• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

33   

ANALIS IS DAN PERANCANGAN S IS TEM

3.1 Gambaran Umum Organisasi

Dalam sub-bab ini akan dipaparkan mengenai PT. Asuransi Astra Buana ,seperti sejarah , visi dan misi.

3.1.1 Sejarah Organisasi

PT Asuransi Astra Buana didirikan pada tanggal 12 September 1956 sebagai perusahaan Asuransi Kerugian (General Insurance). Pada awal pendiriannya masih bernama PT. M askapai Asuransi Buana. Pada tahun 1981 Astra International menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan mencapai 60 %. PT. M askapai Asuransi Buana berganti nama menjadi PT. Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) pada tahun 1990.

12 September 1956. One step forward mulai ditapakkan. Di tanggal inilah PT. M askapai Asuransi Buana didirikan dan mengawali usahanya sebagai perusahaan asuransi kerugian (general insurance).

Tahun 1981. Harapan semakin berkembang dengan dimilikinya saham terbesar perusahaan oleh PT. Astra International (AI). Diharapkan agar hal ini semakin memberikan semangat untuk memberikan yang terbaik dalam berkinerja.

Tahun 1985. PT. M askapai Asuransi Buana membuka 1 cabang baru di kota Semarang.

(2)

Tahun 1990. PT. M askapai Asuransi Buana berganti nama menjadi PT. Asuransi Astra Buana (AAB). Penggantian nama dan logo ini semakin menguatkan afiliasi pada Astra Group, sebagai perusahaan yang dikenal memiliki posisi keuangan dan manajemen yang baik.

Tahun 1992. AAB membuka 1 cabang baru di kota Jakarta. Total cabang saat itu berjumlah 4 cabang.

Tahun 1994. AAB kembali membuka 2 cabang baru di kota M edan dan M akassar, sehingga total cabang berjumlah 6 cabang.

Tahun 1995. Pada tahun ini, 95 % saham perusahaan dimiliki oleh PT. Astra International. Perusahaan juga meluncurkan produk asuransi mobil "Garda Oto" dan membuka 2 cabang baru di kota Jakarta dan Solo.

Tahun 1996. AAB kembali membuka 3 cabang baru di kota Bogor, Palemban g dan Denpasar.

Tahun 1997. AAB meraih sertifikat ISO 9001 sebagai pengakuan atas kinerja dan komitmen yang berlandaskan pada kualitas. Di samping itu pula pada tahun ini juga dibuka 6 cabang baru di kota Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cirebon dan Lampung. Sehingga AAB memiliki total cabang berjumlah 17 cabang.

Tahun 1998. AAB mulai mere-organisasi internal perusahaan menjadi 2 bagian besar, yaitu Personal Line dan Corporate Line. Di samping itu pula, Garda Oto menjadi pionir dalam meng-cover kerusuhan bagi para pelanggannya. Kondisi bisnis yang

(3)

semakin membaik, diantisipasi oleh AAB dengan membuka 5 kantor cabang baru di kota Pekanbaru, Batam, Purwakarta dan Yogyakarta.

Tahun 2000. Di tahun ini, AAB semakin mempertajam visinya. Visi, misi dan core value perusahaan diperbarui dan diperkuat sebagai pegangan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berbagai benefit diberikan kepada pelanggan Garda Oto, seperti : Garda Akses 24 Jam, Garda Siaga, website Garda Oto dan Kartu Garda Oto Visa. Kondisi dan tampilan cabang pun diseragamkan.

Tahun 2001 – 2005. Berbagai pengakuan diterima oleh AAB sebagai bukti atas kinerja dan layanan yang memuaskan bagi pelanggannya. ICSA, IBBA, Best General Insurance, Green Company - Attestation of Assessment Certification, E-Company Award, Call Center Service Excellent Award dan M AKE Award adalah sebagian dari penghargaan yang diterima oleh AAB sepanjang tahun 2001 s/d 2005.

Tahun 2006. Inovasi untuk memberi yang terbaik kepada pelanggannya diwujudkan dalam peluncuran layanan Garda Q'Repair. Layanan ini memungkinkan bagi pelanggan yang kerusakan kendaraannya memenuhi syarat untuk diperbaiki dalam waktu 1 hari kerja. Terkait ulang tahun emas AAB, berbagai kegiatan bertema " Safety is Everybody's Concern" diselenggarakan seperti : Safety Creativity, Safety Fun Rally, Safety Driving Course dan Safety & Fun Touring.

3.1.2 Visi dan Misi PT. Asuransi Astra Buana

a. Visi

(4)

b. Misi

1. M emberikan rasa aman dan tenteram kepada pelanggan

2. M enjadikan perusahaan sebagai tempat yang menyenangkan untuk bekerja

3. Berkeyakinan bahwa perusahaan dihargai sebagai investasi yang ngkan bagi pemegang saham

4. M enjadikan perusahaan sebagai warga usaha yang baik bagi lingkungan sekitarnya

3.2 S TRUKTUR ORGANIS AS I

Dalam sub-bab ini akan digambarkan tentang struktur organisasi serta tugas dan wewenang yang dimiliki oleh setiap pegawai PT.Asuransi Astra Buana

(5)

Adapun tugas – tugas yang dimiliki oleh bagian tersebut, diantara nya:

1. Dewan Komisaris (Board of Commisioners)

Komisaris bertugas untuk mengawasi aktifitas-aktifitas dan kinerja perusahaan. Wewenang yang dimiliki komisaris adalah :

a. M emberi persetujuan atas kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh Direktur.

b. M embuat keputusan-keputusan yang bersifat strategis dan mempengaruhikinerja perusahaan dalam jangka panjang.

2. Dewan Direktur (Board of Directors)

Direktur memiliki tugas untuk membuat kebijakan-kebijkan perusahaan, dan mengawasi kegiatan-kegiatan harian serta kinerja manager serta para tenaga pemasaran. Seorang direktur memiliki wewenang sebagai berikut:

a. M enentukan kebijakan-kebijakan perusahaan;

b. M enentukan bagaimana dan dalam bentuk apa insentif diberikan pada karyawan.

3. Chief Executive Officer (CEO)

Seorang CEO memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. M engembangkan rencana strategis untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan dan untuk mempromosikan pendapatan, keuntungan, dan pertumbuhan sebagai suatu organisasi

(6)

b. M engawasi operasi perusahaan untuk memastikan efisiensi produksi, kualitas, pelayanan, dan manajemen sumber daya yang efektif

c. M erencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi untuk menghasilkan sumber daya dan / atau pendapatan untuk perusahaan

M engidentifikasi akuisisi dan peluang merger dan aktivitas implementasi langsung

4. Senior Advisors

Wewenang yang dimiliki oleh seorang Senior Advisors adalah sebagai berikut:

a. M emberikan nasihat keuangan dan strategi komersial yang mencakup proyek – proyek besar mulai dari evaluasi, pelaksanaan, hingga operasional.

b. Analisis dan pemodelan keuangan.

c. M emberikan nasihat strategi, resiko, dan proyek terkait teknologi informasi

5. RMIA ES R & Legal Group

a. M embuat, mereview menganalisa dokumen yang dibutuhkan departmen dan unit usaha termasuk di dalamnya memeriksa perjanjian-perjanjian, aspek legal dari berbagai laporan perusahaan, dokumen

(7)

pendirian, dan dokumen keagenan untuk memastikan segala aktivitas yang terkait dengan legal sesuai dengan regulasi dan good corporate governance yang berlaku.

b. M elakukan analisa dan investigasi aspek legal terhadap kasus yang terjadi sehingga memudahkan perusahaan / managemen dalam melihat kronologis dari kasus tersebut dan mengambil langkah yang dibutuhkan dalam upaya penyelesaian kasus tersebut.

c. M embuat sistem bank data atas dokumen legal termasuk di dalamnya memperbaharui data-data yang ada dan memberikan informasi terhadap pihak lain, baik internal maupun eksternal yang membutuhkan, untuk mempertahankan keakuratan dan keterkinian dari data legal.

6. Chief Operating Officer (COO)

Wewenang yang dimiliki oleh seorang Chief Operating Officer adalah sebagai berikut :

a. M emberikan saran dan masukkan untuk membuat perubahan penting dalam perencanaan berbagai isu dan keputusan bisnis.

b. M erencanakan aktivitas berbagai departemen dan mendiskusikannya dengan setiap kepala departemen

c. M engawasi pengendalian kualitas berbagai kegiatan yang berhubungan dengan produk.

(8)

d. M elakukan pertemuan rutin untuk memastikan setiap kepala departemen memenuhi target yang diinginkan.

e. M emastikan semua kegiatan sesusai dengan hukum.

7. Business Director

Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :

a. M engembangkan rencana pengembangan usaha yang komprehensif .

b. M embangun, mengembangkan, dan memelihara hubungan dengan partner.

c. Bekerja sama dengan CEO untuk memahami dan memenuhi kebutuhan bisnis internal.

d. M enganalisis supplier dan menjaga hubungan baik untuk mendapatkan kontrak yang menguntungkan.

8. Chief Financial Officer

Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :

a. M emastikan, mengkoordinasikan manajemen arus kas secara optimal.

b. M emastikan audit laporan keuangan selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal.

c. M emastikan pembayaran pajak yang dilalukan sesuai dengan peraturan perpajakan.

(9)

d. M emastikan seluruh asest perusahaan ditanggung oleh asuransi.

e. M embuat Tax Planning untuk seluruh Group.

9. IT & HRM Director

Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :

a. M erencanakan dan menerapkan penambahan, penghapusan dan modifikasi besar terhadap infrastruktur pendukung di seluruh perusahaan dalam koordinasi dengan kepemimpinan korporasi.

b. M engantisipasi kebutuhan jaringan masa depan, mengidentifikasi solusi proaktif untuk memenuhi kebutuhan.

c. M engembangkan dan melaksanakan rencana SDM dalam rangka untuk memastikan bahwa semua proses sumber daya manusia dan kegiatan mulai dari rekrutmen sampai outplacement dapat berjalan efektif.

10. Commercial Business Division Head

Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :

a. M emberikan dukungan teknis untuk memastikan bisnis berjalan dengan efektif.

b. Berkoordinasi dengan sales, marketing, dan tim eksekutif untuk memastikan semua berjalan dengan lancar.

(10)

11. Finance & Accounting Division Head

Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :

a. M emimpin proses perencanaan tahunan divisi Finance & Accounting, dengan mengintegrasikan rencana dari unit kerja di bawahnya, dan menyelaraskan dengan perencanan strategis perusahaan

b. M emeriksa budget tahunan serta memonitor realisasi budget

c. M enganalisis dan mengkonsolidasi laporan tertulis dari departemen menjadi laporan tertulis bulanan/tahunan kepada atasan langsung, yang meliputi laporan realisasi perencanaan dan anggaran dari divisi Finance & Accounting

12. Investment, Planning & Developement Group Head

Wewenang yang dimiliki adalah sebagai berikut :

a. M engembangkan dan melaksanakan transaksi investasi dan membangun hubungan dengan investor strategis

b. Berkontribusi terhadap perumusan strategi, rencana bisnis, dan

mengembangkan rencana dan budget untuk divisi investment,

(11)

3.3 Kebutuhan Sistem dan pemecahan masalah

Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai sistem yang sedang digunakan oleh pihak PT.Asuransi Astra Buana ,permasalahan yang sedang dihadapi serta usulan pemecahan masalah yang diajukan.

3.3.1 Sistem yang Sedang Berjalan

Saat ini sistem yang sedang berjalan menggunakan basis data M icrosoft Excel 2003 untuk proses penyimpanan data lokasi bengkel, lokasi kantor cabang, dan lokasi customer. Bila seseorang datang ke kantor cabang PT.Asuransi Astra Buana dan mengajukan klaim untuk Body Repair mobilnya, maka pihak PT.Asuransi Astra Buana akan mempertimbangkannya dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Setelah melalui berbagai proses maka proses klaim akan diterima dan pelanggan akan diberikan bengkel-bengkel yang dapat menangani klaim tersebut.

Selain itu, ada juga pelanggan yang membaca nomor telepon yang tertera pada palang iklan atau imformasi PT.Asuransi Astra Buana lainnya lalu menghubungi tenaga

Customer Service untuk mencari informasi lengkap mengenai pengajuan klaim tersebut.

Bila pelanggan sudah mengerti tentang syarat dan ketentuannya pengajuan klaim, pelanggan dapat langsung datang ke kantor cabang PT.Asuransi Astra Buana untuk proses klaim lebih lanjut. Pihak pelanggan dan pihak PT.Asuransi Astra Buana akan bertemu dan bersama-sama melihat dan membicarakan mengenai klaim asuransi tersebut. Bila PT.Asuransi Astra Buana sudah benar-benar menyetujui untuk menerima klaim pelanggan tersebut, maka pelanggan dapat melakukan proses negosiasi mengenai harga, lokasi bengkel dan proses pembayaran.

(12)

3.3.2 Permasalahan yang Dihadapi

Saat ini, persoalan mendasar yang dihadapi oleh pihak PT.Asuransi Astra Buana adalah sistem yang sedang berjalan tidak bisa menyajikan informasi secara spasial kesulitan untuk mengetahui tentang keunggulan dan kekurangan lokasi bengkel dan kantor cabang yang telah disediakan, terutama mengenai kapasitas dan penanganan klaim di bengkel-bengkel rekanan serta kantor cabangnya. Apakah sudah cukup atau perlu membuka bengkel rekanan dan kantor cabang untuk memenuhi dan melayani pelanggan dengan baik berdasarkan persebaran lokasi pelanggan itu sendiri. Banyak sekali pelanggan yang ingin mengajukan klaim asuransi mobilnya tetapi memiliki keterbatasan waktu dan tempat, namun akhirnya merasa ragu karena tidak memiliki gambaran yang jelas tetang lokasi kantor cabang serta bengkel rekanan yang ada.

Bidang Promosi juga kesulitan dalam menjelaskan keunggulan dan letak geografis dari kantor cabang dan bengkel-bengkel yang ada di Jakarta, dan terkadang yang melayani pelanggan bukan lah , karyawan yang benar – benar memahami letak geografis dari Jakarta atau akses dimana kantor cabang dan bengkel-bengkel tersebut terdapat.

Hal ini cukup merugikan karena bila pelanggan tidak tertarik, maka akan sulit untuk melanjutkan proses perpanjangan premi asuransi mobil. Namun jika pelanggan mengetahui mudahnya akses menuju kantor cabang dan bengkel-bengkel tersebut, tentu klien akan tertarik untuk menindak-lanjuti premi asuransi mobilnya atau proses klaim itu sendiri.

(13)

3.3.3 Usulan Pemecahan Masalah

a. M embuat aplikasi Sistem informasi geografi tentang persebaran bengkel rekanan dan kantor cabang PT.Asuransi Astra Buana

b. Pendataan terkomputerisasi yang menyediakan informasi spasial berupa peta wilayah yang dilengkapi informasi Kecamatan, Kabupaten, dan sebagainya untuk membantu analisis kantor cabang dan persebaran bengkel sesuai dengan keinginan dan lokasi pelanggan;

c. M erancang database spasial dan atributenya dari data lokasi bengkel, lokasi customer dan lokasi kantor cabang;

3.4 Perancangan Data Flow Diagram

Sub-bab ini meliputi diagram konteks dan diagram nol dari sistem yang dibuat. 3.4.1 Diagram Konteks

Berdasarkan kebutuhan sistem, mengenai kebutuhan sistem dan usulan pemecahan masalah pada PT.Asuransi Astra Buana dapat digambarkan suatu diagram yang berkaitan dengan perancangan sistem berupa Data Flow Diagram(DFD). Untuk lebih memperjelas dan memahami aliran data akan kebutuan sistem. Berikut ini aliran data dalam diagram konteks barkaitan dengan SIG lokasi bengkel di daerah Jakarta.

(14)

  Gambar 3.2 Diagram Konteks 

3.4.2 Diagram Rinci

Salah satu tingkatan Data Flow Diagram (DFD) berikut adalah Diagram Rinci yang merupakan pengembangan dari diagram konteks. Dalam DiagramRrinci terlihat lebih rinci aliran data yang masuk dan keluar serta memiliki data store sebagai pendataan. Berdasarka diagram konteks yang ada dapat digambarkan diagram Rinci berkaitan dengan SIG lokasi bengkel di daerah Jakarta

(15)

  Gambar 3.3 Diagram Rinci

3.5 Perancangan Basis Data

Sub-bab ini terdiri dari kamus data, spesifikasi tabel dan penggambaran Entity

Relationship Diagram.

3.5.1 Kamus Data

Berikut adalah kamus data dari tabel-tabel yang digunakan : a. Kabupaten (KdKabupaten, NamaKabupaten)

(16)

c. KantorCabang (KdCabang, NamaCabang, AlamatCabang, NoTelpCabang, KdKecamatan, Xcabang, Ycabang)

d. Customer (KdCustomer, NamaCustomer, AlamatCustomer, NoTelpCustomer, KdPolis, KdKecamatan, KdKendaraan, Xcustomer, Ycustomer)

e. Karyawan (KdKaryawan, NamaKaryawan, Jabatan)

f. Bengkel (KdBengkel, NamaBengkel, AlamatBengkel, NoTelpBengkel, KdJenisBengkel, KdKecamatan, Xbengkel, Ybengkel)

g. JenisBengkel (KdJenisBengkel, NamaJenisBengkel) h. Polis (KdPolis, NamaPolis)

i. Claim (KdClaim, KdCustomer, TglClaim, TglKecelakaan, Keterangan,

KdKaryawan, KdBengkel, KdCabang) j. Kendaraan (KdKendaraan, NamaKendaraan) k. Login (Username, Password)

3.5. 2 S pesifikasi Tabel

Berikut ini adalah spesifikasi tabel-tabel yang digunakan di dalam aplikasi. a. Tabel Kabupaten

Nama Tabel : Kabupaten

Deskripsi : Basis data yang berisi data Kabupaten

(17)

Tabel 3.1 Tabel Kabupaten

Nama Field Tipe Panjang Keterangan KdKabupaten String 10 Kode Kabupaten

NamaKabupaten String 30 Nama Kabupaten

b. Tabel Kecamatan

Nama Tabel : Kecamatan

Deskripsi : Basis data yang berisi data Kecamatan

Primary Key : KdKecamatan

Foreign Key : KdKabupaten

Tabel 3.2 Tabel Kecamatan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

KdKecamatan String 10 Kode Kecamatan

NamaKecamatan String 30 Nama Kecamatan

KdKabupaten String 10 Kode Kabupaten

c. Tabel Kantor Cabang

Nama Tabel : KantorCabang

Deskripsi : Basis data yang berisi data KantorCabang

Primary Key : KdCabang

(18)

Tabel 3.3 Tabel Kantor Cabang

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

KdCabang String 10 Kode Kantor Cabang

NamaCabang String 30 Nama Kantor Cabang

AlamatCabang String 100 Alamat Kantor Cabang

NoTelpCabang Numeric 15 Nomer Telephone Kantor Cabang

XCabang String 20 Lokasi Kantor Cabang berdasarkan Koordinat X pada Tampilan Peta

YCabang String 20 Lokasi Kantor Cabang berdasarkan Koordinat Y pada Tampilan Peta

KdKecamatan String 10 Kode Kecamatan

d. Tabel Customer

Nama Tabel : Customer

Deskripsi : Basis data yang berisi data Customer

Primary Key : KdCustomer

Foreign Key : KdKecamatan

KdPolis

(19)

Tabel 3.4 Tabel Customer

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

KdCustomer String 10 Kode Customer

NamaCustomer String 50 Nama Customer

AlamatCustomer String 100 Alamat Customer

NoTelpCust Numeric 15 Nomor Telephone Customer

KdKendaraan String 10 Kode Kendaraan

XCustomer String 20 Lokasi Customer

Berdasarkan Koordinat X pada Tampilan Peta YCustomer String 20 Lokasi Customer

Berdasarkan Koordinat Y pada Tampilan Peta KdPolis String 10 Kode Polis (Identitas

Nomor Polis

KdKecamatan String 10 Kode Kecamatan

e. Tabel Bengkel

Nama Tabel : Bengkel

Deskripsi : Basis data yang berisi data Bengkel

(20)

Foreign Key : KdJenisBengkel

KdKecamatan

Tabel 3.5 Tabel Bengkel

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

KdBengkel String 10 Kode Bengkel

NamaBengkel String 30 Nama Bengkel

AlamatBengkel String 100 Alamat Bengkel

XBengkel String 20 Lokasi Bengkel Berdasarkan Koordinat X Pada Tampilan Peta

YBengkel String 20 Lokasi Bengkel Berdasarkan Koordinat Y Pada Tampilan Peta

NoTelpBengkel Numeric 15 Nomer Telephone Customer

KdJenisBengkel String 10 Kode Jenis Bengkel

KdKecamatan String 10 Kode Kecamatan

f. Tabel JenisBengkel

Nama Tabel : JenisBengkel

Deskripsi : Basis data yang berisi data JenisBengkel

(21)

Tabel 3.6 Tabel Jenis Bengkel

Nama Field Tipe Panjang Keterangan KdJenisBengkel String 10 Kode Jenis Bengkel

NamaJenisBengkel String 30 Nama Jenis Bengkel

g. Tabel Karyawan

Nama Tabel : Karyawan

Deskripsi : Basis data yang berisi data Karyawan Primary Key : KdKaryawan

Tabel 3.7 Tabel Karyawan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan KdKaryawan String 10 Kode Karyawan

NamaKaryawan String 30 Nama Karyawan

Jabatan String 20 Jabatan Karyawan

h. Tabel Polis

Nama Tabel : Polis

Deskripsi : Basis data yang berisi data Polis Customer

(22)

Tabel 3.8 Tabel Polis

Nama

Field

Tipe Panjang Keterangan

KdPolis String 10 Kode Polis (Identitas Nomor Polis)

NamaPolis String 30 Nama Polis

i. Tabel Claim

Nama Tabel : Claim

Deskripsi : Basis data yang berisi data Claim

Primary Key : KdClaim

Foreign Key : KdKaryawan

KdCustomer

KdBengkel

KdCabang

Tabel 3.9 Tabel Claim

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

KdClaim String 10 Kode Claim

KdCustomer String 10 Kode Customer

TglClaim String 20 Tanggal Pengajuan Claim

TglKecelakaan Numeric 10 Tanggal terjadinya Kecelekaan

(23)

Keterangan String 500 Keterangan Kecelakaan

KdKaryawan String 10 Kode Karyawan

KdBengkel String 10 Kode Bengkel

KdCabang String 10 Kode Kantor Cabang

j. Tabel Kendaraan

Nama Tabel : Kendaraan

Deskripsi : Basis data yang berisi data kendaraan

Primary Key : KdKendaraan

Tabel 3.10 Tabel Kendaraan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

KdKendaraan String 10 Kode Kendaraan

NamaKendaraan String 30 Nama Kendaraan

k. Tabel Login Nama Tabel : Login

Deskripsi : Basis Data yang berisi data Login Tabel 3.11 Tabel Login

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Username String 10 Username untuk login

(24)

3.5.3 Entity Relationship Diagram

Gambar 3.4 Gambar ERD 3.6 Perancangan State Transition Diagram

Diagram transisi atau State Transaction Diagram (STD) merupakan suatu

modeling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan sistem terhadap waktu. STD

umumnya digunakan sebagai pedoman perancangan serta untuk mempermudah desain tampilan layar.

(25)

3.6.1 Perancangan S TD Proses Pan

Perancangan pada proses ini dapat dilihat pada gambar 3,18 dibawah ini

Gambar 3.5 Gambar STD Proses Pan 3.6.2 Perancangan S TD Proses Zoom In

(26)

3.6.3 Perancangan S TD Proses Zoom Out

Gambar 3.7 Gambar STD Proses Zoom Out 3.6.4 Perancangan S TD Proses Full Map Extent

Gambar 3.8 Gambar STD Proses Full Map Extent 3.6.5 Perancangan S TD Proses Claim Transaksi

Perancangan pada proses ini dapat dilihat pada gambar 3.22 dibawah ini

  Gambar 3.9 Gambar STD Proses Claim Transaksi

(27)

3.6.6 Perancangan S TD Proses Data Bengkel

Perancangan pada proses ini dapat dilihat pada gambar 3.23 dibawah ini

  Gambar 3.10 Gambar STD Proses Bengkel

3.6.7 Perancangan S TD Proses Data Customer

(28)

3.6.8 Perancangan S TD Proses Data Kantor Cabang

Gambar 3.12 Gambar STD Proses Data Kantor Cabang 3.6.9 Perancangan S TD Menu Utama

(29)
(30)

3.7 Perancangan Layar 3.7.1 Rancangan Menu

       Gambar 3.14 Gambar Rancangan M enu

3.7.2 Tampilan Menu Utama 1. Rancangan Halaman Utama GIS PT.Asuransi Astra Buana File

(31)

 

2. Rancangan Tampilan File

Gambar 3.16 Gambar Rancangan Tampilan File 3. Rancangan Tampilan menu Login

GIS PT.Asuransi Astra Buana File

Username

Password

Gambar 3.17 Gambar Rancangan Tampilan M enu Login File Vie w Transaksi Master Data Report Login

Exit

Login Exit

(32)

Form Claim   

 

4. RancanganTampilanM enu View GIS PT.Asuransi Astra Buana

File View Transaksi M aster Data Report

Gambar 3.18 RancanganTampilan M enu View 5. RancanganTampilan M enu Transaksi

GIS PT.Asuransi Astra Buana

File View Transaksi M aster Data Report

Gambar 3.19 RancanganTampilan Transaksi Pan 

Zoom In  Zoom Out 

(33)

6. Rancangan Tampilan M enu Transaksi Map

GIS PT.Asuransi Astra Buana

File View Transaksi M aster Data Report

Gambar 3.20 Gambar Rancangan Tampilan M enu Transaksi M ap Seach:    Visibility:    Keterangan:  ‐ Lokasi Kantor Cabang  ‐ Lokasi Customer   ‐ Lokasi Bengkel Rekanan    Search   

(34)

7. Rancangan Tampilan M enu Transaksi Form Claim GIS PT.Asuransi Astra Buana

File View Transaksi M aster Data Report Nama Customer: Alamat Customer :

Nomor Telepon:

Tanggal terjadinya kerugian/kecelakaan :

Jam terjadinya kerugian/kecelakaan :

Keterangan :

Gambar 3.21 Gambar Rancangan Tampilan M enu Transaksi Form Claim

(35)

 

8. Rancangan Tampiulan M enu M aster Data GIS PT.Asuransi Astra Buana

File View Transaksi M aster Data Report

Gambar 3.22 Gambar Rancangan Tampilan M enu M aster Data

9. Rancangan Tampilan M enu M aster Data Bengkel

GIS PT.Asuransi Astra Buana

File View Transaksi M aster Data Report Bengkel

Nama Bengkel : Alamat:

Telepon:

Gambar 3.23 Gambar Rancangan Tampilan M aster Data Bengkel Bengkel 

Kantor Cabang  Customer 

(36)

10. Rancangan Tampilan M enu M aster Data Kantor Cabang GIS PT.Asuransi Astra Buana

File View Transaksi M aster Data Report KantorCabang

Nama Cabang: Alamat:

Telepon:

Gambar 3.24 Gambar Rancangan Tampilan M aster Data Kantor Cabang Insert  Delete 

(37)

11. Rancangan Tampilan M enu M aster Data Customer

GIS PT.Asuransi Astra Buana

File View Transaksi M aster Data Report Customer Nama Customer: Alamat: Telepon: Tipe Mobil: Polis:

Gambar 3.25 Gambar Rancangan Tampilan M aster Data Customer

(38)

12. Rancangan Tampilan Report GIS PT.Asuransi Astra Buana

File View Transaksi M aster Data Report

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Asuransi Astra Buana
Tabel 3.1 Tabel Kabupaten
Tabel 3.3 Tabel Kantor Cabang
Tabel 3.4 Tabel Customer
+7

Referensi

Dokumen terkait

Arisyahidin (2012) meneliti tentang dampak kenaikan harga BBM terhadap investasi saham di BEI, memberikan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tetapi

Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu. Anggaran pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk,

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat dari penelitian yang dilaksanakan adalah proses dalam

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kepadatan rotifera yang diberikan sebagai pakan berpengaruh nyata terhadap laju pemangsaan dan sintasan larva kepiting bakau..

Pada tahap pertama (2010) survey dilakukan terhadap 20 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Yogyakarta. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, interview, dan

Data yang dipresentasikan pada Tabel 3 menunjukkan presisi dan akurasi yang secara statistik kurang memuaskan, diduga karena pengukuran radioaktivitas dilakukan dengan

Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Ketika seorang anak baru belajar meraut pensil dengan peraut elektronik,

Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan PPM dalam bentuk pelatihan usaha souvenir khas wisata Merapi adalah 1) para remaja putri mampu membuat aksesoris dan merchandiser