• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRES IMPLEMENTASI PROGRAM PRIORITAS MP3EI DI KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRES IMPLEMENTASI PROGRAM PRIORITAS MP3EI DI KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRES

IMPLEMENTASI

PROGRAM PRIORITAS MP3EI

DI KALIMANTAN TIMUR

PROGRES

PROGRES

IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI

PROGRAM PRIORITAS MP3EI

PROGRAM PRIORITAS MP3EI

DI KALIMANTAN TIMUR

DI KALIMANTAN TIMUR

JAKARTA, 11 Oktober 2011 JAKARTA, 11 Oktober 2011

(2)
(3)

Total Investasi = Rp. 556,66 T

Investasi di Kaltim lokus 1,2,3 = Rp. 341,09 T (61,2%)

(4)

KEGIATAN EKONOMI UTAMA DI KORIDOR EKONOMI KALIMANTAN

• Sektor Migas mengalami trend penurunan • Eksplorasi Migas akan mengarah pada

wilayah yang medannya sulit dan

membutuhkan biaya yang sangat mahal • Lokus kegiatan migas tahun 2011-2015

direncanakan di Balikpapan, Blok Delta Mahakam, Rapak dan Ganal (peningkatan kapasitas produksi &eksplorasi laut dalam)

(5)
(6)
(7)

BATUBARA

 Sumberdaya batubara Kalimantan sebesar 51,9 Milliar Ton atau

49,6% sumberdaya batubara Indonesia

 Sumberdaya Batubara di Kalimantan Timur sebesar 37,5 Milliar Ton

atau 35,7% sumberdaya batubara di Indonesia.

 Lokasi tambang batubara semakin ke inland, sehingga memerlukan

(8)
(9)

POTENSI KELAPA SAWIT

KIPI MALOY

 Kontribusi

produksi

Kelapa

Sawit mencapai 80%, dan luas

areal mencapai 53% dari total

areal perkebunan di Kalimantan

 Target

pada

peningkatan

produktifitas, dikarenakan isu

lingkungan,

produktifitas

Malaysia 4,7 ton/ha

 Secara bertahap ekspor CPO

akan dikurangi, dan fokus pada

Produk Intermediate dan Hilir.

 Lokus Utama di Kalimantan

Timur berada di Maloy, Kutai

Timur (INPRES No.1 Th.2010)

NO PROVINSI KEBUN SAWIT POTENSI CPO

1. KALTENG 712.025 Ha 2,09 Juta Ton/Thn 2. KALTIM 1.000.000 Ha 2,94 Juta Ton/Thn 3. KALSEL 260.863 Ha 0,76 Juta Ton/Thn

(10)

• Pulau Kalimantan merupakan salah

satu paru-paru utama dunia

• Kalimantan mempunyai luas hutan

41 juta ha, dimana 29,8 juta ha

merupakan hutan produksi.

• Luas hutan produksi yang sudah

dimanfatkan sebesar 15,7 juta ha

(52,7%)

• Total Investasi IPHH di Kaltim yang

terbesar

di

Pulau

Kalimantan

dengan

rencana

Investasi

7,8

Trilyun. Untuk HTI no.2 setelah

Kalbar dengan rencana Investasi

7,2 Trilyun

(11)

REKAPITULASI INVESTASI INFRASTRUKTUR YANG TERIDENTIFIKASI

DI KORIDOR KALIMANTAN

NO LOKASI PEMERINTAH BUMN CAMPURAN TOTAL

1. Kalimantan Timur 20.618 9.905 20.300 50.823,00

2. Kalimantan Selatan 460 3.541 655,40 4.656,40

3. Kalimantan Barat 1.227,25 8.427,77 0,00 9.655,02

4. Kalimantan Tengah 3.180,93 9.196,10 18.200 30.577,00

(12)

REVIEW REALISASI INVESTASI

DI KALIMANTAN TIMUR

Tahun 2010 dengan total Investasi Rp. 17,88 Trilyun

• PMDN Sebesar Rp. 7,88 Trilyun • PMA Sebesar Rp. 10 Trilyun

• Ranking 3 Nasional setelah Prov. Jabar dan Jatim untuk PMDN dan Ranking 5 setelah DKI Jakarta, Jatim, Jabar dan Banten untuk PMA

• Realisasi utama pada sektor Tanaman Pangan, Pertambangan, Transportasi dan Komunikasi, Kimia dan Kayu

Tahun 2011, Semester I+ (Januari – Agustus) dengan total Investasi Rp. 22,18 Trilyun

•PMDN Sebesar Rp. 11,83 Trilyun •PMA Sebesar Rp. 10,35 Trilyun

•Target untuk Tahun 2011 sebesar Rp. 20 Trilyun •Tercatat yang akan berinvestasi Rp. 63,37 Trilyun

(13)

RENCANA TARGET INVESTASI TAHUN 2011

Total Rp.63,37 Trilyun

1. PT. Pupuk Kaltim V Rp. 6,3 T 12. Hasan Mahmud, Bosowa Rp. 4,2 T 2. PT. Angkasa Pura I Rp. 1,8 T 13. PT. Permata Borneo Abadi Rp. 467 M 3. PT. PELINDO Dan PT.Samudra Rp. 0,8 T 14. PT. Silva Rimba Lestari Rp. 21,7 T 4. PT. KPC Rp. 4,5 T 15. PT. Bakayan Jaya Abadi Rp. 103 M 5. PT. Kaltim Air Rp. 53 M 16. PT. Klawit Wana Lestari Rp. 200 M 6. PT. Sinar Balikpapan

Development

Rp. 640 T 17. PT. Santan Borneo Abadi Rp. 276 M

7. PT. Pacifik Oil And Gas Rp. 10 T 18. PT. Kayan Makmur Sejahtera Rp. 136 M 8. PT. Prosperity Cement

Engineering Indonesia (PT.PCEI)

Rp. 9 T 19. PT. Miwon Indonesia Rp.

9. PT. HARUM ENERGY Tbk Rp. 2,58 T 20. PT. Sang Hyang Sri Rp. 10. PT. Cipaganti Resources Rp. 450 M 21. PT. Solaria Rp. 11. PT. Semen Gresik / Packing Plant Rp. 200 M

(14)

PETA INVESTASI INFRASTRUKTUR

YANG TERIDENTIFIKASI DI KALIMANTAN TIMUR

KAWASAN MALOY

(15)

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI

KARIANGAU

(16)

KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

BALIKPAPAN

Kawasan Industri Kariangau pada RTRW Kota Balikpapan Tahun 2005 - 2015

Luas : 2.189 Ha

Kawasan Industri Kariangau pada Draft RTRW Kota Balikpapan Tahun 2010 - 2030

Luas : 2.721 Ha

Industri yang sudah berkembang :

• Industri Pembangunan Kapal

• Industri Perawatan Helikopter

• Workshop Alat – alat berat

• Industri Chip Mill (bahan baku

HTI ICTI)

Telah Ekspor 32.000 Ton

• Pelabuhan Bongkar Muat Batu

Bara

• Penumpukan Minyak Petro Sea

(17)

Gambar Prespektif hasil Masterplan terbaru

Rencana Pengembangan

NO INDUSTRI SUMBER BAHAN BAKU

1 Pengalengan & Pengolahan Nenas 10.000 Ha Tersebar di Kaltim 2 Rotan Kubar, Kukar, Kutim

3 Karet Kubar, PPU, Paser, Balikpapan, Kukar 4 Tepung Pisang Bontang, Kutim

5 Makanan Ternak (Jagung, Tepung Ikan, Kedelai)

Kukar, Kubar, PPU dan Paser

6 Kelautan dan Perikanan (Pengalengan Ikan & Tepung Ikan)

7 Logam

8 Perawatan Helikopter 9 Workshop Alat Berat 10 Chip Mill

11 Perkapalan

12 Bongkar Muat Batu Bara 13 Penumpukan Minyak

(18)

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

1. PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT INTERNASIONAL/TERMINAL PETI KEMAS KARIANGAU - BALIKPAPAN

 Kawasan Industri sesuai dengan Masterplan direncanakan seluas 2.771 Ha dengan investasi sebesar Rp.757,76 Milyar

 Kerjasama Pemprov Kaltim dengan PT.Pelindo IV dengan sumber pembiayaan :

 Pemerintah Pusat Rp. 140 Milyar  Pemerintah Provinsi Rp. 146,76 Milyar  PT. Pelindo IV Rp. 471 Milyar

 Pembangunan dimulai tahun 2008 dan direncanakan selesai Juni 2012.

 Progres :

 Pembangunan fisik sisi darat 100% dan sisi laut 58,9% (Realisasi Pelindo Rp. 277,241 Milyar)  Lahan Yang telah dibebaskan oleh Pemerintah

Daerah seluas 341 Ha.  Hambatan :

(19)

2. PEMBANGUNAN JALAN AKSES KM.13 - TERMINAL

PETI KEMAS KARIANGAU

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU



Pembangunan jalan akses dari TPK

Kariangau

menuju

Km.13

Balikpapan sepanjang 13,5 Km

dengan dana bersumber APBD

Propinsi Rp.104,59 Milyar.



Progres :



dari panjang jalan 2 jalur 4 lajur

(2x11 Km), baru terbangun 1x11

Km dan 1 (satu) buah Jembatan.



Progres sampai dengan saat ini

telah mencapai 51,43%



Target akhir 2011 tuntas



Hambatan :

(20)

3. PEMBANGUNAN JEMBATAN PULAU BALANG

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

 APBD Provinsi telah memberikan dukungan dana sebesar Rp. 192 Milyar.  Progres :

 baru dibangun Jembatan Bentang Pendek 470 Meter dengan progres 45 %.  Hambatan :

 Belum selesainya pembangunan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan TPK Kariangau dan Kawasan Industri Kariangau menuju Jalan Lintas Kalimantan.

 Sedangkan Bentang Panjang 1.314 meter dibutuhkan dana Rp. 3 Trilyun dan Jalan Akses TPK Kariangau – Jembatan Pulau Balang – Petung (32,5 Km) belum terbangun.

(21)

4. PEMBANGUNAN POWER PLANT

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

 PLTU Kariangau dibangun PLN 2x110 MW

lahan dari Pemprov Kaltim seluas 45 Ha dengan investasi Rp.2,3 Trilyun,

 Progres: Cut and Fill selesai, sedang

pemancangan tiang.

 PLTU Kariangau (sewa) 2x(120-150) MW

tambahan lahan dari Pemprov seluas 15 Ha dengan investasi Rp. 2,5 Trilyun,

 Progres : Tender

 PLTU oleh PT. Kariangau Power 2x25

MW dengan investasi Rp.600 Milyar,

 Progres : Land Clearing

 Hambatan :  Tidak ada

(22)

5. PEMBANGUNAN WADUK SUNGAI WAIN

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

Dibangun untuk mensuplay kebutuhan

air baku di Kawasan Industri Kariangu

(KIK) dan Kota Balikpapan dengan

kapasitas 4,5 Juta lt/dtk dengan output

262 lt/dtk

Kebutuhan

Biaya

pembangunan

sebesar Rp.290 Milyar

Progres :

 Telah

tersusun

dokumen

perencanaan

 Identifikasi Model Test Waduk

 Pembebasan Lahan 15 Ha tahun

2011

Hambatan :

 Proses sertifikasi bangunan masih

dilaksanakan

(23)

6.PEMBANGUNAN

BANDARA

INTERNASIONAL

SEPINGGAN – BALIKPAPAN

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

 Rencana pengembangan Terminal Penumpang 110.000 M2 dengan 11 Garbarata melalui investasi PT. ANGKASA PURA I sebesar Rp. 1,5 Trilyun serta perpanjangan landas menjadi 3.250 M dengan biaya sekitar Rp. 500 Milyar

 Progres :

 Masterplan dan DED Terminal telah dilaksanakan

 Pembebasan lahan sedang berjalan  Hambatan :

 kapasitas terminal hanya menampung 1,25 juta orang (Luas Terminal 12.433 M2),

sedangkan jumlah penumpang tahun 2010 mencapai + 5 Juta orang.

 Panjang Landas Pacu 2.500 meter hanya mampu didarati Pesawat Boeing 747 secara terbatas.

(24)

7. PEMBANGUNAN JALAN TOL BALIKPAPAN - SAMARINDA

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI

 Pembangunan jalan tol sepanjang 84 Km

menghubungkan PKN Balikpapan dan Samarinda serta peningkatan efisiensi jasa distribusi orang, barang dan jasa (berada di KAPET SASAMBA) dengan kebutuhan dana Rp. 6,2 Trilyun.

 Progres :

 Terbangun jalan akses sepanjang 400 M  Pembukaan Badan Jalan secara bertahap

dengan alokasi dana Rp.2 Trilyun (MYC 2011-2013)

 Pembebasan lahan sedang berjalan  Hambatan:

 Penyelesai RTRW Provinsi (sebagian trase

jalan melintasi Tahura dan Hutan Lindung S.Wain)

 Masih diperlukan dana pembangunan Rp.

(25)

8. PEMBANGUNAN REL KERETA API

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU

• Rute I : Muara Tuhup – Kalipapak – Kota Bangun –

Samarinda – Balikpapan (361 km)

• Rute II : Bontang – Samarinda (115 km)

• Rute III : Ma.Wahau – Lubuk Tutung (150 km)

Pembangunan Rel Kereta Api) akan dibangun dari

Muara Wahau – Lubuk Tutung sepanjang 150 Km.

Proyek infrastruktur ini kerja sama antara

Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dan Ras

Al-Khaimah Minerals and Metals Invesments (RMII),

Uni EMirat Arab dengan nilai investasi US $ 900

Juta.

• Rute IV : Tabang – Lubuk Tutung (185 km)

Pembangunan Rel Kereta Api akan dibangun dari

Tabang – Lubuk Tutung sepanjang 185 Km. Proyek

ini akan dibangun oleh PT. Gunung Bayan dengan

nilai proyek lebih dari US $ 1 Milyar

(26)

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI

PALARAN

(27)

1. PEMBANGUNAN

DERMAGA

MULTIPORPUSE

TERMINAL PETI KEMAS PALARAN

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI

 Terminal Peti Kemas Palaran dengan

total investasi Rp.567,10 Milyar dan

Terminal Penumpang Rp.70 Milyar.

 Progres :

 Terminal Peti Kemas Palaran

telah

selesai

dibangun

dan

operasional Oktober 2010

 Terminal

Penumpang

0%

(diharapkan dukungan APBN)

 Hambatan :

 Belum

tersedianya

gedung

Terminal

Penumpang

dan

(28)

2. PEMBANGUNAN JALAN AKSES TPK PALARAN

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI

(29)

3. PENYELESAIAN PEMBANGUNAN JEMBATAN MAHKOTA II

 Pembangunan

Jembatan

menghubungkan

Samarinda

Seberang dengan Kota Samarinda

Sepanjang 740 Meter dan merupakan

bagian Jalan Lintas Kalimantan Poros

Selatan dengan dana Rp. 653,2 Milyar

 Progres :

 Kemajuan

pembangunan

65%

terdiri Pemda Rp. 218,08 Milyar

Pemerintah Pusat Rp135,17 Milyar

 Hambatan :

 Bentang tengah Jembatan belum

tersambung Dengan Panjang 370

Meter

 Kebutuhan dana penuntasan Rp.

300 Milyar

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI

(30)

4. PEMBANGUNAN BANDARA SAMARINDA BARU

 Pembangunan Gedung Terminal Dan Perpanjangan landas pacu 2.100 x 45 Meter.

 Kebutuhan Biaya Rp. 2,4 Trilyun (pembiayaan APBN sisi udara)

 Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah Kota (dari sisi darat melalui APBD)

 Telah dialokasikan dana Rp. 240 Milyar  Progres :

 Pembangunan Sisi Darat sedang berjalan melalui APBD Provinsi sebesar Rp. 160 Milyar

 Permasalahan :

 Penyelesaiaan Pembayaran Pekerjaan Sisi Udara oleh Pemkot Samarinda

 Diperlukan Komitmen Pembiayaan Sisi Udara

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI

(31)

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI

MIGAS DAN KONDENSAT BONTANG

(32)

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN MALOY

PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT INTERNASIONAL MALOY

 Kawasan Industri sesuai dengan Masterplan direncanakan seluas 4.000 Ha dengan investasi sebesar Rp.5,7 Trilyun

 Rencana Pembangunan Terminal :

 General Cargo Rp. 76,2 Milyar (APBN)  CPO Rp.883 Milyar (APBN, APBD, PPP)  Batubara Rp.3.625,6 Milyar (Swasta)  Peti Kemas Rp.1.140,9 Milyar (PPP)  Progres :

 Perencanaan telah disusun pada tahun 2009  Lahan Yang telah dibebaskan seluas 1.000 Ha.  Hambatan :

 Penyusunan Amdal dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

 Pengesahan Rencana Induk Pelabuhan menunggu Dokumen Amdal dan KLHS

(33)

KLUSTER INDUSTRI BERBASIS GAS & KONDESAT

DI KALTIM INDUSTRIAL ESTATE

KLUSTER INDUSTRI BERBASIS GAS & KONDESAT

DI KALTIM INDUSTRIAL ESTATE

Lokasi : Kota Bontang

Amoniak dan gas alam-sebagai bahan

dasar industri kimia telah siap

dikembangkan:

•Ammonium Nitrat

•NPK fertilizer (Nitrogen, Phospor,

Kalium)

•Soda Ash

•Melamine, metanol, elpiji, etc

RENCANA PEMBANGUNAN PABRIK PUPUK KALTIM V :

INVESTASI US $737 JUTA

(34)

1.

Luas Perkebunan Sawit 731.000 Ha dari target rencana 1 Juta Ha yang berada di Kabupaten Kutai Timur, Kukar, Kubar, Paser, PPU, Berau, Bulungan, Nunukan, Malinau, Samarinda

2. Sesuai Inpres No. 1 Tahun 2010 yang menetapkan Kalimantan Timur sebagai Kluster Industri berbasis Oleochemical di Maloy Kutai Timur. Pemprov Kalimantan Timur merencanakan pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Laut Internasional (KIPI) Maloy pada lahan seluas 5.305 Ha.

3. Pengembangan Pelabuhan dengan Terminal CPO yang mampu disandari kapal kapasitas 70.000 DWT dan Terminal Cargo kapasitas Kapal 5.000 DWT.

KLUSTER INDUSTRI BERBASIS OLEOCHEMICAL

Kawasan Industri-PelabuhanInternasional (KIPI) Maloy

(35)

COAL TERMINAL



MEC INFRA telah memperoleh ijin terminal khusus

batu bara untuk membangun suatu fasilitas yang

sesuai dengan kapasitas untuk menangani 100

MPTA dankapal-kapal besar untuk ekspor dan

impor batu bara dan bahan baku lainnya.



Lokasi di Bengalon Kabupaten Kutai Timur.



Jumlah investasi sebesar US$ 250 Juta

(36)

POWER PLAN 1.400 MW & PABRIK ALUMUNIUM

1. MEC Coal bersama dengan National Aluminium Company Limited (NALCO) merupakan perusahaan india dan Pemilik Komplek Aluminium yang terpadu dan terbesar di Asia, dengan nilai investasi sebesar US$ 2 Milyar dipeleburan aluminium yang menghasilkan 500.000 ton aluminium per tahun untuk diekspor kenegara-negara Asia Tenggara.

2. MEC Coal dan NALCO berinvestasi sebesar US$1,5 Milyar untuk menghasilkan 1.400 MW listrik (1.250 MW untuk peleburan aluminium) dimana kapasitas selebihnya didedikasikan untuk masyarakat setempat.

3. Kapasitas Peleburan 0,25 juta per ton (Tahap I), dan 0,25 juta per ton (tahap II).

4. Tahapan pembangunan pembangkit listrik yaitu 6 x 120 MW (Tahap I), dan 4 x 120 MW (Tahap II).

5. Telah mendapat persetujuan dari BKPM RI melalui surat No. 1.840/III/PMA/2009 tanggal 31 Desember 2009 dan lokasi di KutaiTimur.

(37)

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

(38)

PENGEMBANGAN

FOOD ESTATE DI

KALIMANTAN

TIMUR PADA

AREAL SELUAS

200.000 HA

PENGEMBANGAN

FOOD ESTATE DI

KALIMANTAN

TIMUR PADA

AREAL SELUAS

200.000 HA

(39)

LUAS POTENSI LAHAN 50.000 HA : SEBELAH UTARA TANJUNG BUKA (8.000 HA), SEBELAH SELATAN TANJUNG BUKA (12.000 HA), DAN TANJUNG BUKA (10.000 HA) YANG SAAT INI SUDAH ADA TRANSMIGRASI SP 1, SP 2, SP 7, DAN SP 8

TAHAPAN YANG SUDAH

DILAKSANAKAN OLEH

PEMERINTAH KABUPATEN

ADALAH PENYUSUNAN

MASTERPLAN RICE ESTATE DELTA KAYAN. PENGEMBANGAN PADI HIBRIDA SELUAS 100 HA (PROGRAM PUSAT), TANJUNG

(40)

RENCANA KEGIATAN PETERNAKAN

Pengembangan bibit Ternak Sapi

•lokasi : Bulungan, Berau, Paser, Penajam Paser Utara, Kutim, Kukar

•Jumlah bibit : 50.000 ekor •Jumlah dana : 750 milyar

1

1

1

2

2

2

Pengembangan Kerbau Kalang• Lokasi : Kutai Kartanegara • Jumlah bibit : 10.000 ekor • Jumlah dana : 100 milyar

Pengembangan Kerbau Krayan

•Lokasi : Krayan Kota dan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan

•Jumlah bibit : 10.000 ekor •Jumlah dana : 100 milyar

3

3

3

4

4

4

Industri Pakan Ternak •Lokasi : Bulungan

•Kapasitas produksi : 500 ton per bulan •Jumlah dana : 2,3 milyar

Rumah Potong Hewan

•Lokasi : Samarinda

•Kapasitas : 100-150 ekor per hari •Jumlah dana : 20 milyar

5

5

(41)

RENCANA KEGIATAN KELAUTAN & PERIKANAN

Pembangunan Pabrik Pengolahan Rumput Laut

• Lokasi : Kota Tarakan • Luas Lahan : 6 Ha • Jumlah Unit : 1 Unit • Jumlah Dana : 7 Milyar

• Sumber Bahan Baku (Rumput Laut) berasal dari; Kutai Timur, Berau, Bulungan, Tarakan, dan Nunukan.

• Ketersediaan Bahan Baku : rata-rata 2000 ton/bulan (Rumput laut dalam bentuk Kering) • Produk yang dihasilkan : Semi Keragenan

Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap

•Kegiatan : Pengadaan Kapal Penangkapan Ikan Purse Saine ukuran > 30 GT

•Lokasi : Paser, Berau, Tarakan •Jumlah Kapal : 3 unit

•Kapasitas produksi : Rata-rata 360 Ton/Tahun/Kapal •Jumlah dana : 6 Milyar

(42)

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

KAWASAN DANPENGEMBANGAN

SEKTOR UNGGULAN

PENGEMBANGAN KAWASAN

PERBATASAN

(43)

PKSN/PLBD LONG NAWANG PKSN/PLBD TAULUMBIS PKSN/PLBD SIMANGGARIS PKSN/PLBD LONG MIDANG

1. PEMBANGUNAN JALAN PERBATASAN

 Pembangunan Jalan Paralel Perbatasan Sepanjang 920 Km dan Jalan Akses Sepanjang 433 Km Berada Pada Tiga Kabupaten, Kutai Barat, Malinau, dan Nunukan.

 Progres :

 Sampai Dengan Tahun 2011 Telah Terbangun Jalan Dari Tj. Selor – Sekatak Buji Buji – Malinau – Simanggaris – Batas Negara Dengan Kondisi Aspal 296,220 Km, Agregat 146,596 Km, dan Tanah 79,238 Km. Simanggaris – Sei Ular Dengan Kondisi Aspal 15,717 Km, Agregat 58,683 Km. Tj. Lapang – P. Sapi – Simpang Temalang – Long Alango – Malinau Seberang – Long Bawan Dengan Kondisi Aspal 22,225 Km dan Agregat 8,880 Km dan Belum Tembus Sepanjang 215,557 Km

 Hambatan :

 Sebagian Trase Jalan Melintasi Taman Nasional Kayan Mentarang Terutama Ruas Jalan Long Bawan - Pa’pani – Batas Negara

 Kondisi Topografi Gunung dan Berbukit Sehingga Memerlukan Biaya Yang Cukup Besar

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN PERBATASAN

(44)

2. PEMBANGUNAN BANDARA LONG AMPUNG

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN PERBATASAN

 Berada di kawasan perbatasan dengan negara bagian Sarawak Malaysia, sebagai satu-satunya prasarana transportasi untuk mendukung aktivitas sosial ekonomi masyarakat dan pertahanan keamanan. Rute Penerbangan Melayani Ke Tarakan, Malinau, Nunukan, dan Samarinda

 Target Pembangunan Gedung Terminal dan Perpanjangan Landas Pacu 1.600 Meter dengan Kebutuhan Biaya Rp. 250 Milyar

 Progres :

 Telah Terbangun Landas Pacu 840 M x 23 M dan

Apron : 60 M x 40 M  Hambatan :

 Permasalahan Landas Pacu belum memenuhi

persyaratan untuk didarati pesawat Hercules

 Di ujung Landas Pacu terdapat Obstacle dengan

Volume ± 88.967 M3

 Prioritas Pemotongan Bukit Volume ± 27.000 M3

 Kebutuhan material pembangunan berasal dari negara

tetangga dan sebagian di mobilisasi menggunakan pesawat

(45)

3. PEMBANGUNAN BANDARA LONG BAWAN

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN PERBATASAN

 Berada di kawasan perbatasan dengan negara bagian Sarawak dan Sabah Malaysia, sebagai satu – satunya prasarana transportasi untuk mendukung aktivitas sosial ekonomi masyarakat dan pertahanan keamanan. Rute Penerbangan Melayani Ke Tarakan, Samarinda, Long Layu, Binuang.

 Target Pembangunan Gedung Terminal Dan Perpanjangan Landas Pacu 1.600 Meter dengan Kebutuhan Biaya Rp. 200 Milyar

 Progres

 Telah Terbangun Landas Pacu 900 M x 23 M dan Apron : 60 M x 40 M

 Hambatan

 Permasalahan Landas Pacu belum memenuhi persyaratan untuk didarati pesawat Hercules

 Diujung Landas Pacu Terdapat Obstacle Dengan Volume ± V = 198.800 M3

 Kebutuhan Material Pembangunan Berasal Dari Negara Tetangga Dan Sebagian Di Mobilisasi Menggunakan Pesawat

(46)

4. PEMBANGUNAN BANDARA DATAH DAWAI

KEGIATANINFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG KAWASAN PERBATASAN

Merupakan Bandar Udara yang terletak di

kawasan perbatasan dengan negara bagian Serawak Malaysia. Rute Penerbangan Melayani Ke Samarinda, Balikpapan, Melak.

Target Pembangunan Gedung Terminal

Dan Perpanjangan Landas Pacu 1.600 Meter dengan Kebutuhan Biaya Rp. 250 Milyar.

Progres

 Telah Terbangun Landas Pacu 750 M x 23

M dan Apron : 60 M x 40 M

Hambatan

 Permasalahan Landas Pacu belum memenuhi persyaratan untuk didarati pesawat Hercules

 Diujung Landas Pacu Terdapat Obstacle

(47)

KALTIM AIRLINES

Jembatan Udara Kalimantan

Go Regional

Jelajah Nusantara

Jembatan Udara Intra KALTIM

Jembatan Udara Intra KALTIM

Shuttle Flight/Highways Shuttle Flight/Highways

(48)

a. Percepatan pengesahan RTRWP se Kalimantan, diharapkan akhir Desember 2011; b. Penetapan dalam bentuk Instruksi Presiden tentang Penetapan Pembangunan

Kawasan Ekonomi Khusus di Wilayah Perbatasan;

c. Penetapan dalam bentuk Instruksi Presiden tentang Perdagangan Khusus Untuk Pembangunan di Wilayah Perbatasan, yang materinya memuat :

1) Diperbolehkannya pembelian/sewa kendaraan bermotor dan alat berat dari Malaysia dengan pajak impor khusus;

2) Diperbolehkannya impor BBM;

3) Diperbolehkannya untuk mendapatkan material bangunan, seperti semen, besi, batu, pasir, dan bahan material lainnya yang dibutuhkan untuk pembangunan; 4) Legalisasi perdagangan sembako dan bahan makanan lainnya.

d. Penetapan untuk pembukaan pos lintas darat (exit-entry point) antara Bakalalan (Serawak, Malaysia) dengan Long Midang, Krayan (Kaltim, Indonesia);

e. Penetapan dalam bentuk Instruksi Presiden tentang Pembangunan Kota Terpadu Mandiri di Pulau Sebatik, Simanggaris, Long Midang, dan Long Nawang (kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi);

f. Penetapan dalam bentuk Instruksi Presiden tentang Kerjasama Antara Pemerintah Daerah Dengan Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Melalui TMMD.

REGULASI DIBIDANG TATA RUANG

DAN KAWASAN PERBATASAN

(49)

REGULASI DIBIDANG PERTANAHAN

DAN BUMD

a. Percepatan terbitnya undang-undang tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan;

b. Percepatan revisi undang-undang tentang BUMD.

a. Percepatan terbitnya undang-undang tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan;

b. Percepatan revisi undang-undang tentang BUMD.

REGULASI DIBIDANG PERTANIAN

DAN KEHUTANAN

a. Penetapan kembali dalam bentuk Peraturan Presiden atau Peraturan Pemerintah mengenai materi Permenhut No.62 Tahun 2011 (dicabut dengan Permenhut No.64 Tahun 2011), karena regulasi ini sangat mendorong percepatan dan kepastian hukum pembangunan di daerah; b. Penetapan legalisasi pengambilan sisa tebangan kayu (khususnya jenis

kayu ulin) untuk diberikan kepada Koperasi/UMKM/Pengrajin;

c. Penetapan pembatasan ekspor rotan mentah atau setengah jadi untuk mendorong tumbuhnya industri dalam negeri dan membuka kesempatan kerja baru;

d. Percepatan legalisasi indikasi geografis Padi Adan dan Garam Gunung oleh Kementerian Hukum dan HAM;

e. Penetapan Pelabuhan Laut Tarakan dan Pelabuhan Laut Balikpapan sebagai Pelabuhan Terbuka untuk impor komoditi tertentu (makanan dan minuman, tekstil, alas kaki, elektronik, dan mainan anak-anak).

a. Penetapan kembali dalam bentuk Peraturan Presiden atau Peraturan Pemerintah mengenai materi Permenhut No.62 Tahun 2011 (dicabut dengan Permenhut No.64 Tahun 2011), karena regulasi ini sangat mendorong percepatan dan kepastian hukum pembangunan di daerah; b. Penetapan legalisasi pengambilan sisa tebangan kayu (khususnya jenis

kayu ulin) untuk diberikan kepada Koperasi/UMKM/Pengrajin;

c. Penetapan pembatasan ekspor rotan mentah atau setengah jadi untuk mendorong tumbuhnya industri dalam negeri dan membuka kesempatan kerja baru;

d. Percepatan legalisasi indikasi geografis Padi Adan dan Garam Gunung oleh Kementerian Hukum dan HAM;

e. Penetapan Pelabuhan Laut Tarakan dan Pelabuhan Laut Balikpapan sebagai Pelabuhan Terbuka untuk impor komoditi tertentu (makanan dan minuman, tekstil, alas kaki, elektronik, dan mainan anak-anak).

(50)
(51)

USULAN MP3EI

Total usulan

Investasi...?

(52)

Gambar

Gambar Prespektif hasil Masterplan terbaru

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan budidaya laut diarahkan pada wilayah laut sepanjang pantai Kabupaten Lampung Timur seluas 38 871 ha, sedangkan untuk pengembangan budidaya air payau diarahkan

Strategi pengembangan ekowisata di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur adalah membuat organisasi yang lebih baik, pengembangan

UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KELOMPOK KERJA (POKJA) PENGADAAN FASILITASI PENGEMBANGAN KAWASAN.. CABAI SELUAS 40 HA DI

Berkaitan dengan judul penelitian yang dipilih penulis yaitu Implementasi Pengembangan Social Forestry (Studi Di Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Timur dan Masyarakat

Deforestasi terbesar terjadi pada hutan tanaman yang digunakan untuk kegiatan pertambangan batubara, yaitu seluas 925.18 Ha atau 1.92% dari luas areal pinjam

kabupaten di propinsi Kalimantan timur yang potensial dalam pengembangan komoditas ayam petelur meliputi Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Data yang

Bila melihat kinerja kelapa sawit Provinsi Kalimantan Timur dengan tingkat produktivitas untuk kebun sawit rakyat dengan rerata sebesar 13,24 ton TBS/ha/tahun (data

Fokus kegiatan pengembangan kerbau kalang diprioritaskan pada tiga hal utama yaitu (i) penetapan kerbau kalang sebagai sumber daya genetik asli Kalimantan Timur yang dapat