan seberapa jauh materi tersebut dapat mensupport keinginan siswa untuk menerima atau memahami instruksi yang diharapkan? Menurut Riyana (2009) berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan dalam proses belajar melalui Internet: Information servers (manual, buku, expositions, bibliographies, programs, dll.). Distribusi materi pendidikan (texts,

programs),Kurikulum, bimbingan pelajaran dan latihan dalam bentuk hypertext format, Implementasi

collaborative work (dynamic hypertext, conferencing system, co-writing),Question & Answering. Dengan

demikian perkembangan teknologi informasi (TI) sudah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat pada bidang Pendidikan, sehingga muncul dampak dalam kegiatan belajar dan mengajar yang dikenal dengan konsep e-Learning dengan program aplikasi yang berbasis web yang memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain.

Beberapa hal gambaran dan kelebihan tentang sistem pembelajaran berbasis web, yaitu : (http://pintar-board.blogspot.com/)

• 100% cocok untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar tambahan yang langsung berhadapan dengan dosen/guru.

(5)

• Sederhana, ringan, efisien, dan menggunakan teknologi sederhana.

• Mudah di install pada banyak program yang bisa mendukung PHP. Hanya membutuhkan satu database.

• Menampilkan penjelasan dari pelajaran yang ada dan Pelajaran tersebut dapat dibagi kedalam beberapa kategori.

• Dapat mendukung 1000 lebih pelajaran.

• Mempunyai Kemanan yang kokoh. Formulir pendaftaran untuk pelajar telah diperiksa validitasnya dan mempunyai cookies yang terenkripsi.

• Paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa. Bahasa yang tersedia dapat diedit dengan menggunakan editor yang telah tersedia. Lebih dari 45 bahasa yang tersedia. Termasuk Bahasa Indonesia. Mungkin “Bahasa Indonesia” inilah menjadi kelebihan utamanya sistem ini.

Setelah kita mengetahui banyak hal tentang internet, guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin popuper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Atau pembelajaran model demikian ini disebut dengan sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning

disingkat E-learning) yang merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid, siswa) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria yaitu: (1) E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,

(2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi

internet yang standar,

(3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma

pembelajaran tradisional.(Rosenberg 2001) Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning,

Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS

(Integrated Learning System), LCC

(Learner-Centered Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb

Kelebihan sistem e-learning:

Hal positip yang diperoleh dari e-learning ini ialah dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara siswa dengan bahan/materi, siswa dengan pengajar maupun sesama siswa. Siswa dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu siswa dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

Malahan, dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.Dengan adanya e-learning para pengajar akan lebih mudah :

1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya

sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir

2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya

3. mengontrol kegiatan belajar siswa

Lebih lanjut ditambahkan bahwa hubungan seseorang dengan yang lain dapat berjalan lancar dengan adanya internet. Jarak geograpis tidak bisa memisahkan hubungan kerjasama yang letaknya berjauhan secara fisik. Dengan adanya internet kondisi semacam ini dapat dilakukan dengan lebih mudah antar pakar dan juga dengan mahasiswa. Bandingkan tempo dulu, seorang mahasiswa, misalnya, ingin berkonsultasi dengan dosen harus menempuh puluhan kilo atau puluhan jam untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa dari Papua berdiskusi masalah tesisnya dengan seorang pakar pembimbingnya dengan seorang dosennya di universitas terkemuka di Jakarta. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di

(6)

dunia sekalipun tanpa dibatasi oleh letak geografis. Demikianlah penggunaan yang canggih saat ini yang bisa digunakan untuk keperluan proses belajar mengajar.

Yang membangggakan, sekarang muncul sebuah aplikasi baru bagi Internet yaitu Virtual

university. Virtual university memiliki karakteristik

yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 - 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual

University ini adalah www.ibuteledukasi.com .

Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa kedepan.

Manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan di Indonesia. Untuk memberikan manfaat yang maksimal dari Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia adalah akses-akses :

1. Perpustakaan; 2. Pakar;

3. Kegiatan kuliah dilakukan secara online; 4. Tersedianya layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;

5. Tersedianya fasilitas mesin pencari data; 6. Tersedianya fasilitas diskusi;

7. Tersedianya fasilitas direktori alumni dan sekolah; 8. Tersedianya fasilitas kerjasama;

Kelemahan Sistem e-learning:

Kehadiran guru sebagai makhluk hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Sisi lain kelemahan teknologi komunikasi di internet ini juga sama dengan teknologi lain yang hadir di muka bumi ini dengan segala dialektikanya. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall terkuat dalam

menghadang serangan informasi yang tidak berguna.

Internet dan Pengajaran Bahasa

Penggunaan internet dalam pengajaran bahasa, khususnya bahasa Inggris, sudah merupakan kebutuhan dan tuntutan guna meningkatkan kualitas belajar mengajar. Beberapa prasyarat misalnya akses computer, koneksi internet, akun internet, dan alamat email sangat memerlukan internet dalam pengajaran bahasa. Penggunaan internet dalam pengajaran bahasa tidak hanya mencipakan proses belajar mengajar efektif, tetapi para siswa mendapatkan pengalaman belajar lebih bermakna dan berguna. Ada lima (5) alasan kenapa penggunaan internet dapat mentrarformasi dari sebuah proses belajar mengajar yang konvensional menjadi sebuah proses belajar mengajar yang lebih dinamis, bermakna, dan kontektual:

1. Otentik: sebuah proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila kontek yang diberikan berkaitan erat dengan dunianya. Internet merupakan salah satu sarana yang mempunyai kapasitas untuk memberikan pembelajar bahasa dengan akses yang tidak terbatas untuk mendapatkan teks yang otentik. 2. Melekhurup: kecakapan membaca, menulis, mendengar, berbicara dan presentasi adalah beberapa kecakapan yang wajib dimiliki oleh siswa dalam dunia global. Otonomi untuk mendapatkan materi relevan dan otentik seluas-luasnya akan memfasilitasi siswa untuk mendapatkan segala sesuatu tentang pembelajaran guna memperoleh kecakapan berbahasa.

3. Kekuatan: internet dapat menjadikan motivasi yang tinggi bagi pembelajar karena internet berfungsi sebagai media yang fleksibel, berubah secara tetap, dan sangat berhubungan dengan dunia nyata.

4. Interaksi: interaksi merupakan aspek terbesar untuk mendapatkan sebuah bahasa secara otomatis dan lancar. Internet dapat memberikan kesempatan bagi para siswa untuk berinteraksi selama 24 jam dengan penutur asli maupun bukan di seluruh duna. 5. Kewenangan: penguasaan untuk menggunakan dan mengoperasikan internet menjadikan guru dan siswa mempunyai kewenangan untuk belajar sepanjang masa.

Setelah diklasikasi sebagai provider komunikasi yang tak terbatas, internet digolongkan pada asynchronous computer-mediated communication, synchronous computer-mediated communication, and hypertext. Computer-mediated communication (CMC) adalah sebuah komunikasi

yang terjadi lewat jaringan computer. Asynchronous

CMC merupakan CMC yang tidak memerlukan

orang untuk diajak berkomunikasi di komputer pada saat yang sama. Tetapi, komunikasi ini ditunda untuk dibaca di kemudian waktu. Contoh dari

asynchronous CMC adalah email dan bulletin board.

Namun, synchronous CMC mensyaratkan semua partisipan untuk duduk di komputer pada waktu

(7)

yang sama. Pesan akan disampaikan secepatnya pada waktu yang sama sewaktu orang sedang melakukan komunikasi. Jadi, komunikasi berjalan dengan lancar. Contoh dari synchronous CMC ialah

chat rooms, online discussion forum, instant messaging, and videoconferencing. Kategori ke tiga

sebuah komunikasi lewat internet adalah hypertext dimana internet berisi oleh sebuah tempat penyimpanan dokumen multimedia.

Electronic (online) merupakan contoh

synchronous dan asynchronous CMS dimana forum diskusi dilakukan online berisi teks atau informasi yang dapat disimpan dan siap dibuka kapanpun juga. Dalam proses belajar dan mengajar bahasa, forum diskusi electronic (online) sering digunakan sebagai media interaksi antara guru dan siswa dimana guru harus menyusun kebutuhan pembelajaran secara tepat. Disamping itu seorang guru harus aktif dan tidak mendominasi kegiatan. Apabila terdapat kesalahan dalam forum diskusi lewat electronik, pembetulan kesalahan langsung harus dihindari. Terakhir, apabila menginginkan penggabungan diskusi elektronik ini, seorang guru harus bisa menggabungkan dengan aktifitas lainnya didalam kelas.

Hubungan Guru & Siswa

Di dalam proses belajar-mengajar tentunya ada subjek dan objek yang berperan secara aktif, dinamik dan interaktif di dalam ruang belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru & Siswa sama-sama dituntut untuk membuat suasana belajar dan proses transfer of knowledge-nya berjalan menyenangkan serta tidak membosankan. Oleh karena itu penataan peran Guru & Siswa di dalam kelas yang mengintegrasikan TIK di dalam pembelajaran perlu dipahami dan dimainkan dengan sebaik-baiknya.

Kini di era pendidikan berbasis TIK, peran Guru tidak hanya sebagai pengajar semata namun sekaligus menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar bagi Siswa. Karenanya Guru dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Dengan peran Guru sebagaimana dimaksud, maka peran Siswa pun mengalami perubahan, dari partisipan pasif menjadi partisipan aktif yang banyak menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli. Disisi lain siswa juga dapat belajar secara individu, sebagaimana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain.

Untuk mendukung proses integrasi TIK di dalam pembelajaran, maka Manajemen Sekolah, Guru dan Siswa harus memahami 9 (sembilan) prinsip integrasi TIK dalam pembelajaran yang terdiri atas prinsip-prinsip:

1. Aktif: memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna.

2. Konstruktif: memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginantahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.

3. Kolaboratif: memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.

4. Antusiastik: memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Dialogis: memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.

6. Kontekstual: memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan "problem-based atau case-based learning"

7. Reflektif: memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri.

8. Multisensory: memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik .

9. High order thinking skills training: memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga meningkatkan "ICT & media literacy".

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus merupakan suatu perangkat dalam mempersiapkan proses belajar mengajar. Keberadaannya sudah merupakan kewajiban dalam suatu proses belajar mengajar. Disamping itu, silabus harus dijabarkan kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran supaya memudahkan bagi satu guru dengan guru yang lainnya dalam memonitor sejauh mana materi pembelajaran sudah berlangsung.

Oleh karena itu, bukti otentik terjadinya pembelajaran berbasis TIK dapat kita cermati dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun dan implementasinya yang dilaksanakan oleh setiap guru mata pelajaran di sekolah. RPP yang mengintegrasikan TIK di dalam pembelajaran dapat disusun melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu pendekatan idealis dan pendekatan pragmatis. Pertama, Pendekatan Idealis dapat dimulai dengan menentukan topik, kemudian menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; dan menentukan aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan TIK (seperti modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Kedua, Pendekatan Pragmatis dapat

(8)

diawali dengan mengidentifikasi TIK (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang ada atau mungkin bisa dilakukan atau digunakan, kemudian memilih topik-topik apa yang bisa didukung oleh keberadaan TIK tersebut, dan diakhiri dengan merencanakan strategi pembelajaran yang relevan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator capaian hasil belajar dari topik pelajaran tersebut. Adapun strategi yang dapat dipilih sesuai dengan kedua pendekatan tersebut adalah strategi: Resources-based learning (pembelajaran berbasis sumber daya),

Case/problem-based learning (pembelajaran berbasis permasalahan/kasus sehari-hari),

Simulation-based learning (pembelajaran berbasis

simulasi), dan Colaborative-based learning

(pembelajaran berbasis kolaborasi)

Penutup

Dalam pembelajaran seharusnya memanfaatkan media teknologi dan informasi, misalnya audio, radio dan internet. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya sebagai sesuatu yang tak terelakkan. Para pengajar haruslah mampu menggunakan media tersebut sebagai media pembelajaran di kelas agar pembelajarannya berjalan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Adimphrana, Kwarta. 1999. Strategi Pengembangan

Pembelajaran Berbasis TIK.

Riyana, Cepi.2009.Peranan Teknologi dalam Pembelajaran.

Waldopo.2008. Pemanfaatan Media Audio Dan

Radio Untuk Pembelajaran.

Jakarta: Pusat Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pendidikan

Departemen Pendidikan Nasional.

Resenberg.2001. Peranan-Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran.

Paul G Geisert,dkk, 1999. Teacher, Computers and

Curriculum :Micro computer in the classroom,

Needham, Library of Congress Cataloging in publication Data. http://www.perpustakaan- online.blogspot.com/2008/05/pentingnya-teknologi-informasi-dalam.html http://www.Pembelajaran_elektronik.html http://pintar-board.blogspot.com/ http://ventidanokarsa.blogspot.com/2009/05/peranan -teknologi-informasi-dalam.html http://www.umich.edu/~ed626/Gerlach_Ely/ge_main. htm http://www.smansagaranten.sch.id/index.php?option =com_content&view=article&id=169:a&catid=95: artikel-umum&Itemid=99 http://www.cepiriyana.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Memahami struktur Memahami struktur dan kaidah dan kaidah teks cerita teks cerita sejarah, berita, sejarah, berita, iklan, editori iklan, editorial"opini, dan al"opini,

Jika pembacaan hasil test alkalinitas “P” kurang dari 100ppm perlu diberikan tambahan Boiler Water Treatment Chemical AR – B.90 untuk setiap ton air ketel akan

Dalam hal ini, dilakukan pengambilan data pemadaman Penyulang Arwana pada PT PLN (Persero) APD WS2JB yang kemudian dilakukan pengolahan data serta menghitung nilai SAIDI

Skripsi yang berjudul : Perencanaan Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta Dalam Pengembangan Sarana Prasarana Drainase adalah karya saya sendiri dan bebas dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida ekstrak daun bandotan ( Ageratum conyzoides L.) dan bunga kenanga (Cananga odorata L.) pada larva nyamuk Aedes

Kedua komunikasi verbal dinilai kurang universal dibanding dengan komunikasi non verbal, sebab bila kita pergi ke luar negeri misalnya dan kita tidak mengerti bahasa yang digunakan

Gambaran PCK guru dalam penelitian ini menggunakan model PCK yang dikembangkan oleh Loughran,dkk., (2001) yang telah dikembangkan instrumen penilainnya berdasarkan CoRe dan

Tingginya nilai tersebut mengindikasikan bahwa semua stasiun didominasi oleh foraminifera planktonik, bahkan beberapa stasiun memiliki rasio P/B yang mencapai 100% (stasiun 11, 13,