• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR Pedoman Proses dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR Pedoman Proses dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia."

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

alam upaya meningkatkan iklim penelitian dan menetapkan standard operasional prosedur yang baku mengenai proses dan penulisan karya ilmiah khususnya di FKM UI, dibuatlah

Pedoman Proses dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia.

Pedoman ini disusun merujuk pada standar operasional prosedur (SOP) penulisan tesis yang berlaku di FKM UI selama ini, yang terdiri dari aturan beragam dari berbagai Program Studi yang ada. Dari berbagai sumber tersebut dibuat satu SOP baru dan berlaku untuk seluruh sivitas akademika FKM UI yang mengatur mengenai prosedur penyelesaian studi dan tatacara dan prinsip-prinsip umum dalam penulisan karya ilmiah.

Panduan Proses dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Dengan adanya pedoman ini diharapkan akan dapat menjadi informasi yang dapat dijadikan proses pembelajaran bagi seluruh sivitas akademika FKM, yang pada akhirnya dapat meningkatkan dan mendorong sistem dan mutu hasil karya ilmiah di FKM UI.

Kami berterima kasih kepada team penyusun Pedoman Proses dan Penulisan Karya Ilmiah ini yang dipimpin oleh drh. Wiku Adisasmito, MSc, Ph,D dan beranggotakan dr. Sandi Iljanto, MPH, dra, Winda Habimono, Wiwiek Widowati, SH, Woro Indah Wahyuni, SKM, MARS dan Dewi Ambarwati, S.Sos dan juga kepada team penasehat/reviewer yaitu Dr. Soediyanto Kamso, dr, MSc (Wadek I) dan Ir. Asih Setiarini, MSc (Manager Akademik).

Tak lupa kami berterima kasih pula pada Prof. Sudigdo Sastroasmoro, Prof. Riris Sarumpaet (selaku ketua team penyusunan Pedoman Karya Ilmiah UI), Prof. Dr. Sudarti Kresno, dra, MA dan team penyusun “Aplikasi Metode Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan dan drs, Tri Krianto, MKes yang mana hasil pemikirannya telah memberikan sumbangan yang besar dalam penyusunan pedoman ini.

Dekan,

Hasbullah Thabrany

D

(2)

NAMA TEAM PENYUSUN

Penanggung Jawab : Dekan FKM UI

Penasehat : DR. Soediyanto Kamso, dr, MSc Ir. Asih Setiarini, MSc

Ketua : Drh. Wiku Adisasmito, MSc, Ph.D Anggota :

1. Dr. Sandi Iljanto, MPH 2. Dra. Winda Habimono

3. Woro Indah Wahyuni, SKM, MARS 4. Wiwiek Widowati, SH

5. Dewi Ambarwati, S.Sos Anggota Khusus :

1. Prof. DR. Sudarti Kresno, dra, MA dan team penyusun “Aplikasi Metode Kualitatif dalam Penelitian Kesehatan

2. Drs. Tri Krianto, Mkes

3. Prof. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp.A

4. Team Penyusunan Pedoman Karya Ilmiah UI (yang diketuai oleh Prof. Riris K. Toha Sarumpaet, Ph.D)

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... I NAMA TEAM PENYUSUN ... II DAFTAR ISI ...III

BAB 1 ... 1

PRINSIP-PRINSIP UMUM KARYA ILMIAH ... 1

1.1 PENDAHULUAN... 1

1.2PENGERTIAN KARYA ILMIAH... 2

1.2.1 Definisi... 2

1.2.2 Ciri karya ilmiah ... 2

1.3BAHASA DALAM KARYA ILMIAH... 2

1.4TAHAPAN PEMIKIRAN PEMBUATAN KARYA ILMIAH... 4

1.5METODE PENELITIAN YANG DAPAT DIGUNAKAN... 5

BAB 2 ... 9

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH ... 9

2.1FORMAT & PENATAAN... 9

2.1.1 Kertas... 9

2.1.2 Pengetikan ... 9

2.1.3 Penomoran halaman ... 10

2.1.4 Pemberian tanda bagian karya ilmiah ... 10

2.1.5 Penataan karya ilmiah ... 11

2.1.5.1 Skripsi / tesis / disertasi...11

2.1.5.2 Naskah pidato pengukuhan guru besar ...21

2.1.5.3 Manuskrip ...23

2.1.5.4 Laporan ilmiah ...23

2.2 RUJUKAN / ACUAN... 23

2.2.1 Etika pengacuan / rujukan ... 23

2.2.2 Pengakuan terhadap hasil temuan orang / penulis lain... 24

2.2.3 Pengertian : kutipan, daftar pustaka dan rujukan ... 24

2.2.4 Sistem pencatatan dokumen ... 25

2.3 DAFTAR PUSTAKA... 27

2.3.1 Cantuman dalam daftar pustaka... 27

2.3.2 Urutan cantuman... 28

2.3.3 Konsistensi : ... 28

2.3.4 Ketentuan umum... 28

2.4 PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL ILMIAH... 32

2.5 PLAGIARISME... 39

2.5.1 Jenis-jenis plagiarisme... 40

2.5.1.1 Plagiarisme ide ...41

2.5.1.2 Plagiarisme isi ...42

2.5.1.3 Plagiarisme kata demi kata ...42

2.5.1.4 Plagiarisme mosaik ...42

2.5.1.5 Plagiarisme yang disengaja atau tidak disengaja ...42

2.5.1.6 Common knowledge ...43

2.5.2 Bagaimana menghindarkan plagiarisme... 43

(4)

BAB 3 ... 47

PROSES AKADEMIK DALAM PENYUSUNAN KARYA ILMIAH ... 47

3.1SKRIPSI (JENJANG SARJANA) ... 47

3.1.1 Bobot Skripsi ... 47 3.1.2 Pembimbing ... 47 3.1.2.1 Pergantian Pembimbing ...48 3.1.2.2 Mekanisme Bimbingan ...48 3.1.3 Skripsi ... 49 3.1.3.1 Syarat...49 3.1.3.2 Permohonan Ujian...49 3.1.3.3 Pelaksanaan Ujian ...50 3.1.3.4 Penilaian ...51 3.1.3.5 Hasil Ujian ...53 3.1.3.6 Penyerahan Skripsi...53 3.1.4 Yudisium ... 53

3.1.4.1 Bahan-bahan untuk Kelengkapan Yudisium ...53

3.1.4.2 Sidang Yudisium...54

3.1.4.3 Sanksi ...54

3.2PROSES AKADEMIK DALAM PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN... 55

MASYARAKAT ... 55

3.2.1 Definisi... 55

3.2.2 Bobot Praktikum Kesehatan Masyarakat ... 55

3.2.3 Peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat... 55

3.2.4 Institusi Praktikum Kesehatan Masyarakat... 55

3.2.5 Waktu Praktikum Kesehatan Masyarakat... 56

3.2.6 Pembimbing Praktikum Kesehatan Masyarakat ... 56

3.2.6.1 Pembimbing Akademik Praktikum Kesehatan Masyarakat (PA)...56

3.2.6.2 Pembimbing Lapangan (PL) ...56

3.2.7 Uraian Tugas Praktikum Kesehatan Masyarakat ... 57

3.2.7.1 Tugas Peserta Praktikum Kesehatan Masyarakat...57

3.2.7.2 Tugas Departemen ...57

3.2.7.3 Tugas Institusi Tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat ...57

3.2.7.4 Tugas Pembimbing Lapangan ...58

3.2.7.5 Tugas Pembimbing Akademik...58

3.2.8 Organisasi dan Penanggung Jawab ... 58

3.2.9 Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat ... 59

3.2.9.1 Tahap Persiapan ...59

3.2.9.2 Tahap Implementasi dan Pemantauan ...60

3.2.10 Penilaian Prestasi Praktikum Kesehatan Masyarakat... 63

3.2.11 Proposal Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat (KPKM) ... 64

3.2.12 Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat ... 65

3.2.13 Prosedur Penyerahan Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat ... 66

3.2.14 Penilaian Praktikum Kesehatan Masyarakat ... 66

3.3TESIS (JENJANG MAGISTER)... 69

3.3.1Pembimbingan ... 69

3.3.1.1 Proses penunjukan pembimbing ...69

3.3.1.2 Tugas pembimbing...70

3.3.1.3 Pergantian pembimbing ...71

3.3.2Tata Cara Penyusunan Tesis ... 71

3.3.2.1 Mekanisme Bimbingan ...71

3.3.2.2 Seminar Selama Penyusunan Tesis ...72

3.3.2.3 Ujian Tesis ...77

3.3.3 Penyerahan Tesis ... 83

3.3.4 Bahan-bahan untuk Kelengkapan yudisium ... 83

3.3.5 Yudisium ... 83

3.3.6 Sanksi ... 84

(5)

3.4RESIDENSI... 84 3.4.1 Tujuan Residensi ... 85 3.4.2 Metode Residensi... 85 3.4.3 Kegiatan Residensi ... 85 3.4.3.1 Tahap Persiapan ...85 3.4.3.2 Tahap Pelaksanaan...86 3.4.4 Waktu pelaksanaan ... 88 3.4.5 Pola residensi ... 88

3.4.6 Rumah Sakit tempat Residensi ... 89

3.4.7 Pembimbing Residensi ... 89

3.4.8 Presentasi Hasil Residensi ... 90

3.4.9 Pemantauan dan Penilaian Residensi ... 90

3.4.10 Laporan Hasil Residensi ... 91

3.5DISERTASI (JENJANG DOKTOR)... 91

3.5.1 Proses Pembuatan Disertasi ... 91

3.5.2 Tahapan Ujian Program Doktor... 92

3.5.2.1 Kualifikasi ...92

3.5.2.2 Ujian Usulan Penelitian Untuk Disertasi...94

3.5.2.3 Ujian Pra Promosi ...94

3.5.2.4 Ujian Promosi...95

3.5.3Penunjukan Promotor dan Ko-Promotor ... 95

3.5.4 Etika Penelitian dan Kecurangan Akademis ... 96

3.5.5 Penetapan Mahasiswa Lulus Program Studi ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(6)

BAB 1

PRINSIP-PRINSIP UMUM KARYA ILMIAH

1.1 Pendahuluan

Dengan dicanangkannya UI sebagai Research University untuk tahun 2006 ini maka seyogyanya mulai dilakukan pembenahan diri yang menyangkut berbagai aspek guna mencapai peningkatan iklim penelitian, hasil penelitian dan jumlah/minat peneliti di lingkungan Universitas Indonesia. Dalam upaya mendukung hal diatas, sebagai langkah dibuat suatu pedoman penulisan karya ilmiah yang akan menjadi acuan bagi seluruh civitas akademika di FKM UI dalam melakukan kegiatannya.

Sebagai lembaga pendidikan FKM UI mempunyai tugas utama untuk mendidik anak didiknya untuk menjadi manusia yang mendiri, kritis, kreatif dan berguna bagi masyarakat serta dapat mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian atau karya nyata yang dapat diandalkan, yang tersusun secara logis dan sistematis serta teruji kebenarannya. Untuk mencapai hal ini dan dalam upaya mengembangkan iklim penelitian yang baik terus dikembangkan sikap-sikap ilmiah dalam kehidupan di lingkungan akademis antar sivitas akademika, yaitu sikap dan penghargaan yang tinggi pada otentisitas, orisinalitas dan penghargaan pada segala usaha, penelitian dan pemikiran yang dilakukan sebelumnya. (Universitas Indonesia, 2005).

Berkenaan dengan hal ini maka dengan adanya panduan ini diharapkan akan terbentuk satu pembelajaran penerapan sikap ilmiah dan tatacara penulisan yang baku dengan tetap memperhatikan aturan-aturan yang berlaku terutama dalam penulisan karya ilmiah dalam rangka penyelesaian studi di FKM UI dan secara khusus panduan ini merupakan pedoman baku pelaksanaan proses akademik yang harus dijalani dan acuan dalam melakukan kegiatan penulisan karya ilmiah di FKM UI yang harus diikuti oleh seluruh sivitas akademika FKM UI

(7)

1.2 Pengertian karya ilmiah

1.2.1 Definisi

Yang dimaksud dengan karya ilmiah dalam pedoman ini adalah karya tulis berupa kajian ilmiah, penelitian ilmiah dan rancangan/karya nyata yang bernilai ilmiah, baik untuk publikasi didalam jurnal, sebagai skripsi, tesis atau disertasi. (Universitas Indonesia, 2005).

1.2.2 Ciri karya ilmiah

Berdasarkan pengajuan masalah yang mendasar dan diseleksi, kemudian dengan landasan teoretis dan teknik analisis yang dapat dipertanggungjawabkan yang kemudian diteliti, diuji, dibahas untuk kemudian diinterprestasi, maka dapatlah dikatakan bahwa apa yang disebut karya ilmiah wajib memiliki ciri-ciri sebagai berikut : bersifat asli; menggunakan metode ilmiah sesuai dengan keperluan bidang yang diteliti; menyajikan fakta objektif hokum alam, sosial, dan budaya secara sistematis, logis, dan konseptual; bersifat eksploratif, eksperimental, interpretative, fenomenologis, kritis, atau rekonstruktif; menghasilkan tesis atau teori; ditulis secara cermat; tidak memuat terkaan; bukan hasil amnipulasi serta bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan kehidupan. (Universitas Indonesia, 2005).

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunannya didasarkan pada prinsip ilmu dan kajian ilmiah. Berkenaan dengan hal diatas maka makalah kelas, skripsi, tesis, disertasi yang ditulis sebagai bagian dari kegiatan terstruktur, maupun monograf, laporan penelitian, artikel, buku teks, gambar desain, temuan kreatif, sampai hak paten maupun pidato, ceramah, kertas kerja dan makalah yang disusun untuk disampaikan dalam pertemuan ilmiah, semuanya merupakan dan disebut sebagai karya ilmiah. (Universitas Indonesia, 2005).

1.3 Bahasa dalam karya ilmiah

“Karya ilmiah harus ditulis dengan cermat, sistematik, argumentatif, dan faktual. Sifat dan ciri karya ilmiah yang menuntut kecermatan, objektivitas, dan sistematika tidak hanya tampak dalam segi substansi, tetapi juga harus tercermin

(8)

dalam pengungkapan dan penyampaiannya. Dalam sebuah karya ilmiah pikiran hendaklah disampaikan dengan :

a. Pilihan kata yang tepat, tunggal makna, dan jelas, b. Kalimat yang lugas dan jelas gagasannya,

c. Alinea dengan kalimat yang koheren, saling berkaitan untuk menyampaikan satu pemikiran yang utuh,

d. Pemikiran dan pengertian yang utuh dan padu berdasarkan alinea-alinea yang bertahap, berkesinambungan, dan berkaitan,

e. Uraian yang ringkas, padat, tidak berulang (dapat disampaikan dalam bentuk tabel atau gambar)

f. Uraian yang lengkap yang tidak menimbulkan pertanyaan

g. Uraian yang teliti dan cermat, segala hal diperinci termasuk penulisan nama orang, nama kota, nama jenis hewan, nama tumbuhan, bentuk rumus, penggunaan dan sumber data, pembuatan tabel, perumusan teori hingga modifikasinya, pengutipan, pengacuan, hingga ke penggunaan kata yang lazim. h. Uraian yang tersusun secara sistematis, kronologis dengan pembahasan yang

sistematis dan logis,

i. Uraian yang padu dan menyatu, fokus dan hanya membicarakan apa yang seharusnya sesuai dengan tujuan penulisan dan menghindari penyimpangan dan lanturan (catatan kaki, catatan akhir, dan lampiran dimanfaatkan untuk penjelasan tambahan yang juga tetap harus berdasarkan prinsip ketelitian, kepaduan, kejelasan, keringkasan, dan ketersusunan),

j. Tutur yang sopan dan beradab,

k. Tidak menggunakan kata yang kualitatif (misalnya agak menarik, mungkin, mengagumkan, cantik, menggembirakan, dll).

l. Tidak menggunakan ungkapan yang menyatakan kemungkinan misalnya tak dapat disangkal, dengan pasti, tak perlu dipertanyakan lagi

m. Tidak menggunakan ungkapan berlebihan dan berupa slogan.” (Universitas Indonesia, 2005).

(9)

1.4 Tahapan pemikiran pembuatan karya ilmiah

Dalam membuat karya ilmiah diperlukan dasar pemikiran yang kuat sehingga karya ilmiah yang dihasilkan menjadi karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menghasilkan karya ilmiah yang baik diperlukan tahap/langkah pemikiran sebagai berikut :

a. Pada tahap awal harus dapat dikemukakan ide pembuatan suatu karya ilmiah dimana penulis harus mampu menjelaskan dari ide tersebut, magnitude masalah, severity (seberapa gawat masalah itu), urgency/kesegeraan, cara-cara mengatasi, dan komitmen pada perubahan.

b. Dari ide tersebut dibuat suatu tinjauan pustaka yang menceritakan tentang permasalahan dan cara penanggulangannya. Penulis diminta untuk dapat mendeskripsikan batasan teori/apa yang dilakukan sekitar masalah tersebut. c. Dari batasan-batasan yang dikemukakan diatas, dicari minat dari penulis. Penulis

diminta untuk melakukan pengkerucutan hasil dari proses diatas hingga sampai pada suatu topik penelitian yang sesuai dengan minat dan kelayakan untuk dilakukan.

d. Setelah proses diatas dapat dibuat suatu hipotesa, dimana topik penelitian yang dipilih harus dapat diviisualisasikan dan diartikulasikan dengan variabel – variabel yang terkait sehingga dapat diamati dan diukur.

e. Landasan teori dari topik penelitian dengan cara mensintesa berbagai kepustakaan sebagai wacana dalam mengembangkan kerangka teori. Dalam proses ini harus pula dilakukan review dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkisar pada variabel tersebut sehingga terbentuk kerangka konsep.

f. Variabel-variabel yang dikembangkan dalam kerangka konsep akan diteliti, dikumpulkan datanya, dianalisis dan dijadikan bahan tulisan. Kerangka konsep yang dapat dibuat harus dapat menjelaskan hubungan antar varibel yang menyebabkan terjadinya fenomena topik penelitian sehingga diperoleh variabel independen (dapat berupa intervening variabel, moderating variabel, dll.

g. Setelah itu dibuat definisi operasional yang mencakup definisi semua variabel yang meliputi metode/cara pengukuran, alat ukur dan hasil ukur yang dilakukan. Pendekatan penelitian yang dapat dilakukan adalah secara kualitatif (EMIC) atau

(10)

secara kuantitatif (ETIC) ataupun gabungan keduanya. Keterangan lebih rinci mengenai metode ini dapat dilihat pada bab selanjutnya.

h. Pengembangan metodologi penelitian mengacu pada metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis datanya

i. Proses verifikasi terhadap hasil dan analisis data penelitian dilakukan dengan merujuk pada teori dan keilmuan yang relevan

j. Seluruh proses dan hasil yang terjadi dalam penelitian perlu disimpulkan dan dibuat saran yang konstruktif terhadap topik penelitian.

k. Karya ilmiah dapat pula berupa karya yang tidak berbasis penelitian kualitatif atau kuantitatif.

1.5 Metode penelitian yang dapat digunakan

Seperti telah disebutkan terdahulu bahwa metode penelitian yang dapat digunakan dalam membuat suatu karya ilmiah, khususnya di bidang kesehatan masyarakat adalah metode penelitian kualitatif atau metode penelitian kuantitatif atau merupakan penggabungan antara keduanya.

Penggolongan suatu metode penelitian, apakah kualitatif atau kuantitatif, didasarkan pada cara pengumpulan, pengolahan, dan analisis data. Deskripsi dan penggunaan metode penelitian yang lebih rinci dan spesifik seyogyanya mengacu pada landasan teori metodologi penelitian

Krianto, (2005) mengatakan bahwa masing-masing metode baik kualitatif ataupun kuantitatif memiliki ciri, kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan uraian sebagai berikut :

I. Metode penelitian kualitatif

A. Memungkinkan peneliti mendalami informasi via kuotasi, interaksi dan observasi

B. Mengumpulkan jawaban atas pertanyaan “mengapa?” C. Mendalam, eksploratif

D. Terjadi interaksi antara fasilitator dan partisipan

Tidak selalu karya ilmiah memerlukan adanya pembuktian hipotesis atau uji statistik

(11)

E. Dapat mengamati emosi, bahasa, perasaan, persepsi, sikap dan motivasi F. Purposif, sampel kecil

G. Fokus pada proses II. Metode penelitian kuantitatif

A. Mencari seberapa banyak dan hubungan antar variabel

B. Menggunakan statistik untuk menggabungkan, meringkas, menjelaskan dan membandingkan data

C. Dapat melakukan generalisasi dari temuan kepada populasi yang lebih besar D. Menggunakan sampel besar secara random

E. Melihat bagaimana norma, keterampilan, kepercayaan dan sikap dihubungkan dengan perilaku

F. Fokus pada outcome (hasil)

Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat dilihat dari beberapa hal yaitu :

1. Waktu, metode kualitatif dapat dilakukan lebih singkat sedangkan metode kuantitatif lebih lama

2. Cost efektif, metode kualitatif memerlukan biaya yang lebih mahal dalam melakukan analisis sedangkan metode kuantitatif lebih murah dalam analisis akan tetapi mahal dalam pengumpulan data

3. Partisipasi interview, metode kualitatif sangat tinggi sedangkan dalam metode kuantitatif partisipasi interview sedang saja.

4. Fleksibilitas protokol, untuk metode kualitatif tinggi dan untuk metode kuantitatif kaku

5. Dasar statistik, untuk metode kualitatif diperlukan kredibiltas dan inferensi sedangkan untuk metode kuantitatif diperlukan validitas, reliabilitas dan generalisasi

6. Tipe informasi, yang diperoleh dari metode kualitatif adalah informasi yang kaya dan mendalam sedangkan untuk metode kuantitatif adalah informasi yang lebih meluas

(12)

Dalam melakukan penelitian kualitatif maka :

1. Metode ini digunakan untuk menjawab pertanyaan “apa yang terjadi, mengapa, bagaimana, siapa saja, kapan, dimana saja ?”

2. Cenderung eksploratif

3. Sering digunakan untuk grounded research 4. Data berbentuk informasi (kuotasi)

5. Analisis dilakukan menggunakan teknik content dan dalam melakukan penelitian kuantitatif maka :

1. Metode ini digunakan untuk menjawab pertanyaan “seberapa banyak, seberapa sering ?”

2. Cenderung verifikatif

3. Biasanya digunakan untuk menguji hipotesis 4. Data berbentuk angka

5. Hasil dan analisis nya dilakukan dengan program statistik serta disajikan dalam tabel univariat, bivariat, multivariat

Hal-hal pokok dalam penggunaan metode penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: (Kresno, 2000 dan Krianto, 2005)

1. Teknik yang digunakan adalah FGD (Focus Group Discussion) atau In Depth Interview (Wawancara Mendalam)

2. Data yang diperoleh bukan untuk konfirmasi akan tetapi untuk menggali, 3. Prinsip pengambilan sampel digunakan prinsip kesesuaian atau

kecukupan

4. Harus memiliki daftar pertanyaan yang memiliki karakteristik menggunakan pertanyaan terbuka, menghindari pertanyaan dikotomi dan tidak menggunakan kata tanya mengapa

5. subjektivitas cukup besar dan fleksibilitas sangat tinggi sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan dari tujuan penelitian sangat besar 6. Penyajian data kualitatif : mendeskripsikan sampel, meringkas data yang

disajikan dalam bentuk matriks, diagram, flowchart dan tabel

7. Penelitian kualitatif ini bisa dilakukan dengan sistem verbatim atau non verbatim tergantung pada tujuan penelitian itu sendiri.

(13)

Pemilihan metode kualitatif dapat didasarkan pada berbagai alasan antara lain adalah : (Kresno, 2000 dan Krianto, 2005)

1. Alasan konseptual

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih besar karena kualitatif dapat memberikan informasi mendalam yang tidak mungkin dilakukan dengan teknik kuantitatif

2. Alasan praktis : biaya “murah”, waktu singkat, dan rancangan dapat dimodifikasi selama penelitian berlangsung

Untuk panduan metodologi penelitian yang lebih rinci menggunakan pedoman/buku teks metode penelitian yang menjadi rujukan di FKM UI

(14)

BAB 2

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

2.1 Format & penataan

2.1.1 Kertas

Naskah karya ilmiah diketik di atas kertas HVS putih tanpa garis, ukuran A4, dengan berat 80 gr.

2.1.2 Pengetikan

Naskah diketik menggunakan komputer dengan program pengolah kata, seperti Microsoft Word, dengan pilihan huruf ”Times New Roman”, font :

a. Naskah : 12 b. Judul bab : 14 c. Judul karya ilmiah : 16

Judul karya ilmiah dan bab diketik dengan huruf besar dan tebal (bold). Judul subbab dan sub-subbab tetap diketik dengan font 12. Semua judul diketik dengan huruf tebal.

Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja. Jarak pengetikan adalah 2 spasi, kecuali abstrak jarak pengetikan adalah 1.5 spasi.

Setiap bab diketik pada halaman baru, nomor bab menggunakan angka

Arab. Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris

menggunakan huruf besar, tanpa garis bawah dan tanda baca titik di akhir kalimat. Kalimat pertama bab dimulai 4 spasi dari judul bab.

Judul sub bab didahului dengan angka Arab disesuaikan dengan urutan nomor bab (2.1. untuk sub bab di bab 2 dan 2.1.1. untuk sub-sub bab di bab 2) diakhiri dengan titik di belakang setiap angka.

Awal alinea diketik 1 ”tab” dari batas kiri bidang pengetikan. Pada sub bab atau sub-sub bab, awal alinea tetap diketik sejajar dengan huruf pertama sub bab.

(15)

Selanjutnya awal alinea diketik 1 tab dari batas kiri bidang pengetikan. Kalimat dilanjutkan sejajar dengan nomor judul sub-bab dan sub-sub bab.

Jarak baris antara teks, nomor bab dan judul bab adalah 2 spasi. Jarak antara judul bab dan sub judul bab adalah 4 spasi. Jarak antara akhir naskah dengan sub judul berikutnya 4 spasi, jarak antara sub judul dan sub-sub judul adalah 2 spasi. Antar alinea tetap berjarak 2 spasi. Judul tabel, gambar, grafik serta keterangannya diketik dengan jarak 1 spasi. Ruang pengetikan mempunyai batas 4 cm dari tepi atas dan kiri kertas, sedangkan tepi bawah dan kanan kertas masing-masing berbatas 2, 5 cm.

Panduan yang dapat digunakan untuk pembatasan jumlah minimal kata untuk masing-masing karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut : 10.000 kata untuk skripsi, 20.000 kata untuk tesis, 60.000-70.000 kata untuk disertasi dan 3.000 kata untuk makalah atau artikel di jurnal.

2.1.3 Penomoran halaman

Bagian persiapan atau disebut juga bagian pendahuluan (prelimanary pages) yang terdiri dari: kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan riwayat hidup penulis menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iv dst.nya). Khusus lembar sampul, abstrak dan halaman persetujuan tidak menggunakan nomor halaman. Nomor halaman untuk bagian isi menggunakan angka Arab dan diletakkan di bagian kanan atas, kecuali halaman dengan judul bab (bab baru) diletakkan di bagian tengah bawah naskah. Nomor halaman isi berakhir sampai dengan Daftar Pustaka. Lampiran menggunakan nomor sendiri sesuai dengan urutan lampiran yang tertulis dalam daftar lampiran.

2.1.4 Pemberian tanda bagian karya ilmiah

Pemberian tanda bagian karya ilmiah pada judul sub bab atau sub sub bab harus tetap konsisten. Bila Bab dan sub bab menggunakan angka Arab harus tetap digunakan sampai akhir naskah. Untuk kalimat yang menggunakan pembagian dapat digunakan gabungan angka Arab, angka Romawi serta abjad.

(16)

Contoh : Wilayah DKI terbagi atas 5, yaitu: I. Jakarta Pusat

II. Jakarta Utara

III. Jakarta Selatan, dst.nya

Pembagian yang lazim digunakan adalah sebagai berikut : I. II. A 1 2 a b 1) a) (1) (a)

2.1.5 Penataan karya ilmiah 2.1.5.1 Skripsi / tesis / disertasi

2.1.5.1.1 Bagian persiapan / pendahuluan

I. Halaman sampul berisi judul dicetak dengan tinta cetak warna kuning emas. Semua huruf dicetak dengan huruf besar. Di atas judul dicetak lambang UI dengan tulisan Universitas Indonesia. Di bawah judul diketik jenis karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi). Kata oleh serta nama penyusun dilengkapi dengan nomor pokok mahasiswa. Bagian bawah dicetak nama program studi, diikuti nama Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Universitas Indonesia, tempat dan tahun pembuatan.

II. Halaman judul dicetak sama dengan halaman sampul, dengan kertas sama dengan halaman isi naskah.

III. Abstrak : merupakan ringkasan atau ulasan singkat isi karya , tanpa tambahan penafsiran, kritik, maupun tanggapan penulis. Setiap karya ilmiah harus

(17)

mencantumkan abstrak yang mencakup : masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh dan kesimpulan utama serta saran yang diajukan.

Abstrak untuk skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia, sedangkan abstrak untuk tesis dan disertasi ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggeris. Masing-masing abstrak ditulis tidak lebih dari 200 kata / 2 halaman (tanpa menghitung kata sambung), ditempatkan setelah halaman judul. Untuk abstrak bahasa Indonesia dianjurkan untuk menggunakan kalimat aktif, sedangkan untuk abstrak bahasa Inggeris lebih tepat untuk menggunakan kalimat pasif.

Cara pengetikan abstrak untuk skripsi dan tesis adalah sebagai berikut: a. Di sebelah kiri disebutkan :

1. Nama Program Studi (huruf besar) 2. Peminatan / Kekhususan (huruf besar) 3. Jenis karya tulis (Skripsi / Tesis)

4. Tanggal ujian : setelah keterangan jenis karya tulis 5. Nama penulis

6. Judul karya tulis

7. Jumlah halaman (dari halaman persiapan, halaman naskah) 8. Jumlah tabel, grafik, lampiran (sebaris dengan jumlah halaman) b. Kata ”Abstrak” diketik di tengah sebelum ringkasan dimulai

c. Naskah dalam abstrak diketik dengan jarak 1,5 spasi

d. Pada akhir naskah dicantumkan data acuan atau jumlah daftar pustaka yang digunakan dalam menulis karya tulis serta kisaran tahun acuan tersebut. IV. Halaman judul dengan spesifikasi berbeda dengan halaman judul sebelumnya,

karena di bawah judul diketik kalimat sebagai berikut :

Skripsi / Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (untuk skripsi)

(18)

Disertasi

Untuk memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Universitas Indonesia di bawah pimpinan Rektor Universitas Indonesia

Prof. Dr. Usman Chatib Warsa, Sp. M.K., PhD

Untuk dipertahankan di hadapan Senat Akademik Universitas Indonesia pada hari ..., tanggal ..., pukul ...

V. Halaman persetujuan terdiri dari :

A. Halaman persetujuan pembimbing : tulisan ”Pernyataan Persetujuan” diketik dengan huruf besar ditempatkan ditengah-tengah, diikuti keterangan:

1. Skripsi : Skripsi ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

2. Tesis : Tesis ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

3. Disertasi dengan judul :

... Telah disetujui oleh :

Promotor : Ko-Promotor

B. Halaman Persetujuan Penguji : pada halaman ini dituliskan: 1. Skripsi :

Panitia Sidang Ujian Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

(19)

2. Tesis :

Panitia Sidang Ujian Tesis Magister Program Studi ... Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Tempat dan tanggal ujian

Nama ketua dan anggota serta tempat untuk tanda tangan masing masing

Untuk kedua halaman di atas tanda tangan dilakukan setelah skripsi / tesis diperbaiki, diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dan penguji dan hanya berisikan nama dan tanda tangan pembimbing / penguji yang hadir dalam ujian. VI. Pada Disertasi setelah halaman persetujuan Promotor dan Ko-Promotor diikuti

dengan halaman nama Promotor, Ko-Promotor, Tim Penguji

VII. Seluruh bentuk karya ilmiah terutama karya ilmiah resma akademis, seperti skripsi, tesis, disertasi wajib melampirkan SURAT PERNYATAAN yang berisi pernyataan bebas plagiat dalam penulisan karya tersebut dilengkapi dengan meterai Rp. 6.000,-

VIII. Riwayat hidup penulis mencakup nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan dan pekerjaan penulis. Hindari data yang bersifat pribadi, karena karya ini merupakan karya tulis ilmiah.

IX. Halaman khusus bila ada, ditujukan yang ingin memperuntukkan karyanya kepada orang tertentu atau dapat diisi dengan semboyan, kata-kata mutiara, cuplikan doa atau motto yang ingin disampaikan

X. Halaman kata pengantar (skripsi dan tesis) atau ucapan terima kasih (disertasi) : Pada umumnya halaman ini memuat ucapan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu yang telah membantu penulisan ataupun pendidikan penulis. Judul ”Kata Pengantar” diketik simetris tanpa garis bawah dan titik di akhir kalimat. Pada akhir naskah di sebelah kanan bawah diketik tempat, tanggal penulisan dan kata ”Penulis”.

XI. Halaman daftar isi : Semua judul bab, sub bab disusun dalam suatu daftar. Judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub bab, sub sub bab dan rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan huruf besar. Dalam daftar isi dimasukkan nomor halaman KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL,

(20)

DAFTAR GAMBAR, DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN, dengan angka Romawi kecil, diikuti dengan susunan bab bagian utama dengan angka Arab. Susunan daftar isi diakhiri dengan DAFTAR PUSTAKA dan LAMPIRAN yang diketik tanpa nomor halaman. Abstrak dicantumkan dalam daftar isi sebelum kata pengantar juga tanpa nomor halaman.

XII. Halaman daftar tabel, daftar gambar, daftar istilah/singkatan, dan daftar lampiran memberikan petunjuk kepada pembaca untuk dapat dengan cepat mencari tabel, gambar, singkatan dan lampiran yang terdapat dalam karya ilmiah tersebut berikut letak halamannya. Penomoran tabel dan gambar, maupun grafik disesuaikan dengan letaknya di dalam bab. Misalkan tabel ke 2 dari bab 3 dituliskan tabel 3.2. dilanjutkan dengan judul tabel atau gambar. Bila dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumber asli secara lengkap di bawah tabel atau gambar yang bersangkutan.

2.1.5.1.2 Bagian utama

Bagian ini merupakan pokok dari suatu penulisan karya ilmiah yang dipaparkan secara ilmiah. Pada umumnya karya ilmiah dapat berupa laporan penelitian dan laporan kegiatan ilmiah untuk mengembangkan suatu model atau prototipe mengenai suatu masalah tertentu. Apabila karya ilmiah berupa laporan penelitian, maka harus dijelaskan mengenai mengapa penelitian itu dilaksanakan, tujuan, tinjauan pustaka yang relevan dengan topik, pemikiran dasar penelitian, bagaimana penelitian dilakukan, metodologi,hasil yang diperoleh, pembahasan serta kesimpulan dan saran yang diajukan. Penyajian disampaikan dengan lugas, sistematis ditulis menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku, yaitu ”Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”, sedangkan ragam bahasa baku mengikuti ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”.

I. Pendahuluan

Dalam bab Pendahuluan dikemukakan antara lain dengan singkat dan jelas : A. Latar belakang masalah

B. Alasan mengapa penelitian perlu dilakukan dan rumusan masalah C. Masalah atau pertanyaan penelitian

(21)

D. Tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan umum dan khusus yang bersifat dapat diukur

E. Manfaat yang diharapkan diperoleh setelah analisis dilakukan

F. Ruang lingkup bahasan yang mencakup area, substansi, wilayah geografis/topografi/administrasi, pendekatan penelitian, subyek dan tingkat pembahasan (makro/mikro)

II. Tinjauan pustaka

Dalam Tinjauan Pustaka yang merupakan bab 2, diulas berbagai publikasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, atau direncanakan modelnya, mencakup antara lain aspek masalah yang diteliti, pendekatan pemecahan masalah yang digunakan dan atau model kerangka konsep yang digunakan, metode penelitian termasuk lokasi dilakukannya penelitian, kondisi penelitian, dan hasil yang diperoleh sebagaimana dipaparkan dalam sumber bersangkutan. Tinjauan Pustaka harus dapat disampaikan tentang permasalahan dan cara penanggulangannya. Penulis harus dapat mendeskripsikan batasan teori/apa yang dilakukan sekitar masalah tersebut. Tahapan ini disebut induksi.

Pada umumnya untuk suatu masalah tertentu, digunakan berbagai pendekatan dan atau model kerangka konsep yang terkadang bertentangan satu sama lain baik dari model kerangka konsep maupun hasil penelitian. Kelebihan dan kekurangan setiap pendekatan dan desain penelitian diulas secara analitik, serta kendala yang dihadapi yang mengakibatkan keleluasaan hasil dan manfaat penelitian terbatas.

Untuk tinjauan pustaka, yang terbaik adalah memilih bahan pustaka mutakhir dan asli, sedapat mungkin sumber informasi berupa abstrak dihindari. Minimal 10 buku teks (bahan pustaka primer) dan 10 artikel dari jurnal ilmiah terkemuka yang relevan dengan topik karya ilmiah dapat digunakan untuk mengulas yang dapat memberi arahan kepada analisis seperti tersebut di atas. Penulis tidak hanya menyampaikan kutipan-kutipan dari rujukan yang dibacanya, tetapi juga mengulasnya. Pada umumnya kurun waktu masing-masing publikasi yang digunakan tidak lebih dari 10 tahun terakhir.

Setelah menjelaskan pendekatan desain penelitian dengan kelebihan masing-masing, tinjauan pustaka diakhiri dengan pendekatan desain penelitian dan

(22)

kerangka teori yang akan digunakan disertai dengan alasannya. Kerangka teori ini dibuat untuk karya ilmiah yang berbasis penelitian. Pendekatan dan kerangka teori tersebut kemudian akan dijelaskan secara rinci dalam bab selanjutnya, yaitu bab KERANGKA KONSEP.

III. Kerangka konsep

Dalam KERANGKA KONSEP dijelaskan secara rinci pendekatan pemecahan masalah dan atau model yang digunakan dalam karya ilmiah ini. Dari analisis yang diperoleh dari tinjauan pustaka, maka minat penulis kemudian dapat terbentuk. Penulis diminta untuk melakukan pengkerucutan hasil dari induksi hingga sampai pada topik penelitian yang sesuai dengan minat dan kelayakan untuk dilakukan. Tahapan ini disebut deduksi.

Bab ini terdiri dari :

A. Visualisasi hubungan berbagai konsep dan atau model matematis dengan penjelasannya.

B. Penjelasan secara rinci konsep dan atau variabel serta definisi operasional setiap konsep/variabel

C. Hubungan antara berbagai konsep dan atau variabel dalam model pemecahan masalah yang dijelaskan secara rinci

Dari kerangka konsep dapat dijelaskan hubungan antar variabel yang menyebabkan terjadinya fenomena topik penelitian, sehingga dapat diperoleh independent variabel yang dapat berupa interventing variabel, moderating variabel dan lain-lain.

IV. Metode

A. Untuk karya ilmiah yang berdasarkan penelitian kuantitatif dalam bab METODE PENELITIAN, dijelaskan beberapa hal pokok, yaitu terdiri dari : 1. Desain penelitian yang digunakan

2. Populasi, sampel dan unit analisis serta cara pengambilan dan perlakuan sampel

3. Pengukuran dan cara pengamatan variable dan atau konsep yang diukur 4. Langkah-langkah dalam pengumpulan dan manajemen penelitian di

lapangan

(23)

Semua hal tersebut di atas dijelaskan dengan cermat dan jelas, agar bila diulang dalam kondisi yang sama akan memberikan hasil yang sama pula. B. Untuk karya ilmiah yang berdasarkan penelitian kuantitatif dalam bab

METODE PENELITIAN, dijelaskan beberapa hal pokok, yaitu terdiri dari (Kresno, 2000) :

1. Lokasi penelitian atau latar penelitian, 2. Sampling dan cara pemilihan sampling

3. Pengumpulan data yang mendiskripsikan teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan, tahap-tahap pengumpulan data, peneliti sebagai alat pengumpul data, proses pencatatan, pengolahan dan analisis data.

C. Untuk karya ilmiah berdasarkan laporan kegiatan ilmiah yang akan menghasilkan suatu model, rancangan atau prototipe, perlu secara lengkap dijelaskan atau diuraikan :

1. Kerangka dasar pengembangan model

2. Bagaimana langkah-langkah kegiatan dilaksanakan 3. Cara pengukuran dan pengamatan variabel

4. Langkah-langkah pengumpulan data atau informasi yang diperlukan 5. Teknik analisis data atau informasi yang diperoleh, sehingga pembaca

dapat mengerti bahwa yang dilaksanakan bukan penelitian kuantitatif/kualitatif.

V. Hasil

Dalam urutan karya ilmiah bagian ini merupakan bab 5, yang menyajikan hasil penelitian secara obyektif. Bab ini dapat diawali dengan menjelaskan gambaran umum mengenai tempat penelitian yang diuraikan secara ringkas namun lengkap. Disini penulis menjelaskan esensi kegiatan yang relevan dengan karya ilmiahnya. Analisis data kuantitaf dilakukan secara bertahap dari distribusi frekuensi, kemudian analisis bivariat dan terakhir, bila diperlukan, analisis multivariat. Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan membaca dan menerjemahkan hasil penelitian secara obyektif dan belum menampilkan pendapat penulis.

Untuk analisis data kualitatif, analisis dilakukan dengan menyajikan hasil penemuan lapangan secara sistimatis, topik demi topik. Pembuktian bahwa

(24)

hasil lapangan tersebut diperoleh baik dari wawancara maupun observasi penelitian lapangan perlu ditekankan. Diskripsikan hasil dan intepretasi data. Dukung hasil analisa dengan kutipan dari jawaban informan yang diambil dari transkrip. Dalam penulisan perlu disebutkan sumber informasi dan triangulasi informasi yang diperoleh dari beberapa sumber informasi.

Untuk pembuatan model (hasil kegiatan lapangan), pada bab HASIL ini dipaparkan bagaimana model tersebut dioperasikan.

VI. Pembahasan

Bagian ini merupakan bab 6 yang membahas hasil penelitian secara menyeluruh. Dalam bab ini dilakukan perbandingan hasil penelitian dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam tinjauan pustaka, kemudian membuat pertimbangan teoritisnya. Juga dikemukakan tentang kelemahan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan. Pada saat penulis mengumpulkan data, mengolah serta menyusun dalam tabel, penulis telah mempunyai sejumlah gagasan yang dapat dikembangkan dalam bagian ini. Pengembangan gagasan yang disebut argumen yang harus dipertahankan kesahihannya menurut pengetahuan yang diperoleh dari bidang yang diteliti. Pembahasan adalah tempat penulis menyampaikan pendapat dan argumen secara bebas, singkat dan logis.

VII. Kesimpulan dan saran

Bagian ini merupakan bagian terakhir dari suatu karya ilmiah yang berisi kesimpulan karya ilmiah atau hasil penelitian yang disampaikan secara sistimatis dan cermat terkait dengan upaya menjawab hipótesis dan atau tujuan penulisan/penelitian. Dalam menarik kesimpulan, penulis harus kritis dengan menjaga agar tidak ditafsirkan secara lain oleh pembaca. Penulis juga harus dapat mengemukakan kesimpulan secara luas berdasarkan kesimpulan dari hasil dan teori yang ada. Kemukakan pula hasil kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian, penemuan-penemuan penting, implikasi dari penemuan tersebut dan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.

Saran yang dikemukakan harus berasal dari hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian maupun model/prototipe yang dihasilkan. Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan serta upaya praktis pemecahan masalah

(25)

yang dihadapi, dan bahan atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional mungkin untuk dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh pihak penerima saran tersebut. Saran harus pula menjawab manfaat yang diungkapkan dalam bab pendahuluan suatu karya ilmiah.

2.1.5.1.3 Bagian akhir

Bagian ini merupakan bagian akhir karya ilmiah yang tidak termasuk dalam penomoran bab. Penomoran halaman dengan angka Arab berakhir sampai dengan Daftar Pustaka. Bagian ini terdiri dari :

I. Daftar pustaka

Penyusunan Daftar Pustaka dapat dilihat pada bab khusus mengenai hal tersebut dalam Pedoman ini.

II. Lampiran

Bagian ini dimulai dengan halaman dengan tulisan LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Penomoran halaman ini terpisah dari naskah, tergantung urutan lampiran yang akan disajikan. Dalam LAMPIRAN disajikan informasi yang dianggap penting, tetapi akan mengganggu alur naskah bila dicantumkan dalam naskah utama (bagian isi materi). Lampiran dapat berisi izin penelitian, kuesioner, transkrip, wawancara mendalam dan lain-lain.

III. Ralat

Bila seluruh naskah telah selesai diketik dan kemudian terdapat beberapa kesalahan ketik, maka kesalahan tersebut dapat diperbaiki dalam RALAT. Dalam ralat disebutkan halaman berapa dan kalimat yang salah diketik ulang diganti dengan kalimat yang benar. Bila pada satu halaman terdapat lebih dari 3 ralat, maka halaman tersebut sebaiknya diganti seluruhnya.

Ralat diketik pada halaman tersendiri tanpa nomor halaman dan diletakkan di bagian akhir, sebelum halaman kulit sampul belakang serta harus dijilid.

2.1.5.1.4 Ringkasan disertasi

Pembuatan ringkasan disertasi mengikuti format dan sistematika yang sama dengan disertasinya dengan jumlah kata berkisar antara 8.000 s/d 10.000 kata

(26)

2.1.5.2 Naskah pidato pengukuhan guru besar

Naskah Pidato guru besar ini dapat merupakan suatu hasil pemikiran ataupun hasil penelitian yang dilakukan. Naskah ini terdiri dari :

I. Bagian Awal/Depan

A. Halaman sampul berisi judul dicetak dengan tinta cetak warna kuning emas. Semua huruf dicetak dengan huruf besar. Di atas judul dicetak lambang UI dengan tulisan Universitas Indonesia. Di bawah judul diketik nama penyusun dilengkapi dengan gelarnya secara lengkap.

Bagian bawah ditulis :

Pidato pada upacara pengukuhan

sebagai guru besar tetap dalam Ilmu ...(sesuai bidang ilmunya) pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Jakarta, ...(tanggal pengukuhan)

B. Halaman judul dicetak sama dengan halaman sampul, dengan kertas sama dengan halaman isi naskah.

C. Halaman Pengesahan : tulisan ”Lembar Pengesahan” diketik dengan huruf besar ditempatkan ditengah-tengah, diikuti keterangan telah diketahui dan dipelajari oleh Dewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan ditandatangani oleh Ketua DGBF.

D. SURAT PERNYATAAN bebas plagiat dalam penulisan karya tersebut dilengkapi dengan meterai Rp.6.000,-

E. Halaman khusus bila ada, ditujukan yang ingin memperuntukkan karyanya kepada orang tertentu atau dapat diisi dengan semboyan, kata-kata mutiara, cuplikan doa atau motto yang ingin disampaikan

F. Halaman daftar isi : Semua judul bab, sub bab disusun dalam suatu daftar. Judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub bab, sub sub bab dan rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan huruf besar. Dalam daftar isi dimasukkan nomor halaman KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN, dengan angka Romawi kecil, diikuti dengan

(27)

susunan bab bagian utama dengan angka Arab. Susunan daftar isi diakhiri dengan DAFTAR PUSTAKA.

G. Halaman daftar tabel, daftar gambar, daftar istilah/singkatan, dan daftar lampiran memberikan petunjuk kepada pembaca untuk dapat dengan cepat mencari tabel, gambar, singkatan dan lampiran yang terdapat dalam karya ilmiah tersebut berikut letak halamannya. Penomoran tabel dan gambar, maupun grafik disesuaikan dengan letaknya di dalam bab. Misalkan tabel ke 2 dari bab 3 dituliskan tabel 3.2. dilanjutkan dengan judul tabel atau gambar. Bila dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumber asli secara lengkap di bawah tabel atau gambar yang bersangkutan.

II. Bagian utama

Pembuatan Pidato Pengukuhan Guru Besar dibuat dengan format dan sistematika yang sama dengan ketentuan point 2.1.5.1.2 diatas sesuai dengan kebutuhan dan ditulis dengan jumlah kata berkisar antara 8.000 s/d 10.000 kata.

III. Bagian akhir / belakang

Bagian ini merupakan bagian akhir karya ilmiah yang tidak termasuk dalam penomoran bab. Penomoran halaman dengan angka Arab berakhir sampai dengan Daftar Pustaka. Bagian ini terdiri dari :

A. Pesan dan Ucapan Terimakasih, halaman ini memuat pesan-pesan yang akan disampaikan pada sejawat, anak didik ataupun pihak-pihak lain yang terkait dan juga memuat ucapan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu yang telah membantu penulisan naskah.

B. Daftar Pustaka, penyusunannya dapat dilihat pada bab khusus mengenai hal tersebut dalam Pedoman ini.

C. Daftar Riwayat Hidup Riwayat hidup penulis mencakup nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan dan pekerjaan penulis. Hindari data yang bersifat pribadi, karena karya ini merupakan karya tulis ilmiah.

D. Ralat , bila seluruh naskah telah selesai diketik dan kemudian terdapat beberapa kesalahan ketik, maka kesalahan tersebut dapat diperbaiki dalam RALAT. Dalam ralat disebutkan halaman berapa dan kalimat yang salah diketik ulang diganti dengan kalimat yang benar. Bila pada satu halaman

(28)

terdapat lebih dari 3 ralat, maka halaman tersebut sebaiknya diganti seluruhnya.

Ralat diketik pada halaman tersendiri tanpa nomor halaman dan diletakkan di bagian akhir, sebelum halaman kulit sampul belakang serta harus dijilid.

2.1.5.3 Manuskrip

Pembuatan Manuskrip dibuat dengan format dan sistematika pembuatan artikel ilmiah (point 2.4) dengan jumlah kata 3.000 - 5000 kata.

2.1.5.4 Laporan ilmiah

Termasuk didalamnya laporan praktikum kesehatan masyarakat, tugas mata kuliah dan sebagainya. Format mengikuti ketentuan point 2.1 diatas dengan penataan dan sistematika isi laporan yang disesuaikan.

2.2 Rujukan / acuan

a. Daftar lengkap dan rinci semua karya yang diacu secara langsung ataupun tidak langsung dalam suatu karya ilmiah.

b. Setiap rujukan memuat informasi secara detil, agar pembaca dapat menemukan dokumen yang diperlukannya

c. Informasi yang diperlukan adalah : nama penulis, judul buku atau jurnal, nama kota terbit, penerbit dan tahun penerbitan, edisi, volume, nomor dan halaman (jurnal)

d. Acuan harus mengikuti sistem tertentu yang dilakukan secara konsisten dan tertib sesuai dengan tuntutan selingkung bidang.

(Universitas Indonesia, 2005)

2.2.1 Etika pengacuan / rujukan

Acuan merupakan bentuk penghargaan kepada penulis yang telah di”pinjam” pendapatnya

a. Untuk pembuktian bahwa karya ilmiah yang dihasilkan mengacu kepada hasil-hasil temuan yang dibuat orang lain sebelumnya

(29)

b. Kemajuan ilmu adalah hasil dari temuan yang terkumpul secara berkesinambungan dan menjadi acuan yang digunakan sebagai pengukur tingkat perkembangan

c. Setiap penulis harus menggunakan kaidah keilmuan yang wajib merujuk setiap kata, kalimat, istilah, pikiran, ide maupun temuan penulis sebelumnya

d. Apabila pengacuan tersebut diabaikan, maka penulis tersebut dianggap telah “mencuri” karya orang lain atau dengan kata lain dianggap sebagai plagiator

2.2.2 Pengakuan terhadap hasil temuan orang / penulis lain

Setiap penulis karya ilmiah mengembangkan penelitian dan pengetahuannya berdasarkan pemikiran dan hasil penelitian yang dilakukan berbagai ahli sebelumnya. Sintesis dari pengetahuan sebelumnya itu harus diakuinya dalam bentuk rujukan. Dengan demikian, penyebutan sumber dalam sebuah karya ilmiah berfungsi sebagai penghargaan pada peneliti yang dikutip pendapatnya, pengakuan dan permohonan izin penggunaan karya yang dikutip, dan pelaksanaan etika masyarakat ilmiah dan akademik. (Universitas Indonesia, 2005).

2.2.3 Pengertian : kutipan, daftar pustaka dan rujukan

I. Kutipan :

Menyatakan secara resmi dalam teks, asal / sumber informasi / darimana informasi yang kita kutip atau gunakan

II. Daftar pustaka / bibliography :

Daftar informasi atau pustaka yang telah digunakan dalam menulis suatu karya. Diletakkan pada akhir karya tersebut.

III. Rujukan / reference :

Deskripsi / penulisan rinci mengenai pustaka yang digunakan dalam suatu karya.

A. Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain atau miliknya sendiri yang telah terdokumentasi untuk dibahas dan ditelaah sehubungan dengan materi penulisannya.

(30)

C. Pencantuman sumber kutipan dapat ditiadakan apabila: 1. Pengetahuan yang bersifat umum

2. Fakta yang dapat dengan mudah diperiksa atau diteliti kebenarannya D. Tujuan :

1. Memperlihatkan materi yang digunakan penulis

2. Menguji interpretasi penulis terhadap bahan yang digunakan 3. Menunjukkan bagian / aspek topik tertentu yang dibahas 4. Mencegah pengakuan tulisan orang lain sebagai kepunyaan sendiri

Pernyataan yang dikutip dapat berupa : a. Gagasan penulis lain

b. Temuan penulis lain

c. Pernyataan penulis lain yang diterbitkan dalam buku, laporan penelitian, majalah baik tercetak maupun melalui data elektronik / websites

d. Pernyataan dalam prosiding pertemuan ilmiah / kongres e. Editorial, tinjauan pustaka, makalah, handouts

f. Peraturan, Undang-undang, SK g. Peribahasa

h. Pernyataan sendiri yang telah diterbitkan sebelumnya i. Tabel, grafik dan gambar

2.2.4 Sistem pencatatan dokumen

Terdapat 2 macam sistem pencatatan sumber kutipan :

a. Sistem catatan (note-bibliography): mencantumkan sumber informasi pada catatan kaki (footnotes), catatan akhir (endnotes) dan dalam Daftar Pustaka (bibliography).

c. Sistem langsung (parenthetical-reference) : mencantumkan sumber informasi dalam kurung setelah teks tulisan yang dikutip

Bentuk : Penulis – Tahun – Halaman (Author-Date-Page) (lebih praktis dan sederhana serta lebih mudah dipahami) Penulis : nama keluarga/ akhir (tanpa gelar)

(31)

I. Kutipan langsung

A. Kutipan Langsung Pendek :

Kutipan langsung tidak melebihi tiga baris dan digabungkan pada teks penulis dengan memisahkannya dalam dua tanda kutip. Jarak antar baris tetap sama dengan jarak teks penulis (2 spasi)

B. Kutipan Langsung Panjang :

Kutipan langsung yang panjangnya melebihi tiga baris. Kutipan dipisahkan dari teks penulis dan membentuk satu alinea baru. Jarak antar baris kutipan satu spasi. Kalimat yang mendahului kutipan diakhiri dengan tanda baca titik dua, koma atau titik tergantung susunan kalimatnya.

II. Kutipan tidak langsung

Kutipan yang dituliskan dengan menggunakan kalimat penulis, disesuaikan dengan gaya bahasa dan cara penyampaian serta penyajian penulis sendiri. Kutipan tersebut merupakan ringkasan dari persepsi penulis atas tulisan yang akan dikutipnya, terdiri dari:

A. Kutipan Tidak Langsung Pendek : 1. Tidak melebihi satu alinea

2. Dinyatakan dalam karya penulis pada alinea bersangkutan B. Kutipan Tidak Langsung Panjang :

1. Panjang kalimat melebihi satu alinea

2. Kutipan dicantumkan dalam alinea tersendiri 3. Jarak antar baris tetap 2 spasi

III. Catatan informasi

A. Memberikan penjelasan lebih lanjut karena tidak dapat dicantumkan dalam teks

B. Catatan diberikan agar tidak mengganggu teks

C. Materi dapat berupa hal teknis, definisi /keterangan tambahan

D. Memberikan arahan kepada pembaca untuk lebih mendalami masalah E. Tidak terkait langsung dengan materi bahasan

(32)

IV. Cara penulisan kutipan

Khusus (Harvard)

A. Kutipan langsung :

Ilyas, (2003) menyatakan bahwa “Salah satu peran penting target …” (p.27) atau

“Salah satu peran penting target …” (Ilyas 2003, p.27)

B. Kutipan tidak langsung :

Ilyas (2003) menyatakan bahwa penentuan prioritas dan pemusatan perhatian pada kegiatan yang akan dilakukan berperan dalam mencapai target (p.27)

Penentuan prioritas dan pemusatan perhatian pada kegiatan yang akan dilakukan… (Ilyas 2003; Junadi 2001)

2.3 Daftar pustaka

a. Daftar yang mencantumkan seluruh materi / bahan bacaan yang digunakan dalam menulis suatu karya

b. Materi yang tercantum dalam Daftar Pustaka digunakan oleh penulis sebagai acuan / rujukan

c. Fungsi Daftar Pustaka :

1) Membantu pembaca mengetahui ruang lingkup studi

2) Membantu pembaca memperoleh sumber informasi yang lebih lengkap dan mendalam

3) Membantu pembaca dalam memilih materi untuk studinya sendiri

2.3.1 Cantuman dalam daftar pustaka

Umum :

a. Nama penulis (nama belakang mendahului nama depan) : Universal b. Judul :

1) Buku, artikel dan karya tulis lainnya 2) Jurnal / surat kabar

c. Keterangan edisi dan atau editor d. Data penerbit ( kota, nama penerbit )

(33)

e. Tahun terbit / volume & nomor (issue)

f. Nomor halaman yang digunakan (artikel jurnal)

2.3.2 Urutan cantuman

I. Abjad :

Penulis

a. Perorangan / kelompok penulis b. Nama Institusi / lembaga

c. Judul (bila tidak ada nama penulis)

II. Nomor :

Urutan pemunculan dalam karya tulis

2.3.3 Konsistensi :

Selalu gunakan salah satu format untuk keseluruhan tulisan (untuk satu karya)

2.3.4 Ketentuan umum I. Buku :

A. Nama belakang penulis diikuti koma nama depan & tengah (initial).

B. Lebih dari satu penulis dipisahkan dengan koma atau & sebelum nama penulis terakhir

C. Penulis lebih dari 3, setelah nama 1 diberi keterangan et al

D. Tahun terbit

E. Keterangan penerbit dan kota terbit

II.Artikel Jurnal :

A. Judul artikel diberi tanda petik.

B. Judul jurnal digaris bawahi atau dicetak miring C. Judul jurnal ditulis lengkap

D. Volume, nomor dan halaman artikel berada

(34)

F. Antara judul jurnal dan volume, nomor dan halaman juga diberi koma G. Khusus untuk artikel surat kabar dicantumkan tanggal dan bulan penerbitan

III. Format Harvard :

Format ini ditentukan sebagai format baku yang digunakan dalam menuliskan rujukan untuk penulisan karya ilmiah di Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Berikut adalah contoh-contoh untuk masing-masing bahan pustaka yang digunakan dalam menuliskan karya ilmiah.

Buku :

a. Nama (pengarang, editor, pengumpul, lembaga yang bertanggung jawab) b. Tahun terbit

c. Judul dan sub judul (bila ada): seluruh judul harus digaris bawah atau cetak miring

d. Judul seri dan volume (bila ada)

e. Keterangan edisi: bila bukan edisi pertama f. Penerbit

g. Tempat/kota terbit

h. Nomor halaman (bila perlu)

(Catatan : nama depan penulis dapat ditulis lengkap atau disingkat (initials). Nama tengah disingkat. Judul bab tidak digaris bawahi, tapi judul buku digaris bawahi, konsisten dipilih antara garis bawah atau huruf miring)

Contoh I. Buku :

– Publikasi Instansi Pemerintah :

• Indonesia. Departemen Kesehatan. 1993, Pedoman penyusunan profil kesehatan Propinsi, revisi 1. Pusat Data Kesehatan, Jakarta.

– Tiga pengarang :

• Price, S.A., Koch, M.W. & Bassett, S. 1998, Health Care Resource Management: Present and Future Challenges, Mosby, St. Louis

(35)

• Green, L.W. et al, 1980, Health Education Planning; a

Diagnostic Approach, Mayfield Publishing Co., Palo

Alto

– Buku dengan nama editor dan bukan edisi 1 :

• Harrison, L. 1995, Environmental, Health and Safety Auditing

Handbook, 2nd.ed. , McGraw-Hill, New York

II. Satu bab dalam Prosiding :

• Aloewie TF. 1996. ‘Sertifikasi kelayakan tempat kerja (sertifikasi K3LK di perusahaan)’, in Seminar Standarisasi & Sertifikasi Keselamatan & Kesehatan Kerja: Manajemen Ergonomi & Promosi Kesehatan Pekerja Menyongsong Era Perdagangan Bebas. Jakarta, 5-6 Des. FKM UI, Jakarta, pp. 1-10

• Gani, A.1999, ‘Sistem Pelayanan Kesehatan yang harus Dikembangkan dalam Masa Krisis’ dalam Dampak Krisis Ekonomi terhadap Kesehatan Masyarakat Rentan, ed. M. B. Iskandar & S.R. Darwisyah, Pusat Komunikasi Kesehatan Berperspektif Jender, Jakarta, pp. 31-36

III. Disertasi :

• Kusharisupeni. 1999, Peran Berat Lahir dan Masa Gestasi Terhadap Pertumbuhan Linier Bayi di Kecamatan Sliyeg dan Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 1995-1997, [Disertasi]. Program Pascasarjan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok

IV. E-Book :

• Greiner, A.C. & Knebel, E. 2003, Health Professions Education ; A Bridge to Quality [on line]. National Academies Press, dari : http://www.nap.edu > [4 Jun 2006]

V. CD-ROM :

• Women and HIV/AIDS : Reproductive and Sexual Health, 2005, [CD-ROM], Reproductive Health Matters, London

(36)

VI. Artikel Jurnal :

• Laurent, D. et al. 2005.’Structure-Activity Relationships of Dengue Antiviral Polycyclic Quinones’, The Southeast Asian Journal of tropical Medicine and Public Health, vol. 36, no. 4, Jul., pp 901-905

– Artikel Jurnal dari Internet :

• Keane, V.P. et al. 1997, ‘Risk Factors forDevelopment of Non-Response to First-Line Treatment for Tuberculosis in Southern Vietnam’ International Journal of Epidemiology, [Online], vol. 26, no. 5, pp. 1115-1120. Dari : http://www.oupjournals.org. [21 Jun 2005]

– Artikel Jurnal dari Online Database ::

• Shaffer, E.R. et al. 2005, ‘Ethics in public health research: global trade and public health’, American Journal of

Public Health, [Online], vol. 95, no. 1, pp. 23-34. Dari:

Proquest/ABI-Inform. http://www.proquest.com/ pqdweb/ [7 Apr 2005]

Selain menulis karya ilmiah untuk memenuhi tugas sebagai mahasiswa yang merupakan peserta program studi dari berbagai tingkatan, maka sebagai pengembang ilmu kesehatan masyarakat setelah selesai masa studi, masih diperlukan karya-karya tulis lain. Sebagai wujud dari pengembangan ilmu tersebut sangat dianjurkan agar menulis di jurnal-jurnal terkemuka bidang kesehatan dan kedokteran. Beberapa jurnal bidang kesehatan baik dari dalam maupun luar negeri mensyaratkan penulis untuk mematuhi cara-cara penulisan pada masing-masing jurnal.

Salah satu contoh jurnal bidang kesehatan dan kedokteran yang menuliskan persyaratan bagi penulis artikelnya adalah Majalah Kedokteran Indonesia. Berikut adalah contoh Pedoman Bagi Penulis yang disusun oleh Majalah Kedokteran Indonesia.

(37)

2.4 Pedoman penulisan artikel di jurnal ilmiah

Acuan penulisan artikel di jurnal ilmiah disadur dari ketentuan yang dibuat oleh Majalah Kedokteran Indonesia yang dirasakan telah menyajikan informasi yang lengkap mengenai tatacara penulisan artikel ilmiah. Untuk itu acuan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan suatu artikel ilmiah.

Majalah Kedokteran Indonesia, (2006) memuat hal – hal sebagai berikut :

1. Artikel penelitian : Berisi artikel mengenai hasil penelitian original dalam ilmu kedokteran dasar maupun terapa, serta ilmu kesehatan pada umumnya. Format terdiri atas : Pendahuluan : Berisi latar belakang, masalah dan tujuan penelitian.

Bahan dan cara : Berisi daftar penelitian, tempat dan waktu, populasi dan

sampel, cara pengukuran data, dan analisis data. Hasil : dapat disajikan dalam bentuk tekstular, tabular, atau grafikal. Berikan kalimat pengantar untukmenerangkan tabel dan atau gambar, tetapi jangan mengulang apa yang telah disajikan dalam gambar/tabel. Diskusi : Berisi pembahasan mengenai hasil penelitian yang ditemukan. Bandingkan Hasil tersebut dengan Hasil penelitian lain. Jangan mengulang apa yang telah ditulis pada bab. Hasil kesimpulan : Berisi pendapat penulis berdasarkan hasil penelitiannya. Ditulis ringkas, padat, dan relevan dengan hasil.

2. Tinjauan pustaka : Merupakan artikel review dari jurnal dan atau buku mengenai ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir.

3. Laporan kasus : Berisi artikel tentang kasus di klinik yang cukup menarik dan baikuntuk disebarluaskan dikalangan Sejawat lainnya. Format tersiri atas :

Pendahuluan, Laporan Kasus, Pembahasan.

4. Penyegar Ilmu Kedokteran : berisi artikel yang mengulas berbagai hal lama tetapi masih up to date dan selalu diingat.

5. Ceramah : Tulisan atau laporan yang menyangkut dunia kesehatan yang perlu disebarluaskan.

6. Editorial : Berisi artikel yang membahas berbgai masalah Ilmu Kedokteran dan Kesehatan yang dewasa ini sedang menjadi topik di kalangan kedokteran dan kesehatan.

(38)

Petunjuk umum

Makalah yang dikirim adalah makalah yang belum pernah dipublikasi. Untuk menghindari duplikasi, MKI tidak menerima makalah yang juga dikirim pada jurnal lain pada waktu yang bersamaan untuk publikasi. Penulis harus memastikan bahwa seluruh penulis pembantu telah membaca dan menyetujui makalah.

Semua makalah yang dikirimkan pada MKI akan dibahas para pakar dalam bidang keilmuan tersebut (peer-review) dan redaksi. Makalah yang perlu perbaikan format atau isi dikembalikan pada penulis untuk diperbaiki. Makalah yang diterbitkan harus memiliki persetujuan komisi etik. Laporan tentang penelitian pada manusia harus memperoleh persetujuan tertulis (signed informed consent).

Penulisan makalah

Makalah, termasuk tabel, daftar pustaka, dan gambar harus diketik 2 spasi pada kertas ukuran 21,5 X 28 cm (kertas A4), dengan jarak dari tepi minimal 2,5 cm jumlah halaman maksimun 20. setiap halaman diberi nomor secara berurutan dimulai dari halaman judul sampai halaman terakhir. Kirimkan sebuah makalah asli dan 2 buah fotokopi seluruh makalah termasuk foto serta disket. Tulis nama file dan program yang digunakan pada label disket. Makalah dan gambar yang dikirm kepada MKI tidak akan dikembalikan pada penulis. Makalah yang dikirim untuk MKI harus disertai surat pengantar yang ditandatangani penulis.

Halaman judul

Halaman judul berisi judul makalah, nama setiap penulis dengan gelar akademik tertinggi dan lembaga afiliasi penulis, nama dan alamat korespondensi, nomor telepon, nomor faksimili dan alamat e-mail. Judul singkat dengan jumlah maksimal 40 karakter termasuk huruf dan spasi. Untuk laporan kasus, dianjurkan agar jumlah penulis dibatasi sampai 4 orang.

Abstrak dan kata kunci

Abstrak untuk Artikel Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Laporan Kasus dibuat

dalam bahasa Indonesia dan Inggris dalam bentuk tidak terstruktur dengan jumlah maksimal 200 kata. Artikel penelitian harus berisi Tujuan Penelitian, Metode, Hasil

(39)

Utama, dan Kesimpulan Utama. Abstrak dibuat ringkas dan jelas sehingga memungkinkan pembaca memahami tentang aspek baru atau penting tanpa harus membaca seluruh makalah.

Kata kunci dicantumkan p-ada halaman yang sama dengan abstrak, sesuai dengan UNIFORM REQUIREMENTS yang diterbitkan oleh International Committe of Medical Journal Editors di Vancouver, British Columbia pada tahun 1997. Br Med J 1998;296:401-5. Pilih 3-5 buah kata yang dapat membantu penyusun indeks.

Teks makalah

Teks makalah disusun menurut subjudul yang sesuai yaitu Pendahuluan (Introduction), Metode (Methods), Hasil (Results), dan Diskusi (Discussion) atau format IMRAD.

Cantumkan ukuran dalam unit/satuan System Internationale (SI units). Jangan menggunakan singkatan tidak baku.

Buatlah singkatan sesuai anjuran Style Manual for Biological Sciences misalnya mm, kcal. Laporkan satuan panjang, tinggi, berat, dan isi dalam satuan metrik (meter, kilogram, atu liter). Jangan memulai kalimat dengan suatu bilangan numerik, untuk kalimat yang diawali dengan suatu angka, tetapi tuliskan dengan huruf.

Tabel

Setiap tabel harus diketik 2 spasi. Nomor tabel berurutan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks. Setiap tabel diberi judul singkat. Tempatkan penjelasan pada catatan kaki, bukan pada judul. Jelaskan dalam catatan kaki semua singkatan tidak baku yang ada pada tabel, jumlah tabel maksimal 6 buah.

Gambar

Kirimkan gambar yang dibutuhkan bersama makalah asli. Gambar sebaiknya dibuat secara profesional dan difoto. Kirimkan cetakan foto yang tajam, di atas kertas kilap, hitam-putih, ukuran standar 127 X 173 mm, maksimal 203 X 254 mm. Setiap gambar harus memiliki label pada bagian belakang dan berisi nomor gambar, nama penulis, dan tanda penunjuk bagian “atas” gambar. Tandai juga bagian “depan”. Bila berupa gambar orang yang mungkin dapat dikenali, atau berupa ilustrasi yang pernah

(40)

dipublikasi maka harus disertai izin tertulis. Gambar harus diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam teks, jumlah gambar maksimal 6 buah.

Metode statistik

Jelaskan tentang metode statistik secara rinci pada bagian “Metode”. Metode yang tidak lazim, ditulis secara rinci berikut rujukan metode tersebut.

Ucapan terima kasih

Batasi ucapan terimakasih pada para profesional yang membantu penyusunan makalah, termasuk pemberi dukungan teknis, dana, dan dukungan umum dari suatu institusi.

Rujukan

Rujukan ditulis sesuai aturan penulisan Vancouver, diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam keseluruhan teks, bukan menurut abjad. Cantumkan nama semua penulis bila tidak lebih dari 6 orang; bila lebih dari 6 orang penulis, tulis nama 6 penulis pertama diikuti dengan et al. Jumlah rujukan sebaiknya dibatasi sampai 25 buah dan secara umum dibatasi pada tulisan yang terbit dalam satu dekade terakhir. Gunakan contoh yang sesuai dengan edisi ke-5 dari Uniform Requirements for Manuscript Submitted to Biomedical Journals yang disusun oleh International Committe of Medical Journal Editors, 1977. Singkatan nama jurnal sesuai dengan Index Medicus.

Hindari penggunaan abstrak sebagai rujukan. Untuk meteri telah dikirm untuk publikasi tetapi belum diterbitkan harus dirujuk dengan menyebutkannya sebagai pengamatan yang belum dipublikasikan (unpublished observations) seizin sumber. Makalah yang telah diterima untuk publikasi tetapi belum terbit dapat digunakan sebagai rujukan dengan perkataan “in press”. Contoh :

Leshner Al. Molecular mechanism of cocaine addiction. N Engl J Med. In press 1996.

(41)

Hindari rujukan berupa komunikasi pribadi (personal communication) kecuali untuk informasi yang tidak mungkin diperoleh dari sumber umum. Sebutkan nama sumber dan tanggal/komunikasi, dapatkan izin tertulis dan konfirmasi ketepatan dari sumber komunikasi. Contoh cara menuliskan beberapa jenis rujukan adalah sebagai berikut :

Penting !!

1. Pilih jurnal yang akan dituju

2. Simak dan cermati peraturan menulis yang ditetapkan

Artikel dalam jurnal 1. Artikel standar

Vega KJ, Pina I, Krevsky B. Heart transplantation is asscociated with an increased risk for pancreatobiliary disease. Ann intern Med 1996 Jun 1 ; 124(11):980-3.

Cara lain : bila jurnal tersebut mengurut halaman suatu volum, maka bulan dan nomor edisi tidak perlu dicantumkan.

Vega KJ, Pina I, Krevsky B. Heart transplantation is asscociated with an increased risk for pancreatobiliary disease. Ann intern Med 1996 Jun 1;124:980-3.

Lebih dari 6 penulis :

Parkin DM, Clayton D, Black RI, Masuyer E, Freidi HP, Ivanov E, et al. Childhood leukimia in Europe after Chernobyl: 5 year follow-up. Br J Cancer 1996;73:1006-12.

2. Suatu organisasi sebagai penulis

The Cardiac Society of Australia and new Zealand. Clinical exercise stress testing. Safety and performace guidelines. Med I Aust 1996;164:282-4.

3. Tanpa nama penulis

Cancer in South Africa [editorial]. S Afr Med J 1994;84:15.

4. Artikel tidak dalam bahasa Inggris

Ryder TE, haukeland EA, Solhaug JH. Bilateral infrapatellar seneruptur hos tidligere frisk kvinne. Tidsskr Nor Laegeforen 1996;116:41-2.

(42)

5. Volumen dengan suplemen

Shen HM, Zhang QF. Risk assessment of nickel carcinogenity and occupational lung cancer.Environ Health Perspect 1994;102 Suppl 1:275-82.

6. Edisi dengan suplemen

Payne DK, Sullivan MD, Massie MJ. Women’s psychological reactions to breast cancer. Semin Oncol 1996;23(1 Suppl 2):89-97.

7. Volume dengan bagian

Ozben T, Nacitaman S, Tuncer N. Plasma and urine sialic acid in non-insulin dependent diabetes mellitus. Ann Clin Biochem 1995;32(Pt 3):303-6.

8. Edisi dengan bagian

Poole GH, Mills SM. One hundred consecutive cases of flap lacerations of the leg of ageing patients. N Z Med J 1990;107(986 Pt 1):377-8.

9. Edisi tanpa volum

Turan I, Wredmark T, Fellander-Tsai L. Arthroscopic ankle arthrodesis in rheumatoid arthritis. Clin Orthop 1995;(320):110-4.

10. Tanpa edisi atau volum

Browell DA, Lennard TW. Immunologic status of the cancer patient and the effect of blood transfusion on antitumor responses. Curr Opin Gen Surg 1993;325-33.

11. Nomor halaman dalam angka Romawi

Fischer GA, Sikic BI. Drug resistance in clinical oncology and hermatology. Introduction. Hematol Oncol Clin North Am 1995 Apr;9(2):xi-xii.

Buku dan monograf lain 12. Penulis perseorangan

Ringsven MK, Bond D. Gerontology and leadership skills for nurses. 2nd ed. Albany (NY): Delmar Publisher; 1996.

13. Editor, sebagai penulis

Norman IJ, Redfern SJ, editors. Mental health care for elderly people. New York: Churchill Livingstone, 1996.

Gambar

Tabel 3.1. PENILAIAN SKRIPSI
Tabel 3.2. Contoh nilai peserta ujian dengan memperhatikan materi penilaian
Tabel 3.3.  Contoh nilai peserta ujian dengan memperhatikan materi penilaian
Tabel 3.4. Contoh nilai peserta ujian dengan memperhatikan materi penilaian   Materi penilaian  Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung nutrien limbah tanaman pangan sebagai pakan ruminansia telah dilaksanakan pada tanggal 1 Maret – 6 April 2017 di

Secara umum, hasil yang diharapkan dari pelatihan asesor TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan SLB adalah tersedianya asesor yang kompeten untuk masing-masing satuan

Digitize menggunakan strategi promosi via internet yaitu media sosial, dengan penekanan pada pembuatan konten yang menarik dan up-to-date serta dibagikan pada waktu yang

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol

Pada penjelasan Kitab terjemahan Ushulus Sunnah, Walid bin Muhammad Nubaih mengutip berbagai ayat al Qur'an, hadits hingga berbagai pernyataan dalam kitab-kitab

tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah.. Dari perspektif strukturasi Giddens, proses produksi media kini terlihat jelas. Kunci untuk memahami proses produksi media

- Jika Anda ingin mengukus makanan berukuran besar (mis. jagung utuh atau ubi jalar), Anda dapat melepas bagian bawah dari mangkuk kukusan 2 dan/atau 3 untuk memaksimalkan ruang

Penggunaan Coating dengan variasi 3 yaitu Intergard 269 ( Epoxy Primer) pada bambu laminasi sebagai lambung kapal lebih membutuhkan jumlah liter coating yang