• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAPENDAHULUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAPENDAHULUN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAPENDAHULUN

1.1. Latar Belakang Perusahaan

PT. Jamu Puspo Internusa (“Jamu Puspo”) adalah sebuah perusahaan berbasis di Jakarta yang bergerak di bidang obat-obatan herbal (jamu) dan makanan/minuman kesehatan. Jamu Puspo didirikan pada tahun 2001 oleh Bapak Tjipto Pusposuharto dan memulai memproduksi produk suplemen kesehatan dari buah mengkudu yang kemudian terkenal dengan nama PACEKAP®.

Jamu Puspo lahir sebagai bagian dari Puspa Group yang telah menggeluti bisnis farmasi di Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Berbekal pengalaman tersebut, pihak manajemen melihat sebuah celah di bidang industri jamu, yang sebetulnya masih merupakan bagian dari industri farmasi, sebagai salah satu peluang khususnya untuk pasar internasional. Pihak manajemen pusat kemudian mulai membuat konsep produk PACEKAP® yang menjadikan cikal bakal berdirinya sebuah perusahaan dengan nama PT. Jamu Puspo Internusa.

Pada tahun 2001, Jamu Puspo mulai memproduksi dan memasarkan produk PACEKAP®, sari buah mengkudu dalam kapsul, yang kebetulan pada saat itu sedang menjadi tren dalam pasar obat herbal. Untuk mendistribusikan produknya, Jamu Puspo kemudian bekerja-sama dengan perusahaan distribusi nasional yaitu PT. Dos Ni Roha yang mempunyai cabang di lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia, sehingga produk seperti PACEKAP® langsung tersedia di ribuan apotik, toko obat dan juga supermarket di seluruh Indonesia. Dalam waktu kurang dari satu tahun sejak diluncurkan, PACEKAP® meraih brand awareness dan top-of-mind tertinggi di kateogori makanan suplemen herbal dan menjadi perbincangan di dunia marketing dan media di Indonesia.

(2)

0 10 20 30 40 50 60 2001 2002 2003 2004 2005 2006E 2007E 2008

Revenues (in billion rupiah)

Sayangnya sejak menikmati jaman keemasan PACEKAP®, Jamu Puspo terlena dan tidak segera mengeluarkan produk-produk baru. Tercatat di tahun 2002, Jamu Puspo hanya meluncurkan Pace Tea, Hepace, Esinaga, dan Xemin. Pada pertengahan tahun 2003, Jamu Puspo mencoba untuk meluncurkan program marketing besar-besaran untuk mendukung Pace Tea, namun gagal. Produk lainnya seperti Hepace, Xemin dan Esinaga juga tidak berhasil membubuhkan nilai penjualan yang berarti.

Di tahun 2004, penjualan PACEKAP® mulai menurun drastis. Dibandingkan tahun 2002, penjualan PACEKAP® turun sampai 50% sehingga pihak manajemen merasa perlu untuk memperbaiki sistim organisasi terutama di divisi marketing yang memiliki jumlah karyawan terbanyak. Namun satu hal yang telah disadari adalah pentingnya bagi perusahaan untuk mengembangkan produk-produk baru dengan cepat.

Di tahun 2004, nilai penjualan Jamu Puspo secara total hanya mencatat pertumbuhan sekitar 10% namun masih jauh di bawah angka di tahun 2002. Praktis angka penjualan Jamu Puspo masih didominasi oleh PACEKAP®, dan ditambah oleh pertumbuhan dari Pace Tea®. Pihak manajemen kemudian menegaskan kembali visi dan misi sebelumnya yaitu untuk menjadi perusahaan herbal dan fokus kepada produk-produk herbal yang bermutu dan berkualitas, dengan semangat Healthier Life, Happier Living.

Tim marketing kemudian melakukan Internal Environmental Scanning terhadap strategi marketing Jamu Puspo secara keseluruhan. Dengan bantuan firma riset

(3)

dan konsultan marketing, didapati ternyata brand PACEKAP® masih sangat kuat dan bernilai, kendati nilai penjualannya menurun.

Hasil dari riset menyarankan agar brand PACEKAP® dikembangkan kembali. Di tahun 2005, Jamu Puspo kemudian membuat PACEKAP® Series yang terdiri dari PACEKAP® Reguler 450mg, PACEKAP® Forte 900mg, PACEKAP® Hi-ten untuk HiperHi-tensi, PACEKAP® Hi-ric untuk Asam Urat, PACEKAP® Kolest untuk Kolesterol dan PACEKAP® Diabest untuk Diabetes. PACEKAP® series ini disandingkan juga dengan produk teh celup herbal yaitu Series yang terdiri dari Pro-DeEm® untuk Diabetes, Pro-Siten® untuk Hipertensi, Pro-Murat® untuk Asam Urat, dan Pro-Lestor® untuk Kolesterol®.

Tabel 1.2Daftar produk PT Jamu Puspo Internusa

No Nama Produk Bentuk Sediaan

Indikasi

1 Pacekap 450mg Kapsul

Untuk membantu mengatasi bebagai macam penyakit dan menjaga kesehatan tubuh.

2

Pacekap Forte

900mg Kaplet

Sari buah mengkudu dalam kaplet dengan dosis 900mg untuk meregenerasi sel-sel tubuh dan mempercepat pengobatan.

3 Pacekap Diabest Kapsul

Untuk membantu menurunkan kadar gula darah.

4 Pacekap Hi-Ten Kapsul Untuk membantu menurunkan tekanan darah. 5 Pacekap Hi-Ric Kapsul Untuk membantu mengatasi gejala asam urat.

6 Pacekap Kolest Kapsul

Untuk membantu mengatasi dan menurunkan lemak darah (kolesterol)

7 Pro-DeEm Kantong Teh

Untuk membantu menurunkan kadar gula darah.

(4)

9 Pro-Lestor Kantong Teh

Untuk membantu mengatasi dan menurunkan lemak darah (kolesterol)

10 Pro-Murat Kantong Teh Untuk membantu mengatasi gejala asam urat.

11 Pace Tea Lemon

Serbuk dalam Sachet

Untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak

12 Pace Tea Jasmine

Serbuk dalam Sachet

Untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak

13 Pace Tea Oolong Serbuk dalam Sachet

Untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak

14 Hepace Kapsul

Untuk mencegah dan mengobati peradangan hati dan kerusakan sel hati

15 Xemin Kapsul Untuk mengatasi gejala menopause

16 Esinaga Kapsul Untuk mengatasi gejala flu dan alergi

17 Caldizin

Serbuk Effervescent dalam Sachet

Untuk memperkuat tulang dan gigi

18 Immonugard Kapsul Untuk menjaga daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan

19 Joint Max Kapsul

Untuk membantu mengatasi gejala nyeri persendian akibat osteoporosis atau osteoarthritis.

20 Exo Kapsul Kapsul Untuk meningkatkan stamina pria

21 Slimifit Kapsul Untuk mengurangi nafsu makan dan

menghancurkan lemak.

22 Exo Coffee Serbuk dalam Sachet

Kopi instan dengan pasak bumi dan ginseng untuk meningkatkan stamina pria.

23 Ladicaff

Serbuk dalam Sachet

Kopi non-kafein dengan isoflavon untuk mengurangi gejala osteoporosis

Di tahun 2006, Jamu Puspo memperkuat tim Pengembangan dan Riset (R&D) nya untuk mengembangkan produk-produk baru (lihat gambar 3). Antara lain

(5)

adalah Caldizin®, yang diharapkan dapat menjadi salah satu primadona Jamu Puspo, selain itu juga ada Immonugard, suplemen kesehatan tubuh dan Joint Max, suplemen untuk mengatasi rasa nyeri pada persendian yang mempunyai pasar cukup besar. Sampai bulan Juli 2006, Jamu Puspo memiliki 23 brand produk dengan berbagai jenis kemasan. (lihat tabel 1.21)

Tabel 1.3 Jumlah SKU PT Jamu Puspo Internusa

0 10 20 30 40 50 60 70 80 2001 2002 2003 2004 2005 2006E 2007E 2008

Number of SKUs

Selain itu, Jamu Puspo mulai mencoba memasuki pasar ekspor dengan ikut serta dalam pameran Herbal Asia di Malaysia (2003) dan Indonesia Solo Exhibition di Sharjah-UAE (2004), dan mendapat sambutan yang sangat baik. Pada tahun 2005, Jamu Puspo berhasil menggandeng mitra di Uni Emirat Arab yaitu Assirat Trading Company, dan mengirimkan kontainer pertama dengan produk Noni Tea pada bulan Juli 2005. Selanjutnya, permintaan kerja sama untuk ekspor terus berdatangan sehingga pada tahun 2006 awal, dibentuklah Divisi International Business. Sampai tahun 2006, Jamu Puspo telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Uni Emirat Arab meliputi seluruh negara arab (GCC), Filipina, Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada), Australia, Taiwan dan Malaysia. Diperkirakan sampai akhir tahun 2006, ekspor Jamu Puspo meningkat sebanyak 300% dari tahun 2005.

(6)

Di aspek produksi, Jamu Puspo juga memperbaiki fasilitas produksi dengan membeli peralatan dan mesin baru seper mesin Powder Sachet Filling (pengisi serbuk dalam sachet) untuk Pace Tea, Fluid Bed Dryer (Pengering), Tea Bag Filling (Pengisi kantong teh celup) untuk Pro-DeEm® dan Pro Series lainnya. Di tahun 2003, Jamu Puspo membeli fasilitas ekstraksi herbal. Dengan fasilitas ini, sebagian ekstraksi produk-produk Jamu Puspo mulai dibuat sendiri.

Tabel 1.4Jumlah pegawai tetap di PT Jamu Puspo Internusa

1.2 Rumusan

Permasalahan

Kami melihat ada beberapa permasalahan yang menjadi dasar untuk proyek ini, seperti berikut :

1.2.1 Perusahaan Masih Tergolong Baru

Jamu Puspo didirikan pada tahun 2001, dan masih tergolong baru, terutama jika dibandingkan dengan perusahaan lain di industri yang sejenis seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer, dan sebagainya. Karena itu dirasakan perlu ada visi dan misi yang diperkuat dengan tujuan strategis perusahaan untuk melandasi setiap orang di setiap bagian. 1.2.2 Kurangnya persamaan persepsi dan pengertian tentang Misi, , Visi

dan Strategi Perusahaan.

Jamu Puspo didirikan dengan konsep produk PACEKAP®, sehingga struktur organisasi dan tujuan strategis pada waktu itu hanyalah untuk menjual produk PACEKAP®. Meskipun sejak tahun 2002, visi dan misi

0 20 40 60 80 100 120 140 160

2001 2002 2003 2004 2005 2006E 2007E 2008E

(7)

sudah dibuat namun implementasinya belum sempurna sehingga tidak mendasari kegiatan di internal perusahaan

1.2.3 Tidak adanya Strategic Objective

Karena visi dan misi tidak terimplementasi dengan baik, Jamu Puspo juga tidak memiliki satu target pencapaian yang terukur bagi setiap departemen dan setiap orang. Target yang ada hanya bersifat temporer dan tidak sinergis dengan tujuan perusahaan.

1.2.4 Kurangnya Akuntibilitas Kinerja (Performance Accountability)

Kurang tujuan perusahaan tidak terlalu kedepankan, otomatis akuntibilitas kinerja setiap orang tidak dapat diukur sehingga menimbulkan kesalah-pahaman dan kesenjangan antar karyawan di divisi yang berbeda.

1.2.5 Tidak adanya penilaian prestasi kerja karyawan yang dihubungkan dengan strategi perusahaan.

Penilaian prestasi kerja karyawan, meskipun ada hanya didasarkan pada bagian masing-masing dan tidak sinergis dengan perusahaan secara keseluruhan, sehingga tidak menjadi satu kesatuan.

1.3 Visi, Misi dan Struktur Organisasi Yang Ada.

1.3.1. Visi Jamu Puspo :

Creating a strong, global-presence corporation specializing in herbal products

1.3.2 Misi Jamu Puspo :

Providing a better health and better life through innovation and creativity and excellence in products and services, and Creating a strong foothold for greater growth

1.3.3. Struktur Organisasi

Berdasarkan struktur organisasi (tabel 1.2) yang diberikan kepada kami, terlihat struktur yang ada mempunyai span of control yang melebar dan

(8)

mengacu kepada keadaan yang ada namun tidak terlalu mendorong ke arah visi dan misi. Disamping itu, karena tujuan strategis perusahaan tidak dibuat secara terukur, maka struktur organisasi yang ada tidak mencerminkan perkembangan yang ingin dicapai.

(9)

Gambar 1.1 Struktur organisasi Jamu Puspo3

:

1.4 Ruang Lingkup Proyek

Proyek ini mencakup ruang lingkup sebagai berikut :

a. Evaluasi dan meninjau kembali visi dan misi perusahaan melalui wawancara dengan para pemilik, direksi dan pimpinan perusahaan.

b. Membuat tujuan strategis perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Mengusulkan Struktur Organisasi Perusahaan yang baru.

d. Membuat Strategy Map dan Balanced Scorecard untuk perusahaan dan divisi. Robert Noersali Operational Director Board of Director Andre Utoro Marketing Wahyu Kurniawan

Reg Sales Mgr Product Mgr BWidyartati Sri Hastuti Product Mgr A Dian Indriani Bus Promotion Mgr Paulina Hendrata PPIC Rochmat Accounting Mgr Fauzan

Area Mgr Jakarta Doddy NoerismanKey Acct Mgr Amat Arifin

Edy Purwanto

Yuniar Sutjiadi Plant Mgr Vonny Herawati

Finance Mgr Maria GoretiQC Mgr

Petrus Haryono HRGA/IT Manager Devi Gunawan IT Manager Rima Rezeki Finance Staff Cynthia F. Karnadi Personalia Reza Iskandar International Mgr , ,

Gambar

Tabel 1.2 Daftar produk PT Jamu Puspo Internusa
Tabel 1.3  Jumlah SKU PT Jamu Puspo Internusa
Tabel 1.4 Jumlah pegawai tetap di PT Jamu Puspo Internusa
Gambar 1.1  Struktur organisasi Jamu Puspo3

Referensi

Dokumen terkait

Model kelembagaan mendasarkan pada fungsi-fungsi pemerintah, di setiap sektor dan tingkat dalam formulasi kebijakan (Dye, dalam Nugroho 2011:512), dalam hal ini

[r]

Seperti teori Wells (2007:5) yang menyatakan iklan merupakan penyampaian pesan ke sasaran khalayak, event Jakarta Fair telah melakukan kegiatan penyampaian

Data yang diolah pada sistem berupa nilai instrumen dari delapan unsur supervisi mutu yakni Nilai Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari Standar isi, standar proses,

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul

Oleh karena TB hanya menawarkan soliton stabil, maka untuk menerangkan evolusi soliton, digunakan metode aproksimasi dari kink ( solitonlike ) dengan memanfaatkan teorema

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh formatif assesmen menggunakan umpan balik dan tanpa umpan balik terhadap peningkatan self- esteem dan

Dengan demikian, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan perspektif dari teori kepemimpinan transformasional (Bass, 1985), penjelasan motivasi berbasis konsep