• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENELITIAN PENATAAN RUANG LUAR PANTAI BEACHPOOL ANCOL (STUDI KASUS PANTAI BEACHPOOL ANCOL JAKARTA UTARA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PENELITIAN PENATAAN RUANG LUAR PANTAI BEACHPOOL ANCOL (STUDI KASUS PANTAI BEACHPOOL ANCOL JAKARTA UTARA)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PENELITIAN PENATAAN RUANG LUAR PANTAI BEACHPOOL ANCOL (STUDI KASUS PANTAI BEACHPOOL ANCOL JAKARTA UTARA)

Widiyanti

Staff pengajar prodi Arsitektur FT. UNKRIS. Abstrak,

Ruang terbuka hijau adalah area memanjang atau jalur mengelompok yang penggunaannya bersifat terbuka dan tempat tumbuh tanaman, ruang terbuka selain memiliki fungsi umum sebagai

tempat bermain, bersantai, bersosialisasi juga memiliki fungsi ekologis sebagai penyerap air hujan, penyegar udara, pengendalian banjir, pemelihara ekosistem tertentu dan pelembuat arsitektur bangunan. Indonesia dijuluki negara kepulauan, terbentang dari Sabang sampai Merauke dan mempunyai ribuan pulau besar dan kecil, indonesia juga terdapat banyak hutan

yang sangat luas dimana ruang terbuka hijau (RTH) nampak diseluruh belahan indonesia. Kata Kunci :Ruang terbuka hijau, indahnya pantai, Udara segar.

1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di Dunia memiliki luas wilayah sebesar 1,904,569 km2 dengan jumlah pulau sebanyak

17.508 pulau. Pulau tersebut memiliki pantai yang sangat indah, baik yang sudah terjamah maupun belum dan memiliki kekayaan beraneka ragam biodata bawah laut. Karena keindahannya pantai dijadikan tempat bermain air, bersantai, berekreasi dan bersosialisasi selain itu pantai berfungsi sebagai Ruang terbuka hijau ( RTH ) seperti penyerap air hujan, penyegar udara, pengendalian banjir, pemelihara ekosistem tertentu.

Namun upaya pelestarian pantai masih minim yang dilakukan pemerintah oleh karena itu masih banyak pantai yang tidak digunakan sesuai fungsinya. Banyaknya penebangan pohon liar tanpa ijin resmi dan pencemaran air laut terus dilakukan tanpa ada solusi penangulangannya.

Luas ruang terbuka hijau ( RTH ) di DKI Jakarta setiap tahun semakin berkurang, hal tersebut disebabkan terjadinya perubahan fungsi yang semula berupa lahan terbuka menjadi bangunan untuk berbagai keperluan seperti perumahan, industri, pertokoan, kantor, dan lain-lain.

Semakin sempitnya RTH, khususnya taman dapat menimbulkan munculnya kerawanan dan penyakit sosial sifat individualistik dan ketidak pedulian terhadap lingkungan yang sering ditemukan dimasyarakat perkotaan. Disamping ini semakin terbatasnya RTH juga berpengaruh terhadap peningkatan iklim mikro, pencemaran udara,

banjir dan berbagai dampak negatif lingkungan lainnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI RUANG TERBUKA HIJAU

Adalah Ruang terbuka yang mampu menampung kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka. Ruang ini memungkinkan terjadinya pertemuan antar manusia untuk saling berinteraksi.

Pengertian Ruang Terbuka Hijau

Pengertian “ruang“ (space) ialah suatu bentuk tiga dimensi permukaan luas yang menerus memanjang kesegala arah dan berisikan segala sesuatu dengan berbagai cara, dipikirkan sebagai sesuatu yang tak terbatasi atau juga dapat berarti berjarak, bidang yang luas, atau area di antara di atas atau didalamnya (Webster’s New World College Dictionary. NY: Macmillan. 1996:1284).

Menurut sifatnya, ruang publik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

• Ruang publik tertutup : adalah ruang publik ruang/area terbuka yang digunakan manusia secara bersama-sama akan tetapi mempunyai batasan yang sangat jelas seperti lantai, dinding dan atap. terdapat di dalam suatu bangunan.

Ruang publik terbuka : yaitu ruang publik yang berada di luar bangunan yang sering juga

(2)

disebut ruang terbuka (open space). Jenis ruang publik dimana ruang tersebut dapat menampung segala kegiatan/ aktivitas masyarakat baik secara individu maupun kelompok atau golongan tertentu. Sehingga ruang publik ini timbul karena

• kebutuhan akan tempat-tempat untuk melakukan pertemuan bersama. Ruang publik ini dapat berupa taman, lapangan terbuka, jalan, pedestrian dan jalur hijau.

Interview / Wawancara

Pengumpulan data dengan melakukan dialog dengan masyarakat sekitar melalui pertanyaan–pertanyaan yang dengan objek pengamatan

Photo / Dokumentasi

Pengembalian data dokumentasi untuk merekam aktifitas dari kegiatan objek pengamatan.

Diskusi dengan Pembimbing

Dilakukan dengan Dosen Pembimbing untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penelitian.

3. METODE Pengamatan

Pengumpulan data dengan melakukan kegiatan pengamatan laporan secara langsung.

Studi Literatur

Pengumpulan data yang dilakukan dengan, browsing di internet yang berkaitan dengan objek pengamatan.

Interview / Wawancara

Pengumpulan data dengan melakukan dialog dengan masyarakat sekitar melalui pertanyaan–pertanyaan yang dengan objek pengamatan.

Photo / Dokumentasi

Pengembalian data dokumentasi untuk merekam aktifitas dari kegiatan objek pengamatan.

Diskusi dengan Pembimbing

Dilakukan dengan Dosen Pembimbing untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penelitian.

4. PEMBAHASAN

Berdasarkan KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brazil (1992) dan dipertegas lagi pada KTT Johanesburg Afrika Selatan 10 tahun kemudian (2002), disepakati bersama bahwa sebuah kota idealnya memiliki luas RTH minimal 30% dari total luas kota. Namun bagi kota Jakarta hal ini akan sulit terealisir akibat terus adanya tekanan pertumbuhan dan kebutuhan sarana prasarana kota, seperti pembangunan bangunan, gedung pengembangan dan penambahan jalur jalan yang terus meningkat serta peningkatan jumlah penduduk.

Pasal yang mengatur tentang penataan ruang luar :

• Pasal 1 angka 31 Undang-Undang No 26 Tahun 2007 sebagai area memanjang, jalur atau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alami maupun yang sengaja ditanam. • Pasal 1 angka 2 Permendagri No 1

Tahun 2007 Tentang Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTH – KP) sebagai bagian dari

ruang terbuka suatu

kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. • Inmendagri No 14 tahun 1988

tentang Penataan RTH di wilayah perkotaan mensyaratkan tersedianya taman lingkungan dan taman kota sebagai berikut :

- Setiap 250 penduduk tersedia satu taman seluas 250 m2. Taman ini merupakan taman lingkungan perumahan untuk melayani aktivitas balita, manula dan ibu rumah tangga sehingga menjadi sarana sosialisasi penduduk disekitarnya.

- Setiap 2500 penduduk tersedia satu taman seluas 1.250m2.

(3)

Taman ini untuk menampung kegiatan remaja seperti berolahraga atau kegiatan kemasyarakatan lainnya. - Setiap 30.000 penduduk

tersedia satu taman seluas 9.000m3. Taman ini untuk melayani kegiatan masyarakat seperti pertunjukan music atau kegiatan olahraga pada minggu pagi, shalat Idul Fitri, pameran pembangunan atau kampanye dimusim pemilu atauPilkada. RTH ini dapat pula berupa acara kegiatan pasif sehingga fasilitas utama yang disediakan hanya berupa kursi-kursi taman, jalur sirkulasi serta pohon-pohon besar sebagai peneduhnya.

- Setiap 120.000 penduduk tersedia satu taman seluas 24.000m2. RTH ini sudah dapat dikategorikan sebagai taman kota, untuk menampung berbagai kegiatan baik skala kota maupun skala bagian wilayah kota.

- Setiap 480.000 penduduk tersedia taman kota seluas 144.000m2. Taman ini berupa komplek olahraga masyarakat yang dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan fasilitas pendukung lainnya.

5. TEORI RUANG LUAR

Viscosity : Tempat yang digunakan untuk aktivitas yang menetap dan aktivitas gerak campur jadi satu.

Occupied Territory : Tempat istirahat dengan pertimbangkan kerindangan, keteduhan, kekosongan dan kenikmatan tempat tersebut.

Possession In Movement. Diperuntukan bagi pejalan kaki, sedang jalan aspal digunakan untuk motor.

Enclosure : Tempat yang terlindung adalah dimana kaki dijauhkan atau dilindungi dari roda-roda motor. Tempat ini sangat berarti sebagai “tempat berlabuh” manusia setelah turun dari kendaraan.

Enclaves : Suatu “interior luar” yang terbuka dan dilewati pejalan kaki kesegala arah dengan bebas, dan bebas pula dari lalu lintas kendaraan sehingga tempat tersebut benar-benar aman.

Focal Point : Didalam suatu ruang, atau tempat yang sering digunakan untuk upacara-upacara rapat. Focal point berfungsi juga sebagai pengatur sirkulasi.

Precincts : Tempat yang bebas dari lalu lintas. Sebaliknya jalan-jalan raya disekitarnya mempunyai fungsi melayani.

Netting : Memberikan efek mendekatkan, suatu struktur rangka atau galeri akan berfungsi sebagai bingkai lukisan yang akan mendekatkan pemandangan yang berada jauh disana menjadi elemen pembentuk suasana lingkungan sekitar kita.

Handsome Gesture : Pada tikungan-tikungan jalan diberi tanda-tanda yang baik untuk menyadarkan para pengendara.

Punctuation : Suatu kalimat yang lengkap dengan subyek dan predikatnya maka demikian juga sebuah jalan dapat menceritakan secara continue perubahan pola dan fungsi dari suatu tempat, ketempat lain.

Recession : Pada umumnya suasana istirahat dicapai pada suatu perspektif. Suatu kenyataan, pada hakekatnya tidak berbeda jauh dari pada apa yang dapat terlihat.

Anticipation : Bila kembali pada aspek “here and there”, bahwa ”disini” telah diketahui. Tetapi dalam situasi tertentu orang dapat menduga-duga kemungkinan apa yang ada “disana” atau yang akan terjadi “disana” bila kita mendekatinya.

Pedestrian Ways : Tempat-tempat untuk jalan kaki mempunyai bentuk dan pola bermacam-macam, yang menghubungkan tempat satu dengan tempat lainnya.

Hazards : Elemen pencegah kerusakan didalam proses menghubungkan tempat-tempat, walaupun secara visual terjadi hubungan disini dan disana.

Grandiose Vista : Merupakan efek penglihatan, panorama atau vista yang menghubungkan kita pada latar depan dimana kita berada dengan ruang luar dikejauhan sana sebagai latar belakang.

Multiple Enclosure : Variasi dan permainan ruang. Sedemikian, yang satu menembus dengan banyak atap

(4)

Possession : Kecocokan Tempat Pertimbangan terhadap maksud, guna dan tujuannya.

Advantage : Potensi yang menguntungkan Tempat yang dapat dipakai dan memberi manfaat.

The Outdoor Room And Enclosure : Tempat yang mengisyaratkan perasaan seseorang terhadap ketidaksukaan dengan keadaan tertutup atau terbuka.

Block House : Terlihat kesan gerakan akibat garis-garis lengkung tersebut menjadi lemah disebabkan oleh bentuk segi empat bangunan dibelakangnya yang sekaligus menghalangi pemandangan keluar dan sebagai tanda pengakhiran.

There Ness : Tersadar dengan adanya laut disana karena adanya jalan.

Here And There : Berada disini tapi sudah bisa menebak ada apa yang disana.

Looking Into Enclosure : Bangunan yang belum selesai, belum ada dinding akan tetapi sudah ada atap sudah terlihat seperti adanya bangunan.

Pinpoting : Memberikan sinar lampu-lampu agar menarik perhatian

Truncation ( Pendekatan ) Efek pendekatan mengandung maksud untuk tidak memperlihatkan objek secara sekaligus, tetapi secara bertahap sehingga orang akan merasa penasaran dan ingin mendekatinya.

Change Of Level ( Rangsangan emosi seseorang karena posisinya terhadap perbadaan level )

Division Of Space ( Pembagian jarak yang sama menghasilkan sudut pandangan yang tidak sama )

Silhouettes ( Sebuah susunan masa yang terpaut kokoh diatas tanah menhasilkan garis-garis batas tegas terhdap kekosongan langit akibat cahaya )

Screened Vista ( Ketika kita berada didalam dan pemandangan diluar terhalang dengan pohon, kita mengartikan kalau ruang yang didalam perbeda dengan ruang yang diluar )

Closed Vista ( Meletakkan bangunan sedimikian dengan sengaja menutup suatu vista sehingga beradanya bangunan disana menggantikannya.

Desplection ( Variasi dari closed vista. Bangunan diletakkan dengan sudut miring yang

memberi harapan bahwa pada ujung jalan sana ada sesuatu ruang yang tidak terlihat dari ini )

Incident ( Suatu kejadian dijalan dan lengkap pandangan mata orang, yang menjadi satu pola dengan lingkungan disana )

Pluctuation ( Kota itu tidak hanya sekedar dibentuk dengan pola-pola jalan saja tetapi lebih pasa sequence dari ruang-ruang )

Undulation ( Keadaan yang berliku akan tetapi merangsang minat orang lain. Sebenarnya masih jauh akan tetapi sudah terlihat dekat )

Infinity ( Tak Terhingga ) Infinity berbeda dengan langit, ada 2 infinity : 1.memotong jarak tengah dan menempelkan tempat didekat kita dengan langit(truncation). 2.dengan menetpakan batas dimana orang biasa berjalan sampai batas akhir tersebut dan menggantikan kelanjutannya dengan langit

Mysteri ( Suatu keadaan yang tak diketahui seperti dirahasiakan dan yang mengandung suasana ghaib )

The Maw ( Hitam, Diam, Tenang, tetapi dalam ke Diam annya itu seolah-olah mengamati orang-orang yang lalu lalang didepanny )

Countinuity ( Keadaan luar kota berhubungan dengan keadaan dalam kota oleh sebuah lorong jalan kaki tersebut sedikit demi sedikit berubah secara kontinyu sehingga orang lain tidak merasakan perubahan tersebut ).

6. PENERAPAN RUANG LUAR Material Landscape

- Soft Material berupa : Tanaman - Hard Material Berupa : Pedestrian Skala Ruang Luar, skala ini dikaitkan dengan kota serta lingkungan manusianya, sehingga manusianya merasa memiliki atau nyaman pada lingkungan tersebut

Kawasan Ancol meiliki bentuk sirkulasi : Perpaduan antara sirkulasi berliku, berbelok kekanan – ke kiri dan langsung

Parkir ( Kawasan pantai Ancol memiliki lahan parkir yang cukup luas.

- Lampu penerang Tinggi 2 m dan lampu jalan

- Sistem keamanan

- Perkerasan dibuat dengan paving blok, agar dapat menyerap air hujan sehingga tidak banjir

Lampu ( Pencahayaan ) Pada kawasan pantai Ancol memiliki pencahayaan yang

(5)

menarik pada malam hari, terdapat banyak tiang-tiang lampu dipinggir pantai, tinggi tiang tersebut mencapai 2,5 m dan itu cukup nyaman ketika kita berada dibawah tiang lampu tersebut tidak membuat kita silau dengan cahayanya dan jarak antar tiang ke tiang mencapai 3 m.

Pedestrian Pada kawasan pantai Ancol memiliki pedestrian yang bagus dikarenakan banyak menggunakan pola-pola yeng berbeda disetiap area. Lebar pedestrian area pantai mencapai 3-4 m, pedestrian jalan kaki 1-2 m.

Drainase Kawasan Ancol memiliki aliran drainse atau pembuangan yang cukup bagus, disepanjang jalan dibuatkan bak buangan air dari toilet, banguan yang ada di Ancol dan aliran air hujan jadi air kotor tidak langsung mengalir ke laut serta memiliki pertimbangan kemiringan yang cukup sehingga tidak menyebabkan air tergenang.

Tempat duduk Kawasan pantai Ancol memiliki tempat istirahat berupa kursi yang terbuat dari batu kali yang diukir menyerupai kursi panjang sekitar 1 m dan jarak antar kursi 1m.

Olahraga Kawasan pantai Ancol juga memiliki tempat untuk berolahraga, disetiap pantai memiliki tempat olahraga yang terletak di tepi pantai dekat dengan toilet dan penjual baju-baju.

Transportasi Kawasan pantai Ancol memiliki transportasi yang mudah, semua kawasan Ancol dihubungkan dengan fasilitas mobil gratis yaitu mobil WARA-WIRI dan memiliki halte disetiap area dari kawasan Ancol tersebut. Halte tersebut memiliki panjang 4m, lebar 1,5 dan tinggi 2,5 m, dan bentuk halte yang terbuka hanya ditompang dari struktur pipa besi yang dicat saja.

Referensi

Dokumen terkait

1) Massa dan fasilitas-fasilitas resor diletakkan berdasarkan pola perletakan Desa Tanjung Belit dengan menganalogikan fasilitas-fasilitas umum yang ada di Desa

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUH Perdata, gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seseorang

Penetapan Target Spesifikasi Produk Agar mudah dalam mengidentifikasi kendala yang mungkin dihadapi untuk mencapai solusi optimal, spesifikasi desain disusun

Konsep bentuk, penataan ruang, konsep skala dan fungsi dari lingkungan binaan yang akan dibuat akan menjadi elemen penting dalam proses perencanaan dan perancangan.. Le

7ahan #akar diesel dari ran.kaian tekanan rendah mendapat tekanan dari pompa #alin.#alin. atau pompa roda .i.i Jika ke!epatan mesin menin.kat maka tekanan terse#ut

untuk tiap pilihan jawabannya adalah sebagai berikut :4; Sangat setuju, 3; Setuju, 2; Tidak setuju, 1; Sangat tidak setuju. Selanjutnya mahasiswa diberi angket yang

Baja merupakan alternative bahan bangunan tahan gempa yang sangat baik, karena jika dibandingkan dengan struktur beton, baja dinilai memiliki sifat daktilitas

Kecepatan arus ini juga mempengaruhi elevasi permukaan yang terjadi di Pulau Parang Kumbang, pergerakan massa air yang melalui pulau pada saat pasang Purnama