• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah hipertensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah hipertensi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENYAKIT HIPERTENSI (DARAH TINGGI)

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kesahatan dan Ilmu Penyakit

yang dibimbing Oleh :

Dra.Ellis Endang Nikmawati S.Pd M.Si,

Disusun Oleh :

Tia Herlani 1102389

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yaitu mengenai “Penyakit Hipertensi”dengan lancar dan tepat waktu.

Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari banyak bantuan yang telah penulis dapatkan untuk menyelesaikan makalah ini.Oleh karena itu, kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Dra. Ellis Endang Nikmawati S.Pd M.Si, selaku dosen mata kuliah Kesehatan dan Ilmu penyakit.

2. Orang tua penulis, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil.

3. Keluarga yang selalu memberikan masukkan dan dukungan dalam pembuatan makalah ini.

4. Dan teman-teman, yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang sangat mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata penullis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembacanya.

Bandung, Februari 2013

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan... D. Manfaat... E. Prosedur Makalah... BAB II ISI DAN PEMBAHASAN... A. Pengertian Penyakit Hipertensi... B.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan... B. Saran... DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit yang unik, karena mudah diseteksi tapi sering muncul tanpa gejala yang jelas. Satu-satunya cara untuk megetahui apakah mengalami hipertensi yaitu dengan mengukur tekanan darah secara teratur.

Di zaman modern seperti sekarang ini hampir 1 miliar penduduk mengalami penyakit tersebut, dan menjadi PR besar bagi kta semua untuk mewaspadai penyakit ini. Penelitian pun menunjukkan, pada populsi normal saja diperkirakan satu dari empat orang mengalami hipertensi dan belum lagi, yang mengalami ini akan bertambah seiring bertambahnya usia. Hipertensi adalah penyakit kronis yang dapat merusak organ tubuh seperti jantung, otak, ginjal bahkan jika mengalami stroke hal ini dapat melumpuhkan tubuh.Penderitanya mengalami pusing, mual, mimisan.Namun pada sebagian besar, justru muncul tanpa keluhan, sehingga penyakit ini dapat dikatakan sebagai the silent killer.

Maka untuk mencegah dan mengatasi hipertensi atau di Indonesia dikenal dengan istilah darah tinggi, sebaiknya kita perlu memahami penyakit ini dan perlu juga tahu bagaimana cara untuk mencegahnya dan mengatasi hipertensi baik dari segi makanan, lingkungan, aktivitas, dengan kata lain gaya hidup (life style) yang sehat sehingga menunjang bagi kehidupan kita menjadi lebih baik lagi. B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi? 2. Apa saja klasifikasi hipertensi?

3. Kenapa bisa menyebabkan hipertensi?

4. Bagaimana cara mencegah penyakit hipertensi? 5. Bagaimana mengatasi penyakit hipertensi?

6. Kriteria makanan seperti apa yang baik untuk penderita penyakit hipertensi? C. Tujuan

1. Memahami apa itu hipertensi

2. Dapat memahami penyebab hipertensi

3. Dapat mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi

4. Mengetahui dan menerapkan kepada penderita hipertensi tentang makanan yang baik sesuai penyakitnya.

(5)

D. Manfaat

Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada penulis sebagai bahan memperdalam ilmu mengenai kesehatan dan ilmu penyakit khususnya penyakit hipertensi yang sangat bermanfaat bagi penulis dan bagi dosen sebagai bahan informasi dan penilaian terhadap kemampuan penulis.

E. Prosedur Makalah

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara penulis menguraikan dari judul pembahasan. Data-data yang terdapat disini merupakan data yang diambil dengan cara studi pustaka, yang mana pembahasan ini diambil dari berbagai sumber buku bacaan. Dan tak hanya itu, data juga diambil dari media lain yaitu internet.

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Penyakit Hipertensi

Pemikiran modern tentang sistem kardiovaskuler dimulai dengan karya dokter William Harvey (1578–1657). Harvey menjelaskan tentang sirkulasi darah

(6)

di dalam bukunya yang berjudul De otu ordis (Pergerakan Jantung dan Darah). Seorang pendeta Inggris Stephen Hales membuat publikasi pertama mengenai pengukuran tekanan darah pada tahun 1733. Deskripsi hipertensi sebagai suatu penyakit datang dari dikemukakan olehThomas Young pada tahun 1808 dan Richard Bright pada tahun 1836. Laporan pertama tentang tekanan darah yang meningkat pada seseorang tanpa bukti adanya penyakit ginjal dibuat oleh Frederick Akbar Mahomed (1849–1884). Namun, hipertensi sebagai sebuah entitas klinis baru muncul pada 1896 dengan ditemukannya sfigmomanometermenggunakan manset oleh Scipione Riva-Rocci pada 1896. Dengan penemuan ini, pengukuran tekanan darah dapat dilakukan di klinik. Pada 1905, Nikolai Korotkoff mengembangkan teknik tersebut dengan mendeskripsikan bunyi Korotkoff yang terdengar saat arteri diauskultasi dengan stetoskop pada saat manset sfigmomanometer dikempiskan.

Menurut sejarah, pengobatan yang dsebut "penyakit nadi keras (hard pulse disease)" terdiri dari penurunan jumlah darah melalui pengeluaran darah atau penggunaan lintah. Yellow Emperor dari Cina, Cornelius Celsus, Galen, dan Hippocrates menyarankan pengeluaran darah. Pada abad ke-19 dan ke-20, sebelum adanya terapi farmakologi yang efektif untuk hipertensi, digunakan tiga modalitas pengobatan, semuanya dengan berbagai efek samping. Modalitas ini mencakup pembatasan ketat konsumsi natrium (contohnya, diet nasi), simpatektomi (ablasi bedah pada bagian sistem saraf simpatis), dan terapi pirogen (penyuntikan zat yang menyebabkan demam, secara tidak langsung menurunkan tekanan darah).

Zat kimia pertama untuk hipertensi yaitunatrium tiosianat, digunakan pada 1900 namun memiliki banyak efek samping dan kurang disukai.Beberapa jenis obat lainnya dikembangkan setelah Perang Dunia Kedua. Yang paling disukai dan cukup efektif adalah tetrametilamonium klorida dan turunannya heksametonium, hidralazin, dan reserpin (turunan dari tumbuhan obat Rauwolfia serpentina).

(7)

Terobosan besar dicapai dengan penemuan obat oral pertama yang dapat ditoleransi dengan baik. Yang pertama klorotiazid, diuretik tiazid pertama, yang dikembangkan dari antibiotik sulfanilamid dan mulai tersedia pada 1958. Obat ini meningkatkan ekskresi garam dan mencegah akumulasi cairan. Uji klinik acak terkontrol yang disponsori oleh Veterans Administration membandingkan hidroklorotiazid plus reserpin plus hidralazin versus plasebo. Penelitian ini dihentikan lebih awal karena pada kelompok tekanan darah tinggi yang tidak mendapatkan pengobatan terjadi lebih banyak komplikasi dibandingkan pasien yang diobati, dan dirasakan tidak etis untuk tidak memberikan pengobatan kepada mereka. Penelitian tersebut dilanjutkan pada kelompok pasien dengan tekanan darah yang lebih rendah dan menunjukkan bahwa bahkan pada pasien dengan hipertensi ringan, pengobatan dapat mengurangi hampir lebih dari setengah risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.Pada 1975, LaskerSpecial Public Health Award diberikan kepada tim yang telah mengembangkan klorotiazid. Hasil penelitian ini mendorong kampanye kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap hipertensi dan mempromosikan pengukuran dan pengobatan tekanan darah tinggi. Pengukuran ini tampaknya telah memegang sebagian peranan dalam penurunan angka stroke dan penyakit jantung iskemik sebesar 50% antara 1972 dan 1994

(8)

Gambar b.1 sphygmomanometer alat mengikur tekanan darah

Tekanan darah atau hipertensi adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah disebabkan peningkatan volume darah atau elastisitas pembuluh darah. Sebaliknya, penurunan volume darah akan menurunkan tekanan darah (Ronny et al, 2010).

Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100– 140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.(Wikipedia, 2013).

(9)

Gambar b.2 http://cara-alami-mengobatipenyakit.com

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).

Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.

Hasil riset dari JNC-VII (The seventh Report of the Joint National Commite on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure) 2003 dan WHO-ISH (World Health Organization-International Society of Hypertension) 1999mengenai hipertensitelah memperbaharui klasifikasi, definisi, serta stratifikasi risiko untuk menentukan prognosis jangka panjang.

Tabel b. 1 Definisi dan Klasifikasi Tekanan Darah dari JNC-VII 2003

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

(10)

Prehipertensi 120-139 Atau 80-89 Hipertensi Derajat 1 Derajat 2 140-159 ≥ 160 atau atau 90-99 ≥ 100 Tabel b.2. Definisi dan Klasifikasi Tekanan Darah dari WHO-ISH 1999

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Kategori

Optimal < 120 < 80 Optimal

Normal < 130 < 85 Normal

Normal-Tinggi 130-139 85-89 Normal-Tinggi

Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99 Hipertensi Derajat 1 (ringan) Subgrup: borderline 140-149 90-94 (ringan) Subgrup: borderline Hipertensi Derajat 2 (sedang) 160-169 100-109 Hipertensi Derajat 2 (sedang) Hipertensi Derajat 3 (berat) Isolated Systolic Hypertension Subgrup : borderline ≥ 180 ≥140 140-149 ≥ 110 < 90 < 90 Hipertensi Derajat 3 (berat) Isolated Systolic Hypertension Subgrup : borderline

Tabel b.2 Klasifikasi Tekanan Darah Normal Sesuai pada Rentang Usia

Kategori Diastolik Sistolik

Bayi 50 70 sampai 90

Anak-anak 60 80 sampai 100

Remaja 60 90 sampai 110

Dewasa muda 60 sampai 70 110 sampai 125

Lanjut usia 80 sampai 90 130 sampai 150

C. Tanda dan Gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya

(11)

berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, pendarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut : - Sakit kepala - Kelelahan - Mual - Muntah - Sesak nafas - Gelisah

- Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

D. Penyebab Hipertensi

Gambar d.1 http://www.deherba.com/bagaimana-garam-menyebabkan-tekanan-darah-tinggi.html

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu : a. Hipertensi primer atau esensial

Hipertensi Primer adalah suatu kondisi yang lebih sering terjadi pada banyak orang yaitu 90% dari semua orang yang mengidap penyakit hipertensi primer ini. Penyebab dasar yang mendasarinya tidak selalu diketahui, namun terdiri dari berbagai faktor antara lain ;

(12)

- Peningkatan kolesterol plasma (> 240-250 mg/dl) - Kebiasaan merokok / alkohol

- Kelebihan berat badan, kegemukan atau obesitas - Kurang olahraga

- Penggunaan garam yang berlebihan

- Peradangan ditandai peningkatan C reactive - Gagal ginjal

- Faktor genetik

Jika orang tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka ia memiliki resiko yang lebih besar. Ada pula, statistik yang menunjukan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identic dibandingkan dengan kembar yang tidak identik.

- Usia

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukan seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Tidak ada harapan, ketika bertambah tua akan sama tekanan darahnya ketika saat muda.Yang hanya bisa dilakukan adalah mengendalikan agar jangan melewati batas yang normal.

Hipertensi memiliki banyak penyebab, perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah

b. Hipertensi sekunder

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.Sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.1-2% penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilakn hormone epinerfin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif atau mala berolahraga. Stress, alkohol atau garam dalam makanan, bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunka. Stress cenderung

(13)

meyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stress telah berlalu maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder : - Penyakit ginjal

- Kelainan hormonal - Obat-obatan

- Penyebab lainnya, seperti : preeklamsi pada kehamilan.

E. Hipertensi pada Kehamilan

Gambar d.2 preeklamsia ibu hamil

Hipertensi pada kehamilan bisa juga disebut hipertensi gertasional yaitu hipertensi yang muncul disaat kehamilan yang tidak disertai proteinuria. Atau bisa juga hipertensi sembuh sesudah 3 bulan sesudah melahirkan atau kehamilan dengan gejala-gejala preeklampsia tetapi tidak dengan proteinuria.

Hipertensi gestasional dapat disebut juga dengan transient hypertension.Hipertensi pada saat kehamilan merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas pada wanita yang melahirkan.Kelainan hipertensi pada kehamilan dapat menyebabkan kasus kematian pada janin dan ibu.

Pada orang yang terkena hipertensi gestasional, meningkatnya tekanan dapah pada saat menginjak usia kehamilan 36 minggu dan tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya sehingga merupakan hipertensi gentasional, dan

(14)

dibutuhkan penanganan yang cepat berupa terminasi kehamilan dengan persalinan pervaginam.

a. Gejala-gejala hipertensi gestasional

Berikut ini adalah gejala- gejala hipertensi gestasinal atau tekanan darah tinggi pada saat kehamilan antara lain adalah :

- Tekanan sistolik 140 mmHg atau tekanan distolik 90 mmHg - Meningkatnya tekanan darah hingga 160/110 mmHg atau melebihi - Proteinuria 2.0 g/24 dijam atau urine dipstick 2+

- Meningkatnya kretinin serum lebih besar dari 1.2 mg/dL kecuali pada sebelumnya sudah ada riwayat pada gangguan ginjal.

- Trombosi kurang dari 100,000/L

- Adanya anemia mikroangiopqti hemolisis – meningkatnya LDH - Menngkatnya serum transaminase – ALT or AST

- Rasa sakit kepala dan mengalami gangguan visus - Rasa sakit epigastrik persisiten

b. Penyebab Hipertensi Gestasional

Walaupun penyebab utamanya dari hipertensi pada masa kehamilan, terjadi karena reaksi penolakan imonulogik ibu terhadap kehamilan dimana janin di anggap sebagai hostile tissue graff rection dimana reaksi penolakan imonulogik. Hal ini menyebabkan gangguan yang lebih banyak pada tubuh wanita yang sedang hamil dibandingkan akibat meningkatnya tekanan darah, yaitu

(15)

perubahan kimia total pada reaksi yang tidak bisa diadaptasi yang bisa menyebabkan kejang dan kematian pada wanita hamil.

Hipertensi gestasional bisa mengakibatkan antara lain :

- Efek kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah wanita hamil yang akan merusak vascularasi darah,sehingga dapat mengganggu bertukarnya oksigen dan nutrisi melalui placenta dari ibu ke janin. Ini dapat mengakibatkan premturitas placenta dengan akibat pertumbuhan janin yang tidak normal dalam rahim.

- Hipertensi juga dapat menurunkan produksi jumlah seni janin sebelum lahir. Padahal air seni janin merupakan cairan yang paling penting untuk pembentukan amnion,sehingga bisa terjadi oligohydromnion atau minimnya jumlah air ketuban.

- Hipertensi yang terjadi pada wanita yang sedang hamil bisa mengganggu pertukaran nutrisi pada janin dan bisa menbahayakan ginjal pada janin.

(16)

Gambar f.1 http://tanamanherba.com/uncategorized/sakit-tekanan-darah-tinggi-hipertensi.html

Suatu peningkatan dari tekanan darah meningkatkan resiko terjadinya penyakit lain pada penderita. Komplikasi hipertensi sering dirujuk sebagai kerusakan akhir organ akibat tekanan darah tinggi kronis. Oleh sebab itu, mengontrol tekanan darah tinggi sangat penting dilakukan secara rutin dan berkelanjutan sehingga dapat mengupayakan tekanan darah normal dan mencegah komplikasi penyakit ini, yang berdampak pada organ lain, yaitu :

(17)

Gambar f.2 gagal jantung (heart failure)

- Pengerasan arteri-arteri (aterosklerosis)

Gambar f.3 pengerasan arteri oleh plak

(18)

Gambar f.4 gagal ginjal akibat hipertensi

- Kerusakan mata

(19)

Gambar f.5 kerusakan otak oleh pembuluh darah

G. Diagnosis Hipertensi

Pemeriksaan pasien hipertensi memiliki tujuan, yaitu untuk menilai gaya hidup dan faktor risiko kardiovaskular lainnya atau bersamaan gangguan yang mungkin mempengaruhi prognosis dan pedoman pengobatan, untuk mengetahui penyebab tekanan darah tinggi, untuk menilai ada atau tidaknya kerusakan target organ dan penyakit kardiovaskular (National Institutes of Health, 2003).

Pemeriksaan pada hipertensi menurut PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) (2003), terdiri atas:

1. Riwayat penyakit

a. Lama dan klasifikasi hipertensi

b. Pola hidup

(20)

d. Riwayat penyakit kardiovaskular

e. Gejala-gejala yang menyertai hipertensi

f. Target organ yang rusak

g. Obat-obatan yang sedang atau pernah digunakan 2. Pemeriksaan fisik

a. Tekanan darah minimal 2 kali selang dua menit b. Periksa tekanan darah lengan kontra lateral c. Tinggi badan dan berat badan

d. Pemeriksaan funduskopi

e. Pemeriksaan leher, jantung, abdomen dan ekstemitas f. Refleks saraf

3. Pemeriksaan laboratorium a. Urinalisa

b. Darah : platelet, fibrinogen

c. Biokimia : potassium, sodium, creatinin, GDS, lipid profil, asam urat 4. Pemeriksaan tambahan

a. Foto rontgen dada b. EKG 12 lead c. Mikroalbuminuria d. Ekokardiografi

Tekanan darah setiap orang sangat bervariasi. Pengukuran tunggal yang akurat adalah awal yang baik tetapi tidak cukup: ukur tekanan darah dua kali dan ambil rata-ratanya. Hipertensi didiagnosis jika rata-rata sekurang-kurangnya 2 pembacaan per kunjungan diperoleh dari masing-masing 3 kali pertemuan selama 2 sampai 4 minggu diperoleh tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau 90 mmHg untuk diastolik. Menurut JNC 7, tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg atau

(21)

kurang. Prehipertensi bila tekanan darah 120/80 samapi 139/89 mmHg. Hipertensi stadium 1 bila tekanan darah sistolik 140 sampai 159 mmHg atau tekanan darah diastolik 90 sampai 99 mmHg. Serta hipertensi stadium 2 bila tekanan darah sistolik ≥160 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 100 mmHg (Cohen, 2008).

H. Cara Mencegah dan Mengatasi Hipertensi

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi hipertensi bagi yang sudah memiliki penyakit hipertensi, yaitu diantaranya :

- Kurangi konsumsi garam dalam makanan. Jika sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya menghindari makanan yang mengandung garam.

- Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. - Hindari minuan atau makanan beralkohol.

- Lakukan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

- Banyak bergerak untuk menurunkan hipertensi. - Kurangi gula.

- Perbanyak makan sayur dan buahyang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.

(22)

- Relaksasi - Kelola stress - Meditasi

- Menjauhi kafein

- Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

- Kendalikan kadar kolesterol. - Kendalikan diabetes.

- Hindari obatyang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan dan mintalah ke dokter agar memberikan obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.

- Waktu istirahat yang cukup.

(23)

Gambar I.1 http://franzsinatrayoga.blogspot.com

I. Pengobatan Hipertensi

Hipertensi atau darah tinggi bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dicegah dan dikendalikan. Namun ada beberapa cara pengobatan tradisional maupun secara pengobatan modern atau medis.

a. Pengobatan Tradisional

Pengobatan tradisional didapat dari bahan makanan yang dapat merdakan tekanan darah tinggi, diantaranya :

- Sayuran: cincau hijau (olahan), seledri, bayam, brokoli, cabai, bawang putih, sambiloto

- Umbi-umbian : buah bit, kentang ungu, ubi ungu

- Hewani :ceker ayam, telur ayam, chitosan (limbah kulit udang), ikan laut segar, susu skim

- Bunga : roselia, dandelion

- Kacang dan biji-bijian : biji bunga matahari, kedelai, kedelai hitam, gandum oat - Buah-buahan : mengkudu, kismis, berries, cokelat hitam, semangka, kiwi, pisang,

kurma, anggur, leci

Namun bahan makanan yang dapat meredakan ini tergantung juga dari cara pengolahan, penambahan bahan lainnya dan penyajiannya pula.

(24)

b. Pengobatan Medis

Selama beberapa tahun terakhir ini ada kemajuan pesat yang dicapai dalam bidang pengobatan tekanan darah tinggi. Dengan demikian, dilihat dari keseluruhan sudah berkurang komplikasi yang berat.

Sudah jelas bahwa merawat penderita tekanan darah tinggi dengan baik akan menurangi akibat-akibat buruk bagian yang belum mendapat perawatan sedangkan tanpa perawatan ersebut akibat-akibat buruk itu tidak dapat dihindarkan. Perawatan yang mutakhir yang digunaka diseluruh dunia adalah beta-blockers.

1. Beta-blockers

Gambar i.1 salah satu obat beta-blockers Propranolol

Yang pertama ditemukan dalam seri ini adalah propranolol yang dipakai mengukur yang alin-lain itu.

Propranolol pertama dipakai untuk mengurangi seringnya dan beratnya angina jantung. Juga berguna mengurangi ketidak-teraturan pada jantung.

(25)

Kemudian terasa juga kegunaannya untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Kini beta blockers dipergunakan secara luas untuk perawatan tekanan darah tinggi. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah acebutolol, betaxolol, bisoprolol, esmolol, atenol, metaprolol, alpremenolol, oxprenolol, pindolol, dan yang lain-lain. Namun setiap sekian bulannya sering variasi obat-obatan ini bermunculan pada daftar percobaan klinik yang dilaporkan pada jurnal kesehatan dunia, khususnya inggris dan pusat-pusat kesehatan lainnya.

2. Diuretik oral

Gambar i.2 obat diuretik oral yaitu chiorothiazide

Pada mulaya ini digunakan untuk membuang kelebihan cairan dalam tubuh. Faedahnya untuk menurunkan tekanan darah tinggi segera terasa, dan penggunaanya sudah meluas. Dan chiorothiazide adalah yang pertama muncul pada tahun 1950-an. Banyak dokter yang mengatakan bahwa itu adalah yang paling mantap untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

(26)

3. Penenang

Gambar i.3 obat penenang diazepam

Telah menjadi kebiasaan untuk memberikan berbagai obat penenang kepada para pasienyang menderita tekanan darah tinggi supaya mereka menerima keadaan hidupnya dan menghindarkan krisis emosi yang tidak beralasan. Barbiturate sudah luas penggunaanya, namun telah dihapuskan diseluruh dunia dan tidak lama lagi obat-obatan ini tidak beredar lagi. Telah diganti dengan obat penenang baru yang dikenal dengan benzodiazepine.

Untuk efek samping pengobatan ini beta-blockers dan diuretik adalah yang paling tipis efek sampingnya, walaupun menimbulkan masalah bag orang-orang yang peka. Diuretik ini tidak populer karena sering kencing. Tetapi inilah sebagian dari modus operandi, dan memberikan keterangan pada umumnya para pasien menerimanya.

(27)

Para penderita tekanan darah tinggi yang tidak mempunyai komplikasi disarankan untuk mengikuti suatu cara hidup tertentu. Orang-orang yang gemuk disarankan supaya mengurangi berat badannya sampai normal. Menghentikan rokok lebih baik bagi kelompok yang menghadapi resiko komplikasi. Senam sederhana disarnkan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Tekanan darah atau hipertensi adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Hipertensi berdasarkan penyebabnya ada dua, yaitu hipertensi primer atau bisa dikatan juga esensial yang tidak diketahui penyebabnya dan kebanyak penderita hipertensi sebanyak 90 % termasuk pada kategori ini, sedangkan hipertensi sekunder hipertensi yang diketahui penyebabnya.

Gejala yang biasa timbul diantaranya sebagai berikut : sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Namun ada pula yang tidak mendapatkan gejala-gejala tersebut, maka dari itu hipertensi dapat dikatakan the silent killer karena bisa tanpa terketahui oleh yang dideritanya. Dan dampak yang timbul oleh hipertensi bisa menyebabkan penyakit lain, diantaranya :

- Gangguan jantung - Pengerasan arteri-arteri - Gangguan ginjal (renal)

(28)

- Kerusakan mata

- Stroke (kerusakan otak) B. Saran

Walaupun penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan, namun jika dapat mengatasi dan mengontrol penyakit ini dengan baik tekanan darah akan tetap normal dan terhindar dari komplikasi yang berawal dari hipertensi.

Tak hanya demikian, gaya hidup seperti : berolahraga, makanan sesuai yang dibutuhkan, menghindari rokok, alkohol, menghindari stress dan istirahat yang cukup dapat mengontrol tekanan darah.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, Maya, 2012. Meracik Sendiri Obat & Menu Sehat Bagi Penderita Darah Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Univeristas Sumatera Selatan, 2011. Chapter II [pdf]

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17124/4/Chapter %20II.pdf)

Jawa, Noni, 2012. Hipertensi Pada Kehamilan [online]

(http://darahtinggi.info/hipertensi-pada-kehamilan.html. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012)

Dokter Sehat, 2011. Mencegah dan Mengatasi Hipertensi [online]

(http:/doktersehat.com/mencegah-dan-mengatasihipertensi. Diakses pada tanggal 18 Juli 2011)

(29)

Gambar

Gambar b.1 sphygmomanometer alat mengikur tekanan darah
Gambar b.2 http://cara-alami-mengobatipenyakit.com
Tabel b.2 Klasifikasi Tekanan Darah Normal Sesuai pada Rentang Usia
Gambar d.1 http://www.deherba.com/bagaimana-garam-menyebabkan-tekanan-darah- http://www.deherba.com/bagaimana-garam-menyebabkan-tekanan-darah-tinggi.html
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam dasar perencanaan program ruang yang ditulis dalam landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur gedung kemahasiswaan UGM, ialah landasan program

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan

Sistem penjualan hasil tanarnan serbaguna dari hasil pengamatan 525 responden petani di lapangan dan 29 responden pedagang , 69,33 % pembeli yang mendataqy petani,

Pengambilan sampel kualitas air dilakukan dengan menggunakan metode composite sampling pada 24 lokasi sampel di Danau Tondano yaitu 6 sampel di bagian timur danau,

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan referensi sebagai bahan masukan SDM terutama perawat yang bekerja di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

Untuk mengetahui perbedaan antara kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange, strategi

Pengertian sejarah seperti dikemukakan di atas, apabila ditelusuri lebih jauh meliputi empat hal: (1) sejarah merupakan pengetahuan tentang sesuatu berupa

Membaca Relaas Pemberitahuan Untuk Melihat, Membaca dan Memeriksa Berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan, yang disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula